Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIK SISWA SMA PADA MATERI


PROGRAM LINEAR

ANALYSIS OF UNDERSTANDING OF HIGH SCHOOL STUDENTS MATHEMATICAL


CONCEPTS IN LINEAR PROGRAM MATERIAL

Yunico L. Maure1, Kristoforus D. Djong2, Wilfridus B. N. Dosinaeng3


Universitas Katolik Widya Mandira
Email: nikomaure123@gmail.com,

Abstrak:Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pemahaman
konsep matematik siswa SMA Kristen 1 Kupang dalam menyelesaikan tes pemecahan masalah pada materi
program linear. Subyek dalam penelitian ini adalah tiga siswa kelas XI yang memiliki hasil Penilaian Tengah
Semester (PTS) tinggi, sedang, dan rendah. Pemilihan subyek juga berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan
guru mata pelajaran matematika. Data yang dikumpulkan berupa data hasil tes pemecahan masalah dan hasil
wawancara berdasarkan indikator pemahaman konsep. Analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Pengecekkan keabsahaan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil analisis diperoleh
kesimpulan sebagai berikut; (1) Siswa dengan hasil PTS tinggi mampu menyelesaikan soal yang diberikan dan
memenuhi ketiga indikator pemahaman konsep yaitu indikator penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi.
(2) Siswa dengan hasil PTS sedang hanya memenuhi satu indikator pemahaman konsep yaitu indikator
ekstrapolasi. (3) dan siswa dengan hasil PTS rendah tidak memenuhi ketiga indikator pemahaman konsep.
Kata Kunci: Pemahaman matematik, pemecahan masalah, program linear

Abstrack: This research is a qualitative research that aims to analyze the understanding of mathematical
concept of students of Kupang Christian High Shcool 1 in solving problems in linear program material. The
subjects in this study were three students of class XI who had high, medium, and low midterm grades. In
addition, the selection of subject teachers. The data collected in the form of data form problem solving tasks and
interview results based on indicators of conceptsunderstanding. Data analysis includes data reduction, data
presentation and drawing conclusions. Checking the validity of the data uses time triangulation. After the data
has been presented and analyzed, it can be concluded that (1) Students with high midterm assessment results are
able to complete the questions of concept understanding, namely indicators of translation, interpretation and
extrapolation. (2) Students with midterm assessment results are only meeting one indicator of concept
understanding, namely extrapolation indicators. (3) While students with low midterm assessment results do not
meet all three indicators in understanding the concept.
Keywords: Understanding mathematica, problem solving, linear program.

Cara Sitasi: Maure, L. M., Djong, D. K. &, Dosinaeng, B. N. W, (2020). Analisis Pemahaman Konsep
Matematika Siswa SMA pada Materi Program Linear. Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika,
“2”(“1”), “47 - 56”.

Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika 47 Vol.2 No.1, Januari – Mei 2020


p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Perkembangan pesat di bidang teknologi, percaya diri dalam pemecahan masalah


informasi dan komunikasi dewasa ini, tidak (Siagian, 2016:63).
terlepas dari perkembangan matematika. Dalam memahami konsep matematika
Sebagai contoh, penggunaan logika sering ditemukan bahwa siswa
matematika sebagai dasar bahasa berkemampuan tinggi dapat memahami dan
pemrograman, struktur data, sistem digital, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
rekayasa perangkat lunak dalam bidang ilmu mengaplikasikan konsep secara cepat. Namun
teknologi komputer. Oleh sebab itu, untuk kemampuan siswa yang rendah dalam
menguasai dan menciptakan teknologi di menyelesaikan soal matematika yang
masa depan maka diperlukan penguasaan berkaitan dengan pemahaman konsep
matematika yang kuat sejak dini. tentunya menjadi masalah dalam
Matematika merupakan salah satu pembelajaran matematika. Dengan menguasai
ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan dan memahami konsep, siswa akan dapat
penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga mengidentifikasi dan mengerjakan soal-soal
perlu dipelajari dan dipahami semua kalangan baru yang lebih bervariasi (Rohana
masyarakat terutama siswa di sekolah. Tujuan 2011:111). Memahami konsep matematik
pembelajaran matematika diantaranya adalah diperlukan kemampuan generalisasi serta
agar siswa memiliki kemampuan: 1) abstraksi yang cukup tinggi
Memahami konsep matematika, menjelaskan Banyak konsep matematik yang diajarkan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan untuk dipahami, namun dalam penerapannya
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, terkadang siswa sering salah konsep, dengan
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, artian bahwa setiap materi pokok maupun
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sub pokok memiliki konsep tersendiri,
sifat, melakukan manipulasi matematika sehingga dalam menerapkan konsep
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, berdasarkan masalah yang ditemukan sering
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan salah, sehingga matematika dianggap sebagai
matematika, 3) Memecahkan masalah yang ilmu yang sukar dan sulit dipahami. Padahal
meliputi kemampuan memahami masalah, dalam pembelajaran matematika, pemahaman
merancang model matematika, menyelesaikan konsep merupakan bagian yang paling
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, penting. Dalam kehidupan sehari-hari siswa
4) Mengkomunikasikan gagasan dengan perlu memahami konsep matematik terlebih
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal
memperjelas keadaan atau masalah, serta 5) dan mampu mengaplikasikan pembelajaran
Memiliki sikap menghargai kegunaan tersebut di dunia nyata. Siswa dikatakan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki memahami konsep bila mereka dapat
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mengkonstruksi makna dari pesan-pesan
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan
ataupun grafis yang disampaikan melalui

48
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

pengajaran, buku atau layar komputer Dalam upaya mencapai kualitas sumberdaya
(Anderson dan Krathwohl 2010:105). manusia yang kreatif dan mampu memahami
suatu konsep, hendaknya pembelajaran lebih
Pemahaman konsep merupakan
terpusat pada siswa sebagai subyek yang
kemampuan seseorang untuk menghubungkan
belajar. Meskipun kreativitas dan pencapaian
konsep atau fakta sesuai dengan pengetahuan
pemahaman konsep bersifat individual tetapi
yang dimilikinya serta mampu menangkap
upaya pengembangannya dapat dilakukan
makna suatu konsep dari apa yang
baik secara individual maupun kelompok.
dipelajarinya dengan cara menguraikan
Dalam praktik kehidupan sehari-hari,
kembali apa yang telah didapatnya kedalam
kerjasama merupakan faktor yang sangat
bentuk lain. Konsep-konsep dalam
penting, karena dengan kerjasama individu
matematika terorganisasikan secara
dapat dibangkitkan tenaga atau energinya
sistematis, logis, dan hirarkis dari yang
secara bersama yang kemudian disebut
paling sederhana ke yang paling kompleks,
dengan sinergi. Menyadari bahwa pada
pemahaman terhadap konsep-konsep
dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang
matematik merupakan dasar untuk belajar
tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
matematika secara bermakna.
orang lain, maka sejak dini perlu diciptakan
Pendidikan matematika menekankan
situasi yang memungkinkan setiap orang
pada pemberian pengalaman langsung untuk
untuk melakukan kerjasama.
mengembangkan kompetensi agar siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang
mampu memahami dan mengaplikasikan
dilakukan oleh Suratman (2010:11), dapat
dalam kehidupan sehari-hari di alam sekitar
diketahui bahwa pemahaman konseptual
secara alami. Pendidikan matematika juga
siswa masih sangat rendah. Hal ini
diarahkan untuk “mencari tahu” dan
menunjukkan bahwa siswa masih belum
“berbuat” sehingga dapat membantu siswa
menguasai konsep-konsep yang berhubungan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih
dengan materi matematika, sehingga siswa
mendalam tentang alam sekitar.Tetapi yang
belum mampu menjawab permasalahan yang
terjadi dilapangan saat belajar matematika,
diberikan dengan argumen-argumen yang
siswa cenderung hanya memperhatikan dan
tepat. Kemampuan siswa untuk mengingat
menerima konsep yang sudah ada tanpa
kembali pelajaran yang telah dipelajari
berpikir untuk memahami bagaimana konsep
sebelumnya yang berkenaan dengan suatu
tersebut terbentuk.
masalah yang diukur melalui kecepatan untuk
Menurut Edwards dan Taylor (Nursito,
mengingat kembali pelajaran yang dikuasai,
2000:34-35), guru di sekolah mempunyai
keakuratan memiliki kreativitas, ketajaman
peran untuk merangsang dan meningkatkan
membedakan konsep-konsep serta ketelitian
daya pikir, sikap dan perilaku yang kreatif
dalam memecahkan masalah sangat penting
bagi siswa dengan menciptakan suasana di
dilatihkan kepada siswa.
dalam kelas yang menggugah kreativitas.

49
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Metode Penelitian Teknik pengumpulan data yang


digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1)
Jenis penelitian yang digunakan
pemberian tes berupa 1 butir soal matematika
adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini
pada materi program linear yang akan
dilaksanakan di SMA Kristen 1 Kupang.
dikerjakan ketiga subyek. 2) Wawancara
Subyek dalam penelitian ini yaitu 3orang
dilakukan dengan menanyakan langsung pada
siswa SMA Kristen 1 Kupang yang memiliki
subyek yang diteliti. Wawancara semi
hasil Penilaian Tengah Semester(PTS) tinggi,
terstruktur dilakukan untuk menggali
sedang, dan rendah. Selain itu pemilihan
informasi langsung dari subyek. Pengecekan
subyek juga berdasarkan hasil diskusi antara
keabsahan data menggunakan teknik
peneliti dan guru mata pelajaran matematika
triangulasi waktu.
di kelas XI. Berikut ini disajikan tabel kriteria
Teknik analisis data yang digunakan
dalam pemilihan subyek.
dalam penelitian ini yaitu: 1) Reduksi data,
Tebel 1. Kriteria Pemilihan Subyek
reduksi data yaitu suatu proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis
dilapangan. Reduksi data ini berupa proses
menyeleksi dan memfokus data yang
Instrumen penelitian merupakan diperoleh dari hasil kerja siswa kemudian dari
sekumpulan perangkat yang digunakan oleh data tersebut dideskripsikan kembali; 2)
peneliti, guna memperoleh dan Tahap klasifikasi, pada tahap ini dilakukan
mengumpulkan data. Adapun instrumen klasifikasi data yang telah
penelitian yang digunakan dalam penelitian dideskripsikan.Tahap klasifikasi data ini agar
ini antara lain: 1) Instrumen utama yaitu data yang sudah dikumpulkan terorganisir
peneliti sendiri; 2) Instrumen Pendukung. dengan baik dan memudahkan peneliti dalam
Intrumen pendukung yang digunakan dalam mengambil kesimpulan. Setelah dilakukan
penelitian ini adalah Tugas Pemecahan klasifikasi data dilanjutkan dengan tahap
Masalah (TPM) berupa soal matematika kemampuan pemahaman konsep matematika
dalam bentuk soal uraian, yang akan pada soal program linear; 3) Penarikan
dikerjakan oleh ketiga subyek di kelas XI dan kesimpulan, dalam tahap ini dilakukan
pedoman wawancara. Pedoman wawancara penarikan kesimpulan dari data yang telah
dalam penelitian ini berupa, pertanyaan- dikumpulkan yaitu berupa hasil pekerjaan
pertanyaan tentang informasi yang berkaitan siswa (Miles dan Huberman 1992:16). Dari
dengan indikator pemahaman konsep hasil pekerjaan siswa, peneliti menentukan
matematikasiswa pada materi program linear. nilai kualitatif kemampuan pemahaman
Jenis wawancara yang digunakan adalah konsep matematik pada soal program linear.
wawancara semiterstruktur.

50
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

1. Indikator Penerjemahan
Hasil Penelitian dan Pembahasan Subyek hasil PTS sedang (LMB)
Pemilihan subyek dilakukan
berdasarkan hasil Penilaian Tengah Semester P104 : Oke baik. Apa saja yang
(PTS) dan juga berdasarkan hasil diskusi diketahui dari soal ini ?
antara peneliti dan guru mata pelajaran LMB : Yang diketahui disini pak,
104 ada 2 jenis pupuk. Pupuk I
matematika. Berdasarkan kriteria di atas
mengandung 30 g fosfor
dipilih tiga siswa dengan hasil PTS yang dan 30 g nitrogen.Pupuk II
berbeda yakni tinggi, sedang rendah. Berikut mengandung 20 g fosfor
ini disajikan data ketiga sisiwa tersebut. dan 40 g nitrogen.Harga
Tabel 2. Subyek Penelitian pupuk I Rp. 17.500 dan
pupuk II Rp.
14.500.Sedangkan pupuk
yang diberikan petani harus
mengandung sekurang-
kurangnya 600 g fosfor dan
720 g nitrogen.
Berdasarkan hasil pemberian tugas P105 : Oke. Menurut adik apa
pemecahan masalah dan wawancara serta yang
dokumentasi yang telah dilakukan kepada ditanya dari soal ini ?
ketiga subyek, dalam memecahkan masalah LMB : Yang ditanya adalah biaya
keduasubyekmampu memahami maksud dan 105 minimum yang harus
dikeluarkan petani
tujuan dari soal yang diberikan namun tidak
P106 : Oke baik.Dari apa yang
dapat menerjemakan apa yang diketahui dan diketahui dan ditanya,
ditanya berupa kalimat kebentuk matematika bisakah adik langsung mene
secara lisan yakni pada indikator rjemahkannya ke dalam
penerjemahan. Pada indikator penafsiran bentuk matematika?
hanya subyek dengan hasil PTS tinggi yang LMB10 : (menggelengkan kepala )
mampu menentukan, menerapkan serta 6
menjelaskan secara tepat konsep atau
langkah-langkah yang digunakan dalam Subyek hasil PTS rendah (PAN)
menyelesaikan masalah.Sedangkan pada P204 : Oke baik. Dari soal yang
indikator ekstrapolasi subyek dengan hasil adik sudah baca, tolong
adik sebutkan apa saja yang
PTS rendah tidak mampu melakukan
diketahui dari soal
perhitungan dan menyimpulkan dengan tersebut?
bahasa sendiri. Kemampuan pemahaman
konsep dari ketiga subyek dalam PAN2 : Diketahui lahan parkir di
memecahkan masalah akan diuraikan sebagai 04 sebuah tempat hiburan 360
berikut : m2.Sebuah mobil

51
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

membutuhkan lahan parkir YRE : Sudah pak.


6 m2 dan sebuah bus EN11
membutuhkan 24 m2.Lahan 0
parkir tersejut tidak dapat P111 : Oke baik.Terimakasih
menampung lebih dari 30 karena sudah mengerjakan
kendaraan. Dan biaya soal yang pak berikan.
parkir untuk sebuaah mobil (melihat hasil pekerjaan)
dan bus, masing-masing Rp
1.500 dan Rp 3.000
P205 : Oke baik. Apa yang ditanya
dari soal ini ?
PAN205 : Tentukan jumlah maksimum
yang diterima tukang
parkir!
P206 : Oke bagus.Dari apa yang ini tabel apa ?dan apa
diketahui dan ditanya.Bisak tujuan adik membuat tabel
ah adik langsungmenerjema ini?
hkannya ke bentuk
matematika ! YRE : Tabel matematika pak,
PAN206 : (Mengelengkan kepala) EN11 tabel ini dibuat
1 untukmempermudah saya
2. Indikator Penafsiran menentukan model
Subyek hasil PTS tinggi (YREEN) matematika dalam bentuk
pertidaksamaan dan fungsi
P108 : Oke bagus. Konsep atau tujuan
langkah-langkah apa saja P112 : Oke baik.
yang akan adik gunakan
untuk menyelesaikan soal
ini ?
YRE : Membuat tabel matematika,
EN10 membuat model atau bentuk
8 matematika, pemisalan, x dan y ini apa?Apa maksud
menggambar grafik,
menentukan titik potong, uji dari pertidaksamaan ini ?
titik, eliminasi, dan YRE : x ini saya misalkan dengan
subtitusi. EN11 pupuk I dan y saya
P109 : Oke. Silahkan adik 2 misalkan dengan pupuk
menyelesaiakan soal II.Maksud dari
tersebut. pertidaksamaan yang
YRE : Iya pak. pertama ini yaitu terdapat
EN10 30 g fosfor dari pupuk I
9 ditambah dengan 20 g
P110 : (Menunggu) fosfor pada pupuk II harus
lebih besar sama dengan

52
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

600 g fosfor dan maksud persaman pada grafik.


dari pertidaksamaan yang P115 : Ini apa ?dan gunanya apa ?
kedua yaitu terdapat 30 g
nitrogen dari pupuk I
ditambah dengan 40 g
nitrogen pada pupuk II
harus lebih besar sama
dengan 720 g nitrogen
P113 : Oke bagus.Mengapa adik
gunakan tanda lebih besar YRE : Fungsi tujuan pak,
sama dengan (≥) ?mengapa EN11 digunakan untuk
tidak gunakan tanda lebih 5 menentukan nilai minimum
kecil sama dengan (≤) ? yakni dengan
YRE : Karena, yang diketahui mensubtitusikan nilai titik
EN11 pada soal yaitu pupuk yang pada grafik.
3 diberikan harus P116 : Oke baik. Bagaimana cara
mengandung sekurang- adikmengetahui nilai x dan
kurangnya 600 g fosfor dan y sehingga adik bisa
720 g nitrogen yakni tidak menggambar grafik ?
boleh kurang dari yang YRE : Saya membuat pemisalaan
sudah ditentukan, bisa pas EN11 x,
atau bisa lebih. Sehingga 6 y=0
saya memilih tanda lebih
besar sama dengan
(≥).Tapi, jika pada soal
dikatakan pupuk yang harus
diberikan paling besar 600
g fosfor dan 720 nitrogen
barulah saya gunakan
tanda lebih kecil sama
dengan (≤) P117 : Oke bagus.
P114 : Mengapa adik mengganti
tanda ≥ menjadi = ?

Apakah ada titik potong


pada grafik ini ?
YRE : Karena saya ingin YRE : Ada pak
EN11 menentukan nilai x dan y EN11
4 untuk menggambar garis 7

53
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

P118 : Oke.Ada berapa titik potong dan hasilnya tidak benar.


pada grafik ini ? Kemudian saya memilih
YRE : Ada 1 titik potong pak. nilai (x,y) yang lebih besar
EN11 dari kedua garis persamaan
8 untuk disubtitusikan pada
P119 : Bagaimana cara untuk kedua pertidaksamaan dan
menentukan nilai dari titik hasilnya benar. Sehingga
potong ini ? saya memilih daerah
YRE : Mengeliminasi nilai x dari penyelesaiannya menjauhi
EN11 kedua persamaan untuk titik(0,0)
9 mendapat nilai y, kemudian 3. Indikator Ekstrapolasi
mensubtitusi nilai y ke salah
satu persamaan untuk Subyek hasil PTS rendah (PAN)
mendapat nilai x. P121 : Oke. Berdasarkan hasil
P120 : Oke. perhitungan ini, Apa
kesimpulan adik ?
PAN1 : (tidak menjawab)
21

Simpulan dan Saran


Apa tujuan adik melakukan Simpulan
uji titik ?
Berdasarkan hasil analisis data
YRE : Tujuan saya melakukan uji
EN12 titik yaitu untuk menentukan penelitian dan pembahasan di atas, maka
0 daerah penyelesaian pada secara umum dapat disimpulkan bahwa ketiga
grafik. siswa (siswa hasil PTS tinggi, sedang, dan
P121 : Oke. rendah) mampu mengerjakan soal yang
diberikan. Siswa dengan hasil PTS tinggi
mampu mengetahui maksud dan tujuan, dapat
menerjemahkan ke bentuk matematika secara
lisan, dapat menentukan dan menerapkan
konsep atau langkah-langkah, dan melakukan
perhitungan secara tepat serta dapat
menyimpulkan hasil pekerjaan dengan bahasa
Mengapa daerah sendiri. Dalam hal ini, siswa dengan hasil
penyelesaiannya menjauhi
PTS tinggi memenuhi ketiga indikator
titik (0,0) ?
YRE : Karena dengan uji titik pak, pemahaman konsep yaitu indikator
EN12 dimana saya misalkan nilai penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi.
1 (x,y)=0, disubtitusikan Siswa dengan hasil PTS sedang belum
pada kedua pertidaksamaan mampu menerjemahkan apa yang diketahui

54
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

secara lisan dan memiliki kesulitan dalam penerjemahan, penafsiran, dan


menjelaskan maksud dari langkah-langkah ekstrapolasi.
yang sudah dikerjakan. Siswa tersebut hanya 2. Untuk siswa, hendaknya berlatih
memenuhi satu indikator pemahaman konsep mengerjakan soal yang lebih menantang
yakni indikator ekstrapolasi. Siswa dengan agar siswa lebih menguasai konsep atau
hasil PTS rendah tidak memenuhi ketiga langkah-langkah yang tepat untuk
indikator karena tidak mampu menyelesaikan soal-soal dalam setiap
menerjemahkan masalah yang diketahui ke pembelajaran matematika.
bentuk matematika, tidak mampu menerapkan 3. Untuk peneliti lain yang hendak
serta menjelaskan maksud dari setiap melakukan penelitian mengenai
langkah-langkah dan tidak mampu pemahaman konsep dalam pemecahan
menyimpulkan hasil pekerjaan berdasarkan masalah, hendaknya menggembangkan
hasil perhitungan dengan bahasa sendiri. indikator pemahaman konsep sesuai
Temuan dalam penelitian ini yaitu dengan teori-teori yang sudah ada,
temuan yang tidak direncanakan sejak awal sehingga memperoleh informasi yang
namun temuan ini perlu untuk di ungkapkan lebih kompleks.
bahwa siswa dengan hasil PTS tinggi mampu
menyelesaikan serta menjelaskan hasil Daftar Pustaka
pekerjaan tersebut dengan benar,sedangkan Anderson, L.W&Krathwohl, D.R. 2010.
siswa dengan hasil PTS sedang dan hasil PTS KerangkaLandasan Pembelajaran,
rendah tidak menjelaskan hasil pekerjaan Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta:
dengan benar. Sehingga temuan tersebut Pustaka Belajar.
memberi konstribusi dalam kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa dalam Miles, B.M dan Huberman,M. 1992. Analisis
Data Kualitatif Buku Sumber Tentang
kemampuan pemecahan masalah pada materi
Metoda-metode Baru. Jakarta: UIP.
program linear.
Saran Nursito, S. 2000.KiatMenggaliKreativitas
(Pengajaran SD). Yogyakarta: Mitra
Dari hasil penelitian ini, beberapa saran Gama Widya.
yang dapat peneliti kemukakan antara lain:
1. Untuk guru, hendaknya lebih Rohana. 2011. Pengaruh Pembelajaran
memperhatikan siswa berkemampuan Berbasis Masalah Terhadap
rendah. Dalam hal ini, guru harus Pemahaman Konsep Mahasiswa FKIP
Universitas PGRI. Palembang:
mampu meningkatkan pemahaman
Prosiding PGRI
konsep siswa dengan membiasakan
siswa untuk menyelesaikan soalyang
Siagian,M. 2016.Kemampuan Koneksi
mengacu pada ketiga indikator
Matematika Dalam Pembelajaran
pemahaman konsep yaitu

55
p-ISSN 2685-9009; e-ISSN 2685-9580

ASIMTOT: JURNAL KEPENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 2 Nomor 1, Januari – Mei 2020, halaman 47 – 56
Tersedia Daring pada https://journal.unwira.ac.id/index.php/ASIMTOT

Matematika. FKIP Matematika UISU:


Medan.
Suratman, D. 2010. Pemahaman Konseptual
dan Pengetahuan Prosedural Materi
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Siswa Kelas VII SMP.

56

Anda mungkin juga menyukai