Seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Istilah manajemen strategis biasanya disamakan dengan perencanan strategis. Namun, paa kenyataannya perencanaan strategis hanya berfokus pada perumusan strategi. Tujuan manajemen strategis adaah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok. Berbeda dengan perencanaan jangka panjang yang berusaha mengoptimalkan tren-tren saat ini dan esok. Tahap-Tahap Manajemen Strategis Proses manajemen strategis terdiri dari 3 tahap: 1.Perumusan Mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan. 2.Penerapan Sering kali disebut “tahap aksi”. Artinya memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksankan strategi yang telah dirumuskan. Ketrampilan interpersonal sangat dibutuhkan. 3.Penilaian Merupakan tahap terakhir dalam manajemen strategis untuk mengetahui berjalan atau tidaknya suatustrategi karena adanya faktor internal dan eksternal untuk dapat dimodifikasi di masa yang akan datang. Tiga aktifitas penilaian strategi yang mendasar: - Peninjauan ulang faktor internal dan eksternal - Pengukuran kinerja - Pengambilan langkah korektif Ketiga aktifitas tersebut terjadi di tiga level hierarki dalam organisasi besar: korporat, divisional/ unit bisnis strategis, dan fungsional. Peter drucker (pakar dan icon bisnis) berpendapat bahwa tugas utama manajemen strategis adalah mempertimbangkan dan menimbang misi suatu bisnis. Mengintegrasikan Intuisi dan Analisis Proses manajemen dideskripsikan sebagai sebuah pendekatan yang objektif, logis, dan sistematis untuk membuat keputusan-keputusan besar dalam organisasi. Namun, manajemen strategis bukanlah pendekatan yang nyaman, rapi dan jelas. Oleh karena itu diperukan intuisi dan analisis. Yaitu berdasarkan pengalaman, penilaian dan perasaan masa lalu. Tapi setelah manajemen mau melihat fakta- fakta yang ada, bukan blind opinion. Istilah penting dalam manajemen strategi 1. Keunggulan Kompetitif > apapun yang perusahaan memiliki keahlian yang lebih dibanding perusahaan saingan 2. Strategist > orang yang bertanggungjawab atas kesuksesan atau kegagalan organisasi, dapat berupa CEO, president, pemilik dsb 3. Pernyataan Visi Misi > visi menjawab pertanyaan “kita ingin jadi seperti apa” ; misi > penyataan tujuan yang membedakan suatu bisnis dengan lainnya”, menjawab pertanyaan “apa bisnis kita?” 4. External Opportunities and Threat > trend dan kejadian economic, social, cultural, demographic, environmental, political, legal, governmental, technological, and competitive yang dapat menguntungkan atau merugikan secara signfikan di masa depan 5. Kekuatan dan Kelemahan internal > aktivitas organisasi yang controllable yang bisa dilakukan dengan baik ataupun kurang 6. Tujuan jangka panjang > hasil spesifik yang diinginkan untuk dicapai dalam jangka panjjang 7. Strategies > cara mencapai tujuan jangka panjang 8. Tujuan tahunan/annual objective > tujuan jangka pendek perusahaan(1 tahun) 9. Kebijakan/policies
Model Manajemen Stratejik
Keuntungan Manajemen Stratejik 1. Keuntungan Finansial : dari hasil penelitian organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi lebih sukses dan menguntungkan daripada yang tidak. 2. Keuntungan Non Finansial - Meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman eksternal - Lebih memahami strategi competitor - Meningkatkan produktifitas karyawan - Mengurangi resitensi atas perubahan - Lebih paham akan hubungan performance-reward
Mengapa perusahaan tidak membuat rencana stratejik
1. Sedikit pengalaman atau pengetahuan mengenai perencanaan stratejik 2. Rancangan sistem reward yang kurang bagus 3. Sedang dalam masa “peperangan”, kebanyakan masalah jadi ga sempet bikin rencana 4. Merasa kalau hanya akan membuang waktu 5. Terlalu mahal, baik secara waktu maupun uang 6. Malas 7. Puas dengan kesuksesan sekarang 8. Takut kegagalan 9. Over Confident 10. Pengalaman buruk di masa lalu 11. Terbiasa dengan kondisi sekarang 12. Takut hal yang tidak diketahui 13. Memiliki pendapat yang berbeda mengenai planning 14. Kecurigaan – karyawan akan menjadi curiga terhadap manajemen Jebakan(pitfall) dalam Perencanaan Stratejik Yang harus diperhatikan dan dihindari dalam perencanaan stratejik: 1. Menggunakan perencanaan strategi untuk mengendalikan keputusan dan sumberdaya 2. Membuat perencanaan strategi hanya untuk memenuhi kewajiban/peraturan pemerintah 3. Terburu buru bergerak dari pengembangan misi ke formulasi strategi 4. Gagal mengkomunikasikan rencana ke bawahan 5. Manajemen puncak sering membuat keputusan secara intuitif dan melanggar rencana formal 6. Mendelegasikan kepada planner ketimbang dilakukan oleh manajemen sendiri 7. dst