Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AMILIA PUTRI

KELAS : A

NIM : 1704070

INVERTEBRATA YANG HIDUP DI LAUT

Invertebrata merupakan hewan yang tidak bertulang belakang

Yang dibagi menjadi beberapa kelas:

1. Porifera
Porifera atau spons atau bunga karang merupakan hewan multiseluler yang
mempunyai tubuh berpori dengan jaringan yang belum tebentuk dan mempunyai rangka
dan saluran air. Porifera bersifat heterotroph atau memperoleh makanan di dalam air
dengan cara memasukkan kedalam tubuh melalui pori-porinya hidup di dalam laut dan
biasanya melekat pada bebatuan. Reproduksi secara aseksal dengan cara pembentukan
tunas, gemmule (tunas internal) serta regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan cara
pembentukan gamet.
Porifera dibagi 3 kelas berdasarkan penyusun rangka nya :
a. Hexactinellida
b. Demospongia
c. Calcarea
2. Coelenterata
Hewan multiseluler diploplastik dimana tubuhnya telah terbentuk dengan banyak
jaringan. Berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang dapat menyengat.
Coelenterata memiliki rongga pencernaan dan system syaraf nya dapat membentuk jala
yaitu berupa ganglion syaraf. serta tidak memiliki system ekskresi.
Cara mendapatkan makanannya bersifat heterotroph (tidak bisa membuat
makanan sendiri). Coelenterata menggunakan tentakel untuk berburu mangsa. Habitat
coelenterate yaitu di dalam laut.
Reproduksinya bisa seksual dan aseksual.
- Reproduksi aseksual dengan cara pembentukan tunas oleh polip.
- Reproduksi seksal dengan cara pembentukan gamet oleh medusa atau pori
polip.

Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidupnya dibagi menjadi tiga kelas :

a. Hydrozoa
b. Scyphozoa (ubur-ubur sejati)
c. Anthozoa
3. Platyhelminthes
Hewan ini merupakan hewan triploblastic aselomata. Yang mempunyai bentuk
tubuh simetris bilateral berbentuk pipih. Platyhelminthes mempunyai system saraf
mempunyai system pencernaan dengan satu lubang dan tidak mempunyai system
sirkulasi /atau respirasi dan ekskresi.
Hidupnya bebas di lautan, air tawar, tempat lembab atau juga hidup menjadi
parasit pada hewan atau manusia.
Platyhelminthes bersifat hemaprodit, bisa bereprodksi secara seksual dengan cara sendiri
atau silang maupun bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti
dengan regenerasi.
Klasifikasi dari Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas :
a. Turbellaria
b. Trematoda
c. Cestoda
4. Nemathelminthes
Merupakan hewan triploblastic pseudoselomata yang mempunyai bentuk tubuh
simetri bilateral menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula serta dengan system
pencernaan yang lengkap. System sirkulasi oleh cairan pseudoseolum tidak memiliki
system respirasi dan juga ekskresi.
Nemathelminthes hidup bebas atau sebagai parasite. Hidup di daerah tanah yang
basah, daerah air tawar atau laut bebas. Nemathelminthes memiliki sifat parasitic pada
manusia, hewan dan juga tumbuhan.
Reproduksinya secara seksual. Contoh nemathelminthes parasitic adalah cacing kremi,
cacing filarial, cacing gelang, cacing trichinella, dan cacing tambang.
5. Annelida
Merupakan hewan triploblastic selomata yang mempnyai bentuk tubuh simetri
bilateral bersegmen, mempunyai otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi,
system syaraf yang terdiri dari ganglio otak di depan tubuh dekat dengan faring serta tali
syaraf menembus segmen tubuh dan mempunyai system ekskresi. Tidak memiliki system
respirasi.
Bersifat hemaprodit atau gonokoris atau alat kelamin jantan dan betina terpisah
pada individuu yang berbeda. Hidupnya di dasar laut, perariran air tawar, dan di tanah
yang lembab dan ada yang bersifat parasitic pada hewan vertebrata. Reproduksi secara
seksual dan juga aseksual.
Annelida dibagi menjadi 3 kelas :
a. Polychaeta (ex: cacing palalo)
b. Oligachaeta (ex: tubifex sp)
c. Hirudinea (ex: pacet, lintah)
6. Mollusca
Merupakan hewan triploblastic selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri
bilateral, bertekstur lunak, tubuh tersusun dari kaki,massa visceral serta mineral,
bercangkang dan sitem pencernaan lengkap dengan sistem sirkulasi terbuka dan tertutup.
System saraf terdiri atas ganglion, serta japchara. Respirasi menggunakan insang atau
rongga mantel dan ekskresi menggunakan nefrida. Hidup di laut lepas, air tawar maupun
di darat.
Bereproduksi seksual dengan cara internal dan eksternal atau yang bersifat
bioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda atau
monoses yang mana alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu).
Mollusca dibedakan menjadi 3 kelas ;
a. Gastropoda
b. Pelecypoda
c. Cephalopoda
7. Arthropoda
Hewan triploblastic selomata dengan tubuh yang berbentk simetri bilateral,
mempunyai kaki serta tubuh yang beruas. Hidup dalam habitat yang bebas, ada juga yang
menjadi parasit, ada juga yang simbiotik.
Tubuh dari arthropoda tersusun atas kaput (kepala), thorax (dada), serta abdomen (perut).
Dan tersusun oleh eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuhnya beragam.
System indera nya sudah berkembang dengan baik,system saraf nya terdiri atas
ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali syaraf yang menumbuh segmen
tubuh. System pencernaannya sudah lengkap. Eksresi nya melalui tubuli malphigi dan
juga saluran sebagai system ekskresi arthropoda. Respirasi menggunakan insang dan ada
juga dengan trakea atau paru-paru yang berbuku. Dan system sirkulasinya merupakan
system sirkulasi terbuka.
Arthropoda bersifat dioseus atau alat kelalmin jantan dan betina terdapat pada
individu yang tidak sama serta reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekskisis
(lepasnya ktikula) sebagian ada yang bermetamorfosis.
Berdasarkan struktur tubuh dan kaki dibagi menjadi 4 kelas:
a. Arachnoida (ex : laba-laba, kalajengking)
b. Myriapoda (ex : kelabang,kaki seribu)
c. Crustacea (ex: kepiting, lobster)
d. Insecta / serangga (ex : belalang, semut, jangkrik, kpu-kupu)
8. Echinodermata
Hewan triploblastic selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral
dengan permukaan tubuh yang berduri, durinya ada yang tumpul dan runcing,
mempunyai system yang bernama ambulakral, dan hidup bebas di dasar laut.
System saraf berupa cincin dengan pusat saraf yang bercabang. System pencernaan yang
lengkap, dan tidak memiliki system ekskresi.
Echinodermata respirasinya menggunakan insang atau system sirkulasi dengan cairan
yang ada pada rongga tubuh.
Echinodermata bersifat dioseus serta reproduksi seksal secara eksternal dan juga
dapat beregenerasi.
Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas:
a. Asteroidea
b. Ophiuroidea
c. Echinoidea
d. Crinoidea
e. Holothuroidea

Anda mungkin juga menyukai