Anda di halaman 1dari 19

INTERPRETASI PAPIKOSTIC DAN 16PF

DI SUSUN OLEH:
ARDY PUTRA ATMAJA
46118110127

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA
2020
PAPI (Personality and Preference Inventory) Kostick

PAPI (Personality and Preference Inventory) Kostick merupakan


personality assessment atau alat tes penilaian kepribadian terkemuka yang
digunakan oleh para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk
mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan. Personality
and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari
Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun
1960-an. Versi Swedia lebih dulu diperkenalkan di awal 1980-an dan versi ini
diperkenalkan pada tahun 1997 dengan versi ipsatif (PAPI-I) dan normative
(PAPI-N). Versi ipsatif, PAPI-I, dirancang untuk digunakan untuk pengembangan
pribadi, sedangkan normatif versi, PAPI-N, yang dimaksudkan untuk digunakan
untuk perbandingan dan seleksi. Dasar pemikiran untuk desain dan formulasi
PAPI didasarkan pada penelitian dan teori kepribadian “needs-press” oleh Murray
(1938).
Tes PAPI Kostick pertama kali dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada
awal tahun 1960-an. PAPI Kostick digunakan untuk mengukur dinamika
kepribadian (psychodinamis) dengan memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya
(environment) yang termasuk perilaku dan nilai perusahan (values) yang
diterapkan dalam suatu perusahaan atau situasi kerja dalam bentuk motif (need)
sederhana dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang
terekam saat psikotes. Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori
kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek
berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang
dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work
direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja
(work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan
(followership).
Tujuan Tes PAPI Kostick
Tes PAPI Kostick betujuan untuk mengukur aspek-aspek psikologis dan
mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu di tempat kerja. Tes ini disusun
sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran kebutuhan atau needs dan
pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu di tempat kerja). PAPI
Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing
mewakili need dan role tertentu.

KONSTRUKSI HASIL TEST


L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role)
Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai
pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk
mencapai tujuannya.
Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja

P = KEBUTUHAN – MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others)


Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi
orang yang bertanggung jawab.
Skor 4-0: menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan
tindakan orang lain.

I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making)


Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan
Skor 3-4 : berhati hati membuat keputusan
Skor 5-7 : berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan
Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan

F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority)


Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu , kemungkinan bantuannya bersifat politis
Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan
Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri
Skor < 2 : cenderung egois , kemungkinan bisa memberontak

W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need


for Rules and Supervision)
Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri
Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya
Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi
yang jelas

T = PERAN SIBUK (Pace)


Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri
Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental

V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type)


Skor < 5 : cenderung pasif
kor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif

R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type)


Skor 0-4 : kurang perhatian , bersifat praktis
Skor 5-9 : nilai nilai penalaran tergolong tinggi

D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working


With Details)
Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan , tetapi tidak berminat bekerja
detail
Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail

C = PERAN MENGATUR (Organized Type)


Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur
Skor 3-5 : teratur tetapi tidak tergolong fleksibel
Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku
X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed)
Skor < 2 : cenderung pemalu
Skor 2-3 : rendah hati, tulus
Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik
Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata

B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to


Groups)
Skor 0-3 : selektif
Skor 4-5 : butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok
Skor 6-9 : butuh disukai dan diakui , mudah dipengaruhi

O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for


Closeness and Affection)
Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan
Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan , tapi tidak terlalu tergantung
Skor 5-9 : sangat tergantung , butuh penerimaan diri

S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension)


Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan social , kurang percaya pada orang
lain
Skor 6-9 : kepercayaan tinggu dalam hubungan social, suka interaksi social

N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI


(Need to Finish Task)
Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan
Skor 3-4 : berhati hati atau ragu dalam bekerja
Skor 4-6 : cukup bertanggung jawab pada pekerjaan
Skor 6-9 : tekun , tanggung jawab tinggi
A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve)
Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan , kepuasan dalam suatu pekerjaan , tidak ada
usaha lebih
Skor 6-9 : tujuan jelas , kubutuhan sukses dan ambisi tinggi

G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked)


Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja , bukan hasil optimal
Skor 4-7 : kemauan bekerja keras tinggi

Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change)


Skor 0-2 : tidak suka berubah
Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan
Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri
Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif , berfikir jauh kedepan
Skor 8-9 : mudah gelisah , frustasi , karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis

K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful)


Skor 0-2 : menhindari masalah , menulak , untuk mengenali situasi sebagai
Masalah
Skor 3-4 : suka lingkungan tanang , menghindari konflik
Skor 5 : keras kepala
Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan kerja , dorongan semangat bersaing
Skor 8-9 :agresif, cendering defensive

E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant)


Skor < 2 : terbuka , cepat bereaksi , tidak normative
Skor 2-3 : terbuka
Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang ,mampu mengendalikan
Skor > 6: sangat normative , kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan
INTERPRETASI HASIL TEST
L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role): 6
Ardy adalah seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat
dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.
Kekurangan dari sifat ini adalah Ardy berpotensi menjadi orang yang ambisius
dalam mencapai tujuannya dan dapat memanfaatkan orang lain dan segala sesuatu
untuk mendapatkan tujuannya tersebut.

P=KEBUTUHAN–MENGATUR ORANG LAIN (Need to Control Others): 5


Ardy adalah orang yang tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang
lain, menjadi orang yang bertanggung jawab. Ardy adalah seseorang yang akan
mengambil penuh peran dan tanggung-jawab pada suatu kelompok.

I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making): 5


Ardy adalah orang yang berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan.
Kelebihna dalam sifat ini adalah mudahnya atau cepatnya pengambilan suatu
keputusan dengan analisa yang baik maka akan tercipta suatu keputusan yang baik
dan terarah.

F = KEBUTUHAN – MEMBANTU ATASAN (Need to Support Authority): 2


Ardy adalah orang yang mengurus kepentingan sendiri. Kekurangan dari sifat ini
adalah cenderung menjadi orang yang egois dan tidak mau membantu
atasan/pemimpinnya dalam mencapai tujuan tim.

W = KEBUTUHAN MENGIKUTI ATURAN DAN PENGAWASAN (Need


for Rules and Supervision): 3
Ardy adalah orang yang berorientasi pada tujuan, mandiri. Sifat ini adalah sifat
yang baik dalam dunia kerja dimana seseorang mempunyai tujuan dan dapat
mencapai tujuan tersebut dengan mandiri.
T = PERAN SIBUK (Pace): 3
Ardy adalah orang yang melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri.
Tipe ini dapat dikatakan tipe seseorang yang lebih baik bekerja untuk dirinya
sendiri (wirausaha) dan menjadi seorang pemimpin yang mengatur usahanya
sendiri.

V = PERAN PENUH SEMANGAT (Vigorous Type): 6


Ardy adalah orang yang cenderung pasif. Kekurangan dari sifat ini adalah
kecenderungan untuk hanya mengikuti arahan tanpa adanya sifat kritis, tidak
banyak improvisasi, dan menjadi orang yang hanya diberikan namun tidak mau
meningkatkan kualitas dirinya sendiri.

R = PERAN ORANG YANG TEORITIS (Theoretical Type): 0


Ardy adalah orang yang kurang perhatian, bersifat praktis.

D = PERAN BEKERJA DENGAN HAL – HAL RINCI (Interest in Working


With Details): 5
Ardy adalah orang yang minat tinggi untuk bekerja secara detail. Sifat seperti ini
sesuai untuk pekerjaan yang menuntut ketelitian dan kebenaran atau data. Pekerja
yang detail dalam bekerja dapat dipakai dibeberapa divisi seperti analis data.

C = PERAN MENGATUR (Organized Type): 3


Ardy adalah orang yang teratur tetapi tidak tergolong fleksibel. Sifat seperti ini
sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan banyak dituntut agar dapat mengerjakan
pekerjaan yang mempunyai lingkup yang luas.

X = KEBUTUHAN UNTUK DIPERHATIKAN (Need to be Noticed):3


Ardy adalah orang yang rendah hati, tulus. Dalam bekerja Ardy akan menjadi
seseorang yang bekerja tanpa pamrih dan membantu dengan ikhlas.
B = KEBUTUHAN DITERIMA DALAM KELOMPOK (Need to Belong to
Groups): 4
Ardy adalah orang yang butuh diterima, tapi tidak mudah dipengaruhi kelompok.
Penerimaan biasanya digunakan untuk mendapatkan perhatian dan hal tersebut
dapat mempengaruhi kelompok bukan dipengaruhi kelompok.

O = KEBUTUHAN KEDEKATAN DAN KASIH SAYANG (Need for


Closeness and Affection): 7
Ardy adalah orang yang sangat tergantung, butuh penerimaan diri.

S = PERAN HUBUNGAN SOSIAL (Social Extension): 7


Ardy adalah orang yang kepercayaan tinggi dalam hubungan sosial, suka interaksi
sosial.

N = KEBUTUHAN MENYELESAIKAN TUGAS SECARA MANDIRI


(Need to Finish Task): 4
Ardy adalah orang yang cukup bertanggung jawab pada pekerjaan. Sifat yang baik
dan banyak dicari oleh recruiter karena akan bertanggung-jawab dengan semua
yang dilakukan dan keputusan-keputusan yang telah dibuat.

A = KEBUTUHAN BERPRESTASI (Need to Achieve): 5


Ardy adalah orang yang ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan ,
tidak ada usaha lebih. Seseorang yang cenderung pasif dan tidak mempunyai
usaha untuk meningkatkan kinerja dan kemampuannya.

G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked): 6


Ardy adalah orang yang kemauan bekerja keras tinggi. Tipe pekerja keras yang
banyak dicari oleh banyak perusahaan dan kemauan kerja yang tinggi ini akan
mendorong seseorang meenjadi seseorang yang akan sukses dalam pekerjaannya.
Z = KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH (Need for Change): 8
Ardy adalah orang yang mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak
berjalan fantastis. Tipikal sifat yang perfeksionis akan mudah gelisah dan merasa
tidak puas saat hasil pekerjaannya tidak menjadi yang terbaik.

K = KEBUTUHAN UNTUK AGRESIF (Need to be Forceful): 4


Ardy adalah orang yang suka lingkungan tenang, menghindari konflik. Orang
yang cukup tenang dan tidak ingin dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang tidak
sesuai dengan keinginan.

E = PERAN PENGENDALIAN EMOSI (Emotional Resistant):4


Ardy adalah orang yang punya pendekatan emosional seimbang mampu
mengendalikan. Sifat ini adalah sifat baik yang dapat mengendalikan diri dan
emosi/ berpikir realistis dan jarang menggunakan perasaan.
HASIL INTERPRETASI TEST 16 PF

Tes 16PF merupakan


sebuah alat ukur
komprehensif menilai
kepribadian normal
seseorang yang dapat
digunakan pada semua
setting yang membutuhkan
penggambaran
kepribadian orang secara
menyeluruh dan global.
Tes 16 PF ini dapat
mengetahui keadaan
seseorang seperti cara
berpikir, self-esteem,
keterbukaan, toleransi,
coping stres dan empati.
Tes 16PF merupakan
sebuah alat ukur
komprehensif menilai
kepribadian normal
seseorang yang dapat
digunakan pada semua
setting yang membutuhkan
penggambaran
kepribadian orang secara
menyeluruh dan global.
Tes 16 PF ini dapat
mengetahui keadaan
seseorang seperti cara
berpikir, self-esteem,
keterbukaan, toleransi,
coping stres dan empati.
Tes 16PF merupakan
sebuah alat ukur
komprehensif menilai
kepribadian normal
seseorang yang dapat
digunakan pada semua
setting yang membutuhkan
penggambaran
kepribadian orang secara
menyeluruh dan global.
Tes 16 PF ini dapat
mengetahui keadaan
seseorang seperti cara
berpikir, self-esteem,
keterbukaan, toleransi,
coping stres dan empati.
Tes kepribadian jenis PF 16 atau Personality Factor Sixteen adalah salah
satu tes yang dikembangkan oleh Raymond B. Cattel. Tes ini juga diterbitkan oleh
institute for personality an ability (IPAT) di tahun 1972. Tes ini pun memiliki
sejarah daripada penelitian empiris yang sangat panjang dalam membutktikan
keilmiahannya dan juga memang hal tersebut ternyata terbukti berguna dalam hal
memahami beragam variasi perilaku penting manusia. Di saat itu, bidang dari
psikologi ilmiah sangatlah terbatas ruang lingkupnya. Cattell pun mempelajari
bagimana cara kerja psikologi fisiologi dan juga psikologi eksperimen (misalnya
Pavlov, Thorndike, hingga Wundt) yang mana mengunakan metode ilmiah guna
menyelidiki fungsi fungsi manusia seperti pada sensasi dan belajar. Tes dari
kepribadian 16 PF ini memiliki faktor yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu;
dalam bentuk A,B,C,D,E, hingga F. Bentuk A,B,C,D, tersebut dapat
menggunakan buku manual singkat, dalam bentuk E dan F merupakan individu-
individu yang mengalami kesulitan atau hambatan di dalam pendidikan dan
membaca.

Tes kepribadian 16 (Personality Factor Sixteen)


Tes kepribadian 16 (Personality Factor Sixteen) telah dirancang untuk usia
16 tahun ke atas dan menghasilkan skor dengan ciri ciri sebagai berikut;
1. Keberanian
2. Sosial
3. Dominasi
4. Kewaspadaan
5. Stabilitas Emosional
6. Kesadaran peraturan

Tujuan Penggunaan PF 16
Alat tes Personality Factor Sixteen (PF 16) digunakan untuk mengukur
kemampuan mental dan juga guna menghasilkan penellitian yang lebih cermat
berdasarkan kepada aspek kepribadian yang normal. Walaupun Personality Factor
Sixteen (PF 16) hanya dapat mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi),
tes ini juga seringkali digunakan dalam hal bidang konseling hingga klinis,
dikarenakan memiliki kemampuan dalam memberikan gambaran yang utuh dan
mandala dalam diri seseorang. Termasuk pada kelebihan maupun kekurangannya.
Selain itu Personality Factor Sixteen (PF 16) telah dirancang dalam berbagai
bidang peruntukan yaitu industry seperti recruitment, promosi dan training hingga
pada penelitian tentang sosial, militer, hingga proses penuaan.

Bentuk Personality Factor Sixteen (PF 16)


1. Form A parallel dengan B digunakan untuk usia mulai dari 16 tahun,
pendidikan akademis Jumlah dari soal adalah 187 butir
2. Form C parallel dengan D digunakan untuk usia 16 tahun ke atas, dengan
pendidikan SLTA yang memiliki jumlah soal sebanyak 105 butir.
3. Form E parallel dengan F diperuntukkan untuk orang dewasa. Akan tetapi
form ini di peruntukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan membaca
yang rendah (pendidikan rendah).
Personality Factor Sixteen dirancang untuk usia ≥ 16 tahun, pendidikan
minimal mengenyam sekolah menengah. Tes yang juga serumpun dan
diperuntukkan bagi usia yang lebih muda yaitu;
1. High School personality Questionnaire (HSPQ): usia 12- 16 tahun
2. Children Personality Questionnaire (CPQ) : usia 8 s/d 12 tahun
3. Early School Personality Questionnaire (ESPQ): usia 6 s/d 8 tahun
4. Clinical Analysis Questionnaire (CAQ): untuk kepentingan klinis.
Faktor Primer Dari Personality Factor Sixteen (PF 16)
1. Faktor A (Sifat yang berhubungan dengan adaptasi dan juga kesediaan
untuk bekerja sama)
2. Faktor B (Sifat yang memiliki hubungan dengan kecakapan untuk
memecahkan masalah)
3. Faktor C (Sifat yang berhubungan dengan sebuah pengendalian emosi dan
juga kedewasaan)
4. Faktor E (merupakan sifat yang berhubungan dengan keberanian,
keyakinan, dan ketegasan diri)
5. Faktor F (adalah sifat yang berhubungan dengan kegembiraan,
keterbukaan, dan kebebasan)
6. Faktor G (Sifat yang berhubungan dengan rasa ketekunan, tanggung
jawab, kecermatan, dan sikap moralitas).
7. Faktor H ( Berhubungan dengan sebuah kemampuan sosial, ketabahan,
dan spontanitas)
8. Faktor I (sifat yang berhubungan dengan kepekaan perasaan, khayaan, dan
ketergantungan)
9. Faktor L (Brkaitan dengan kecurigaan dan juga kesulitan dalam
penyesuaian diri)
10. Faktor M (berkaitan dengan sebuah imajinasi, semangat, kreasi, dan cita-
cita)
11. Faktor N ( berkaitan dengan kecerdasan, kelancaran, dan kesadaran sosial)
12. Faktor O ( adalah faktor pesimisme dan kegelisahan)
13. Faktor Q1 (berkaitan dengan modernisasi, liberalism, dan inovasi)
14. Faktor Q2 (ketergantungan kepada kelompok, dan kepercayaan diri)
15. Faktor Q3 (Harga diri, keteguhan pendirian, dan kedisiplinan)
16. Faktor Q4 ( Ketegangan emosi, frustasi, dan kelelahan)

Prosedur pengerjaan
Prosedur pengerjaan tes ini adalah :
1) Peserta diminta untuk mengisi identitas yangs sesuai pada lembar kerja atau
lembar jawab tes 1 (nama,tanggal lahir, pendidikan terakhir, jenis kelamin,
tanggal tes, dan tempat tes) dan lembar jawab tes 2 (no., nama,tanggal).
2) Tester membagikan buku soal kepada peserta atau testee.
3) Tester membacakan petunjuk sebelum mulai mengerjakan tes.
4) Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, usahakan untuk memilih
kemungkinan jawaban di kotak a atau c, dan bila peserta benar-benar merasa
ragu bisa memilih kotak b.
5) Berilah tanda (X) pada kotak yang dipilih.
6) Kerjakan dengan teliti, jangan sampai ada jawaban terlewatkan.
7) Bila telah selesai mengerjakan soal tes, peserta diminta untuk mengecek
kembali dan langkah selanjutnya adalah melakukan skoring jawaban tes
tersebut.

5. Langkah-Langkah Skoring dan Interpretasi


Langkah-langkah dalam skoring tes ini adalah :
1) Peserta yang di tes, harus mengerjakan dan menyelesaikan seluruh soal tes 16
P.F ini. Jumlah keseluruhannya adalah 105 soal.
2) Dengan kunci jawaban Tes 16 P.F Nomor 1 dilekatkan tepat sedemikian rupa
pada lembaran jawaban yang telah diisi.
3) Penghitungannya diurutkan dari MD sampai Q4, dihitung  dari kiri ke kanan
dan hasilnya di tulis di bagian faktor pada lembar jawaban 1.
4) Penormaan
Ø  Ubah angka kasar menjadi angka sten dengan menggunakan tabel sesuai
karakteristik subjek, berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat umum dan jenis
kelamin.
Ø  Norma sten (Standar Ten Score) yang bergerak dari skor 1-10
Ø  Rendah      : 1-3
Ø  Rata-rata   : 4-7
Ø  Tinggi        : 8-10
5) MD Scale adalah singkatan untuk Motivation Distortion yang maksudnya
adalah untuk melihat dan memeriksa sampai seberapa jauh orang yang di tes
itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan tesnya dengan jujur dan lepas dari
gangguan-gangguan dan pengaruh lainnya.
Ø  Jika MD Sten Score 10, maka nilai WS untuk :
o   Faktor O dan Q4, ditambah 2
o   Faktor C dan Q3, dikurangi 2
o   Faktor L, N, dan Q2 ditambah 1
o   Faktor A, G, dan H dikurangi 1
Ø  Jika MD Sten Score 8 dan 9, maka WS untuk :
o   Faktor L, N, O, dan Q4, ditambah 1
o   Faktor A, C, G, dan Q3, dikurangi 1
Ø  Jika MD Sten Score 7, maka WS untuk :
o   Faktor O dan Q4, ditambah 1
o   Faktor C dan Q3, dikurangi 1

Hasil Test 16 PF
Ardy termasuk dalam MD Sten 7 maka seluruh hasil test akan mengikuti
acuan sebagai berikut:
o   Faktor O dan Q4, ditambah 1
o   Faktor C dan Q3, dikurangi 1
A (Skor: 9.8)
Ramah tamah, lembut hati, tidak suka repot-repot, ikut ambil bagian, berpartisipasi.
B (Skor: 9.3)
Pandai, intelegensi tinggi, kapasitas mental skolastik yang tinggi.
C (Skor: 8.5)
Emosi mantap, matang, menghadapi realitistis tenang, kekuatan ego yang tinggi.
E (Skor: 9.5)
Ketegangan sikap, agresif, suka bersaing, keras hati, teguh pendiriannya, dominan.
F (Skor: 9.4)
Tidak kenal susah, suka bersenang-senang, antusias, menggelora.
G (Skor: 9.2)
Teliti, gigih, tekun, bermoral, tenang, serius, superego yang kuat.
H (Skor: 9.3)
Suka bertuaang, berani, tidak malu-malu, secara sosial berani, tegas, hebat.
I (Skor: 8.5)
Lembut hati, peka, independen, terlalu dilindungi
L (Skor: 8.6)
Curigan dan tidak percaya pada orang lain, sukar untuk bertindak bodoh.
M (Skor: 8.5)
Imajinatif, hidup bebas (bohemian), pelupa, suka melamun, linglung.
N (Skor: 8.6)
Lihai, cerdik, halus budi bahasanya, memiliki kesadaran sosial.
O(Skor: 9.1)
Khawatir, gelisah, menyalahkan diri sendiri, tidak aman, cemas, memiliki kesukaran.
Q1 (Skor: 9.3)
Liberal, suka akan hal-hala baru, berpikir bebas, radikalisme.
Q2 (Skor: 9.1)
Kecukupan diri, banyak akal, mengambil keputusan sendiri.
Q3 (Skor: 8.5)
Bisa mengendalikan diri, suka mengikuti aturan, kompulsif.
Q4(Skor: 9.3)
Tegang, frustrated, mudah tersinggung, lelah, ketegangan energi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai