Anda di halaman 1dari 25

A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 12

PROFIL LAPISAN PEMAHAMAN KONSEP


BARISAN DAN DERET BERDASARKAN TEORI
PIERE KIEREN
Asih1, Nur Rohman2, Anita Dewi Utami3
1
IKIP PGRI Bojonegoro, asihhidayah280499@gmail.com
2
IKIP PGRI Bojonegoro, nur_rohman@ikippgribojonegoro.ac.id
3
IKIP PGRI Bojonegoro, anita_dewi@ikippgribojonegoro.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil lapisan pemahaman
konsep barisan dan deret berdasar teori piere kieren pada 28 siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif serta dianalisis menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi
metode. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa lapisan pemahaman konsep
siswa yaitu: 1) lapisan primitive knowing adalah siswa yang telah memiliki pengetahuan
dasar, 2) lapisan image making adalah siswa yang membuat pemahaman dari
pengetahuan sebelumnya, 3) lapisan image having adalah siswa yang sudah memiliki
gambaran mengenai suatu topik, 4) lapisan property noticing adalah siswa yang mampu
mengkombinasikan aspek- aspek dari sebuah topik untuk membentuk sifat spesifik
terhadap topik itu, 5) lapisan formalizing adalah siswa yang mampu membuat abstraksi
suatu konsep matematika berdasarkan sifat-sifat yang muncul, 6) lapisan observing adalah
siswa yang mampu mengkordinasikan dan mampu menggunakannya pada suatu
permasalahan, 7) lapisan structuring adalah siswa yang mampu mengaitkan hubungan
antar teorema dan mampu membuktikannya, 8) lapisan inventising adalah siswa yang
memiliki sebuah pemahaman terstruktur lengkap dan mampu menciptakan sebuah konsep
yang baru.
Kata kunci: Pemahaman Konsep, Teori Piere Kieren, Barisan dan Deret

ABSTRACT
This study aims to describe the profile of the understanding of the layers and
series concepts based on the theory of cereals 28 in class VIII students of SMP
Muhammadiyah 2 Bojonegoro. The method used is qualitative research methods and
analyzed using triangulation of data sources and triangulation of methods. The results
showed that there were several layers of students' understanding of the concept, namely:
1) the primitive knowing layer was students who already had basic knowledge, 2) the
image-making layer was the student who made understanding from previous knowledge,
3) the image having layer was students who already had an overview of a topic, 4) the
property noticing layer is a student who can combine aspects of a topic to form a specific
nature towards that topic, 5) the formalizing layer is a student who can make an
abstraction of a mathematical concept based on the properties that appear, 6) layers
observing is a student who can coordinate and be able to use it on a problem, 7) the
structuring layer is a student who can relate the relationship between theorems and can
prove it, 8) the inventing layer is a student who has a complete structured understanding
and can create a new concept.
Keywords: Concept Understanding, Piere Kieren's Theory, Rows and Series

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 13

1. PENDAHULUAN penelitian ini adalah pemahaman konsep


Pendidikan di era globalisasi ini, matematika mengingat matematika
menuntut siswa agar mampu memahami merupakan dasar dari segala ilmu
konsep apapun yang diberikan oleh pengetahuan yang ada serta sebagai ilmu
guru. Pemahaman menurut Rusman dasar yang mempunyai peran yang
(Rusman, 2010) adalah proses individu sangat penting sebagai upaya untuk
menerima dan memahami informasi penguasaan ilmu pengetahuan serta
yang diperoleh dari pembelajaran yang teknologi (Rohman, 2017). Sedangkan
didapat melalui perhatian. Pemahaman menurut Rohana (Rohana, 2011) dalam
konsep adalah kemampuan bersikap, memahami konsep matematika
berpikir dan bertindak yang ditunjukkan diperlukan kemampuan generalisasi
oleh siswa dalam memahami dan serta abstraksi yang cukup tinggi.
memilih prosedur tepat dalam Dengan demikian bahwa matematika
menyelesaikan masalah (Setyawati & merupakan ilmu yang sangat perlu
Ratu, 2019). Jadi, pemahaman konsep dikuasai oleh semua warga negara
adalah ide yang menjadi dasar suatu Indonesia, baik penerapannya maupun
pengertian atau pengetahuan. pola pikirnya.
Setiap siswa memiliki pemikiran Pirie & Kieren (Setyawati &
yang beragam dan memiliki cara yang Ratu, 2019) menggambarkan proses
berbeda dalam memahami sebuah pemahaman seperti bawang yang
konsep tergantung dari pemahaman berlapis-lapis dan tidak pernah berakhir.
yang telah didapatkan oleh siswa. Lapisan-lapisan pemahaman tersebut
Sejalan dengan hal ini, Utami, dkk yaitu: pengetahuan dasar (primitive
(Utami et al., 2019) mengungkapkan, knowing), pembuatan gambaran (image
salah satu hal yang menarik dalam making), pemilikan gambaran (image
proses belajar matematika adalah cara having), perhatian pada sifat-sifat
siswa membangun konsep dan (property noticing), pemformalan
menghubungkan satu konsep dengan (formalizing), pengamatan (observing),
yang lain untuk membangun penataan (structuring), penciptaan
pengetahuan. Ketika siswa ingin (inventising). Berdasarkan teori tersebut
membangun konsep dengan pemahaman merupakan proses yang
menghubungkan konsep-konsep lain, tidak pernah berakhir sehingga
ada perubahan konseptual dalam pikiran pemahaman pada invesrizing sering
mereka. menjadi primitive knowing materi baru.
Pemahaman konsep dalam Seseorang sering kembali ke lapisan

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 14

sebelumnya untuk selanjutnya maju ke menjawab bahwa memang lapisan-


lapisan pemahaman berikutnya yang lapisan tersebut akan terus bersiklus,
disebut folding back. dan setiap siswa pasti mengalaminya.
Berdasarkan penelitian yang Peneliti telah melakukan pra-
dilakukan oleh Antika Muning Dewi penelitian kepada 20 siswa kelas VIII
Cahyati dan Kriswandani (Cahyatia & semester satu pada tanggal 17
Kriswandani, 2017), diperoleh hasil Desember 2019 di SMP
bahwa hanya ditemukan lima lapisan Muhammadiyah 2 Bojonegoro.
pemahaman yaitu image having, Berdasarkan hasil pra-penelitian
property noticing, formalizing, tersebut diperoleh data sebagai
structuring, dan inventising. Sedangkan berikut: pada lapisan primitive knowing
berdasarkan pada Viktor Sagala (Sagala, terdapat 4 siswa, pada lapisan image
2016), diperoleh bahwa subjek making terdapat 2 siswa, pada lapisan
perempuan dan laki-laki mencapai formalizing tedapat 8 siswa, pada
lapisan pemahaman yang sama yaitu lapisan observing tedapat 3 siswa, pada
mencapai indikator-indikator pada lapisan structuring terdapat 2 siswa, dan
lapisan primitive knowing, image pada lapisan Inventising terdapat 1
making, image having, property siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
noticing, formalising, observing dan kemampuan siswa di kelas tersebut
structuring. Selanjutnya pada lapisan terdapat lapisan terendah hingga tertingi,
kedelapan inventising, kedua subjek meskipun tidak ditemukan kedelapan
hanya mencapai indikator pertama. lapisan yang ada.
Sehingga kedua subjek dapat Selain melakukan pra-penelitian
dimasukkan ke dalam kategori lapisan kepada siswa, peneliti juga melakukan
pemahaman oida inventising. wawancara dengan pihak sekolah. Hasil
Berdasarkan hasil dari dari wawancara ini adalah guru belum
beberapa penelitian di atas, didapatkan mengetahui tentang adanya lapisan
bahwa pada lapisan structuring lebih pemahaman konsep pada siswa. Mereka
mudah ditemukan. Siswa mampu merasa kesulitan dalam menerapkan
menyelesaikan permasalahan yang ada pembelajaran karena beragamnya
dengan konsep yang telah dimiliki. tingkat kemampuan siswa dalam
Namun, mengingat lapisan memahami sebuah konsep yang
pemahaman konsep ini terdiri atas diajarkan.
delapan lapisan, maka berbagai Berdasarkan pemaparan di atas,
penelitian yang ada belum mampu lapisan pemahaman konsep dirasa

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 15

sangat penting untuk menjawab Bojonegoro yang berjumlah 28 siswa.


permasalah yang ada. Ada manfaat bisa Teknik pemilihan subjek adalah
diperoleh dengan mengetahui lapisan melalui tes lapisan pemahaman konsep
pemahaman konsep masing-masing matematika. Satu kelas diberikan tes
siswanya. Guru akan lebih mudah kemampuan matematika, selanjutnya
memahami karakter siswanya, sehingga hasilnya dianalisis dan
guru bisa menerapkan metode dikelompokkan menjadi delapan
pembelajaran yang tepat agar bisa lapisan yaitu primitive knowing, image
diterima siswa secara keseluruhan. making, image having, property
Selain itu bagi siswa, bisa menjadi noticing, formalizing, observing,
bahan acuan untuk menerapkan gaya structuring, dan inventising. Dalam
belajar sesuai dengan lapisan penelitian ini, peneliti memilih dua
pemahamannya. siswa yang mewakili siswa lain pada
Berdasarkan hasil kajian teori masing-masing lapisan pemahaman
dan hasil pra-penelitian, membuat untuk dianalisis. Data dikumpulkan
lapisan-lapisan pemahaman konsep berdasarkan tes dan wawancara.
siswa dirasa sangat penting. Oleh karena Instrumen utama dalam penelitian ini
itu, perlu dilakukan penelitian dengan adalah peneliti sendiri dan instrumen
judul “Profil Lapisan Pemahaman pendukung adalah instrumen tes
Konsep Barisan Dan Deret Berdasar kemampuan matematika dan
Teori Piere Kieren Pada Siswa Kelas instrumen tes sebelum dilakukan tes
VIII SMP Muhammadiyah 2 di lapangan. Soal tes divalidasi oleh
Bojonegoro”. satu dosen dan satu guru di
sekolah tempat dilaksanakan
2. METODE PENELITIAN penelitian. Hasil validasi
Jenis penelitian yang menunjukkan bahwa soal tes
dilakukan oleh peneliti adalah pemahaman dan pedoman
penelitian deskriptif dengan wawancara dapat digunakan dengan
pendekatan kualitatif yang bertujuan beberapa revisi. Lapisan pemahaman
mendeskripsikan profil lapisan dianalisis berdasarkan teori Pirie-
pemahaman konsep barisan dan deret Kieren. Selanjutnya, untuk
berdasar teori piere kieren pada siswa mengecek keabsahan data digunakan
kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 triangulasi sumber dan triangulasi
Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan metode yaitu dengan
di kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 membandingkan hasil tes dengan

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 16

hasil wawancara. Setelah diperoleh menentukan level pemahaman


data yang valid, maka dilakukan matematika siswa. Berikut indikator
analisis. Analisis data meliputi lapisan pemahaman (Setyawati &
reduksi data, penyajian data, dan Ratu, 2019) yang dikembangkan
penarikan kesimpulan. Analisis data peneliti dan digunakan dalam
dilakukan secara kualitatif untuk penelitian ini.

Tabel 1. Indikator Lapisan Pemahaman berdasarkan Teori Pemahaman Pirie-


Kieren
No Lapisan Pemahaman Indikator
1 Primitive knowing a. Menyebutkan semua definisi dari istilah-istilah
yang ditemukan dalam masalah.
b. Menjelaskan semua definisi dari istilah- istilah
yang ditemukan dalam masalah.
c. Memberikan contoh yang berkaitan dengan
istilah-istilah dalam masalah.
2 Image making a. Mendapatkan ide atau gambaran yang akan
digunakan dalam menyelesaikan masalah.
b. Mampu menjelaskan ide atau gambaran yang
akan digunakan dalam menyelesaikan masalah
dengan menggunakan contoh.
3 Image having a. Mendapatkan ide atau gambaran yang akan
digunakan dalam menyelesaikan masalah.
b. Mampu menjelaskan ide atau gambaran
penyelesaian tersebut tanpa menggunakan contoh.
4 Property noticing a. Menyadari adanya hubungan antar definisi-
definisi yang dipahami pada tahap primitive
knowing.
b. Memverifikasi hubungan antar definisi- definisi
tersebut.
5 Formalizing a. Menemukan konsep sendiri dan menggunakan
konsep yang ditemukan untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan.
6 Observing a. Menemukan pola terstruktur dari konsep untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 17

No Lapisan Pemahaman Indikator


b. Membuat suatu pernyataan formal dari pola yang
ditemukan untuk menyelesaikan maslah yang
diberikan.
7 Structuring a. Mengaitkan hubungan antara rumus yang satu
dengan rumus yang lain dan mampu
membuktikan berdasarkan argumen logis.
8 Inventising a. Memiliki sebuah pemahaman terstruktur
komplit dan menciptakan pertanyaan-
pertanyaan baru yang dapat tumbuh menjadi
sebuah konsep baru.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN didapatkan, peneliti menimbang dan


Analisis data dilakukan oleh memilih 16 subjek terpilih untuk
peneliti setelah memperoleh data diwawancara. Setiap wawancara
penelitian dari melakukan tes dan dalam penelitian ini direkam oleh
wawancara. Sebelum mengadakan tes, peneliti dalam bentuk voice record.
peneliti telah lebih dahulu Voice record yang telah terkumpul
mengadakan observasi untuk mengamati kemudian dianalisis dengan cermat
sejauh mana pengetahuan yang telah dengan memperhatikan hubungan
dimiliki siswa. Kemudian pada hari antara hasil tes dan hasil wawancara.
berikutnya peneliti melakukan tes Kemudian dari situlah peneliti berhasil
dimana sebelumnya peneliti telah menemukan data dalam pengelompokan
menyiapkan soal kemudian melakukan delapan lapisan pemahaman terhadap
validasi soal dan validasi pedoman pemamahaman konsep penggunaan
wawancara. Setelah hasil tes barisan dan deret.
Berikut adalah ke-16 subjek
pada delapan lapisan pemahaman
konsep untuk penjelasan masing-masing
siswa dalam memahami penggunaan
konsep barisan dan deret.

1. Primitive Knowing 1
Siswa inisial AKS (Pk1) telah
diberikan tes mengenai macam-macam

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 17

pola barisan dan contoh pola barisan. Berikut cuplikasi jawabannya:

Pk1M1
Pk1M2

Gambar 1. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa


Pk1W1 : “Iya saya paham.
Subjek Pk1 menjawab dengan Pola barisan itu ada banyak, tapi
benar soal nomor 1, baik 1a dan 1b. yang saya ingat hanya pola
Berdasarkan hasil tes tersebut, subjek barisan bilangan ganjil, bilangan
Pk1 mampu menyebutkan 3 contoh pola genap, dan bilangan segitiga.”
bilangan yaitu bilangan ganjil, bilangan PW2 : “Pola barisan apa
genap, dan bilangan segitiga, itu artinya yang kamu buat?”
pengetahuan dasar telah dikuasai dengan Pk1W2 : “Saya membuat
baik. Hal ini dikuatkan lagi dengan contoh pola barisan bilangan
jawaban pada poin 1b, subjek ganjil antara 1-20 dan
memberikan contoh pola barisan seterusnya.”
bilangan ganjil kurang dari 20. Namun Berdasarkan deskripsi hasil tes
belum diketahui lapisan pemahaman lapisan pemahaman dan hasil
yang dimiliki subjek, untuk itu wawancara menunjukkan subjek Pk1
dilakukan wawancara yang hasilnya mampu membawa pengetahuan
sebagai berikut: sebelumnya ke lapisan pemahaman
PW1 : “Apakah kamu selanjutnya. Sehingga berdasarkan
paham maksud dari soal ini? indikator yang digunakan dalam
Jelaskan apa yang kamu pahami penelitian ini, maka subjek Pk1 berada
dari soal tersebut!” pada lapisan pemahaman primitive
knowing.
2. Primitive Knowing 2
Siswa inisial KHN (Pk2) telah diberikan tes mengenai macam-macam pola
barisan dan contoh pola barisan. Berikut cuplikasi jawabannya:

Pk2M1
Pk2M2
Gambar 2. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 18

Subjek Pk2 menjawab dengan menyebutkan pola barisan yang


benar soal nomor 1, baik 1a dan 1b. saya tahu, jadi saya jawab
Berdasarkan hasil tes tersebut, subjek bilangan genap dan ganjil.
Pk2 mampu menyebutkan 2 contoh pola Karena memang hanya itu yang
bilangan yaitu bilangan ganjil dan saya tahu.”
bilangan genap, itu artinya pengetahuan PW2 : “Pola barisan apa
dasar telah dikuasai dengan baik. Hal ini yang kamu buat?”
dikuatkan lagi dengan jawaban pada Pk2W2 : “Saya membuat pola
poin 1b, subjek memberikan contoh pola bilangan genap.”
barisan bilangan genap 2-12 dan Berdasarkan deskripsi hasil tes
seterusnya. Namun belum diketahui lapisan pemahaman dan hasil
lapisan pemahaman yang dimiliki wawancara menunjukkan subjek Pk2
subjek, untuk itu dilakukan wawancara mampu membawa pengetahuan
yang hasilnya sebagai berikut: sebelumnya ke lapisan pemahaman
PW1 : “Apakah kamu selanjutnya. Sehingga berdasarkan
paham maksud dari soal ini? indikator yang digunakan dalam
Jelaskan apa yang kamu pahami penelitian ini, maka subjek Pk2 berada
dari soal tersebut!” pada lapisan pemahaman primitive
Pk2W1 : “Iya, maksud dari soal knowing.
tersebut adalah kita disuruh
3. Image Making 1
Siswa inisial AMSR (Im1) telah diberikan tes mengenai menentukan suku ke-10
dari suatu pola barisan. Berikut adalah cuplikan jawabannya:

Im1M1
Gambar 3. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa
Subjek Im1 memperoleh hasil membuat pemahaman dari pengetahuan
yang tepat yakni 20. Namun cara yang sebelumnya dan menggunakannya
digunakan tidak sesuai dengan materi dalam pengetahuan baru. Namun belum
yang telah diajarkan. Soal nomor 2 diketahui lapisan pemahaman yang
seharusnya dikerjakan menggunakan dimiliki subjek, untuk itu dilakukan
rumus barisan aritmatika yaitu Un = a + wawancara yang hasilnya sebagai
(n-1) b. Sedangkan yang dilakukan berikut:
subjek Im1 adalah dengan
mengurutkannya. Ini artinya, subjek Im1

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 19

PW1 : Bagaimana langkah- wawancara menunjukkan subjek Im1


langkah yang kamu lakukan untuk membuat pemahaman dari pengetahuan
menyelesaikan soal ini? sebelumnya dan menggunakannya
Im1W1 : Itu caranya tinggal dalam pengetahuan baru. Subjek Im1
saya urutkan saja mbak. Jadi dari menggunakan pengetahuannya
2 ke 4 itu kan naik 2, terus dari 4 sebelumnya yakni pola barisan bilangan
ke 6 itu juga naik dua dan genap. Sehingga berdasarkan indikator
seterusnya. Lalu saya urutkan yang digunakan dalam penelitian ini,
sampai suku ke sepuluh yaitu 20. maka subjek Im1 berada pada lapisan
Berdasarkan deskripsi hasil tes pemahaman image making.
lapisan pemahaman dan hasil
4. Image Making 2
Siswa inisial EFF (Im2) telah diberikan tes mengenai menentukan suku ke-10
dari suatu pola barisan.Berikut cuplikan jawabannya:

Im2M1

Gambar 4. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Im2 memperoleh hasil wawancara yang hasilnya sebagai


yang tepat yakni 20. Namun cara yang berikut:
digunakan tidak sesuai dengan materi PW1 : Bagaimana langkah-
yang telah diajarkan. Soal nomor 2 langkah yang kamu lakukan untuk
seharusnya dikerjakan menggunakan menyelesaikan soal ini?
rumus barisan aritmatika yaitu Un = a + Im2W1 : Saya urutkan saja, kan
(n-1) b. Sedangkan yang dilakukan itu disoal adalah pola barisan
subjek Im2 adalah dengan menggunakan bilangan genap, jadinya saya
pemahaman sebelumnya yaitu pola urutkan sesuai bilangan genap
barisan bilangan genap. Subjek Im2 sampai 10 suku.
langsung menemukan suku ke-10 yaitu Berdasarkan deskripsi hasil tes
20, kemudian baru menunjukkan cara lapisan pemahaman dan hasil
memperolehnya. Namun belum wawancara menunjukkan subjek Im2
diketahui lapisan pemahaman yang membuat pemahaman dari pengetahuan
dimiliki subjek, untuk itu dilakukan sebelumnya dan menggunakannya

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 20

dalam pengetahuan baru. Subjek Im2 yang digunakan dalam penelitian ini,
menggunakan pengetahuannya maka subjek Im2 berada pada lapisan
sebelumnya yakni pola barisan bilangan pemahaman image making.
genap. Sehingga berdasarkan indikator
5. Image Having 1
Siswa inisial MDNKN (Ih1) telah diberikan tes mengenai menentukan suku ke-
100 barisan aritmatika dan barisan geometri. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 5. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Ih1M1 Ih1M2

Subjek Ih1 menjawab untuk menyelesaikan soal ini?


pertanyaan 3a dan 3b dengan benar. Jelaskan!
Subjek Ih1 mampu menentukan bahwa Ih1W1 : Saya menggunakan
soal 3a adalah barisan aritmatika, rumus suku ke-n barisan
sedangkan 3b adalah barisan geometri. aritmatika yaitu Un = a + (n-1) b.
Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan Diketahui suku pertamanya
rumus yang tepat. Pada 3b subjek Ih1 adalah 3, bedanya 3, dan n nya
menggunakan rumus Un = a + (n-1) b 100. Itu tinggal saya masukkan
n-1
dan 3b mengunakan rumus Un = a.r . kedalam rumus tadi.
Subjek Ih1 juga mampu menentukan PW2 : Apakah yang
suku pertama, beda, serta rasio dengan membedakan soal ini dengan soal
tepat. Sehingga subjek Ih1 memperoleh pada poin a?
hasil yang tepat yaitu 300 untuk 3a dan Ih1W2 : Kalau poin b ini
512 untuk 3b. Namun belum diketahui menggunakan rumus barisan
lapisan pemahaman yang dimiliki geometri yaitu Un = a.rn-1. Tinggal
subjek, untuk itu dilakukan wawancara dimasukkan saja, a = 2, r = 2,
yang hasilnya sebagai berikut: dan n = 9.
PW1 : Konsep matematika Berdasarkan deskripsi hasil tes
apa yang akan kamu gunakan lapisan pemahaman dan hasil
wawancara menunjukkan bahwa subjek

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 21

Ih1 memiliki gambaran mengenai suatu sebelumnya. Sehingga berdasarkan


topik dan membuat gambaran mental indikator yang digunakan dalam
mengenai topik itu tanpa harus penelitian ini, maka subjek Ih1 berada
mengerjakan contoh-contoh pada lapisan pemahaman image having.
6. Image Having 2
Siswa inisial N (Ih2) telah diberikan tes mengenai menentukan suku ke-100
barisan aritmatika dan barisan geometri. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 6. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Ih2M1 Ih2M2
+ (n-1) b, a nya saya ganti
Subjek Ih2 menjawab dengan angka 3, b nya saya ganti
pertanyaan 3a dan 3b dengan benar. dengan angka 3, sedangkan n nya
Subjek Ih1 memperoleh hasil 300 untuk saya ganti 100.
3a, namun dalam proses mengerjakan, PW2 : Apakah yang
langkah-langkah yang dilakukan membedakan soal ini dengan soal
langsung pada inti pertanyaan. pada poin a?
Sedangkan pada 3b, subjek Ih2 menulis Ih2W2 : Beda nya dirumus.
secara lengkap langkah-langkah Soal b ini adalah barisan
penyelesaiannya, mulai dari menulis geometri, jadi pakek rumus Un =
rumus, menentukan a, r, dan n. Sehingga a.rn-1. Sama seperti poin a, ini
pada 3b, subjek Ih2 memperoleh hasil juga tinggal dimasukkan saja apa
tepat, yaitu 512. Namun belum diketahui yang diketahui.
lapisan pemahaman yang dimiliki Berdasarkan deskrips hasil tes
subjek, untuk itu dilakukan wawancara lapisan pemahaman dan hasil
yang hasilnya sebagai berikut: wawancara menunjukkan bahwa, subjek
PW1 : Konsep matematika Ih1 memiliki gambaran mengenai suatu
apa yang akan kamu gunakan topik dan membuat gambaran mental
untuk menyelesaikan soal ini? mengenai topik itu tanpa harus
Jelaskan! mengerjakan contoh-contoh
Ih2W1 : Ini saya gunakan sebelumnya. Sehingga berdasarkan
rumus barisan aritmatika Un = a indikator yang digunakan dalam

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 22

penelitian ini, maka subjek Ih2 berada pada lapisan pemahaman image having.
7. Property Noticing 1
Siswa inisial FAS (Pn1) telah diberikan tes mengenai cara mencari jumlah suku
ke-n dari suatu deret aritmatika, kemudian mencari jumlah suku ke-15 jika diketahui suku
pertama adalah 2 dan beda 4. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 7. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Pn1 menjawab soal sebelumnya yang digunakan


dengan salah. Subjek Pn1 menggunakan dalam menyelesaikan soal ini?
rumus Un = a + (n-1) b, padahal rumus Pn1W1 : Iya, saya
tersebut merupakan rumus barisan menggunakan sifat-sifat barisan
aritmatika, sedangkan yang ditanyakan aritmatika yaitu dengan rumus Un
dalam soal adalah cara mencari jumlah = a + (n-1) b.
suku ke-n dari suatu deret aritmatika. Berdasarkan deskripsi hasil tes
Hal ini menunjukkan bahwa subjek Pn1 lapisan pemahaman dan hasil
mengkombinasikan aspek-aspek yang wawancara menunjukkan subjek Pn1
ada untuk mengerjakan soal tersebut. mampu mengkombinasikan aspek-
Namun belum diketahui lapisan aspek dari sebuah topik untuk
pemahaman yang dimiliki subjek, untuk membentuk sifat spesifik terhadap topik
itu dilakukan wawancara yang hasilnya itu. Sehingga berdasarkan indikator
sebagai berikut: yang digunakan dalam penelitian ini,
PW1 : Menurut kamu, maka subjek Pn1 berada pada lapisan
apakah terdapat konsep atau pemahaman property noticing.
sifat-sifat pada materi
8. Property Noticing 2
Siswa inisial NRPD (Pn2) telah diberikan tes mengenai cara mencari jumlah suku
ke-n dari suatu deret aritmatika, kemudian mencari jumlah suku ke-15 jika diketahui suku
pertama adalah 2 dan beda 4. Berikut cuplikan jawabannya:

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 23

Gambar 8. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Pn2 menjawab soal PW1 : Menurut kamu,


dengan salah. Berdasarkan jawaban apakah terdapat konsep atau
subjek Pn2, cara mencari jumlah suku sifat-sifat pada materi
ke-n dari suatu deret aritmatika adalah sebelumnya yang digunakan
dengan menggunakan rumus a + (N- dalam menyelesaikan soal ini?
1)B. Terlihat jelas bahwa subjek Pn2 Pn2W1 : Saya gunakan rumus a
telah memahami dengan baik konsep + (n-1) b, ini konsep barisan
barisan aritmatika namun belum aritmatika.
memahami konsep deret aritmatika yang Berdasarkan deskripsi hasil tes
dimaksudkan dalam soal. Hal ini lapisan pemahaman dan hasil
menunjukkan bahwa subjek Pn1 wawancara menunjukkan subjek Pn1
mengkombinasikan aspek-aspek yang mampu mengkombinasikan aspek-
ada untuk mengerjakan soal tersebut. aspek dari sebuah topik untuk
Namun belum diketahui lapisan membentuk sifat spesifik terhadap topik
pemahaman yang dimiliki subjek, untuk itu. Sehingga berdasarkan indikator
itu dilakukan wawancara yang hasilnya yang digunakan dalam penelitian ini,
sebagai berikut: maka subjek Pn2 berada pada lapisan
pemahaman property noticing.
9. Formalizing 1
Siswa inisial IUB (Fo1) telah diberikan tes mengenai menentukan jumlah 20 suku
pertama deret aritmatika. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 9. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Fo1 menjawab soal Fo1 mampu memahami maksud soal


dengan tepat soal nomor lima. Subjek dengan baik. Hal ini terlihat dari

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 24

penggunaan rumus yang tepat serta cara Fo1W1 : Saya yakin bahwa
mengerjakan setiap langkahnya. Subjek konsep yang saya gunakan sudah
Fo1 menggunakan rumus deret benar. Alasan saya karena soal
aritmatika yaitu Sn = tersebut merupakan deret

) ), ini menunjukkan bahwa konsep aritmatika, sehingga saya

sebelumnya yaitu barisan aritmatika gunakan rumus Sn =

telah dipahami dengan baik. Namun ) ). Untuk nilai n, a, dan b


belum diketahui lapisan pemahaman tinggal dimasukkan saja apa yang
yang dimiliki subjek, untuk itu telah diketahui.
dilakukan wawancara yang hasilnya Berdasarkan deskripsi hasil tes
sebagai berikut: lapisan pemahaman dan hasil
PW1 : Apakah kamu yakin wawancara menunjukkan subjek Fo1
bahwa konsep-konsep yang membuat abstraksi suatu konsep
kamu gunakan dalam matematika berdasarkan sifat-sifat yang
menyelesaikan soal ini sudah muncul pada soal nomor lima. Sehingga
benar? Coba jelaskan berdasarkan indikator yang digunakan
bagaimana cara kamu dalam penelitian ini, maka subjek Fo1
meyakinkan bahwa jawabanmu berada pada lapisan pemahaman
sudah benar! formalizing.
10. Formalizing 2
Siswa inisial SM (Fo2) telah diberikan tes mengenai menentukan jumlah 20 suku
pertama deret aritmatika. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 10. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Fo2 menjawab dengan Hal ini menunjukkan bahwa, subjek Fo2
benar soal nomor lima. Subjek telah menguasai konsep barisan
menggunakan rumus deret aritmatika aritmatika dengan sangat baik. Namun
yaitu Sn = ) ) dan belum diketahui lapisan pemahaman

memasukkan angka-angka dengan tepat. yang dimiliki subjek, untuk itu

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 25

dilakukan wawancara yang hasilnya menggunakan rumus Sn =


sebagai berikut: ) ) karena lebih
PW1 : Apakah kamu yakin mudah.
bahwa konsep-konsep yang Berdasarkan deskripsi hasil tes
kamu gunakan dalam lapisan pemahaman dan hasil
menyelesaikan soal ini sudah wawancara menjukkan subjek Fo2
benar? Coba jelaskan membuat abstraksi suatu konsep
bagaimana cara kamu matematika berdasarkan sifat-sifat yang
meyakinkan bahwa jawabanmu muncul pada soal nomor lima. Sehingga
sudah benar! berdasarkan indikator yang digunakan
Fo2W1 : Iya saya yakin mba. dalam penelitian ini, maka subjek Fo2
Itukan deret aritmatika, jadi bisa berada pada lapisan pemahaman
pakek 2 rumus untuk mencari formalizing.
jumlah 20 suku nya, saya pilih
11. Observing 1
Siswa inisial TA (Ob1) telah diberikan tes mengenai menentukan suku pertama
barisan aritmatika. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 11. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Ob1 menjawab dengan PW1 : Jelaskan proses


benar soal nomor enam. Permasalahan pengerjaan dari memadukan
yang disajikan pada soal nomor enam konsep-konsep yang sudah kamu
adalah pengayaan dari konsep barisan miliki sehingga diperoleh
aritmatika. Subjek Ob1 mampu jawaban yang benar ini!
memahami bahwa selisih setiap dua Ob1W1 : Saya menggunakan
suku yang berdekatatan adalah beda. konsep barisan aritmatika.
Sehingga subjek Ob1 tidak kesulitan Karena diketahui n nya adalah
dalam menentukan suku pertama barisan 20, Un nya adalah 400,
tersebut. Namun belum diketahui sedangkan selisih dua suku
lapisan pemahaman yang dimiliki berdekatan atau beda adalah 5,
subjek, untuk itu dilakukan wawancara maka saya bisa mencari suku
yang hasilnya sebagai berikut:

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 26

pertama dengan menggunakan menunjukkan subjek Ob1 mampu


rumus Un = a + (n-1) b. mengkordinasikan aktivitas formal pada
Berdasarkan deskripsi hasil tes level formalizing sehingga mampu
lapisan pemahaman dan hasil menggunakannya pada permasalahan
wawancara, subjek Ob1 menjawab soal terkait yang dihadapinya. Sehingga
nomor enam dengan benar. Subjek Ob1 berdasarkan indikator yang digunakan
mampu menentukan beda, Un, serta n dalam penelitian ini, maka subjek Ob1
untuk kemudian dimasukkan ke dalam berada pada lapisan pemahaman
rumus Un = a + (n-1) b untuk observing.
menentukan nilai suku pertama. Hal ini
12. Observing 2
Siswa inisial IFRP (Ob2) telah diberikan tes mengenai menentukan suku pertama
barisan aritmatika. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 12. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek Ob2 menjawab soal PW1 : Jelaskan proses


nomor 6 dengan benar. Subjek Ob2 pengerjaan dari memadukan
mampu memahami maksud soal dengan konsep-konsep yang sudah kamu
baik dengan memasukkan nilai b, n, miliki sehingga diperoleh
serta Un dengan tepat. Subjek Ob2 jawaban yang benar ini!
menggunakan rumus Un = a + (n-1) b Ob2W1 : Diketahui Un adalah
dalam menentukan nilai suku pertama. 400, n = 20, b = 5, saya
Jawaban yang dituliskan subjek Ob2 masukkan semuanya ke dalam
sangat detail dan rinci, sehingga ini rumus barisan aritmatika yaitu Un
menggambarkan kematangan konsep = a + (n-1) b. Akhirnya saya
barisan aritmatika yang dimiliki. Namun peroleh a = 305
belum diketahui lapisan pemahaman Berdasarkan deskripsi hasil tes
yang dimiliki subjek, untuk itu lapisan pemahaman dan hasil
dilakukan wawancara yang hasilnya wawancara menunjukkan subjek Ob2
sebagai berikut: mampu mengkordinasikan aktivitas
formal pada level formalizing sehingga

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 27

mampu menggunakannya pada digunakan dalam penelitian ini, maka


permasalahan terkait yang dihadapinya. subjek Ob2 berada pada lapisan
Sehingga berdasarkan indikator yang pemahaman observing.
13. Structuring 1
Siswa inisial ANF (St1) telah diberikan tes mengenai menentukan suku kedua
barisan geometri. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 13. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek St1 menjawab soal PW1 : Bagaimana cara


nomor tujuh dengan benar. Soal nomor kamu menyelesaikan
tujuh butuh pemahaman yang cukup permasalahan ini?
luas untuk dapat mengerjakannya. St1W1 : Saya gunakan rumus
Subjek St1 mampu menjawab dengan Un barisan geometri. Pertama,
detail dan rinci dalam setiap langkahnya. saya bagi sehingga ketemu r
Mulai dari membagi U9 dengan U6 untuk
nya 3. Terus dimasukkan nilai r =
memperoleh nilai rasio, kemudian
3 ke persamaan U5 sehingga
memasukkan nilai r ke U5 untuk
ketemu a = 3. Karena r dan a
memperoleh nila a, dan yang terkahir
sudah ketemu, maka masuk ke
memasukkan nilai a dan r ke U2 untuk
rumus U2 dan diperoleh hasil 9.
mendapatkan jawaban yang diinginkan
Berdasarkan deskripsi hasil tes
soal tersebut. Namun belum diketahui
lapisan pemahaman dan hasil
lapisan pemahaman yang dimiliki
wawancara menunjukkan subjek St1
subjek, untuk itu dilakukan wawancara
mampu mengaitkan hubungan antara
yang hasilnya sebagai berikut:
teorema satu dengan teorema lainya dan
mampu membuktikannya dengan
argument yang logis serta mampu

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 28

membuktikan hubungan antara teorema indikator yang digunakan dalam


yang satu dengan lainnya secara penelitian ini, maka subjek St1 berada
aksiomatik. Sehingga berdasarkan pada lapisan pemahaman structuring.
14. Structuring 2
Siswa inisial RAF (St2) telah diberikan tes mengenai menentukan suku kedua
barisan geometri. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 14. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek St2 menjawab soal St2W1 : Caranya, untuk


nomor tujuh dengan benar. Soal nomor
mencari rasionya. Nanti setelah
tujuh butuh pemahaman yang cukup
ketemu rasio terus dimasukkan ke
luas untuk dapat mengerjakannya.
U5 untuk menentukan nilai a.
Subjek St2 mengerjakan setiap langkah
Selanjutnya r dan a dimasukkan
dengan tepat. Subjek St2 menentukan
ke U2.
nilai r dengan membagi U9 dengan U6,
Berdasarkan deskripsi hasil tes
kemudian menstubtitusikan nilai r ke U5
lapisan pemahaman dan hasil
untuk memperoleh nilai a. Setelah nilai r
wawancara menunjukkan subjek
dan a diketahui, subjek St2
St2mampu mengaitkan hubungan antara
menstubtitusikan kedalam U2. Namun
teorema satu dengan teorema lainya dan
belum diketahui lapisan pemahaman
mampu membuktikannya dengan
yang dimiliki subjek, untuk itu
argument yang logis serta mampu
dilakukan wawancara yang hasilnya
membuktikan hubungan antara teorema
sebagai berikut:
yang satu dengan lainnya secara
PW1 : Bagaimana cara
aksiomatik. Sehingga berdasarkan
kamu menyelesaikan
indikator yang digunakan dalam
permasalahan ini?

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 29

penelitian ini, maka subjek St2 berada pada lapisan pemahaman structuring.
15. Inventising 1
Siswa inisial CZC (In1) telah diberikan tes mengenai menentukan jumlah
tabungan sampai akhir tahun. Berikut cuplikan jawabannya:

Gambar 15. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek In1 menjawab soal In1W1 : Awalnya saya masih


nomor delapan dengan benar. Subjek bingung, ini soal model
In1 mampu memahami permasalahan aritmatika atau geometri,
yang diberikan dengan menggunakan kemudian saya baca sampai tiga
pemahamannya mengenai deret kali, kemudian saya tahu kalau
aritmatika dengan rumus = (2a beda tiap bulannya 10.000,

+(n – 1)b). Kemudian mensubtitusikan n berarti ini aritmatika. Kemudian

= 8, a = 50.000, dan b = 10.000, karena yang ditanyakan jumlah

sehingga diperoleh hasil 680.000. Hal tabungan sampai akhir tahun,

ini menunjukkan bahwa subjek In1 jadi saya gunakan rumus jumlah

memiliki pemahaman yang terstruktur deret aritmatika.

lengkap karena mampu membawa soal Berdasarkan deskripsi hasil tes

cerita kedalam rumus deret aritmatika. lapisan pemahaman dan hasil

Namun belum diketahui lapisan wawancara menunjukkan subjek In1

pemahaman yang dimiliki subjek, untuk memiliki sebuah pemahaman terstruktur

itu dilakukan wawancara yang hasilnya lengkap. Sehingga berdasarkan indikator

sebagai berikut: yang digunakan dalam penelitian ini,

PW1 : Apa yang kamu maka subjek In1 berada pada lapisan

pikirkan ketika membaca soal ini? pemahaman inventising.

16. Inventising 2
Siswa inisial ES (In2) telah diberikan tes mengenai menentukan jumlah tabungan
sampai akhir tahun. Berikut cuplikan jawabannya:

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 30

Gambar 16. Lapisan Pemahaman Konsep Siswa

Subjek In2 menjawab soal nomor lengkap. Sehingga berdasarkan indikator


delapan dengan benar. Subjek In2 yang digunakan dalam penelitian ini,
mampu menerapkan konsep deret maka subjek In2 berada pada lapisan
aritmatika kedalam permasalahan yang pemahaman inventising.
diberikan dengan menggunakan rumus Siswa pada lapisan primitif
= (2a +(n – 1)b). Jawaban yang knowing mampu menyelesaikan

ada pada lembar jawaban menunjukkan permasalahan dalam soal dengan sangat

bahwa subjek In2 telah memahami baik. Seperti pada subjek Pk1 dan Pk2

secara utuh dalam menentukan suku yang dapat menunjukkan macam-

pertama, beda, dan nilai n. Kemudian macam pola barisan dan membuat

dengan pemahaman yang dimiliki, contohnya. Pada lapisan ini, siswa

subjek In2 mensubtitusikan nilai-nilai menggunakan pengetahuan dasar yang

tersebut kedalam rumut deret aritmatika dimiliki dalam menyelesaian soal. Hal

sehingga diperoleh jawaban yang tepat ini sejalan dengan tingkat unistruktural

yaitu 680.000. Namun belum diketahui pada teori taksonomi SOLO dalam Ellen

lapisan pemahaman yang dimiliki Wanodya Ghati (Ghati, 2018) yaitu

subjek, untuk itu dilakukan wawancara dalam tingkatan ini siswa mampu

yang hasilnya sebagai berikut: mengerjakan soal-soal atau masalah

PW1 : Apa yang kamu yang diberikan kepadanya hanya dengan

pikirkan ketika membaca soal ini? satu informasi atau satu konsep yang ia

In1W1 : Bedanya kan 10.000 ketahui. Pada tingkatan ini subjek telah

per bulan, jadi saya gunakan mampu mengingat pengetahuan dasar

rumus Sn. Mei-Desember ada 8 yang dimiliki.

bulan, jadi S8 yang saya cari. Siswa pada lapisan image

Berdasarkan deskripsi hasil tes making memperoleh hasil yang benar

lapisan pemahaman dan hasil namun proses yang digunakan tidak

wawancara menunjukkan subjek In2 sesuai dengan rumus atau cara yang

memiliki sebuah pemahaman terstruktur sudah diajarkan. Seperti pada subjek

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 31

Im1 dan Im2 yang mengerjakan soal Hal ini sejalan dengan teori taksonomi
dengan mengurutkan berdasarkan urutan SOLO dalam Nurul Dwi Pratiwi dan
yang seharusnya. Pada lapisan ini, siswa Woro Setyarsih (Pratiwi & Woro, 2015)
membuat pemahaman melalui proses pada tingkat unistruktural. Pada tingkat
menafsirkan dalam menyelesaikan soal ini terlihat adanya hubungan yang jelas
sehingga siswa mampu merencanakan dan sederhana antara satu konsep
langkah apa yang harus dilakukan dengan konsep lainnya tetapi inti konsep
(Setyawati & Ratu, 2019). Dengan tersebut secara luas belum dipahami.
kemampuan ekstrapolasi inilah seorang Hal ini mengakibatkan kesalahan pada
siswa mampu menyatakan suku ke-10 jawaban yang dihasilkan subjek.
suatu barisan. Siswa pada lapisan formalizing
Siswa pada lapisan image mampu memahami soal dengan baik
having mampu memahami soal dengan sehingga diperoleh hasil yang benar.
baik sehingga hasil yang diperoleh tepat. Seperti pada subjek Fo1 dan Fo2 yang
Seperti pada subjek Ih1 dan Ih2 yang menggunakan rumus Sn =
menggunakan rumus dengan benar, ) ) dalam menyelesaikan soal.
yaitu rumus Un = a + (n-1) b pada 3a Pada lapisan ini, siswa membuat
dan mengunakan rumus Un = a.rn-1 pada pemahaman dari yang diketahui di
3b. Pada lapisan ini, siswa sudah dalam soal. Hal ini sejalan dengan Hal
memiliki gambaran dalam mengerjakan ini sejalan dengan teori Anderson &
soal yang diberikan, padahal Krathwohl (Anderson & Krathwohl,
sebelumnya tidak pernah mengerjakan 2010) yaitu mengklasifikasikan
contoh soal (Setyawati & Ratu, 2019). (classifying), meringkas (summarizing),
Siswa pada lapisan property
menarik inferensi (inferring),
noticing tidak mampu memahami membandingkan (comparing), dan
maksud soal dengan baik, sehingga menjelaskan (explaining).
jawaban yang dihasilkan salah. Seperti Siswa pada lapisan observing
pada subjek Pn1 dan Pn2 yang mampu memahami soal dengan baik
menggunakan rumus barisan aritmatika sehingga diperoleh hasil yang benar.
untuk menyelesaikan soal, padahal Seperti pada subjek Ob1 dan Ob2 yang
seharusnya menggunakan rumus atau menyelesaikan soal pengayaan dengan
konsep deret aritmatika. Pada lapisan menggunakan konsep yang benar. Pada
ini, siswa mampu mengkombinasikan lapisan ini, siswa menggunakan
konsep yang dimiliki namun belum
penjelasan-penjelasan sebelumnya untuk
mampu menggunakannya secara tepat. digunakan dalam permasalahan terkait

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 32

yang dihadapinya. Hal ini sejalan yang mampu menjawab soal cerita yang
dengan teori taksonomi SOLO dalam diberikan. Pada lapisan ini, siswa
Ellen Wanodya Ghati (Ghati, 2018) memiliki pemahaman yang lengkap dan
pada tingkat rasional. Pada tingkat ini terstruktur. Hal ini sejalan dengan
siswa dapat menunjukkan pemahaman taksonomi SOLO dalam Nurul Dwi
beberapa komponen dari satu kesatuan Pratiwi dan Woro Setyarsih (Pratiwi &
konsep, memahami peran bagian-bagian Woro, 2015) pada tingkat extended
bagi keseluruhan serta telah dapat abstract yaitu siswa telah memiliki
mengaplikasikan sebuah konsep pada pengetahuan dan menyimpulkan secara
keadaan-keadaan yang serupa. lengkap bahkan membuat definisi-
Siswa pada lapisan structuring definisi baru.
mampu menyelesaikan soal dengan 4. SIMPULAN
sangat baik, padahal dalam soal ini Berdasarkan data, informasi,
membutukan pemahamn yang cukup analisis data, dan pembahasan yang
luas. Seperti pada subjek St1 dan St2 dilakukan oleh peneliti maka dapat
yang mampu menyelesaikan soal dengan disimpulkan bahwa terdapat macam-
rinci dari setiap langkah-langkahnya. macam level lapisan pemahaman
Pada lapisan ini, siswa mengaitkan konsep yang dimiliki oleh siswa SMP
beberapa konsep untuk menyelesaikan Muhammadiyah 2 Bojonegoro yaitu:
soal yang dihadapi. Hal ini sejalan 1. Siswa yang berada pada lapisan
dengan teori taksonomi SOLO dalam primitive knowing adalah siswa
Ellen Wanodya Ghati (Ghati, 2018) yang telah memiliki
pada tingkat extended abstract. Pada pengetahuan dasar yaitu
tahap ini siswa melakukan koneksi tidak mengetahuan macam-macam
hanya sebatas pada konsep-konsep yang barisan serta contohnya dan
sudah diberikan saja melainkan dengan mampu memahami definisi baru
konsep-konsep di luar itu. Dapat dengan membawa pengetahuan
membuat generalisasi serta dapat sebelumnya ke lapisan
melakukan sebuah perumpamaan- pemahaman selanjutnya.
perumpamaan pada situasi-situasi 2. Siswa yang berada pada lapisan
spesifik. image making adalah siswa
Siswa pada lapisan inventising yang membuat pemahaman dari
mampu menyelesaikan soal dengan pengetahuan sebelumnya yaitu
baik, sehingga diperoleh hasil yang siswa yang mampu menentukan
tepat. Seperti pada subjek In1 dan In2 suku ke-10 secara manual tanpa

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


P r o d i P e n d i d i k a n M a t e m a t i k a S T K I P P G R I S u m e n e p | 33

mengunakan rumus dan mampu mengkordinasikan


menggunakannya dalam aktivitas formal pada level
pengetahuan baru. formalizing sehingga mampu
3. Siswa yang berada pada lapisan menggunakannya pada
image having adalah siswa yang permasalahan terkait yang
sudah memiliki gambaran dihadapinya, ini terdapat pada
mengenai suatu topik yaitu siswa yang mampu menentukan
siswa yang mampu menentukan suku pertama suatu barisan
suku ke-100 dengan aritmatika.
menggunakan rumus yang 7. Siswa yang berada pada lapisan
diajarkan dan membuat structuring adalah siswa yang
gambaran mental mengenai mampu mengaitkan hubungan
topik itu tanpa harus antara teorema satu dengan
mengerjakan contoh-contoh. teorema lainya dan mampu
4. Siswa yang berada pada lapisan membuktikannya dengan
property noticing adalah siswa argument yang logis serta
yang mampu mampu membuktikan hubungan
mengkombinasikan aspek- antara teorema yang satu dengan
aspek dari sebuah topik untuk lainnya secara aksiomatik, hal
membentuk sifat spesifik ini terdapat pada siswa yang
terhadap topik itu, dalam hal ini mampu menentukan suku ke-2
adalah siswa yang tidak mampu suatu barisan geometri.
membedakan antara suku ke-n 8. Siswa yang berada pada lapisan
dengan jumlah suku. inventising adalah siswa yang
5. Siswa yang berada pada lapisan memiliki sebuah pemahaman
formalizing adalah siswa yang terstruktur lengkap dan mampu
mampu membuat abstraksi menciptakan pertanyaan-
suatu konsep matematika pertanyaan baru yang tumbuh
berdasarkan sifat-sifat yang menjadi sebuah konsep yang
muncul yaitu siswa yang baru, hal ini terdapat pada siswa
mampu menentukan jumlah 20 yang mampu mengerjakan soal
suku pertama suatu deret pengayaan dengan menentukan
aritmatika. jumlah tabungan sampai akhir
6. Siswa yang berada pada lapisan tahun
observing adalah siswa yang

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34


A s i h , P r o f i l L a p i s a n P e m a h a m a n | 34

5. SARAN Fisika (JIPF), 04(03), 45–49.


Rohana. (2011). Pengaruh
Berdasarkan hasil penelitian Pembelajaran Berbasis Masalah
yang telah dilakukan, peneliti Terhadap Pemahaman Konsep
Mahasiswa FKIP Universitas
mengharapkan untuk penelitian
PGRI.
selanjutnya mengkaji lebih lanjut Rohman, N. (2017). Perbandingan
mengenai perbedaan lapisan Prestasi Belajar Siswa Dengan
pemahaman konsep ini, terutama dalam Pendekatan Pbl Dan Kontekstual
Pada Pokok Bahasan Operasi
pemecahan masalah matematika. Hal ini Bilangan Bulat Ditinjau Dari
bertujuan untuk mengetahui faktor- Motivasi Siswa Kelas V Sd Negeri
faktor lain yang menyebabkan adanya Di Kecamatan Dander Bojonegoro
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal
perbedaan lapisan pemahaman siswa
Manajemen Dan Penelitian
sehingga dapat dicari metode Akuntansi, 9(2), 172–182.
pembelajaran yang tepat. Rusman. (2010). Model Model
Pembelajaran. Rajawali Pers.
6. REFERENSI Sagala, V. (2016). Profil Lapisan
Pemahaman Konsep Turunan
Anderson & Krathwohl. (2010). Fungsi dan Bentuk Folding Back
Kerangka Landasan untuk Mahasiswa Calon Guru
Pembelajaran, Pengajaran, dan Berkemampuan Matematika
Assesmen. Pustaka Pelajar. Tinggi Berdasarkan Gender.
Cahyatia, A. M. D., & Kriswandani. MUST: Journal of Mathematics
(2017). Lapisan pemahaman Education, Science and
konsep matematika dalam Technology, 1(2), 183.
menyelesaikan soal timss bagi https://doi.org/10.30651/must.v1i2.
siswa smp kelas viii. Jurnal 237
Inovasi Pendidikan Dan Setyawati, R. D., & Ratu, N. (2019).
Pembelajaran Matematika, 3(2), Lapisan Pemahaman Konsep
83–97. Matematika Dalam Soal Pisa Pada
Ghati, E. W. (2018). Karakteristik Siswa Sma Kelas X. AKSIOMA:
Respon Siswa Sekolah Dasar Jurnal Program Studi Pendidikan
Dengan Model Pembelajaran Matematika, 8(1), 193–204.
Berbasis Masalah Berdasarkan https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i1.
Taksonomi Solo. Jurnal 1890
Pedagogik, 5(2), 209–216. Utami, A. D., Sa’dijah, C., Subanji, &
Pratiwi & Woro. (2015). Pengembangan Irawati, S. (2019). Students’ pre-
Instrumen Evaluasi Berbasis initial mental model: The case of
Taksonomi Structure of the Indonesian first-year of college
Observed Learning Outcome ( students. International Journal of
SOLO ) Untuk Menentukan Profil Instruction, 12(1), 1173–1188.
Kemampuan Siswa dalam https://doi.org/10.29333/iji.2019.1
Memecahkan Masalah Fluida 2175a
Statis. Jurnal Inovasi Pendidikan

JIPM, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2020, Hlm 12-34

Anda mungkin juga menyukai