Anda di halaman 1dari 6

Pengujian Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Cair (POC)

Limbah Kulit Nenas

Neng Susi , Surtinah , Muhammad Rizal

Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning

ABSTRACT

This research was conducted at the Laboratory of Faculty of Agriculture, University of


Lancang Kuning. The study was conducted for 3 months from September to November 2015.
This study is a descriptive research, where the first process is the process of making organic
fertilizer derived from pineapple skin waste fermented for 1 month POC that has been taken
samplenya and tested in the laboratory to determine the content of micro and macro nutrients
and C-organicnya. To measure macro and micro nutrient content, the test method used was
Kjeldahl for nitrogen content, while for P, K, CaO, MgO and Fe, the Atomic Absobtion
spectrophometric (AAS) method was used and the C-organic content was tested by
spectrophometric method. The results showed that POC of Pineapple Skin Waste contained
P 23,63 ppm, K 08,25 ppm, N 01,27%, Ca 27,55 ppm, Mg 137,25 ppm, Na 79,52 ppm, Na 79,
52 ppm , Fe 1,27 ppm, Mn 28,75 ppm, Cu 0,17 ppm, Zn 0,53 ppm and C Organic 3,10%.

Keywords: POC, Pineapple Skin Waste, Nutrient Element

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning.


Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan September sampai dengan Nopember
2015. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif, dimana proses pertama adalah proses
pembuatan pupuk organik yang berasal dari limbah kulit nenas yang difermentasi selama 1
bulan. POC yang sudah jadi diambil samplenya dan diuji di laboratorium untuk mengetahui
kandungan unsur hara mikro dan makro serta C-organiknya. Untuk mengukur kandungan
unsur hara makro dan mikro, metode uji yang digunakan adalah Kjeldahl untuk kandungan
nitrogen sedangkan untuk P, K, CaO, MgO dan Fe digunakan metode Atomic Absobtion
spectrophometric (AAS) dan kandungan C-organik diuji dengan metode spectrophometric.
Hasil uji menunjukkan bahwa POC Limbah Kulit Nenas mengandung P 23,63 ppm, K 08,25
ppm, N 01,27 %, Ca 27,55 ppm, Mg 137,25 ppm, Na 79,52 ppm, Na 79, 52 ppm, Fe 1,27
ppm, Mn 28,75 ppm, Cu 0,17 ppm, Zn 0,53 ppm dan C Organik 3,10 %

Kata Kunci : POC, Limbah kulit nenas, Unsur hara

PENDAHULUAN
Sumber daya lahan memegang produktivitas lahan pertanian. Penggunaan
peranan penting dalam menentukan pupuk kimia berlebih secara terus-menerus
pencapaian keberhasilan dalam bidang yang diharapkan mampu meningkatkan
pertanian. Karena itu berbagai cara kesuburan tanah justru menjadi penyebab
dilakukan untuk dapat meningkatkan menurunnya kualitas tanah.

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 46


Keseimbangan unsur hara dapat juga pengembalian bahan organik tanah.
ternganggu karena tidak adanya
Pemupukan yang baik harus sehingga pengetahuan teknis tentang
mengacu pada konsep efektifitas dan fisiologi tanaman, sifat pupuk dan sifat
efesiensi yang maksimum. Kecermatan tanah, dimana pupuk akan diaplikasikan
dalam menentukan jenis pupuk diwarnai sangat menentukan tingkat efesiensi
oleh pertimbangan teknis ekonomis, pemupukan
Limbah merupakan bahan yang masih menimbulkan permasalahan yang
tidak mempunyai nilai atau tidak berharga sulit dikendalikan. Timbunan limbah kulit
lagi. Limbah merupakan permasalahan nenas yang tidak terkendalikan yang
yang masih sulit untuk dipecahkan namun kemudian berdampak negatif yang akan
sepertinya belum terlihat adanya langkah mempengaruhi berbagai segi kehidupan,
yang kongkrit guna menanggulangi baik secara langsung maupun tidak
masalah limbah, terutama limbah kulit langsung. Pada permasalahan di
nenas, konsekuensi dari adanya aktivitas lingkungan yang menjadi sumber bakteri
manusia seiring meningkatnya populasi penyakit, pencemaran udara, tanah, air,
penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat dan lebih jauh lagi terjadinya bencana
ini pengolahan limbah kulit nenas sebagian ledakan gas metan, serta pencemaran udara
besar daerah terutama di Desa Kualu akibat pembakaran terbuka yang
Nenas Kec. Tambang Propinsi Kampar menyebabkan pemanasan global.
Harga pupuk yang semakin tinggi yang tepat selain juga dapat mengurangi
karena pencabutan subsidi dari Pemerintah dampak negatif penggunaan pupuk an
dan semakin sedikitnya bahan baku pupuk organic, karena pupuk yang diolah dari
yang harus diimporkan, maka limbah atau sampah organik lebih ramah
pemanfaatan limbah atau sampah organik lingkungan.
menjadi alternatif pengguanaan pupuk
Limbah kulit nenas yang sudah penulis tertarik melakukan penelitian
tidak bisa dimakan lagi, bisa dimanfaatkan dengan judul ” Pengujian Kandungan
untuk pembuatan POC (Pupuk Organik Unsur Hara Pupuk Organik Cair (POC)
Cair). Berdasarkan permasalahan tersebut Limbah Kulit Nenas”.

TINJAUAN PUSTAKA

Buah nanas (Ananas comosus L. industri pertanian. Dari berbagai macam


Merr) merupakan salah satu jenis buah pengolahana nanas seperti keripik, dodol,
yang terdapat di Indonesia, mempunyai selai, manisan, sirup, dan lain-lain maka
penyebaran yang merata. Selain akan didapatkan kulit yang cukup banyak
dikonsumsi sebagai buah segar, nanas juga sebagai hasil sampingan.
banyak digunakan sebagai bahan baku
Berdasarkan kandungan Mengingat kandungan karbohidrat dan
nutriennya, ternyata kulit buah nanas gula yang cukup tinggi tersebut maka kulit
mengandung karbohidrat dan gula yang nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan
cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk (1991) sebagai bahan baku pembuatan nutrisi
kulit nanas mengandung 81,72 % air; tanaman, salah satunya adalah
20,87 % serat kasar; 17,53 % karbohidrat; Mikroorganisme lokal (MOL)
4,41 % protein dan 13,65 % gula reduksi.
Pemupukan bertujuan untuk langsung maupun tidak langsung
memelihara atau memperbaiki kesuburan menyumbang bahan makanan bagi
dan memberi zat-zat kepada tanah tanaman. Dengan kata lain pemupukan

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 47


adalah usaha penambahan unsur hara sesuai dengan tuntunan tanaman untuk
sehingga dapat memperbaiki sifat meningkatkan kualitas dan produksi hasil
fisik,Biologi dan kimia tanah sehingga tanaman (Sarif,1986).
Untuk menghasilkan teknologi meningkatkan ketersediaan unsur hara
yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dalam tanah dan khususnya untuk
dengan mengurangi penggunaan pupuk memperbaiki kesuburan kimia dan biologi
kimia buatan telah banyak di lakukan, pada tanah lahan gambut merupakan
salah satu teknologi yang saat ini alternatif yang tepat, hal ini sejalan dengan
dikembangkan adalah pengelolaan hara kebijakan yang dipilih dalam budidaya
terpadu yang mendukung pemupukan tanaman yakni efisiensi energi dan selaras
organik dan pemanfaatan pupuk hayati. dengan lingkungan (Suriadikarta, Ardi,
Pemanfaatan mikroorganisme sebagai Simanungkalit, 2006).
bahan-bahan perbaikan tanah dalam
Pertanian yang berkelanjutan panjang, padahal yang dibutuhkan 16
harus memperhatikan 3 aspek utama, yaitu unsur hara dan multihormon. Maka
aspek kimia, aspek fisika, dan aspek pentingnya untuk kembali bertani ke
biologi. Jika hanya bertumpu satu aspek essensinya, yaitu dengan cara penggunaan
saja, terlebih jika hanya 3 unsur N, P, dan pupuk organik dan anorganik yang
K maka berdampak buruk untuk jangka berimbang (Rachman, 2002).

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya kandungan hara yang terdapat pada POC
penelitian ini adalah untuk mengetahui limbah kulit nenas
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah tentang kandungan hara POC limbah kulit
masyarakat mendapatkan informasi nenas
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian difermentasi selama 1 bulan dengan


diskriptif, dimana proses pertama adalah menggunakan bioaktifator EM4. Cara
proses pembuatan pupuk organik yang pembuatan POC adalah sbb:
berasal dari limbah kulit nenas yang
Bahan-bahan:

1. 5 kg Limbah kulit nenas yang sudah busuk.


2. 10 butir air kelapa
3. 1 kg gula jawa.
4. Air cucian beras

Cara Pembuatan:

1. Limbah kulit nenas dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut.
2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum)
3. Tambahkan air kelapa dan air cucian beras.
4. Tambahkan gula.
5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata.

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 48


6. Tutup drum dengan penutup. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa
menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain.

Semua bahan kemudian difermentasi yang digunakan adalah Kjeldahl untuk


selama 2 minggu. POC yang sudah jadi kandungan nitrogen sedangkan untuk P, K,
diambil samplenya dan diuji di CaO, MgO dan Fe digunakan metode
laboratorium untuk mengetahui kandungan Atomic absobtion spectrophometric (AAS)
unsur hara mikro dan makro serta C- dan kandungan C-organik diuji dengan
organiknya. Untuk mengukur kandungan metode spectrophometric.
unsur hara makro dan mikro, metode uji

HASIL YANG DICAPAI


Hasil
Hasil analisa terhadap parameter “ dari Pupuk Organik Cair Limbah Kulit
yang diuji di Laboratorium Perusahaan Nenas terdapat pada pada tabel 1.
Kelapa Sawit “ Mina Mas Research Centre
Tabel: Kandungan Unsur Hara Limbah Kulit Nenas

NO PARAMETER UJI KANDUNGAN METHODA


1 Phospat ( ppm ) 23, 63 Spektrofotometer
2 Kalium ( ppm ) 08,25 AAS
3 Nitrogen ( % ) 01,27 Destruksi Basah/ Kjedhal
4 Kalsium /ca ( ppm ) 27,55 AAS
5 Magnesium / Mg ( ppm ) 137,25 AAS
6 Natrium / Na ( ppm ) 79,52 AAS
7 Besi / Fe ( ppm ) 01,27 AAS
8 Mangan / Mn ( ppm ) 28,75 AAS
9 Tembaga / Cu ( ppm ) 00,17 AAS
10 Seng / Zn ( ppm ) 00,53 AAS
11 Organik Karbon ( % ) 03,10 Titrasi

Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari analisa terhadap (01,27 %), Calsium (27,55 ppm),
parameter yang diuji terlihat bahwa POC Magnesium (137,25 ppm), Natrium (79,52
limbah kulit nenas mengandung hara yang ppm), Besi (01,27 ppm), Mangan (28,75
dibutuhkan tanaman. Adapun hara yang ppm), Tembaga (00,17 ppm), Seng (00,53
dikandungnya adalah Phosphat (23,63 ppm) dan Organik karbon (03,10 %).
ppm), Kalium (08,25 ppm), Nitrogen

Tanaman untuk pertumbuhan dan (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan
produksinya membutuhkan unsur hara, (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu),
baik unsur hara makro maupun mikro, Seng (Zn) dan Klor (Cl). Sebagian dari
diantara unsur hara yang dibutuhkan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), tanaman tersebut terdapat pada POC
Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), limbah kulit nenas yaitu Phosphat,
Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium Kalium, Nitrogen, Calsium, Magnesium,

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 49


Natrium, Besi, Mangan, Tembaga, Seng dan Organik karbon.
Unsur hara makro yang terdapat fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
pada POC limbah kulit nenas adalah enzim dan mineral, termasuk air,
Phospat, Kalium, Nitrogen, Kalsium, dan meningkatkan daya tahan atau kekebalan
Magnesium. Phospat bagi tanaman tanaman terhadap penyakit. Nitrogen
berfungsi untuk pengangkutan energi hasil berfungsi merangsang pertumbuhan
metabolisme dalam tanaman, merangsang tanaman secara keseluruhan, untuk sintesa
pembungaan, pembuahan, pertumbuhan asam amino dan protein dalam tanaman
akar, pembentukan biji, pembelaahan sel dan merangsang pertumbuhan vegetatif (
tanaman dan memperbesar jaringan sel. warna hijau ) seperti daun.
Kalium berfungsi dalam proses

Unsur hara mikro yang terdapat pada POC Zn antara lain : pengaktif enim anolase,
limbah kulit nenas adalah Besi (Fe) , aldolase, asam oksalat dekarboksilase,
Mangan (Mn), Tembaga (Cu) dan Seng lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin
(Zn). Fungsi Fe antara lain sebagai deaminase, super okside demutase (SOD),
penyusun klorofil, protein, enzim, dan dehidrogenase, karbon anhidrase,
berperanan dalam perkembangan proteinase dan peptidase. Juga berperan
kloroplas, sebagai pelaksana pemindahan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel
electron dalam proses metabolisme. Mn dan ruas batang. Fungsi dan peranan Cu
merupakan penyusun ribosom dan juga antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-
mengaktifkan polimerase, sintesis protein, oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-
karbohidrat. Berperan sebagai activator fenolase dan laktase. Berperan dalam
bagi sejumlah enzim utama dalam siklus metabolisme protein dan karbohidrat,
krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik berperan terhadap perkembangan tanaman
yang normal dalam kloroplas,ada indikasi generatif, berperan terhadap fiksasi N
dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Fungsi secara simbiotis dan penyusunan lignin

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA


Rencana tahapan berikutnya adalah tanaman. Tanaman pertama yang akan
menginformasikan ke mahasiswa dan diaplikasikan adalah selada sehubungan
masyarakat bahwa POC limbah kulit nenas dengan adanya penelitian Utama yang
mengandung unsur hara makro dan mikro didanai oleh APBU Unilak.
serta mengaplikasikan langsung ke

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Nenas Nitrogen, Kalsium, Magnesium, Natrium,
mengandung unsur hara Phospat, Kalium, Besi, Mangan, Cu, Zn dan Karbon
Saran
Sehubungan dengan banyaknya kandungan Limbah Kulit Nenas, baik unsur hara
unsur hara yang terdapat pada POC makro maupun unsur mikro maka

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 50


dianjurkan agar memakai POC Limbah sekaligus menyelamatkan lingkungan
kulit nenas sebagai pupuk alternatif

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004. Klasifikasi Sawi. Pertumbuhan dan Produksi Selada
http://www.plantamor.com/spcdtail (Lactuca sativa). Skripsi Fakultas
.php?. Diakses tanggal 29 Pertanian Universitas Lancang
Desember 2004. Kuning Pekanbaru

_______, 2008. Klasifikasi Sawi. Krisno, 2012. Agen Hayati Bacillus sp.
http://www.plantamor.com/spcdtail http://www.sehatcommunity.com/2
.php?. Diakses tanggal 29 011/06/agens - hayati sp. html ≠
Desember 2008. axzz2arcNLJD. Diakses tanggal 29
Oktober 2012.
Arief, 1990. Hortikultura. Penebar
Swadaya. Jakarta. Novizan, 2007. Budidaya Tanaman Sawi.
http://zuldesains.wordpress.com.
Asti, 2010. Pengaruh Cairan Keong Mas Diakses tanggal 12 September
Terhadap Pertumbuhan dan 2007.
Produksi Padi (Oryza sativa).
[Skripsi]. Fakultas Pertanian Pepelakan, 2010. Pengaruh Bakteri Pada
Pekanbaru: Universitas Lancang Pertumbuhan Tanaman.
Kuning
Razak, Abdul. 2012. Pengantar Statistik,
Ati Prihatiningnur, 2013. Respon Malang: Intimedia.
Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Caisim (Brassica juncea, Sukarjo, 2010. Pengaruh Pemberian
L) Akibat Pemberian Pupuk Mikroorganisme Lokal Nasi
Herbafarm. Skripsi Fakultas Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet
Pertanian Universitas Lancang ( Heved brasilliensis) Stump Mata
Kuning Pekanbaru Tidur. [Skripsi]. Fakultas
Pertanian. Universitas Lancang
Habibi, 2013. Pengujian Mikroorganisme Kuning. Pekanbaru.
Lokal (MOL) Terhadap

Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 14 No.2, Februari 2018 51

Anda mungkin juga menyukai