Anda di halaman 1dari 14

Volume (2). Edisi (1).

Alternatif Solusi Permasalahan Peserta Didik dalam


Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar
1. Eka Maya Kusuma 2. Yayuk Setiarini
Universitas Trunojoyo Madura Universitas Trunojoyo Madura
ekamayakusuma@gmail.com yayuksetiarini57@gmail.com

3. Agung Setyawan
Universitas Trunojoyo Madura
agung.setyawan@trunojoyo.ac.id

ABSTRAK

Educators need a good understanding of psychology before carrying out the


educational process so that students get good knowledge as well. Good
psychological education from educators will bring good changes for students.
The objectives are obtained by understanding the psychology of students 1)
Knowing the differences between each student, 2) Knowing the suitable methods
used in the teaching and learning process, 3) Knowing the learning styles that
are by the differences that exist in students, 4) Making it easier to understand the
material will be presented to students. This goal can be achieved by conducting
research using qualitative case study methods using interviews and observations
with teachers and students. The results showed that there were problems with
students in the implementation of learning in elementary schools, such as student
laziness in doing assignments that could be overcome by giving punishments and
rewards. The conclusion of this study is that there are problems faced by diverse
students in the implementation of learning in elementary schools where the
alternative solutions provided are different in each problem.
Kata Kunci: Education; Psychology; Diferrence; Qualitative; Students; Solution

Informasi Artikel
Naskah Diterima: Naskah Direvisi Naskah Diterbitkan:
20 Januari 2023 20 Februari 2023 23 Maret 2023

88
Volume (2). Edisi (1).

A. PENDAHULUAN berbeda setiap orangnya, begitupun


Artikel berjumlah 15-20 halaman dengan karakteristik individu yang ada.
(tidak lebih dari 6000 kata, sudah termasuk Perbedaan individu menurut Chaplin
tabel, gambar dan daftar pustaka). Ditulis dalam (Riswanti, dkk. 2020) perbedaan
pada kertas ukuran A4 dengan margins top, dalam sifat yang dimiliki oleh setiap
left, bottom dan right 3 cm. Jenis font individu. Perbedaan individu di dunia
menggunakan Times New Roman dengan ini bersumber dari beberapa faktor
size 11pt, space 1,15 dan menggunakan satu seperti:
kolom pada semua isi artikel. Teknik kutipan a. Faktor Bawaan
dan daftar pustaka menggunakan APA style. Faktor ini adalah faktor yang dimiliki
Pendahuluan harus berisi (secara oleh setiap diri individu sebagai
berurutan) latar belakang, kajian literatur bawaan dari lahir. Biasanya faktor ini
terdahulu (state of the art) sebagai dasar dipengaruhi oleh turunan dari orang
pernyataan kebaruan ilmiah dari artikel, tuanya.
pernyataan kebaruan ilmiah, dan b. Faktor Lingkungan
permasalahan penelitian atau hipotesis. Perbedaan individu juga dapat
Bagian akhir pendahuluan harus dituliskan bersumber dari lingkungan seperti
tujuan kajian artikel. pola asuh orang tua dan budaya.
Macam-macam perbedaan pada diri
B. KAJIAN PUSTAKA individu:
1. Perkembangan Peserta Didik a) Perbedaan jenis kelamin.
Keadaan peserta didik dari masa b) Perbedaan cara berpikir.
kanak-kanak hingga dewasa merupakan c) Perbedaan prestasi atau
suatu perkembangan. Perekembangan kemampuan.
bisanya erat hubungannya dengan masa d) Perbedaan gaya belajar.
pertumbuhan peserta didik. Perbedaan 3. Belajar, Memori, dan Pengetahuan
perkembangan dan pertumbuhan Perbedaan yang ada pada diri
terletak pada cara ukurnya. Jika individu ini nantinya akan membuat
pertumbuhan dapat diukur secara perbedaan gaya belajar pada individu
kuantitatif, maka perkembangan dapat tersebut. Perbedaan pada gaya belajar
diukur secara kualitatif. Menurut (Sit, individu ini nantinya akan memengaruhi
2012), perkembangan diartikan sebagai daya ingat atau memori setiap orang.
suatu hasil dari proses pematangan yang Belajar sendiri dalam Kamus Besar
mampu menambah kemampuan dalam Bahasa Indonesia adalah suatu
struktur dan fungsi yang lebih perubahan tingkah laku atau tanggapan
kompleks. yang disebabkan oleh pengalaman, atau
2. Perbedaan Individual berusaha memperoleh kepandaian atau
Setiap individu di dunia ini ilmu. Menurut (Arfani, 2016) belajar
memiliki karakternya masing-masing, secara luas dapat membuat seseorang
meskipun kembar identik sekalipun memiliki banyak pengetahuan mengenai
mereka pasti memiliki karakternya sesuatu yang tidak mereka ketahui. Dari
masing-masing. Perbedaan individual di proses belajar ini biasanya akan
dunia ini seperti halnya sidik jari yang membuat seorang individu memiliki
dimiliki manusia di dunia. Sidik jari ingatan, ingatan ini sendiri nantinya
yang dimiliki manusia di dunia ini

89
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

dapat dibagi menjadi ingatan jangka pengetahuannya sendiri. Dalam teori


panjang dan ingatan jangka pendek. ini guru bergerak sebagai fasilisator
Ingatan pada jangka pendek yang memotivasi siswa untuk
dapat ditransfer ke ingatan jangka menemukan prinsip-prinsip untuk
panjang dengan sering melakukan memecahkan suatu masalah
pengulang. Namun, memori pada jangka berdasarkan pengetahuan yang
panjang dapat hilang jika tidak terjadi mereka dapat. Ciri-ciri teori belajar
pengulangan. Proses belajar yang konstruktivisme:
kemudian disimpan dalam ingatan atau a) Pembelajaran yang aktif antara
memori ini nantinya akan membuat siswa dan guru.
individu dapat memiliki pengetahuan. b) Guru dapat menjadi fasilisator
Jika salah satu hal tersebut tidak dimiliki dalam proses belajar siswa.
oleh seorang individu maka individu c) Siswa dapat membangun
tersebut tidak berguna, seperti saat pengetahuannya sendiri.
belajar namun tidak memiliki memori d) Pengetahuan tidak dilakukan
maka apa yang mereka pelajari tidak secara transfer pengetahuan
dapat disimpan di dalam ingatan dan melainkan dengan pembangunan
individu tersebut tidak memiliki dari pengetahuan sedikit hingga
pengetahuan, sehingga apa yang mereka banyak.
pelajari tidak ada gunanya. e) Terjadi perubahan konsep sacara
4. Teori Belajar ilmiah.
a. Teori Belajar Behaviorisme c. Teori Belajar Kognitivisme
Behaviorisme berasal dari kata Kognitif berasal dari berasal
behave (berperilaku) dan isme dari kata Cognition yang berarti
(aliran). Menurut aliran mengetahui. Baharuddin dalam
behaviorisme (Herlina, dkk. 2021) (Nurlina, dkk. 2021) menurut aliran
belajar adalah perubahan tingkah kognitif , belajar adalah penggunaan
laku individu akibat adanya interaksi mental secara aktif untuk mengingat,
dengan individu lain yang mencapai, dan menggunakan
mengakibtakan adanya rangsangan pengetahuan. Teori belajar
dan respon. Ciri-ciri teori belajar kognitivisme ini memiliki anggapan
behaviorisme: bahwa anak pada dasarnya sudah
a) Pengaruh lingkungan menjadi memiliki pengetahuan dan
hal yang penting. pengalaman pada dirinya sebelum
b) Elementalistik proses belajar dimulai. Ciri-ciri teori
c) Adanya rekasi dan respon. belajar kognitivisme:
d) Mengutamakan terbentuknya a) Apa yang ada dalam diri anak
hasil belajar. didik merupakan hal yang
e) Pembentukan kebiasaan. penting.
b. Teori Belajar Konstruktivisme b) Keseluruhan lebih penting.
Menurut Carin dalam (Herlina, c) Sesuai dengan namanya,
dkk. 2021), teori kontruktivisme pengetahuan kognitif memegang
merupakan teori yang menekankan peranan penting.
pada cara membangun

90
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

d) Kondisi waktu sekarang menjadi individu, melainkan juga terdapat


hal yang utama. dalam hubungan antara individu dan
e) Pembentukan struktur kognitif. aktivitas yang dijalaninya. Faktor
d. Teori Belajar Humanisme intrinsik antara lain:
Teori humanisme merupakan a) Adanya rasa ingin tahu pada diri
sebuah teori yang beranggapan dalam individu.
proses belajar guru merupakan b) Memiliki kebutuhan terhadap suatu
fasilisator bagi peserta didik. Para ahli hal.
yang berkaitan dengan teori ini adalah c) Memiliki pengetahuan tentang diri
Carl Rogers dan Abraham Maslow. sendiri.
Teori ini biasanya dikenal sebagai d) Adanya rasa tanggung jawab pada
teori yang memanusiakan manusia, diri individu.
yang mana individu diberi e) Memiliki penghargaan pada diri
kesempatan untuk mencapai sendiri.
aktualisasi dirinya sesuai dnegan b. Motivasi Ekstrinsik
keinginannya. Ciri-ciri teori belajar Motivasi ekstrinsik adalah
humanisme: motivasi yang berasal dari luar diri
a) Fokus pada diri setiap individu. individu. Menurut Syaiful Bahri
b) Penekanan kualitas pada individu. dalam (Anggrayani, 2011) motivasi
c) Setiap individu memiliki haknya ekstrinsik adalah motivasi yang dapat
untuk memilih cara belajar. terbentuk karena perangsang dari luar
d) Mengutamakan aktualisasi pada yang mengaktifkan motif-motif
diri masing-masing indvidu. inidividu. Faktor ekstrinsik antara
e) Proses merupakan hal yang lain:
utama. a) Aspirasi siswa.
5. Motivasi Belajar b) Upaya guru membelajarkan
Motivasi berasal dari bahasa Yunani, siswa.
yaitu Movere yang berarti menggerakkan c) Kondisi lingkungan siswa.
atau mendorong. Sedangkan, menurut 6. Pengukuran dan Evaluasi Hasil
Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi Belajar
berarti dorongan yang timbul pada diri Menurut Kamus Besar Bahasa
seseorang baik dalam keadaan sadar Indonesia pengukuran adalah cara,
maupun tidak sadar untuk melakukan proses, perbuatan mengukur. Sedangkan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu. evaluasi sendiri memiliki pengertian
Motivasi sendiri berdasarkan faktor penilaian atau proses untuk menemukan
pembangkitnya dapat digolongkan nilai layanan informasi atau produk
menjadi dua, yaitu sesuai dengan kebutuhan konsumen atau
a. Motivasi Intrinsik pengguna. Pengukuran dan evaluasi
Motivasi intrinsik adalah sering disalah artikan memiliki arti yang
dorongan yang ada pada diri individu sama, padahal pengukuran dan evaluasi
tanpa adanya pengaruh atau paksaan memiliki konsep yang berbeda.
dari pihak luar baik itu lingkungan Pengukuran lebih bersifat kuantitatif,
maupun orang lain. Motivasi intrinsik sedangkan evaluasi memiliki sifat yang
bukan hanya terdapat pada diri kauntitatif dan kualitatif. Proses kualitatif

91
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

ini dapat diperoleh dari proses penilaian. data, penyajian data, dan penarikan
Menurut Chittenden dalam kesimpulan. Reduksi data meliputi proses
(Ropii&Fahrurrozi, 2017) tujuan dari pengambilan data yang pokok dan penting di
penilaian, yaitu keeping track, checking lapangan.
up, finding out, summing up. Evaluasi Penyajian data penelitian ini yakni
sendiri memiliki beberapa fungsi menganalisis permasalahan peserta didik
diantaranya ialah: dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
a. Secara psikologis dapat membantu dasar yang diperoleh dari hasil observasi dan
peserta didik mengetahui tingkat juga wawancara. Observasi yang dilakukan
pengetahuannya. yaitu observasi terus terang atau tersamar.
b. Secara sosiologis berfungsi untuk observasi dilakukan di dalam kelas saat
mengetahui kesiapan siswa untuk kegiatan pembelajaran sedang berlangsung
terjun ke dunia masyarakat. dengan cara peneliti duduk di bangku paling
c. Evaluasi dapat membantu guru dalam belakang agar tidak mengganggu kegiatan
memberikan bimbingan kepada pembelajaran. Fokus pengamatan dalam
siswanya. observasi yang dilakukan adalah cara
d. Memberikan laporan peserta didik mengajar guru, perilaku siswa ketika guru
kepada orang tua dan pihak sekolah. sedang menjelaskan materi, perilaku siswa
Jenis-jenis penilaian: ketika mengerjakan tugas, dan cara guru
a. Non tes, dalam hal ini guru melakukan mengatasi keadaan di kelas.
observasi terhadap tingkah laku Wawancara dilakukan dengan
peserta didiknya. memberikan pertanyaan kepada narasumber
b. Tes (lisan, tulis, perbuatan) yaitu guru. Pertanyaan yang diajukan
Sifat-sifat evaluasi, meliputi tidak peneliti terhadap guru adalah sebagai
langsung, kuantitatif, relatif, serta berikut:
penggunaan unit yang tetap. 1. Adakah masalah atau kendala yang
dihadapi dalam proses pembelajaran?
C. METODE 2. Apa langkah atau cara yang digunakan
Penelitian ini dilakukan di SDN dalam menyikapi permasalahan yang ada
Kauman II, Ngoro, Jombang dan SDN di dalam kelas?
Tanjung VI, Pedemawu, Pamekasan. Pada 3. Bagaimana cara menyikapi perbedaan
Jumat, 3 Juni 2022 di SDN Kauman II dan individu yang ada di dalam kelas, terutama
Sabtu, 4 Juni 2022 di SDN Tanjung VI. dalam pembelajaran?
Subjek penelitian ini, yaitu siswa dan guru 4. Bagaimana cara menyikapi peserta didik
kelas 3 SDN Kauman 2, serta siswa dan guru yang tertinggal dalam pembelajaran?
kelas 5 SDN Tanjung VI. 5. Seberapa antusias mereka ketika sedang
Penelitian ini merupakan penelitian mengikuti pembelajaran di dalam kelas?
kualitatif dengan metode studi kasus. 6. Bagaimana cara meningkatkan motivasi
Pengumpulan data yang dilakukan siswa yang mulai bosan dengan kegiatan
menggunakan teknik observasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung?
siswa dan cara mengajar guru serta 7. Bagaimana cara meningkatkan ingatan
wawancara terhadap guru. Teknik analisis siswa terhadap materi yang telah mereka
data menggunakan model analisis Miles dan pelajari?
Huberman (Sugiyono, 2015) yakni: reduksi

92
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

8. Bagaimana seorang guru dalam mengukur


tingkat pemahaman siswa?
9. Evaluasi seperti apa yang digunakan
dalam mengukur kelulusan siswa?
Tahap penarikan kesimpulan dalam
penelitian dengan meninjau kembali hasil
observasi dan wawancara. Penarikan
kesimpulan dilakukan setelah semua data
terkumpul. Sebelum kesimpulan disajikan
dilakukan verifikasi terlebih dahulu agar
data yang disajikan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penyajian data penelitian ini
dipaparkan dalam enam fokus, yaitu
perbedaan individu, belajar, memori, dan
pengetahuan, motivasi belajar, pendekatan
belajar, perkembangan peserta didik, dan
pengukuran evaluasi pada siswa kelas 3
SDN Kauman 2, serta siswa kelas 5 SDN
Tanjung VI.
Berikut ini merupakan hasil
wawancara dari guru berdasarkan
pertanyaan yang telah dipaparkan dalam
metode:

93
Volume (2). Edisi (1).

No. Pertanyaan Jawaban


1. Adakah masalah atau kendala - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
yang dihadapi dalam proses Ada, terutama pada siswa yang sulit diatur atau ketika siswa
pembelajaran? ada yang keluar masuk kelas dengan alasan izin ke kamar
mandi yang mana sebenarnya ke kantin. Selain masalah itu
ada pula anak yang kurang memperhatikan dalam kegiatan
pembelajaran karena berbicara dengan temannya.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Anak-anak kurang mendengarkan.
b. Tidak masuk karena faktor alam (hujan), adanya
hiburan-hiburan dari lingkungan, dan kurangnya
dorongan dari masyarakat.
2. Apa langkah atau cara yang - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
digunakan dalam menyikapi Guru melarang siswa untuk keluar atau guru menyuruh
permasalahan yang ada di siswa untuk ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum
dalam kelas? pembelajaran dimulai. Sedangkan untuk siswa yang
berbicara dengan temannya guru dapat memisahkan mereka
supaya tidak berdekatan.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
Mengadakan les privat, pemberian penugasan rumah,
sedangkan untuk siswa yang nakal guru dapat memanggil
wali murid untuk diberi masukkan agar mereka dapat
membimbing anaknya di rumah, serta pemberian
punishment dan reward.
3. Bagaimana cara menyikapi - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
perbedaan individu yang ada Dalam hal ini sulit dijelaskan, karena guru menyikapi
di dalam kelas, terutama dalam permasalahan yang ada menggunakan perasaan. Jika sudah
pembelajaran? berpengalaman guru dapat menyikapi perbedaan
berdasarkan naluri mereka.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Guru harus menyesuaikan program yang dibuat agar
tidak menguntungkan salah satu siswa saja, misalnya
dengan memodifikasi metode belajar yang digunakan.
b. Pemberian tugas yang fleksibel.
c. Pemerian kelas remedi bagi siswa yang lamban dan
pemberian kelas khusus bagi siswa yang cerdas.

94
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

No. Pertanyaan Jawaban


4. Bagaimana cara menyikapi - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
peserta didik yang tertinggal a. Guru mengadakan bimbingan di luar jam pelajaran agar
dalam pembelajaran? tidak mengganggu pembelajaran siswa lainnya.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Memberikan kelas tambahan untuk anak yang tertinggal
dalam pembelajaran.
b. Meminta siswa untuk mencari informasi dengan cara
berdiskusi dengan teman sekelas agar bisa memahami
materi yang tertinggal.
c. Menyuruh siswa meminjam catatan teman sekelas
untuk melengkapi catatan.
5. Seberapa antusias mereka - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
ketika sedang mengikuti Siswa sangat antusias saat pembelajaran sedang
pembelajaran di dalam kelas? berlangsung, namun tetap saja terdapat siswa yang kurang
memperhatikan guru ketika menjelaskan. Terutama siswa
yang duduk di bangku belakang kurang memperhatikan
karena berbicara dengan temannya.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
Jika disekolah siswa memiliki antusias yang tinggi.
6. Bagaimana cara meningkatkan - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
motivasi siswa yang mulai a. Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama.
bosan dengan kegiatan b. Menyuruh siswa yang mulai mengantuk untuk mencuci
pembelajaran yang sedang muka.
berlangsung? - Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
mengurangi kebosanan siswa.
b. Memberikan ice breaking di tengah proses
pembelajaran.

7. Bagaimana cara meningkatkan - Guru Kelas 3 SDN Kauman II


ingatan siswa terhadap materi a. Guru melakukan review materi sebelum pembelajaran
yang telah mereka pelajari? tentang materi selanjutnya dimulai.
b. Guru memberikan materi untuk dicatat siswa agar siswa
mengingat apa yang telah mereka pelajari.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI

95
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

No. Pertanyaan Jawaban


a. Dengan membuat pelajaran yang menyenangkan agar
siswa senang menerima pelajaran. Jika siswa senang
dalam menerima pelajaran maka siswa akan mudah
mengingat apa yang telah dipelajari.
b. Mengemas materi dengan kata-kata yang mudah
dipahami.
c. Membuat jembatan keledai.
8. Bagaimana seorang guru - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
dalam mengukur tingkat a. Untuk mengukur pemahaman siswa biasanya
pemahaman siswa? menggunakan tes tulis pada setiap pembelajaran tema
telah selesai.
b. Ketika mengawali pembelajaran memberikan
pertanyaan tentang materi sebelumnya.
- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Dengan memberikan pertanyaan.
b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
c. Memberikan kuis di akhir kegiatan pembelajaran.
9. Evaluasi seperti apa yang - Guru Kelas 3 SDN Kauman II
digunakan dalam mengukur Untuk menentukan kelulusan siswa biasanya menggunakan
kelulusan siswa? beberapa aspek yang harus dipenuhi siswa dari aspek
pengetahuan, sikap, dan spiritual.
a. Untuk penilaian kognitif biasanya menggunakan tes
berupa tes tulis pada pertemuan terakhir di tema yang
ada, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
b. Untuk penilaian sikap biasanya guru melakukan
penilaian ketika pembelajaran sedang berlangsung,
ketika kegiatan mengaji sebelum pembelajaran
berlangsung dimulai siswa biasanya juga diamati oleh
guru. Apakah siswa tersebut mengikuti kegiatan
mengaji ataukah berbicara dengan teman sendiri.
Penilaian dalam hal pengamatan ketika mengaji ini
dilakukan karena siswa di SDN Kauman II semuanya
muslim.
c. Penilaian spiritual ini biasanya dilakukan oleh guru
keagamaan yang sedang mengajar di kelas.

96
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

No. Pertanyaan Jawaban


- Guru Kelas 5 SDN Tanjung VI
a. Mengukur pengetahuan melalui tes tulis dan juga non
tulis.
b. Untuk mengukur sikap dapat diukur melalui
pengamatan langsung selama proses belajar mengajar.
c. Untuk mengukur nilai spiritual bisa dinilai oleh guru
agama.

Permasalahan Peserta Didik Dalam menyebabkan terjadinya beberapa


Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah permasalahan dalam proses pembelajaran.
Dasar Hal itu tentunya menjadi tantangan bagi
1. Karakteristik Individu para guru dalam melakukan proses
Berdasarkan observasi yang pembelajaran. Guru dituntut untuk ekstra
dilakukan di kelas pada saat proses dalam memberikan pendidikan kepada anak
pembelajaran, setiap individu yang berada di didiknya. Perbedaan karakteristik individu
kelas memiliki karakternya masing-masing. ini membutuhkan kepekaan yang tinggi bagi
Terdapat berbagai macam karakter pada seorang guru. Oleh karena itu, guru harus
peserta didik, seperti mudah bosan, suka mencari alternatif solusi untuk mengatasi
memerhatikan guru, suka berbicara sendiri. permasalahan terkait karakteristik
Suka mengganggu teman, dan perhatian perbedaan individu.
yang gampang terpecah. 2. Perbedaan Gaya Belajar
Dari berbagai karakteristik yang Gaya belajar yang dilakukan setiap
disebutkan tadi, sebenarnya masih terdapat peserta didik memang berbeda-beda. Ada
banyak karakteristik pada peserta didik. anak yang suka belajar secara visual, audio,
Namun, pada kelas III di SDN Kauman 2 maupun audio visual. Perbedaan gaya
yang dilakukan observasi penulis hanya belajar yang seperti ini membuat guru harus
menemukan sebagian dari karakteristik yang menguasai berbagai teknik dan teori
ada. Sedangkan pada kelas V di SDN pembelajaran yang beragam untuk
Tanjung VI terdapat permasalahan dalam meningkatkan motivasi siswa. Dalam
hal perbedaan individu, yaitu sulitnya siswa observasi yang dilakukan, guru
dengan intelegensi rendah untuk menyerap menggunakan berbagai teori dalam
pengetahuan yang diberikan, sering terjadi melakukan pembelajaran. Perpaduan teori
pertengkaran dikarenakan anak masih yang penulis temukan dalam pembelajaran
kurang mampu mengontrol emosi, yang sedang berlangsung adalah
antusiasme siswa dalam seni namun penggunaan teori kognitivisme, humanisme,
menurun dalam hal akademik. behaviorisme, dan konstruktivisme.
Perbedaan karakteristik individu ini Pengaplikasian perpaduan teori pada proses
ada yang baik dan ada pula yang merugikan pembelajaran adalah:
orang lain. Seperti yang diketahui, anak a. Guru memberikan penugasan kepada
yang suka mengganggu temannya akan siswa. (Teori behaviorisme)
menyebabkan konsentrasi dari teman
lainnya terganggu. Perbedaan tersebut juga

97
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

b. Guru menjelaskan kembali materi yang yang malas dalam mengerjakan tugas yang
telah dikerjakan siswa. (Teori telah diberikan gurunya. Sehingga harus
humanisme) diberikan alternatif solusi untuk bisa
c. Guru memberikan kesempatan kepada memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas
siswa untuk mencoba apa yang telah guru yang diberikan oleh guru.
jelaskan. (Teori kognitivisme) Selain itu, pada observasi yang
d. Guru menyusun penugasan untuk siswa. dilakukan, penulis menemukan adanya
(Teori konstruktivisme) masalah pada siswa dalam menerima materi
e. Guru mengondisikan kelas saat siswa yang diberikan oleh guru. Banyak siswa
sedang mengerjakan tugas. (Teori yang kurang tertarik terhadap pembelajaran
humanisme) Perpaduan teori yang yang berlangsung karena mereka
beragam ini nantinya dapat menghasilkan menganggap apa yang mereka pelajari
pengetahuan yang beragam pula dari membosankan. Salah satu faktor yang
siswa. menyebabkan minat siswa berkurang
Dari kasus yang ada terdapat peserta terhadap pembelajaran, yaitu kurangnya
didik yang memiliki daya ingat yang rendah perhatian guru terhadap siswa.
terhadap apa yang telah dijelaskan oleh 3. Evaluasi Hasil Belajar
gurunya. Hal ini bisa disebabkan karena Dari data hasil wawancara yang
masih terdapat siswa yang kesulitan dalam dilakukan, evaluasi di SDN Kauman 2 dan
menghafal karena kurang terasah dan juga SDN Tanjung VI menggunakan evaluasi
kurangnya minat siswa akan literasi pengetahuan, sikap, dan spiritual. Untuk
sehingga minimnya pengetahuan yang evaluasi pengetahuan guru mengambil
dimiliki dan menjadi kendala siswa ketika berdasarkan nilai tugas maupun nilai ujian.
dihadapkan dalam memecahkan problem Evaluasi sikap diambil dari pengamatan
antara data dan fakta yang diperoleh. Hal itu guru terhadap tingkah laku siswanya ketika
tentunya memerlukan pemecahan yang lebih kegiatan pembelajaran berlangsung ataupun
mendalam dikarenakan apabila siswa tidak saat kegiatan mengaji berlangsung.
mampu mengingat materi maka anak-anak Penilaian saat kegiatan mengaji di sini yang
akan sulit memahami materi sehingga dinilai oleh guru adalah saat mendengarkan
nantinya pembelajaran dinilai kurang dan menyimak atau apakah anak didiknya
bermakna. tidak mendengarkan dan malah berbicara
Perbedaan gaya belajar yang ada pada sendiri. Penilaian spiritual dilakukan oleh
siswa dapat dipengaruhi oleh motivasi yang guru keagamaan. Output penilaian ini
ada pada siswa untuk belajar. Terdapat nantinya dalam bentuk buku rapor. Karena
berbagai faktor yang menyebabkan siswa SDN Kauman 2 dan SDN Tanjung VI
untuk melakukan kegiatan belajar. merupakan SD dengan semua siswanya
a. Adanya tugas yang diberikan guru. beragama Islam maka buku rapornya
b. Keinginan untuk mendapat juara di kelas. terdapat 2, yaitu rapor untuk penilaian
c. Keinginan untuk lebih unggul dari pengetahuan umum dan rapor untuk
temannya. kegiatan keagamaan.
d. Takut mendapat hukuman. Namun, terdapat beberapa
Dari faktor-faktor yang ada tersebut permasalahan ketika melakukan pengukuran
tentunya tidak berlaku untuk semua siswa. maupun evaluasi. Misalnya dalam evaluasi
Terkadang masih terdapat beberapa siswa monitoring, di sini guru masih kurang

98
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

memperhatikan program pembelajaran yang menyamaratakan semua anak didiknya.


efektif dan tepat sasaran sehingga terjadi Penggunaan suara yang tegas dari seorang
pemborosan sumber dan waktu pelaksanaan guru dapat meningkatkan fokus siswa yang
pembelajaran. Dalam hal mengevaluasi, sedang bosan.
guru hanya memberikan evaluasi berupa tes Karakteristik individu ini selain dari
tulis tanpa adanya variasi yang menurut saya segi perilaku juga ada dari segi
dinilai kurang untuk dijadikan suatu tolak perkembangan. Tidak semua peserta didik
ukur. Pemberian evaluasi terkadang juga yang ada di kelas memiliki perkembangan
hanya dilakukan satu kali secara yang sama. Terdapat peserta didik yang
keseluruhan yang mana menurut saya juga memiliki perkembangan kognitif rendah
dinilai kurang efektif karena pemberian cenderung sering tertinggal pembelajaran
evaluasi seharusnya diberikan setiap yang ada di kelas. Untuk itu guru harus
pergantian materi pembelajaran. Hal itu mempunyai alternatif solusi untuk
bertujuan agar guru bisa mengetahui bahwa mengatasi hal tersebut, misalnya dengan
materi yang sedang diajarkan sudah berhasil menyuruh siswa untuk banyak membaca
dipahami oleh siswa atau tidak sehingga karena seperti yang sudah kita ketahui
guru bisa mengetahui permasalahan yang bahwa dengan banyak membaca maka
terjadi dan bisa memberikan solusi. Dan kecerdasan intelektual dapat meningkat
untuk hasil dari evaluasi, masih terdapat karena membaca bisa menambah memori
beberapa siswa yang mempunyai nilai yang pengetahuan dan menambah topik bahasan
kurang memuaskan sehingga bisa dikatakan dan pengetahuan ketika saling berinteraksi.
pembelajaran masih belum berhasil. Untuk Selain itu guru bisa memberikan bimbingan
itu, guru seharusnya lebih memperhatikan ekstra di luar jam pembelajaran berlangsung.
pengukuran dan evaluasi karena aspek Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu
tersebut sangat penting dalam pendidikan kegiatan pembelajaran yang dialami oleh
maupun pembelajaran. peserta didik lainnya. Pemberian bimbingan
Alternatif Permasalahan Peserta ini dilakukan agar peserta didik dengan
Didik Dalam Pelaksanaan Pembelajaran perkembangan kognitif yang rendah dapat
di Sekolah Dasar mengikuti kegiatan pembelajaran yang
1. Mengatasi Perbedaan Karakteristik berlangsung.
Individu 2. Mengatasi Gaya Belajar Siswa
Perbedaan karakteristik individu ini Daya ingat siswa yang rendah
ada yang baik dan ada pula yang merugikan menjadi permasalahan yang tidak bisa
orang lain. Seperti yang diketahui, anak disepelekan karena jika hal itu terus
yang suka mengganggu temannya akan dibiarkan maka pembelajaran akan kurang
menyebabkan konsentrasi dari teman bermakna bagi sebagian siswa sehingga
lainnya terganggu. Perbedaan karakteristik tujuan dari adanya pembelajaran di sini juga
yang seperti itulah yang menjadi tantangan akan ikut terganggu. Oleh karena itu untuk
para guru dalam melakukan proses meningkatkan daya ingat supaya tidak
pembelajaran. Guru dituntut untuk ekstra hilang, guru selalu menanyakan apa yang
dalam memberikan pendidikan kepada anak telah mereka pelajari sebelumnya. Hal ini
didiknya. Perbedaan karakteristik individu dilakukan oleh guru supaya pengetahuan
ini membutuhkan kepekaan yang tinggi bagi yang diperoleh siswa tidak sampai hilang.
seorang guru. Guru tidak bisa

99
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

Selain permasalahan tersebut, lakukan untuk melibatkan siswa di setiap


permasalahan lain yang ditemui adalah rasa tahapan pembelajaran.
malas siswa dalam mengerjakan tugas yang 3. Mengatasi Permasalahan Evaluasi Hasil
telah diberikan gurunya. Untuk mengatasi Belajar
hal tersebut guru harus memberikan Setiap guru pastinya sudah
punishment kepada mereka yang tidak melaksanakan evaluasi pembelajaran,
mengerjakan tugasnya. Punishment ini namun masih saja terdapat kendala di
diberikan ketika proses pembelajaran selesai dalamnya. Sebelum mengevaluasi ada
atau di sela-sela proses pembelajaran. Siswa beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
diberi punishment yang mengharuskannya guru agar pemberian evaluasi bisa berjalan
mengerjakan tugas tersebut hingga selesai. secara lebih efektif.
Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui a. Guru harus menguasai materi
bahwa penugasan di rumah harus dikerjakan pembelajaran terlebih dahulu sehingga
di rumah bukan di sekolah, sehingga ketika ketika menyampaikan materi kepada
teman lainnya sedang istirahat siswa yang anak tidak kebingungan dan anak akan
tidak mengerjakan tugas harus mengerjakan mudah memahami materi yang
tugas yang belum mereka kerjakan. disampaikan. Serta dalam pemberian
Punishment diberikan kepada mereka yang evaluasi nanti guru bisa memberikan soal
melakukan kesalahan ataupun tidak yang tepat sasaran, dimana bisa dijadikan
mengerjakan tugas, sedangkan reward tolak ukur apakah siswa sudah mampu
diberikan kepada mereka yang berprestasi. memahami atau tidak sesuai dengan
Dari hasil wawancara yang dilakukan materi yang diajarkan.
dengan guru pengajar, reward diberikan b. Guru harus memfasilitasi siswa dengan
kepada mereka yang berprestasi di akhir bantuan alat peraga agar dalam proses
semester. Pemberian reward hanya pembelajaran siswa bisa lebih mudah
dilakukan ketika akhir semester bukan setiap untuk memahami materi sehingga saat
tahap pembelajaran yang dicapai, hal ini diberikan evaluasi diharapkan anak bisa
dilakukan agar tidak menimbulkan mendapatkan nilai yang bagus.
kecemburuan sosial pada siswa. Namun, Guru harus memberikan evaluasi
pemberian reward pada siswa setiap tahap tidak hanya berdasarkan satu tes tulis saja,
sebenarnya dapat meningkatkan minat siswa melainkan harus divariasikan dengan tes
terhadap pengajar dan dapat meningkatkan lainnya karena kemampuan siswa itu
motivasi belajar siswa. berbeda-beda sehingga ketika ingin
Untuk mengatai rasa bosan siswa memberikan evaluasi juga harus
dalam menerima materi pelajaran, guru bisa divariasikan agar tidak hanya
menggunakan media pembelajaran yang menguntungkan salah satu siswa saja.
menarik karena penggunaan media
pembelajaran di sini menjadi salah satu E. SIMPULAN
faktor penunjang pembelajaran selain buku Pendidikan psikologi merupakan
dan juga dapat meningkatkan minat siswa dasar yang harus dipenuhi guru dalam
terhadap kegiatan pembelajaran. Media melakukan proses pembelajaran. Oleh
pembelajaran yang menarik dan interaktif karena itu, pendidik perlu mengetahui
merupakan salah satu cara yang dapat guru permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan pembelajaran yang meliputi

100
Eka Maya Kusama, Yayuk Setiarini, Agung Setyawan

aspek perbedaan individu, belajar, memori, Nurlina, Nurfadilah, & Bahri, A.


dan pengetahuan, motivasi belajar, teori (2021). Teori Belajar Dan Pembelajaran.
belajar, perkembangan peserta didik, dan Riswanti, C., Halimah, S.,
Magdalena, I., Tiarma, &, & Silaban, S.
pengukuran evaluasi. Dengan mengetahui
(2020). Perbedaan Individu dalam Lingkup
aspek permasalahan tersebut maka penulis Pendidikan. PANDAWA, 2(1), 97–108.
memberikan alternatif solusi untuk guru dan https://doi.org/10.36088/PANDAWA.V2I1.
peserta didik dalam proses belajar mengajar. 609
Alternatif tersebut seperti pemberian Ropii, M., Fahrurrozi, M. (2017).
punishment dan reward untuk mengatasi Evaluasi Hasil Belajar. Lombok:
kemalasan dalam mengerjakan tugas dan Universitas Hamzanwadi Press.
Sit, M. (2012). Perkembangan
penggunaan media pembelajaran yang
Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.
interaktif untuk mengurangi rasa bosan Slavin, R. E. (2011). Psikologi
siswa dalam menerima materi pelajaran. Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Sehingga nantinya diharapkan dalam proses Indeks.
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
dengan lancar dan bisa tercapainya tujuan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
belajar yang diharapkan. Akan tetapi Kualitatif, dan R&B (21 ed.). Alfabeta.
Yadnyawati, I. A. (2021).
pemberian punishment dan reward tidak
Perkembangan Peserta Didik. Denpasar:
dapat berlaku secara merata terhadap UNHI Press.
seluruh siswa karena tidak semua siswa
termotivasi dengan adanya punishment dan
reward oleh karena itu guru diharuskan
memiliki kemampuan lain yang dapat
membuat siswa bisa mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menyenangkan.

G. DAFTAR PUSTAKA
Anggrayani, Y. (2011). Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
dalam Mengikuti Pelajaran Pengawetan di
SMK Negeri 1 Pandak, Bantul, D. I.
Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negri
Yogyakarta.
Arfani, L. (2016). Mengurai Hakikat
Pendidikan, Belajar Dan Pembelajaran.
Jurnal PPKN & Hukum, 11(2), 81–97.
Asrul, Ananda, R., Rosnita. (2014).
Evaluasi Pembelajaran. Medan:
Citapustaka Media.
Bhinnety, M. (t.thn.). Struktur dan
proses memori. Buketin Psikologi, 16(2),
74-88.
Djatmiko, P. (2014). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Surabaya: Anugerah.
Herliani, Boleng, D. T., & Maasawet,
E. T. (2021). Teori Belajar Dan
Pembelajaran.

101

Anda mungkin juga menyukai