Anda di halaman 1dari 2

SUMMARY 11

Nama : Abd. Rahman


NIM : 1811441007
Kelas : C 2018

1. Fungsi desain penelitian


 Menyelesaikan/menjawab masalah penelitian
Desain penelitian yang dapat menjawab masalah penelitian adalah desain penelitian yang
tepat guna. Desain penelitian yang tepat guna menggunakan analisis statistik yang tepat untuk
menguji hipotesis.
 Menunjukkan kontrol terhadap variabel sekunder atau variabel noneksperimental.
Peneliti berusaha memaksimalkan varians sistematik dan menimbulkan varians eror,
misalnya membandingkan pengaruh metode pengajaran ceramah dengan diskusi terhadap
prestasi belajar siswa. Dengan membuat perbandingan dua variasi variable bebas, peneliti
berusaha memaksimalkan varians sistematik.
2. Hubungan antara desain penelitian dan validitas internal
Validitas internal sebagai sine qua non dari desain penelitian, yang artinya sebagai tindakan,
kondisi, dan unsur yang sangat diperlukan dan penting dalam desain penelitian. Validitas internal
ini menanyakan apakah manipulasi eksperimental dalam studi ini benar-benar menimbulkan
perbedaan
3. Desain pra-eksperimental dan keterbatasannya
Rancangan ini digunakan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat hanya dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek, sehingga tidak ada control yang ketat terhadap variabel. Model
desain ini disebut juga dengan eksperimen lemah atau “weak experiment” karena tidak ada
penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel. Model ini dianjurkan
untuk penelitian latihan, tidak untuk penelitian tesis, disertasi atau penelitian-penelitian yang
hasilnya digunakan untuk penentuan kebijakan pengembangan ilmu dan lain-lain.
4. Desain eksperimental acak yang paling umum dan keunggulannya
Perancangan acak merupakan salah satu dari beberapa ciri modern perancangan eksperimen yang
muncul. Keunggulan dari pengacakan adalah menjamin sahihnya dugaan tak bias dari galat
percobaan dan nilai tengah perlakuan serta perbedaan diantaranya.
5. Desain eksperimen faktorial dan kelebihannya
Merupakan eksperimen yang menggunakan lebih dari satu perlakuan atau lebih dari satu
variabel bebas. Dalam eksperimen faktorial ini dipelajari efek beberapa variabel bebas pada
variabel terkait secara sendiri-sendiri ataupun interaktif.
6. Perbedaan desain eksperimental between-grousp dan within-groups
Pada between-groups setiap kelompok hanya akan mendapat satu perlakuan, sedangkan pada
within-groups, satu kelompok akan mendapatkan perlakuan lebih dari satu.
7. Kuasi eksperimental dan keterbatasannya
Kuasi eksperimental desain adalah desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol, dan
kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Kekurangan eksperimen ini adalah peneliti
tidak bisa mengendalikan variabel-variabel eksternal. Peneliti tidak dapat memastikan apa yang
menyebabkan sesuatu yang sedang diamatinya sehingga validitas internalnya rendah.
8. Penelitian eksperimental subjek tunggal dan penggunaanya
Penelitian eksperimental subjek tunggal adalah penelitian dengan subjek atau partisipan tunggal
yang hasil eksperimennya disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual. Biasanya
digunakan sebagai alat ukur dari perlakuan yang diberikan terhadap perubahan perilaku subjek
yang perlu diobservasi secara detail dan cermat.

Anda mungkin juga menyukai