KAJIAN PUSTAKA
Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Pembimbing :
Sri Quintina Indriyana, dr., M. Kes
Disusun oleh :
Kelompok 2
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
Karunia−Nya, sehingga kami dapat menyusun kajian pustaka ini sebagai salah
satu syarat kepaniteraan di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Kajian pustaka ini membahas
mengenai “Aktivitas Fisik Pada Ibu Hamil ”.
Dalam penulisan kajian pustaka ini, kami telah dibantu oleh banyak pihak.
Untuk itu melalui kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. H. Sutedja, dr., SKM, selaku Koordinator Bidang Ilmu KesehatanMasyarakat
FK UNJANI.
2. Sri Quintina Indriyana,dr.,M.Kes., selaku pembimbing kami yang telah
memberikan bimbingan.
3. Pihak−pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu−persatu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kajian pustaka ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan proses
pembelajaran ini dan mohon maaf atas segala kekurangannya. Akhir kata kami
berharap semoga kajian pustaka ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
bagi semua pihak yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Fisiologi Kehamilan...........................................................................................3
2.1.1. Perubahan Sistem Reproduksi.......................................................................3
2.1.2. Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)......................................................4
2.1.3 Perubahan Sistem Pernafasan (Respirasi).......................................................5
2.1.4 Perubahan Sistem Perkemihan (Urinaria).......................................................6
2.1.5 Perubahan Sistem Endokrin............................................................................6
2.1.6 Perubahan Sistem Gastrointestinal..................................................................6
2.2 Definisi Aktivitas Fisik......................................................................................7
2.3 Manfaat Aktivitas Fisik Bagi Ibu Hamil............................................................7
2.4 Manfaat Aktifitas Fisik Ibu Selama Hamil Bagi Janin......................................9
2.5 Jenis-Jenis Aktivitas Fisik pada Ibu Hamil........................................................9
2.5.1 Jalan Kaki......................................................................................................10
2.5.2 Senam Hamil.................................................................................................10
2.6 Intensitas Aktivitas Fisik Pada Ibu Hamil........................................................16
2.7 Aktivitas Ibu Hamil Dengan Obesitas.............................................................16
2.8 Kontra indikasi dalam aktivitas fisik bagi ibu hamil.......................................16
2.9 Latihan Fisik Selama Kehamilan Per Trimester..............................................17
BAB III KESIMPULAN......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
d. Ovarium
4
Proses Ovulasi selama kehamilan akan terhenti. Hanya satu korpus luteum
yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
progesteron dalam jumlah yang relativ minimal.5,6,
Relaksin merupakan suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip
dengan insulin yang disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta, dan
hepar. Aksi biologi utamanya adalah dalam proses remodeling jaringan ikat pada
saluran reproduksi yang kemudian akan mengakomondasi kehamilan dan
keberhasilan proses persalinan.6
e. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi,
Hiperpigmentasi ini terjadi pada daerah perut (striae gravidarum), garis gelap
mengikuti garis diperut (linia nigra), areola mamae, papilla mamae, pipi (cloasm
gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan berkurang dan hilang.5,6
e. Payudara
1) Payudara membesar, tegang dan sakit
2) Terjadi pelebaran pembuluh vena dibawah kulit payudara yang membesar dan
terlihat jelas.
3) Hiperpigmentasi pada areola mamae dan puting susu serta muncul areola
mamae sekunder atau warna tampak kehitaman pada puting susu yang
menonjol dan keras.
4) Kelenjar montgomery atau kelenjar lemak di daerah sekitar puting payudara
yang terletak di dalam areola mamame membesar dan dapat terlihat dari luar.
5) Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila di pijat. 5,6
2.1.2. Sistem Sirkulasi Darah (Kardiovaskular)
Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar daripada
pertumbuhan sel darah sehingga terjadi hemodelusi atau pengenceran darah.
Volume darah ibu meningkat sekitar 30%-50% pada kehamilan tunggal, dan 50%
pada kehamilan kembar.5,6
60-
Curah 5-10 35- 30% 50 80%, lalu Kembali
jantung 45% % menurun seperti
segera sebelum
dalam 1 hamil
jam
sehingga suasana hati akan membaik dan ibu hamil pun menjadi lebih
bersemangat.10,11
8. Mengurangi risiko untuk melahirkan secara Caesar
Olahraga secara teratur untuk menurunkan risiko melahirkan dengan forsep,
operasi caesar, atau episiotomi12,13
9. Mengurangi Selulit
Olahraga secara teratur mengurangi risiko terkena selulit. Perubahan hormonal
dalam tubuh, sirkulasi darah yang buruk, dan tidak aktifnya fisik merupakan
pemicu terbentuknya selulit.10,11
10. Melancarkan ASI
Dengan lancarnya sirkulasi darah, membuat ASI pun lebih lancar.10,11
pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen
yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya kejang atau luka karena telah disiapkan
sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif perempuan mengandung
yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan
lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga
proses persalinan normal berlangsung relatif cepat.16
Senam hamil dianjurkan jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas kecuali ada
kelainan tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil,
diskusikan kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan. Beberapa latihan
mengenai senam yang dilakukan sebagai berikut ialah terdapat latihan kegel,
memiringkan panggul, mengangkat kaki, menunduk seperti unta, duduk meregang
tangan, serta melemaskan leher. 16
Pertama adalah latihan Kegel. Posisi dasar senam hamil yaitu berbaring
diatas punggung, tekuk kedua lutut ke atas, rentangkan ke dua kaki selebar 30 cm
(12 inci), menapak rata di atas lantai. Kepala dan pundak sebaiknya ditopang
dengan bantal, kedua tangan terletak rata di lantai di samping tubuh. Posisi senam
ini hanya sampai bulan keempat. Setelah itu, senam dengan tubuh rata diatas
lantai tidak dianjurkan lagi, karena rahim yang membesar akan sangat membebani
pembuluh - pembuluh darah utama. Kencangkan dengan kuat otot-otot vagina dan
anus. Tahanlah selama mungkin (sekitar 10 detik) lalu lemaskan perlahan lahan.
Setelah bulan ke-4 lakukan latihan ini dalam posisi berdiri atau duduk . Lakukan
kurang lebih 25 kali sehari. 15,16
12
Gamb
ar 2.2 Memiringkan Panggul
Dikutip dari: Prasetyo dkk.16
13
Gerakan ke empat pada senam hamil yaitu menunduk seperti unta. Gerakan
membungkuk bertekan pada lutut dan tangan dengan punggung rileks seperti
biasa, tulang punggung jangan melengkung kebawah. Angkat kepala, leher lurus
dengan tulang punggung. Kemudian bungkukkan punggung, kencangkan perut
dan pantat, lalu jatuhkan kepala sejauh mungkin. Kembalikan punggung dan
kepala perlahan lahan ke posisi awal, ulangi tiga atau empat kali. Latihan ini amat
membantu mengatasi tekanan pada tulang punggung yang disebabkan oleh
pembesaran rahim (uterus).16
14
Gerakan terakhir ialah melemaskan leher, leher seringkali terasa kaku. Latihan
ini membantu melemaskan leher dan seluruh tubuh . Duduk bersila sambil
memejamkan mata. Tarik napas pelan-pelan, putar kepala setengah lingkaran
perlahan-lahan. Buang napas, rileks, lalu tundukkan kepala, ulangi empat sampai
lima kali, berganti-ganti arah. Lakukan tiga sampai empat kali sehari.16
Olahraga lain yang baik bagi wanita hamil adalah renang. Renang dapat
melatih paru-paru dan jantung berbeda dengan olahraga darat yang dapat
membuat suhu tubuh melonjak atau naik. Ketika berenang, suhu badan ibu stabil
sehingga gangguan pada janin akibat meningkatnya suhu tubuh ibu tidak akan
terjadi. Renang membantu menguatkan otot-otot rahim dan sendi-sendi panggul,
sehingga diharapkan proses melahirkan menjadi lebih mudah. Saat melakukan
olahraga berenang jangan sekalipun melakukan gaya punggung, sebab
dikhawatirkan akan terjadi penekanan pada pembuluh darah di bagian belakang
rahim. Selain itu, jangan melakukan gaya kupu-kupu juga. Gaya ini terlalu banyak
melibatkan gerakan pada bagian pinggang sehingga dikhawatirkan akan terjadi
benturan pada janin. Olahraga ini dilakukan tiga kali seminggu dan jangan
berenang lebih dari 30 menit. Meskipun suhu air dapat menahan kenaikan suhu
dalam kandungan, berenang lebih dari 30 menit justru akan meningkatkan suhu
dalam kandungan.16
16
Syarat utama bagi ibu hamil yang akan melakukan renang adalah harus
melakukan gerakan secara tenang, perlahan lahan, santai dan jangan ada benturan
agar rahim tidak tergoncang. Bagi ibu yang tidak bisa berenang, cukup melakukan
gerakan berjalan di kolam renang yang dangkal atau melakukan gerakan
aquarobik (senam aerobik di dalam air). Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
gaya bebas dan gaya dada karena kedua gaya tersebut yang paling tenang,
perlahan dan tak ada benturan.16
penyakit paru
serviks inkompeten
kehamilan kembar
riwayat perdarahan pervaginam pada trimester 2
kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa
preeklamsi maupun hipertensi.18
Namun saat melakukan senam hamil, ibu mengalami gejala seperti rasa nyeri
pada kepala, dada, dan perut, perdarahan pervaginam atau keluar cairan ketuban,
gerakan janin terhenti/berkurang, timbul kontraksi dengan interval < 20 menit,
nafas pendek dan cepat (hiperventilasi), denyut jantung meningkat (>140
x/menit), kesulitan berjalan, mual dan muntah yang menetap segera hentikan
aktivitas senam dan konsultasikan.18
panggul
Jenis aktifitas Jalan kaki, Jalan kaki, Jalan kaki, senam
fisik berenang, sepede berenang, sepeda hamil, Latihan
statis, senam statis, senam hamil, Kegel
aerobik, jalan latihan Kegel
cepat, jogging,
tenis meja,
bulutangkis,
latihan Kegel
Durasi 10 – 20 menit 10-20 menit 10-20 menit
frekuensi 3x/minggu (selang 3x/minggu (selang 3x/minggu (selang
1 hari istirahat) 1 hari istirahat) 1 hari istirahat)
Intensitas Ringan Ringan Ringan
Hal yang harus Olahraga yang Latihan dalam Jogging, bersepeda,
dihindari bersifat kontak posisi terlentang gerakan memutar,
(bola basket, voli, berjinjit, jongkok
sepakbola, dll) dan posisi tungkai
silang terlalu lama
serta menggunakan
beban tambahan
pada tungkai atau
kaki.
Seorang wanita hamil harus melakukan aktivitas agar kesehatan wanita hamil
tersebut serta bayinya dapat tercapai. Aktivitas fisik meningkatkan sirkulasi dan
membantu relaksasi dan istirahat. Adanya aktivitas selama kehamilan dapat
meningkatkan laju pertumbuhan fetoplasental dan berat badan bayi saat lahir.
Adanya aktivitas fisik selama masa kehamilan dapat menghasilkan plasenta
dengan volume fungsional, nonfungsional, villi, dan terminal vili yang lebih
besar.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil akan mempengaruhi fisik
dan psikologi sehingga aktivitas fisik yang dilakukan harus seuai dengan
perubahan tersebut. Perubahan kondisi fisik ibu selama kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Perubahan yang terjadi
selama masa kehamilan dapat disikapi dengan latihan fisik yang baik, benar,
terukur, dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA