Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KEBUTUHAN FISIOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III”

Disusun oleh :

Disusun Oleh:

MUTI’AH JIHAN ZHAFIRAH (1914315401007)

MARHAYANI UMAR (1914315401006)

RIZKA WAHYU ANGGERAINI (1914315401009)

VERONICA AYU ANDINI (1914315401011)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAHARANI MALANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala limpahan rahmat, inayah, taufiq dan
himayahnya sehingga kami dapat memyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu hingga
selesainya tugas mata kuliah ini. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah asuhan kehamilan yang telah memberikan tugas makalah ini kepada
kami.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Kebutuhan Oksigen Ibu Hamil ............................................................................... 2
2.2 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil.................................................................................. 2
2.3 Kebutuhan Personal Hygiene Ibu Hamil ................................................................ 4
2.4 Kebutuhan Pakaian Ibu Hamil ................................................................................ 6
2.5 Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil ............................................................................. 7
2.6 Kebutuhan Seksual Ibu Hamil ................................................................................ 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
3.2 Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi oleh sperma dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm. (Guyton, 1997). Selama
pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan kemampuan sorang ibu
hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya.
Perubahan ini akibat dari hormone progresteron dan hormone estrogen yakni hormone wanita yang
ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008).
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik yang dapat menimbulkan rasa
ketidaknyamanan terutama pada trimester ke III seperti contohnya uterus, payudara, system
kardiovaskular, sistem perkemihan, oksigen, nutrisi, vitamin (B1, B2, dan B3), personal hygine,
pakaian, eliminasi, seksual, senam hamil, istirahat atau tidur, travelling, dan stimulasi pengungkit
otak (brain boster).

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang di atasm rumusan masalah yang bisa kami ambil adalah “ Apa saja kebuuhan
fisiologis pada ibu hamil trimester III ? “

1.3 TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui kebutuhan fisiologis pada ibu hamil trimester III.

1
BAB I

PEMBAHASAN

2.1 OKSIGEN

Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai
gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan menganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Kebutuhan oksigen
berhubungan dengan perubahan system perapasan pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen
selama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu
untuk menambah masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dll.

Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu
melakukan :

1. Latihan nafas melalui senam hamil


2. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
3. Makan tidak terlalu banyak
4. Kurangi atau hentikan merokok
5. Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti asma dan lain – lain.
6. Sebaiknya ibu hamil selalu duduk dengan tegak agar ruang paru-paru tidak tertekan dan
mempunyai ruang lebih untuk bernapas.
7. Saat tidur usahakan agar kepala dan bahu diganjal pada satu atau dua bantal.
8. Jika sesak dirasakan saat berdiri atau berjalan, istirahatlah, bungkukkan badan dan
sandarkan badan pada kursi atau bantal. Jika sesak belum juga berkurang, konsultasikan
dengan dokter atau bidan.
9. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perkusi uterus dan oksigenasi
fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotermi supine).

2.2 NUTRISI

2
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak
berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu
hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu
seimbang).

Di trimmester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang
kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak.

Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan.
Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.

Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke III ini, tentu
tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:

1. Kalori

Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan
berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk
itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.

Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah
serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan
melahirkan dan menyusui.

Agar kebutuhan kalori terpenuhi, ibu harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan
lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula,
kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, ibu bisa mengonsumsi mentega, susu, telur,
daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.

2. Vitamin B6

Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan
enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah,
juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf).
Semakin berkembang otak janin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.

Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah

3
sumber yang kaya akan vitamin ini.

3. Yodium

Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma
sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk
otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.

Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh
melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal
untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.

4. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)

Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu
hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram
perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-
kacangan, hati dan telur.

5. Air

Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat
penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses
metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.

Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko
terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu
dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik
berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink.

2.3 PERSONAL HYGINE

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan
merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-
perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk
mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan

4
diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga
dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan
terhadap infeksi.

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil
cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi
dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang
kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan
dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008).

Tujuannya adalah :

1. Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan percaya diri seseorang
6. Menciptakan keindahan

Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah A Y,
dkk.2009) :

1. Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah terkena
infeksi.
2. Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
3. Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.
4. Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk
sering berkemih.
5. Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.

Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)

1. Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman
yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya sesudah
melahirkan.

5
2. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
3. Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja
4. Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan
karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi
5. Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar kamar
bersalin
6. Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan
yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol

2.4 PAKAIAN

Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai serta bahan
yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu : 1) sabuk dan
stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik 2) sepatu dengan hak tinggi, akan
menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)

Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena pembesaran
dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan dibagian
perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering
digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian
wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan tambah menjadi besar. Sepatu
harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki,
khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi.
(Rukiyah A.Y, dkk.2009)

Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar pada
kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit
dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat samoai ke lima sesudah
terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman.
Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y,
dkk.2009)

6
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan mengurangi
nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas simfisis pubis disebelah
depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh
menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan
dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain
untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak
dianjurkan untuk mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)

2.5 ELIMINASI

Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul), BAB
sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering
buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek
rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan
kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak
peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak
terjadi konstipasi.

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I
dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi
pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada
trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung kemih. Tindakan
mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi.

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi
perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur
(trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal
sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang
memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu

7
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara
membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau
buang air besar dan harus menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali
melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah
rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan tissue yang lembut dan
menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi wewangian karena tissue yang kasar diberi
wewanggian atau bergambar apat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau
pelindung celana dalam.

Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air kemihnya
cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin
berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih
berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat
berkemih untuk waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih
sebeblum berangkat tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh
karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan
minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.

2.6 SEKSUAL

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini :

1. Sering abortus dan kelahiran premature


2. Perdarahan pervaginam
3. Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
4. Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya coitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih
kecil.

Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir
kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat
menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.

8
Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya
menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang
berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat.
Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.

1. Trimester I : minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun.
Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas,
segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual
dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
2. Trimester II : minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul
kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil
dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama. Kehamilan juga
belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa
tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk
urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara.
3. Trimester iii : minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki
trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh
bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan
lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi
jika termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang
normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan tubuhnya dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel.

Bumil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Dan asupan nutrisi
yang dikonsumsi oleh obu hamil sangat berpengaruh pada keadaan janin yang berada didalam perut sang
ibu.

3.2 SARAN

Agar pembaca dapat mengetahui tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester III (oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual).

10
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardji, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

11

Anda mungkin juga menyukai