DI SUSUN :
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
PEMBAHASAN
Dalam kerangka dasar Standart Akuntansi Keuangan (2002) misalnya Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI) mandefinisi ekuitas sebagai berikut :
“Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban”.
Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas pemegang saham diklasifikasi atas
dasar dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran
dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuiridis dan modal setoran tambahan dan
komponen lain yang merefleksi transaksi pemilik.
1) Modal Setoran;
2) Modal Yuridis;
TEORI AKUNTANSI 2
3) Modal Setoran Lain;
4) Modal Bentukan atau Laba Ditahan;
5) Laba atau rugi (dari statement laba rugi);
6) Dividen;
7) Rekapitalisasi;
8) Defisit;
9) Koreksi;
10) Perubahan akuntansi.
2. Tujuan Penyajian Ekuitas
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan
penyajian informasi tersebut kepada pemakai statement keuangan. Pada umumnya,
tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi
kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen
(Suwardjono 2005).
Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan tentang ekuitas
pemegang saham tersebut minimal adalah :
Laba ditahan pada dasarnya terbentuk dari akumulasi laba yang dipindahkan dari akun
ikhtisar laba rugi. Begitu saldo laba ditutup ke laba ditahan, sebenarnya saldo laba
tersebut telah lebur menjadi elemen modal pemegang saham yang sah. Dengan
demikian untuk mengukur seluruh hak pemegang saham atas asset, laba ditahan harus
digabungkan dengan modal setoran (Suwardjono 2005). Terdapat beberapa komponen
yang membentuk ekuitas pemegang saham, yaitu:
TEORI AKUNTANSI 3
e) Sumber lainnya.
Pembedaan antara dua bagian elemen ekuitas pemegang sangat penting, Dari segi
administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indicator daya melaba sehingga laba
ditahan harus selalu dipisahkan dengan modal setoran meskipun jumlah akhirnya
ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. Pembedaan ini juga sangat penting
secara yuridis karena modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap
dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain. Dana ini hanya dapat
ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam keadaan luar biasa lainnya. Sementara itu,
laba ditahan adalah jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk
pembagian dividen.
o Modal Yuridis
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus
ada sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan
terhadap pihak lain. Bentuk ketentuan hukum ini adalah bahwa saham harus
mempunyai nilai nominal atau nilai minimum yang dinyatakan untuk
menunjukkan hak yuridis. Modal yuridis merupakan jumlah rupiah “minimal”
yang harus disetor oleh investor sehingga membentuk modal yuridis.
Transfer dari modal setoran ke laba ditahan tanpa alasan yang kuat adalah
penyimpangan dari penalaran yang valid. Ini berarti bahwa modal tidak dapat
digunakan sebagai sumber laba ditahan. Demikian juga, tidak sebagian pun dari
jumlah rupiah laba ditahan dapat dimasukkan sebagai modal setoran kecuali
jumlah rupiah tersebut telah diubah menjadi modal dengan proses kapitalisasi
yuridis atau telah berubah karena transaksi modal yang dibahas dibawah ini.
Tujuan utama dari perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan
secara tegas antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi
operasi. Dalam kenaikan modal setoran, pembedaan ini bermanfaat untuk mencegah
memperlakukan kenaikan akibat modal sebagai laba sehingga timbul kesan adanya
TEORI AKUNTANSI 4
jumlah yang tersedia untuk pembagian dividen (Suwardjono 2005). Berbagai sumber
yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai masalah teoretisnya adalah :
a) Pemesanan saham;
b) Obligasi terkonversi atau berhak-tukar;
c) Saham istimewa terkonversi atau berhak-tukar;
d) Dividen saham;
e) Hak beli saham;
f) Opsi saham;
g) Waran;
h) Saham treasuri.
Sedangkan tujuan utama modal setoran lain, dalam Suwardjono telah disebutkan bahwa
untuk membedakan secara tegas perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan
akibat transaksi modal. Pembedaan ini bertujuan untuk mencegah memperlakukan
akibat kenaikan transaksi modal sebagai laba. Berbagai sumber yang dapat mengubah
modal setoran yaitu pemesanan saham, obligasi terkonversi, saham istimewa, dividen
saham, hak beli saham dan saham treasuri.
Terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan laba ditahan dalam satu periode
berubah selain karena transaksi modal tetapi karena transaksi khusus yaitu :
a) Penyesuaian periode-lalu;
b) Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya;
c) Pengaruh perubahan akuntansi;
d) Kuasi-reorganisasi.
6. Penyajian Modal Pemegang Saham
Urutan penyajian kewajiban dan modal pemegang saham dalam neraca sebenarnya
menggambarkan urutan perlindungan dalam kondisi perusahaan yang mengalami
defisit dan dalam kondisi perusahaan dilikuidasi.
TEORI AKUNTANSI 5
c) Laba bersih;
d) Laba ditahan;
e) Premium modal saham;
f) Modal saham.
Ditinjau dari segi ini, urutan perlindungan dapat dikemukakan sebagai berikut :
Ekuitas atau modal (equity) adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan
unsur pemilikan (ownership), untuk organisasi non-profit ekuitas disebut sebagai asset
TEORI AKUNTANSI 6
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan
tersebut.
Jika dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan
“utang” perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang
saham dapat dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan
pemegang saham.
Konsep kesatuan usaha memisahkan secara fisis dan konseptual antara manajemen dan
perseroan dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua
1. Modal setoran;
2. Laba ditahan.
Modal setoran dipecah menjadi modal yuridis dan modal setoran lain. Ekuitas
didefinisikan secara sintatik sebagai hak residual atas asset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintatik bukan semantic
mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi non-bisnis ekuitas
Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu atas penyelesaian klaim, hak
penggunaan asset dan substansi perjanjian (yuridis). Walaupun demikian, atas dasar
TEORI AKUNTANSI 7
konsep kesatuan usaha kreditor dan investor dipandang sebagai pihak luar perusahaan
Modal setoran perlu dibedakan dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan
suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya, sedangkan laba
ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan asset,
modal setoran merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan
asset, modal setoran merupakan perubahan asset dalam rangka pendanaan (transaksi
modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan asset dalam rangka produksi
(transaksi operasi).
Kontrak yang sesungguhnya antara pemegang saham dan perseroan ditunjukkan oleh
keseluruhan dana yang disetor (modal disetor) tanpa memperhatikan adanya modal
yuridis atau modal saham yang sering dianggap sebagai batas perlindungan bagi pihak
lain. Pemisahan dan pelaporan modal yuridis tidak menjadi masalah secara teknis.
Akan tetapi, secara konseptual modal yurudis dan modal setoran lain harus ditotal
untuk menunjukkan modal setoran yang harus dibedakan dengan laba ditahan. Dari segi
akuntansi, yang mendasarkan diri ada konsep dasar substansi diatas bentuk, ekuitas
pemegang saham adalah seluruh jumlah yang secara ekonomik tertanam dalam
1. Pemesanan saham;
4. Dividen saham;
TEORI AKUNTANSI 8
Transaksi yang menyangkut hal-hal tersebut merupakan transaksi modal sehingga dapat
Modal setoran dapat berkurang karena saham treasuri. Masalah yang berkaitan dengan
1. Penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap mempengaruhi modal setoran dan
laba ditahan;
kembali.
Konsep ini disebut juga dengan metode kos karena jumlah rupiah total yang
Dengan konsep ini, pemerolehan kembali saham sebagai saham treasuri dianggap
treasuri dianggap sebagai penerbitan saham baru. Konsep ini disebut pendekatan
penjualan, dikompensasi ke modal setoran lain (excess of paid-in capital over par
TEORI AKUNTANSI 9
stock atau agio saham) seluruhnya atau sebatas porsi modal setoran lain mula-
Beberapa pos yang menjadi potensi untuk mempengaruhi laba ditahan dan dilaporkan
2. Koreksi kesalahan;
Secara umum, perubahan akibat ketiga komponen pertama dilakukan sebagai transaksi
1. Kuasi-reorganisasi
reorganisasi dilakukan apabila terdapat deficit yang cukup besar tetapi perusahaan
masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang baik pula. Hal ini dilakukan
perusahaan bebas dari kemungkinan bangkrut atau failit secara hukum yang
mengarah ke likuidasi.
rincian jumlah yang membentuk struktur modal yang baru. Laba ditahan sebelum
reorganisasi tidak dapat diteruskan lagi untuk laba ditahan dalam neraca setelah
TEORI AKUNTANSI 10
2. Laba komprehensif
pemilik yang berakibat pemisahan secara tegas antara modal setoran dan laba
operasi dalam arti luas dilaporkan melalui statement laba-rugi. Hal ini menjadi
dalam arti luas dan transaksi modal. Dengan kata lain, yang diperhitungkan
sebagai laba dan disajikan melalui statement laba-rugi adalah pos akibat
REFRENSI :
TEORI AKUNTANSI 11