KAJIAN TEORI
282
tanpa sadar telah membuat jalur sendiri meski telah disediakan
pedestrian.
penjara, rumah sakit anak, SLB atau pusat autisme. Bahkan dewasa
yang lain (Halim, 2005 : 6). Berarti dengan kata lain Psikologi
283
manusia itu sendiri menurut pola pikir, karakteristik, ataupun persepsi
perilaku.
dinikmati.
284
Menunjukkan bahan dan struktur yang akan digunakan
dalam bangunan.
menyenangkan.
ada disekitar.
285
Skala, biasanya diperoleh dengan besar bangunan
bentuk masif.
Melihat sesuatu yang lebih terang atau kontras dari yang lain
B. Persepsi pendengaran
286
misalnya suara suatu yang jatuh dan membuat anak terkejut
C. Persepsi perasaan
Persepsi ini didapat melalui indra peraba anak, misalnya saat dia
mainan-mainannya.
287
Usia 1. Balita
Hanya mengetahui perilaku social
yang ada di sekitar
2. Anak-anak
Rasa penasaran yang tinggi dan
cenderung kreatif
3. Remaja
Sifat yang cenderung stabil
4. Dewasa
Sifat yang cenderung stabil
5. Manula
Kemampuan yang mulai berkurang
Jenis Kelamin Kebutuhan yang berbeda antara pria
dan wanita dimana akan mempengaruhi
terhadap desain nantinya. tidak hanya
kebutuhan, melainkan selera dan citra
yang terbentuk pun akan berbeda.
288
terhadap interior dalam suatu tempat mereka berada. Dimana anak
4. Perilaku defisit
289
padahal mereka sulit dalam merespon, suka tertawa, mudah emosi,
kebisingan.
A. Konsep Bentuk
290
paling mendasar yaitu kotak, lalu segitiga dan terakhir adalah
tersebut.
B. Konsep Warna
semua warna dapat diterima oleh ABK, ada sisi dimana anak
sensitive dan ada sisi dimana dia pasif. Konsep warna dalam
interior:
291
Gambar 148 :Spektrum Warna
Sumber : panduanrumah.com
psikologi anak:
292
kebijaksanaan, kehormatan, tempat pertama
B. Konsep Material
Pada lantai tidak boleh licin melihat kondisi anak yang tidak stabil.
Sirkulasi pada ruangan terapi maupun edukasi harus jelas dan tidak
293
Gambar 149 : Pola linear pada ruangan
Sumber : analisa pribadi
Gambar 150 : Bagian depan Maitri AIDS Hospice yang tidak begitu
mencolok. Satu tanda tempat ini sebagai tempat rehabilitasi AIDS
adalah tulisan “Maitri”
Sumber : Verderber, Refuerzo, 2006 : 160
Maitri AIDS Hospice atau bisa kita sebut tempat rehabilitasi penderita
294
rehabilitasi dengan 15 kamar tidur. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai,
dengan kaca tinggi penuh. Pendiri tempat ini adalah seorang biksu
295
Terdapat sebuah tangga naik ke tingkat utama,dan lift pada tingkat
dirawat oleh para pasien (Gambar ). Salah satu teras berisi air
mancur. Kedua teras memiliki tempat duduk dan meja , dan keduanya
belas kamar pribadi untuk pasien rawat inap tersusun sekitar teras
halaman. Lima dari lima belas kamar pasien dapat melihat ke teras
Tanaman menghiasi setiap kamar tidur rawat inap, dan karya seni
foyer.
296
Gambar 152 : Teras halaman atas Maitri AIDS Hospice.
Sumber : Verderber, Refuerzo, 2006 : 160
kuat tidak dari rumah jauh. Ini adalah contoh inspiratif tentang
rehabilitasi.
sebagai berikut :
297
berfikiran bahwa fungsi bangunan mempengaruhi bentuk bangunan
Menurut Francis D.K. Ching dalam bukunya yang berjudul Bentuk, Ruang
secara umum ada tiga, yaitu segitiga, segiempat dan lingkaran. Masing-
298
Lingkaran Bentuk halus Sulit dikembangkan
Orientasi ruang memusat Fleksibelitas ruang
dan statis. rendah.
Relative indah dilihat dari Sulit digabung dengan
luar. bentuk lain.
Layout ruangan sulit.
desain modern.
ini adalah massa bangunan tunggal. Pola massa hanya terdiri dari
Jl.Papandayan.
299
Dapat memanfaatkan ruang secara maksimal, karena efisiensi
pola gerak dan kegiatan pada bangunan projek ini Pola sirkulasi
Linear Bercabang
Linear Berbelok
300
Linear Melingkar
RADIAL
Dapat memusatkan Arah sirkulasi terpusat
orientasi kegiatan. pada satu titik sehingga
Efisiensi tinggi karena perhatian ke titik-titik
membutuhkan ruang lainnya kurang.
minimal.
Mudah untuk pencapaian
ketitik tertentu
Penyesuaian terhada
kontur baik
Dari persyaratan penataan pola sirkulasi ruang diatas maka
Keterangan :
6 7 1. Informasi, Reseptionis,
dan R. Tunggu
2. Ruang bermain
1 2 3. Ruang Terapi
5 4. Ruang Terapi
5. R. Assesment
6. R. Observasi
4 3 7. Poli-poli dokter
301
dengan tingkah laku pengguna seperti yang akan dijelaskan pada bab
5.1.3.4.
Kesan “menyambut”
302
Gerakan Massa dibuat tidak menoton, mungkin
akan memaninkan dari maju
mundurnya bentuk utama atau tinggi
rendahnya bangunan.
Kontras komplementer
Dua warna yang saling
berseberangan (memiliki sudut 180°)
di dalam lingkaran warna.
Dua warna dengan posisi kontras
komplementer menghasilkan
hubungan kontras paling kuat.
Misalnya jingga dengan biru.
303
Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak
berseberangan (memiliki sudut
mendekati 180°). Misalnya Kuning
memiliki hubungan split komplemen
dengan ungu kebiruan dan ungu
kemerahan.
304
Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran
warna yang membentuk
segitiga sama kaki dengan sudut
60°.
305
C. Memperhatikan Kondisi dan Perilaku Pemakai
usia, jenis kelamin dan fisik. Secara usia pada projek ini debedakan
perbedaan toilet.
lebih baik.
306
Tabel 53 : perilaku pengguna dan respon dalam perancangan
Sumber : analisa pribadi
Perilaku Khusus Anak Respon
Abnormal
Antropometik
Orang Dewasa (Terlampir) Untuk mencapai tingkat
kenyamanan yan baik
Klien dengan Antropometik antropometik berguna dalam
normal (Terlampir) perancangan bangunan
terutama saat mendesain
Klien dengan Antropometik interior, karena akan
abnormal. mempengaruhi ukuran pintu,
jalan, sirkulasi, tangga, kamar
mandi dan lain-lain. Salain itu
juga mempengaruhi perabot
yang digunakan seperti meja,
kursi, lemari, dan lain-lain.
Cara berkomunikasi
Hanya bisa berbicara di Dalam perancangan ruang
ruang yang tenang dan mempersiapkan 2 jenis
privat ruangan
terapi/assessment/diagnosa,
Hanya bisa berbicara jika
untuk klien yang hanya bisa
kondisi ramai konsentrasi dalam keadaan
Suka berteriak-teriak tenang dan sebaliknya.
Cara Bergaul
Menghindar bertemu Dalam perancangan ruang
dengan orang lain. mempersiapkan 2 jenis
Hanya mau bersama ruangan
dengan ibu/keluarganya. terapi/assessment/diagnosa,
Acuh tak acuh, interaksi untuk klien yang hanya bisa
satu arah. konsentrasi dalam keadaan
Lebih suka menyendiri. tenang dan sebaliknya.
Lebih tertarik jika bersama
teman.
Cara Membawa diri
307
Menggigit-gigit benda. Tidak menggunakan bahan
Menyakiti diri sendiri. material dan perabotan yang
Sering tidak diduga-duga membahayakan anak,
memukul teman. misalnya kaca transparan.
Memukul-mukul benda Memisahkan ruang
terapi/assessment/diagnose
anak yang cenderung
hiperaktif.
Keadaan Emosi
Sering marah tanpa alasan. Dalam perancangan ruang
Sering mengamuk tak mempersiapkan 2 jenis
terkendali bila keinginan ruangan
tidak dipenuhi. terapi/assessment/diagnosa,
Tiba-tiba tertawa terbahak- untuk klien yang hanya bisa
bahak atau menangis tanpa konsentrasi dalam keadaan
alasan. tenang dan sebaliknya.
Kadang-kadang menyerang
orang lain tanpa diduga- Menyediakan ruangan kedap
duga. suara untuk
terapi/assessment/diagnose
klien yang suka berteriak agar
tidak menggangu proses
penanganan klien lainnya.
Pola bermain
Suka bermain sendiri Dalam perancangan ruang
Suka bermain ramai-ramai mempersiapkan 2 jenis
ruangan bermain, untuk klien
yang hanya bisa konsentrasi
dalam keadaan tenang dan
sebaliknya.
308
Sangat sensitif terhadap Dalam perancangan ruang
sentuhan ,seperti tidak suka mempersiapkan 2 jenis
dipeluk. ruangan
Sensitif terhadap suara- terapi/assessment/diagnosa,
suara tertentu untuk klien yang hanya bisa
Senang mencium-cium, konsentrasi dalam keadaan
menjilat mainan atau tenang dan sebaliknya.
benda-benda.
Sangat sensitif atau Menggunakan bahan material
sebaliknya, tidak sensitif bangunan, perabot dan mainan
terhadap rasa sakit. anak yang aman untuk anak,
Kekaguman visual terhadap misalnya anti toxic dan lain-
benda, menatap cahaya lain.
lampu, dan lain-lain
perilaku ABK.
berkomunikasi.
sehingga
309
mereka membutuhkan ruang yang aman, tenang, dan
4. Perilaku defisit
Tiny Toes
Tiny Toes Day Care Center yang berada di Lebanon memiliki tujuan
310
yang aman dan sesuai etika karakter dengan mendedikasi untuk
311
5.2.2. Penerapan Prinsip Empati Arsitektur dan Lingkungan yang
memulihkan
ruang luar) (tata ruang dalam) bangunan. Kesimpulan dan inti daripada
Akses ke alam.
dengan alam.
terasa aman,
312
sehingga desain tersebut dapat dikatakan empati dan menyembuhkan
A. Alam (nature)
Alam merupakan tempat atau suatu unsur yang mudah ditemukan
disetiap tempat dan berhubungan erat dengan idnra kita. Alam sendiri
diderita pasien.
yang dapat menjadi kritertia unsur alam yang baik bagi pada kaum
313
Restorative garden (yang menguatkan) bermanfaat untuk
memutar.
314
Enabling garden (segala kaum ) merupakan taman yang
a) Indra pendengaran
315
manusia menjadi lebih positif. Suara yang dapat menenangkan
o Suara hujan, angin, laut, air yang bergerak, suara daun yang
b) Indra penglihatan
Sebuah visual yang dapat membuat mata menjadi lebih relax atau
c) Indra peraba
manusia untuk menggerti suatu abrang atau bentuk, dan unsur indra
peraba sangat dominar untuk anak anak yang masih dalam proses
rasakan.
d) Indra penciuman
316
Aroma yang menenangkan dapat menurunkan terkanan dara dan
pernafasan.
e) Indra perasa
diperhatikan.
C. Psikologis
harus memenuhi nilai nilai psikis yang positif. Ada enam dimensi untuk
terhadap
kebutuhan
kenyaman fisik;
317
dukungan emosional;
Adanya taman ini juga menjadi sarana untuk terapi bagi pasien karena
Elemen tata ruang dalam dari konsep empati arsitektur yang healing
tindakan langsung pada ruang dalam yang jelas dibutuhkan dan berguna
318
elemen yang dibutuhkan dalam menata ruang dalam sebagai berikut
319