Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pemahaman Konsep Pada Materi Interferensi Cahaya

a. Pemahaman

Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengetahui dan


mengerti suatu hal dengan benar. Wafi (2019, p. 12) berpendapat
“Pemahaman merupakan suatu jenjang dalam ranah kognitif yang
menunjukkan kemampuan menjelaskan hubungan yang sederhana antara
fakta-fakta atau konsep-konsep. Sedangkan menurut Hidayat (2016)
pemahaman adalah kemampuan untuk memahami, menerjemahkan,
menafsirkan, mengeksplorasi, menghubungkan dengan fakta dan konsep
serta pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang lebih
tinggi dari ingatan maupun hafalan.

Pemahaman pada pembelajaran dibagi menjadi dua. Faqih (2011)


menyatakan:

1. Pemahaman instruksional (instructional understanding)


Pada tingkatan ini siswa baru berada ditahap mengetahui atau
mengenal tetapi siswa belum tahu mengapa hal itu dapat terjadi.
Pada tahapan ini siswa juga belum bisa menerapkan hal tersebut
pada keadaan baru yang berkaitan.
2. Pemahaman relasional (relational understanding).
Pada tingkatan ini siswa sudah mengetahui bagaimana dan
mengapa hal itu dapat terjadi. Siswa dapat menggunakan
pemahaman relasional untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
terkait pada situasi lain.
b. Konsep
Konsep dapat diartikan sebagai kumpulan dari berbagai fakta yang
menjadi satu kesatuan dapat diabstraksikan untuk memudahkan manusia
dalam mengkategorikan yang satu dengan yang lainnya (Muharto, 2016).
Selain itu, Ormrod (2008) menyatakan bahwa konsep merupakan cara
mengelompokkan dan mengkategorikan secara mental berbagai objek
atau peristiwa yang mirip dalam hal tertentu. Berdasarkan definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan kemampuan dalam
menggolongkan suatu hal dan dapat membuat hubungan terhadap hal
yang baru.

c. Pemahaman konsep

Pemahaman konsep adalah kemampuan seseorang dalam


memaknai suatu hal dan membuat hubungan baru dengan konteks yang
lain. Elisa (2017, p. 16) berpendapat, “Pemahaman konsep adalah proses
perbuatan untuk mengerti benar tentang suatu rancangan atau suatu ide
abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu
objek atau kejadian, dan pemahaman konsep diperoleh melalui proses
belajar”. Selain itu Wafi (2019, p. 16) menyatakan bahwa “Pemahaman
konsep adalah penguasaan dari sejumlah materi pembelajaran yang telah
diperoleh, dimana siswa tidak hanya mengenal dan mengetahui, tapi juga
mampu mengungkapkan kembali dalam bahasa yang mudah dimengerti
serta mampu mengaplikasikannya”. Sutadi (2014) menyatakan bahwa
pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap dan menguasai lebih
dari sejumlah fakta yang mempunyai keterkaitan dengan makna tertentu.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman
kosep adalah kemampuan seseorang atau siswa dalam memahami suatu
materi maupun fakta serta mampu mengaplikasikannya.
Menurut Eggen dan Kauchak (2012) pengetahuan siswa dan
pemahamannya tentang suatu konsep bisa diukur melalui empat cara,
yaitu:
(1) mendefinisikan konsep,
(2) mengidentifikasi karakteristik – karakteristik konsep,
(3) menghubungkan konsep dengan konsep-konsep lain,
(4) mengidentifikasi atau memberikan contoh dari konsep yang
belum pernah dijumpai sebelumnya.

Pemecahan masalah yang merupakan bagian penting dalam


pemahaman, Lisna (2016, p. 3) menyatakan “Pemahaman akan konsep
menjadi modal yang cukup penting dalam melakukan pemecahan
masalah, karena dalam menentukan strategi pemecahan masalah
diperlukan penguasaan konsep yang mendasari permasalahan tersebut).
Berdasarkan pengertian pemahaman tersebut, maka pemahaman yang
dimaksud adalah kemampuan mengaitkan antara informasi tentang objek
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Sedangkan
pemahaman dalam pemecahan masalah merupakan aktivitas mental yang
mengaitkan antara informasi yang terdapat permasalahan dengan
pengetahuan yang dimiliki.

B. KERANGKA BERPIKIR
Materi interferensi cahaya merupakan topik penting untuk
memahami sifat seperti gelombang cahaya namun terdapat keterbatasan
pada pemodelan dan penilaian untuk mengukur miskonsepsi dan kesulitan
belajar pada materi ini. Berdasarkan kerangka konseptual, penilaian
pemahaman siswa dirancang untuk mengetahui struktur pengetahuan siwa,
pengamatan siswa, perilaku pemecahan masalah yang dengan demikian
dapat mengungkapkan cara pandang siswa dan pemetaan pikiran yang
terkandung dalam struktur pengetahuan siswa. Tes interferensi cahaya
dirancang untuk menguji kemampuan siswa dalam hubungan kontekstual
ke ide sentral dan mengukur struktur pengetahuan siswa pada materi
interferensi cahaya.

Kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :

Dibutuhkan alat evaluasi berupa penilaian untuk


mengetahui pemahaman konsep dan model mental siswa

Proses Pembelajaran

Paham Konsep Miskonsepsi Tidak Paham Konsep


Konsep

Tes Penilaian
Interferensi Cahaya

Diketahui model
Diketahui pemahaman
mental siswa
konsep dan miskonsepsi

Kesimpulan siswa dalam


belajar interferensi cahaya
DAFTAR PUSTAKA

Elisa., Mardiyah, A., & Ariaji, A. (2017). Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
Dan Aktivitas Mahasiswa Melalui Phet Simulation. (Jurnal Penelitian Tindakan
Kelas dan Pengembangan Pembelajaran) 1 ( 1), 15-20.
https://core.ac.uk/download/pdf/235122111.pdf

Faqih, M. (2011). Kemampuan Siswa Dalam Memahami Konsep Materi Dan


Perubahan Dalam Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hukum-Hukum Dasar
Kimia Studi Pada Siswa Kelas X Semester I SMK Askhabul Kahfi Semarang.
Skripsi. Semarang: IAIN Walisongo

Susanto, H. A. (2019). Pemahaman Pemecahan Masalah Berdasar Gaya Kognitif.


Deepublish.

Wafi, L. (2018). Analisis Profil Pemahaman Konsep Dan Model Mental Siswa Di
Sma Kesatrian 2 Semarang Pada Materi Interferensi Dan Difraksi Cahaya.
Skripsi. Malang: Universitas Negeri Semarang.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej/article/view/38278

Anda mungkin juga menyukai