Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

DWI ARRI ASMADI (NIM : 857381426)


GUNTUR WICAKSONO (NIM : 85737663)
Pemikiran Tokoh
Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan
TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Teori belajar humanistik


Sebuah teori belajar yang di pelopori oleh Jurgen Habermas,
teori ini bersifat abstrak dan lebih mendekati bidang kajian
filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi. Tujuan asalnya
adalah untuk memanusiakan manusia agar tercapainya
aktualisasi, pemahaman serta realisasi untuk belajar secara
optimal.
BEBERAPA TOKOH ALIRAN
HUMANISTIK
 Kolb  Kelompok reflector
 Tahap pengalaman konkret  Kelompok teoris
 Tahap pengamatan aktif dan  Kelompok pragmatis
refrlektif  Jurgen Habermas
 Tahap konseptualis  Belajar teknis
 Tahap eksperimentasi aktif  Belajar praktis
 Honey dan Mumford
 Belajar emansipatoris
 Kelompok aktivis
Langkah-Langkah pembelajaran dengan
pendekatan dari humanistic
a. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
b. Menentukan materi pembelajaran.
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik.
d. Mengidentifikasi topik-topik Pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri
dalam belajar.
e. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran
f. Membimbing belajar secara aktif.
g. Membimbing untuk memahami hakikat atau makna pengalam belajarnya.
h. Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya.
i. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru kedalam situasi nyata.
j. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
Pandangan Progresif
dalam Pembelajaran
Menurut Dewey terdapat 3
tingkatan kegiatan di sekolah.
 Tingkatan pertama untuk anak pada pendidikan prasekolah
berkenaan dengan kemampuan panca indra dan kordinasi
fisik.
 Tingkatan kedua menggunakan bahan belajar yang
bersumber dari lingkungan agar mampu membangun
kreativitas.
 Tingkatan ketiga mampu menemukan ide-ide atau gagasan
untuk memecahkan persoalan yang sama.
Pandangan Sosiokultural
Konstruktivis dalam
Pendidikan
Revolusi konstruktivis pendidikan lahir dari gagasan Piaget dan
Vygotsky, dimana keduanya menekankan bahwa perubahan kognitif
hanya terjadi jika konsepsi-konsepsi dipahami sebelum diolah melalui
suatu proses ketidakseimbangan dalam Upaya memahami informasi-
informasi baru.
Beberapa metode konstruktivis modern menurut Vygotsky:
 Pembelajaran koopratif
 Pembelajaran berbasis proyek
 Penemuan
4 Prinsip kunci teori konstruktivis modern

1. Penekanan pada hakikat sosial dari pembelajaran.


2. Ide bahwa belajar paling baik apabila konsep itu dalam
zona pengembangan mereka.
3. Adanya penekanan pada keduanya, yaitu hakikat sosial
dari belajar dan zona perkembangan terdekat
(pemagangan kognitif).
4. Menekankan kemandirian atau belajar menggunakan
media.
Paradigma konstriktivis memandang siswa
Proses konstruksi sebagai pribadi yang sudah memiliki
pengetahuan menurut Von kemampuan awal sebelum mempelajari
sesuatu.
Galserfeld;
Pendekatan Vygotsky menganjurkan
1. Kemampuan mengingat dan pengetesan lapisan bawah dan atas zona itu
mengungkapkan Kembali pengalaman. sehingga mengetahui tentang tingkat status
2. Kemampuan membandingkan dan dan kemampuan normal siswa saat ini di
mengambil keputusan akan kesamaan samping juga beberapa banyak siswa
dan perbedaan mendapatkan manfaat dan jenis-jenis
bantuan tertentu.
3. Kemampuan untuk lebih menyukai
sesuatu pengalaman yang satu dari pada
yang lain.
Pandangan Ki Hadjar
Dewantoro Terhadap
Pendidikan
Pendidikan adalah Upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti bahwa menjadi manusia yang mandiri,
agar tidak tergantung kepada oranglain baik lahir ataupun batin.
Kemerdekaan yang dimaksud yaitu: berdiri sendiri, tidak bergantung kepada oranglain, dan dapat
mengatur dirinya sendiri.
Lahirnya Taman Siswa juga diilhami oleh model pendidikan barat yang tidak menyelesaikan persoalan
peningkatan kualitas sumber daya manusia waktu itu.
Beberapa falsafah yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantoro tentang pendidikan:
1. Segala alat, usaha dan cara harus sesuai dengan kodratnya
2. Kodratnya itu tersimpan dalam adat-istiadat setiap Masyarakat dengan berbagai kekhasannya yang
semuanya itu bertujuan untuk mencapai hidup tertib dan damai
3. Adat-istiadat sifatnya selalu berubah (dinamis)
4. Untuk mengetahui karakteristik Masyarakat saat ini diperlukan kajian mendalam tentang kehidupan
Masyarakat tersebut di masa lampau, sehingga dapat diprediksi kehidupan Masyarakat yang akan
datang
5. Perkembangan budaya Masyarakat akan dipengaruhi unsur-unsur lain, hal ini terjadi karena pergaulan
antar bangsa.

Anda mungkin juga menyukai