Anda di halaman 1dari 9

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Semua anak itu berhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan

sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu
berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua
‫ َو َك َّم َل ال ُّسع ُْو َد‬.‫ب ْال َمقَ ِام األ ْعلَى‬ َ ِ‫َّف األَنَا َ َم ب‬
ِ ‫صا ِح‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هللِ َشر‬ melihat ini dulu.”
Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Di remasnya
‫ْك لَهُ َوأ ْشهَ ُد‬ ْ ‫ أَ ْشهَ ُد‬.‫بِأ َ ْك َر ِم َم ْولُ ْو ٍد‬
َ ‫أن الإلهَ إالّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري‬ terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih

‫ث بِ ْال ُح َّج ٍة الَبَالِ َغ ِة َو ُح ْس ِن‬


ُ ‫أن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ْال َم ْبع ُْو‬
َّ mau dengan uang lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat
mengacungkan tangan.
‫صلِّي َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأصْ َحابِ ِه‬ َ ‫ أللّهُ َّم‬.‫ْالبَيَا ِن‬ “Tapi, kalau kakek injak bagaimana?“. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang

ِ ‫ فَيَا ِعبَا َد هللاِ أً ْو‬.‫ أ َّما بَ ْع ُد‬.‫أجْ َم ِعي َْن‬


‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي ِبتَ ْق َوى هللاِ َوقَ ْد‬ itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya
dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil
‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُم ْوتُ َّن اِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
َّ ‫ اتَّقُ ْوا هللاَ َح‬.‫فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‬ kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau
uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga
Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimakumullah
mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di
Dalam kesempatan yang mulia ini marilah kita bertadzakkur dan
taman itu mengacungkan tangan.
bertafakkur, mengingat segala apa yang kita amalkan selama ini dan
berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah
***
SWT.
Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,
Kaum muslimin jemaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,
Judul khutbah kita pada Jum’at ini adalah :
Cerita di atas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu
Nilai Diri Kita yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si
Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena
kakek tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di
pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 50.000
berkata, “Siapa di antara kalian yang mau uang Rp. 50.000!!”
Kaum muslimin jemaah shalat Jum’at yang dirahmati Allah, Al-Quran sejak 14 abad yang lalu telah menegaskan misi utama
Seringkali, dalam hidup ini, kita merasa nilai diri kita sangat rendah, beliau SAW :
lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang

‫سنَةٌ لِ َم ْن َكا َن‬ ِ َّ‫ول الل‬


ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُكم فِي ر ُس‬
terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil,
kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di َ َ ‫ح‬
َ ‫ة‬
ٌ ‫و‬ ‫ُس‬
ْ ‫أ‬ ‫ه‬ َ ْ
berikan Allah swt. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di ِ ‫يرجو اللَّه والْيوم اآْل‬
‫َخ َر َوذَ َك َر اللَّهَ َكثِ ًيرا‬
mata orang lain. Kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak َ ْ َ َ َ ُ َْ
dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau *bakal terjadi*, kita tak bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah SWT. Bagi-Nya, lusuh, (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-
kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf. Ahzab: 21)
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa
yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Nabi Muhammad SAW bersabda

ُ ُ ‫اِنَّ َماب ُِع ْث‬


Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidakadilan, kita akan
tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten (tidak berubah) menjaga
ِ َ‫ار َم ااْل َ ْخال‬
‫ق‬ ِ ‫ت أِل تَ ِّم َم َم َك‬
yang artinya:" Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad SAW) diutus untuk
sikap kita.
menyempurnakan akhlak yang mulia". (HR. Ahmad)

Kaum muslimin, jemaah Jum’at, Rahimani Rahimakumullah ...


Berkaitan dengan peristiwa kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW
Kaum muslimin jemaah Jum’at Rahimani rahimakumullah ...
beberapa hari ke depan pada bulan ini, tepatnya pada tanggal 14
Apa arti akhlak? Kata Imam Ghazali, akhlak adalah wajah batiniah
Januari 2014, bersesuaian dengan 12 Rabi-Al-Awwal 1434 H merupakan
manusia. la bisa indah dan bisa juga buruk. Akhlak yang indah
saat/moment yang tepat untuk melihat kembali Nilai dari diri kita yang
sebenarnya karena berbicara tentang Nilai Diri ini, kita tidak dapat disebut  ُ ُ‫ـن اَ ْل ُخل‬
‫ق‬ ُ ‫ ْال َح َس‬sementara akhlak buruk
memisahkannya dengan Akhlak. Sebagaimana kehadiran Rasulullah
SAW adalah diutus uktuk menyempurnakan akhlak manusia di bumi disebut ُ ُ‫السَّـيِّ ُئ اَ ْل ُخل‬
‫ق‬
Allah ini menjadi memiliki Nilai Diri yang lebih mulia.
Ma`asyiral Muslimin Rahimakumullah
Akhlak yang baik adalah akhlak yang mampu meletakkan Orang yang menyandang sifat ini,  di kedalaman jiwanya sudah
‘Aqliyyah (Kejernihan fikir), Ghadhabiyyah (Emosi pasti memantulkan suatu bentuk yang sangat indah secara
/Kemarahan), Syah-waniyyah (Keinginan-keinginan Syahwat) lahiriah di dalam segala aspek kehidupannya sehari-hari ; yang
dan Wahmiyyah (Angan-angan) secara proporsional dalam jiwa -seperti kata sebuah riwayat- dari pancaran wajahnya akan
manusia, Serta mampu meletakkan dan menggunakan secara memantul sebuah energi yang akan mengingatkan orang
adil dalam dirinya. Manusia yang berakhlak baik adalah orang kepada Allah SWT. Sedang untaian kata-katanya akan
yang tidak berlaku ifrath alias eksesif  atau melampau batas menimbulkan aura menambahkan ilmu. Pada setiap orang
dalam menggunakan empat hal di atas, dan juga tidak bersifat yang mendengarnya dari akhlak lahiriyahnya bisa
tafrith atau menyia-nyiakan/mengabaikannya secara total. la menyadarkan orang dari kelalainnya.
akan sangat adil dan proporsional di dalam menggunakan Di jaman sekarang ini akhlak lebih populernya orang sebut karakter.
keempat anugerah Ilahi itu. Bahkan dalam dunia pendidikan kita sekarang ini sudah dinstruksikan
Dengan kata lain akhlak yang baik adalah suatu keseimbangan oleh pemerintah bahwa karakter ini dimasukkan dalam pembelajaran,
yang sangat adil yang dilakukan oleh seseorang ketika menjadi Pendidikan Karakter, yang memuat unsur-unsur :
berhadapan dengan empat fakultasnya di atas. la tidak ifrath di 1. Religius (taat beragama);
dalam menggunakan rasionalitasnya sehingga mengabaikan 2. Jujur
3. Toleransi
wahyu, dan juga tidak tafrith sehingga menjadi bodoh. la tidak
4. Disiplin : perilaku tertib dan patuh
ifrath di dalam menggunakan ghadhab atau emosinya sehingga 5. Kerja Keras
menjadi agresor, namun tidak juga tafrith sehingga menjadi 6. Kreatif
7. Mandiri
pengecut. la tidak ifrath di dalam syahwatnya sehingga
8. Demokratis
menghambur-hamburkan nafsunya, namun juga tidak tafrith 9. Rasa Ingin Tahu
seperti biarawan-biarawati. la mampu meletakkannya secara 10. Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
seimbang sehingga ia membagi secara adil mana hak dunianya
12. Menghargai Prestasi
dan mana hak akheratnya. Kemampuan itu disebut dengan al- 13. Bersahabat/Komunikatif
14. Cinta Damai
Khuluqul hasan ‫ق ْال َح َس ُن‬
ُ ُ‫اَ ْل ُخل‬ 15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan
17. Peduli Sosial sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan
18. Tanggung Jawab melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan

Meskipun terkesan terlambat, tetap tetap menunjukkan betapa akhlak


bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala

atau karakter ini sangat penting untuk terus kita bangun dalam diri kita
yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-

masing-masing. Bahkan bagi kita sebagai umat beragama, hal ini


belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman

merupakan bagian keimanan kita kepada Allah SWT.


kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (yaitu al-Qur'an), mereka itulah

Oleh karena itu, sebagai suatu momen penting, Kelahiran Rasulullah


orang-orang yang beruntung." (QS. Al-A'raaf 7:157)

SAW 12 Rabiul Awwal H, bukan sekadar melaksanakan peringatan


Banyak sisi dari pembentukan Nilai Diri Kita yang semestinya
kelahirannya namun hakikatnya adalah kebermaknaan peringatan
meneladani kisah kehidupan Rosulullah, apalagi pada saat sekarang ini,
Maulid tersebut dalam keseluruhan hidup kita selanjutnya, kita
bangsa kita sangat membutuhkan sosok/figur yang dapat memimpin
seterusnya dapat meneladani dan menyikapi hidup kita berdasarkan apa
dan membimbing bangsa ini agar bukan hanya selamat dari krisis
yang diajarkan dan dicontohkan Baginda Rasulullah Kekasih Allah global, tapi yang lebih penting dari pada itu menyelamatkan penduduk
SWT, terutamanya senantiasa memperbaiki akhlak kita menjadi lebih bangsa ini di akherat kelak.
baik dan lebih mulia yang menunjukkan Nilai Diri Kita yang Kita sedang membutuhkan sosok pemimpin bangsa yang mampu
seseungguhnya. merekonstruksikan (membangkitkan) suatu citra kepemimpinan dan
masyarakat sosial yang ideal, egaliter (berderajat dan bermartabat,
Allah berfirman : toleran (memberi kesempatan untuk berkembang), humanis
      (memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik,
      berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat
    
     manusia) dan nondiskriminatif (tidak membeda-bedakan), sebagaimana
     dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia.
      
     
     Maulid mempunyai arti sebagai salah satu upaya transformasi
"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(perubahan) diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
ِ ‫اد واْ ِال ْعتِص ِام بِح ْب ِل‬ ِ ِِ ِ َّ ِ ِ
َ ‫ْح ْم ُد للَّه الذ ْي أ ََم َرنَ ا باْالتِّ َح‬
untuk membangun nilai-nilai profetik atau kenabian, yaitu siddiq :
benar; Amanah : tepercaya dan setia; Tablig : Menyampaikan; Fathanah
‫اهلل‬ َ َ َ ‫اَل‬
: Cerdas agar tercipta masyarakat madani (Civil Society = menjunjung
tinggi hak-hak rakyat) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti
،ُ‫ك لَ ه‬ َ ْ‫َش َه ُد أَ ْن الَ إِلَ هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬ ْ ‫ أ‬ .‫ال َْمتِْي ِن‬
toleransi (memberi kesempatan), transparansi (Keterbukaan), anti
ُ‫َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُده‬ َّ ‫َش َه ُد أ‬ ْ ‫ َوأ‬ .‫إِيَّاهُ َن ْعبُ ُد َوإِيَّاُه نَ ْس تَ ِع ْي ُن‬
ِ ِ
kekerasan, kesetaraan gender (jenis kelamin), cinta lingkungan,
pluralisme (perbedaan dalam masyarakat), keadilan sosial, ruang bebas ‫ص ِّل َعلَى‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬ .‫ث َر ْح َم ةً لل َْع الَم ْي َن‬ ُ ‫ اَل َْم ْبعُ ْو‬،ُ‫َو َر ُس ْولُه‬
‫ اَِّت ُق وا‬،‫اد اهلل‬ ِ
َ َ‫ عب‬ .‫َج َم ِع ْي َن‬ ِ
ْ ‫َص َحابِه أ‬
ِِ ٍ
partisipasi, dan humanisme (kemanusiaan).
Kontekstualisasi (Hubungan) peringatan Maulid tidak lagi dipahami dari ْ ‫ُم َح َّمد َو َعلَى آل ه َوأ‬
 .‫ب ال َْع الَ ِم ْي َن‬ ِّ ‫اس تَطَ ْعتُ ْم َو َس ا ِرعُ ْوا إِلَى َمغْ ِف َر ِة َر‬
ْ ‫اهللَ َم ا‬
perspektif keislaman saja, melainkan harus dipahami dari berbagai
perspektif (pandangan) yang menyangkut segala persoalan. Misal,
politik, budaya, ekonomi, maupun agama. ‫ يَاأَيُّه اَ الَّ ِذيْ َن َء َام ُن ْوا‬،‫ص لُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي‬ ِ
َ ُ‫إِ َّن اهللَ َو َمالَئ َكتَ هُ ي‬
ِ
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
ِ
Kewajiban kita terhadap Rasulullah SAW untuk meneladaninya. ‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَ ا ِر ْك‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬ .‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسل ْي ًما‬ َ
Menjadikannya sebagai teladan sepanjang zaman. Beliau yang demikian
‫اج ِه َوذُ ِّريَّاتِ ِه‬
ِ ‫َصحابِ ِه و َقرابتِ ِه وأَ ْزو‬ ِِ ٍ
luar biasa kasih sayangnya kepada kita. Beliau yang namanya kita َ َ َ َ َ َ ْ ‫َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى آله َوأ‬
 .‫َج َم ِع ْي َن‬
sebut dalam syahadat, kita bersaksi bahwa beliau adalah Rasulullah lalu
kita membacanya setiap kali shalat.
ْ‫أ‬
‫ﻦﻴﻨﻣﻻﺍﻦﻳﺰﺋﺎﻔﻟﺍﻦﻣﻢﻛﺎﻳﺍﻭ ﷲﺍﺎﻨﻠﻌﺟ‬
ِ ِ ‫اَللَّه َّم أ‬
‫ﻦﻴﳊﺎﺼﻟﺍﻩﺩﺎﺒﻋﺓﺮﻣﺯﰲﻢﻛﺎﻳﺍﻭﺎﻨﻠﺧﺩﺍﻭ‬
ُ ْ‫ َوان‬،‫َص ل ْح َج ِم ْي َع ُوالَ َة ال ُْم ْس ل ِم ْي َن‬
‫ص ِر اْ ِإل ْس الَ َم‬ ْ ُ
َ َ‫ك الْ َك َف َر َة َوال ُْم ْش ِركِ ْي َن َوأَ ْع ِل َكلِ َمت‬
ِ ِ‫ وأ َْهل‬،‫والْمس لِ ِم ْين‬
‫ﻦﻴﻤﺣﺍﺮﻟﺍﺮﻴﺧﺖﻧﺍﻭﻢﺣﺭﺍﻭﺮﻔﻏﺍﺏﺭﻞﻗﻭ‬
‫ك‬ َ َ ُْ َ
Khutbah Kedua
‫ات‬ِ ‫ اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ر لِلْمس لِ ِم ْين والْمس لِم‬.‫إِلَى ي وِم ال دِّيْ ِن‬
َ ُْ ََ ُْ ْ ْ َ
‫ات اْألَحي ِاء ِم ْن ُهم واْألَم و ِ‬
‫ات‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫ك‬ ‫والْم ْؤ ِمنِْين والْم ْؤ ِمنَ ِ‬
‫َْ ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫اضي الْحاج ِ‬
‫ات‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫قَ ِريْب م ِج ْيب َّ ِ‬
‫الد َع َوات َويَا قَ َ َ َ‬ ‫ٌ ُ ُ‬
‫ت َخ ْي ُر الْ َفاتِ ِح ْي َن‪.‬‬ ‫ِ‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْفتَ ْح َب ْيَننَا َو َب ْي َن َق ْومنَّا بِال َ‬
‫ْح ِّق َواَنْ َ‬
‫اب‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوفي اآلخ َرة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬
‫النَّا ِر‪.‬‬

‫ان َوإِيتَ آ ِئ ِذي‬ ‫اهلل‪ ،‬إِ َّن اهلل ي أْمر ُكم بِالْع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬ ‫اد ِ‬ ‫ب‬‫ع‬‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫آء َوال ُْمن َك ِر َوالَْبغْ ِي‪ ‬يَ ِعظُ ُك ْم‬ ‫الْ ُق ربى وي ْنهى ع ِن الْ َفح َش ِ‬
‫ْ‬ ‫َْ ََ َ َ‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪  .‬فَ اذْ ُك ُروا اهللَ ال َْع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم‬
‫اهلل أَ ْكَب ُر‪ .‬‬ ‫وا ْدعُوهُ يستَ ِجب لَ ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫َ ْ َْ ْ ْ َ ُ‬
‫ت َعلَى إِ ْب َر ِاه ْي َم‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما بَ َار ْك َ‬ ‫َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬
‫َ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪،‬‬ ‫العالَ ِم ْي َن إِنَّ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫و َعلَى ِ‬
‫آل إِ ْب َراه ْي َم‪ ،‬في َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫ْح ْم ُد للَّه الَّذي أ َْر َس َل َر ُسولَهُ بِال ُْه َدى َودي ِن ال َ‬
‫ْح ِّق‬ ‫ال َ‬ ‫ات‬‫اج ِه أ َُّم َه ِ‬ ‫اش ِديْن‪ ،‬و َعن أَ ْزو ِ‬
‫الر َ َ ْ َ‬
‫وارض اللَّه َّم َعن ُخلَ َفائِِه َّ ِ‬
‫َْ َ ُ ْ‬
‫لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه ال ُْم ْش ِر ُكو َن‬ ‫الم ْؤ ِمنِْي َن‬ ‫ن‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬ ‫ي‬
‫ْ‬
‫الصحاب ِة أَجم ِ‬
‫ع‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫الم ْؤ ِمنِْين‪ ،‬و َعن سائِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َ ْ َ‬
‫يك لَهُ‪ ،‬وأشه ُد َّ‬
‫أَ ْش َه ُد أ ْن ال إلَهَ إال اهللُ َو ْح َدهُ ال َش ِر َ‬ ‫ِ‬ ‫والم ْؤ ِمنَ ِ‬
‫أن‬ ‫ك يَا‬ ‫ات إِلَى َي ْوم الدِّيْ ِن‪َ ،‬و َعنَّا َم َع ُه ْم بَِر ْح َمتِ َ‬ ‫َ ُ‬
‫ور ُسولُه‬‫عب ُده َ‬ ‫‪.‬م َح َّم ًدا ْ‬‫ُ‬ ‫الر ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫‪.‬أ َْر َح َم َّ‬
‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َوال تَ ُموتُ َّن إِال‬ ‫ين َ‬
‫َّ ِ‬
‫يَاأ َُّي َها الذ َ‬
‫َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ‫اج َع ْل َت َف ُّر َقنَا‬
‫اج َع ْل َج ْم َعنَا َه َذا َج ْم ًعا َم ْر ُح ْو ًما‪َ ،‬و ْ‬ ‫اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ع فِ ْينَا َوال َم َعنَا َش ِقيًّا‬ ‫ِ ِِ‬
‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْوال َس ِدي ًدا‬ ‫ين َ‬
‫َّ ِ‬
‫يَاأ َُّي َها الذ َ‬ ‫ص ْو ًما‪َ ،‬وال تَ َد ْ‬ ‫م ْن َب ْعده َت َف ُّرقًا َم ْع ُ‬
‫ِ‬ ‫ي ِ‬
‫صل ْح لَ ُك ْم أَ ْع َمالَ ُك ْم َو َيغْ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ‬
‫ُْ‬ ‫‪.‬وال َم ْح ُر ْو ًما‬ ‫َ‬
‫ورسولَه َف َق ْد فَ َاز َفو ًزا َع ِ‬ ‫اف و ِ‬
‫الغنَى‬ ‫‪.‬اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْسأَلُ َ‬
‫يما‬
‫ً‬ ‫ظ‬ ‫ْ‬ ‫ََ ُ ُ‬ ‫الع َف َ َ‬
‫الت َقى َو َ‬ ‫ك ال ُْه َدى َو ُّ‬

‫ادقًا َذاكِ ًرا‪،‬‬ ‫ك أَ ْن َتر ُز َق ُكالًّ ِمنَّا لِسانًا ص ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْسأَلُ َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬ك َما‬ ‫وسلِّم َعلَى ُم َح َّم ٍد و َعلَى ِ‬
‫َ‬ ‫ص ِّل َ ْ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬
‫آل إِ ْب َر ِاه ْي َم‪َ ،‬وبَا ِر ْك‬
‫ت َعلَى إِ ْبر ِاه ْيم و َعلَى ِ‬‫وسلّ ْم َ‬ ‫صلَّْي َ‬ ‫صالِ ًحا َزاكِيًا‪َ ،‬و ِعل ًْما نَافِ ًعا‬ ‫ِ ِ‬
‫َو َقلْبًا َخاش ًعا ُمن ْيبًا‪َ ،‬و َع َمالً َ‬
‫َ ََ‬ ‫ت َ‬ ‫َ‬
‫صا‪َ ،‬و ِر ْزقًا‬ ‫اس ًخا ثَابِتا‪ ،‬وي ِقينًا ِ ِ‬ ‫رافِعا‪ ،‬وإِيمانًا ر ِ‬ ‫سنَةً َوقِنَا‬ ‫ِ ِ‬ ‫َر َّبنَا آتِنَا في ُّ‬
‫صادقًا َخال ً‬ ‫ً ََ ْ َ‬ ‫َ ً َ َْ َ‬ ‫سنَةً َوفي اآلخ َرة َح َ‬ ‫الد ْنيَا َح َ‬
‫ْجالَ ِل َوا ِإل ْك َر ِام‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر‬
‫‪.‬حالَالًَ طَيِّبًا َواس ًعا‪ ،‬يَا َذا ال َ‬ ‫َ‬ ‫‪.‬ع َذ َ‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ب لَنَا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫اللَّ ُه َّم أَع َّز ا ِإل ْسالَ َم َوال ُْم ْسلم ْي َن‪َ ،‬و َو ِّحد اللَّ ُه َّم ُ‬
‫ص ُف ْو َف ُه ْم‪،‬‬ ‫ك‬ ‫غ ُقلُ ْو َبنَا َب ْع َد إِ ْذ َه َد ْيَتنَا‪َ ،‬و َه ْ‬ ‫َر َّبنَا ال تُ ِز ْ‬
‫ين‪،‬‬ ‫َج ِم ْع َكلِمَت ُهم َعلَى الحقِّ‪ ،‬وا ْك ِسر َشو َكةَ الظَّالِ ِ‬
‫م‬ ‫َوأ ْ‬ ‫َّاب‬ ‫ك أَنْ َ‬ ‫‪.‬ر ْح َمةً‪ ،‬إِنَّ َ‬
‫َ‬ ‫َ َ ْ ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫الوه ُ‬ ‫ت َ‬ ‫َ‬
‫ين‬ ‫باد َك أ ِ‬
‫َج َمع َ‬ ‫ْ‬
‫السالَم واألَمن لِ ِع ِ‬
‫ب َّ َ َ ْ َ‬ ‫‪.‬وا ْكتُ ِ‬ ‫َ‬ ‫سنَا َوإِ ْن لَ ْم َتغْ ِف ْر لَنَا َوَت ْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن‬ ‫َر َّبنَا ظَلَ ْمنَا أَْن ُف َ‬
‫‪.‬ال َخ ِ‬
‫اس ِريْ َن‬
‫ِ‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لِلْم ْؤ ِمنِْين والْم ْؤ ِمنَ ِ‬
‫ات‪َ ،‬وال ُْم ْسلِ ِم ْي َن‬
‫اح َف ْظ أ َْوطَا َننَا َوأَع َّز ُس ْلطَا َننَا َوأَيِّ ْدهُ بِال َ‬
‫ْح ِّق‬ ‫اللَّ ُه َّم َر َّبنَا ْ‬ ‫ْ ُ ََ ُ‬
‫العالَ ِم ْي َن‬ ‫ِ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع‬ ‫ات‪ ،‬األَحي ِاء ِم ْن ُهم واألَمو ِ‬ ‫والْمسلِم ِ‬
‫ب َ‬ ‫َوأَيِّ ْد بِه ال َ‬
‫ْح َّق يَا َر َّ‬ ‫ات‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫ْ َ َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫اج َعلْنَا ِم َن‬
‫ك ال ِْم ْد َرا ِر‪َ ،‬و ْ‬ ‫ضَ‬ ‫اللَّ ُه َّم ر َّبنَا اس ِقنَا ِمن َف ْي ِ‬
‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫الد َع ِاء‬
‫ب ُّ‬ ‫‪.‬قَ ِريْ ِ‬
‫ب ُمج ْي ُ‬ ‫ٌ‬
‫ك‬‫َّها ِر‪ ،‬ال ُْم ْسَتغْ ِف ِريْ َن لَ َ‬
‫ك في اللَْي ِل َوالن َ‬ ‫الذاكِ ِريْ َن لَ َ‬
‫َّ‬
‫بِال َْع ِش ِّي َواألَ ْس َحا ِر‬ ‫ان َوإِ ْيتَ ِاء ِذي‬ ‫اهلل ‪:‬إِ َّن اهلل يأْمر بِالْع ْد ِل وا ِإلحس ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬
‫اد ِ‬ ‫عبَ َ‬
‫ِ‬
‫الس َماء َوأَ ْخ ِر ْج لَنَا ِم ْن‬ ‫ات َّ‬ ‫اللَّ ُه َّم أَنْ ِز ْل َعلَْينَا ِمن بر َك ِ‬
‫ْ ََ‬ ‫ش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر َوالَْبغْ ِي يَ ِعظُ ُك ْم‬
‫ال ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ‬
‫ض‪َ ،‬وبَا ِر ْك لَنَا في ثِ َما ِرنَا َو ُز ُر ْو ِعنَا و ُك ِّل‬ ‫ات األَ ْر ِ‬ ‫َخ ْير ِ‬
‫َ‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‬
‫ْجالَ ِل َوا ِإل ْك َر ِام‬ ‫‪.‬أ َ ِ‬
‫َرزاقنَا يَا َذا ال َ‬

Anda mungkin juga menyukai