Anda di halaman 1dari 14

Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA


Volume 6 Nomor 1, Januari – April 2020, halaman 110 – 123
Tersedia Daring pada https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math

PENGEMBANGAN LEMBAR AKTIVITAS MAHASISWA BERDASARKAN TEORI


APOS UNTUK MEMAHAMI KONSEP JUMLAH RIEMANN

DEVELOPMENT OF STUDENT ACTIVITIES SHEET BASED ON APOS THEORY TO


UNDERSTAND THE CONCEPT OF RIEMANN SUM

Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono


STMIK Atma Luhur Pangkalpinang, Universitas Sriwijaya, Universitas Sriwijaya
mayasaftari@atmaluhur.ac.id, darmawijoyo1965@gmail.com, yhartono@unsri.ac.id

Abstrak: Metode penelitian yang digunakan adalah design research tipe development study. Penelitian ini
mengembangkan bahan ajar berupa lembar aktivitas mahasiswa pokok bahasan jumlah Riemann berdasarkan teori
APOS yang valid, praktis, dan memiliki efek potensial dalam pembelajaran matematika. Penelitian memanfaatkan
software Microsoft Excel. Pengembangan bahan ajar melalui tahapan yaitu preliminary study dan formative study.
Tahap preliminary meliputi persiapan dan desain, sedangkan tahap formative study meliputi Self Evaluation,
Expert Reviews, One to One, Small Group dan Field Test. Kevalidan bahan ajar dinyatakan oleh dua orang pakar
(expert review), dua teman sejawat dan tiga mahasiswa (one-to-one). Kepraktisan bahan ajar terlihat dari hasil
kegiatan small group. Berdasarkan hasil uji lapangan (field test), diperoleh bahwa penggunaan bahan ajar LAM
berdasarkan teori APOS yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika khususnya konsep jumlah Riemann. Dari hasil uji coba, persentase pemahaman konsep di atas 61,00
%. Ini menggambarkan semua indikator pemahaman konsep matematika mahasiswa dikatakan baik.
Kata Kunci: teori APOS, konsep jumlah Riemann, lembar aktivitas mahasiswa
Abstract: This research method used is design research type development study. This research develops teaching
materials in the form of student activity sheets about the Riemann sum based on APOS theory that is valid,
practical, and has a potential effect in mathematics learning. Research utilizing Microsoft Excel software.
Development of teaching materials through stages, preliminary study dan formative study. The preliminary stage
included preparation and design, the formative study stage included Self Evaluation, Expert Reviews, One to One,
Small Group and Field Test. The validity of teaching materials was stated by two experts (expert review), two
peers and three students (one-to-one). The practicality of instructional materials was seen from the results of small
group activities. Based on the result of field test, it was found that the use of LAM teaching materials based on the
APOS theory developed had a potential effect on the comprehension ability of mathematics concept especially in
Riemann sum concept, From the result of the test, the percentage of concept comprehension was above 61.00%.
this illustrates all of indicators of understanding students' mathematical concepts were good.
Keywords: APOS theory, Riemann sum conceptual, student activities sheet

Cara Sitasi: Saftari, M., Darmawijoyo, D., & Hartono, Y. (2020). Pengembangan lembar aktivitas mahasiswa
berdasarkan teori APOS untuk memahami konsep jumlah Riemann. Math Didactic: Jurnal Pendidikan
Matematika, 6(1), 110-123. https://doi.org/10.33654/math.v6i1.914

Submitted: February 4, 2020


Revised: May 13, 2020
Published: April 30, 2020
Available Online Since: May 14, 2020 https://doi.org/10.33654/math.v6i1.914
Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 110 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

Teori yang menelaah bagaimana mahasiswa mempunyai tujuan untuk


memahami konsep matematika bagi individu mengembangkan zona perkembangan terdekat
dinamakan dengan teori APOS (Aksi, Proses, (ZPD) yaitu jarak kemampuan menyelesaikan
Objek, dan Skema). Dalam teori ini, dijelaskan masalah sendiri dengan kemampuan
bahwa untuk memahami konsep matematika, menyelesaikan masalah melalui hubungan
individu tersebut harus mengalami tahapan dengan teman yang memiliki kemampuan
yaitu action (aksi), process (proses), object lebih dibanding dirinya (Yohanes, 2010).
(objek), dan schema (skema) (Mulyono, 2011). Pengetahuan dan pemahaman siswa
Dubinsky yang mengembangkan teori APOS terhadap konsep matematika berdasar NCTM
mengemukakan bahwa, teori APOS dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: (1)
merupakan pendekatan cara belajar dan mendefinisikan konsep secara verbal dan
memahami konsep matematika pada tingkatan tertulis; (2) Mengidentifikasi membuat contoh
perguruan tinggi yang menggabungkan dan bukan contoh; (3) menggunakan model,
penggunaan teknologi, membuat kumpulan diagram, dan simbol-simbol untuk
kecil untuk belajar, serta memperlihatkan mempresentasikan suatu konsep; (4)
sikap mental mahasiswa (Dubinsky & mengubah suatu bentuk presentasi ke dalam
Mcdonald, 2005). Konstruktivisme sosial bentuk lain; (5) mengenal berbagai makna dan
merupakan paham yang dianut dalam teori interpretasi konsep; (6) mengidentifikasi sifat-
APOS ini. Menurut Vygotsky, paham sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang
konstruktivisme menjelaskan bahwa siswa menentukan suatu konsep; (7)
melakukan kegiatan belajar dengan membandingkan dan membedakan konsep
berinteraksi sesama teman yang sebaya atau (Karim, 2011)
yang lebih tua darinya yang memiliki Selanjutnya menurut Mulyono,
kemampuan lebih darinya. Vygotsky yakin pemahaman konsep matematika saat siswa
bahwa pembelajaran terjadi apabila siswa mampu memberikan bukti bahwa mereka: (1)
bekerja atau belajar menangani tugas-tugas mengenali, menandai, dan menghasilkan atau
atau masalah kompleks yang masih berada memberikan contoh-contoh dari konsep-
pada jangkauan kognitif siswa atau tugas-tugas konsep; (2) menggunakan dan
tersebut berada pada Daerah Perkembangan menghubungkan model-model, diagram-
Terdekat atau Zone of Proximal Development diagram, manipulasi-manipulasi, dan
(ZPD) (Yohanes, 2010). representasi-representasi beragam dari konsep
Konsep Zone of Proximal Development –konsep; (3) mengidentifikasi dan
(ZPD) memiliki hubungan untuk mewujudkan mengaplikasikan prinsip-prinsip; (4)
susunan cara belajar kerjasama dan pemberian mengetahui dan mengaplikasikan fakta-fakta
nilai autentik yang memuat aspek kaidah dan definisi-definisi; (5) membandingkan,
perkembangan, di mana tujuan perkembangan membedakan, dan mengintegrasikan konsep-
tersebut dipengaruhi oleh cara belajar konsep konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan; (6)
ilmu pengetahuan, yang membimbing peserta mengenali, menginterpretasi, dan
didik menggunakan akal pikirannya dan mengaplikasikan tanda-tanda, simbol-simbol,
bagaimana peserta didik mampu istilah-istilah yang digunakan untuk
memperhatikan lingkungan sekitarnya. mempresentasikan konsep-konsep (Mulyono
Vygotsky menyebutkan bahwa hubungan antar & Hapizah, 2018)

© by Author(s) 111 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Proses memahami ide atau gagasan and beyond. It seems that it is possible not only
dalam matematika merupakan produk to discuss and conjecture, but to provide
membangun atau membangun kembali evidence suggesting, that concepts such as
pemikiran terhadap sesuatu yang berhubungan mathematical induction, propositional and
dengan matematika. Membangun atau predicate calculus, functions as processes and
membangun kembali pemikiran tersebut objects, linear independence, topological
dilakukan melalui aktivitas berupa action, spaces, duality of vector spaces, duality of
process, object yang dihubungkan dalam suatu topological vector spaces, and even category
schema yang disingkat APOS (Aksi, proses, theory can be analyzed in terms of extensions
objek, dan skema) untuk memecahkan suatu of the same notions that Piaget used to
permasalahan (Dubinsky & Mcdonald, 2005). describe children's construction of concepts
Konsepsi merupakan pemahaman anak tentang such as arithmetic, proportion, and simple
suatu konsep, bersifat subjektif atau personal, measurement...” (Dubinsky, 2002). Hal ini
serta akan menjadi bagian jaringan berarti bahwa teori APOS sangat bermanfaat
pengetahuan anak. Dengan demikian, sangat untuk meningkatkan pemahaman konsep
dimungkinkan terbentuknya konsepsi pada diri matematika siswa, salah satunya adalah topik
setiap anak tergantung pada keluasan jaringan dalam kalkulus seperti materi limit, jumlah
informasi yang dimilikinya (Kusaeri, 2017). Riemann, aturan yang berlaku dalam turunan,
Marsitin juga menjelaskan bahwa teori pemahaman diferensial, dan topik lainnya.
aksi, proses, objek, dan skema (APOS) selain Dalam menerapkan pembelajaran
sebagai pendekatan pembelajaran tingkat berdasarkan teori APOS ini, perlu
tinggi, teori APOS juga memperlihatkan dikembangkan perangkat pembelajaran yang
hubungan matematika dengan kemampuan isinya disesuaikan dengan teori ini. Perangkat
kreativitas akal untuk memahami lebih lanjut pembelajaran berupa bahan ajar yang
konsep matematika (Marsitin, 2017). dikembangkan harus memenuhi tahapan
Konstruksi mental yang terbentuk dapat konstruksi dan rekonstruksi dalam teori APOS
digambarkan pada Gambar 1 berikut. yaitu di dalamnya terdapat kegiatan APO
Interiorization
(action, process, object) yang di organisasikan
dalam suatu schema. Menurut Mulyono teori
AKSI ini hadir untuk memahami metode yang telah
PROSES dikembangkan dan dijelaskan oleh Piaget
untuk menggambarkan kemajuan cara bernalar
dan berpikir anak tentang konsep matematika
Encapsulate lebih dalam (Mulyono, 2012).
OBJEK
De-encapsulate Hal senada juga dijelaskan oleh
Ningsih bahwa teori aksi, proses, objek, dan
Gambar 1. Skema terbentuknya suatu konsep pada
pikiran seseorang. skema (APOS) beranggapan bahwa ilmu
pengetahuan yang di punyai individu
Menurut Dubinsky, “... What we feel is merupakan hasil hubungan dengan orang lain
exciting is that, as he suggested, this same dan hasil konstruksi mental individu dalam
approach can be extended to more advanced memahami pikiran serta gagasan dalam
topics going into undergraduate mathematics matematika (Ningsih & Rohana, 2018).

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 112 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

Prosedur pengembangan bahan ajar konsep matematika pokok bahasan jumlah


berupa modul berbasis teori APOS yang Riemann. Untuk memahami konsep jumlah
dilakukan Wartini yaitu Pengembangan Riemann ini, dikembangkan bahan ajar berupa
diawali dengan suatu contoh yang berkaitan lembar aktivitas mahasiswa berdasarkan teori
dengan konsep matematika yang akan APOS melalui aktivitas yang menggunakan
diberikan pengajar. Menurut Khatimah, proses komputer (Dubinsky, 2002). Maharaj
pengembangan LKS yang didasarkan pada menjelaskan bahwa kemampuan pemahaman
teori aksi, proses, objek, dan skema diawali konsep fungsi beserta penggambaran grafik
kegiatan menganalisis kebutuhan untuk merupakan kemampuan utama yang harus
aktivitas pembelajaran di sekolah dan analisis dimiliki oleh mahasiswa dalam memahami ide
awal akhir, dilanjutkan ke tahap berikutnya atau konsep jumlah Riemann (Maharaj, 2013).
pembuatan desain, pengembangan hasil Dalam penelitian lain, Maharaj juga
desain, tahap implementasi, dan tahap mengemukakan tentang kemampuan
penilaian (Khotimah, 2015). Selanjutnya siswa mahasiswa dalam pemahaman konsep integral
akan membuat perenungan tentang konsep juga dibutuhkan pemahaman konsep Riemann
yang diberikan, memasuki tahap aksi menjadi (Maharaj, 2014).
proses (Oktari, Hartono, & Santoso, 2017). Penelitian teori APOS yang telah
Mahasiswa akan mengamati syarat-syarat dilakukan oleh Yunita, dijelaskan bahwa
yang harus dipenuhi mengenai suatu konsep, dengan menerapkan model APOS dalam
memasuki tahap pengonstruksian obyek. pembelajaran matematika dapat
Dalam pemikiran siswa akan terbangun meningkatkan kegiatan belajar dan hasil
struktur pengetahuan tentang konsep yang proses pembelajaran, mahasiswa mampu
diajarkan. Konsep matematika yang diajarkan menghubungkan pikiran serta pendapat dirinya
di perguruan tinggi adalah konsep matematika untuk menyelesaikan permasalahan
yang sulit, rumit dan kompleks. Sulit dan rumit matematika (Anwar & Abdillah, 2016).
karena mengandung simbolik dan memiliki Penelitian lainnya dijelaskan bahwa hasil
berbagai makna atau arti, sedangkan belajar dalam domain sikap, diperoleh bahwa
kompleks karena memiliki hubungan dengan siswa sudah memperlihatkan sikap selalu
konsep terdahulu. Dalam memahami konsep berusaha menemukan kesalahan dan
matematika, individu harus memiliki kekeliruan, bekerja sama, dan cepat tanggap.
kemampuan (a) memahami makna atau arti Hal ini memperlihatkan bahwa lembar kerja
simbolik pada konsep itu, (b) menguasai siswa berbasis teori aksi, proses, objek, dan
konsep terdahulu, dan (c) mengaitkan konsep skema (APOS) dapat di manfaatkan untuk
terdahulu dengan konsep yang sedang belajar konsep matematika (Lestari,
dipahami (Hanifah & Abadi, 2018). Teori aksi, Darmawijoyo & Aisyah, 2018) serta penelitian
proses, objek, dan skema (APOS) dapat yang dilakukan oleh Hanifah (2018),
digunakan sebagai alat analisis yang dijelaskan bahwa lembar kerja yang
dimanfaatkan peneliti untuk mengetahui dikembangkan berdasarkan teori APOS
tingkat pemahaman konsep matematika pada berpengaruh untuk meningkatkan kegiatan
topik bahasan kalkulus (Sholihah & Mubarok, dan dorongan mahasiswa untuk memahami,
2016). Menurut Dubinsky, teori APOS juga mendapat tanggapan positif dan hasil (nilai)
cocok untuk meningkatkan pemahaman yang diperoleh mahasiswa rata-rata baik. Dari

© by Author(s) 113 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

penelitian inilah peneliti tertarik untuk mendesain produk yang dikembangkan yaitu
mengembangkan bahan ajar berbasis teori berupa lembar aktivitas mahasiswa (LAM)
APOS pada mata kuliah kalkulus pokok yang berisi pokok bahasan jumlah Riemann
bahasan Jumlah Riemann. Pokok bahasan ini berdasarkan teori APOS.
dipilih karena merupakan materi kuliah dasar Tahap formative study meliputi Self-
yang harus dimiliki untuk mempelajari pokok Evaluation, Expert Reviews, One-to-One,
bahasan integral. Bahan ajar yang Small Group dan Field Test.
dikembangkan harus memenuhi unsur efektif Tahap formative study, peneliti
valid, dan praktis, serta mempunyai efek menggunakan desain formative evaluation.
potensial dalam pembelajaran matematika Adapun diagram alur desain formative
khususnya memahami konsep jumlah evaluation, yaitu:
Riemann sehingga memungkinkan pembelajar
khususnya mahasiswa bisa belajar lebih giat
lagi dan dapat berkolaborasi dengan
mahasiswa yang lain berdasarkan konstruksi
mental dalam teori APOS.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini merupakan


Gambar 2. Alur desain Formative Research
penelitian pengembangan (design research) (Zulkardi, 2002)
tipe development study (van den Akker, 1999). Pada tahap self-evaluation, peneliti
Penelitian ini mengembangkan bahan ajar melakukan kegiatan evaluasi pada produk
pokok bahasan jumlah Riemann berupa LAM yang telah dibuat dengan kesesuaian teori
(lembar aktivitas mahasiswa) yang didasarkan APOS dan tujuan peneliti untuk melatih
pada teori APOS yang valid dan praktis kemampuan pemahaman konsep matematika
dengan memanfaatkan software Microsoft mahasiswa. Hasil desain pada tahap self-
Excel serta memiliki efek potensial dalam evaluation dinamakan dengan prototipe
pembelajaran matematika melalui dua pertama.
tahapan. Tahap preliminary study meliputi Pada tahap Expert Reviews, prototipe
persiapan awal serta pendesainan. Persiapan pertama dan lembar validasi diserahkan
yang dilakukan peneliti yaitu menentukan kepada dua orang pakar, dua teman sejawat
tempat dan subjek penelitian, menentukan untuk dievaluasi kevalidan produk yang
jadwal dan kerjasama di tempat penelitian dan dihasilkan dari segi isi, konstruk dan
peneliti mengumpulkan daftar nama penggunaan bahasa. Pada saat yang
mahasiswa kelas subjek penelitian. Langkah bersamaan, prototipe pertama diujicobakan ke
selanjutnya, peneliti melakukan analisis tiga orang mahasiswa (one-to-one) pada yang
kurikulum yaitu standar kemampuan (SK) dan memberikan komentar untuk memperbaiki
kemampuan dasar (KD) untuk materi integral bahan ajar yang dikembangkan peneliti.
pokok bahasan Jumlah Riemann dan kajian Komentar-komentar dan saran dari
literatur yang berkaitan dengan materi integral. pakar/panelis serta komentar/saran mahasiswa
Setelah melakukan persiapan, peneliti

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 114 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

dijadikan sebagai gagasan atau ide guna bangun yang terbentuk pada grafik dan
memperbaiki prototipe pertama. menentukan luas daerah bangun tersebut.
Tahap selanjutnya, prototipe kedua
dicobakan pada beberapa kelompok kecil
mahasiswa (small group). Saran dan hasil uji
coba prototipe kedua pada tahap ini dijadikan
gagasan untuk memperbaiki bahan ajar yang
selanjutnya disebut dengan prototipe ketiga.
Pada tahap field test, prototipe ketiga
diujicobakan di kelas subjek penelitian yang
disebut dengan field test. Hasil pada tahap ini
merupakan produk yang melalui uji validitas Gambar 3. Aktivitas 1 lembar aktivitas mahasiswa
dan kepraktisan yang dievaluasi berdasarkan
analisis pada instrumen penelitian. Pada tahap Aktivitas 2. skema fungsi yaitu
ini, produk yang dikembangkan akan diketahui kegiatan yang membimbing mahasiswa
efek potensial bahan ajar yang dihasilkan. menentukan bahwa nilai y fungsi f(x)
mewakili panjang dari masing-masing persegi
Hasil Penelitian dan Pembahasan panjang dalam jumlah Riemann.

Hasil
Kegiatan penelitian ini, mahasiswa
diberikan 4 aktivitas dalam lembar aktivitas
mahasiswa (LAM). aktivitas 1 merupakan
kegiatan yang membimbing mahasiswa
menentukan luas daerah suatu bidang pada
koordinat Kartesius. Kegiatan ini diawali
dengan menggambar grafik, mengamati Gambar 4. Aktivitas 2 lembar aktivitas mahasiswa
bangun yang terbentuk pada grafik dan
Aktivitas 3. jumlah Riemann yaitu
menentukan luas daerah bangun tersebut.
mahasiswa menentukan jumlah Riemann suatu
Aktivitas 2, skema fungsi yaitu kegiatan yang
daerah.
membimbing mahasiswa menentukan bahwa
nilai y fungsi f(x) mewakili panjang dari
masing-masing persegi panjang dalam jumlah
Riemann. Aktivitas 3, jumlah Riemann yaitu
mahasiswa menentukan jumlah Riemann suatu
daerah. Aktivitas 4, mahasiswa merumuskan
jumlah Riemann untuk menentukan luas suatu
daerah.
Gambar 5. Aktivitas 3 lembar aktivitas mahasiswa
Aktivitas 1. Kegiatan ini diawali
dengan menggambar grafik, mengamati

© by Author(s) 115 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Aktivitas 4, mahasiswa merumuskan dari komentar salah satu mahasiswa yang


jumlah Riemann untuk menentukan luas suatu mengatakan bahwa agar dipermudah lagi
daerah. langkah-langkah pengerjaan sehingga mudah
untuk dipahami.
Hasil perubahan pada prototipe
pertama yang disebut prototipe kedua
diberikan kepada kelompok kecil (small
group) untuk dikerjakan dan dianalisis
hasilnya. Hasil analisis jawaban masih ada
mahasiswa yang keliru dalam menjawab
beberapa bagian aktivitas pada LAM . Namun
secara keseluruhan, mahasiswa bisa
Gambar 6. Aktivitas 4 lembar aktivitas mahasiswa
mengerjakan dengan baik. Pada aktivitas 1,
mahasiswa dapat menggambar grafik fungsi
Pada tahap formative evaluation,
dengan benar. Namun ketika menghitung luas
dilakukan evaluasi hasil desain lembar
daerah bangun, dari 3 kelompok mahasiswa,
aktivitas mahasiswa (LAM) yang dibuat oleh
hanya 1 kelompok yang mengalami kekeliruan
peneliti. Hasil desain yang dihasilkan berupa
dalam menghitung Hal ini disebabkan karena
tiga prototipe yang dievaluasi berdasarkan
kelompok tersebut tidak menentukan dengan
komentar dan saran untuk perbaikan dan revisi
tepat luas daerah yang dimaksud. Pada
produk.
aktivitas 2, semua kelompok mahasiswa dapat
Setelah melalui tahap expert reviews
menyelesaikan semua langkah dan menjawab
dan tahap one-to-one. Revisi dan perbaikan
semua pertanyaan. Namun jawaban dari ketiga
desain prototipe pertama mengalami
kelompok bervariasi, artinya masing-masing
perubahan. Validasi prototipe pertama ini pada
kelompok menjawab sesuai dengan hasil
tahap expert review, semua validator
perhitungan kelompok. Hal ini dikarenakan
menyatakan bahwa lembar aktivitas
jawabannya merupakan taksiran (perkiraan)
mahasiswa sudah memenuhi semua unsur
dari luas yang sesungguhnya. Secara umum,
validasi yaitu konten, konstruk dan bahasa.
pemahaman mahasiswa mengenai jumlah
Hanya dalam unsur validasi bahasa perlu
Riemann sudah baik Hal ini menunjukkan
diperbaiki beberapa kalimat sehingga mudah
bahwa tahap aksi telah dapat dilakukan dengan
dipahami dan dimengerti. Ada beberapa
baik pula. Karena dalam tahap APOS tahap
kalimat yang ditambahkan ataupun dikurangi.
aksi adalah tahap yang paling rendah, yang
Dari jawaban mahasiswa pada tahap one-to-
meliputi pemahaman prosedural dimana
one yaitu dapat menggambarkan grafik dengan
mahasiswa diberikan petunjuk tentang langkah
benar hal ini dikarenakan mahasiswa hanya
apa yang harus dilakukan. Aktivitas 3
menuliskan kembali hasil yang tertera di
merupakan tahap proses dimana mahasiswa
komputer pada lembar jawaban. Mahasiswa
mengulang kembali kegiatan aksi pada
yang berkemampuan tinggi dan sedang, dapat
aktivitas 1 dan 2. Aktivitas 4, merupakan tahap
dengan mudah mengikuti langkah-langkah
objek. Pada tahap ini semua kelompok dapat
pengerjaan. Sedangkan mahasiswa yang
merumuskan jumlah Riemann dengan tepat.
berkemampuan rendah sedikit mengalami
Tahap skema terdapat pada aktivitas 4. Tahap
kesulitan untuk memahaminya. Hal ini terlihat

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 116 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

ini merupakan tahap tertinggi dalam teori mahasiswa apakah LAM Jumlah Riemann
APOS. dimana mahasiswa harus dapat berdasarkan teori APOS yang diunggah telah
mengaitkan pemahaman dari tahap aksi, proses dibahas oleh mahasiswa. Sedangkan
dan objek. Pada bagian ini mahasiswa pembelajaran di laboratorium, dilaksanakan
menjelaskan pendefinisian jumlah Riemann, dengan tahapan, peneliti meminta mahasiswa
namun banyak mahasiswa yang tidak dapat secara berkelompok untuk mengerjakan dan
memberikan penjelasan pendefinisian jumlah menjawab LAM, mahasiswa mengerjakan dan
Riemann yang lengkap. Pada tahap skema ini, mendiskusikan LAM dengan kelompoknya
mahasiswa menggabungkan pemahamannya masing-masing, pelaksanaan pembelajaran
yang diperoleh pada tahap sebelumnya, APO dengan menggunakan LAM dalam penelitian
untuk menjelaskan pendefinisian jumlah ini, memuat empat tahapan yaitu tahap APO
Riemann. Mahasiswa menggunakan action, process, object, yang diorganisasikan
pemahamannya tentang konsep fungsi, grafik pada tahap skema (schema). Aktivitas 1
fungsi, skema fungsi, jumlah Riemann dan memuat tahap aksi dan proses untuk
menentukan luas daerah dengan jumlah memahami skema daerah, aktivitas 2 memuat
Riemann. Dari hasil komentar mahasiswa tahap aksi dan proses untuk memahami skema
menunjukkan bahwa prototipe ini bisa fungsi, aktivitas 3 memuat tahap proses untuk
digunakan mahasiswa dalam mempelajari memahami jumlah Riemann, dan aktivitas 4
konsep jumlah Riemann, namun produk perlu memuat tahap proses, objek dan skema.
diperbaiki dikarenakan terdapat beberapa Tahapan APOS pada LAM, yang pertama
kalimat yang kurang bisa dipahami. Bagi adalah tahap Aksi. Pada aktivitas 1, mahasiswa
peneliti, komentar mahasiswa ini merupakan membuat gambar garis yang menghubungkan
informasi penting untuk melakukan perbaikan beberapa titik pada kurva serta melakukan
(revisi) pada prototipe kedua. Revisi yang penghitungan luas daerah bangun datar.
dilakukan tidak terlalu banyak, hasil revisi ini Penggambaran kurva dilakukan dengan
sudah valid dan praktis untuk digunakan. menggambarkan pada program MS Excel, pada
Produknya merupakan prototipe ketiga. aktivitas 2, mahasiswa menjawab pertanyaan
Selanjutnya setelah mendapatkan soal pada aktivitas 2 yang didasarkan pada
produk prototipe ketiga, hasil produk pengerjaan dengan MS Excel. Pada tahap ini,
diujicobakan pada tahap berikutnya yaitu mahasiswa tidak mengalami kendala, rata-rata
tahap field test. Proses pembelajaran tahap mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
field test dilakukan di dua tempat yaitu kelas Dengan demikian, pada tahap aksi mampu
dan ruang komputer. Tahapan proses di ruang dijawab dengan tanpa kesalahan oleh
kelas yaitu peneliti mempersiapkan sarana dan mahasiswa. Masih dalam aktivitas 1, kembali
prasarana yang diperlukan, misalnya Satuan mahasiswa melakukan hal yang sama yaitu
Acara Perkuliahan (SAP), produk yang sudah mengulangi aktivitas sebelumnya masuk ke
dikembangkan yaitu Lembar Aktivitas tahap selanjutnya yaitu tahap proses,. Dengan
Mahasiswa (LAM) pokok bahasan jumlah bantuan MS Excel, mahasiswa dapat
Riemann, peneliti mengelompokkan memperhatikan dengan jelas garis yang
mahasiswa sesuai dengan kelompoknya terdapat pada dua titik tersebut, pada aktivitas
masing-masing, peneliti menyampaikan tujuan 2, mahasiswa mengulangi kembali tahap aksi
pembelajaran, lalu menanyakan pada seperti aktivitas 1. Tahap proses pada aktivitas

© by Author(s) 117 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

3, mahasiswa mengulangi kembali tahap aksi Selanjutnya, efek potensial dari produk
dan menghitung jumlah Riemann. Mahasiswa LAM yang telah dikembangkan. Dianalisis
tidak mengalami kesulitan tahap ini. Pada dari hasil jawaban mahasiswa. Peneliti
aktivitas 3 terdapat tahap objek, mahasiswa melakukan analisis hasil jawaban pada LAM
mendefinisikan jumlah Riemann suatu daerah jumlah Riemann berdasarkan teori APOS
di titik (a, b), berdasarkan bentuk umum memuat langkah-langkah yang bertujuan
penyelesaian jumlah Riemann. Tahap Skema, untuk melatih kemampuan pemahaman
merupakan langkah terakhir tentang konsep mahasiswa utamanya konsep matematika
jumlah Riemann terletak pada dalam aktivitas khususnya jumlah Riemann. Indikator
4 mahasiswa. Selanjutnya Mahasiswa pemahaman konsep pada lembar aktivitas
menjelaskan pendefinisian konsep jumlah mahasiswa dengan terlihat pada Tabel 1
Riemann setelah melalui tahapan APO yang berikut.
dirangkum dari aktivitas kesatu, dua, dan tiga. Tabel 1. Indikator Pemahaman Konsep pada
Setiap akhir aktivitas dilakukan diskusi Lembar Aktivitas Mahasiswa
kelas, peneliti memberikan kesempatan pada Indikator Kategori
mahasiswa untuk menampilkan jawaban Menginterpretasikan1. Mahasiswa
mereka di depan kelas, kemudian mahasiswa menggambar grafik
yang lain memberikan komentar atau fungsi
2. Mahasiswa
tanggapan pada jawaban tersebut. Peneliti mengidentifikasi
bertindak sebagai fasilitator, membimbing Pembahasan bentuk bangun
mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam 3. Mahasiswa
LAM jumlah Riemannmenghitung
berdasarkan
luas teori
mengerjakan LAM. Peneliti memberikan
APOS memuat langkah-langkah
bangun datar yang
petunjuk tentang cara membuat kesimpulan Merumuskan 1. Mahasiswa
bertujuan untuk melatih kemampuan
pendefinisian jumlah Riemann yang terdapat menghitung luas
pemahaman konsep matematika mahasiswa.
pada aktivitas 4. Pembelajaran di daerah
Penjabaran kemampuan pemahaman
2. Mahasiswa konsep
mengitung
laboratorium, diakhiri dengan menarik
matematika yang terdapat pada
luas LAM
daerah dengan
di bawah
kesimpulan tentang pendefinisian jumlah kurva
indikator: (a) menginterpretasikan, (b)
Riemann, kemudian peneliti mengumpulkan 3. Mahasiswa
merumuskan, (c) menghitung, dan (d)
LAM dan memberikan tugas mandiri yaitu merumuskan jumlah
menjelaskan. LAM Riemann
jumlah Riemann
soal latihan yang harus dijawab mahasiswa
berdasarkan teori APOS
4. yang telah dikerjakan
Menghitung serta
secara individu. menjelaskan konsep
oleh mahasiswa selanjutnya dianalisis untuk
melihat kemampuan pemahaman konsep
matematika mahasiswa. Dalam menganalisis
hasil jawaban, aturan nilai dihitung
berdasarkan aturan sebagai berikut:
100% (1)
Berdasarkan (1), hasil akhir berupa nilai yang
diperoleh dikonversikan dalam data kualitatif
yang terlihat pada Tabel 2 berikut.

Gambar 7. Proses pembelajaran pada tahap field


test

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 118 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

Tabel 2. Data Kualitatif Nilai Akhir keterkaitannya, seperti konsep fungsi, grafik
Nilai Tes (%) Kategori fungsi, dan limit, Sehingga mahasiswa tidak
81-100 Sangat Baik dapat menjelaskan pendefinisian jumlah
61-80 Baik Riemann berdasarkan konsep-konsep
41-60 Cukup pendukung tersebut. (2) mahasiswa
21-40 Kurang merumuskan definisi jumlah Riemann, Pada
0-20 Sangat Kurang
bagian ini, dua konsep matematika yang
Pembahasan dirumuskan oleh mahasiswa, yang pertama
mahasiswa merumuskan jumlah Riemann,
Lembar aktivitas mahasiswa (LAM)
kedua mahasiswa merumuskan definisi jumlah
jumlah Riemann berdasarkan teori APOS
Riemann, nilai yang diperoleh mahasiswa pada
(aksi, proses, objek, dan skema) memuat
bagian pertama tidak terlalu tinggi, hal ini
langkah-langkah yang bertujuan untuk melatih
disebabkan karena kemampuan merumuskan
kemampuan pemahaman konsep matematika
merupakan bagian dari pemahaman konseptual
mahasiswa. Penjabaran kemampuan
dimana mahasiswa harus dapat
pemahaman konsep matematika yang terdapat
menggeneralisasikan sendiri algoritma,
pada LAM dengan indikator: (a)
kemampuan ini sulit bagi mahasiswa.
menginterpretasikan, (b) merumuskan, (c)
Kesulitan ini disebabkan karena mahasiswa
menghitung, dan (d) menjelaskan.
belum terbiasa merumuskan suatu konsep
Lembar aktivitas mahasiswa (LAM)
matematika dan tidak memahami benar
jumlah Riemann yang telah dikerjakan oleh
kalimat perintah pada aktivitas, atau pada saat
mahasiswa selanjutnya dianalisis untuk
proses pembelajaran mahasiswa belum
melihat persentase pemahaman konsep jumlah
berkonsentrasi penuh. Selain itu, kesulitan
Riemann. Hasil analisis jawaban (nilai) LAM
mahasiswa dalam merumuskan suatu konsep
disajikan pada Tabel 3.
matematika dapat terjadi karena mahasiswa
Dari Tabel 3 tersebut dapat dijelaskan
tidak mampu melakukan proses substitusi
bahwa (1) mahasiswa menjelaskan
dengan benar. Sedangkan untuk merumuskan
pendefinisian jumlah Riemann, Pada bagian
definisi jumlah Riemann nilai mahasiswa
ini, mahasiswa menjelaskan bahwa untuk
meningkat menjadi 83,33% . Hasil yang sangat
memperoleh luas suatu daerah dengan
baik terlihat pada aktivitas 4yaitu perumusan
menggunakan jumlah Riemann yaitu
definisi jumlah Riemann, ini menunjukkan
menghitung jumlah kiri dan jumlah kanan.
bahwa mahasiswa telah dapat belajar dan
Dalam hal ini, indikator pemahaman konsep
memahami semua aktivitas 1, 2 dan 3. (3)
berupa menjelaskan sebesar 62,50%
mahasiswa menghitung luas daerah, salah satu
dikategorikan baik. Namun nilai mahasiswa
kemampuan dari pemahaman prosedural
pada bagian ini masih dikatakan rendah, ini
adalah menghitung. Mahasiswa tidak
menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa
mengalami kesulitan dalam kegiatan
lemah dalam menghubungkan sebab akibat
menghitung, karena kemampuan ini sudah
yang terjadi dalam pembentukan suatu konsep.
dimiliki mahasiswa dari tingkat pendidikan
Hal ini bisa disebabkan karena mahasiswa
yang lebih dini, hasilnya nilai untuk
belum memahami dengan baik konsep
pemahaman prosedural yaitu menghitung
pendukung jumlah Riemann serta
merupakan nilai paling tinggi sebesar 75,00%

© by Author(s) 119 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

untuk menghitung luas bangun datar pada bentuk bangun, hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas 1 dan 75,00% untuk menghitung luas mahasiswa mempunyai pengetahuan awal
daerah dengan perkiraan dan 66,67% untuk masalah bentuk bangun. Tahap proses, ini juga
menghitung luas daerah di bawah kurva. Nilai menunjukkan persentase yang baik dengan
tersebut dikategorikan baik. Dengan demikian angka persentase di atas 60 % dari semua
dapat disimpulkan bahwa hampir semua indikator yang diberikan. Tahap selanjutnya
mahasiswa pemahaman proseduralnya sangat adalah objek, pada tahap ini diberikan
baik. indikator berupa merumuskan definisi jumlah
Riemann, dari hasil diketahui bahwa
Tabel 3. Nilai Kemampuan Pemahaman Konsep persentasenya di angka 94,74%, dengan
Jumlah Riemann Mahasiswa
kategori sangat baik. Ini menunjukkan bahwa
Tahap Nilai Kategori mahasiswa sudah dapat memahami
Indikator
APOS sepenuhnya konsep jumlah Riemann setelah
Aksi 1. Mahasiswa 94,44 Sangat melalui tahapan dalam Aksi dan Proses. Tahap
menggambar grafik % Baik
fungsi skema dengan indikator menjelaskan definisi
2. Mahasiswa 100 % Sangat jumlah Riemann, persentase yang dihasilkan
mengidentifikasi Baik
bnetuk bangun
sebesar 62,50%, ini menunjukkan bahwa tidak
3. Mahasiswa 75,00 Baik semua mahasiswa mampu memberikan
menghitung luas % penjelasan dengan tepat definisi jumlah
bangun datar
Proses 1. Mahasiswa 75,00 Baik
Riemann tapi sudah dikategorikan baik dalam
menghitung luas % memahami konsep.
daerah Dari keseluruhan persentase terhadap
2. Mahasiswa 66,67 Baik
menghitung luas % indikator dalam APOS yang dijelaskan di atas,
daerah di bawah yang datanya terlihat pada Tabel 3, diketahui
kurva bahwa semua kategori indikator dalam APOS
3. Mahasiswa 66,67 Baik
merumuskan % persentasenya dalam rentang 61 - 80 dalam
jumlah Riemann hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan
LAM jumlah Riemann yang telah
Objek 1. Mahasiswa 94,74% Sangat
merumuskan Baik dikembangkan berdasarkan teori APOS
definisi jumlah memiliki efek potensial terhadap kemampuan
Riemann
Skema 1. Mahasiswa 62,50% Baik
pemahaman konsep matematika mahasiswa
menjelaskan khususnya konsep jumlah Riemann.
pendefinisian
Riemann
Simpulan dan Saran
Dari penjelasan tersebut, diketahui
bahwa semua indikator pemahaman konsep
matematika mahasiswa dikatakan baik. Hal ini Simpulan
tergambar dari persentase hasil jawaban Bahan ajar berupa lembar aktivitas
mahasiswa pada tahap aksi dengan 3 indikator mahasiswa (LAM) merupakan produk
yang masing-masing indikator pengembangan penelitian ini. Produk ini
memperlihatkan persentase yang sangat baik didasarkan pada teori APOS (action, process,
terutama pada indikator mengidentifikasi object, dan diorganisasikan dengan schema).

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 120 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

Tahap aksi, LAM memuat langkah-langkah pemahaman konsep matematika khususnya


yang membimbing mahasiswa konsep jumlah Riemann.
menggambarkan garis yang menghubungkan
beberapa titik pada suatu kurva serta Saran
menentukan luas daerah bangun datar. Tahap
Peneliti menyarankan untuk
proses, LAM memuat langkah-langkah yang
melakukan penelitian lanjutan untuk pokok
membimbing mahasiswa mengulangi tahap
bahasan yang berbeda sehingga perkembangan
aksi. Dengan memanfaatkan program MS
teori APOS lebih luas lagi, bukan hanya untuk
Excel mahasiswa mampu memperhatikan
pokok bahasan Jumlah Riemann saja tapi
bentuk garis yang menghubungkan beberapa
mencakup pokok bahasan dalam Kalkulus.
titik tersebut. Dan membimbing mahasiswa
menghitung luas daerah di bawah kurva.
Tahap objek, LAM memuat kegiatan yang Daftar Pustaka
membimbing mahasiswa untuk dapat
menentukan definisi jumlah Riemann. Tahap Anwar, Y. S., & Abdillah, A. (2016).
skema, LAM memuat kegiatan yang Penerapan Teori APOS (Action, Process,
Object, Schema) Untuk Meningkatkan
membimbing mahasiswa dalam
Pemahaman Konsep Program Linier Bagi
menggabungkan tahap aksi-proses-objek. Mahasiswa Program Studi Pendidikan
LAM yang telah diujicobakan pada tahap field Matematika Tahun Akademik
test yang telah valid dan praktis untuk 2015/2016. Paedagoria | FKIP UMMat,
digunakan, dengan menggunakan metode 14(2), 53–60.
penelitian pengembangan. Pengembangan https://doi.org/https://doi.org/10.31764/p
aedagoria.v7i2.30
produk melalui beberapa tahapan yaitu tahap
analisis, pendesainan, evaluasi dan revisi. Dubinsky, E. (2002). Reflective Abstraction in
Bahan ajar yang dinyatakan valid oleh para Advanced Mathematical Thinking. In
ahli (expert) yang dinilai dari tiga aspek isi Advanced Mathematical Thinking (pp.
(konten), konstruk dan penggunaan bahasa. 95–126). https://doi.org/10.1007/0-306-
Kepraktisan bahan ajar tergambar dari hasil 47203-1_7
komentar dari mahasiswa pada kegiatan Dubinsky, E., & Mcdonald, M. A. (2005).
kelompok kecil (small group) yang APOS: A Constructivist Theory of
memperlihatkan bahwa mahasiswa dapat Learning in Undergraduate Mathematics
memanfaatkan lembar aktivitas mahasiswa Education Research. In the Teaching and
jumlah Riemann yang telah dikembangkan Learning of Mathematics at University
berdasarkan teori APOS untuk mempelajari Level (pp. 275–282). Kluwer Academic
Publishers. https://doi.org/10.1007/0-
konsep integral dengan baik. Berdasarkan hasil
306-47231-7_25
uji lapangan (field test), persentase indikator
pemahaman konsep diperoleh nilai di atas Hanifah. (2018). Penerapan Lembar Kerja
61,00 %. Persentase ini menunjukkan bahwa Berbasis Model Aksi, Proses, Objek dan
secara umum penggunaan bahan ajar lembar Skema ( APOS ) Pada Mata kuliah
aktivitas mahasiswa jumlah Riemann Kalkulus Integral Pokok Bahasan Teknik
Integrasi Substitusi yang Merasionalkan.
berdasarkan teori APOS yang dikembangkan
Jurnal Pendidikan Eksakta, 2(4), 180–
memiliki efek potensial terhadap kemampuan 186.

© by Author(s) 121 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020


Maya Saftari, Darmawijoyo, Yusuf Hartono p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Hanifah, H., & Abadi, A. P. (2018). Analisis 3(1), 54–73.


Pemahaman Konsep Matematika https://doi.org/10.4471/redimat.2014.40
Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal
Teori Grup. Journal of Medives: Journal Marsitin, R. (2017). Modul Pembelajaran
of Mathematics Education IKIP Veteran Limit dengan Teori APOS untuk
Semarang, 2(2), 235. Menumbuhkan Kemampuan Advanced
https://doi.org/10.31331/medives.v2i2.62 Mathematical Thinking. Jurnal EduMath,
6 4(2), 26–34.
http://ejournal.stkipjb.ac.id/index.php/ma
Karim, A. (2011). Penerapan Metode th/article/view/492/353
Penemuan Terbimbing Dalam
Pembelajaran Matematika Untuk Mulyono. (2012). Pemahaman Mahasiswa
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Field Dependent dalam Merekonstruksi
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Konsep Grafik Fungsi. Kreano, Jurnal
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Matematika Kreatif-Inovatif, 3, 49–59.
Pendidikan, khusus (2)(2), 154–163.
Mulyono, B., & Hapizah, H. (2018).
Khotimah, H. (2015). Pengembangan Lembar Pemahaman Konsep Dalam
Kerja Siswa Berdasarkan Teori APOS Pembelajaran Matematika.
(Action, Process, object, Scheme) untuk KALAMATIKA Jurnal Pendidikan
Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika, 3(2), 103–122.
Matematika. Edu-Sains, 4(2), 25–29. https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol3
no2.2018pp103-122
Kusaeri, K. (2017). Terbentuknya Konsepsi
Matematika Pada Diri Anak Dari Mulyono, M. (2011). Teori APOS Dan
Perspektif Teori Reifikasi Dan APOS. Implementasinya Dalam Pembelajaran.
JPM : Jurnal Pendidikan Matematika, Journal of Mathematics and Mathematics
1(2), 101–105. Education, 1(1), 37–45.
https://doi.org/10.33474/jpm.v1i2.244 https://doi.org/10.20961/jmme.v1i1.9924

Lestari, D. Darmawijoyo & Aisyah, N. (2018). Ningsih, Y. L., & Rohana, R. (2018).
Pengembangan LKS Berbasis Teori Pemahaman Mahasiswa Terhadap
APOS Pada Materi Bangun Ruang Sisi Persamaan Diferensial Biasa Berdasarkan
Datar di SMP dengan Konteks Rumah Teori APOS. Jurnal Penelitian Dan
Adat Musi Banyuasin. Kreano, Jurnal Pembelajaran Matematika, 11(1), 168–
Matematika Kreatif-Inovatif, 9(1), 1–9. 176.
https://doi.org/10.15294/kreano.v9i1.122 https://doi.org/10.30870/jppm.v11i1.299
59 5

Maharaj, A. (2013). An APOS analysis of Oktari, T, Hartono, Y & Santoso, B. (2017).


natural science students’ understanding of Pengembangan LKS Berbasis APOS
derivatives. South African Journal of Berbantuan Microsoft Excel Pada Pokok
Education, 33(1), 1–19. Bahasan Program Linier Di SMK. Jurnal
https://doi.org/10.15700/saje.v33n1a458 Pendidikan Matematika RAFA, 2(2),
229–248.
Maharaj, A. (2014). An APOS analysis of
natural science students’ understanding of Sholihah, U., & Mubarok, D. A. (2016).
integration. REDIMAT - Journal of Analisis Pemahaman Integral Tak tentu
Research in Mathematics Education, Berdasarkan Teori APOS (Action,

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 122 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020
Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berdasarkan Teori APOS ....

Process, Object, Schema) Pada


Mahasiswa Tadris Matematika (TMT).
Cendekia, 14(1), 123–136.

van den Akker, J. (1999). Principles and


Methods of Development Research. In
Design Approaches and Tools in
Education and Training (pp. 1–14).
Springer, Dordrecht.
https://doi.org/10.1007/978-94-011-
4255-7_1

Yohanes, R. S. (2010). Teori Vygotsky dan


implikasinya terhadap pembelajaran
matematika. Jurnal Widya Warta,
XXXIV(2), 127–135.

Zulkardi. (2002). Developing a Learning


Environment on Realistic Mathematics
Education for Indonesian Student
Teachers. In Thesis. University of
Twente, Enschede.

© by Author(s) 123 Vol. 6 No. 1, Januari - April 2020

Anda mungkin juga menyukai