Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis dan
kemandirian belajar peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran inquiri dan yang belajar dengan
pembelajaran konvensonal di kelas VII SMPN 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Jenis penelitian ini adalah
Quasy Experiment dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Only Design. Analisis data untuk
kemampuan pemahaman konsep matematis dilakukan dengan uji t, hasil yang diperoleh ( )
( ) pada selang kepercayaan . Karena maka ditolak dan diterima. Analisis
data kemandirian belajar dilakukan dengan uji t non parametrik diperoleh ( ) ( ) dimana
ditolak dan diterima. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis dan
kemandirian belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran inquiri lebih tinggi dari pada
kemandirian belajar peserta didik yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Abstract
The aim of this study was to determine the ability of mathematical concepts and self regulated learning of
students when teach by inquiry learning models in class VII SMPN 1 Lembah Gumanti, Solok District. The type of
this research was Quasy Experiment with Randomized Control Group Only Design research design. Data analysis
for the ability to understand mathematical concepts was one by t test, the results obtained are t_calculate (1.85)>
ttable (1.68) at an interval of 95% confidence. Because tcount> ttable, H0 was rejected and H1 was accepted. Analised
of self regulated learning data was carried out with non-parametric t-test obtained Ha (0.214)> H0 (0.05) where
H0 was rejected and Ha was accepted. It can be concluded that the ability to understand mathematical concepts
and the self regulated learning Of students taught with inquiry learning models is higher than the learning
independence of students taught with conventional learning models.
*Corresponding author.
Peer review under responsibility UIN Imam Bonjol Padang.
© 2019 UIN Imam Bonjol Padang. All rights reserved.
p-ISSN: 2580-6726
e-ISSN: 2598-2133
145 Math Educa Journal Volume 3 No.2 Edisi Oktober 2019. pp.144-155
dan penyelidikan untuk memberikan jawaban (2012: 117), populasi diartikan wilayah
atas dugaan yang telah dirumuskan generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
(Lindawati, 2011:25). mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
Melihat betapa pentingnya model yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pembelajaran inquiri dalam meningkatkan dan kemudian ditarik kesimpulannya
kemampuan pemahaman konsep matematis keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam
dan kemandirian belajar peserta didik, maka penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas
peneliti ingin menjadikan pembelajaran inquiri VII SMPN 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok
sebagai solusi dari permasalahan tahun ajaran 2018/2019.
pembelajaran matematika di SMPN 1 Lembah Pada penelitian ini ada dua kelas
Gumanti Kabupaten Solok. Dari informasi yang sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2010: 118)
diperoleh diketahui bahwa kemampuan sampel adalah bagian dari jumlah dan
pemahaman konsep dan kemandirian belajar karaketeristik yang dimiliki oleh populasi
matematika peserta didik belum mencapai tersebut. Sampel yang diambil dari populasi
hasil yang maksimal. Berdasarkan kenyataan harus betul-betul representatif (mewakili)
tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan karena penempatan sampel yang representatif
untuk mengetahui perbedaan kemampuan akan dapat mencerminkan seuruh populasi
pemahaman konsep matematis dan yang diteliti. Data populasi yang telah diambil
kemandirian belajar peserta didik dengan setelah diuji ternyata berdistribusi normal,
menggunakan model pembelajaran Inquiri. memiliki variansi yang homogen, dan rata-rata
yang sama. Selanjutnya sampel diambil secara
Random Sampling, sehingga terpilih kelas VII.A
METODE PENELITIAN
sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.C
Jenis Penelitian sebagai kelas kontrol.
Sesuai dengan masalah yang diteliti,
maka penelitian ini merupakan penelitian Prosedur
eksperimen semu. Suryabrata (2010:92)
Rancangan penelitian yang digunakan
menjelaskan bahwa eksperimental semu
dalam penelitian ini adalah Randomized Control
bertujuan untuk memperoleh informasi yang
Group Only Design (Sugiyono, 2012:150). Dalam
merupakan perkiraan bagi informasi yang
rancangan ini, sekelompok sampel yang
dapat diperoleh dengan eksperimen
diambil dari populasi tertentu dikelompokkan
sebenarnya dalam keadaan yang tidak
secara rambang menjadi dua kelas, yaitu kelas
memungkinkan untuk mengontrol atau
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas
memanipulasikan semua variabel yang relevan.
tersebut diasumsikan sama dalam semua hal
yang relevan, namun berbeda dalam
Waktu dan Tempat Penelitian
pemberian perlakuan. Kelas eksperimen
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VII
diberikan perlakuan dengan menggunakan
SMPN 1 Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
model pembelajaran inquiri sedangkan pada
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 19
kelas kontrol menggunakan pembelajaran
November sampai dengan 1 Desember 2018 di
konvensional. Adapun bentuk rancangan
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019.
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1;
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh guru. Tabel 2. Hasil Deskripsi Tes Akhir Kemampuan
Peserta didik menjawab soal pada lembar Pemahaman Konsep
jawaban yang telah disediakan, setelah Eksperimen Kontrol
N 25 23
peserta didik menyelesaikan tes, maka lembar
xmax
jawaban dikumpulkan. Setelah tes
xmin
dilaksanakan, nilai diolah berdasarkan rubrik ̅
penilaian yang telah ada. Setelah dinilai s 10,61
berdasarkan rubrik, skor yang diperoleh masih
harus dikonversikan ke dalam skala angka Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa
yang telah ditetapkan (0-100). kedua kelas memiliki jumlah nilai maksimum
Pengumpulan data pada angket dan minimum yang beragam yaitu untuk kelas
kemandirian belajar tentang tinggi rendahnya eksperimen 97 dan 50, sedangkan untuk kelas
tingkat kemandirian belajar peserta didik kontrol adalah 91 dan 51. Setelah dilakukan tes
dalam 5 kategori yaitu sangat baik, baik, akhir kemampuan pemahaman konsep
cukup, rendah dan sangat rendah. Banyaknya didapatkan rata-rata kelas eksperimen lebih
pilihan jawaban dalam angket ada 5, maka skor tinggi yaitu 77,04 dari kelas kontrol yaitu
terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5. 70,96. Selain itu simpangan baku kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas
Teknik Analisis Data kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
Teknik analisis data yang dilakukan kemampuaan pemahaman konsep matematis
untuk tes akhir kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih seragam dibandingkan
konsep matematis dan kemandirian belajar kelas kontrol. Sedangkan hasil deskripsi akhir
peserta didik adalah dengan melakukan uji t. dan tingkat kemandirian belajar peserta didik
Sundayana (2010:148), uji t digunakan untuk disajikan dalam Tabel 3 dan 4.
mengetahui apakah ada pengaruh penerapan
model pembelajaran Inquiri terhadap Tabel 3. Hasil Deskripsi Akhir Kemandirian
pemahaman konsep matematis dan Belajar Peserta Didik
kemandirian belajar peserta didikdengan No. Kelas N Mean Sum of
syarat data berdistribusi normal dan Rank Ranks
homogen. 1 Eksp. 25 31.36 784.00
2 Kontr. 23 17.04 392.00
Total 48
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini adalah data Tabel 4. Hasil Deskripsi Tingkat Kemandirian
kemampuan pemahaman konsep matematis Belajar Peserta Didik
yang diperoleh dari tes akhir kemampuan No. Kelas % Kategori
pemahaman konsep matematis pada kedua 1 Eksperimen 81.368 Sangat Baik
kelas sampel. Dan data kemandirian belajar 2 Kontrol 70.59 Baik
peserta didik yang diperoleh dari distribusi
angket. Secara deskriptif, hasil tes akhir Dari Tabel 3 dan 4 menunjukkan bahwa
kemampuan pemahaman konsep matematika perolehan rata-rata dan tingkat angket
disajikan pada Tabel 2. kemandirian belajar di kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan rata-rata dan tingkat
kemandirian belajar di kelas kontrol.
Berdasarkan analisis data hasil tes akhir
kemampuan pemahaman konsep matematis
Kemampuan Pemahaman Konsep ... (Rivdya Eliza, Fenny Susilawati) 150
yang mesti ditempuh oleh guru adalah sebagai didik untuk merumuskan dan menemukan
berikut.(Sanjaya :2006) sendiri teori berdasarkan fakta-fakta yang
1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan mereka temukan dari hasil tanya jawab di
apersepsi, sebelum guru mengemukakan dalam kelas. Selanjutnya, guru memberi
masalah yang akan dikerjakan peserta komentar dan penjelasan tentang hasil
didik, terlebih dahulu guru menentukan temuan mereka dan menjelaskan kembali
tujuan yang ingin dicapai dengan teori atau konsep yang telah ditemukan.
menggunakan model pembelajaran inquiri
tanpa memberi informasi tentang teori Hal ini sejalan dengan penelitian yang
yang akan dipelajari. Selanjutnya, guru dilakukan oleh Muhammad Jawri (2016),
membagikan LKPD. dengan judul penelitian “Pengaruh penerapan
2. Mengajukan permasalahan, pada tahap ini model pembelajaran inquiry terhadap
guru mengajukan permasalahan yang kemampuan pemahaman konsep matematis
dapat menumbuhkan motivasi peserta Peserta didik kelas VII SMP N 8 rambah Tahun
didik untuk menemukan pendapatnya. Pelajaran 2016/2017”. Pada penelitian
Permasalahan tersebut berupa tugas atau Muhammad Jawri ditemukan bahwa model
pertanyaan yang terdapat dalam LKPD. pembelajaran inquiry dapat meningkatkan
3. Peserta didik menetapkan hipotesis dan kemampuan pemahaman konsep matematis
melakukan proses penyelidikan, pada peserta didik jadi lebih baik dibandingkan
tahap ini peserta didik menetapkan dengan model pembelajaran konvensional
hipotesis jawaban dari soal yang ada pada Selain itu penelitian ini juga senada
LKPD untuk dikaji lebih lanjut.. Hipotesis dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari
yang ditetapkan berkaitan dengan (2016) dimana terdapat perbedaan
permasalahan-permasalahan yang kemandirian belajar dari peserta didik yang
diajukan guru. pada proses penyelidikan belajar dengan model inquiri dengan yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan pembelajaran konvesional.
melihat kembali pertanyaan, jawaban, Keunggulan model pembelajaran inquiri yang
maupun contoh yang telah dibuat peneliti temukan turut mendukung penelitian
sebelumnya hingga didapatkan jawaban Yani, dkk (2019) dimana model inquiri
yang lebih berarti. meransang peserta didik untuk berinisatif
4. Presentasi hasil penyelidikan oleh peserta dalam belajar, membuat keputusan yang
didik, pada tahap ini peserta didik bertanggung jawab, menentukan aktivitas
mengidentifikasi beberapa kemungkinan belajar sendiri, menyadari tentang apa dan
jawaban atau menarik simpulan. bagaimana memperoleh pengetahuan baru
Selanjutnya, guru mengumpulkan hasil sesuai dengan minat dan kebutuhannya di
penyelidikan. Agar seluruh peserta didik dalam belajar khusunya dalam belajar
yang ada dalam kelas terlibat untuk matematika.
memecahkan permasalahan tersebut,
SIMPULAN DAN SARAN
maka setiap peserta didik mendapat
giliran untuk memberikan alasan atau hasil Simpulan
pekerjaannya. Dengan demikian, peserta Berdasarkan hasil penelitian dan
didik diarahkan untuk menjawab pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
permasalahan tersebut. dapat disimpulkan bahwa:
5. Penarikan simpulan bersama, Pada tahap ini 1. Kemampuan pemahaman konsep
guru mengajak dan membimbing peserta matematis peserta didik yang diajar dengan
153 Math Educa Journal Volume 3 No.2 Edisi Oktober 2019. pp.144-155
model pembelajaran inquiri lebih tinggi dari dalam mengajar matematika. Salah satunya
pada kemampuan pemahaman konsep adalah dengan model pembelajaran inquiri.
peserta didik yang diajar dengan model 2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya
pembelajaran konvensional. melakukan penelitian yang lebih
2. Kemandirian belajar peserta didik yang memfokuskan pada indikator-indikator dari
diajar dengan model pembelajaran inquiri kemampuan pemahaman konsep dan
lebih tinggi dari pada kemandirian belajar kemandirian belajar peserta didik yang
peserta didik yang diajar dengan model belum ada pada penelitian ini, seperti
pembelajaran konvensional. mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan
dipenuhi tidaknya persyaratan yang
Pengolahan data hasil tes akhir membentuk konsep tersebut, mengaitkan
dilakukan melalui uji hipotesis yang berbagai konsep dalam matematika
menggunakan uji-t. Setelah dilakukan maupun luar matematika, dan
perhitungan sehingga diperoleh thitung ( )> mengembangkan syarat perlu atau syarat
ttabel ( ) dengan taraf kepercayaan 95%. Ini cukup suatu konsep.
berarti thitung > ttabel, hal ini menunjukan bahwa 3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Analisis menambahkan beberapa item
dilanjutkan dengan uji non-parametik, soal/pernyataan lagi pada angket
diperoleh ( ) ( ) hal ini kemandirian belajar agar kemandirian
menunjukkan bahwa hipotesis dalam belajar peserta didik lebih terlihat.
penelitian ini diterima.
Beberapa implikasi yang perlu
REFERENSI
diperhatikan bagi guru sebagai akibat dari
pelaksanan proses pembelajaran dengan Ahsani (2016). 58 Model Pembelajaran Inovatif.
menggunakan model pembelajaran inquiri., Medan: Media Persada
antara lain:
1. Diskusi dalam penerapan model Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
pembelajaran inquiri merupakan salah satu
Jakarta: Rineka Cipta
sarana bagi peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja.
konsep matematika Yogyakarta: Depdiknas
2. Pemberian angket kemandirian belajar
merupakan salah satu cara untuk Jawri, Muhammad. (2016). “Pengaruh
mengetahui tingkat kemandirian belajar Penerapan Model Pembelajaran Inquiry
Terhadap Kemampuan Pemahaman
peserta didik
Konsep Matematis Peserta didik Kelas
3. Peran guru sebagai teman belajar,
VII SMP N 8 Rambah Tahun Pelajaran
mediator, dan fasilitator membawa 2016/2017”. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
konsekuensi keterdekatan hubungan guru Riau : Universitas Pasir Pangaraian
dan peserta didik.
Kusumah. (1990). Penilaian Angket
Saran Kemandirian Belajar Peserta didik.
Berdasarkan kesimpulan penelitian di Jakarta: PT. Raja Grafindo
atas, maka penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut.: Kusumaningtias, I, H. (2011). Upaya
1. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
memilih model pembelajaran yang tepat Matematika Melalui Pendekatan
Kemampuan Pemahaman Konsep ... (Rivdya Eliza, Fenny Susilawati) 154