Anda di halaman 1dari 16

FISIOTERAPI PADA ANTE NATAL

Disusun Oleh
Fajar Kurniawan
Rindu Pebria
Sahfitri Indrianingsih Pakpahan
Muhammad Nabil

Dosen Pembimbing

Wanti Hasmar,S.Ftr,.M.Or

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANTE
NATAL” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah fisioterapi kesehatan wanita. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ANTE NATAL
bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Wanti Hasmar,S.Ftr,.M.Or selaku


dosen mata kuliah fisioterapi keshatan wanita yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4
1.1`Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2.Rumusan Masalah............................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian........................................................................................................................................... 6
2.2. PROSES FISIOTERAPI PADA WANITA HAMIL ................................................................ 7
2.3SENAM HAMIL ............................................................................................................................ 10
2.4 MASSAGE PADA WANITA HAMIL ..................................................................................... 12
2.5 SPA WANITA HAMIL................................................................................................................ 13
2.6 INFRA RED RAYS PADA WANITA HAMIL ...................................................................... 13
2.7 EXERCISE LAIN UNTUK WANITA HAMIL ...................................................................... 14
2.8 RANGKUMAN ............................................................................................................................. 15
BAB III............................................................................................................................... 16
PENUTUP .......................................................................................................................... 16
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................................. 16
3.2 SARAN ........................................................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1`Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang menghasilkan perubahan


fisiologis sehingga menimbulkan ketidaknyamanan (Manurung, 2021).Perubahan
fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan berhubungan langsung pada
metabolisme fetus. Perubahan fisiologis merupakan kulminasi interaksi
biochemical yang terjadi antara tiga sistem interaksi yaitu maternal, fetal dan
placental (Beckmann,2020).

Perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan salah


satunya adalah perubahan fisiologis pada sistem muskuloskeletal, sebagai dampak
dari hormon dan anatomi, di mana dalam konteks ini faktor biomekanik turut
memiliki pengaruh dalam menimbulkan ketidaknyamanan, yaitu perubahan berat
badan sehingga merubah postur dan Nyeri pinggang akut memiliki prevalensi
terbesar yaitu 55.6% dan nyeri pinggang kronis 35.4%, diikuti nyeri pergelangan
kaki sebesar 24.9% dan nyeri lutut 16.6% (Liddle, 2018).

Cochrane Systematic Review mengatakan bahwa sebesar dua per tiga ibu
hamil memiliki nyeri pinggang (60%) dan nyeri pelvic (20%). Howell (2018)
berpendapat, sebesar 31.7% ibu hamil memiliki disfungsi simpisis pubis (Howell,
2012)Ibu hamil mengatasi nyeri pada musculoskeletal dengan mengonsumsi
obatobatan dan datang ke layanan fisioterapi serta layanan alternatif pelayanan
medis lainnya (Sinclair, 2021).

Fisioterapi memegang peranan yang penting pada masa antenatal


maupun postnatal karena memberikan keuntungan jangka panjang bagi wanita.
Hal ini bermanfaat untuk mengatasi gangguan muskuloskeletal selama kehamilan,
menjaga kebugaran dan ketahanan kardiovaskular, menjaga berat badan dan
menjaga kondisi psikologis melalui antenatal exercise (Nayak, 2015)

Hal ini karena penggunaan layanan fisioterapi dapat meningkatkan


kemampuan fungsional pada ibu hamil dengan keluhan musculoskeletal (Richards,
2021)

Pada dasarnya ibu hamil membutuhkan fisioterapi. Hal itu tidak serta merta secara
otomatis menjadi suatu kebutuhan,kecuali muncul perasaan tidak nyaman atau
kadar sakit tertentu. Faktor perasaan tersebut akan menimbulkan persepsi
(Jalaludin, 2019). Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau
hubungan yang diperoleh denganada sistem musculoskeletal Yasobant,2021).

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa saja kasus-kasus fisioterapi pada kehamilan?

2 . Apa saja problematic fisioterapi pada kehamilan?

3. Apa intervensi fisioterapi yang tepat untuk seorang ibu hamil?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui kasus-kasus fisioterapi pada kehamilan.

2.Dapat mengetahui problematic fisioterapi pada kehamilan.

3. Dapat mengetahui intervensi fisioterapi yang tepat untuk ibu hamil.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

ANC (Ante Natal care, Ante Partum care) bertujuan untuk menyiapkan ia
sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post pafum sehat
dan normal, tidak hanya fisik tapi juga mental. Tiap pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan umum dan pemeriksaan obstetrik.

Pemeriksaan umum diantaranya adalah: Berat badan : bila lebih dari ½ kg


per minggu, perlu diteliti latar belakangnya dan dianjurkan untuk mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat, tetapi lemak jangan dikurangi, juga
sayur mayor dan buah-buahan. Tekanan darah : bila tekanan darah mencapai 130/
90 mmHG (tekanan sistolik = 130 mmHG; tekanan diastolic = 90 mmHg)
merupakan batas memerlukan kewaspadaan. Adanya oedema dimata kaki dan
tangan, perlu dianjurkan untuk membatas makanan yang mengandung garam
(NaCl) apakah sesuai dengan umur kehamilan, Letak janin dalam uterus, apakah
letak kepala dan sikap badan fleksi pada semua sendi, Letak punggung janin,
punggung disebelah kanan kepala (pu ka) atau disebelah kiri (pu ki). Apakah
bagian terendah janin telah masuk ke dalam PAP (pintu atas panggul). Bunyi
jantung janin.

Nasehat-nasehat yang perlu diberikan, antara lain seperti coitus: pada


umumnya diperbolehkan pada masa kehamilan, asal dilakukan dengan hati-hati.
Bila sebelumnya ada riwayat abortus, sebaliknya coitus ditunda sampai kehamilan
16 minggu, setelah placenta terbentuk sempurna. Pada akhir kehamilan, jika
kepala Janin telah masuk panggul, hendaknya dihentikan, karena dapat
menimbulkan rasa nyeri dan perdarahan. Kebersihan dan pakaian kebersihan
harus selalu dijaga dan baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Pada
multigravida, sebaiknya dianjurkan memakai stagen untuk menunjang otot-otot
perut. Sepatu atau alas kaki dengan tumit tinggi sebaiknya tidak dipakai, karena
tempat titik berat telah berubah, sehingga meningkatkan lordosis yang
memungkinkan timbulnya nyeri pinggang dan mudah tergelincir atau jatuh karena
sulit mempertahankan. Mammae harus terpelihara baik dan membutuhkan BH
(kutang) yang cukup besar yang mungkin menunjang papilla mammae
dibersihkan secara teratur dan diberi minyak supaya kulitnya tetap lemas,
sehingga kelak bila menyusui bayi (laktasi), tidak mudah retak atau pecah Catatan
untuk wanita hamil tentang exercise, wanita hamil mudah lelah, harus dicegah
jangan sampai kelelahan. Wanita-wanita yang mengerjakan sendiri pekerjaan
rumah tangga, bila ditinjau dari segi fisik, sedikit atau tidak memerlukan program
exercise dapat bermanfaat. Berkaitan dengan bekerja, wanita hamil boleh tetap
bekerja, tetapi tidak boleh terlalu berat. Istirahat harus dilakukan sebanyak
mungkin. Menurut undang-undang perburuhan, wanita hamil berhak mendapat
cuti hamil satu setengah bulan sebelum dan sesudah bersalin. Wanita hamil juga
tidak boleh,karena bila terlalu banyak merokok,maka akan melahirkan anak yang
lebih kecil atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus.

2.2. PROSES FISIOTERAPI PADA WANITA HAMIL

Seorang Fisioterapi harus melakukan proses Fisioterapi pada saat dia


harus memberikan terapi kepada pasiennya. Proses Fisioterapi merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang Fisioterapi untuk
memberikan terapi yang tepat kepada kliennya. Proses Fisioterapi dimulai dari
anamnesis yang terdiri atas anamnesis umum tentang identitas klien dan
dilanjutkan dengan anamnesis yang berkaitan dengan riwayat penyakit serta
system dalam tubuh.

Anamnesis umum terdiri atas: usia kehamilan (hari pertama menstruasi


terakhir/hpmt), kehamilan ke-berapa, pernahkah abortus, pernah melahirkan,
perkembangan berat badan dari trimester satu sampai sekarang (sudah naik berapa
kilogram dari sebelum hamil), keluhan utama saat ini, apakah ibu merasa legang,
adakah gatal pada perut/ mammae. Anamnesis system terdiri dari kepala dan leher:
adakah keluhan kaku kuduk, vertigo, kardiovaskuler: oedem, berdebar-debar,
varises, haemorrhoid, sespirasi: sesak napas, gastro-intestinal tractus: constipasi,
muskuloskeletal: kram tungkai, nyeri pinggang, nyeri payudara.Setelah
anamnesis, yang harus dilakukan adalah pemeriksaan fisik yang meliputi Vital
Sign yaitu tekanan darah (≥ 140/90 mm Hg), nadi, respiratori rate, Berat Badan,
Tinggi Badan. Pemeriksaan sik selanjutnya adalah inspeksi tentang postur, oedem,
pucat, menahan nyeri, sesak napas. Palpasi meliputi suhu local, oedem, spasme
otot pinggang, tinggi fundus. Auskultasi : mendengarkan denyut jantung janin
(DIJ), dan perkusi biasanya tidak dilakukan.

Pemeriksaan gerak pasif, aktif, dan isometric melawan tahanan dilakukan


untuk memastikan jaringan yang mengalami gangguan. Untuk mengukur
gangguan dan selanjutnya bisa digunakan untuk evaluasi, maka perlu dilakukan
pemeriksaan spesifik, seperti nyeri, spasme, oedem, diastasis recti abdominis,
pemeriksaan fungsional.

Setelah dilakukan pemeriksaan maka ditetapkan diagnosi fisioterapi


dengan ketentuan ICF (International Classification of napas, Functional), yang
terdiri atas impairments of body structure and body function, activities limiations,
dan participations restrictions dan environment factors (WHO, 2001). Impairment
of body structure and body functions pada ibu hamil adalah: nyeri, sesak varises,
haemorrhoid, gatal pada perut dan mammae, diastasis recti, spasme. Activities
limitations adalah gangguan yang mungkin terjadi terhadap aktifitas fungsional
sehari-hari dan Participations restriction adalah gangguan baik fungsi sebagai ibu
rumah tangga, sosial ataupun aktifitas pekerjaan. Sedangkan environmental factor
adalah faktor-faktor lingkunganbaik lingkungan fisik, sosial dan sikap tempat
tinggal dan menjalani hidup mereka. Ini bisa menjadi penghalang atau fasilitator
dari fungsi orang tersebut. oedem

Tujuan fisioterapi ditetapkan sesuai dengan permasalahan klien. Tujuan


fisioterapi pada ibu hamil diantaranya adalah mengurangi nyeri, mengurangi gatal
pada kulit perut, mengurangi sesak napas, mengurangi oedem, mengurangi varises,
mengurangi spasme otot pinggang, meningkatkan kekuatan otot perut, membantu
mempersiapkan laktasi, meningkatkan aktifitas fungsional.
Setelah dilakukan pemeriksaan maka ditetapkan diagnosi fisioterapi
dengan ketentuan ICF (International Classification of napas, Functional), yang
terdiri atas impairments of body structure and body function, activities limiations,
dan participations restrictions dan environment factors (WHO, 2001). Impairment
of body structure and body functions pada ibu hamil adalah: nyeri, sesak varises,
haemorrhoid, gatal pada perut dan mammae, diastasis recti, spasme. Activities
limitations adalah gangguan yang mungkin terjadi terhadap aktifitas fungsional
sehari-hari dan Participations restriction adalah gangguan baik fungsi sebagai ibu
rumah tangga, sosial ataupun aktifitas pekerjaan. Sedangkan environmental factor
adalah faktor-faktor lingkunganbaik lingkungan fisik, sosial dan sikap tempat
tinggal dan menjalani hidup mereka. Ini bisa menjadi penghalang atau fasilitator
dari fungsi orang tersebut. Oedem,haemorrhoid, gatal pada perut dan mammae,
diastasis recti, spasme. Activities limitations adalah gangguan yang mungkin
terjadi terhadap aktifitas fungsional sehari-hari dan Participations restriction
adalah gangguan baik fungsi sebagai ibu rumah tangga, sosial ataupun aktifitas
pekerjaan. Sedangkan environmental factor adalah faktor-faktor lingkunganbaik
lingkungan fisik, sosial dan sikap tempat tinggal dan menjalani hidup mereka. Ini
bisa menjadi penghalang atau fasilitator dari fungsi orang tersebut.

Tujuan fisioterapi ditetapkan sesuai dengan permasalahan klien. Tujuan


fisioterapi pada ibu hamil diantaranya adalah mengurangi nyeri, mengurangi gatal
pada kulit perut, mengurangi sesak napas, mengurangi oedem, mengurangi varises,
mengurangi spasme otot pinggang, meningkatkan kekuatan otot perut, membantu
mempersiapkan laktasi, meningkatkan aktifitas fungsional.

Setelah tujuan Fisioterapi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah


memilih modalitas yang sesuai dengan keadaan ibu hamil. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah bahwa ada beberapa modalitas yang merupakan kontra
indikasi bagi ibu hamil, seperti SWD harus dihindari. Treatment yang baik adalah
melakukan exercise berupa pre natal exercise atau senam hamil. Senam hamil
sudah dirancang untuk mengatasi permasalahan yang mungkin muncul pada ibu
hamil. Hal-hal lain yang bisa dilakukan selain senam hamil adalah statik kontraksi
pinggang, relaksasi (posisi duduk, terlentang, miring), ir, massage, memberikan
lotion. breathing exercise, melakukan elevasi tungkai dan aktif exercise tungkai
serta mengurangi intake garam (nacl), strengthening otol perut. Selain latihan dan
treatmen untuk mengurangi gangguan selama hamil, ibu hamil juga diberikan
penjelasan tentang proses melahirkan dan juga persiapan laktasi atau menyusui.

Fisioterapi perlu melakukan evaluasi terhadap hasil terapi yang sudah


diberikan sesuai dengan permasalah yang dikeluhkan oleh ibu hamil. Yang tidak
kalah penting dalam proses fisioterapi adalah dokumentasi, yaitu mencatat semua
hal yang harus dicatat selama melakukan proses Fisioterapi. Data-data lain yang
bisa menjadi data penunjang pada proses Fisioterapi pada wanita hamil adalah
pemeriksaan laboratorium dan data rekam medis.

2.3SENAM HAMIL

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan yang ditujukan untuk


mempersiapkan diri ibu hamil agar mudah menghadapi persalinan baik secara
fisik maupun psikologis, dan kembali bugar setelah persalinan. Senam hamil
sangat diperlukan oleh ibu hamil, karena selama hamil terjadi perubahan-
perubahan dalam tubuh seperti perubahan pada system respirasi, cardiovaskuler,
hormonl,persendian dan otot, ginjal dan kandung kemih, postur.

Senam hamil boleh dilakukan pada saat usia kehamilan 28 minggu (7


bulan). Latihan pernafasan sudah boleh dilakukan setelah usia kehamilan 16
minggu. Tujuan senam hamil adalah mengoptimalkan keseimbangan fisik,
memelihara dan menghilangkan keluhan-keluhan yang terjadi akibat perubahan-
perubahan akibat proses kehamilan. senam hamil bermanfaat untuk memperbaiki
sirkulasi darah, memperbaiki metabolisme tubuh, mencegah diabetes gestasional,
memperbaiki suasana hati, meningkatkan perkembangan bayi, mengurangi nyeri
pinggang, tidur menjadi pulas, mempersiapkan persalinan, mempersiapkan
memelihara bayi, agar kembali langsing setelah melahirkan.

Senam hamil tidak boleh dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu yang


dipandang dapat membahayakan ibu dan bayi yang dikandungnya. Kontra
indikasi tersebut dibagi menjadi kontra indikasi absolut, dimana ibu tidak boleh
melakukan senam hamil sama sekali, kontra indikasi relative, dimana ibu masih
boleh melakukan senam hamil tapi melihat keadaan tubuh dan senam harus
dihentikan pada keadaan-keadaan tertentu. Kontra indikasi absolute senam hamil
adalah adanya penyakit paru restriktif

penyakit jantung aktif, penyakit infeksi akut, perdarahan uterus, placenta


praevia, ada riwayat premature, pre eclampsia. Kontra indikasi relative senam
hamil adalah keadaan-keadaan hipertensi, anemia, diabetes mellitus, berat badan
berlebih, kehamilan ganda, mempunyai riwayat melahirkan BBLR. Latihan atau
senam harus dihentikan pada keadaan perdarahan vagina, sesak napas, pusing,
sakit kepala, nyeri dada, nyeri pada ankle dan oedem, timbul kontraksi uterus (20
kali perjam), penurunan gerakan bayi, dan ketuban pecah, sepertipenyakit jantung
aktif, penyakit infeksi akut, perdarahan uterus, placenta praevia, ada riwayat
premature, pre eclampsia.

Kontra indikasi relative senam hamil adalah keadaan-keadaan hipertensi,


anemia, diabetes mellitus, berat badan berlebih, kehamilan ganda, mempunyai
riwayat melahirkan BBLR. Latihan atau senam harus dihentikan pada keadaan
perdarahan vagina, sesak napas, pusing, sakit kepala, nyeri dada, nyeri pada ankle
dan oedem, timbul kontraksi uterus (20 kali perjam), penurunan gerakan bayi, dan
ketuban pecah, seperti,Senam hamil dirancang khusus untuk memberikan latihan
pada ibu hamil, sehingga senam hamil mempunyai ruang lingkup khusus, yaitu
melancarkan sirkulasi, penguatan otot, pernafasan, latihan mengejan, relaksasi,
koreksi sikap.

Untuk mencapai tujuan dan ruang lingkup senam hamil, maka senam
hamil dibagi menjadi beberapa macam latihan, diantaranya adalah latihan
pemanasan, pernafasan, penguatan, rekalsasi, koreksi sikap dan pendinginan.
Latihan pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan awal bekerjanya otot,
meregangkan dan melenturkan otot, memacu denyut jantung, dan melonggarkan
persendian.
2.4 MASSAGE PADA WANITA HAMIL

Mange pada ibu hamil atau pijat kehamilan merupakan istilah i untuk
pijat selama atau setelah kehamilan (pijat prenatal abo postnatal Massage
kehamilan biasanya berlangsung satu jam da menggunakan meja pijat kehamilan,
yang dirancang untuk pinodami perut wanita hamil. Bisa juga menggunakan
bantal pg dirancang khusus wanita hamil merasa nyaman, terutama tahap akhir
kehamilan. Posisi miring merupakan posisi Patan Penelitian tentang massage pada
ibu hamil masih k dan tidak ada manfaat pasti yang telah ditetapkan. Satu pas di
Fakultas Kedokteran Universitas Miami menunjukkan bahwa terapi massage
memiliki banyak efek positif, termasuk menurunkan kecemasan, mengurangi
nyeri punggung dan kaki memberikan manfaat pada tidur, dan menurunkan kadar
hormon stres norepinefrin.

Ada lebih dari 80 jenis massage yang diajarkan di sekitar 1300 program
terapi massage. Contoh-contoh jenis massage yang umum termasuk massage
jaringan dalam, dengan sapuan keras yang menekan jauh ke dalam otot, pijal
Swedia, dengan sapuan panjang pada otot dan perhatian pada mobilitas sendi, dan
shiatsu, dengan tekanan dan mengetuk titik-titik akupresur untuk merangsang
energi alami tubuh (disebut qi).

Teknik massage yang digunakan sama dengan teknik massage pada


umumnya, hanya tidak boleh posisi tengkurap. Teknik massage tersebut
diantaranya adalah tehnik dasar efflurage tekni pegang tekan-dorong-lepas, yang
mempunyai efek merangsa vaskuler untuk melancarkan aliran darah ke jantung,
mengatas kelelahan akibat asam laktat yang tertimbun dalam jaringan dan
memberikan stretching pada jaringan dan otot superfisial.

Tehnik yang lain adalah petrissage yaitu pegang t angkat-lepas. Teknik ini
mempunyai efek melemaskan jaringa yang spasme, menambah fleksibilitas
jaringan dan mengurang perlengketan jaringan superhsial. Teknik pegangan pada
petrissag adalah "C" grips untuk otot besar dan "V" grips untuk otot rang kecil.
2.5 SPA WANITA HAMIL

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan spa pada
tha hamil, yaitu usia kandungan ibu harus di atas tiga bulan. atau lebih aman bila
usia kandungan sudah menginjak trimest da, spa sebaiknya dilakukan dengan
posisi miring atan telenta dan tidak boleh telungkup seperti pada spa biasa,
tekanan tangan pada membalur dan me massage tubuh harus tepat, dak boleh lalu
kenang ibu harus menghindari berendam di bathtub dan diganti dengan shower
Mandi uap atan body steam sebaiknya juga ditunda dulu karena dikhawatirkan ibu
mengalami kontraksi dan sebagai gantinya, ibu dapat menjalani body compress,
yaitu mengenakan handuk yang sebelumnya direndam dalam air panas Pemijatan
pada telapak kaki diarahkan dari daerah tengah telapak sampai ke depan.
mengingat titik refleksi ke bagian perut ada di daerah telapak kaki dari tengah ke
tumit.

Spa yang dipilih adalah spa yang menyediakan pelayanan untuk ibu hamil
dengan terapis yang sudah terampil dan bersertifikat. Spa dilakukan dengan
menggunakan minyak yang aman seperti minvak grape seed (minyak biji anggur),
yang bermanfaat menjaga elastisitas kulit untuk mencegah stretch mark setelah
melahirkan, dan memiliki kelembapan tinggi dan bisa bertindak sebagai antiseptic
dan rendah alergi Bahan lain yang bisa digunakan seperti biji avokad, beras ketan,
dan lotion.

2.6 INFRA RED RAYS PADA WANITA HAMIL

Infra red bisa menjadi salah satu alternative untuk mengurangi nyeri yang
muncul akibat kehamilan. Salah satunya adalah nveri pinggang bawah. Infra red
digunakan pada ibu hamil, karena infra red penetrasi panasnya hanya beberapa
millimeter, sehingga tidak sampai pada jaringan vang lebih dalam yang
berdampak parla kehamilan. Aplikasi sinar infra red non luminous, jarak lampu
vang digunakan adalah antara 45-60 cm, sinar diusahakan tegak lurus dengan
daerah yang diobati serta waktu antara 10-30 meni Pada penggunaan lampu
luminous jarak lampu 35-45 cm, sinar diusahakan tegak lurus. waktu antara 10-10
menit.

Sinar infra red menghasilkan energi yang panas yang akan menaikkan
temperature tubuh dan mempengaruhi peningkatan metabolisme. vasodilatasi
pembuluh darah dan saraf sensoris. Panjang glombang sinas intra red adalah
7.700-4 juta A. Hal-hal yang harus liperhatikan dalam pemberian sinar infra red
adalah alat harus dijeviksa baik kelengkapan maupun fungsinya, klien diposisikan
senyaman mungkin, hindari posisi tengkurap pada ibu hamil. Posisi sebaiknya
miring, apabila yang disinari adalah punggung. Area tubuh yang akan diobati
harus bebas dari pakaian. Terapis perlu memberikan penjelasan mengenai derajat
panas yang semestinya dirasakan, yaitu perasaan hangat yang nyaman
(comfortable) serta dapat ditahannya selama berlangsungnya pengobatan (Sujatno
el al. 2002)

2.7 EXERCISE LAIN UNTUK WANITA HAMIL

Selain senam hamil, exercise lain untuk ibu hamil pada dasarnya adalah
mengurangi atau mengatasi gangguan alau keluhan yang terjadi akibat kehamilan.
Selama kehamilan, exercise bermanfaat bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
Exercise dapat membantu mengurangi keluhan punggung, pergelangan kaki yang
bengkak, dan gangguan tidur. Exercise saat hamil memberikan banyak manfaat
untuk ibu dan bayi yang dikandungnya. Ibu akan mendapatkan mood yang lebih
baik, penurunan gangguan kehamilan, dan pemulihan pascapersalinan lebih cepat,
jantung lebih bugar, menurunkan IMT, dan meningkatkan kesehatan otak.
Exercise pada ibu hamil tidak hanya bermanfaat bagi ibu yang sudah terlatih,
tetapi juga bagi ibu yang sedentary atau jarang melakukan exercise. Exercise
memberikan manfaat bagi kehamilan.

Exercise selama kehamilan bisa dirancang sesuai dengan rutinitas latihan


yang sudah biasa atau dengan modifikasi khusus kehamilan. Menurut American
College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil sebaiknya
melakukan setidaknya 30 menit atau lebih exercise moderat per hari dan
dilakukan minimal tiga kali perminggu. Exercise biss dalam bentuk jalan kaki 10
menit sepanjang hari, 30 menit jalan di atas treadmill atau bersepeda di gym,
menyedot debu 15 meni dan 15 menit kerja diluar rumah seperti berkebun.

Selama ibu tidak mengalami komplikasi, ibu hamil tidak harus


mempertimbangkan latihan kardiovaskular untuk meningkatkan sirkulasi darah,
tonus otot, dan daya tahan. Latihan-latihan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil
adalah berenang, berjalan, jogging. naik-turun tangga dengan tetap menyesuaikan
keadaan ibu hamil yang bersangkutan,

Berenang dan aerobik air merupakan latihan kehamilan yang sangat baik,
karena selama di dalam air, berat tubuh kita akan lebih ringan (pengaruh gava
apung) daripada di darat, sehingga gerakan yang kita lakukan terasa lebih ringan
dan lebih gesit.

Berjalan merupakan exercise yang sangat mudah dan murah serta dapat
disesuaikan dengan jadwal yang sibuk. Exercise dapat terus dilakukan sampai
tanggal persalinan dan bahkan pada hari persalinan untuk membantu kontraksi
dan mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang muncul selama proses persalinan.
Jogging atau berlari boleh dilakukan pada medan lari yang rata atau treadmill dan
tidak boleh berlebihan, karena ligamen dan sendi yang longgar selama kehamilan
dapat memberikan penekanan yang lebih kuat terhadap lutut dan lebih rentan
terhadap cedera.

2.8 RANGKUMAN

Wanita hamil perlu mendapatkan pengawasan yang optimal berkaitan


dengan perubahan yang terjadi akibat kehamilannya Pengawasan ini dimulai pada
saat awal kehamilan sampai akhir kehamilan. Selain itu, seorang wanita hamil
juga haru mendapatkan terapi sesuai dengan yang dikaluhkan oleh mereka
Keluhan-keluhan tersebut bisa diterapi dengan senam hamil, spa pada ibu hamil,
massage, infra red rays dan latihan-latihan fisk lainnya yang akan menunjang
kebugaran ibu selama hamil mapun sesudah hamil. Latihan-latihan fisik selama
hamil akan membant ibu menjaga kebugaran dan mempersiapkan ibu agar lancer
sa melahirkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Latihan atau senam harus dihentikan pada keadaan perdarahan vagina,


sesak napas, pusing, sakit kepala, nyeri dada, nyeri pada ankle dan oedem, timbul
kontraksi uterus (20 kali perjam), penurunan gerakan bayi, dan ketuban pecah,
seperti,Senam hamil dirancang khusus untuk memberikan latihan pada ibu hamil,
sehingga senam hamil mempunyai ruang lingkup khusus, yaitu melancarkan
sirkulasi, penguatan otot, pernafasan, latihan mengejan, relaksasi, koreksi
sikap.Contoh-contoh jenis massage yang umum termasuk massage jaringan dalam,
dengan sapuan keras yang menekan jauh ke dalam otot, pijal Swedia, dengan
sapuan panjang pada otot dan perhatian pada mobilitas sendi, dan shiatsu, dengan
tekanan dan mengetuk titik-titik akupresur untuk merangsang energi alami tubuh
(disebut qi)Selain itu, seorang wanita hamil juga haru mendapatkan terapi sesuai
dengan yang dikaluhkan oleh mereka Keluhan-keluhan tersebut bisa diterapi
dengan senam hamil, spa pada ibu hamil, massage, infra red rays dan latihan-
latihan fisk lainnya yang akan menunjang kebugaran ibu selama hamil mapun
sesudah hamil.

3.2 SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangatv penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai