Farr memperkenalkan model suistainable urban design yang memperhatikan perencanaan kota
dan desain arsitektur, masalah gaya hidup seperti obesitas, ketidakaktifan, dengan statistic
yang cukup. Arsitek memberikan keselamatan hidup, untuk memastikan agar nyawa orang tidak
terancam dari desain mereka, sehingga memiliki misi untuk merancang lingkungan manusia
yang berkelajutan.
Di Tahun 1998, Farr mendapatkan proyek transit-oriented development plan (TOD)di Chicago.
Mendapatkan komisi LEED. Bangunan ini sangat berkelanjutan karena memiliki semua
kebijakan dan atribut dari gedung bersertifikat LEED, efisiensi energy, efisiensi air, bahan daur
ulang dan konten local, kualitas lingkungan dalam ruangan.
Walkable. Transit-served Urbanism merupakan jalur pajalan kaki, yang melayani transit kota
yang terintegrasi dengan bangunan infrastruktur berperforma tinggi. Negara Eropa merupakan
perkotaan terbaik yang suistainable, sehingga banyak Negara ingin mengikuti tren Eropa.
LEED-ND
prinsip pertumbuhan cerdas, urbanisme baru, dan bangunan hijau menjadi standar nasional
pertama untuk desain lingkungan. Untuk pertama kalinya, masalah sosial seperti keragaman
perumahan, perumahan terjangkau, komunitas, kunjungan untuk semua termasuk penyandang
cacat dan partisipasi masyarakat tetapi juga atribut desain perkotaan seperti walkability,
konektivitas dan campuran penggunaan sekarang menjadi bagian dari peringkat lingkungan
sistem. Bahkan strategi desain seperti infiltrasi air hujan, efisiensi energi, dan konten lokal dan
daur ulang, sekarang diterapkan pada desain infrastruktur dan seluruh perkembangan skala
lingkungan. Hampir tiga puluh ambang urbanisme berkelanjutan. Setiap ambang batas bersifat
interdisipliner. Misalnya, car sharing bisa mengurangi permintaan parkir di luar jalan dan
peningkatan kepadatan pengembangan yang diizinkan. Setelah diintegrasikan sepenuhnya,
bisa menciptakan kekayaan lingkungan, berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca, dan
meningkatkan kualitas hidup.
Lingkungan Berkelanjutan
Harus didesain dengan baik sehingga orang-orang dengan sukarela untuk bertemu dengan
berjalan kaki atau bersepeda, lingkungan berkelanjutan yang terintegrasi oleh manusia dan
system alam yang diatur dengan aturan praktis. Yang terpenting adalah, meskipun terkesan,
kita harus menentukan parameter yang tepat dari lingkungan yang ideal (dimensi, kepadatan,
populasi, komponen komersial, dll.), metrik lingkungan harus berkisar secara luas untuk
mencerminkan kebiasaan, iklim, dan kondisi lokasi regional.
4 hal yang harus diminimalisir:
- Parkir di area off-street
- Lebar jalan
- Kecerahan luar ruangan
- Kemunduran bangunan
Usulan urbanisme berkelanjutan untuk diterapkan secara terus menerus, dengan istilah
interdisipliner, bekerja di semua skala, di setiap proyek. Untuk membuatnya mudah dilakukan,
Ada beberapa prinsip dasar seperti pekerjaan interdisipliner berupa charrettes dan
benchmarking serta sistem regulasi perencanaan yang diperkenalkan.