Oleh : Doni Asmon, S.Pi, M.Si ML 2.5. : Jaringan Kerjasama Antar Desa
TUJUAN : Peserta mampu menjelaskan :
1. Pengertian Kerjasama 2. Latar Belakang terbentuknya Kerjasama 3. Faktor yang mempengaruhi dalam kerjasama
METODE : -Ceramah, Curah Pendapat, Tanya Jawab, Disko
WAKTU : 2 Jampel @ 45 menit = 90 menit
Slide design by Dhonie Osmond Consulting Kerja sama yaitu suatu bentuk usaha bersama antara beberapa orang atau antar beberapa lembaga tertentu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Adanya kepentingan dan tujuan yang sama akan menjadi dasar lahirnya kerja sama antara seseorang dan yang lainnya atau antara suatu kelompok dan kelompok lainnya • Mendorong timbulnya persaingan dalam mencapai tujuan serta adanya peningkatan produktivitas. • Memicu berbagai upaya individu agar dapat bekerja secara efektif, produktif, dan efisiensi yang diartikan pencapaian kerja yang hemat, tidak boros sehingga menimbulkan keadaan menguntungkan baik dari segi waktu, biaya, maupun tenaga. • Mendorong terciptanya sinergi sehingga menekan biaya operasional dan menyebabkan persaingan meningkat. • Tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing. • Tanggung jawab sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing. • Menciptakan hubungan harmonis antara kedua belah pihak yang terlibat, serta dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan. • Menghasilkan praktek yang sehat serta meningkatkan motivasi anggota. • Mendorong partisipasi dalam menjaga dan melestarikan kondisi dan situasi di lingkungannya tempat kerjanya. • Kerjasama antar desa • Kerjasama dengan pihak ketiga • Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh desa untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing; • Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar desa; • Bidang kemananan dan ketertiban • Pengembangan Kawasan Perdesaan • Musyawarah Desa (MD) • Musyawarah Antar Desa (MAD) • Pembentukan lembaga antar-Desa; • Pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema kerja sama antar-Desa; • Perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program pembangunan antar-Desa; • Pengalokasian anggaran untuk Pembangunan Desa, antar-Desa, dan Kawasan Perdesaan; • Pertama, pengembangan jaringan sosial dan kerjasama di pedesaan diformulasikan untuk mewujudkan desa yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. • Kedua, pengembangan potensi jaringan sosial di wilayah pedesaan ditekankan pada aspek keberlanjutan (Ekologi, Sosial ekonomi, komunitas, dan Institusi). • Ketiga,pengembangan kerjasama dengan pihak ketiga hendaknya tidak membuat desa mengalami ketergantungan baru. • Keempat, pendamping desa harus mampu mengidentifikasi dan menjahit seluruh kekuatan ekonomi dan politik di wilayah pedesaan untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemberdayaan. Pendukung Penghambat • Sikap empati dari masing- Sikap tertutup dan antipati masing pihak Perbedaan unsur-unsur • Sikap toleransi kebudayaan • Sikap terbuka akan Kehidupan yang terisolasi dari perbedaan dan kritik kelompok lain • Adanya desakan dari pihak Kurangnya pengetahuan yang lain untuk terjadinya asimilasi dimiliki • Adanya kesamaan unsur Sikap hidup egoisme dan budaya. individualistik
Lainnya:....................................... .... Go to ML 2.6. Kebijakan Pemerintah Daerah