5440 12005 1 SM PDF
5440 12005 1 SM PDF
ABSTRACT
The curreni science meihodology has been a combinarion between deductive and inductjve
approaches. In a legal research there have been such various methodologies as empirjcal
and
nomrati\€, quantitalive and qualiratile. as well documenring srud) y;t regardl;ss of the
methodolog). the main focus lies on rhe area between empirical and iationai asiects with somc
diflerent emphases respecrively, depending on rhe researihers. needs. For thoie concentratins
on praclical ma.rer.. empir:cal merhod;lo$ pta)s d more domrndn- "ote 8,, ;"i;;;^j
methodolol' p-o!ide. a Di8ge" \hare tor dcademrL pu?oses. the aflicle hd. r ,rborareo a raage
ofresearch methodologies of diverse legal Fameworks. In the en.l the author concludes th;.
for the law itself, the.e are no sisnificant itifferences in legal resca.ch. The most imDonanl
fd.ror. de ol odrds !dldin dnd "elidbrt Uhe r$o .houlJ be .o-.idered rr r\e ddrJ..
collection and analysis.
嘲 DAι Иν ′avε"●
ι′r■AN rrν ご〃こ うてa1/
∝
K E RANG DA iN K LRA NG K/1 TEOR 1
DALAM PENEL]TIAN ILTIL LILKLIII
・・・
⑩
『
・・ ・・
pokok. iaitu logika dan pcng dan pada gilirannya obseNasi itu
amatan empids- menghasilkan generalisasi.
\4enurut Babbie dalam Demikin seterusnya, teori dan
prosesnya penelitian mengandung pcnclltian dihubungkan melalui
tiga unsur pokok, yakni: dua metode logika: deduksi dan
pem.ahaman teoritis; induksi. yang dipergunakan secara
operasionalisasi; dan pengujian berse)ang scling. Wallace
hipotcsis. Ketiga unsur pokok melukiskan proses iersebLlt sebagai
penelitian ini bekerja secara lingkaran ilmu pengetahuan,
dinamis. artinya secara terus- karena proscs menemukan ilmu
menerus/berulang-ulang dan ljdak pengetahuan dan penelitian
han)a berhenti setelah diperoleh berlandaskan metode tettentu
hasil. Perkenlbangan suatu teori (Maria S.W. Sumardiono, 1996:
diawali dengan pemahaman 3).
terhadap teori itu sendiri, yang Gambar di bawah ini dikenal
kcmudian menghasilkan hipotcsis, sebagai siklus menemukan kebenaran
lalu dari hipotesis ilu diperoleh dariWallace (w. Gulo, 2002: 3,1).
crra uniuk melakukan observasi.
KLR"ヽ,Mκ て Ll“ ヽ κ[國 ヽCM rε OR′
∝ ρHι 'SE′
"1′
ρaV[■ ′ ιlrし ″こA[● ′
η月、 ′
麺
Otak Kiri Olak Kanan
Iヽ ACIヽ ATIVE
D C
COヽ SERVATIヽ E
Sl Rt CTURED
SEQし ANT:AL
ORCANIZED
DETAILED
・・・
'SEPrε
ヨ ⑨
mencoba menielaskan bagai teoritis yang bersilat tentatif
mana melyusun kerangka konsep dapat dilinggalkan, akan tetapi
dan kerangka teod dalam penyusunan kerangka konseps!
penelitian ilmu hukum. Adapun onal mudak diperlukan".
analisis yang akan digunakan Menurutnya Pengerrian teori
adelah dengan pendekatar menurut ilmu-ilmu sosiai tersebut
hlosofis. karena ilmu hukum dapat diterapkan dalam penelitian
termasuk ilmu humaniora dan hukum empiris, namun harus
sekaligus ilmu sosial. Ilmu dilengkapi dengan kerangka
hukum memiliki kharakteristik teoritis yang didasarkan pada
yang khusus dalam jajaran ilmu- kerangka acuan hukum (Soe.jono
i1mu. Soekanto, 1982:53).
Kerangka teod dij abarkan Namun demikian. dalam
dan disusun berdasarkan tiljauan bagian lain Soer.jolo Soekanto
pustaka, dan akan merupakan menyatakan bahwa untuk
suatu bingkai lang mendasari penelitian hukum nonnatif
pemecahan masalah serta untuk diperlukan kerangka teoritis lain
memmuskan hipotesis. Teori yang khas iimu hukum. Tanpa
dapat juga diwujudkan dalam me nci perbedaannya dengan
model penelitian -vang apabila kerangka teoritis menurut ilmu-
dipersiapkan denga:r cermat akan ilmu sosial, selaniutnya diberikan
memoermudah pcnanganan sebagai contoh. Stufentheorie
penelitian. Di kalangan peneliti dari Hans Kelsen; Beslissinger-
ilmu hukum sering dihadapkan leer da'i ler Haar. dan
pada permasalahan apakah setiap penyusunan klasitikasi sanksi
usulan penelitian hukum harus dalam paadangan kalaigan
selalu disertai kerangka teori? hukum.
Maria S.W. Sumardjono Konsep, )ang merupakan
menjawab dengan tegas bahwa salah satu unsur leori, dengan
jika teod diberi pengertian demikian mempuryai sifat yang
menurut ilmu-ilmu sosial lebih kongket da pada teori.
sebagaimana diuaraikan di atas. Namun demikian, konsep ini
landasan teori tidak harus ada masih perlu dijabarkan lebih
pada setiap usul penelitian (Maria lanjut yaitu dcngan memberikan
S.W. Sumardjono, 1996. 21). definisi operasionalnya. Dalam
Sedangkan Soerjono Soekanto ilmu hukum, penjabarar lebih
berpendapat bahwa: Pada lanjut itu dapat diambil misalnya
penelitian hukum normatif yang dari pemtumn perundang-
sepenuhmya menggunakan data undangan.
sekunder, penlusunan kerangka
κE4● INCκ OヽSEP D″ ヽ κ[え iVGκ OR′
∝ r"κ
lι ″●′′ENEι
「
′ IAN′“ "7ε
ι/ び″ [jKι 'V
麺
terutama menyang-kui Perasaan. maiusia mcncari Pengetahuan
perspektif. dan penghayatan yang 1'ang benar.
dialaminya, agar pihak lain dapat Padahal apabila kita
menerinra hasil-hasii menelaah sistem hukum yang
penelitiannya temebut. berlaku di lndonesia yaitu apa
yang dikenal dengan sistem
Iv. R{SiONALISME h|ktsm Eropah Ko tinental alar
KEKI]ATAN SISTEM Cl1,l/ ldr (pengaruh Pemerintah
HUKUM EROPA Jajahan Belandal. Dalam sistem
KONTINENTAL hukum Eropah Koltinenta]
Kesulitan yang dialami sumber hukum utama adalah
peneliti hukum berlatar belakang kodifikasi hukLrm. padangaruya
karena begitu kuatnya pengaruh bahwa hukum dilahirkan sebagai
sistem hukum E.opa Kontinental suatu sistem y ang rasional,
di Indonesia, dan sistem belajar berbeda dengan sistem hukum
di fakultas-fakultas hukum Anglo Sttton laammon l/]v')
diberbagai perguruan tinggi di -vang mula bcrkembal-gnya di
lndonesia. Sisten ini dibarva oleh daratan Inggris dimana padangan
para peniaiah di masa lalu. sistem hukumnra berdasarkan
Pemerintah Jajahan Belanda preseden (menenl-patkan hukum
memberlakukan hukum barat di sebagai hasil kekuatan peng-
u,ilayah jajahan Indonesia. Ada alamaru'empiris-mc ). Apabila kita
perbedaan mendasar anlam mempelajari sejarah
sistem hukum Eropa Kontinental perkembangan tllsalat barat. hal
dan sistem hukum lnglo Saron ini mudah dimengerti karena
yang berkembang di Inggris tokoh-tokoh lilsafat dari masing-
pada awalnya. Perbedaan sistem masing ka\\'asan telah meng-
hukum ini berlatar belakang embangkan sistem pemi-kirannya
perkembangan sejarah filsafat masing-masing. misaln)a kita
dari masing-n'rasing rvilayah
"vaitu
meflgenal DcsLarles. \t.G.
daratan Kontinental dan lnggris. Leibniz. Barukh Spinoza. yang
Filsafat rasionalisme berkembang pemikirannya berpengaruh di
di daratan Kontinental, sedang- daratan Eropah Kontinentai,
kan filsafat di lnggris filsafat sedangkan ../o.ln Lock, Datid
,vang berkembang dan ber- Hume, Berkelel pemikirannya
pengaruh adalah filsafat berpengaruh di lnggris. Ke dua
empirisme. Dua aliran filsafat ini aliran tersebul di belakang dalam
asal-usul perkembangannya filsafat dikenal daiam dua sumber
sehubungan dengan upaya utama pengetahuan Yaitu
Rasionalisme dan E pirisme.
∝
κらRИ ハ
lε κィκOハ 1,ε ′D″ Ⅳ KER月 、sκ ″ rε
OR′
つИι″1//PaVε ι′ AⅣ Zi′び 〃uK,M
=ι
⑩
ERl Ht-'Kt,tM \-O.
adalah
merupakan hasil pelpaduan atau
sintesa dari kedua pola Pikir
deduktif-induktif. Dalam Pene-
litian dimana hukum sebagai DAFTAR PUSTKA
objek penelitian diperoleh
metode -vang sangat variatif yaitu Adian, Donny Cahral(2002)
metode penelitian empjris dan ●ο
1/.・α 々おき″′″″ν
′0″ ε
nonnatif, atau metode Penelitian Pengetahuan Jakafia:
kr]antitatif dan kualitalif. serta TClau
metode studi dokumen.Kemudian
ada juga yang menempatkan Culo, W (2002)1旋 ′oあ ′∝
hukum sebagai kajian dalam ilmu Pゼ ″θ′
′r,α η Jakara: '
∝
,R′
"κ ν ′D嘔 ″ 7“ NzИ ″してて
“ ,ν
'24“