Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

Nyeri Punggung (Low Back Pain)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan
Fisiologi Holistik Kehamilan

Oleh:

Amanda Fery Rahmawati


NIM : P07124520010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN


KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan
“Nyeri Punggung (Low Back Pain)”
Oleh:
Amanda Fery Rahmawati
NIM: P07124520010

Menyetujui,

Pembimbing Klinik

Widawati Rahayu, Amd.Keb


(................................................)
NIP.196805201989082002

Pembimbing Akademik

Wafi Nur M, SSiT, M.Kes


(................................................)
NIP.197507152006042002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih, SST., M.Keb


NIP. 19791007200501200

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.
Penulisan tugas ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu Tugas Praktik
Asuhan Kebidanan Fisiologi Holistik Kehamilan untuk memperoleh gelar profesi
bidan pada Program Studi Profesi Bidan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta. Tugas ini dapat diselesaikan atas bimbingan, masukan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak:
1. Bapak Joko Susilo, SKM.., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Dr.Yuni Kusmiyati,SST.,MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Hesty W, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Kebidanan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
4. Wafi Nur M, SSiT, M.Kes selaku Pembimbing Praktik.
5. Linda Nur Wahyuni, S.Tr.Keb,.Bdn selaku Pembimbing Praktik.
6. Widawati Rahayu, Amd.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun
material yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari Laporan Pendahuluan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritikan, dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga Tugas ini dapat
bermanfaat di kemudian hari.

Yogyakarta, 8 Agustus 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv

BAB I
TINJAUAN TEORI..................................................................................................5
A. Definisi..........................................................................................................5
B. Etiologi..........................................................................................................6
C. Patofisiologi..................................................................................................6
D. Faktor Risiko Infertilitas...............................................................................7
E. Penatalaksanaan ...........................................................................................8
F. Dampak.........................................................................................................8
G. Kewenangan Bidan Terhadap Kasus............................................................8
BAB II
TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN........................................................10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................20

iv
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).1
a. Perubahan fisiologi wanita hamil
1) Sistem reproduksi
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal
lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu
menjadi 1.000 gram. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan pada lordosis
lumbaldan tekanan pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi uterus pada
pembulun besar mengurangi aliran darah pada tulang belakang dan
menyebabkan nyeri punggung terutama pada masa akhir kehamilan. 2
Membesarnya rahim dan meningkatnya berat badan menyebabkan otot
bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan stress pada otot dan sendi.3
2) Sistem darah
Volume darah pada ibu hamil meningkat sekitar 1500 ml terdiri dari 1000
ml plasma dan sekitar 450 ml eritrosit. Peningkatan volume terjadi sekitar
minggu ke 10 sampai ke 12. Peningkatan volume darah ini sangat penting bagi

5
pertahanan tubuh, hipertrofi sistem vaskuler akibat pembesaran uterus dan
cadangan cairan untuk mengganti darah yang hilang pada saat persalinan dan
masa nifas.3
3) Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah-muntah.Selain itu terjadi juga perubahan peristaltikdengan gejala
sering kembung, dan konstipasi. Pada keadaan patologik tertentu dapat
terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).Aliran darah ke panggul dan tekanan vena yang meningkat dapat
mengakibatkan hemoroid pada akhir kehamilan.3
4) Sistem endokrin
Pada awal kehamilansumber utama estrogen adalah ovarium. Selanjutnya
estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus
kali lipat, out putestrogen maksimum 30 –40 mg/hari. Aktivitas estrogen yaitu
memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus, bersama dengan
progesterone memicu pertumbuhan payudara merubah konsitusi komiawi
jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik elastis, kapsul
persendian melunak, mobilitas persendian meningkat, retensi air dan
menurunkan sekresi natrium.4 Perubahan hormonal yang menimbulkan
perubahan pada jaringan lunak penyanggadan penghubung sehingga
menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot sehingga otot lebih kaku dan
mudah tegang.5
5) Sistem muskuloskeletal
Pada akhir bulan sembilan atau minggu ke-36, rahim ibu mulai mencapai
daerah tulang rusuk dan ibu mungkin merasa tidak nyaman, khususnya ia
makan dalam jumlah banyak pada malam hari. Beban di tubuh semakin
berat, tulang belakang semakin ke arah depan sehingga ibu mengalami
kesulitan ketika memiringkan tubuhnya saat berbaring dan duduk lama.6
Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi

6
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih
tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh
belakang karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan
yang dapat memengaruhi postur tubuh. Bayi yang semakin membesar
selama kehamilan meningkatlan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan
kaki ibu hamil dan dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan
oleh perubahan hormonal akibat retensi cairan.7
2. Definisi Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)
Menurut The International Association for the Study of Pain(IASP),
nyeri punggung bawah atau low back pain(LBP) adalah nyeri pada daerah
superior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosesus
spinosus dari vertebra thorakal terakhir , daerah inferior oleh garis transversal
imajiner yang melalui ujung processus spinosus dari vertebra sakralis
pertama dan lateral oleh garis vertikal yang ditarik dari batas lateral
spina lumbalis.8 Nyeri punggung bawah atau low back pain pada kehamilan
merupakan kondisi yang tidak mengenakkan akibat membesarnya rahim dan
meningkatnya berat badan menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga
dapat menimbulkan stress pada otot dan sendi.3 Low back pain (LBP) atau
nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.9 Gangguan nyeri
pinggang bawah dapat dialami oleh semua orang, tidak memandang tua,
muda, wanita atau pria. Sebagiaan besar nyeri pinggang bawah disebabkan
karena otot –otot pada pinggang kurang kuat sehingga pada saat melakukan
gerakan yang kurang betul atau berada pada suatu posisi yang cukup lama
dapat menimbulkan peregangan otot yang ditandai dengan rasa sakit.10
B. Etiologi
1. Penambahan berat badan secara derastis
LBP terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri yang
terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban kandungan

7
yang semakin besar yang menyebabkan pertambahan sudut lengkungan
tulang belakang. Pertambahan sudut lengkungan menyebabkan fleksibilitas dan
mobilitas dari lumbal menjadi menurun. LBP kadang akan menyebar sampai ke
panggul paha dan turun ke kaki, kadang akan meningkatkan nyeri tekan di
atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan
berat badan.3
2. Pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus itu normal lebih
kurang 30 gram.Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat uterus itu menjadi 1.000
gram. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan pada lordosis lumbaldan tekanan
pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi uterus pada pembulun besar
mengurangi aliran darah pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri punggung
terutama pada masa akhir kehamilan. 2 Membesarnya rahim dan meningkatnya
berat badan menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat
menimbulkan teganganpada otot dan sendi.3
3. Peregangan berulang
Penyebab nyeri punggung bawah yaitu pembesaran payudara dapat
berakibat ketegangan otot, keletihan, posisi tubuh membungkuk ketika
mengangkat barang, kadar hormon yang meningkat menyebabkan kartilage
pada sendi besar menjadi lembek dan posisi tulang belakang hiperlordosis.3
4. Peningkatan kadar hormon estrogen terhadap ligamen
Penyebab LBP pada wanita hamil adalah adanya perubahan hormonal
yang menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan
penghubung (connective tissue) sehingga mengakibatkan menurunnya
elastisitas dan fleksibilitas otot. Nyeri punggung bawah pada wanita hamil
disebabkan oleh perubahan hormonal yaitu hormon estrogen dan relaksin yang
menimbulkan perubahan pada jaringan lunak penyangga dan
penghubung sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas dan fleksibilitas

8
otot.11
C. Patofisiologi
Tulang belakang dibagi ke dalam bagian anterior dan bagian
posterior. Bentuknya terdiri dari serangkaian badan silindris vertebra, yang
terartikulasi oleh diskus intervertebral dan diikatbersamaan oleh ligamen
longitudinal anterior dan posterior. Struktur yang peka terhadap nyeriadalah
periosteum, 1/3 bangunan luar anulus fibrosus, ligamentum, kapsula
artikularis, fasia dan otot. Semua strukturtersebut mengandung
nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus(mekanikal, termal, kimiawi).
Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot ekstensor lumbal
lebih lemah dibanding otot fleksor, sehingga tidak kuat mengangkat
beban. Otot sendiri sebenarnya tidak jelas sebagai sumber nyeri, tetapi
muscle spindles jelas diinervasi sistem saraf simpatis. Dengan hiperaktifitas
kronik, muscle spindles mengalami spasme sehingga mengalami nyeri
tekan. Perlengketan otot yang tidak sempurna akan melepaskan pancaran
rangsangan saraf berbahaya yang mengakibatkan nyeri sehingga menghambat
aktivitas otot.12
D. Faktor Risiko
1. Usia
Usia adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Usia sangat
menentukan status kesehatan ibu. Ibu hamil dikatakan beresiko tinggi apabila
ibu hamil berusia dibawah 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. Perbedaan
perkembangan akan mempengaruhi respon terhadap nyeri.
Perkembangan tersebut yaitu secara fisik dan organ-organ pada usia kurang
dari 20 tahun belum siap untuk melaksanakan tugas reproduksi dan belum
matang secarapsikis.13 Usia muda atau kurang dari 20 tahun akan sulit
mengendalikan nyeri.14 Usia reproduksi lebih dari 35 tahun, fisik dan
fungsi organ-organ tubuh terutama sistem reproduksi mengalami
penurunan. Hal tersebut juga dapat menimbulkan respon kecemasan karena

9
risiko kehamilan dan persalinan yang akan dihadapi. Kecemasan dalam
kehamilan dapat meningkatkan stimulus intensitas nyeri.15
2. Parietas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh seorang ibu
selama hidupnya. Menurut hasil penelitian terdapat hubungan antara paritas
dengan nyeri punggung pada kehamilan. Ibu hamil yag memiliki paritas tinggi
yaitu lebih atau sama dengan empat (grande multi gravida) lebih beresiko
mengalami nyeri punggung bawah. Hal tersebut akibat setiap kehamilan
yang disertai persalinan akan menyebabkan kelainan pada uterus, dalam
hal ini terjadi kerusakan pada pembuluh darah dinding uterus yang
mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin. Hal tersebut dapat menurunkan fungsi
otot-otot dan organ reproduksi.16
3. Usia Kehamilan
Sebagian besar keluhan nyeri punggung ibu hamil terjadi pada trimester
III. Penambahan umur kehamilan menyebabkan perubahan postur pada
kehamilan sehingga terjadi pergeseran pusat gravitasi tubuh ke depan, sehingga
jika ototperut lemah menyebabkan lekukan tulang pada daerah lumbar dan
menyebabkan nyeri punggung.17
4. Pekerjaan
Pekerjaan ibu dapat dihubungkan dengan kondisi keletihan yang dialami
ibu. Keletihan secara tidak langsung dapat memperburuk persepsi nyeri.
Selain itu, keletihan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan
menurunkan mekanisme koping.14
5. Olahraga
Latihan fisik merupakan hal yang penting dalam menentukan
kesehatan ibu dan bayi. Salah satu olahraga selama kehamilan yang aman
untuk ibu hamil adalah senam hamil. Senam hamil akan membantu dalam
memperkuat otot-otot abdomen dan pelvis yang akan sangat berguna saat
melahirkan.14

10
6. Riwayat nyeri terdahulu
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima
nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Riwayat nyeri
pinggang pada kehamilan sebelumnya akan mempengaruhi kejadian
nyeri pinggang pada kehamilan.18
E. Penatalaksanaan
1. Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan
dengan mempergunakan buli-buli panas yang di bungkus kain yaitu
secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke
dalam tubuh sehingga akanmenyebabkan pelebaran pembuluh darah
dan akan terjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri sendi yang
dirasakan akan berkurang atau hilang.19
2. Senam hamil
Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu
yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Senam hamil dapat mengurangi nyeri punggung karena terdiri dari
tiga gerakan yaitu pernafasan, peregangan otot atau gerakan inti dan
relaksasi yang bermanfaat untuk melatih kelenturan otot dasar panggul,
mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan memperlancar
sirkulasi darah. Gerakan relaskasi pada senam hamil mampu
merangsang pengeluaran hormonendorfindidalam tubuh, dimana fungsi
endorfin yaitu sebagai penenang dan mampu mengurangi nyeri
punggung pada ibu hamil. Waktu pelaksanaan senam hamil dianjurkan
dilakukan saat kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu 28-30
minggu kehamilan.
Senam hamil terdiri dari gerakan penguatan otot transversur
abdominis. Ketika musculus transversesabdominiskontraksi, semua otot

11
abdomen akan ikut berkontraksi karena mempunyai tempat sambungan
bersama (line alba), penegasan ini menjelaskan bahwa keempat dinding
abdomen memiliki inersio yang sama sehingga akan memberikan
penekanan organ viscera dan akan memberikan stabilitas vertevbra
lumbalis. Musculus transverses merupakan otot terpenting dalam
kaitannya dengan kehamilan dan pncegahan masalah punggung
karena berperan dalam stabilitas pelvis, yang merupakan hal
utama dalam mempertahankan postur tubuh yang benar.20
3. Prenatal yoga
Prenatal yoga atau yoga selama hamil adalah salah satu modifikasi
hatha yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan
prenatal yoga adalah mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental,
dan spiritual untuk menghadapi proses persalinan. 21 Gerakan peregangan
otot dalam prenatal yoga dapat meminimalisasi bahkan menghilangkan
ketidaknyamanan yang seringkali dirasakan selama masa kehamilan
seperti hearth burn, nyeri di pinggul, atau tulang rusuk, keram dikaki atau
sakit kepala. Selain itu, sirkulasi oksigen darah memiliki ketergantungan
pada kondisi otot tubuh.22
F. Dampak
5. Kewenangan bidan terhadap kasus
Kewenangan bidan menurut Undang-Undang tahun 2019 tentang Kebidanan
Pasal 46 dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, bidan bertugas memberikan
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pasal 47 dalam
undang-undang tersebut menjelaskan dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan,
Bidan berperan sebagai pemberi Pelayanan Kebidanan, penyuluh, dan konselor.
Pasal 49 menjelaskan tugas memberikan pelayanan kesehatan dimaksud adalah
memberikan Asuhan Kebidanan pada masa sebelum hamil. Pasal 51 menjelaskan
memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi, edukasi, konseling, dan

12
memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.7
Berdasarkan penjelasan dalam undang-undang kebidanan dalam kasus infertil
bidan berwenang memberikan pelayanan kebidanan berupa penyuluhan dan
konselor dengan cara komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling.

BAB II

TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian Data Subjektif


a. Nama : mengetahui nama klien untuk memperlancar komunikasi
agar terlihat tidak kaku dan lebih akrab.
b. Umur : umur perlu dikaji guna mengetahui umur klien yang akan
diberikan asuhan
c. Agama :menanyakan agama klien dan berbagai praktik agama
yang dijalani.
d. Pendidikan : menanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan.
Informasi ini membantu dalam memahami klien sebagai
individu dan memberi gambaran kemampuan baca
tulisnya.
e. Suku/Bangsa : Ras, etnis, dan keturunan harus diidentifikasi dalam
rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada
klien dan mengidentifikasi wanita atau keluarga yang
memiliki kondisi resesif otosom dengan insiden yang
tinggi pada populasi tertentu. Jika kondisi yang demikian
diidentifikasi, wanita tersebut diwajibkan menjalani
skrining genetik.

f. Pekerjaan : Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk


mengetahui apakah klien berada dalam keadaan masih

13
sekola, bekerja, dan status ekonomi keluarga

g. Alamat : Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk untuk


mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan.
h. Alasan : dikaji untuk mengetahui alasan wanita datang ke tempat
kunjungan bidan/ klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya
sendiri. Tujuan kunjungan biasanya untuk menentukan
rencana pemeriksaan/ penatalaksanaan lainnya.

i. Keluhan : alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Dituliskan


utama sesuai dengan yang diungkapkan oleh klien serta
menanyakan sejak kapan hal tersebut dikeluhkan klien.
Mendengarkan keluhan klien sangat penting untuk
pemeriksaan.
j. Riwayat : riwayat kesehatan ini meliputi riwayat kesehatan klien
Kesehatan sekarang dan terdahulu, dan riwayat kesehatan keluarga.
k. Riwayat 1) Menarce adalah usia pertama kali mengalami
Obstetri menstruasi. Wanita haid pertama kali umumnya sekitar
12-16 tahun. (Sulistyawati, 2009: 181). Hal ini
dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa,
lingkungan, iklim, dan keadaan umum.
2) Siklus menstruasi adalah jarak antara haid yang
dialami dengan haid berikutnya, dalam hitungan hari.
Biasanya sekitar 23-32 hari, siklus haid yang normal
adalah 28 hari.
3) Lamanya haid yang noral adalah ± 7 hari. Apabila
sudah mencapai 15 hari berarti sudah abnormal dan
kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang
mempengaruhi.

14
4) Volume darah menstruasi data ini menjelaskan
seberapa banyak darah yang dikeluarkan. Sebagai
acuan biasanya digunakan kriteria banyak, sedang, dan
sedikit. Biasanya untuk menggali lebih dalam pasien
ditanya sampai berapa kali ganti pembalut dalam
sehari. Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam
sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih, itu berarti
telah menunjukan gejala kelainan banyaknya darah
haid.
l. Pola 1) Nutrisi: untuk mengetahui bagaimana pasien
pemenuhan mencukupi asupan gizinya
sehari-hari 2) Eliminasi:
BAB: dikaji frekuensinya apakah BAB teratur atau tidak.
BAK: dikaji frekuensiya seberapa sering berkemih dalam
sehari.
3) Aktivitas: untuk memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien
dirumah.
4) Istirahat: jadwal istirahat perlu diperhatikan karena
istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohami
5) Personal hygine: kebersihan jasmani sangat penting.
Mandi 2-3 kali sehari membantu kebersihan badan dan
mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya dari bahan
yang menyerap keringat sehingga badan selalu kering
6) Pola seksual: untuk memberikan gambaran pola
seksual yang biasa dilakukan selama seminggu.
m. Data : Perlu dikaji dengan berbekal pengetahuan maka pasien
akan lebih mudah diajak memecahkan masalah yang

15
pengetahuan mungkin terjadi.

B. Pengkajian Data Objektif


Pengkajian data obyektif dilakukan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi.
Langkah-langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
1. Keadaan umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan.
Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah sebagai
berikut :
a. Baik
Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam
berjalan.
b. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan
respons yang baik terhadap lingkungan dan oang lain, dan pasien sudah
tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat
melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari
keadaankomposmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma
(pasien tidak dalam keadaan sadar). 
3. Tanda – Tanda Vital
a) Tekanan darah : normal 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
b) Nadi : Denyut nadi 60-100 kali per menit
c) Pernafasan : normal 12 - 20 kali per menit
d) Suhu : suhu normal 36,5-37,2 derajat Celcius

16
e) Berat badan
f) Tinggi badan
g) LILA : normal ≥ 23,5 cm
h) IMT : IMT untuk memprediksi derajat lemak tubuh dan
pengukurannya direkomendasikan federal untuk mengklarifikasi
kelebihan berat badan dan obesitas. Cara mengukur IMT dihitung dengan
membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya
dalam meter (kg/m2)
4. Status Present
a) Kepala : dikaji ukuran, bentuk,  kontur, kesimetrisan kepala,
kesimetrisan wajah, lokasi struktur
b) Rambut : dikaji warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak
c) Muka : dikaji apakah pucat atau tidak
d) Telinga : dikaji ada pembesaran atau  tidak, ketajaman pendengaran,
letak telinga di kepala, bentuk, ada tonjolan atau tidak, ada rabas pada
aurikula dan autium atau tidak, edema atau tidak, ada lesi atau tidak,
adanya sumbatan atau benda asing pada saluran pendengaran eksterna
atau tidak.
e) Mata : dikaji kelopak mata edema atau tidak, ada tanda-tanda infeksi
atau tidak, warna konjungtiva, warna sklera, ukuran dan bentuk serta
kesamaan pupil.
f) Hidung : dikaji ada nafas cuping hidung atau tidak, kesimetrisan,
ukuran, letak, rongga hidung bebas sumbatan atau tidak, ada polip atau
itak, ada tanda-tanda infeksi atau tidak.
g) Mulut :
1) bibir (warna dan integritas jaringan seperti lembab /
kering ),
2) lidah (warna, kebersihan)
3) gigi (kebersihan, karies, gangguan pada mulut).

17
h) Leher : dikaji kesimetrisan, ada/tidaknya nyeri tekan, ada/tidaknya
pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar limfe, dan ada/tidaknya
bendungan vena jugularis.
i) Ketiak : dikaji tentang ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe.
j) Dada : dikaji bentuk, simetris atau tidak, bentuk dan keimetrisan
payudara, bunyi/denyut jantung, ada/tidaknya gangguan pernafasan
(auskultasi).
k) Ekstremitas
l) Genitala eksterna
m) Anus
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah untuk mengetahui hemoglobin
(12-16 mg/dL) dan GDS (Gula Darah Sewaktu)

C. Rencana Tindakan
Pelaksanaan asuhan yang dilakukan sesuai dengan apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, dari
kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk
klien bila ada masalah. Dengan kata lain, asuhan terhadap klien tersebut harus
mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan.
Rencana yang diberikan adalah terapi non farmakologi yaitu konseling
menurunkan berat badan dan terapi olahraga.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.
2. Emília, M., Costa, C., Cavalcanti, L., Alves, C., Terceiro, De, L.,
Deyvid, P., Lacerde, N., Marcelo, A., Gustavo, C., Tania, C. 2017. Low
Back Pain During Pregnancy. Brazilian Journal of Anesthesiology.
3. Tyastuti, S. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Kemenkes RI.
4. Fatimah. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas.
5. Prabowo, P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Prawirohardjo
6. Astuti, Maya. 2010.Buku Pintar Kehamilan. Jakarta : EGC
7. Rusmita, E. 2015. Pengaruh Senam Hamil Yoga Terhadap Kesiapan Ibu
Hamil Menghadapi Persalinan di RSIA Limijati Bandung. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 3(2), pp. 38-46
8. Rinta, 2013. Pengaruh Back Exercise Terhadap Pengurangan Nyeri
Punggung Bawah pada Petugas Instalasi Rekam Medik RSUP H. Adam Malik
Medan. Thesis. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara
9. Furlan, A., Imamura, M., Dryden, T., Irvin, E. 2015. Massage for Low Back
Pain. Cochrane Database of Systematic Reviews.
10. Fitriana. 2017. Upaya Pemenuhan Rasa Nyaman pada Ibu Hamil Trimester
III dengan Nyeri Punggung.Skripsi. Universitas Muhamadiyah. Surakarta
11. Wahyuni. 2012. Manfaat Kinesiotapp.ing Untuk Mengurangi Nyeri Punggung
Bawah Pada Kehamilan Trimester Ke-3. Jurnal Kesehatan, volume 5 (2), pp.
119-129
12. Ebnezar, J. Low Back Pain. (Jaypee Brothers Medical Publishers (P)
Ltd, 2012).
13. Judha, Mohamad. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.
Yogyakarta : Nuha Medika
14. Yanti, 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
15. Afritayeni, 2017. Hubungan Umur, Paritas dan Pendamping Persalinan
dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I. Jurnal Endurance 2(2) pp. 178-185
16. Salam, B. 2016. Hubungan Paritas dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah

19
di Polikliki Saraf RSUDZA. Skripsi. Universitas Syiah Kuala Darussalam.
Aceh
17. Ulfah, M. 2014. Hubungan Diastasis Recti Abdominis dengan Nyeri
Punggung Bawah pada Ibu Hamil. Jurnal Bidan Prada, 5 (2), pp. 23-30
18. Fitriani, L. 2018. Efektivitas Senam Hamil dan Yoga Hamil terhadap
Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Pekkabata. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3 (2), pp.87-95
19. Mediarti, D., Sulaiman, Rosnani, Jawiah. 2014. Pengaruh Yoga Antenatal
terhadap Pengurangan Keluhan Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan, 1(1), pp. 47-53
20. Intarti, W., Lina, P. 2015. Kontribusi Senam Ibu Hamil Trimester III dalam
Pengurangan Nyeri Pinggang di Wilayah Ekskotatif Cilacap. Skripsi. AKBID
Graha Mandiri. Cilacap
21. Pratignyo, T. 2014. Yoga Ibu Hamil. Jakarta : Pustaka Bunda
22. Dewi, S., Erildy, Astrid, A. 2016. Studi Komparatif Prenatal Yoga dan Senam
Hamil terhadap Kesiapan Fisik. Artikel Penelitian. Akademi Kebidanan
Yayasan Perguruan Djubleg Ranuatmadja Jakarta : 155-166

20

Anda mungkin juga menyukai