Anda di halaman 1dari 89

HISTORIS DAN YURIDIS FORMAL

 Ada 2 dasar pemikiran yaitu 1)


proses gagasan wasantara, 2) hukum
laut sbg suatu aspek wasantara.
 Gagasan Wasantara bertolak dari
archipelago prinsip yang menurut H
Internasional berarti lautan prinsip.
Negara kepulauan yang kemudian
dikaitkan dengan cita-cita proklamasi
dsb akhirnya muncul gagasan
wasantara.
1
Negara kepulauan adalah:
a) satu kesatuan utuh wilayah,
yang batas-batasnya ditentukan
oleh laut dan di dalamnya
terdapat pulau-pulau serta
gugusan pulau-pulau.
b) gugusan pulau dengan perairan
diantaranya sebagai kesatuan
utuh, dengan unsur air sebagai
penghubungnya.
2
Proklamasi Indonesia masih
mengikuti Ordonansi 1939
mengikuti asas pulau demi
pulau dimana masing² pulau
dibatasi wilayah lautnya
selebar 3 mil diukur dari
pantai pada waktu air surut.
3
Jk jarak antara pulau A dan B
lebih dari 6 mil . Maka diluar
laut-laut itu akan terdapat jalur
laut bebas dan diatasnya jalur
udara bebas. Jalur ini termasuk
kekayaan alamnya. Asas ini
sesuai dengan hukum laut
Internasional yang berlaku
sampai tahun 1951
4
5
Dari sisi kehidupan
nasional, a.l : hankam,
ekonomi dan sosial, dan
tata kelautan itu sangat
tidak menguntungkan
bangsa dan negara
Indonesia.
6
Deklarasi Juanda 1957.
 Menjelang tahun 1957 ordonansi tsb
sangat tidak memadai untuk
memelihara kepentingan dan
keutuhan vital Indonesia, baik secara
politik, ekonomi, maupun hankam,
sehingga untuk menjamin
kepentingan nasional negara
Indonesia maka Pemerintah pada
tanggal 13 Des 1957 mengeluarkan
pengumuman mengenai wilayah RI
7
Deklarasi Juanda menyatakan :
Segala perairan di sekitar, di
antara dan yg menghubungkan
pulau² atau bagian pulau² yg
termasuk daratan negara RI,
dengan tidak memandang luas
atau lebarnya adalah bagian² yg
wajar dari daratan negara RI,
dan yg merupakan bagian dari
perairan regional
8
Batas lautan teritorial
lebarnya 12 mil diukur
dari garis yang
menghubungkan titik-
titik ujung terluar pada
pulau-pulau negara
Indonesia. 9
10
11
Dalam kembangan hukum
Laut Internasonal dikenal
beberapa konsepsi
mengenai kepemilikan dan
penggunaan wilayah laut
sbb:
Res Nullius : menyatakan
bahwa laut itu tidak ada
yang memilikinya.
12
Ras Communis,
menyatakan bahwa laut
itu adalah milik
masyarakat dunia karena
itu tidak dapat dimiliki
oleh masing-masing
negara. 13
Mare Liberum,
menyatakan bahwa
wilayah laut adalah
bebas untuk semua
bangsa
14
Mare clausum:
menyatakan bahwa hanya
laut sepanjang pantai saja
yang dapat dimiliki oleh
suatu negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat(
waktu itu kira-kira 3 mil)
15
Konvensi PPB tentang H Laut
(United Nation Convention on
the Law of the Sea = UNCLOS)
mengakui adanya keinginan
untuk membentuk tertib hukum
laut dan samudra yang dapat
memudahkan komunikasi
internasional dan memajukan
penggunaan laut dan samudra
secara damai.
16
 Sesuai H Laut Internasional, Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki:
 Laut Teritorial: adalah satu wilayah yang
lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari
garis pangkal, sedangkan garis pangkal
adalah garis air surut terendah sepanjang
pantai.
 Terlihat pada peta laut skala besar yang
berupa garis yang menghubungkan titik terluar
dari dua pulau dengan batas-batas tertentu
sesuai konvensi ini.
 Kedaulatan suatu negara pantai mencakup
daratan, perairan pedalaman dan laut
teritorial tersebut.
17
Perairanpedalaman
adalah wilayah
sebelah dalam
daratan atau sebelah
dalam dari garis
pangkal.
18
Ketentuan dalam deklarasi
Juanda, lebar laut wil Indonesia
menjadi 12 mil, lebar tsb diukur
dari garis dasar yang
menghubungkan titik terluar dari
pulau terluar dalam wil Republik
Indonesia, yang selanjutnya
disebut dengan teori antar titik
atau teori titik ke titik (point to
point teori).
19
Teori point to point teori ini
didasarkan yurisprodensi
keputusan Mahkamah
Internasional tahun 1951,
sehubungan dengan sengketa
perikanan antara Inggris dan
Norwegia, dan diterapkan
pada konsep kenusantaraan
20
Pengumuman Pemerintah
tanggal 13 des 1957di bawa
ke konvensi Hukum Laut PBB I
tahun 1958, yang kebanyakan
delegasi negara lain kurang
dapat memahami
permasalahan dan
argumentasi Indonesia.
21
Kemudian pengumuman
pemerintah tsb dituangkan
kedalam PERPU no 40/
Prp/1960 tentang perairan
Indonesia tanggal 18
pebruari 1960, supaya
mempunyai dasar hukum
yang kuat.
22
23
24
25
LANDAS KONTINEN INDONESIA
1969
Untuk meningkatkan perjuangan
pengakuan wasantara,
pemerintah Indonesia pada
tanggal 17-2- 1969
mengeluarkan lagi pengumuman
yang menjelaskan tentang landas
kontinen negara RI.
26
27
Pengumuman ini merupakan
perluasan konsep nusantara
lama tahun 1957, yang
perbedaannya:
konsep nusantara 1957
merupakan konsep
kewilayahan nasional.
28
konsep nusantara tahun
1969 lebih banyak
sebagai konsep politik
dan ketatanegaraan,
yang didasarkan atas
konsep kewilayahan
1957. 29
Pengumuman pemerintah 17-
2-1969 tentang landas
kontinen Indonesia sampai
kedalaman 200 m, yang berisi :
- segala sumber kekayaan yang
terdapat dalam landas kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif
NKRI
30
pemerintah Indonesia
bersedia menyelesaikan
soal garis batas landas
kontinen dengan negara
tetangga melalui
perundingan.
31
jika tidak ada perjanjian
garis batas, maka batas
landas kontinen Indonesia
adalah suatu garis yang
ditarik di tengah-tengah
antar pulau terluar
Indonesia dengan titik luar
wilayah negara tetangga. 32
Ketentuan diatas tidak
akan mempengaruhi sifat
serta status dari perairan
di atas landas kontinen
Indonesia sebagai laut
lepas, demikian juga ruang
udara diatasnya.
33
Sehubungan dengan
pengumuman tsb
pemerintah Indonesia
merasa penting untuk
menyelesaikan soal garis
landas kontinen dengan
negara tetangga a.l:
34
Perjanjian RI dengan
Malaysia tentang garis
Batas landas Kontinen di
selat Malaka dan Laut Cina
Selatan, ditandatangani 27
okt 1969 dan berlaku 7
nop 1969.
35
Perjanjian RI dengan
Thailand, tentang selat
Malaka bagian utara dan
laut Andaman,
ditandatangani 17 des
1971 dan berlaku 7 april
1972 36
PersetujuanRI dengan
Malaysia dan Thailand
mengenai landas
kontinen bagian utara,
tanggal 21 des 1971 dan
berlaku tanggal 16 juli
1973
37
Persetujuan RI dan Australia,
tentang penetapan laut
tertentu di Laut Arafuru, di
depan pantai selatan Papua
dan di depan pantai utara
Papua, tanggal 18 mei 1971
dan berlaku mulai 19
nopember 1973
38
Persetujuan RI dengan
Australia tentang batas laut
tertentu di daerah laut
Timor dan laut Arafuru
sebagai tambahan pada
persetujuan 18 mei 1971,
tanggal 9 okt 1972
39
Persetujuan RI dengan
India yaitu batas antara
Sumatra dan Nikobar,
ditandatangani dan
mulai berlaku 8 agustus
1974
40
Selanjutnya
pengumuman landas
kontinen 1969 supaya
lebih kuat kedudukannya
dikukuhkan dengan UU
no 1 tahun 1973
41
Selain landas kontinen
pemerintah juga
mengadakan
perjanjian garis batas
laut wilayah dan
perbatasan dengan
negara tetangga :
42
Perjanjian RI dan
Malaysia tentang
penetapan garis batas
laut wilayah kedua
negara di selat Malaka,
ditandatangani 17 maret
1970. 43
PerjanjianRI dan
Singapura di selat
Singapura,
ditandatangi tanggal
25 mei 1973
44
Perjanjian RI dan
Australia garis batas
tertentu antar Papua
New Guinea,
ditandatangi 12
pebruari 1973.
45
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tahun 1980
 Untuk mewujudkan semangat persatuan dan
kesatuan Indonesia, maka pada tahun 1980
diumumkan tentang ZEEI, tanggal 21 maret
1980, yang menyatakan bahwa ZEE
Indonesia selebar 200 Mil diukur dari garis
pangkal wil laut Indonesia dengan alasan :
 Persediaan Ikan yang semakin terbatas

 Kebutuhan untuk pembangunan Nasional


Indonesia.
 ZEE mempunyai kekuatan hukum
internasional
46
ZEE tidak boleh melebihi 200
mil laut dari garis pangkal. Di
dalam ZEE negara yang
bersangkutan mempunyai hak
berdaulat untuk keperluan
eksplorasi, eksploitasi,
konservasi dan pengelolaan
sumber kekayaan alam hayati
dari perairan. 47
Landas kontinen suatu negara
berpantai meliputi dasar laut dan
tanah di bawahnya yang terletak di
luar laut teritorialnya sepanjang
merupakan kelanjutan alamiah
wilayah daratannya. Jaraknya 200
mil laut dari garis pangkal atau dapat
lebih dari itu dengan tidak melebihi
350 mil, tidak boleh melebihi 100 mil
dari garis batas kedalaman dasar laut
sedalam 2.500 m. 48
49
50
KONVENSI HUKUM LAUT
Melalui Konferensi PBB tentang
Hukum laut Internasional ke II di New
York tanggal 30 April 1982,
menerima tentang “The Unites
Convension on the Law of The Sea
(ANCLOS), yang kemudian
ditandatangani 10 des 1982,
memberi pengakuan asas negara
Kepulauan.
51
Pemerintah dan DPR akhirnya
menguatkan dengan UU no 5
tahun 1983 tentang ZEE,
serta UU No 17 tahun 1985
tentang ratifikasi UNCLOS.
Sejak 3 pebruari 1986
Indonesia tercatat sebagai
salah negara yang
meratifikasinya.
52
Kedaulatan Ruang udara:
Sehubungan konsep
kewilayahan, kedaulatan
mengenai ruang udara ada
dua teori dasar yaitu:
1. Teori udara bebas 2. Teori
kedaulatan negara
53
1. Teori udara bebas:
menyatakan bahwa
udara bersifat bebas
karena tidak dimiliki
negara tertentu.
Aliran ini ada 2 macam:
54
A. kebebasan ruang udara
tanpa batas artinya ruang
udara bebas, dapat
digunakan oleh siapapun
juga. Tidak ada negara
yang mempunyai hak dan
kedaulatan di ruang udara.
55
B. Kebebasan ruang udara terbatas:
- Negara kolong (negara bawah)
berhak mengambil tindakan
tertentu untuk memelihara
keamanan dan keselamatannya.
- Kebebasan ruang udara dengan
penetapan wilayah di daerah mana
hak-hak tertentu dapat
dilaksanakan.
56
2.TEORI Kedaulatan Udara: menyatakan
bahwa negara berdaulat atas ruang udara
diatas wilayah negara.
Teori ini terkelompok menjadi :
a. Negara kolong berdaulat penuh, hanya
dibatasi oleh ketinggian tertentu di
ruang udara;
b. Negara kolong berdaulat penuh, tetapi
dibatasi oleh hak lintas damai bagi
pesawat negara asing;
c. Negara kolong berdaulat penuh tanpa
batas ke atas.
57
 Teori kedaulatan negara perlu juga
diketahui khusus yang berhubungan
dengan teori kedaulatan suatu udara
terbatas yaitu :
a.Teori keamanan,(Fauchille) teori ini
menyatakan bahwa suatu negara
mempunyai kedaulatan atas wilayah
udaranya sampai yang diperlukan
untuk menjaga keamanannya. {mula-
mula 1.500 m (1905) berikutnya
diturunkan menjadi 500m (1910)}
58
b.Teori Penguasaan,
(Cooper) 1951 dinyatakan
bahwa kedaulatan negara
ditentukan oleh
kemampuan negara ybs
untuk menguasai ruang
udara yang ada di atas
wilayahnya secara fisik dan
ilmiah.
59
Teori ruang udara, (Schachter)
menyatakan bahwa wil. udara
itu haruslah sampai suatu
ketinggian di mana udara masih
cukup mampu mengangkat
balon atau pesawat udara.
Saat ini disetujui 30 mil dari
permukaan bumi.
60
Bagaimana cara menarik
garis batas ruang udara
tersebut? Ada 2 cara :
Menarik garis lurus pusat
bumi ke batas wilayah negara
ke arah angkasa, yang
mengakibatkan bahwa
wilayah udara lebih luas dari
wil. darat dan laut
61
Menarik garis tegak
lurus dari perbatasan
wilayah negara ke
angkasa, yang berarti
ada kantong-kantong
udara bebas mengingat
bentuk bumi yang bulat. 62
Bagi Indonesia batas atas
wilayah kedaulatan ruang
udara mengikuti sistem
cerobong yaitu: batas
wilayah udara ditarik
vertikal dari batas wilayah
ke bawah dan ke atas.
63
Selama hampir 25 tahun, konsep
wilayah yang menyeluruh sesuai
dengan Wasantara dengan
wilayah di ruang udara dimana
Geo Stationer orbit sejauh 36.000
km, dinyatakan sebagai wilayah RI
sesuai UU no 20 tahun 1982
tentang Pokok Pertahanan
Keamanan Negara RI
64
KEPENTINGAN NASIONAL

Wasantara dalam wujudnya akan


merupakan sebagai suatu gejala
sosial yang bergerak untuk
menyelenggarakan dan menjamin
kelangsungan hidup seluruh bangsa
dan negara.
Kepentingan nasional adalah sarana
untuk mewujudkan tujuan nasional
yang merupakan idaman nasional.
65
Tujuan nasional telah
dirumuskan dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea ke 4
Kepentingan nasional yang
mengarah ke tujuan nasional
berhubungan dengan
kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dalam bernegara.
66
Kepentingan nasional
identik dengan cita² untuk
mengisi kemerdekaan
sebagaimana terkandung
dalam Pembukaan UUD
1945 alinea 2 yaitu bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
67
Jadi kepentingan nasional
adalah pembangunan
nasional, dan pembangunan
nasional adalah untuk
mewujudkan tujuan nasional
dan idaman nasional serta
mewujudkan cita-cita
nasional, demi kelangsungan
hidup bangsa.
68
UNSUR DASAR WASANTARA
Unsur dasar terdiri dari :
Wadah;
a. bentuk wujudnya:
 bentuk Nusantara.
 posisi silang: lintasan pengaruh
sosbud dari pelbagai penjuru.
 satu kesatuan dalam bidang
Ipoleksosbudhankam Psik.
69
b. tata inti organisasi :
bentuk dan kedaulatan:
Negara kesatuan dan
kedaulatan ada ditangan
rakyat
kekuasaan pemerintah:
Pemegang kekuasaan
eksekutif, membentuk UU
dan menetapkan PP
70
 sistem
Pemerintahan: Sistem
negara Hukum dan
Konstitusional
 Sistem perwakilan:
sistem perwakilan dan
semua anggota DPR
adalah anggota MPR
71
c. tata kelengkapan
organisasi
aparatur negara: yang
mampu mendorong usaha-
usaha pembangunan
kesadaran politik
masyarakat: agar tercipta
stabilitas politik
72
media pers: pers yang bebas
dan bertanggung jawab, jujur
dan efektif dan
melaksanakan penyalur
suara masyarakat
partisipasi rakyat: dalam
setiap kegiatan kenegaraan
yang berkaitan
pembangunan
73
Unsur isi :
cita-cita Wasantara sesuai yang
dirumuskan dalam pembukaan
UUD 45 tiap alinea.
sifat dan ciri-ciri: sifat
manunggal dan utuh
menyeluruh.
cara kerja: Pedoman Pancasila
dan mawas diri dan olah budi. 74
Unsur Tata Laku :
Tata laku batiniah :
- landasan filsafat
- sikap mental bangsa
Tata laku lahiriah :

- tata perencanaan
- tata pelaksanaan
- tata pengawasan
75
IMPLEMENTASI WASANTARA
1.Perwujudan wasantara sebagai
satu kesatuan politik :
Kebulatan wil. Nasional dengan
segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah,
wadah, ruang hidup dan kesatuan
matra(dimensi) seluruh bangsa,
serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa.
76
Bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai suku dengan berbagai
bahasa daerah, memeluk dan
meyakini berbagai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan
YME, merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti
yang seluas-luasnya.
77
Secara psikologis bangsa
Indonesia harus merasa satu
dalam semangat persatuan,
senasib sepenanggungan,
sebangsa dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita
bangsa
78
Pancasila satu-satunya
filsafat dan Idiologi
bangsa dan negara
yang melandasi
membimbing dan
mengarahkan bangsa
menuju tujuannya
79
Kehidupan politik di
seluruh wil. Nusantara
merupakan satu
kesatuan politik yang
diselenggarakan
berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945
80
Seluruh kepulauan
nusantara merupakan satu
kesatuan sistem hukum
dalam arti bahwa hanya
ada hukum nasional yang
mengabdi kepada
kepentingan nasional.
81
Bangsa Indonesia hidup
berdampingan dengan bangsa
lain, ikut menciptakan
ketertiban dunia, berdasarkan
kemerdekaan perdamaian
abadi, dan keadilan sosial,
melalui politik luar negeri
bebas aktif serta diabadikan
pada kepentingan nasional.
82
2. Perwujudan kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi :
kekayaan wilayah nusantara
baik potensial maupun efektif
adalah modal dan milik
bersama bangsa, dan bahwa
keperluan hidup masyarakat
sehari-hari harus tersedia
merata di seluruh wil tanah air.
83
Tingkatperkembangan
ekonomi harus serasi
dan seimbang di seluruh
daerah, tanpa
meninggalkan ciri khas
yang dimiliki oleh daerah
dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.
84
Kehidupan perekonomian di
seluruh wil nusantara
merupakan satu kesatuan
ekonomi yang diselenggarakan
sebagai usaha bersama
berdasar atas asas
kekeluargaan dan ditujukan
bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
85
3. Perwujudan kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan sosial budaya.
 Masyarakat Indonsia adalah satu,
perikehidupan bangsa harus
merupakan kehidupan yang serasi
dengan terdapatnya tingkat
kemajuan masyarakat yang sama,
merata dan seimbang serta adanya
keselarasan kehidupan yang sesuai
dengan tingkat kemajuan bangsa.
86
 Budaya Indonesia adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya
bangsa yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya
bangsa. Dengan tidak menolak nilai-
nilai budaya lain yang tidak
bertentangan dengan nilai budaya
bangsa, yang hasil-hasilnya dapat
dinikmati oleh bangsa Indonesia.
87
4. Perwujudan kepulauan
Nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan dan keamanan.
Ancaman terhadap satu pulau
atau satu daerah tertentu pada
hakikatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan
negara.
88
setiap warga negara
mempunyai hak dan
kewajiban yang sama
dalam rangka pembelaan
bangsa dan negara demi
kelangsungan hidup
bangsa dan negara
89

Anda mungkin juga menyukai