Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAH

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DALAM NKRI

DI SUSUN OLEH :
1. MAYA YULIANA 1861000145
2. ELDHA MELLY WANDIRA 186100064
3. ANNISA DESTIA ROSADI 186100060
4. MAULANA MOH BURHANUDIN 186100149

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA CIANJUR


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN 2A
TAHUN AJARAN 2019/2020
JL Dr Muwardi, No. 66, Telp. (0263) 262604,272074 By Pass, Muka, Kec. Cianjur,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 46113
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................1
KATAPENGANTAR...........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A.    Latar Belakang...............................................................................................................3
B.     Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C.    Tujuan Penulisan............................................................................................................5
D.    Batasan Masalah.............................................................................................................5
 BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................6
A.    Makna Persatuan dan Kesatuan
Indonesia.................................................................................................................................6
B.     Nilai Pancasila dalam Kemajemukian
Indonesia.................................................................................................................................8
C.    Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Indonesia.................................................................................................................................9
D.    Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuaan
Bangsa...................................................................................................................................10
E. Konsep NKRI menurut UUD 1945...............................................................................11
F. Keunggulan NKRI..........................................................................................................11
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................12
A.    Kesimpulan...................................................................................................................12
B.     Saran............................................................................................................................12
Daftar Pustaka.....................................................................................................................13
KATA PENGANTAR

 Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Persatuan dan Kesatuan Bangsa
dalam NKRI  makalah  ini diajukan kepada mahasiswa agar memahami konsep identitas
nasional. 
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami bernama Karnaen,SH.MH yang
membimbing kami hingga dapat menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah  ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah  ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

   Penulis

Cianjur, 10 Maret 2019

  
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Pada umumnya, kita mengenal bahwa bangsa Indonesia yang terdiri lebih dari 500 suku
bangsa masing-masing memiliki kearifan lokal yang mengatur eksistensi dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan dalam dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan
hubungan dengan alam lingkungannya, dalam berbagai ungkapan tradisional berupa petatah,
pantun nasihat, cerita rakyat dan sebagainya. Kearifan lokal itu yang selama mencitrakan bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang ramah, sopan santun dan bermartabat.Dari keberagaman ini
muncul suatu pengertian bahwa ke-Indonesia-an memang di mulai dari adanya keberagaman.
Keberagaman itu terjadi disebabkan karena kepulauan Nusantara terdiri atas: 17.200 pulau, lebih
dari 300 etnis mayoritas dan minoritas dengan berbagai bahasa yang tersebar dalam pulau-pulau.
Namun diakui bahwa keberagaman itu akan berakulturasi secara dinamik, kreatif dari berbagai
aspek yang berbeda menuju kepada satu kesatuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi yang ditandai dengan
masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua sendi kehidupan kita serta komitmen bangsa
untuk melakukan reformasi di segala bidang telah membawa dampak perubahan masyarakat
yang sangat besar. Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akibat teknologi informasi. Namun dampak negatif yang
menyertai juga tidak kalah dahsyatnya berkaitan dengan masalah sosial budaya yang
menyangkut hal mendasar dari tabiat dan mentalitas bangsa. Selanjutnya dari berbagai event
budaya terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era globalisasi saat ini, memperlihatkan
kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat (Westernisasi) terhadap kebudayaan yang
telah ada di Indonesia.

Masyarakat secara umum yang berinteraksi dengan budaya asing tersebut terus menerus
menyerap budaya barat dalam kehidupan kesehariannya sehingga tidak disadari bahwa budaya
Indonesia yang sangat tinggi beransur-angsur kehilangan akar budaya dan nilai dasarnya.
Kehilangan jati diri atas kebersamaan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi kehidupan
sosial di mana-mana, munculnya kerusuhan, dekadensi moral, ketidakpercayaan, kehilangan
semangat gotong royong dan sebagainya adalah dampak yang harus ditanggung bersama.
Seharusnya dengan sikap ke-bhinneka-tunggal-ika-an, rasa kebersamaan yang seharusnya
dipupuk dan dibina dalam rangka menuju
kemandirian dan kesejahteraan bangsa sesuai dengan tujuan bangsa dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Pondasi dasar kebudayaan Indonesia mempunyai sifat: akulturatif, integratif
adaptif, kreatif dan harmonis yang dinamis dalam menerima unsur-unsur budaya asing
menyaring dan menyerap akan hal hal yang dapat memperkaya munculnya ke-Indonesia-an.
Dasar budaya “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan suatu unsur yang sangat fundamental yang
dapat dijadikan bingkai dasar untuk merajut kembali goyahnya jati diri kebudayaan bangsa.
Kemudian memahami kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tergeser pengaruh dari luar untuk
mencari makna ke-Indonesia-an yang sebenar-benarnya dalam arti yang lebih luas sebagai
pedoman hidup individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.                                               
B.   Rumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu:
1. Apa makna/konsep dari persatuan dan kesatuan ?
2. Bagaimana Penerapan/perwujudan Pancasila dalam kehidupan ?
3. Apa dampak jika makna pancasila tidak dihargai ?
4. Bagaimana cara menumbuhakan rasa persatuan dan kesatuan ?
5. Apa konsep NKRI menurut UUD 45?
6. Apa Keunggulan NKRI ?

C.   Tujuan Penulisan                               


          Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.      Agar semua orang mengetahui arti dari kesatuan dan persatuan
2.      Agar semua orang tahu cara menerapkan Pancasila dalam kehidupan
3.      Untuk mengetahui mengetahui dampak jika Pancasila tidak di hargai dan       menemukan
cara untuk minimalisir dampak nya
4.      Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa
D.   Batasan Masalah
Dalam Pembuatan Makalah ini, penulis hanya mengulas dan membatasi masalah seputar:
1.      Definisi dari ersatuan dan kesatuan bangsa
2.      Cara-cara mengembalikan rasa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.      Dampak dari tidak menghargai pancasila dalamkehidupan sehari-hari  
4.      Rasa dan kesatuan terhadap bangsa harus di tanamkan dalam diri masing-masing setiap
individu

BAB II
PEMBAHASAN 

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat
dan tidak terpecah-pecah.Mungkin persatuan di Indonesia bisa jika dihubungkan dengan
pengertian yang lebih baru bisa menjadi Nasionalisme. Menurut Panggabean, Nasionalisme di
bagi menjadi 2 macam yaitu, Kulturnation ( fokusnya pada formasi kesadaran dan solidaritas
Nasional / sentiment Nasional ) dan Staatnatioon ( sebagai fenomena gerak idiologis yang
bertujuan meraih otonom dan identitas politik ).
Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ), keinginan untuk menegakkan Negara.
Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk-bentuk organisasi sosial politik seperti kekerabatan
marga dan kesukuan merupakan hasil perkembangan alamiah2., sedangkan nasionalisme lebih
merupakan hasil perkembangan historis. Nasionalisme merupakan transformasi pemahaman
kolektivitas berdasar pengalaman kolektif dalam sejarah.pembentukan ideologi nasionaisme
sebagai suatu faham yang mempengaruhi sejarah politik berkembang secara bertahap. Menurut
Stephen van Evera, menyebutkan 2 ciri, yaitu: Loyalitas terhadap kelompok dan komunitasitu
menginginkan Negara yang merdeka. Ada dua cirri kecendrungan dalam Nasionalisme, yaitu
Polisentris dan Etnosentris.Menurut Benedict Anderson, menekankan Nasionalisme sebagai
masyarakat yang imajiner bangsa, adalah komunitas politik yang dibayangkan walaupun
warganya tidak saling mengenal, tetapi dalam dirinya ada perasaan sebagai suatu komunitas
yang jelas terpisah batasan-batasannya sehingga terpisah dengan bangsa lain. Makna sila
persatuan Indonesia pada intinya adalah:
1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
3. Cintaakan Tanah Air.
4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
6. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan

Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari sumpah pemuda yamg
berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah
Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia”. Sumpah
Pemuda yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28
Oktober 1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda
Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam
perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini sangat jelas sekali tampak rasa nasionalisme
yang sangat besar dari para pemuda pada masa itu, yang dengan segala cara bagaimana
mempersatukan negara ini supaya menjadi negara yang merdeka berdaulat, adil dan makmur
Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang tersebut dengan
sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta tanah air. Perlu diketahui bahwa
cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus pada chauvinisne3.
Sikap chauvinime ini akan menimbulkan disintgrasi baik di di dalam negara maupun sudah
berada di luar negeri. Apabila sifat ini sudah melekat pada diri seseorang yang sudah salah
mengartikan apaitu nasionalisme, maka hal ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut.
Hal-hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalya penonjolan
kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus diusahankan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip
dalam masyarakat Indonesia.Perlu diketahui ikatan kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia
sejak dulu smpai sekarang lebih dihormati daripada kepentingan pribadi.Namun tentunya
semangat ini bagi bangsa indoneisa mengalami dinamikanya sendiri, yang kadang kuat kadang
melemah.Pada saat ini nasionalisme bangsa Indonesia bisa jadi semakin memudar dikarenakan
banyak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan negara.
                                                                                                            
B.Nilai Pancasila dalam Kemajemukian Budaya Indonesia

Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari seluruh prinsip


ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan sosial.
Hak asasi manusia memperoleh tempat terhormat di dunia, hak memperoleh kehidupan,
kebebasan dan kebahagiaan yang dirumuskan oleh MPR, dan ketika amandemen UUD `45, pasal
28, ditambah menjadi 10 ayat dengan memasukkan substansi hak pencapaian tujuan di dalam
pembukaan UUD `45. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah
sebuah rasionalitas yang telah teruji.Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa
yang majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang bernama
Indonesia.

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.Negara adalah
suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa,
suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama.Oleh karena perbedaan merupakan
bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk
negara.Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu
persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika.Perbedaan bukan untuk diruncingkan
menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling
menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan
agama.Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh
warganya.Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan
agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral.
Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh
tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya)
mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-
bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin.Kebhinekaan yang kita inginkan
adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita
sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat
itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama
segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang
bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia
berbeda.Maka dari itu, masalah ataupun hal-hal yang berhubungan dengan pelecehan SARA
harus di tiadakian demi tercapainya negara Indonesia yang penuh dengan persatuan dan
kesatuan.

C .Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Sudah dikatakan di atas bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya,
bahasa, agama, dan ras.Semua perbedaan tersebut harus memiliki wadah untuk bergabung
menjadi satu yaitu persatuan.Maka dari itu sangatlah penting sebuah persatuan di dalam Negara
agar terwujud kesatuan dan persamaan.
Negara Indonesia sendiri sangatlah besar dan luas sehingga sangatlah sulit untuk mengaturnya
apabila tidak ada persatuan. Bahkan sudah di sebutkan di dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi,


1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air  Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita-cita para pendiri negara di
atas. Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia maksudnya mau membela bangsa
Indonesia yang masuk ke dalam kategori bela negara.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia maksudnya kita hanya mengakui bahwa kita
hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan berani menjunjung tinggi negara Indonesia
ini.
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki bahasa persatuan
untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku di Indonesia yaitu bahasa nasional
bahasa Indonesia. Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi persatuan di Indonesia.

D.   Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Padahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah
menyebarluaskan rasa kasih sayang, kerukunan, kedamaian , persatuan dan kesatuan. Tak hanya
antar-sesama manusia, tetapi juga pada makhluk-makhluk Allah lainnya, seperti binatang,
tumbuh-tumbuhan, air, bumi, hutan, dan lain sebagainya. Karena itu sulit dipahami jika manusia
yang satu dengan yang lainnya tidak berusaha mewujudkan perdamaian.Misi perdamaian Islam
juga tercermin dalam kata ‘Islam’ itu sendiri yang berarti selamat, sejahtera, aman, dan
damai.Tetapi menyatakan Islam berarti “salam” damai saja tak cukup. Setiap individu Muslim
harus membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan amal
perbuatan, bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul-betul
mengorientasikan diri menuju ke “Dar al-Salam” dengan cara damai pula. Menegakkan amar
ma’ruf nahyi munkar merupakan perintah Islam; tetapi nahyi munkar harus dilakukan dengan
cara-cara ma’ruf, yakni cara-cara yang baik, damai, persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan
pengajaran yang baik; bukan dengan cara yang justru mengandung kemungkaran, seperti
pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih
baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan
dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sembilan
hal yang perlu dilakukan:
1.      berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2.      bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja;
3.      bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;
4.      selalu membuat perencanaan;
5.      memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6.      menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
7.      rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8.      menjunjung tinggi keadilan; dan
9.      berorientasi kepada produktivitas, efektivitasdan efisiensi.

E. Konsep NKRI menurut UUD 45

Sebagai warga negara yang baik, tentunya kalian harus memahami pengertian atau makna
negara Indonesia.Makna tesebut penting diketahui untuk semakin mempertegas identitas negara
Indonesia. Oleh karena itu, pada bagian ini kalian akan dibekali pengetahuan mengenai makna
konsep NKRI menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia
sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun
mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli
mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk
Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut
merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal
dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa persatuan, satu tanah air yaitu
Indonesia.

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah dilakukan perubahan dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dimulai dari adanya ketetapan Majelis
Permusyarawatan Rakyat yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai bentuk final
negara bagi bangsa Indonesia.

Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan bahwa
negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan
dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari
berbagai latar belakang (dasar pemikiran). UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945secara
nyata mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam Pembukaan
maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal
25A dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta rumusan pasal-
pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-
lembaga dalam  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 

Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu “…. dalam upaya membentuk
suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia”. Pembentukan pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia itu bertujuan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan tersebut bisa
dicapai hanyalah dengan adanya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, sehingga dalam alinea
keempat ini secara tegas diproklamasikan, disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam satu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbentuk
dalam satu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Pancasila. 

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan.Pasal 25 A UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nucsantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. 
Istilah Nusantara dalam ketentua tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan wilayah
perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik da
Samudera Indonesia serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia. 

Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup 


1.  kesatuan politik 
2.  kesatuan hukum 
3.  kesatuan sosial-budaya serta 
4. kesatuan pertahanan dan keamanan. 

Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, tetapi semuanya terikat
dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah Negara kesatuan berbentuk republik yang
wilayahnya merupakan kesatuan dari ribuan pulau yang terletak diantara Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Australia.

F. Keunggulan NKRI
Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini bisa dibuktikan dari nama lain atau julukan
terhadap Indonesia, yaitu nusantara, yang berarti di antara nusa atau di antara pulau. Jadi,
Indonesia terdiri di antara pulau-pulau.Sebagai negara kepulauan karena jumlah pulau besar dan
kecil yang tersebar di wilayah Indonesia sangat banyak yaitu mencapai ribuan pulau.Pulau-pulau
tersebut terletak di persimpangan dunia, yaitu di antara dua samudera dan dua benua.Kedua
samudera tersebut adalah Samudera Hindia dan Pasifik, serta di antara Benua Asia dan Australia.
Begitu indahnya pulau-pulau yang terletak di wilayah indonesia yang membujur di garis
khatulistiwa, sehingga diibaratkan bagaikan “Untaian Ratna Mutu Manikam atau Zamrud
Khatulistiwa”.

Sekalipun wilayah Indonesia tersebar di antara pulau-pulau, namun hal tersebut tidak menjadikan
bagsa Indonesia bercerai berai, namun justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan secara yuridis formal bangsa Indonesia telah
mempunyai landasan yang kuat, misalnya dinyatakan dalam Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea II.Selain itu juga dalam Pasal 1 Ayat (1) yang menyatakan bahwa
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

Dengan demikian, sekalipun secara nyata Indonesia terdiri dari berbagai keanekaragaman
penduduknya yang tersebar di berbagai pulau besar dan kecil tidak menjadikan bangsa Indonesia
bercerai berai.Hal ini sudah barang tentu merupakan poin tersendiri yang menjadikan kita merasa
bangga sebagai bangsa Indonesia.Melihat dan mencermati kondisi dan letak geografis wilayah
Indonesia, sudah sewajarnyalah setiap insan yang merasa dirinya sebagai Warga Negara
Indonesia mempunyai kebanggaan tersendiri.Bangga di sini dalam arti merasa berbesar hati atau
merasa gagah karena mempunyai berbagai kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud
bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia adalah merasa besar hati atau merasa berbesar
jiwa atau merasa gagah sebagai bangsa Indonesia.

Konsekuensinya, kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia akan selalu berupaya
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, dimanapun kita berada. Kita juga akan selalu
berupaya meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di
masyarakat, seperti tidak merusak hutanhutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi
memperjualbelikannya, selalu menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya. Negara
Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan tersebut menurut Dadang
Sundawa dalam tulisannya yang berjudul Kerangka Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
(2007:20 - 22) diantaranya adalah: 
• Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia
setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar merupakan
potensi yang tidak ternilai harganya dalam upaya mengisi dan mempertahankan
kemerdekaan, termasuk sebagai modal dasar dalam melaksanakan pembanagunan dalam
upaya menyejahterakan bangsa.
• Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan social budaya, seperti adat
istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan sebagainya. Peerbedaan atau keanekaragaman
tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia berceraiberai, namun justru merupakan
potensi untuk mnengembangkan dirinya menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga
didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat
perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru persamaannya.
• Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara sehingga
sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap satu
pandangan, yaitu yang memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. d. Semangat sumpah pemuda yang selalu
merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia. Dengan menunjukkan bahwa kita sama-sama
memahami satu wilayah negara dan tanah air yang sama, yaitu Indonesia; sama-sama
merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan sama-sama menggunakan bahasa
yang sama, yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama, yaitu sejarah
Indonesia. Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa Indonesianya, bukan dari
mana asal daerahnya.
• Memiliki tata krama atau keramahtamahan, sejak dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal
akan keramahan dan kesopanannya sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia
untuk datang ke Indonesia. Namun demikian, akhir-akhir inii ini kesopanan dan
keramahan bangsa Indonesia agak tercemar oleh ulah segelintir manusia yang tidak
bertanggungjawab, terutama yang gemar membuat kerusuhan, kerusakan dan perangai-
perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke Indonesia.
• Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu diposisi silang dunia sehingga membuat Negara
Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi
oleh bangsa-bangsa lain. 
• Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, seperti pantai-pantai di Bali (Pantai Kuta,
Pantai Sanur dan sebagainya), Sumatra (Danau Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran,
Pantai Carita, Gunung Tangkuban Perahu). 
• Salah satu keajaiban didunia juga ada di Indonesia, yaitu berupa CandBorobudur yang tidak
sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. Selain candi Borobudur, Indonesia
pun mempunyai keajaiban dunia lainnya yaitu Pulau Komodo.
• Wilayahnya sangat luas, yaitu 5.193.250 Km2 yang meliputi daratan seluas 2.027.087 Km2
dan lautan seluas 3.166.163 Km2.
• Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam. Selain hal-hal di atas yang merupakan
kondisi objektif bangsa Indonesia, maka secara internasional atau mendunia, bangsa
Indonesia juga sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional yang juga tidak
sedikit melahirkan sejarah bagi bangsa-bangsa lain. Kita masih ingat apa yang terjadi
pada tahun 1955, di mana bangsa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi bangsa-
bangsa di wilayah Asia-Afrika dalam upaya memerdekakan diri dari belenggu penjajah,
terutama yang masih belum merdeka saat itu.

Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah KTT Non Blok pada tahun 1992, dan Negara
Indonesia juga termasuk perintis dan pendiri Gerakan Non Blok tersebut. Selain itu kita juga
mempunyai pabrik pesawat terbang yang bernama PT Dirgantara Indonesia (dahulu bernama
Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa
dibanggakan.Sebagai bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam terhadap wilayah tanah
air, banyak di antara seniman-seniman kita yang merefleksikannya dalam bentuk syair maupun
lagu. Ada lagu yang berjudul ”Rayuan Pulau Kelapa” yang diciptakan Ismail Marzuki, ada juga
beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi judul Nusantara dan Kolam Susu yang
menggambarkan betapa indah dan suburnya keadaan alam Indonesia. Kesemuanya itu sudah
barang tentu merupakan alasan yang sangat obyektif untuk menjadikan kita merasa bangga
sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia sudah barang tentu bukan
hanya sekedar slogan belaka, akan tetapi harus dibuktikan dengan karya-karya nyata, baik dalam
bentuk partisipasi dalam pembangunan maupun dalam bentuk karya-karya yang dihasilkannya.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak
ragam budaya yang berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula.Perbedaan itu
sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa Indonesia.Kebudayaan
dari tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari terciptanya budaya nasional
Indonesia.
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas selain hanya bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan Pancasila sebagai filosofi atau pandangan hidup bangsa. Selain itu,
perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik jika para pelakunya tidak dapat
mengendalikan emosi mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat sangatlah
menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu
sendiri.
B.   Saran
          Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik bagi
bangsa Indonesia, kita harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita
sendiri.Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila harus kita
kikis.Sementara itu, kita harus memupuk dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
kita.Selanjutnya kita juga harus menularkannya pada orang-orang disekitar kita, agar kepribadian
bangsa Indonesia bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang terdapat pada sila ke-3.
Sehingga harapan bangsa sebagai bangsa yang aman,  adil, makmur, sentosa, sejahtera, dan
makmur dapat terwujut, demi kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia.

                                                                                                           
DAFTAR PUSTAKA

Jamal, D. 1984.Pokok- Pokok Bahasa Pancasila.Bandung : Remaja Karya CV   Bandung.


Kaelan, 2004.Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta
Koentjaraningrat, 2000.Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Margono, dkk.2002. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan.Malang :
UM

Anda mungkin juga menyukai