Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan (Azhar Artsyad, 2002 : 3). Menurut Yudhi Munadi (2013 : 6) dalam bahasa
arab media disebut wasail bentuk jamak dari wasilah yakni sinonim al wasth yang
artinya tengah, kata tengan berarti berada diantara dua sisi (perantara). Istilah
media bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata teknologi yang
berasal dari kata latin takne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonesia ilmu)
(Azhar Arsyad, 2014 : 4). Media seringkali diartikan sebagai alat – alat garis,
photografis, atau alat elektronik yang berfungsi untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Ega Rima Wati, 2016 : 2). Media
merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan audiens atau siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri siswa tersebut Ega Rima Wati (2016 : 3).
belajar yang kondusif dimana penerimannya dalat melakukan proses belajar secara
9
efisien dan efektif (Yudhi Munadi, 2013 : 7 – 8). Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam
proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa
dalam belajar (Azhar Arsyad, 2014 : 10). Kemudian menurut Suryani dan Agung
(2012) (dalam Nunik Suryani dkk, 2018 : 4) bahwa media pembelajaran adalah
media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dala
mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
belajar (siswa).
adalah alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang dapat
mendorong kualitas belajar siswa, memper tinggi efektifitas dan efisiensi dalam
1) Atensi, atensi merupakan fungsi inti dari media pembelajaran, yaitu menarik
10
2) Afektif, merupakan salah satu fungsi dari media pembelajaran yang dapat
dilihat dari tingkat kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca teks
bergambar.
Analisis terhadap fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada dua hal,
yakni analisis fungsi yang disasarkan pada medianya dan pada penggunanya.
Munadhi, 2013 : 26). Sedangkan menurut Kemp & Daytori (1985 : 28) dalam
yaitu:
dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan
3) Memberi instruksi, dimana informasi yang dapat dalam media itu harus
melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata.
11
Sebagai strategi, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi menurut
2) Fungsi semantic
Semantic disini berkaitan dengan “meaning” atau arti dari suatu kata, istilah,
3) Fungsi manipulative
4) Fungsi fiksawat
terjadi.
5) Fungsi diatributif
ruang dan secara bersama kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian itu.
Sanaky (2013) dalam Nunuk Suryani dkk, (2018 : 9 – 10) berpendapat bahwa
12
membuat konsep abstrak ke konsep lebih kongkret, 4) menyamakan persepsi, 5)
sebagai sumber belajar. Tetapi bukan hanya sumber belajar itu sendiri melaikan
dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar juga tergantung pada
Indonesia. Sudjana & Ravi (1992 : 2) (dalam Azhar Arsyad, 2002 : 25)
motifasi belajar.
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata – mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata – kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran
13
Selain itu Encyclopedia of Education Research dalam Nunik Suryani dkk,
verbalisme.
siswa.
1) Manfaat umum
b) Materi jelas, materi lebih bisa dipahami oleh siswa. Selain itu,
c) Tidak mudah bosan, metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar
d) Siswa lebih aktif, siswa aktif dalam sebuah kegiatan seperti mengamati,
14
2) Manfaat praktis
dan informasi.
Menurut Arif S. Sadiman (1990 : 189) dalam Yudhi Munadi (2013 : 208)
membagi pemanfaatan media pada dua pola, yakni pemanfaatan media dalam
situasi belajar mengajar di dalam kelas atau ruang (seperti auditorium) dan
pemanfaatan media di luar kelas. Media pembelajaran memiliki peranan yang besar
4) Dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda diantara peserta didik,
15
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat
media pembelajaran adalah untuk memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara optimal, efektif,
dan efisien baik dari segi teoritis maupun praktikum yang akhirnya teraplikasi
kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual, dan
multimedia (Yudhi Munadi, 2013 : 54). Menurut Ega Rima Wati, (2016 : 5 – 8)
1) Media visual merupakan sebuah media yang memiliki unsur garis, bentuk,
2) Audio visual merupakan media yang dapat menampilkan unsur gambar dan
menarik.
16
Jenis – jenis media pembelajaran menurut taksonomi Lenshin, dkk dalam
2) Media berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
memperkuat ingatan.
media, yaitu: media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi
gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, media audio,
media cetak. Penggolongan jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan
teknologi dibagi dua yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir
17
(Arsyad, 2011) dalam Nunik Suryani, dkk, (2018 : 47 – 48) yaitu : 1) media
cetak, permainan, dan realita. 2) media teknologi mutakhir berupa, media berbasis
akan maksimal apabila media yang dibuat sesuai dengan pembelajaran yang akan
diajarkan. Pada media pembelajaran yang dikembangkan oleh penulis untuk mata
Kriteria pemilihan media haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi, dan keterbatasan yang ada. Menurut Nunuk Suryani, dkk (2018 : 59 – 61)
kriteria untuk pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :
berdasarkan tujuan pembelajaran dan mengacu setidaknya dua dari tiga ranah
: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran
2) Tepat untuk mendukung materi yang bersifat fakta, konsep, prinsip, dan
18
3) Praktis, luwes, dan bertahan. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih
terjangkau, dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan terus – menerus.
4) Guru mampu dan terampil menggunakan media. Nilai dan kemanfaatan media
persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa begitu saja menentukan media
Menurut Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan (2012: 133-134) dalam memilih
harus dicapai.
dalam pemilihan media, perlu adanya kriteria dari komponen - komponen dan
19
1) Karakteristik siswa.
ada pada siswa sebagi hasil dari pembawaan dan pengalamannya sehingga
2) Tujuan belajar.
Secara umum tujuan belajar yang diusahakan untuk mencapai melipui tiga hal,
Isi pelajaran atau bahan ajar memiliki keragaman dari sisi tugas yang ingin
4) Pengadaan media
Menurut Arief S. Sadiman dalam Yudhi Munadi (191 – 192) media dapat
dibagi dua macam, yaitu media jadi ( by utilization), yaitu media yang sudah
yaitu media dirancang secara kusus untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran
tertentu.
primer dan media sekunder. Media primer adalah media yang diperlukan atau
20
harus digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, sedangkan media
berikut:
1) Motivasi, harus ada hubungan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak
2) Perbedaan individual, siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
pembelajaran.
4) Organisasi isi
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik
yang akan dipelajari siatur dan diorganisasikan kedalam urutan – urutan yang
bermakna.
pembelajaran
6) Emosi
Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respins
emosional, seperti rasa takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.
21
7) Partisipasi, belajar memerlukan interaksi yang melibatkan aktivitas secara
langsung
8) Umpan balik
belajar, pekerjaan, atau kebutuhan untuk perbaikan pada bagian tertentu agar
9) Penguatan (reinforcement)
Pengetahuan dan keterampilan harus sering diulangi dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian, dia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.
11) Penerapan, hasil belajar yang diinginkan adalah kemampuan seseorang untuk
menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada manusia atau situasi baru.
Kriteria pemilihan media menurut Dick dan Carey (1978) dalam Arief, dkk,
(2014 : 85 - 86) menyebutkan bahwa ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan
membeli atau memproduksi sendiri ada dana, tenaga, dan fasilitasnya, 3) faktor
untuk waktu yang lama, 4) efektivitas biaya dalam jangka wakyu yang panjang.
22
menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan tepat
guna untuk materi pembelajaran. Kriteria tersebut antara lain tujuan pembelajaran,
Multimedia terdiri dari dua kata yaitu multi dan media. Multi artinya bisa lebih
mendistribusikan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, musik, dan lain-lain
Elemen informasi yang dimaksut diantaranya teks, grafik, gambar, foto, animasi,
audio, dan video (Ega Rima Wati, 2016 : 129). Multimedia yang dikenal dewasa
ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi.
menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran (Azhar Arsyad, 2002 : 169).
Menurut Yudhi Munadi, (2013 : 148) media dalam konteks pembelajaran diartikan
sebagai bahasa, maka multimedia dalam konteks tersebut adalah multi bahasa,
yakni ada bahasa yang mudah dipahami oleh indra pendengaran, penglihatan,
yang mampu melibatkan banyak indra atau organ tubuh selama proses
(2008) dalam Nunik Suryani, dkk (2018 : 195) adalah multimedia linier (satu arah)
23
dan multimedia interaktif (dua arah). Multimedia linier adalah suatu multimedia
yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioprasikan oleh
pengguna.
perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, grafik, gambar, animasi, audio
oleh pengguna.
24
b. Karakteristik multimedia interaktif
lain, tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajarannya. Menurut Ega Rima
2) Interaktif
3) Bersifat mandiri
dan standar kompetensi. Harus sesuai dengan kurikulum dan dapat membantu
5) Mengembangkan kompetensi
25
6) Alternatif media pembelajaran
umpan balik
materi pelajaran
pembelajaran.
siswa untuk belajar dengan motivasi yang tinggi karena ketertarikannya pada
26
2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
orang lain.
bervariasi.
memerlukan waktu yang cukup lama. Menurut Ega Rima Wati (2016 : 146)
27
Multimedia interaktif juga memiliki kelebihan, khususnya dalam proses
pembelajaran saat ini. Menurut Munir (2013 : 132 -133) Kelebihan menggunakan
2) Pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan
pembelajaran.
atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya
tujuan pembelajaran.
macam sumber daya multimedia dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai tipe
media social memudahkan pelajar untuk saling berinteraksi dengan guru maupun
teman teman belajarnya. Sedangkan menurut Yudhi Munadi (2013 : 152 – 153)
28
1) Interaktif
Program multimedia ini diprogram atau dirancang untuk dipakai oleh siswa
Karena multimedia interaktif mampu memberi iklim yang lebih bersifat afektif
dengancara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat
interaktif ini lebih menekankan pada waktu pembuatannya dan dibutuhkan sumber
modal yang sangat besar bagi siswa kusunya bagi sesorang yang bergerak dalam
dengan gambar desain, selain itu pengetahuan bahan tekstil akan banyak
membantu dalam mengenal jenis dan kualitas bahan. Maksut mempelajari bahan
29
tekstil ialah agar tidak keliru memilih kain tekstil yang diperlukan, karena dewasa
pengetahuan bahan tekstil merupakan mata pelajaran teori dan prakti. Mata
pelajaran tersebut sangat berguna sebagai dasar untuk mengetahui jenis dan
Mata pelajaran pengetahuan bahan tekstil merupakan mata pelajaran teori dan
dibawah ini, penelitian difokuskan pada KD 3.5 Menganalisis serat tekstil buatan.
buatan dengan uji pembakaran yang bertujuan untuk mengetahui asal serat, efek
api pada serat, aroma serat setelah terbakar, sisa serat setelah terbakar.
30
Tabel 1. Kopetensi Pembelajaran Pengetahuan Bahan Tekstil
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.1 Memahami berbagai jenis 4.1 Mengelompokkan serat tekstil
serat tekstil
3.2 Menganalisis serat tekstil dari 4.2 Melakukan pemeriksaan serat
protein protein
3.3 Menganalisis serat tekstil dari 4.3 Melakukan pemeriksaan serat
selulosa selulosa
3.4 Menganalisis serat tekstil dari 4.4 Melakukan pemeriksaan serat
mineral mineral
3.5 Menganalisis serat tekstil 4.5 Melakukan pemeriksaan serat
buatan buatan
3.6 Memahami benang tekstil 4.6 Mengelompokkan benang tekstil
3.7 Memahami bahan tekstil 4.7 Mengelompokkan bahan tekstil
3.8 Menerapkan konstruksi 4.8 Membuat konstruksi bahan tekstil
bahan tekstil dari berbagai bahan meliputi antara
lain silang polos, silang kepar
3.9 Menganalisis pemeliharaan 4.9 Melakukan pemeliharaan bahan
bahan tekstil dan busana Tekstil dan busana
3.10 Mengevaluasi pemeriksaan 4.10 Membuat laporan evaluasi
dan pengelompokkan serat pemeriksaan dan pengelompokkan
serat
Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan antara panjang
dan diameter sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat tekstil harus
(Muh. Zyahri, 2013 : 6). Sedangkan menurut Lily Masyhariat, dkk (2013 : 8)
penggolongan serat bahan tekstil yang terdiri dari serat alam dan serat buatan. Serat
31
alam terdiri dari serat protein (hewan), serat sellulosa (tumbuh tumbuhan), serat
mineral (barang galian). Serat buatan atau termoplastik yang terbuat dari bahan
bahan kimia.
Serat buatan terbentuk dari polimer-polimer yang berasal dari alam maupun
kimia yang relatif sederhana. Semua proses pembuatan serat dilakukan dengan
(spinneter) Ernawati, dkk, 2008 : 167). Menurut Muh. Zyahri (2013 : 6) serat-serat
Segala sesuatu yang asli dari selulosa serat alam, biasanya bubur pulp kayu
atau sisa-sisa katun dicampur dengan larutan kimia menghasilkan rayon asetat
a) Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol (batu bara), udara
32
c) Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril, menghasilkan serat
Sifat-sifat umum dari serat buatan menurut (Ernawatia, dkk, 2008 : 167 – 168)
adalah: 1) Sangat kuat dan tahan gesekan, 2) Dalam keadaan kering atau basah
kekuatannya tetap sama kecuali asetat, 3) Kenyal, pegas (elastis dan tahan
regangan), 4) Kurang menghisap air, 5) Peka terhadap panas, 6) Tahan alkali, tahan
ngengat, jemur, serangga, dan lain-lain, 7) Dapat diawetkan dengan panas. Sifat-
sifat lain yang perlu diketahui antara lain: 1) Bahan awet, 2) Mudah dalam
air karena memberi rasa lembab, 5) erasa panas bila dipakai, 6) Melunak dan
Menganalisis serat tekstil dapat dilakukan dengan penelitian asal serat bahan
tekstil yang bertujuan mengetahui asal dan struktur serat bahan tekstil hal ini
fungsinya. Menurut Lily Masyhariati, dkk, (2013 : 146) menjelaskan bahwa ada
beberapa cara untuk mengetahui asal serat bahan tekstil antara lain dengan
pemeriksaan serat secara visual atau melalui uji pembakaran. Untuk mengetahui
asal serat juga dapat dilakukan dengan membaca label pada bahan tekstil atau label
33
Pemeriksaan dengan uji pembakaran adalah salah satu alternatif untuk
pemeriksaan asal serat bahan tekstil. Hal ini dilakukan bila pemeriksaan asal serat
dengan cara yang lain belum dapat diketahui secara pasti. Uji pembakaran
dilakukan dengan membakar serat tekstil dengan cara sebagai berikut : Benang
dicabut dari bahan kemudian dipegang dengan pinset dan dibakar, atau bisa juga
dengan membakar perca bahan tekstil. Ciri-ciri hasil uji pembakaran serat tekstil
antara lain serat termoplastik (Serat Buatan) ciri serat termoplastik bila dibakar
meninggalkan bekas dan aroma yang bermacam tergantung dari jenis bahan kimia
1) Bahan Nilon.
2) Bahan Poliester
34
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
berikut :
mengacu pada model yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Hasil penelitian
menunjukan hasil validasi ahli media mendapat skor rata-rata 4,54 (sangat
baik), hasil validasi ahli materi mendapat skor rata-rata 4,08 (baik), hasil uji
coba lapangan awal mendapat skor rata-rata 3,79 (baik), hasil uji coba lapangan
utama mendapat skor rata-rata 4,28 (sangat baik), hasil uji coba lapangan
materi koperasi.
35
dibuat menggunakan aplikasi Adobe Flash Professional CS6, multimedia
90.63%. Untuk total rata-rata presentase dari 4 aspek tersebut adalah 89.84%.
penelitian berupa Hasil validasi ahli materi dengan nilai 54 dalam kategori
sangat layak. Hasil validasi ahli media dengan nilai 93,5 dalam kategori sangat
layak. 2) Develomental testing uji coba skala kecil dengan nilai 89,9 dalam
kategori sangat layak. Uji coba skala besar dengan nilai 86,3 dalam kategori
sangat layak.
36
Tabel 2. Kajian Penelitian yang Relevan
37
C. Kerangka Pikir
pembelajaran berupa multimedia interaktif, hal ini sesuai dengan era teknologi dan
kurikulum 2013 yang nenuntut siswa untuk aktif dan mandiri. Selain itu, media
tentunya dapat membantu guru dan siswa untuk berinteraksi dan menciptakan
suasana belajar yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, kehadiran media sangat
Pemilihan metode ini disesuaikan dengan produk yang dibuat, yaitu langkah awal
pengetahuan bahan tekstil pokok materi menganalisis serat tekstil buatan dengan
uji pembakaran diajarkan sebatas dengan menggunakan power point dan modul
mengingat media tersebut masih kurang jelas, kurang interaktif, kurang menarik,
dan belum bisa digunakan untuk pembelajaran mandiri oleh peserta didik terutama
38
serat tekstil buatan dengan uji pembakaran, yang nantinya dapat menunjang dan
suara, gambar, animasi, dan video. Media pembelajaran yang dibuat diharapkan
layak dan dapat dipakai guna memberikan kemudahan belajar bukan hanya bagi
39
D. Pertanyaan Penelitian
berikut:
bahan tekstil di SMK Karya Rini ditinjau dari ahli materi, ahli media, dan
pengguna siswa ?
40