Makalah ini berisi tentang filsafat ketuhanan dalam islam, hakikat Allah
dalam keesaannya dan pembuktiaan keberadaan Allah. Dalam penyusunan
laporan ini melibatkan berbagai pihak yang telah membantu baik moril maupun
materil. Oleh sebab itu saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala
kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal, namun saya sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Besar harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat
mengambil manfaat dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Praktikum 2
D. Manfaat Praktikum 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Kajian Teori 4
BAB III METODE PRAKTIKUM 7
A. Waktu dan Tempat 7
B. Alat dan Bahan 7
C. Prosedur Kerja 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9
A. Hasil 9
B. Pembahasan 9
BAB V PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini merupakan pemenuhan tugas Pendidikan Agama Islam
yang memang harus terpenuhi sebagai nilai tambahan yang sudah
ditentukan oleh pengajar. Disamping itu, makalah ini sangat bermanfaat
bagi pembaca karena pada makalah ini sedikit/banyaknya terdapat ilmu
yang dapat diambil sebagai pengetahuan atau wawasan. Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah yang diberikan kesempurnaan
dibandingkan makhluk lain, maka dari itu ada beberapa manusia yang
memang menggunakan akalnya untuk mengkaji hal-hal yang belum ada
sebagai rasa keingintahuan seperti halnya pada makalah ini juga akan
mengkaji yaitu diantaranya tentang filsafat ketuhanan dalam islam, hakikat
Allah dalam keesaannya dan pembuktiaan keberadaan Allah dari berbagai
sumber, agar makalah ini ada nilai banding dengan makalah lain. Dengan
izin Allah, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan membahas
tentang Konsep Ketuhanan dalam Islam
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat ketuhanan dalam islam?
2. Bagaimana hakikat Allah dalam keesaan-Nya?
3. Apa pembuktian keberadaan Allah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui filsafat ketuhanan dalam islam.
2. Untuk mengetahui hakikat Allah dalam keesaan-Nya.
3. Untuk mengetahui pembuktian keberadaan Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
ayat 2
I َنI يI ِمIَلI اI َعI ْلI اIب
Iِّ IرIَ Iِ هَّلِلI ُدI ْمI َحI ْلIا
Artinya : “segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”
Makna “Rabbul ‘alamin” mengandung makna bahwa Allah
adalah Tuhan pemelihara alam semesta, Tuhan Yang
mengatur manusia,tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya
sesuai dengan kadarnya. Muhammad Daud Ali (1998)
mengutip pendapat Osman Raliby yang mengemukan
tentang kemahaesaan Tuhan sebagai berikut:
1. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya
2. Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-nya
3. Allah Maha Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya
4. Allah Maha Esa dalam wujud-Nya
5. Allah Maha Esa dalam menerima ibadah
6. Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat
7. Allah Maha Esa dalam member hokum
1. Allah Maha Esa dalam Zat-Nya
Kemahaesaan Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan
kata-kata bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat
dibandingkan dengan apapun. Dia Unik, berbeda dalam segala-
galanya. Zat Tuhan Yang Maha Esa itu bukanlah materi yang
terdiri atas beberapa unsure bersusun, ia tidak dapat disamakan
atau dibandingkan dengan benda apa pun yang kita kenal, yang
menurut ilmu fisika terjadi dari susunan atom, molekul dan
unsur-unsur berbentuk yang takluk kepada ruang dan waktu yang
dapat ditangkap oleh pancaindera manusia, yang dapat hancur
musnah dan lenyap pada suatu masa. Allah berfirman dalam Al
Quran surat Asyura ayat 11:
Iۖ I اI ًجI اI َوIزIْ Iَ أIمIِ I اI َعI ْنIَ أْلI اIنIَ I ِمIوIَ I اI ًجI اI َوIزIْ Iَ أI ْمI ُكIسIِ Iُ فI ْنIَ أIنIْ I ِمI ْمI ُكIَ لIلIَ I َعIجIَ Iۚ Iضِ IرIْ Iَ أْلI اI َوIت
ِ I اIوIَ I اIَّ َمIسIلI اI ُرI ِطI اIَف
Iِ Iَ بI ْلI اI ُعI يIَّ ِمIسIلI اIوIَ Iُ هI َوIۖ I ٌءIي
I ُرI يIص Iْ I َشI ِهIِ لI ْثI ِمI َكIس Iَ I ْيIَ لIۚ I ِهI يIِ فI ْمI ُكI ُؤI َرI ْذIَي
Kemahaesaan allah dalam sifat sifatnya ini mempunyai arti bahwa sifat
sifat allah penuh kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada yang
menyamainya. Sifat sifat allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan.
Namun demikian, dari al-quran dapat diketahui Sembilan puluh
Sembilan nama tuhan yang biasanya disebut dengan al-asmaaullah al-
husnaa.: Sembilan puluh Sembilan nama nama allah yang indah
(Muhammad Daud Ali, 1998:23;A.Toto Suryana, 1996:71; dan Muslim
Nurdin dkk.,1993:86-91)
Pernyataan ini mengandung arti bahwa kita meyakini tuhan yang maha
esa tiada bertara dalam melakukan sesutau, sehingga hanya dialah yang
dapat berbuat menciptakan alam semesta ini. Perbuatannya itu unik,
lain dari yang lain, tiada taranya dan tidak sanggup pula manusia
menirunya. Kagumilah, misalnya, bagaimana ia menciptakan diri kita
sendiri dalam bentuk tubuh yang sangat baik, yang dilengkapinya
dengan pancaindera, akal, perasaan, kemauan, bahasa, pengalaman dan
sebagainya. Perhatikan pula susunan kimiawi materi materi yang ada di
ala mini. Misalnya H20, susunan kimiawi (materi) zat cair, C02, zat
asam dan sebagainya. Konsekwensi keyakinan bahwa allah maha esa
dalam berbuat (perbuatannya) adalah seorang muslim tidak boleh
mengagumi perbuatan perbuatan manusia lain dan karyanya sendiri
secara berlebihan. Manusia, baik perseorangan maupun sebagai
kolektivitas, betapapun genial (hebat), tidak boleh dijadikan obyek
pemujaan apalagi kalau disembah pula.
allah maha esa dalam wujudnya. Ini berarti bahwa ujud allah berbeda
dengan wujud alam semesta. Ia tidak dapat disamakan dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum ini yaitu, untuk mengetahui suatu bahan
makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin dapat dilakukan
dengan melakukan pengujian dengan mencampur bahan makanan dengan
beberapa reagen seperti lugol yang dapat menguji kandungan amilum, biuret
yang dapat menguji kandungan protein, KI yang dapat menguji kandungan
vitamin, dan FA dan FB yang dapat menguji kandungan glukosa.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca setelah membaca ini dapat mengetahui kandungan
yang terdapat dalam bahan makanan dengan menggunakan beberapa reagen
seperti lugol, biuret, FA dan FB, dan KI.
DAFTAR PUSTAKA
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. Diambil dari :
(http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-
lemak.html). (17 Maret 2014)