Anda di halaman 1dari 6

TETES MINYAK MILIKAN

Dewi Maharani
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas
Sulawesi Barat
Jln. Prof. Baharuddin Lopa Talumung, Majene Tlp/Fax(0422) 22559 Kode Pos: 91413
Email: maharanid539@gmail.com

Pada eksperimen tersebut, ketika minyak jatuh di udara akan


ABSTRAK. Telah dilakukan eksperimen penentuan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh gaya
muatan elementer elektron dengan percobaan tetes gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut
minyak Milikan. Eksperimen ini bertujuan untuk dihambat oleh gaya Stokes. Kecepatan tetes minyak akan
menentukan besarnya nilai muatan elementer muatan meningkat sampai tercapai kecepatan stasioner ketika gaya
partikel elektron. Metode yang digunakan untuk berat ke bawah sama dengan gaya Stokes ke atas. Gambar 2
eksperimen ini adalah metode jatuh naik.Pada metode ini
dilakukan pengukuran waktu yang dibutuhkan tetes
minyak untuk bergerak ke bawah akibat gaya gravitasi
(t1), dan waktu yang dibutuhkan untuk bergerak keatas
akibat gaya elektrostatik (t2). Kecepatan tetesan minyak
dalam pengaruh gaya elektrostatik dan tanpa pengaruh
gaya elektrostatik digunakan untuk menentukan besar
muatan elementer partikel elektron. Berdasarkan hasil
eksperimen dan analisis yang telah dilakukan, besarnya
nilai muatan elektron yang didapatkan dan yang paling
mendekati nilai teorinya adalah 7,62 × 10−17 𝐶 . Dan
dari analisis data disimpulkan bahwa data yang diperoleh
secara praktikum mendekati nilai teori walaupun
memiliki perbedaan karena disebabakan dari beberapa
hal salah satunya adalah praktikan kurang teliti dalam Awalnya tetesan minyak dibiarkan jatuh di antara pelat
proses pengambilan data. tanpa adanya medan listrik. Karena gravitasi, mereka
berakselerasi terlebih dahulu, tetapi perlahan-lahan melambat
karena hambatan udara.
KATA KUNCI:
Kecepatan terminal v1 dengan tidak adanya medan
Gaya Elektrostatik, Gaya Gravitasi, Muatan listrik dihitung sebagai
Elementer Electron,dan Tetes Minyak Milikan. 𝒍
𝑽𝟏 = 𝟏 (2.1)
𝒕𝟏
dimana '𝒍𝟏 ' adalah jarak yang ditempuh oleh tetesan minyak dan
PENDAHULUAN '𝒕𝟏 ' adalah waktu yang dibutuhkan.

Elektron mempunyai peran yang besar dalam Gaya tarik yang bekerja pada penurunan dihitung dari
memahami gejala kelistrikan dan kemagnetan hingga hukum stokes dan diberikan sebagai
saat ini. Akan tetapi keberadaan elektron belum diketahui
hingga tahun 1890 ketika J.J Thompson melakukan 𝑭𝑽 = 𝟔𝝅𝜼𝒓𝒗𝟏 (2.2)
percobaan tabung sinar katoda yang menghasilkan
tetapan standart elektron (e/m). Pengukuran tetapan e Bobot nyata (bobot sebenarnya dikurangi daya
mula-mula dilaksanakan oleh J.S Townsend pada tahun doronguntuk benda bulat sempurna diberikan oleh,
1897, namun hasilnya tidak cukup memuaskan.
𝟒
Pengukuran yang lebih baik dilakukan oleh Robert A. 𝑭𝑮 = 𝝅𝒓𝟑 𝒈(𝝆 − 𝝆𝒂𝒊𝒓) (2.3)
𝟑
Millikan (18681953) melalui percobaan tetes minyak
Millikan, yang telah menghasilkan harga muatan elektron Pada kecepatan terminal, tetesan minyak tidak
(e) secara akurat dan juga telah menunjukkan bahwa mengalami percepatan, sehingga gaya total yang bekerja
muatan elektron bersifat padanya harus nol
diskrit. 𝑭𝑽 − 𝑭𝑮 = 𝟎
Robert Millikan melakukan percobaan dengan
i.e.,
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan
gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada di
𝑭𝑽 = 𝑭 𝑮
antara dua buah pelat konduktor.
𝟗𝜼𝒗𝟏
𝒓𝟐 = (2.4)
𝟐𝒈(𝝆−𝝆𝒂𝒊𝒓)

.
Keterangan : praktikum secara online. Adapun alat-alat yang
r-radius tetes minyak digunakan dalam percobaan ini yaitu : 1. Peralatan tetes
η-viskositas udara minyak Millikan, 2. Minyak 3. Pasokan Dc.
V1=Kecepatan terminal
g = percepatan gravitasi
ρ = massa jenis cairan
ρair = massa jenis udara

Jika gaya listrik Fe, menyeimbangkan


gaya gravitasi FG, penurunan tersebut
berhenti di udara.
Kemudian,
𝐹𝑒 = 𝐹𝐺
𝑞𝐸 = 𝑚𝑔
𝑞𝑉
= 𝑚𝑔
𝑑
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan
pertama membuka tautan http://vlab.amrita.edu/ lalu klik
dimana V adalah potensial penyeimbang dan Physical Sciences. Selanjutnya pilih menu Modern
d adalah jarak antar pelat. Physics Virtual Lab, klik Millikan's oil drop experiment.
Selanjutnya pilih menu Simulator untuk melakukan
Jika gaya listrik yang diterapkan Fe simulasi. Kemudian klik tombol 'MULAI' dan klik pada
lebih besar dari gaya ke bawah, beberapa kotak Combo untuk memilih minyak. Klik dua kali
tetes (yang bermuatan) akan mulai naik. tombol 'MULAI' pada stopwatch dan perhatikan waktu
Sekarang gaya listrik akan bergerak ke atas, yang dibutuhkan 𝑡1 dengan setetes, untuk menempuh jarak
gravitasi dan gaya kental bergerak ke bawah. 𝑙1 antara dua titik mana pun. Setelah itu, klik 'Voltage On'
untuk menangguhkan tetesan oli yang sama di udara,
Kecepatan terminal yang sesuai v2 yang merupakan tegangan penyeimbang V. Selanjutnya
dihitung sebagai, klik tombol 'X Ray ON' dan perhatikan waktu yang
𝑉2 = 2
𝑙
(2.5) dibutuhkan 𝑡2 dengan penurunan yang sama untuk
𝑡2 menempuh jarak 𝑙2 antara dua titik. Selanjutnya, Charge
dimana l𝑙2 adalah jarak yang ditempuh oleh of drop dihitung menggunakan persamaan, 𝑞 =
tetesan minyak dan t2 waktu yang ditempuh. 𝑑
6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 ) serta, mengulangi percobaan untuk
𝑣
Sekarang gaya total yang bekerja saat minyak lain.
jatuh adalah 𝐹𝑒 -𝐹′𝑉 -𝐹𝐺 = 0.
III. III. HASIL PERCOBAAN
𝐹𝑒 = 𝐹′𝑉 - 𝐹𝐺 (2.6) IV.
V. Setelah dilakukan percobaan tetes miyak milikan
F'V adalah gaya kental baru di bawah aksi diperoleh data sebagai berikut :
medan listrik. 𝑙1 (c 𝑡1 (s) 𝑙2 (cm) 𝑡2 Kecepatan v
𝑞𝐸 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣1 + = 6𝜋𝜂𝑟𝑣2 m) (s) Terminal
𝑞𝑉
= 6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 ) V1(m/s) V2(m/
𝑑
𝑑 s)
𝑞 = 6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 ) (2.7)
𝑣 0,25 1,28 0,25 1,24 0,0019 0,002 800
0
Millikan mengulangi percobaan 0,2 1,03 0,2 1,02 0.0019 0.002 120
beberapa kali, setiap kali memvariasikan 0 0
kekuatan sinar-X pengion udara. Akibatnya 0,1 0,32 0,1 0,29 0.0031 0,003 700
tidak ada. elektron yang menempel pada tetesan 4
minyak bervariasi. Kemudian dia memperoleh
berbagai nilai untuk q, dan ditemukan sebagai Dari data hasil percobaan, dapat dihitung nilai jari-jari
kelipatan 1,6 x 10.−19 C dan jumlah muatan dalam setiap tetes butir seperti contoh
berikut:
II. METODE PERCOBAAN
Diketahui :
Pada percobaan ini, alat dan bahan yang
digunakan dalam pengambilan data yaitu d = 0.0016 m
dengan menggunakan virtual lab yang diakses ρ = 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 – 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 920 - 1.29 = 918,71 kg/m3
melalui laman vlab.amrita.edu. laman ini g = 9,8 m/s2
merupakan sebuah web yang menyediakan 𝜂 = 1,856 × 10−5 𝑁𝑠/𝑚2
berbagai macam simulasi pada topik sains yang
dapat digunakan untuk melakukan percobaan
0.016
Ditanya : 10−6 (0,0031 + 0,0034)
700
• r…?
• q…? 𝑞 = 2,79 × 10−16
Jawab : Dengan menggunakan perhitungan seperti diatas,
maka didapatkan nilai dari jari-jari butiran minyak (r),
a. Data I muatan butiran minyak (q), dan banyaknya setiap
𝑙1 2,5 ×10−3
𝑉1 = = = 0,0019 m/s muatan butiran minyak (n) seperti pada tabel berikut
𝑡1 1,28
ini:

9𝜂𝑣1
𝑟2 = V 𝑉1 𝑉2 q
2𝑔(𝜌−𝜌𝑎𝑖𝑟)

800 0,0019 0,0020 1,14 × 10−16


9 (1,856 ×10−5 )(0,0019 )
𝑟 = √ = 4,19 1200 0.0019 0.0020 7,62 × 10−17
2(9,8)(920−1,29)
−6
× 10 m
700 0.0031 0,0034 2,79 × 10−16
𝑑
𝑞 = 6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 )
𝑣 Hasil Perhitungan jari-jari butiran minyak (r), muatan
butiran minyak (q), dan banyaknya setiap muatan butiran
𝑞 = 6(3,14)(1,856 × 10−5 ) 4,19 × minyak (n)
0.016
10−6 (0,0019 + 0,0020)
800
IV. PEMBAHASAN
−16
𝑞 = 1,14 × 10 C
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan besar
b. Data II muatan elementer partikel elektron. Pada percobaan ini
pergerakan butir minyak dipengaruhi oleh gaya berat,
𝑙1 2×10−3 gaya Archimedes, gaya stokes, dan gaya coulomb.
𝑉1 = = = 0,0019 m/s penentuan nilai muatan elementer electron berdasarkan
𝑡1 1,03
percobaan tetes minyak Milikan dilakukan
denganmenggunakan metode jatuh naik, yaitu dengancara
9𝜂𝑣1 mengukur waktu yang dibutuhkan olehtetesan minyak
𝑟2 =
2𝑔(𝜌−𝜌𝑎𝑖𝑟) untuk bergerak naik dan turun.Pergerakan tetesan minyak
yang ke bawahdipengaruhi oleh gaya gravitasi dan
9 (1,856 ×10−5 )(0,0019 ) gayaStokes, sedang pergerakan tetesan minyak yang ke
𝑟 =√
2(9,8)(920−1,29) atasdipengaruhi oleh gaya elektrostatis. Tetesan minyak
𝑟 = 4,19 × 10−6 akan bergerak kebawahdengan kecepatan v1 akibat akibat
gayagravitasi dan gaya Stokes dan akan bergerak keatas
𝑑 dengan kecepatan v2akibat adanya medan listrikdiantara
𝑞 = 6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 )
𝑣 pelat kapasitor.
Setelah memperoleh besar kecepatan untuk tiap
𝑞 = 6(3,14)(1,856 × 10−5 ) 4,19 × tetesan, maka dengan menggunakan kecepatan tersebut
0.016
10−6 (0,0019 + 0,0020) dapat diperoleh besar jari-jari tetesan minyak dengan
1200
menggunakan persamaan (2,4) kemudian untuk
𝑞 = 7,62 × 10−17 menghitung muatan elektron digunakan pada persamaan
(2,7) Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel analisis
c. Data III data, Berdasarkan analisis diatas nilai muatan yang
diperoleh data pertama sebesar
𝑙1 1×10−3 𝑞 = 7,62 × 10−17 C. Hasil yang diperoleh cukup jauh
𝑉1 = = = 0,0031 m/s
𝑡1 0,32 dari teori yakni sebesar 1.602 ×10-19𝐶, hal ini disebabkan
oleh beberapa hal antara lain pengamatan yang dilakukan
oleh praktikan terhadap minyak pada skala yang ada pada
9𝜂𝑣1
𝑟2 = perangkat percobaan tetes minyak Millikan sering keliru
2𝑔(𝜌−𝜌𝑎𝑖𝑟)
yang disebabkan oleh tetesan minyak tersebut bergerak
menjauh dari skala. Sehingga menyebabkan pengukuran
9 (1,856 ×10−5 )(0,0031) waktu yang dibutuhkan oleh tetesan minyak tersebut
𝑟 =√
2(9,8)(920−1,29) untuk bergerak sejauh 1 mm kurang tepat, dimana hal ini
𝑟 = 5,34 × 10−6 akan menyumbang kesalahan pada kecepatan tetesan
minyak Millikan bergerak naik ataupun jatuh. Selain itu
𝑑
𝑞 = 6𝜋𝜂𝑟 (𝑣1 + 𝑣2 ) dilakukan secara manual sehingga dalam pengamatan
𝑣
mata menjadi lelah sehingga pengambilan data penetapan
menjadi tidak efektif. Disebabkan juga tegangan yang
𝑞 = 6(3,14)(1,856 × 10−5 )5,34 ×
fluktuatif, terkadang tegangan dibawah yang berubah-
ubah sehingga mempengaruhi gerakan tetesan
minyak didalam tabung. menyebabkan gaya
elektrostatik yang bekerja pada tetesan minyak
tidak sama setiap waktunya.

V. SIMPULAN

Berdasarkan hasil eksperimen dengan


metode jatuh naik diperoleh besar muatan
elementer partikel elektron yang paling
mendekati nilai teori adalah
𝑞 = 7,62 × 10−17 C

DAFTAR PUSTAKA

1]Ummu K, dkk. 2020. Modul virtual Lab Jurusan


Fisika FKIP UNSULBAR

[3] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima


Jilid 2. Erlangga, Jakarta
LAMPIRAN 𝑣1 = |1,9 ± 1.2| 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
3) Tetes 3
Analisis Data Analisis Perhitungan
∆ = 874.01 kg/m3 𝑣1 = 3,1 𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
 =1.856 x 10-5 Ns/m2 Analisis ketidakpastian
d = 6 x 10-3 m ∆𝑣 1 = 0.819𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
g = 9.8 m/s2 𝐾𝑅 = 11.53 %(2 𝐴𝑃)
DK= 88.47%
a. Kecepatan Tanpa Medan Listrik (v1) 𝑣1 = |3.1 ± 0.8| 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
analisis Perhitungan a. Kecepatan Dalam Medan Listrik (v2)
𝑥1 Analisis Perhitungan
𝑣1 = 𝑥2
𝑡1 𝑣2 =
analisis Kesalahan 𝑡2
𝑣 = 𝑥𝑡 −1 Analisis Kesalahan
𝜕𝑣 𝜕𝑣 𝑣 = 𝑥𝑡 −1
𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕𝑣 𝜕𝑣
𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡
𝜕(𝑥𝑡 −1 ) 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) 𝜕𝑥 𝜕𝑡
𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡 𝜕(𝑥𝑡 −1 ) 𝜕(𝑥𝑡 −1 )
𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝑑𝑣 = | | 𝑑𝑥 + | | 𝑑𝑡
∆𝑣 = |𝑡 −1 |∆𝑥 + |𝑥𝑡 −1 |∆𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡
∆𝑣 𝑡 −1 ∆𝑥 + 𝑥𝑡 −2 ∆𝑡 ∆𝑣 = |𝑡 −1 |∆𝑥 + |𝑥𝑡 −1 |∆𝑡
= | | ∆𝑣 𝑡 −1 ∆𝑥 + 𝑥𝑡 −2 ∆𝑡
𝑣 𝑥𝑡 −1 = | |
∆𝑥 ∆𝑡 𝑣 𝑥𝑡 −1
∆𝑣1 = | + | 𝑣1 ∆𝑥 ∆𝑡
𝑥1 𝑡1 ∆𝑣2 = | + | 𝑣2
∆𝑣 1 𝑥2 𝑡2
𝐾𝑅 = 𝑥 100% ∆𝑣 2
𝑣1 𝐾𝑅 = 𝑥 100%
DK = 100%-KR 𝑣2
PF== |𝑣1 ± ∆𝑣1 | DK = 100%-KR
1) Tetes 1 PF== |𝑣2 ± ∆𝑣2 |
Analisis perhitungan
𝑙1 1) Tetes 1
𝑣1 = Analisis perhitungan
𝑡1
2,5 ×10−3
𝑥2
𝑣1 = = 0,0019 m/s 𝑣2 =
1,28 𝑡2
Analisis ketidakpastian 1𝑥10−3 𝑚
𝑣2 = = 7.49 𝑥10−5 𝑚⁄𝑠
13.36𝑠
∆𝑥 ∆𝑡 Analisis ketidakpastian
∆𝑣1 = | + | 𝑣1
𝑥1 𝑡 ∆𝑥 ∆𝑡
0.05 𝑚𝑚 0.01 𝑠 ∆𝑣2 = | + | 𝑣2
∆𝑣 1 = | + | 0,0019 m/s 𝑥2 𝑡2
1 𝑚𝑚 1,28 𝑠 0.05 𝑚𝑚 0.84 𝑠
∆𝑣 1 = |0,05 ± 0,0078| 0,0019 m/s ∆𝑣 2 = | + | 7.49 𝑥10−5 𝑚⁄𝑠
1 𝑚𝑚 13.36 𝑠
∆𝑣 1 = 1,2 x 10−3 ∆𝑣 2 = 0.845 𝑥10−5 𝑚⁄𝑠
∆𝑣 2
∆𝑣 1 𝐾𝑅 = 𝑥 100%
𝐾𝑅 = 𝑥 100% 𝑣2
𝑣1 0.0845𝑥10−5 𝑚⁄𝑠
1,2 x 10−3 𝑚⁄𝑠 𝐾𝑅 =
7.49 𝑥10−5 𝑚/𝑠
𝑥 100%
𝐾𝑅 = 𝑥 100%
0,0019 𝑚⁄𝑠 𝐾𝑅 = 11.29 % (2 𝐴𝑃)
𝐾𝑅 = 63,1 %(3 𝐴𝑃) DK= 88.71%
𝐷𝐾 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 63,1% 𝑣2 = |7.5 ± 0.1|𝑥10−5 𝑚/𝑠
DK= 36,9%
𝑣1 = |𝑣1 ± ∆𝑣 1 | Dengan mengguakan perhitungan yang sama diatas, maka akan
𝑣1 = |1,9 ± 1.2|𝑥10−3 𝑚/𝑠 diperoleh nilai 𝑣2 untuk setiap datanya sebagai berikut:

Dengan mengguakan perhitungan yang sama diatas, 2) Tetes 2


maka akan diperoleh nilai 𝑣1 untuk setiap datanya Analisis perhitungan
sebagai berikut: 𝑣2 = 1,9 𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
Analisis ketidakpastian
2) Tetes 2 ∆𝑣 2 = 0.735 𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
Analisis Perhitungan 𝐾𝑅 = 11.59 %(2𝐴𝑃)
𝑣1 = 1,9 𝑥10−3 m/s DK= 88.41%
Analisis ketidakpastian 𝑣2 = |1,9 ± 0.7| 𝑥 10−3 𝑚/𝑠
∆𝑣 1 = 1.18𝑥10−3 𝑚⁄𝑠 3) Tetes 3
𝐾𝑅 = 16.08 %(2 𝐴𝑃) Analisis perhitungan
DK= 83.92% 𝑣2 = 3,4 𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
Analisis ketidakpastian
∆𝑣 2 = 2.09 𝑥10−3 𝑚⁄𝑠
𝐾𝑅 = 25 %(2𝐴𝑃)
DK= 75%
𝑣2 = |3.4 ± 2.1| 𝑥 10−3 𝑚/𝑠

1) Tetes 1
Analisis perhitungan
6𝜋𝑟0 𝑑 (𝑣1 + 𝑣2 )
𝑞0 =
𝑈
𝑞 = 1,14 × 10−16

Analisis ketidakpastian
 r v1 v2 U 
qo =  o + + +  qo
 ro v1 + v2 v1 + v2 U 
qo = 2.90 x10−19 C
q
KR = o x 100 %
qo
2.90 𝑥10−19 𝐶
𝐾𝑅 = 𝑥 100%
19.7 𝑥10−19 𝐶
𝐾𝑅 = 14.73 %(2𝐴𝑃)
DK= 100%-KR=100%-14.73%=85.27%
𝑞0 = |20 ± 3| 𝑥10−19 C
Dengan mengguakan perhitungan yang sama diatas,
maka akan diperoleh nilai 𝑞0 untuk setiap datanya
sebagai berikut:

2) Tetes 2
Analisis perhitungan
𝑞 = 7,62 × 10−17 𝐶
Analisis ketidakpastian
∆𝑞 = 1.94 𝑥 10−17 𝐶
𝐾𝑅 = 22.39 %(2𝐴𝑃)
DK= 77.61%
𝑞0 = |7,6 ± 1.9| 𝑥10−17 C
3) Tetes 3
Analisis perhitungan
𝑞0 = 2,79 × 10−16
Analisis ketidakpastian
∆𝑞0 = 2.4110−16 𝐶
𝐾𝑅 = 24.94 %(2𝐴𝑃)
DK=75.06%
𝑞0 = |2.8 ± 2.4| 𝑥10−17 C

Anda mungkin juga menyukai