Anda di halaman 1dari 2

Nama : KRISTIYANA LUKESI

Kelas : 5B ASP

NIM : 4201714162

Tanggal : 01 DESEMBER 2020

Makul : ETIKA PELAYANAN PUBLIK

Pengalaman Pribadi yang pernah saya alami yang berkaitan dengan Etika
Pelayanan Publik

Pada semester 1 sampai semester 3 saya pernah ikut Kegiatan di kampus yaitu
salah satu kegiatan dari setiap Organisasi dikampus. Yang saya ikuti waktu itu
adalah organisasi UKM Kerohanian atau organisasi Keluarga Mahasiswa Katolik
(KMK).

Waktu tepat di semester 2 pas penerimaan Mahasiswa Baru dan organisasi UKM
Kerohanian mengadakan kegiatan yaitu 1 hari bersama UKM Keluarga
Mahasiswa Katolik (KMK) yang dilaksanakan sekitar pukul 07.00 WIB. Dan
saya pada saat itu sebagai Panitia dari acara tersebut. Panitia di wajibkan datang
lebih awal dari pada peserta tetapi kenyataan nya pada waktu itu banyak sekali
panitia yang terlambat dan bahkan banyak peserta yang lebih duluan datang dari
panitianya. Pas saat kegiatan berlangsung banyak panitia yang berkeliaran di luar
ruangan yang mengakibatkan kegiatan pada saat itu terganggu. Para panitia
bahkan sibuk dengan urusan nya masing-masing padahal disitu mereka
seharusnya memberikan contoh yang baik kepada adik-adik tingkat nya. dan
ketika kegiatan dimulai mereka masih asyik-asyik mengisap sebatang-dua batang
rokok, dan ketawa cengengesan sambil memainkan gadget (Handphone) mereka
tanpa risih dan merasa bersalah.
Lalu dimana masalahnya ? masalah nya berada pada Ketua nya pada Etika
mereka selaku penanggung jawab pada acara tersebut. mereka masuk kategori
Kutar, alias kurang taratik. Masalahnya, ada pada integritas dan etika selaku
pelaksana atau penyelenggara pelayanan publik. Ketua Membiarkan, karena
Ketuanya dengan leluasa bisa semau mereka melakukan apapun. Ada sebab yang
lebih buruk yakni ketua juga punya perilaku yang sama, suka keluar ruangan
dengan alasan yang nggak jelas padahal kan seharusnya kita harus berperilaku
yang baik sebelum kita memberi contoh kepada adik tingkat kita. Ketua tidak
menjadi teladan bagi teman-teman panitianya, karena itu integritas dan budaya
kerja sulit dibangun. Kalau sudah begini, maka berlakulah Kedtua dan panitia
sama saja perangainya. Itulah yang membuat, UKM Kerohanian KMK Tidak
Kompak padahal kan seharusnya kita sebagai UKM Kerohanian selalu memberi
wawasan yang bagus dan Kompak dan teman-teman juga senang bisa bergabung
di UKM KMK, pelayanan publik menjadi tidak berjalan dengan baik.

Ketua lah yang mesti mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja,
pola pikir (mindset), serta budaya kerja panitia pelaksana kegiatan pada UKM
KMK, bukan malah sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai