Zakiyah*
*Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan.
Email Korepodensi: zakiyah@binawan-ihs.ac.id
ABSTRAK
Pendahuluan: Stres, ansietas, dan depresi merupakan bentuk gangguan mental emosional yang
sering terjadi pada mahasiswa. Bila tidak ditangani dapat mengarah pada panik atau bahkan bunuh
diri. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik, tingkat stress, ansietas, dan depresi pada
mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di wilayah Jakarta. Metode yang
digunakan deskriptif naratif. Sampel penelitian adalah mahasiswa keperawatan yang sedang
mengerjakan skripsi sebanyak 50 responden melalui purposive sampling. Data dianalisis dengan
distribusi frekuensi. Hasil: penelitian menunjukkan karakteristik mahasiswa rata-rata berusia 21,84
tahun, jenis kelamin perempuan (78%), status belum menikah (96%), sumber biaya dari orangtua
(98%), bertempat tinggal di kost (68%), berasal dari luar daerah jabodetabek (44%). Rata-rata
mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi mengalami tingkat stress sedang (46%), ansietas
sedang (52%), dan depresi sedang (58%). Kondisi stress, ansietas, dan depresi dapat mempengaruhi
mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya tepat waktu. Penelitian ini juga merekomendasikan
pada pelayanan kesehatan jiwa khususnya institusi pendidikan keperawatan untuk meneliti
hubungan tingkat stress, ansietas, dan depresi terhadap kemampuan mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsi.
Kata Kunci: Stres, Ansietas, Depresi, Mahasiswa, Skripsi
Page 140
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039
Page 141
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039
Page 142
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039
Page 143
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039
dilakukan, merasa mudah gelisah. Hal ini meliputi: perasaan takut tidak diterima dalam
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh lingkungan tertentu, pengalaman traumatis
Selye, 1956;1974, dalam Videbeck, 2011, seperti trauma perpisahan, kehilangan atau
bahwa reaksi individu terhadap stress yang bencana, rasa frustasi akibat kegagalan dalam
dialami meliputi; reaksi alarm, di mana mencapai tujuan, ancaman terhadap integritas
stress menstimulasi pesan fisiologis tubuh diri seperti ketidakmampuan fisiologis atau
dari hipotalamus ke kelenjar dan organ-organ gangguan terhadap kebutuhan dasar, dan
untuk mempersiapkan kebutuhan pertahanan ancaman terhadap konsep diri seperti pada
potensial; resistensi, melalui perilaku fight, identitas diri, harga diri, dan perubahan
flight, atau freeze; dan selanjutnya kelelahan, peran. Ansietas dialami oleh mahasiswa
yang terjadi ketika individu berespon negatif selama mengerjakan skripsi muncul karena
terhadap stress. adanya perasaan takut skripsinya belum
Martos, et.al.,(2012) menyebutkan sumber sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan
stress pada mahasiswa keperawatan takut setiap kali berhadapan dengan
berhubungan dengan akademik (ulangan, pembimbing serta ketakutan untuk menjalani
beban kerja, dan masalah-masalah yang ujian sidang skripsi.
berkaitan dengan proses belajar). Salah satu Hasil penelitian terhadap tingkat depresi
Pendidikan tinggi keperawatan adalah mahasiswa didapatkan bahwa tingkat depresi
program sarjana keperawatan yang berada pada tingkat depresi sedang, dengan
penyelenggaraannya mengacu pada standar manifestasi yang ditemukan pada mahasiswa
nasional pendidikan tinggi (UU Nomor 38 ditandai dengan tidak merasa positif pada
Tahun 2014). Dikti (2010) menetapkan diri, merasa seperti tidak kuat lagi melakukan
standar nasional pendidikan tinggi untuk sesuatu, pesimis, merasa sedih dan tertekan,
jenjang pendidikan sarjana strata 1 (S1) wajib hilang minat dalam segala hal, merasa tidak
menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir berharga, tidak menikmati hal yang
perkuliahan. dilakukan, merasa putus asa dan sedih, tidak
Hasil penelitian terhadap tingkat ansietas merasa antusias dalam hal apapun, sulit
mahasiswa didapatkan bahwa tingkat ansietas berinisiatif. Manifestasi depresi ini sesuai
berada pada tingkat sedang, dengan respon dengan kriteria diagnosis untuk gejala
ansietas yang ditemukan termanifestasi depresi dalam Pedoman Penggolongan
melalui beberapa hal seperti bibir sering Diagnosis Gangguan Jiwa III (Maslim,
kering, sesak nafas, kaki terasa mau copot, 2002), yang menyebutkan bahwa gejala
menemukan diri berada dalam situasi yang depresi meliputi: afek depresif, kehilangan
menimbulkan cemas dan akan merasa sangat minat dan kegembiraan, mudah lelah,
lega jika situasi tersebut berakhir, berkeringat menurunnya aktivitas, dan dapat juga
berlebihan, merasa takut tanpa alasan yang ditemukan konsentrasi dan perhatian
jelas, detak jantung meningkat, takut berkurang, kurang percaya diri, merasa
terhambat oleh tugas-tugas yang tidak biasa bersalah dan tidak berguna, pesimis, ide yang
dilakukan, merasa khawatir dengan situasi membahayakan diri, tidur terganggu, nafsu
dan mempermalukan diri sendiri, gemetar. makan berkurang.
Hal ini sejalan dengan pendapat Keliat, et.al, Videbeck (2011) menjelaskan bahwa ada
2012, yang menyebutkan bahwa respon beberapa faktor yang dapat menyebabkan
individu yang mengalami ansietas meliputi: depresi, yaitu genetik, neurokimia,
Respon fisik, seperti sesak nafas, nadi dan neuroendokrin, psikodinamika, teori kognitif,
tekanan darah naik, mulut kering, anoreksia, teori sosial/lingkungan. Langkah-langkah
diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, penyusunan skripsi yang harus dilalui oleh
sakit kepala, dan sulit tidur. Respon kognitif, mahasiswa dalam upaya menyelesaikan gelar
seperti lapang persepsi menyempit, tidak kesarjanaannya menuntut mahasiswa untuk
mampu menerima rangsang dari luar, menggunakan kognitif, afektif, dan action
berfokus pada apa yang menjadi agar skripsi yang dibuatnya selesai sesuai
perhatiannya. Respon perilaku dan emosi, waktu yang telah ditentukan. Koping yang
seperti gerakan tersentak-sentak, bicara maladaptif menjadi topik utama dari penentu
berlebihan dan cepat, dan perasaan tidak independen terjadinya stres, ansietas, dan
aman. Selain itu, Keliat, et.al., 2012, juga depresi pada mahasiswa (Mahmoud, et al.,
menyebutkan bahwa penyebab ansietas 2012).
Page 144
Volume 2, September 2016 ISSN 2442-7039
Page 145