Anda di halaman 1dari 6

Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

GAMBARAN KARAKTERISTIK, TINGKAT STRES, ANSIETAS, DAN DEPRESI


PADA MAHASISISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENGERJAKAN
SKRIPSI

Zakiyah*
*Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.
Email Korepodensi: zakiyah@binawan-ihs.ac.id

ABSTRAK
Pendahuluan: Stres, ansietas, dan depresi merupakan bentuk gangguan mental emosional yang
sering terjadi pada mahasiswa. Bila tidak ditangani dapat mengarah pada panik atau bahkan bunuh
diri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik, tingkat stress, ansietas, dan depresi pada
mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di wilayah Jakarta. Metode yang
digunakan deskriptif naratif. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang sedang
mengerjakan skripsi sebanyak 50 responden melalui purposive sampling. Data dianalisis dengan
distribusi frekuensi. Hasil: penelitian menunjukkan karakteristik mahasiswa rata-rata berusia 21,84
tahun, jenis kelamin perempuan (78%), status belum menikah (96%), sumber biaya dari orangtua
(98%), bertempat tinggal di kost (68%), berasal dari luar daerah jabodetabek (44%). Rata-rata
mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami tingkat stress sedang (46%), ansietas
sedang (52%), dan depresi sedang (58%). Kondisi stress, ansietas, dan depresi dapat mempengaruhi
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya tepat waktu. Penelitian ini juga merekomendasikan
pada pelayanan kesehatan jiwa khususnya institusi pendidikan keperawatan untuk meneliti
hubungan tingkat stress, ansietas, dan depresi terhadap kemampuan mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsi.
Kata Kunci: Stres, Ansietas, Depresi, Mahasiswa, Skripsi

THE OVERVIEW OF CHARACTERISTIC, STRESS LEVELS, ANXIETY AND


DEPRESSION IN NURSING STUDENTS DOING THESIS
ABSTRACT
Introduction: Stress, anxiety and depression are type of mental emotional disorder that often
occurred in students at universities. This condition can cause panic and suicide if this problems
don’t get treatment. The purpose of this research is to identify level of stress, anxiety and
depression in nursing students that doing thesis in Jakarta. Metodhs: This research used naratif
description. Sample of this research are 50 respondents. All of variables were analyzed with
distribution frekuensi. Result: this research showed that student university characteristic was
21,84 years old, female sex (78%), singles (96%), living cost by parents (98%), residing in
boarding house (68%), comes from outside Jabodetabek areas (44%). Level of stress was moderate
(46%), moderate anxiety (52%) and moderate depression (58%). This study recommend to mental
health provider especially nursing academic to research the relationship stress, anxiety, and
depression of student ability doing thesis.
Key word: Stress, Anxiety, Depression, Student University, Thesis

Page 140
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

PENDAHULUAN kelelahan mental, perasaan tidak adekuat,


Prevalensi gangguan mental emosional di kehilangan harga diri, peningkatan kepekaan,
Indonesia saat ini masih tinggi (6,0%) dari kehilangan motivasi, ledakan emosional dan
total penduduk Indonesia, dan 5,7% menangis, penurunan produktivitas dan
penduduk Jakarta usia di atas 15 tahun kualitas kinerja, cenderung membuat
mengalami gangguan mental emosional kesalahan, mudah lupa dan pikiran buntu,
(Riskesdas, 2013). Gangguan mental kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang
emosional seperti stress, ansietas, dan depresi rinci, tidak konsentrasi, preokupasi, letargi,
dapat terjadi dalam menghadapi stressor dan kehilangan minat, dan rentan mengalami
kehidupan. McGuire (2003) mengatakan kecelakaan.
bahwa situasi kejadian yang menimbulkan Mathofani & Wahyuni (2012)
stress (peristiwa stressful) pada mahasiswa menemukan bahwa mahasiswa yang sedang
yang umumnya dihadapi adalah saat mengerjakan skripsi dan mengalami ansietas
mengerjakan skripsi, sebagai syarat wajib sedang sebesar 53,8%, ansietas ringan
kelulusan. 30,8%, dan ansietas berat 15,4%. Videbeck
Maretta (2012) menyebutkan bahwa (2011) menyatakan sisi yang membahayakan
mahasiswa keperawatan yang sedang dari ansietas ialah rasa khawatir yang
mengerjakan skripsi mengalami tingkat stres berlebihan tentang masalah yang nyata atau
ringan (23,5%), sedang (72,1%), dan berat potensial yang dihadapi oleh individu dapat
(4,4%). Syofia (2010) menyebutkan bahwa menghabiskan tenaga, menimbulkan rasa
faktor eksternal lebih cenderung takut, dan menghambat individu melakukan
menyebabkan stres pada mahasiswa yang fungsinya dengan adekuat dalam situasi
sedang menyelesaikan skripsi. American interpersonal, situasi kerja, dan situasi sosial.
Psychology Association (2012) menyebutkan Kessler, et al (2005, dalam Mahmoud et
bahwa stres adalah kontributor utama al. 2012) menyebutkan bahwa ansietas yang
penyakit mental dan fisik pada setiap orang tidak dikelola dengan baik dapat
di segala usia. Menurut Potter & Perry (2005) berkontribusi terhadap terjadinya depresi.
stres dapat menimbulkan tuntutan yang besar Depresi diakui sebagai masalah umum dan
pada seseorang, dan jika orang tersebut tidak melemahkan pada populasi mahasiswa, yang
dapat beradaptasi, maka dapat terjadi dapat mempengaruhi semua bidang fungsi
penyakit. Stres yang dialami oleh seseorang termasuk motivasi, konsentrasi, perasaan
dapat menimbulkan respon fisiologis dan harga dri, dan suasana hati. Stress yang tidak
psikologis (Potter & Perry, 2005). Respon diatasi dapat mengarah pada depresi. Depresi
fisiologis yang terjadi akibat stress yang pada mahasiswa yang sedang mengerjakan
dialami dapat berupa peningkatan tekanan skripsi dapat mengarah pada tindakan bunuh
darah, peningkatan ketegangan otot di leher, diri.
bahu, punggung, peningkatan denyut nadi BAHAN DAN METODE
dan frekuansi pernafasan, telapak tangan Penelitian ini menggunakan metode
berkeringat, tangan dan kaki dingin, postur deskriptif naratif yang dilakukan pada 50
tubuh yang tidak tegap, keletihan, sakit mahasiswa keperawatan pada 3 (tiga)
kepala, gangguan lambung, suara yang Universitas wilayah Jakarta yang sedang
bernada tinggi, mual, muntah, dan diare, mengerjakan skripsi dan memenuhi kriteria
perubahan nafsu makan, perubahan usia 18 – 25 tahun, dapat menulis dan
beratbadan, perubahan frekuensi berkemih, berbahasa indonesia dengan baik, serta
peningkatan adenokortikotropik, kortisol, bersedia menjadi responden pada penelitian
katekolamin, dan hiperglikemia, gelisah, sulit ini. Seluruh mahasiswa keperawatan
tidur, atau sering terbangun saat tidur, dan discreening dengan menggunakan kuesioner
terjadi dilatasi pupil (Potter & Perry, 2005). Depression Anxiety Stress Scale (DASS)
Respon psikologis yang terjadi saat yang terdiri dari 42 item pertanyaan meliputi
seseorang mengalami stress menurut Potter 14 item pertanyaan stress, 14 item pertanyaan
& Perry (2005) dapat diketahui berdasarkan ansietas, dan 14 item pertanyaan depresi.
indikator emosional dan perilaku, seperti Kuesioner ini memiliki viliditas dan
ansietas, depresi, kepenatan, peningkatan reliabilitas yang baik (alpha cronbach skala
penggunaan bahan kimia, perubahan stress: 0,8806, skala ansietas: 0,8517, dan
kebiasaan makan, tidur, dan pola aktifitas, skala depresi: 0,9053). Sampel diambil

Page 141
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

dengan purposive sampling yang memenuhi Sedang 26 52%


kriteria penelitian. Pengumpulan data Berat 17 34%
penelitian dilakukan pada tanggal 25 Mei Total 50 100%
2015 sampai dengan 20 Juni 2015 di tiga Tingkat
universitas swasta di wilayah Jakarta Depresi
(Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ringan 21 42%
Universitas Respati Indonesia, dan Sedang 29 58%
Universitas M.H. Thamrin). Berat 0 0%
HASIL Total 50 100%
Hasil penelitian didapatkan tentang
karakteristik demografi (tabel 1.1), dan PEMBAHASAN
tingkat stress, ansietas, dan depresi Hasil penelitian menunjukan bahwa
mahasiswa keperawatan yang sedang karakteristik usia mahasiswa keperawatan
mengerjakan skripsi (tabel 1.2), sebagai yang sedang mengerjakan skripsi rata-rata
berikut: berusia 21,84 tahun. Usia 21,84 tahun
Tabel 1.1 Karakteristik demografi merupakan kelompok usia dewasa muda.
responden Dimana menurut Papalia & Feldman (2014)
Variabel n Mean menyebutkan bahwa perkembangan dewasa
Usia 50 21,84 dibagi menjadi tiga bagian, yaitu dewasa
muda (usia 201-40 tahun), dewasa menengah
Variabel n % (usia 40-65 tahun), dan dewasa akhir (usia 65
Jenis kelamin tahun ke atas). Menurut Montgomery & Cote
Laki-laki 11 22 (2003, dalam Papalia & Feldman, 2014)
Perempuan 39 78 menyebutkan bahwa melanjutkan pendidikan
Status tinggi adalah salah satu hal yang
Belum menikah 48 96 dipilih/dilakukan oleh individu dewasa muda.
Menikah 2 4 Peneliti berpendapat, melanjutkan
Sumber Biaya pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
orang tua 49 98 merupakan salah satu upaya yang dilakukan
pribadi 1 2 oleh mahasiswa sebagai individu dewasa
beasiswa 0 0 untuk mencapai tugas perkembangannya, dan
lain-lain 0 0 juga memberikan kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
Tempat tinggal
Rumah pribadi 2 4 sehingga mampu berdaya saing dengan
orang tua 14 28 individu lainnya. Hal ini sesuai dengan apa
Sewa/kost 34 68 yang disampaikan oleh Montgomery & Cote,
Asrama 0 0 2003, dalam Papalia & Feldman, 2014, yang
menyebutkan bahwa pendidikan tinggi
Asal
mampu mengembangkan kesempatan kerja
Betawi 6 12
dan menghasilkan kekuatan serta
Jawa 10 20
meningkatkan kualitas hidup jangka panjang
Sunda 12 24
bagi orang dewasa seluruh dunia. Namun
lain-lain 22 44
demikian, peneliti juga berpendapat bahwa
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
Tabel 1.2 Tingkat stress, ansietas, dan
dapat menjadi stressor bagi mahasiswa
depresi responden
sarjana sebagai individu dewasa.
n % Stuart (2007) mengemukakan bahwa usia
Tingkat Stres mempengaruhi individu dalam menghadapi
Ringan 21 42% stressor, variasi pada sumber dukungan, dan
Sedang 23 46% kemampuan koping. Namun Stuart (2007)
Berat 6 12% juga mengemukakan walaupun usia
Total 50 100% merupakan salah satu karakteristik individu
Tingkat yang dapat mempengaruhi koping individu,
Ansietas usia tidak dapat bekerja sendiri dalam
Ringan 7 14% mempengaruhi koping tersebut, melainkan

Page 142
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

berinteraksi dengan karakteristik individu ketergantungan finansial mahasiswa terhadap


yang lain. Sehingga usia terkadang tidak orangtua menjadi stressor selama mahasiswa
menjadi predictor yang baik dalam menilai kuliah. Masalah keuangan merupakan salah
koping individu. satu faktor intrapersonal yang mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% terjadinya stress pada mahasiswa
jenis kelamin mahasiswa keperawatan yang keperawatan (Sharma & Kaur, 2011).
sedang mengerjakan skripsi adalah Hasil penelitian tentang tempat tinggal
perempuan. Data Kementerian Riset, mahasiswa selama melanjutkan pendidikan
Teknologi, dan Pendidikan tinggi tinggi adalah 68% mahasiswa bertempat
(Kemenristek Dikti) menyebutkan bahwa tinggal di kost/kontrakan, dengan beberapa
jumlah mahasiswa berdasarkan jenis kelamin alasan, seperti lokasi kampus jauh dari
tahun 2013-2017 adalah 2,678,515 orang rumah, efisiensi biaya transportasi ke tempat
berjenis kelamin perempuan, dan 2,311,115 kuliah, dan fasilitas yang disediakan di
orang berjenis kelamin laki-laki. kost/kontrakan. Sharma & Kaur (2011)
Kemenristek Dikti tidak menjelaskan lebih menyebutkan bahwa satu dari beberapa
lanjut tentang jenis kelamin mahasiswa pada faktor lingkungan yang mempengaruhi stress
tiap program studi khususnya keperawatan. pada mahasiswa keperawatan adalah adanya
Berdasarkan persentase jenis kelamin perubahan lingkungan tempat tinggal. Lebih
mahasiswa perempuan yang lebih banyak, lanjut Sharma & Kaur (2011) menyebutkan
peneliti berpendapat bahwa mahasiswa bahwa ketidakadekuatan fasilitas tempat
perempuan memiliki kesempatan lebih tinggal mempengaruhi terjadinya stress pada
banyak untuk mendapatkan stressor selama mahasiswa keperawatan.
menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian tentang latar belakang
Videbeck (2011) menyebutkan bahwa asal daerah/suku 44% mahasiswa berasal dari
gangguan ansietas lebih sering dialami oleh luar daerah Jabodetabek dan luar pulau jawa.
perempuan, dan Stuart (2007) menyebutkan Kultur adalah sistem metakomunikasi yang
bahwa depresi dialami oleh 7%-12% laki-laki didalamnya tidak hanya bahasa lisan
dan 20%-30% dialami oleh perempuan, dan mempunyai makna tetapi juga segala sesuatu
rata-rata depresi pada perempuan dialami yang lain (Matsumoto, 1998, dalam Perry &
oleh remaja perempuan dan perempuan Potter, 2005). Peneliti berpendapat, beberapa
dewasa. mahasiswa keperawatan di Jakarta
Hasil penelitian tentang Status Pernikahan melakukan akulturasi untuk tetap menjadi
mahasiswa keperawatan yang sedang bagian dari budaya dominan di mana
mengerakan skripsi adalah 96% berstatus mahasiswa tinggal dengan tetap memiliki
belum menikah. Seiring dengan budaya asal mereka sebagai identitas dirinya.
perkembangan jaman dan tuntutan tentang Proses akulturasi ini dapat menjadi stressor
adanya globalisasi, Peneliti berpendapat, bagi mahasiswa di selama menjalani
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan di tempat kuliahnya.
jenjang yang lebih tinggi saat ini lebih Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian
banyak dimiliki oleh setiap individu tingkat stress mahasiswa berada pada tingkat
dibandingkan dengan masa sebelumnya. stress sedang, dengan beberapa manifestasi
Kesempatan ini banyak diambil oleh individu yang dialami, seperti merasa bahwa dirinya
dewasa muda yang memiliki harapan dan menjadi marah karena hal-hal sepele,
cita-cita tinggi, meskipun menurut Keliat cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu
(2013) salah satu ciri perkembangan usia situasi, merasa sulit untuk bersantai, mudah
dewasa muda adalah membentuk keluarga, kesal, merasa telah menghabiskan banyak
namun beberapa mahasiswa memilih tetap energi, tidak sabar ketika mengalami
melanjutkan pendidikan tinggi hingga selesai penundaan, mudah tersinggung, merasa sulit
dengan status belum menikah, dan yang untuk beristirahat, merasa sangat mudah
lainnya mengkombinasi antara pendidikan marah, sulit tenang bila ada sesuatu yang
dengan berkeluarga. membuat kesal, sulit untuk bersabar dalam
Hasil penelitian tentang sumber biaya menghadapi gangguan terhadap hal yang
yang dimiliki oleh mahasiswa untuk sedang dilakukan, merasa gelisah, tidak dapat
melanjutkan pendidikan tinggi 98% dari memaklumi hal apapun yang menghalangi
orangtua. Peneliti berpendapat bahwa dalam menyelesaikan hal yang sedang

Page 143
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

dilakukan, merasa mudah gelisah. Hal ini meliputi: perasaan takut tidak diterima dalam
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh lingkungan tertentu, pengalaman traumatis
Selye, 1956;1974, dalam Videbeck, 2011, seperti trauma perpisahan, kehilangan atau
bahwa reaksi individu terhadap stress yang bencana, rasa frustasi akibat kegagalan dalam
dialami meliputi; reaksi alarm, di mana mencapai tujuan, ancaman terhadap integritas
stress menstimulasi pesan fisiologis tubuh diri seperti ketidakmampuan fisiologis atau
dari hipotalamus ke kelenjar dan organ-organ gangguan terhadap kebutuhan dasar, dan
untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan ancaman terhadap konsep diri seperti pada
potensial; resistensi, melalui perilaku fight, identitas diri, harga diri, dan perubahan
flight, atau freeze; dan selanjutnya kelelahan, peran. Ansietas dialami oleh mahasiswa
yang terjadi ketika individu berespon negatif selama mengerjakan skripsi muncul karena
terhadap stress. adanya perasaan takut skripsinya belum
Martos, et.al.,(2012) menyebutkan sumber sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan
stress pada mahasiswa keperawatan takut setiap kali berhadapan dengan
berhubungan dengan akademik (ulangan, pembimbing serta ketakutan untuk menjalani
beban kerja, dan masalah-masalah yang ujian sidang skripsi.
berkaitan dengan proses belajar). Salah satu Hasil penelitian terhadap tingkat depresi
Pendidikan tinggi keperawatan adalah mahasiswa didapatkan bahwa tingkat depresi
program sarjana keperawatan yang berada pada tingkat depresi sedang, dengan
penyelenggaraannya mengacu pada standar manifestasi yang ditemukan pada mahasiswa
nasional pendidikan tinggi (UU Nomor 38 ditandai dengan tidak merasa positif pada
Tahun 2014). Dikti (2010) menetapkan diri, merasa seperti tidak kuat lagi melakukan
standar nasional pendidikan tinggi untuk sesuatu, pesimis, merasa sedih dan tertekan,
jenjang pendidikan sarjana strata 1 (S1) wajib hilang minat dalam segala hal, merasa tidak
menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir berharga, tidak menikmati hal yang
perkuliahan. dilakukan, merasa putus asa dan sedih, tidak
Hasil penelitian terhadap tingkat ansietas merasa antusias dalam hal apapun, sulit
mahasiswa didapatkan bahwa tingkat ansietas berinisiatif. Manifestasi depresi ini sesuai
berada pada tingkat sedang, dengan respon dengan kriteria diagnosis untuk gejala
ansietas yang ditemukan termanifestasi depresi dalam Pedoman Penggolongan
melalui beberapa hal seperti bibir sering Diagnosis Gangguan Jiwa III (Maslim,
kering, sesak nafas, kaki terasa mau copot, 2002), yang menyebutkan bahwa gejala
menemukan diri berada dalam situasi yang depresi meliputi: afek depresif, kehilangan
menimbulkan cemas dan akan merasa sangat minat dan kegembiraan, mudah lelah,
lega jika situasi tersebut berakhir, berkeringat menurunnya aktivitas, dan dapat juga
berlebihan, merasa takut tanpa alasan yang ditemukan konsentrasi dan perhatian
jelas, detak jantung meningkat, takut berkurang, kurang percaya diri, merasa
terhambat oleh tugas-tugas yang tidak biasa bersalah dan tidak berguna, pesimis, ide yang
dilakukan, merasa khawatir dengan situasi membahayakan diri, tidur terganggu, nafsu
dan mempermalukan diri sendiri, gemetar. makan berkurang.
Hal ini sejalan dengan pendapat Keliat, et.al, Videbeck (2011) menjelaskan bahwa ada
2012, yang menyebutkan bahwa respon beberapa faktor yang dapat menyebabkan
individu yang mengalami ansietas meliputi: depresi, yaitu genetik, neurokimia,
Respon fisik, seperti sesak nafas, nadi dan neuroendokrin, psikodinamika, teori kognitif,
tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, teori sosial/lingkungan. Langkah-langkah
diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, penyusunan skripsi yang harus dilalui oleh
sakit kepala, dan sulit tidur. Respon kognitif, mahasiswa dalam upaya menyelesaikan gelar
seperti lapang persepsi menyempit, tidak kesarjanaannya menuntut mahasiswa untuk
mampu menerima rangsang dari luar, menggunakan kognitif, afektif, dan action
berfokus pada apa yang menjadi agar skripsi yang dibuatnya selesai sesuai
perhatiannya. Respon perilaku dan emosi, waktu yang telah ditentukan. Koping yang
seperti gerakan tersentak-sentak, bicara maladaptif menjadi topik utama dari penentu
berlebihan dan cepat, dan perasaan tidak independen terjadinya stres, ansietas, dan
aman. Selain itu, Keliat, et.al., 2012, juga depresi pada mahasiswa (Mahmoud, et al.,
menyebutkan bahwa penyebab ansietas 2012).

Page 144
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039

SIMPULAN DAN SARAN Maslim, Rusdi. (2002), Diagnosis Gangguan


Simpulan Jiwa; Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III
Karakteristik demografi mahasiswa dan DSM-5, Jakarta: Sagung Seto.
keperawatan yang sedang mengerjakan Mathofani & Wahyuni (2012). Terapi
skripsi di wilayah Jakarta rata-rata berusia Tertawa dan Kecemasan Mahasiswa
dewasa muda, berjenis kelamin perempuan, Program Ekstensi dalam Menghadapi
status pernikahan belum menikah, sumber Skripsi di Fakulas Keperawatan USU.
biaya dari orangtua, bertempat tinggal di http://www.jurnal.usu.ac.id/index.php/j
kost, dan berasal dari luar Jakarta dan luar kh/article/download/…/68. diunduh
pulau jawa. Sedangkan tingkat stres, ansietas, pada tanggal 22 April 2015.
dan depresi mahasiswa berada pada tingkat McGuire, R. (2003). Inside Tomorrow’s
stres sedang, ansietas sedang, dan depresi Pharmacist: Stress Management for
sedang. Student.
Saran Papalia, E. D. dan Feldman, R. T. (2014).
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Meyelami Perkembangan Manusia ;
tentang hubungan tugas akhir/skripsi Experience Hman Development.
terhadap tingkat stress, ansietas, dan depresi Jakarta: Salemba Humanika.
pada mahasiswa. Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : Konsep,
KEPUSTAKAAN Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume
American Psychological Association (APA). 2.Alih Bahasa : Renata
(2012, January). Guidelines for Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Psychological Practice With Lesbian, Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas). (2013).
Gay, and Bisexual Clients. American Badan Penelitian dan Pengembangan
Psychologist, 67(1), 10–42. Kesehatan Kementerian RI tahun
doi:10.1037/a0024659 2013.Diakses: 19 Oktober 2014, dari
Dikti. (2014). Buku Kurikulum Pendidikan http://www.depkes.go.id/resources/do
Tinggi. Dikti.go.id/Final-Draft-Buku- wnload/general/Hasil%20Riskesdas%2
K-DIKTI-18-8-2014-Revisi-hotel-ibis- 0 2013.pdf.
rar. Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan
Keliat, BA., et al. (2013). Manajemen Kasus Jiwa . Edisi 5. Jakarta. EGC.
Gangguan Jiwa; CMHN (Intermediate Sharma, D., Kaur, T., Chadha, B. S. &
Course). Jakarta. EGC. Manhas, R. K., 2011, Antimicrobial
Mahmoud, JSR. et al. (2012). The Activity of Actinomycetes Against
Relationship among Young Adult Multidrug Resistant Staphylococcus
College Students’ Depression, Anxiety, aureus, E. coli and Various Other
Stress, Demographics, Life Pathogens, Tropical Journal of
Satisfaction, and Coping Styles. Issues Pharmaceutical Research, 10 (6), 801-
in Mental Health Nursing, 33: 149- 808.
156, 2012. ISSN: 0161-2840 Videbeck, Sheila L. 2011. Psychiatric Mental
print/1096-4673 online. Health Nursing. 5th edition. Wolters
DOI:10.3109/01612840.2011.632708. Kluwer Health. Lippincott Wiliams &
Maretta, RR. (2012). Gambaran Tingkat dan Wilkins
Mekanisme Koping Mahasiswa
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia Program
Reguler 2008 dalam Mengerjakan
Skripsi. Skripsi: FIK-UI. Didapat pada
tanggal 20 April 2015.
Martos, MP., et al. (2012). Sources of Stress
in Nursing Students: a Systematic
Review of Quantitative Studies.
International Nursing Review 59, 15-
25.

Page 145

Anda mungkin juga menyukai