Anda di halaman 1dari 6

INTERFEROMETER MICHELSON

Dewi Maharani
Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Kegururuan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sulawesi Barat
Jln. Prof. Baharuddin Lopa Talumung, Majene Tlp/Fax(0422) 22559
Kode Pos: 91413 Email: hesti@unsulbar.ac.id

gelombang cahaya yang digunakan, dengan


ABSTRAK. Telah dilakukan percobaan tentang menghitung pinggiran interferensi yang bergerak
Interferometer Michelson, dimana Interferometer ini ketika salah satu dari dua cermin digerakkan.
merupakan alat ya digunakan untuk mengukur
interferensi. Tujuan dilakukannya percobaan ini Dalam interferometer Michelson, balok
adalah untuk mengetahui prinsip kerja/konsep koheren diperoleh dengan memisahkan berkas
interferometer Michelson dan mengukur panjang cahaya yang berasal dari satu sumber dengan
gelombang sinar cahaya yang digunakan dalam cermin yang memantulkan sebagian yang
percobaan. Adapun alat dan bahan yang digunakan disebut pemecah berkas. Gelombang yang
dalam percobaan ini adalah seperangkat eksperimen dipantulkan dan ditransmisikan kemudian
Michelson, sumber cahaya, dan laser aligment diarahkan ulang oleh cermin biasa ke layar di
bench. Percobaan ini dilakukan dengan mana mereka ditumpangkan untuk membuat
menggunakan prinsip interferensi, dimana berkas pinggiran. Ini dikenal sebagai interferensi oleh
cahaya dilewatkan pada lensa cembung kemudian pembagian amplitudo. Interferometer ini, yang
diteruskan ke pemecah berkas dan berkas cahaya digunakan pada tahun 1817 dalam eksperimen
akan terbagi dua menuju dua buah cermin yang Michelson-Morley yang terkenal, menunjukkan
leetaknya berbeda dan ermin tersebut akan tidak adanya eter pembawa gelombang
memantulkan kembali berkas cahaya tersbut dan elektromagnetik, sehingga membuka jalan bagi
menuju ke layar pengamatan dan terbentuk frinji. teori Relativitas Khusus.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
diperoleh nilai panjang gelombang sumber cahaya Diagram yang disederhanakan dari
yang digunakan sebesar 663 𝑛𝑚 dengan %𝑑𝑖𝑓𝑓 = interferometer Michelson ditunjukkan pada
4,77 % gambar 5.1.

KATA KUNCI: interferensi, panjang gelombang,


frinji

I. PENDAHULUAN

Interferometer Michelson adalah contoh


terbaik dari apa yang disebut interferometer
pembagi amplitudo. Ini ditemukan pada tahun
1893 oleh Albert Michelson, untuk mengukur
meter standar dalam satuan panjang gelombang
dari garis merah spektrum kadmium. Dengan
interferometer optik, seseorang dapat mengukur
jarak secara langsung dalam hal panjang
jarak λ/2. Mengetahui hal ini, kita bisa
rumuskan :

Cahaya dari sumber monokromatik S dibagi


dengan pemecah berkas (BS), yang
diorientasikan pada sudut 45 ° terhadap berkas,
menghasilkan dua berkas dengan intensitas yang
sama. Sinar yang ditransmisikan (T) berjalan ke
cermin M1 dan dipantulkan kembali ke BS. 50%
dari balok balik kemudian dipantulkan oleh
pemecah berkas dan mengenai layar, E. Berkas II. METODE PERCOBAAN
yang dipantulkan (R) bergerak ke cermin M2, di
Pada percobaan ini, alat dan bahan yang
mana ia dipantulkan. 50% dari pancaran ini
melewati pemecah berkas dan mencapai layar. digunakan dalam pengambilan data yaitu dengan
Karena permukaan pemantul dari beam splitter menggunakan virtual lab yang diakses melalui
laman vlab.amrita.edu. laman ini merupakan
BS adalah permukaan di kanan bawah, maka
sebuah web yang menyediakan berbagai macam
sinar cahaya yang dimulai dari sumber S dan
simulasi pada topik sains yang dapat digunakan
mengalami refleksi pada cermin M2 melewati
beam splitter sebanyak tiga kali, sedangkan sinar untuk melakukan percobaan praktikum secara
yang dipantulkan pada M1 hanya melalui BS online. Adapun alat-alat yang digunakan dalam
percobaan ini yaitu : 1. Laser Light Source 2.
saja. sekali. Panjang jalur optik yang melalui
Michelson Interferometer Kit 3. Optical Bench 4.
pelat kaca bergantung pada indeks biasnya, yang
Meter Scale
menyebabkan perbedaan jalur optik antara
kedua balok. Untuk mengimbangi hal ini, pelat
kaca CP dengan ketebalan dan indeks refraksi
yang sama seperti yang dimiliki BS dimasukkan
antara M1 dan BS. Balok yang direkombinasi
mengganggu dan menghasilkan pinggiran di
layar E. Fase relatif dari dua balok menentukan
apakah interferensi akan membangun atau
merusak. Dengan menyesuaikan kemiringan M1
dan M2, seseorang dapat menghasilkan
pinggiran lingkaran, pinggiran garis lurus, atau
pinggiran melengkung. Lab ini menggunakan
pinggiran lingkaran, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 5.2.

Langkah-langkah dalam melakukan


Dengan menggunakan interferometer
percobaan ini pertama membuka tautan
Michelson, panjang gelombang cahaya dari
http://vlab.amrita.edu/ dan klik Physical
sumber monokromatik dapat ditentukan. Jika
Sciences. Selanjutnya pilih menu Laser Optics
M1 digerakkan maju atau mundur, pinggiran
melingkar muncul atau menghilang di tengah. Virtual Lab, klik Michelson's Interferometer-
Cermin digerakkan melalui jarak d yang Wavelength of laser beam. Selanjutnya memilih
menu Simulator untuk melakukan simulasi. Lalu
diketahui dan jumlah N pinggiran yang muncul
menggunakan combo box Pilih laser, setelah itu
atau menghilang di tengah
dihitung. Agar satu pinggiran muncul atau memilih sumber laser yang diinginkan.
menghilang, cermin harus digerakkan melalui Kemudian, mengaktifkan sumber laser
menggunakan tombol Power On. Maka, pola
pinggiran yang kabur akan muncul di layar,
ditunjukkan dalam tampilan yang diperbesar di
sudut kanan atas simulator. Lalu, membuat III. HASIL PERCOBAAN
pinggiran tajam menggunakan penggeser
Sesuaikan Cermin. Setelah penyesuaian kasar Tabel 5.1. Hubungan natara jumlah frinji (N)
dilakukan dengan penggeser, tombol panah dengan pergerakan cermin (dm)
kanan dan kiri pada keyboard memberikan
;𝟔
kontrol yang baik untuk penyesuaian ini. Setelah No. N (Frinji) dm (× 𝟏𝟎 𝒎)
itu, menggunakan penggeser Sesuaikan 1. 20 6,4 ± 0,5
mikrometer, ubah jarak mikrometer secara 2. 40 9,9 ± 0,5
perlahan. Pinggiran akan bergeser. Jarak yang
3. 60 15,0 ± 0,5
dipindahkan untuk sejumlah fringe tetap dapat
4. 80 25,9 ± 0,5
dicatat dari nilai yang ditampilkan di atas panel
geser. Panah atas dan bawah berwarna biru 5. 100 31,0 ± 0,5
muda yang disediakan dalam simulator juga 6. 120 39,6 ± 0,5
dapat digunakan untuk menggerakkan 7. 140 42,7 ± 0,5
mikrometer. Cara ketiga untuk memindahkan 8. 160 52,4 ± 0,5
mikrometer, berguna karena kontrolnya yang 9. 180 56, 7 ± 0,5
baik, adalah dengan tombol panah kiri dan
10. 200 63, 6 ± 0,5
kanan pada keyboard. Mereka harus diaktifkan
terlebih dahulu dengan menyeret slider dengan
mouse. (Dalam simulator, pembacaan
mikrometer diimbangi dengan jumlah tetap, Analisis Data
sehingga tidak mungkin menyetel d = 0 untuk
mendapatkan satu titik gelap besar.) Panjang Menghitung Beda Lintasan Optik 𝑑𝑚
gelombang sumber laser dapat dihitung
menggunakan persamaan (2) dari halaman teori. 𝑑𝑚1 = 6,4 𝑥 10−6 𝑚
(Konstanta kalibrasi k untuk simulator adalah 𝑑𝑚2 = 𝑑2 − 𝑑1 = (9,9 − 6,4)𝑥 10−6 𝑚
tepat 1.) Tombol Reset mengatur ulang seluruh = 3,5𝑥 10−6 𝑚
pengaturan eksperimental ke konfigurasi default 𝑑𝑚3 = 𝑑3 − 𝑑2 = (15,0 − 9,9)𝑥 10−6 𝑚
(mulai). Tombol Tunjukkan hasil menampilkan = 5,1 𝑥 10−6 𝑚
hasil setelah melakukan percobaan. Selanjutnya, 𝑑𝑚4 = 𝑑4 − 𝑑3 = (25,9 − 15,0 )𝑥 10−6 𝑚 =
percobaan dapat diulangi untuk sumber laser 10,9𝑥 10−6 𝑚
yang berbeda dan untuk pelat kaca dengan 𝑑𝑚5 = 𝑑5 − 𝑑4 = (31,0 − 25,9 )𝑥 10−6 𝑚
ketebalan berbedaHASIL PERCOBAAN = 5,1 𝑥 10−6 𝑚
𝑑𝑚6 = 𝑑6 − 𝑑5 = (39,6 − 31,0 )𝑥 10−6 𝑚
= 8,6 𝑥 10−6 𝑚
𝑑𝑚7 = 𝑑7 − 𝑑6 = (42,7 − 39,6)𝑥 10−6 𝑚
= 3,1 𝑥 10−6 𝑚
𝑑𝑚8 = 𝑑8 − 𝑑7 = (52,4 − 42,7)𝑥 10−6 𝑚
= 9,7 𝑥 10−6 𝑚
𝑑𝑚9 = 𝑑9 − 𝑑8 = (56,7 − 52,4)𝑥 10−6 𝑚
= 7, 00 𝑥 10−6 𝑚
𝑑𝑚10 = 𝑑10 − 𝑑9 = (63,6 − 56,7)𝑥 10−6 𝑚
= 6,9 𝑥 10−6 𝑚
Menghitung Panjang gelombang  ∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
2 𝑑𝑚 0,5 𝑛𝑚
𝜆= = 2𝑑𝑚 𝑁 −1 KR = × 100% = 0,098%
𝑁 510 𝑛𝑚
𝛿𝜆 DK = 100% − 0,098% = 99,902%
∆𝜆 = | | Δ𝑑𝑚
𝛿𝑑𝑚 3 = |510,0 ± 0,5|𝑛𝑚
𝛿(2𝑑𝑚 𝑁 −1 )
∆𝜆 = | | Δ𝑑𝑚
𝛿𝑑𝑚 • Untuk 4
∆𝜆 = |2𝑁 −1 |Δ𝑑𝑚 2 (10,9 × 10−6 )
4 = = 1,09 × 10−6 𝑚
∆𝜆 2𝑁 −1 Δ𝑑𝑚 20
=| | = 1090 𝑛𝑚
𝜆 2𝑑𝑚 𝑁 −1
∆𝜆 Δ𝑑𝑚 0,005 × 10−6 𝑚
=| | ∆𝜆 = | | 1090 𝑛𝑚
𝜆 𝑑𝑚 10,9 𝑥 10−6 𝑚
Δ𝑑𝑚 ∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
∆𝜆 = | |𝜆 0,5 𝑛𝑚
𝑑𝑚 KR = × 100% = 0,045%
∆λ1 1090 𝑛𝑚
KR = × 100% DK = 100% − 0,071% = 99,955%
𝜆1
DK = 100% − KR 4 = |1090,0 ± 0,5|𝑛𝑚
𝜆 = |𝜆 ± ∆𝜆| • Untuk 5
2 (5,1 × 10−6 )
5 = = 0,51 × 10−6 𝑚
• Untuk 1 20
2 (6,4 × 10−6 ) = 510 𝑛𝑚
1 = = 0,64 × 10−6 𝑚 0,005 × 10−6 𝑚
20 ∆𝜆 = | | 510 𝑛𝑚
= 640 𝑛𝑚 5,1 𝑥 10−6 𝑚
0,005 × 10−6 𝑚 ∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
∆𝜆 = | | 640 𝑛𝑚 0,5 𝑛𝑚
6,4 𝑥 10−6 𝑚 KR = × 100% = 0,098%
∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚 510 𝑛𝑚
0,5 𝑛𝑚 DK = 100% − 0,098% = 99,902%
KR = × 100% = 0,078% 5 = |510,0 ± 0,5|𝑛𝑚
640 𝑛𝑚
DK = 100% − 0,078% = 99,922% • Untuk 6
1 = |640,0 ± 0,5|𝑛𝑚 2 (8,6 × 10−6 )
6 = = 0,86 × 10−6 𝑚
• Untuk 2 20
2 (3,5 × 10−6 ) = 860 𝑛𝑚
2 = = 0,35 × 10−6 𝑚 0,005 × 10−6 𝑚
20 ∆𝜆 = | | 860 𝑛𝑚
= 350 𝑛𝑚 8,6 𝑥 10−6 𝑚
0,005 × 10−6 𝑚 ∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
∆𝜆 = | | 350 𝑛𝑚 0,5 𝑛𝑚
3,5 𝑥 10−6 𝑚 KR = × 100% = 0,058%
∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚 860 𝑛𝑚
0,5 𝑛𝑚 DK = 100% − 0,05883% = 99,942%
KR = × 100% = 0,142% 6 = |860,0 ± 0,5|𝑛𝑚
350 𝑛𝑚
DK = 100% − 0,142% = 99,858% • Untuk 7
2 = |350,0 ± 0,5|𝑛𝑚 2 (3,1 × 10−6 )
7 = = 0,31 × 10−6 𝑚
• Untuk 3 20
2 (5,1 × 10−6 ) = 310 𝑛𝑚
3 = = 0,51 × 10−6 𝑚 0,005 × 10−6 𝑚
20 ∆𝜆 = | | 310𝑛𝑚
= 510 𝑛𝑚 3,1 𝑥 10−6 𝑚
0,005 × 10−6 𝑚 ∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
∆𝜆 = | | 510 𝑛𝑚
5,1 𝑥 10−6 𝑚
0,5 𝑛𝑚 %diff = |
(632,8−663,0 𝑛𝑚)
| × 100%
KR = × 100% = 0,161% 632,8 𝑛𝑚
310 𝑛𝑚
DK = 100% − 0,161% = 99,839% %diff = 4,77 %
7 = |310,0 ± 0,5|𝑛𝑚
• Untuk 8
IV. PEMBAHASAN
2 (9,7 × 10−6 )
8 = = 0,97 × 10−6 𝑚
20
= 970 𝑛𝑚 Percobaan ini membahas tentang
interferometer Michelson yang bertujuan untuk
0,005 × 10−6 𝑚
∆𝜆 = | | 970 𝑛𝑚 mengetahui prinsip kerja/konsep interferometer
9,7 𝑥 10−6 𝑚
Michelson dan mengukur panjang gelombang
∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚
suber cahaya yang digunakan dalam percobaan.
0,5 𝑛𝑚
KR = × 100% = 0,051% Percobaan interferometer Michelson ini
970 𝑛𝑚
dilakukan dengan menggunakan prinsip
DK = 100% − 0,051% = 99,949%
interferensi atau perpaduan antara dua
8 = |970,0 ± 0,5|𝑛𝑚
gelombang yang membentuk pola gelombang
• Untuk 9
baru. Percobaan tersebut dilakukan dengan
2 (7,00 × 10−6 )
9 = = 0,70 × 10−6 𝑚 menmbakkan sinar cahaya laser yang bersumber
20 dari cahaya Neon dan Helium dan memiliki
= 700 𝑛𝑚
jenis cahaya monokromatik. Sinar cahaya laser
0,005 × 10−6 𝑚
∆𝜆 = | | 700 𝑛𝑚 tersebut kemudian dilewatkan pada lensa
7,00 𝑥 10−6 𝑚
cembung yang berfungsi untuk memfokuskan
∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚 cahaya yang kemudian akan diteruskan menuju
0,5 𝑛𝑚 ke beam splitter ( pembagi berkas). Pada saat di
KR = × 100% = 0,071%
700 𝑛𝑚 beam splitter, cahaya akan terbagi dua dimana
DK = 100% − 0,071% = 99,93%
50% akan dibelokkan menuju cermin M2 dan
9 = |700,0 ± 0,5|𝑛𝑚
50% akan diteruskan menuju cermin M1).
• Untuk 10 Setelah cahaya sampai pada kedua cermin
2 (6,9 × 10−6 ) tersebut, cahaya lalu dipantulkan kembali
10 = = 0,69 × 10−6 𝑚
20 menuju ke beam splitter dan di beam splitter
= 690 𝑛𝑚 akan terjadi interferensi gelombang cahaya.
0,005 × 10−6 𝑚 Setelah itu, cahaya tersebut diteruskan menuju
∆𝜆 = | | 690 𝑛𝑚
6,9 𝑥 10−6 𝑚 ke layar pengamatan dan tebentuk pola
∆𝜆 = 0,5 𝑛𝑚 interferensi yang berbentuk lingkaran dengan
0,5 𝑛𝑚 pola gelap terang yang selanjutnya disebut
KR = × 100% = 0,072%
690 𝑛𝑚 dengan frinnji.
DK = 100% − 0,072% = 99,928%
10 = |690,0 ± 0,5|𝑛𝑚 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
Jadi, panjang gelombang rata-rata yaitu: diperoleh nilai panjang gelombang dari sinar
laser ayng digunakan sebesar 663 𝑛𝑚 dengan
persentase perbedaan %𝑑𝑖𝑓𝑓 = 4,77 %. Hasil
yang diperoleh tersebut hampir mendekati nilai
𝜆̅ = 663 𝑛𝑚 panjang gelombang yang seharusnya sebesar
Perbandingan hasil percobaan dengan teori 632,8 𝑛𝑚. Adanya perbedaan nilai panjang
𝜆𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 632,8 𝑛𝑚 gelombang yang didapatkan dikarenakan
𝜆𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 = 663,0 𝑛𝑚 kekurang telitian raktkan pada saat menghitung
(𝜆𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 −𝜆𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 )
%diff = | | × 100% jumlah frinji yang terbentuk dan tidak
𝜆𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
konsistennya pada saat memutar tombol
mikrometer.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan


dapat disimpulkan bahwa interferometer
Michelson menggunakan prinsip interferensi
gelombang hingga terbetuk pola interferensi
yang gelap terang dan besar panjang gelombang
dari sinar laser yang digunakan adalah 663𝑛𝑚.

DAFTAR PUSTAKA

1]Ummu K, dkk. 2020. Modul virtual Lab Jurusan


Fisika FKIP UNSULBAR

[2] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima


Jilid 2. Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai