Anda di halaman 1dari 4

ADULT LEARNING

Belajar merupakan suatu proses usaha sadar :


o perubahan dari tidak tahu menjadi tahu
o tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar
o tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.
Mampu memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan.
Individu secara aktif mampu membuat atau pun merevisi hasil belajar yang
diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik, agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik.
kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen :
o Peserta didik
o Pendidik
o Tujuan
o Isi Pelajaran
o Metode
o Media
o Evaluasi

Teori-Teori Klasik
Behavioristik
Teori Behavioristik merupakan teori dengan pandangan belajar tentang
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon.
Pengkondisian klasik
Teori ini, Ivan Pavlov melakukan suatu eksperimen secara sistimatis dan
saintifik, dengan tujuan mengkaji bagaimana pembelajaran berlaku pada suatu
organisme.
Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui
pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola,
ataupun kemiripan menjadi kesatuan
Teori – Teori Belajar Proses
Teori Skinner (pengkondisian operan)
Teori skinner adalah dimana konsekunsi prilaku akan menyebabkan perubahan
dalam probabilitas prilaku itu akan terjadi. 2 konsep utama dalam teori ini adalah
penguatan(reinforcement) dan hukuman(punishment).
Teori Gagne
Belajar bukan merupakan proses tunggal melainkan proses luas yang
dibentuk oleh pertumbuhan dan perkembangan tingkah laku, dimana tingkah laku
itu merupakan proses komulatif dari belajar. Setelah belajar, orang memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu:
o Fase pengenalan (apprehending phase). memperhatikan stimulus
o Fase perolehan (acqusition phase). memperoleh pengetahuan baru
o Fase penyimpanan (storage phase).
o Fase pemanggilan (retrieval phase) mengingat Kembali informasi yang ada dalam
memori.

Teori Perkembangan Kognitif


Dikembangkan oleh Jean Piaget. Empat periode utama yang berkorelasi
dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia :
o Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
o Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
o Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
o Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Konsep pendidikan orang dewasa


pemahaman tentang pendidikan tidak lagi sekedar upaya untuk
mentransmisikan pengetahuan, tetapi juga membentuk afektif dan
mengembangkan keterampilan atau yang bisa kenal dengan proses pembelajaran
sepanjang hayat (life long education). andragogi, lebih dimaknai sebagai “the art
and science of helping adult learn”

Knowles menjelaskan, terjadinya perbedaan antara kegiatan belajar anakanak


dengan orang dewasa, disebabkan orang dewasa memiliki 6 hal, yakni: (1) Konsep
diri (the self-concept)
(2) Pengalaman hidup (the role of the learner’s experience)
(3) Kesiapan belajar (readiness to learn)
(4) Orientasi belajar (orientation to learning)
(5) Kebutuhan pengetahuan (the need to know)
(6) Motivasi (motivation)

Pendidikan orang dewasa dapat dilaksanakan langkah-langkah pembelajaran sebagai


berikut:
o Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk orang dewasa;
o Menciptakan struktur organisasi untuk perencanaan yang bersifat partisipatif;
o Mendiagnosis kebutuhan belajar;
o Merumuskan tujuan belajar;
o Mengembangkan rancangan kegiatan belajar;
o Melaksanakan kegiatan belajar;
o Melaksanakan evaluasi.
o Kemandirian dalam konsep andragogi berarti juga self directed learning.

Prinsip pendidikan orang dewasa sebagaimana dinyatakan Knowles mementingkan


keterlibatan intelektual dan emosional peserta didik
o peserta didik tidak hanya diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat
dan gagasan pemikiran dalam memperkaya sumber dan pengalaman belajar
o terlibat secara emosional dalam pembelajaran, seperti sikap dan perilaku untuk
mendukung dan bertanggung jawab dalam mencapai kesuksesan belajar.

Metode dan Teknik Pembelajaran Orang Dewasa


Teknik pembelajaran adalah cara membelajarkan yang dipilih sesuai dengan
metode pembelajaran yang digunakan. Dengan kata lain Menurut Knowles :
o Pembelajaran individual (individual learning method) tutorial, bimbingan,
magang
o pembelajaran kelompok (group learning method) diskusi, curah pendapat,
simulasi, bermain peran, demonstrasi
o pembelajaran komunitas (community learning method atau community
development method) kontak sosial, komunikasi sosial, aksi partisipatif

Peran Pendidik atau fasilitator menurut Knowles :


o Pemenuhan kebutuhan sendiri;
o Mengungkapkan aspirasi mereka sendiri;
o Mendiagnosis masalah yang dihadapinya;
o Mengidentifikasi masalah kehidupan yang diakibatkan oleh kebutuhan belajar o
Mengusahakan kondisi fisik yang kondusif bagi orang dewasa yang belajar;
o Memperlakukan peserta belajar sebagai manusia yang memiliki harga diri;
o Hubungan kepercayaan dan kerja sama
o Menjadi rekan sepembelajaran
o Melibatkan peserta belajar dalam proses perumusan tujuan belajar;
o Berbagi metode yang potensial di antara sesama peserta belajar
o Membantu mengorganisasikan diri untuk mengerjakan tugas;
o Membantu memanfaatkan pengalaman mereka sendiri sebagai sumber belajar;
o Mencocokkan penyajian sumbernya sendiri dengan tingkat pengalaman belajar; o
Memadukan pelajaran baru dengan pengalaman mereka
o Menemukan kriteria dan metode-metode untuk mengukur kemajuan belajar;
o Membantu mengembangkan dan menerapkan prosedur penilaian kemampuan
sendiri.

Menurut Freire, sebagai pendidik atau fasilitator harus menghindari sikap dan
tindakan sebagai berikut:
o Fasilitator mendominasi dan peserta belajar sebagai pihak yang diajar;
o Fasilitator mengetahui segala sesuatu atau serba tahu , sedangkan peserta
belajar tidak tahu apapun;
o Fasilitator memilih dan memaksakan pilihannya, peserta belajar tunduk patuh; o
Fasilitator bertindak, peserta belajar mengimajinasikan tindakan fasilitator;
o Fasilitator tanpa konsultasi dengan peserta belajar memilih program, peserta
belajar harus menyesuaikan diri;
o Fasilitator mengacaukan otoritas pengetahuan dengan otoritas profesional untuk
melakukan tantangan terhadap kebebasan peserta belajar;
o Fasilitator merupakan subjek proses pembelajaran, sedangkan peserta belajar
sebagai objek
o Fasiliator berpikir, kemudian peserta belajar memikirkan apa yang dipikirkan
fasilitator;
o Fasilitator menerangkan, peserta belajar memperhatikan apa yang diterangkan oleh
fasilitator tanpa gangguan;
o Fasilitator mendisiplinkan, peserta belajar didisiplinkan;

Model yang harus dibangun oleh pendidik/fasilitator


o Self-affirmation, yaitu peserta didik harus memandang dirinya sendiri sebagai
peserta didik yang efektif
oPersonal meaning, yaitu peserta didik mampu menemukan makna pembelajaran
o Active learning, yaitu peserta didik aktif selama kegiatan pembelajaran
o Collaborative, yaitu peserta didik mampu berkolaborasi satu sama lain
oEmpowering, yaitu peserta didik mampu membentuk proses belajar mengontrol apa
yang sudah dipelajarinya

kesimpulan
o Belajar merupakan suatu proses usaha sadar
o Andragogi, “the art and science of helping adult learn”
o Proses pembelajaran sepanjang hayat (life long education)
o Metode pembelajaran yang sesuai dengan adult learning diterapkan di FK Unjani

Anda mungkin juga menyukai