Anda di halaman 1dari 7

Nama : Damara Trisna

NIM : S832002001
Mata kuliah : Manajemen Lboratorium Sains
Dosen Penganpu : Prof. Dr. Ashadi

Soal Manajemen Laboratorium bagian 4 dan 5


1. Apa yang dimaksud audit internal?
Jawab:
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi,
sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan
tidak memihak, yang disebut auditor. Sedangkan Audit internal adalah fungsi penilaian
independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi
berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi. Tujuan diadakannya audit adalah untuk
melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan
standar,
regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
2. Kerusakan alat dapat disebabkan oleh…
Jawab:
Peralatan laboratorium dapat rusak walaupun tidak digunakan. Kerusakan alat disebabkan
oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Faktor–faktor yang dapat
menyebabkan kerusakan pada alat adalah:
a. Perubahan temperatur Beberapa jenis alat kimia peka terhadap perubahan temperatur.
Temperatur yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, tetapi kadang-kadang
pemuaian tidak teratur sehingga bentuk alat-alat akan berubah dan menyebabkan fungsi
alat-alat itu berubah pula. Temperatur ruangan yang cukup tinggi dapat memicu terjadi
oksidasi, merusak cat, merusak alat-alat elektronika karena komponen elektronika
mempunyai batas kerja normal pada rentang temperatur tertentu. Keadaan temperatur
yang terlalu rendah juga mempunyai akibat yang serupa. Misalnya alat-alat ukur, seperti
gelas ukur, buret, pipet. Alat-alat tersebut tidak boleh dipanaskan.
b. Kelembaban udara Udara mangandung oksigen dan uap air.
Kondisi udara yang lembab membuat alat-alat lab dari logam seperti besi menjadi
berkarat. Barang-barang yang terbuat dari logam lain, seperti seng, tembaga, kuningan
dan lain-lain menjadi kusam. Udara mengandung oksigen dan uap air oleh karena itu
penyimpanan alat dari logam harus dihindarkan dari kontak dengan udara.
c. Air, Asam, Basa, dan Cairan lainnya
Air akan mempercepat rusaknya alat-alat lab, oleh karena itu simpanlah alat
dalam keadaan kering. Tempatkan alat dalam tempat yang kering. Zat kimia yang
bersifat asam dan basa mempunyai daya rusak yang lebih hebat dari air. Hindarkan alat-
alat lab dari sentuhan cairan asam dan basa ini. Akibat dari tutup botol masing-masing
zat yang berdekatan tidak rapat, maka pertemuan uap asam klorida (HCl) dengan uap
ammonia, (NH4 OH) akan bereaksi menghasilkan uap ammonim klorida ( NH4 Cl) yang
dapat merusak alatalat dari logam. Cara yang paling baik untuk mencegah kerusakan
alatalat yang disebabkan oleh asam, ialah mengisolir asam itu sendiri. Misalnya
menempatkan botol asam yang tertutup rapat dan ditempatkan dalam almari khusus atau
di almari asam yang selalu terdapat di setiap laboratorium kimia. Pengaruh basa terhadap
alat kimia sama dengan pengaruh asam. Maka pencegahannya tidak berbeda dengan
pengaruh asam. Demikian pula cairan kimia di luar asam, basa maupun air dapat
menyebabkan kerusakan pada alat-alat laboratorium.
d. Debu atau kotoran
Debu atau kotoran salah satu penyebab rusaknya alat. Suatu alat secara terus
menerus terkena debu dan jarang dibersihkan akan mudah rusak. Misalnya neraca, pada
umumnya di sekolah-sekolah neraca tidak disimpan pada lemari tetapi di meja ruang
persiapan bersatu atau berdekatan dengan macam- macam zat kimia. Hal ini
menyebabkan piring neracanya berdebu dan bernoda. Keadaan seperti ini, dapat
berakibat neraca menjadi rusak tidak seimbang
e. Mekanis
Alat-alat di laboratorium banyak yang terbuat dari bahan dasar kaca. Oleh karena
itu, hindarkan dari benturan-benturan atau gerakan mekanis lainnya, seperti tekanan atau
tempaan atau pada saat pencucian.
f. Cara penyimpanan alat-alat
Cara penyimpanan alat-lat laboratorium yang salah dan kurang tepat akan
menyebabkan peralatan laboratorium mudah rusak. Berikut contoh penyimpanan neraca
yang baik.
g. Faktor usia alat (life time)
Usia peralatan laboratorium dapat menjadi sumber kerusakan, karena setiap alat
laboratorium mempunyai keterbatasan waktu optimal wktu pemakaiannya.
h. Desain alat dan bahan dasar alat itu sendiri
Pada umumnya alat-alat laboratorium terbuat dari bahan dasar kaca/glass. Alat-
alat tersebut akan mudah pecah atau patah karena benturan atau pemanasan. Oleh karena
itu perlu diperhatikan jenis kacanya jika alat tersebut digunakan untuk pemanasan pada
temperatur tinggi. Selain bahan dasarnya yang rentan, ada juga karena desainnya, missal
buret, mudah patah dan terjadi penyumbatan pada kran disebabkan karena tidak segera
dibersihkan sehabis digunakan atau pada saat digunakan klem buret tidak dilapisi gabus.
1. Apa dasar pemikiran pembuatan ipal?
Jawab:
Dasar pemikiran pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah
a. Berdasar pada Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alami Hayati dan Ekosistemnya, air merupakan sumber daya yang dibutuhkan dalam
segala aspek. Saat ini bnayak air yang tercemar dan tidak dapat dimanfaatkan dan
mencemari lingkungan, maka dari itu diperlukan istalasi untuk memurnikan air
sehingga dapat dimanfaatkan.
b. Berdasarkan undang-undang RI nomor 23 tahun 1997 (tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup) pasal 16 ayat 1: setiap usaha/ kegiatan wajib mengolah limbahnya. Limbah
laboratorium tidak dapat dibuang secara langsung tetapi harus melewati proses
pengolahan.
c. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum.
2. Bagaimana cara pengolahan limbah biologi?
Jawab:
Cara pengolahan limbah biologi bermacam-macam tergantung dari jenis limbah itu sendiri,
pengolahannya adalah
• Membakar limbah tanaman dan hewan
• Zat warna dalam preparat mikro-organisme, kemungkinan besar bersifat toksis dan tidak
boleh dibuang ke sistem pembuangan umum, kumpulkan dalam wadah kaca yang
bertutup dan diberi label.
• Limbah yang berasal dari manusia, seperti darah, jaringan maupun potongan organ
lainnya harus dianggap sebagai biohazard.
• Limbah yang mengandung mikro-organisme yang berbahaya untuk kesehatan harus
di”autoclave” terlebih dahulu sebelum dibuang, agar pathogennya mati.
• Limbah tanaman, daun yang tidak mengandung bahan berbahaya dapat dijadikan kompos
• Limbah biologi dan mikrobiologi yang berbahaya dan dalam jumlah besar sebaiknya
dimusnahkan dalam incenerator.
3. Bagaimana cara penanganan limbah gas?
Jawab:
 Diabsorbsi dengan absorben yang sesuai, absorben gas yang sering digunakan adalah
karbon aktif.
 Gas SO2 dapat diambil dengan menyemprotkan air kapur terhadap aliran gas buang
dalam suatu ruang.
 Gas CO dan NO2 dari mesin dapat dibubah dengan catalitic converter menjadi CO2 dan
N2.
 Partikel dalam gas buangan dapat dipisahkan dengan berbagai cara, seperti dust collector,
penyemprotan dengan air pada cerobong yang dibuat miring.
1. Sebutkan hal-hal penting yang termuat dalam permen 24 th 2007!
Jawab:
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) harus mempunyai lahan dan bangunan gedung yang
memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik, dan
sekurangkurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha,
tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban,
gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga.
Hal penting
a. Sekolah sekurang-kurangnya memiliki laboratorium IPA.
b. Laboratorium IPA dapat memanfaatkan ruang kelas, hal ini menyebabkan Sekolah
tidak berkewajiban membangun ruang yang diperuntukkan khusus sebagai
laboratorium IPA. Percobaan dapat dilakukan di kelas, namun apabila sekolah
mampu sebaiknya dibangun ruang khusus laboratorium IPA.
c. Perlengkapan sederhana dalam percobaan IPA harus tersedia, mulai dari model,
perangkat dan poster dengan jumlah minimal sesuai ketentuan dalam peraturan.
2. Sebutkan pentingnya Laboratorium IPA !
Jawab:
Pentingnya laboratorium IPA disekolah
a. Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan peserta didik.
b. Laboratorium sekolah sebagai tempat yang memotivasi semangat peserta didik untuk
memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
c. Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap
ilmiah yaitu ;  cermat, sabar, dan jujur serta berpikir kritis dan cekatan.
d. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu
pengetahuannya .
3. Jika anda ditunjuk untuk merancang lab IPA (pilih fisika/biologi/kimia) langkah langkah apa
yang akan anda lakukan?
Jawab:
Bila merancang lab Biologi, langkah yang dilakukan yaitu
a. Membuat kosep denah laboratorium Biologi, diantaranya yang perlu diperhatikan
1) Mempunyai jarak yang cukup jauh dari sumber air bersih, untuk menghindari
pencemaran pada sumber air.
2) Mempunyai saluran pembuangan limbah sendiri, untuk menghindari pencemaran
saluran air penduduk.
3) Menetukan ukuran rungana yang ideal.
4) Membagi rungangan: tempat praktik, ruang laboran dan ruang penyimpanan.
b. Menentukan posisi perlengkapan laboratorium
1) Pintu lebar agar model biologi yang berukuran besar mudah masuk.
2) Penerangan alami yang optimum membantu untuk sumber cahaya pada mikroskop.
3) Meja yang kokoh untuk praktikan.
4) Poster informasi mengenai biologi.

4. Apa yg dimaksud dengan paperless laboratory?


Jawab:
Paperless laboratory (laboratorium tanpa kertas) adalah Laboratorium otomatis penyimpanan
data, metode, dan proses langsung antara aplikasi perangkat lunak dan instrumen analitik.
Segala sesuatu pengolahan data tidak lagi secara manual mencatat di kertas (konvensional),
namun dengan media secara virtual. Tujuan akhir dari laboratorium ini adalah untuk
memanfaatkan kekuatan data dan memberikan informasi yang berguna, kecerdasan bisnis
bagi pengambil keputusan yang tepatdi setiap langkah siklus pengolahan data. 

Anda mungkin juga menyukai