Dosen :
Oleh
PROGRAM PASCASARJANA
MANAJEMEN PESISIR DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
untuk dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang dapat
untuk kita jaga kelestariannya agar generasi penerus bangsa tetap dapat
menikmati lingkungan hidup yang layak.Hal tersebut merupakan suatu hak asasi
bagi manusia.
yang sangat kaya dan beragam.Wilayah pesisir dan laut merupakan sebuah
ekosistem keseluruhan.
yang kurang optimal. Dibeberapa kawasan pesisir dan lautan yang padat
pesisir (mangrove, terumbu karang, dll) dan abrasi pantai telah mencapai suatu
secara geografis terletak pada koordinat antara 4º10’30” sampai 3º19’13” Lintang
Selatan dan 119º26’30” sampai 119º47’20”Bujur Timur. Daerah ini berada pada
ketinggian 0-2.600 meter dari permukaan laut. Kabupaten Pinrang berada ± 180
Km dari Kota Makassar, dengan memiliki luas ±1.961,77 Km2, terdiri dari tiga
dimensi kewilayahan meliputi dataran rendah, laut dan dataran tinggi. Kabupaten
Pinrang
Sebagian besar dari wilayah kecamatan merupakan daerah pesisir yang memiliki
luas 1.457,19 Km2 atau 74,27% dari luas keseluruhan Wilayah Kabupaten
Mandar
dari segi geografis dan administrasi Kabupaten Pinrang sangat potensial untuk
fungsi pantai sebagai nursery ground bagi berbagai makhluk hidup yang ada di
perairan tersebut seperti kepiting, udang, ikan dan sebagainya. Secara ekonomi,
pantai Kabupaten Pinrang memiliki peran yang sangat penting, baik dalam
lainnya.
119°20' 119°25' 119°30' 119°35' 119°40'
Kasambi
BatulosoLakadong
#
KAPEJANG
#
BOTTO
# # #
#
MASIGI
#
Ratte #
Batuliling #
POKADU #
INDOAPING #
Buttubatu #
BARU Jameka
# #
# #
# #
#
Kaluku # Paleleng #
#
TEPO #
Tondobunga #
Salubaka #
Cendana Karawa
3°30'
3°30'
Kulinjang
# #
#
#
Karawa #
POLEWALI Padang
#
Paleleng Tipilu
#
# #
#
Pajalele#
Garotong #
Solang
#
Lemo #
Salopi #
Bonga #
Pembangun #
Malang #
Cappalete
Lambalumama
#
Kanipang
#
Tepanggang
#
Salukabuno
#
#
Buttuspa #
Buttuanging #
#
Loka #
Tuppu #
Batumalando #
Tasama #
Batumesa #
Buttubila #
Patulumpangang #
Sepang Pakeng
#
#
Ara
# #
#
Barupu #
Kampungbaru #
Kamali #
Bungi #
Talambung
Talambun Riawa # #
Suka #
Kalidong #
Waru #
Taroko #
Maung #
Barugae #
Pasolengan #
PATIORANG
3°35'
3°35'
#
KECAMATAN LEMBANG
Batulappa #
Salubone #
Kappe #
Kassa #
Data #
Serang #
Galung #
Lampa Toa #
Bitoeng Yana #
Kampungbaru
#
Bitoeng #
Salengka #
KECAMATAN DUAMPANUA #
Bittoeng Yase #
KECAMATAN DUAMPANUA
Lampa #
Kampungbaru #
Bamba #
3°40'
3°40'
Sidomulyo #
Pallamean
#
Pekkabata #
Malang Toa #
Mangolo #
Tatae #
SempangParia
#
Tamansari #
Kampungbaru #
Duria
#
Padanglolo Libukang #
#
Masila #
Bila#
Cacabala #
Babana #
Malang #
Benteng 2 #
Batri #
Urung #
Tanroe
#
LasapeSokang #
Benteng 1
#
#
Kalupang #
Cilalang Patommo #
Batubatu Lome #
Massolo
# # #
Bulubulu Pincara
#
Darabatu
# #
Bakoko 2 Teppo
#
# #
Salipolo #
Bakoko 1 #
Tanacica 1 KulikuliKaliang
#
Linoe
#
#
Menre Mangki # #
Dare #
Sikkuledeng #
Takkalala Barat #
KECAMATAN PATAMPANUA #
Lepangang #
KECAMATAN CEMPA #
Palirang # Buludua #
KECAMATAN CEMPA #
Tanacica 2 #
Takkalala Timur #
Talabangi Dewang #
Sikkuala #
Sengae Selatan #
Cempa Dao
Cempa Tonrong #
#
Matcobu #
3°45'
3°45'
Wakka #
Taonsie #
WATTANGSAWITTO
#
#
Ambuale #
Sempang Timur #
KECAMATAN CEMPA #
Polewali #
Kampungbaru
Kani #
#
Sulili Barat #
Madallo #
Duri 2 Tengah
Kampung
# #
Akkajange #
Libukang #
Madiming Sulili Timur # #
Wangngae #
Palia # Paleteang
Roda
#
#
Kapa #
Sarempo #
Airpanas #
Bonnebonne #
BarialoPaleteang 1 #
#
Karapua #
Duri 1 #
Kajao
Garessi Libukang #
#
#
Ammassangeng
#
Baru
Tisang
#
Tassakkoe
#
#
Labolong Selatan #
Kaboe #
Kaboe
Awangawang #
#
Bolapattappuloe #
Kampungbaru #
Lalle Baru #
Bangabanga #
Carawali #
Labumpung
#
Kateong Cappakala
# #
Cara #
Ulutedong #
TanetePatobong #
#
Aluppang Rubae #
#
BeruLabuleng
#
3°50'
3°50'
Cengkong #
#
Lele #
Tanreassong #
Lisse #
Bulu
Pallameang KECAMATAN WATTANGSAWITO
#
Padakalawa
# #
#
Punia #
Lacamara #
Kampungbaru
KECAMATAN MATTIROSOMPE
#
Lalle #
Langnga Tosulo
# #
#
Makuring #
Cora #
Boki #
Bua #
Coka #
LAPALOPO
Selat Makassar
#
Sekkang #
Benrange #
Barang #
Soroe #
Karangan Barat #
Karangan Timur #
Kampungbaru #
#
Padanglampe
#
#
Alitta #
Allameang Magarongkonge
# #
Pao #
Labalakang Bungalosia
#
#
Kariango #
Ulo #
Bila #
Lerang #
Kalowang #
Bottae #
KasieAbbanuang
#
#
Kanari
#
Jampue #
Baranae #
Dolangang #
Ujung
3°55'
3°55'
#
Paladang #
Pucue #
Garesi Cenenenge #
Menro
#
#
Palabesie #
Polewali
Matagie
#
#
Garesi
#
Tonronge
##
#
Bongingponging #
Kulo Lansangennge
#
#
Alakkang #
#
Majakaa #
# #
Kaee #
Ladea #
Kamirie
KECAMATAN SUPPA
#
Balikajangnge #
Latamappa #
Parengki
#
Cikuala #
Lappalappae #
Marauleng #
#
Barakasanda Lekessi #
#
Aggalacengnge
#
Sabangparu Paccoka #
Wanuae
#
#
Karaballo #
Labilibili #
Lanleng
#
#
Tassalilu #
MAJENNANG #
#
#
# #
#
re
#
4°00'
4°00'
Leromanlero
#
#
#
k Pare-pa
#
#
#
#
Tanahmili #
#
#
Jompie
#
# #
#
#
#
Telu
#
#
Lero
# #
#
KECAMATAN SUPPA
#
U
#
Bakar #
#
Barak #
#
#
#
4 0 4 8 # #
Kilometer
#
#
#
Skala 1:100.000
#
Lapakaka #
Lojie Banronge # #
Dusunge
Cingkonge Pucanra
#
# #
Pukikang
4°5'
4°5'
Bojo #
Punrajeng #
permasalahan. Baik dari segi dampak positif maupun dari dampak negatif bagi
kelestarian lingungan fisik. Oleh karena itu harus dilakukan secara benar dan
mengalami tingkat produksi yang sangat tinggi. Namun demikian memasuki era
tahun 2000 produksi tambak berfluktuasi dan cenderung menurun. Hal tersebut
terlampaui atau akibat penggunaan bahan kimia yang melewati ambang batas.
Limbah organik yang berupa sisa pakan dan metabolisme dari hasil
air. Buangan air dari kegiatan tersebut akan mempengaruhi kondisi fisik, kimia
dan biologi lingkungan perairan pesisir sebagai penerima limbah. Disamping itu
akan juga mempengaruhi kegiatan pertambakan karena sumber air dari
kegiatatan pertambakan.
dalam penentuan tingkat teknologi dan luas tambak yang layak dioperasionalkan
Kabupaten Pinrang
C. Kerangka Pemikiran
ini sangat mudah untuk dipahami. Apa dan bagaimana maksud yang terkandung
dalam judul penelitian ini. Maka peneliti perlu memberikan penegasan seperlunya
terhadap penelitian ini. Penegasan ini diharapkan mampu memberikan kerangka
berfikir yang dapat memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian ini :
1. Analisis
2. Kesesuaian Lahan
sumber daya dan lingkungan yang ada, (Soerjani, et. Al, 1987).
unsur atau komponen fisika, kimia dan biologi dalam suatu kesatuan
ekosistem.
Sesuai dengan Alqur”an Sura Fussilat (53) : “kami akan
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
4. Pengembangan
Indoneasia, online)
5. Budidaya
online)
manfaat/hasil panennya.
Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan, pengambilan data di lakukan pada 4 titik yaitu
pada laut 3 sub titik, pada pantai 3 sub titik dan pada pertambakan 3 sub titik
yaitu pertambakan tradisonal, intensif dan semi intensif serta titik saluran
2017.
Metode adalah salah satu cara untuk bertindak menurut sistem aturan
yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secra rasional dan terarah
adalah usaha mencari fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. Jadi penelitian
adalah suatu cara bertindak yang praktis, raasional, dan obyeltif sehingga
penulis dapat menyusun laporan mengenai masalah yang akan diteliti sesuai
yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer (pengukuran
parameter fisik , kimia dan biologi perairan) ini ditujukan untuk menentukan
fisik, kimia dan biologi yang diamati selengkapnya disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter Fisika Kimia dan Biologi perairan yang diamati pada
penelitian.
2. Kekeruhan Turbiditymeter √
3. Kecerahan Secchidisk Insitu
8. pH pH-meter Insitu
Data sekunder seperti produktifitas tambak, luas lahan, iklim, tanah dan
citra satelit dikumpulkan dari instansi terkait seperti : Dinas Kelautan dan
Hidup Kabupaten Pinrang, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Lapan Parepare.
c. Analisis Data
Analisis Parameter Fisik dan Kimia Perairan. Analisis Parameter fisik dan
Analisis ini adalah metode analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk
grafik dan matriks. Matriks data yang ditampilkan terdiri dari stasiun pengamatan
sebagai variabel individu (baris) dan parameter kualitas air sebagai variabel
kuantitatif (kolom).
organik dalam perairan. Pergantian air akibat pasang surut akan menyediakan
Boyd, C.E., Massaut, L. & Weddig, L.J. 1998. Towards reduc-ing environmental
impacts of pond aquaculture. INFOFISH International 2(98): 27-33.
Kasmir, M, et. Al. 2009. Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Penatakelolaan
Minawisata Bahari di Kepulauan Spermonde Kabupaten Pangkajene
Kepulauan.Forum Pascasarjana Vol.32 no 4