Anda di halaman 1dari 5

Bed Isolasi RS di Jawa Timur Relatif Masih Cukup, Khofifah Imbau Tetap Waspada dan Jangan Takut

Ke Rumah Sakit

Saat ini, kondisi bed isolasi maupun ICU isolasi di Jawa Timur relatif cukup. Berdasarkan laporan
Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per tanggal 8 September
2020. Disebutkan bahwa Jawa Timur saat ini memiliki kapasitas bed isolasi maupun ICU isolasi
tertinggi di Indonesia, dimana bed isolasi Jawa Timur saat ini mencapai 6.611 bed dengan 3.221 bed
yang terisi, angka ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat yakni 4.477 bed dengan 1.724 bed yang
terisi, DKI Jakarta yakni 4.417 bed dengan 3.776 bed yang terisi dan Jawa Tengah 3.664 bed dengan
2.110 bed yang terisi.

Selain itu, ICU Isolasi di Jawa Timur juga merupakan yang tertinggi di Indonesia, dimana kapasitas
ICU isolasi mencapai 860 bed dengan keterisian hanya 72 bed, angka ini lebih tinggi dari Jawa
Tengah yakni 738 dengan keterisian 30 bed, Jawa Barat dengan 721 bed dengan keterisian 30 bed
dan DKI Jakarta dengan 574 bed dengan keterisian 250 bed.

Alhamdulillah, Saat ini bed isolasi di Jawa Timur relatif cukup, Bed Occupancy Rate Jawa Timur saat
ini 49% yang artinya prosentase ini ideal dan sesuai dengan standar Bed Occupancy Ratio menurut
WHO, yakni 60%. Kecukupan bed isolasi ini tak lepas dari upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur
bersama Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk meningkatkan jumlah bed isolasi 12x lipat dari yang
hanya 525 bed isolasi di Bulan Maret menjadi 6.611 bed isolasi di bulan September 2020. Ujar
Khofifah

Sebelumnya, di awal bulan Juli telah dilaporkan bahwa bed isolasi di Jawa Timur mengalami
overload, khususnya di daerah Surabaya Raya, Beberapa rumah sakit di Jawa Timur juga dilaporkan
memiliki Bed Occupancy Rate yang melebihi 80%. Pemerintah Provinsi Jawa Timur selanjutnya
mengambil langkah cepat dengan mendirikan RS Darurat Lapangan Indrapura bersama dengan
pemerintah pusat, TNI, Polri diikuti dengan menambah RS Rujukan dari yang sebelumnya hanya 44
di awal April menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi
kondisi overload tersebut.

Di RSUD Soetomo, pasien COVID-19 yang dirawat juga mengalami penurunan, jumlah pasien positif
COVID-19 di RSUD Soetomo yang dirawat di Bulan Mei mencapai 223 orang dan memuncak menjadi
622 orang di Bulan Juni, selanjutnya tren penurunan terlihat di bulan Juli yakni 486 orang dan 379 di
bulan Agustus. Ujar Joni Wahyuhadi selaku direktur RSUD Dr Soetomo.

Kendati demikian, Khofifah menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan patuh pada protokol
kesehatan, mengingat dalam beberapa minggu ini muncul beberapa kluster baru yang membuat
kasus konfirmasi cukup meningkat. Batasi aktivitas yang dirasakan beresiko tinggi untuk terjadi
penularan kasus COVID-19.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan ke masyarakat agar menghilangkan stigma buruk kepada
warga yang terkena Covid-19. Karena pada dasarnya terinfeksi Covid-19 bukanlah aib, melainkan ini
adalah wabah yang harus kita selesaikan bersama-sama. Fenomena stigma ini membuat pasien
dengan gejala COVID-19 takut ke rumah sakit sehingga baru datang ketika sudah memberat. Padahal
jumlah bed isolasi dan ICU di Jawa Timur relatif masih cukup.
"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat
takut untuk ke Rumah Sakit untuk diperiksakan COVID-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih
cukup". Ujar Khofifah

Keterlambatan ini juga makin diperberat dengan adanya fenomena happy hypoxia, dimana
pasien akan merasa baik-baik saja seperti tidak ada gejala apapun padahal kondisi oksigennya
sedang menurun, sehingga merasa tidak butuh untuk ke rumah sakit. Akibatnya, ketika kadar
oksigen sudah terlalu turun dibawah 80% dan sesak berat, pasien baru berangkat ke rumah sakit.
Kondisi ini tentunya membuat perawatan lebih sulit khususnya apabila ada penyakit komorbid. Ujar
Joni Wahyuhadi.

Dalam laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kemenkes RI per tanggal
8 September 2020, disebutkan bahwa Jumlah Pemeriksaan Spesimen PCR 26 Mei - 7 September
2020 Jawa Timur menduduki peringkat dua yakni 169.016 dibawah DKI Jakarta 295.626, angka ini
diikuti oleh Jawa Tengah 136.456 dan Jawa Barat 134.548.
Jawa Timur sebelumnya
“Dengan asumsi semua kasus positif dirawat di ruang isolasi di rumah sakit maka kabupaten kota
yang punya ruang isolasi yang cukup hanya 17 kabupaten kota atau (43.5 persen) saja. Tapi untuk 21
kabupaten kota (53.8 persen) di Jatim tidak cukup,” kata Joni.

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Ruang Isolasi 21 Kabupaten/Kota Jatim
Overload Pasien Covid-19, Termasuk Surabaya, Sidoarjo & Gresik,
https://madura.tribunnews.com/2020/06/30/ruang-isolasi-21-kabupatenkota-jatim-overload-
pasien-covid-19-termasuk-surabaya-sidoarjo-gresik.

Penulis: Fatimatuz Zahroh

Editor: Elma Gloria Stevani


Bed Isolasi di Jatim Tertinggi Nasional, BOR dibawah stándar WHO

Alhamdulillah, di Bulan Juli kemarin sempat beberapa rumah sakit di Jawa Timur penuh dan
overload, alhasil kita berinisiatif untuk membuat

Saat ini tren jumlah pasien yang di rawat di Jawa Timur menurun.

RS Darurat Lapangan Indrapura, ide ini juga dilaksankan di Gresik Stadion Gelora Joko Samudro, Safe
House di Kota Malang,

Saat ini Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai