Materi:
HIDROLISA PATI
Disusun Oleh:
Kelompok 2/ Senin
ii
RINGKASAN
Pati dan juga produk turunannya merupakan bahan yang multiguna dan banyak digunakan
pada berbagai industri antara lain pada minuman, makanan yang diproses, kertas, makanan ternak,
farmasi dan bahan kimia serta industri nonpangan seperti tekstil, detergent, kemasan dan sebagainya.
Berbagai varian pati didasarkan pada perbedaan struktural, kandungan amilosa, amilopketin, protein
dan lipid. Pati termasuk dalam polisakarida yang merupakan polimer glukosa, yang terdiri atas
amilosa dan amilopektin. Hidrolisis dapat digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis katalis
asam, hidrolisis katalis basa, hidrolisis gabungan alkali dengan air dan hidrolisis dengan katalis
enzim. Variabel yang berpengaruh pada hidrolisa pati adalah katalisator, suhu dan tekanan,
pencampuran (pengadukan), dan perbandingan zat pereaksi.
Bahan yang digunakan dalam proses hidrolisa pati adalah glukosa anhidrit, tepung
tapioka, NaOH, HCl,indikator MB, fehling A, fehling B, dan aquadest. Langkah kerja dalam
praktikum ini meliputi tahap persiapan awal dan penentuan kadar pati. Tahap persiapan awal yaitu
menghitung densitas pati, densitas HCl, dan membuat glukosa standar. Tahap penentuan kadar
pati yaitu standarisasi fehling, penentuan kadar pati awal,dan hidrolisa pati.
iii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
kebaikanNya sehingga laporan Praktikum Proses Kimia ini dapat diselesaikan dengan lancar
dan sesuai dengan harapan.
Adapun isi laporan ini adalah pembahasan mengenai hasil percobaan dari praktikum
Hidrolisa Pati. Laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak sehingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Ing Suherman, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Kimia UNDIP
2. Ir. Didi Dwi Anggoro, M. Eng., Ph.D., selaku penanggung jawab laboratorium
proses kimia.
3. Dr. Siswo Sumardiono ST, MT., selaku dosen pembimbing materi Hidrolisa Pati.
4. Hasta Brian Permana selaku koordinator asisten Laboratorium Proses Kimia.
5. Firda Salsabila dan Rizky Putri Adelina Harahap selaku asisten pengampu materi
Hidrolisa Pati.
6. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun motivasi
Dalam penyusunan laporan ini, sangat disadari bahwa banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan, demi sempurnanya
laporan ini. Semoga laporan ini dapat terlaksana dengan baik sehingga dapat memberikan
manfaat bagi peneliti dan para pembaca dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii
RINGKASAN ............................................................................................................... iii
PRAKATA ................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Percobaan ................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Percobaan .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pati ..................................................................................................... 3
2.2 Amilosa dan Amilopektin .................................................................................... 3
2.3 Hidrolisa Pati ....................................................................................................... 4
2.4 Modifikasi Pati .................................................................................................... 5
2.5 Variabel yang Berpengaruh .................................................................................. 5
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Rancangan Percobaan .......................................................................................... 7
3.1.1 Skema Rancangan Praktikum................................................................. 7
3.1.2 Variabel Operasi .................................................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat yang Digunakan .......................................................................... 7
3.2.1 Bahan .................................................................................................... 7
3.2.2 Alat ....................................................................................................... 7
3.3 Gambar Rangkaian Alat ....................................................................................... 8
3.4 Cara Kerja............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap reaksi hidrolisa pati.
2. Mahasiswa dapat menghitung konstanta kecepatan reaksi dan
menganalisa pengaruh suhu terhadap konstanta kecepatan reaksi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sangat banyak dengan DP berkisar antara 105 - 3x106 unit glukosa dan
merupakan komponen utama yang dapat mempengaruhi physiochemical dan
cita rasa dari pati.
3
Gambar 2. Struktur Amilopektin
Apabila CA = CA0 (1-XA) dan diselesaikan dengan integral dan batas kondisi
4
t1, CA0 dan t2 : CA akan diperoleh persamaan :
CA dCA t
∫CA0 = k′ ∫t 1 dt ...(5)
CA 2
dCA0
ln = k(t 2 − t1 ) ...(6)
CA
1
ln (1−X = k′(t 2 − t1 ) ...(7)
A)
5
asam dalam air penghidrolisa ditekan sekecil mungkin. Umumnya
dipergunakan larutan asam yang mempunyai konsentrasi asam yang lebih
tinggi daripada pembuatan sirup. Hidrolisa pada tekanan 1 atm memerlukan
asam yang jauh lebih pekat.
2. Suhu dan Tekanan
Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi mengikuti persamaan
Arrhenius, dimana semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju reaksinya.
Untuk mencapai konversi tertentu, diperlukan waktu sekitar 3 jam untuk
menghidrolisa pati ketela rambat pada suhu 100 °C. Tetapi jika suhunya
dinaikkan hingga 135 °C, konversi yang sama dapat dicapai dalam waktu
40 menit (Agra dkk, 1973). Hidrolisis pati gandum dan jagung dengan
katalisator H2SO4 memerlukan suhu 160 °C. Karena panas reaksi
mendekati nol dan reaksi berjalan dalam fase cair maka suhu dan tekanan
tidak banyak mempengaruhi keseimbangan.
3. Pencampuran (pengadukan)
Supaya zat pereaksi dapat saling bertumbukan dengan sebaik-baiknya
perlu adanya pencampuran. Untuk proses Batch, hal ini dapat dicapai
dengan bantuan pengaduk atau alat pengocok (Agra dkk, 1973). Apabila
prosesnya berupa proses alir (kontinyu), maka pecampuran dilakukan
dengan cara mengatur aliran didalam reaktor supaya terbentuk olakan.
4. Perbandingan zat pereaksi
Jika salah satu zat pereaksi dibuat berlebihan jumlahnya maka
keseimbanga n dapat bergeser kearah kanan dengan baik. Oleh karena
itu, suspensi pati yang kadarnya rendah memberi hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan yang kadarnya tinggi. Bila kadar suspensi pati
diturunkan dari 40% menjadi 20% atau 1% maka konversi akan
bertambah dari 80% menjadi 87 atau 99 % (Groggins, 1958). Pada
permukaan, kadar suspensi pati yang tinggi sehingga molekul-molekul zat
pereaksi akan sulit bergerak. Untuk menghasilkan glukosa biasanya
dipergunakan suspensi pati sekitar 20%.
6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Rancangan Praktikum
3.1.1 Skema Rancangan Praktikum
7
3.3. Gambar Rangkaian Alat
Keterangan:
1. Magnetic stirer + heater
2. Waterbath
3. Labu leher tiga
4. Termometer
5. Pendingin balik
6. Klem
7. Statif
Gambar 4. Rangkaian alat hidrolisis
8
5 ml diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml. Ke dalam Erlenmeyer
dimasukkan 5 ml larutan + 5 ml Fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa
standard, kemudian dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes
indicator MB. Kemudian larutan dititrasi dengan glukosa standard sehingga
berubah warna menjadi warna merah bata. Catat volum titran yang
dibutuhkan (M). Yang perlu diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam
keadaan mendidih diatas kompor. Lakukan hal yang sama untuk variabel
lain.
c. Hidrolisa pati
Sebanyak ... gram pati, ... ml katalis HCl dan ... ml aquadest dimasukkan
ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan hingga suhu ...oC. Lalu setelah 5
menit diambil sampel sebanyak 20 ml. Kemudian sampel dinetralkan
dengan NaOH (PH = 7). Larutan diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml,
diambil 5 ml. Kedalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan +5 ml
Fehling A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa standard, kemudian
dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 3 tetes indikator MB.
Kemudian larutan dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah
warna menjadi warna merah bata. Catat V titran yang dibutuhkan (M).
Yang perlu diperhatikan, proses titrasi dilakukan dalam keadaan mendidih
diatas kompor. Pengambilan sampel dilakukan setiap selang waktu 5 menit
sebanyak 5 kali 25 menit. (t1=menit ke-5, t2=menit ke-10, t3=menit ke-
15, t4=menit ke-20, t5=menit ke-25). Lakukan hal yang sama untuk
variabel 2
9
grek HCl = 1
10
DAFTAR PUSTAKA
Agra, I. B., Warnijati, S., dan Pujianto, B., 1973. “ Hidrolisa Pati Ketela Rambat Pada
Suhu Lebih Dari 100 C”, Forum Teknik, 3, 115-129.
Ba, K., Aguedo, M., Tine, E., Paquot, M., Destain, J., Thonart, P., 2013, Hydrolysis Of
Starches And Flours By Sorghum Malt Amylases For Dextrins Production,
Eur Food Res Technol 236, 905–918.
Baskar, G., Muthukumaran, C., Renganathan, S., (2008), “Optimization of Enzymatic
Hydrolysis of Manihot Esculenta Root Starch by Immobilize α-Amylase Using
Response Surface Methodology”, International Jurnal of Natural Sciences and
Engineering 1:3, pp. 156-160.
Bej, Barnali, RK Basu and S N Ash.2008.Journal of Scientific & Indusrtial
Research “Kinetic studies on acid catalysed hydrolysis of
starch”.Departement of Chemical Engineering.University of Calcutta.
Charles, E. R, Harold, SM and Thomas K.S., “Applied Mathematics in
Chemical Engineering” 2nd end.,Mc. Graw Hill Book Ltd. 1987, New York
Chiu, C.-w., & Solarek, D. 2009. Modification of starch. Starch: Chemistry and
Technology, Third Edition ISBN: 978-0-12-746275-2.
Dona, A. C., Pages, G., & Kuchel, P. W. 2010. Digestion of starch:In vivo andin
vitro kinetic models used to characterise. Carbohydrate Polymers 80 (2010)
599–617.
Groggins, P. H. 1958. Unit Processes in Organic Synthesis, 5th ed. pp. 775 – 777,
McGraw–Hill Book Company. New York.
Hill, G.C., “An Introduction to Chemical Engineering Kinetika and Reactor Design”.
1nd ed, John Willey, New York, N.Y, 1977
Jacobs, H. and J.A. Delcour. 1998. Hydrothermal modifications of granular starch,
with retention of the granular structure: a review. J. Agric. Food Chem.
46(8): 2895−2905.
Koswara, S. 2009. Teknologi Modifikasi Pati. ebookpangan.com.
Levenspiel. O., “Chemical Reaction Engineering” 2nd ed, Mc. Graw Hill Book
Kogakusha Ltd, Tokyo, 1970
Wei, Benzi., et al. 2013. Effect on pHs on Dispersity of Maize Starch Nanocrystals in
Aqueous Medium. The State Key Laboratory of Food Science and
Technology. China.
Morales, S., Álvarez, H., Sánchez, C., (2008), “Dynamic Model For The Production
Of Glucose Syrup From Cassava Starch”, Food and Bioproducts Processing
86, pp. 25-30.
11
Putri, Lily S. E. dan Sukandar, D., (2008), “Konversi Pati Gayong (Canna edulis Ker.)
menjadi Bioetanol melalui Hidrolisis Asam dan Fermentasi”, Biodiversitas
vol.9, no.2, pp. 112-116.
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Yetti, M., Nazamid, B.S., Roselina, K. Dan Abdulkarin, S. M., (2007), “Improvement
of Glucose Production by Raw Starch Degrading Enzyme Utilizing Acid-
Treated Sago Starch as Substrate”, ASEAN Food Journal 14(2), pp. 83-90
12
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PROSES KIMIA
Materi:
Hidrolisa Pati
Oleh:
Kelompok 2 / Senin
B-1
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari pengaruh suhu terhadap reaksi hidrolisa pati.
2. Menghitung konstanta kecepatan reaksi dan menganalisa pengaruh suhu
terhadap konstanta kecepatan reaksi.
II. PERCOBAAN
2.1 Bahan yang digunakan
1. Glukosa anhidrit
2. Indikator MB
3. Tepung beras
4. Fehling A
5. NaOH
6. Fehling B
7. HCL
8. Aquades
2.2 Alat yang digunakan
1. Gelas ukur
2. Termometer
3. Erlenmeyer
4. Statif dan klem
5. Buret
6. Labu leher tiga
7. Labu takar
Keterangan:
1 1. Statif
2
3 2. Klem
3. Pendingin balik
8
4. Labu leher tiga
4
5. Waterbath
6
7 6. Magnetic stirrer
7. Heater
Gambar rangkaian alat hidrolisa 8. Thermometer
B-2
2.3 Prosedur Percobaan
1. Persiapan awal
a. Menghitung densitas pati
Ke dalam gelas ukur, 5 ml aquades dimasukkan 1 gram pati,
catat penambahan volume.
mpati
ρpati =
∆V
b. Menghitung densitas HCl
Timbang berat picnometer kosong (m1), masukkan HCl ke
dalam picnometer yang telah diketahui volumenya (v),
timbang beratnya (m2), hitung densitas HCl
m2 − m1
ρH2SO4 /HCl =
v
c. Membuat glukosa standar
Glukosa anhidrit sebanyak 2 gram dilarutkan dalam 1000 ml
aquades.
2. Penentuan kadar pati
a. Standarisasi larutan fehling
5 ml Fehling A + 5 ml Fehling B + 15 ml glukosa standar,
dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih ditambahkan
3 tetes MB, kemudian larutan dititrasi dengan glukosa
standard hingga warna berubah menjadi merah bata. Catat
volume titran (F) yang diperlukan, proses titrasi dilakukan
dalam keadaan mendidih (diatas kompor).
b. Penentuan kadar pati awal
Sebanyak ... gram pati, ... ml katalis HCl dan ... ml aquadest
dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan hingga
suhu ...oC, selama 1 jam. Setelah itu larutan didinginkan,
diencerkan dengan aquades sampai 500 ml lalu diambil 20 ml
dan dinetralkan dengan NaOH (PH = 7). Larutan diambil 5 ml
diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml. Ke dalam Erlenmeyer
dimasukkan 5 ml larutan + 5 ml Fehling A + 5 ml fehling B +
15 ml glukosa standard, kemudian dipanaskan sampai
mendidih. Lalu ditambahkan 2 tetes indicator MB. Kemudian
larutan dititrasi dengan glukosa standard sehingga berubah
warna menjadi warna merah bata. Catat volum titran yang
B-3
dibutuhkan (M). Yang perlu diperhatikan, proses titrasi
dilakukan dalam keadaan mendidih diatas kompor. Lakukan
hal yang sama untuk variabel lain.
c. Hidrolisa pati
Sebanyak ... gram pati, ... ml katalis HCl dan ... ml aquadest
dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan dipanaskan hingga
suhu ...oC. Lalu setelah 5 menit diambil sampel sebanyak 20
ml. Kemudian sampel dinetralkan dengan NaOH (PH = 7).
Larutan diambil 5 ml diencerkan sampai 100 ml, diambil 5 ml.
Kedalam Erlenmeyer dimasukkan 5 ml larutan +5 ml Fehling
A + 5 ml fehling B + 15 ml glukosa standard, kemudian
dipanaskan sampai mendidih. Lalu ditambahkan 3 tetes
indikator MB. Kemudian larutan dititrasi dengan glukosa
standard sehingga berubah warna menjadi warna merah bata.
Catat V titran yang dibutuhkan (M). Yang perlu diperhatikan,
proses titrasi dilakukan dalam keadaan mendidih diatas
kompor. Pengambilan sampel dilakukan setiap selang waktu 5
menit sebanyak 5 kali 25 menit. (t1=menit ke-5, t2=menit ke-
10, t3=menit ke-15, t4=menit ke-20, t5=menit ke-25).
Lakukan hal yang sama untuk variabel 2
B-4
xp × Wpati
%suspensi =
Wpati × WHCl × Wair
Dimana :
Wpati = ρpati x Vpati
WHCl = ρHCl x VHCl
Wair = ρair x (Vlarutan - Vpati – VHCl)
500 100
(F − M) × Nglukosa × 0,9
XP = vol. basis 5
W
MENGETAHUI
PRAKTIKAN ASISTEN
B-5
LEMBAR PERHITUNGAN REAGEN
B-6
LEMBAR PERHITUNGAN
C-1
REFERENSI
D-1
LEMBAR ASISTENSI
NO Tanggal