Anda di halaman 1dari 2

Nama : Radja Dimas Fadillah

NIM : 1502618021

MATERIAL BODI OTOMOTIF

Terdapat berbagai macam bahan material dalam pembuatan bodi


kendaraan baik menggunakan logam baja, polimer, Aluminium maupun Serat
Karbon merupakan masing-masing material yang biasa digunakan sesuai dengan
fungsi kegunaannya serta memperhitungkan berbagai macam faktor mulai dari
keamanan berkendara hingga faktor nilai ekonomis dalam pemilihan bahan
baku. Faktor penerimaan lingkungan seperti daur ulang dan kemudahan
pembuatan juga sangat penting dalam pemilihan bahan baku bodi kendaraan.

Lempengan logam baja merupakan bahan material yang sering


digunakan dalam perakitan bodi kendaraan dikarenakan sifatnya yang kuat
untuk jangka waktu penggunaan yang cukup lama. Bahan baku material bodi
yang cukup sering digunakan ialah alumunium untuk menggantikan bahan baku
baja pada kendaraan, aluminium digunakan karena prosedur daur ulang
diterapkan untuk menyerap sebagian besar sisa hingga 50 persen dari biaya
ongina dapat dipulihkan .

Kendaraan generasi awal menggunakan pada umumnya menggunakan


baja sebagai material bodynya. Selain memiliki rangka baja umumnya mobil
menggunakan plat baja pada mobilnya. Bahkan mobil bertenaga bensin
stasioner pertama pada tahun 1879 dibuat menggunakan bahan baja untuk
bodynya. Hingga saat ini anda bisa menemui dengan mudah mobil dengan
bahan body berupa baja, baik itu mobil klasik ataupun mobil yang belum lama
dirilis.Karena baja adalah logam yang sangat kuat yang relatif murah untuk
diproduksi maka produksi mobil secara massal menggunakan bahan ini.
Karena itu mobil yang bodynya terbuat dari baja lebih terjangkau. Namun
kelemahan dari body mobil dari baja adalah berat, sehingga dapat
mempengaruhi kinerja mobil secara keseluruhan.

Diperkirakan sekitar 50% mobil baru yang diproduksi di dunia saat


ini bodynya terbuat dari bahan polimer ( plastik ). Namun sebagian besar saat
ini plastik digunakan di bagian interior. Bahan plastik yang digunakan
biasanya ada pada bagian seperti dasbor, pegangan pintu, sabuk pengaman,
dan kantung udara semuanya terbuat dari plastik. Semakin maju perkembangan
dunia otomotif maka semakin bervariasi dalam penggunaan bahan. Merk
Chrysler, mulai memasukkan bahan plastik ke dalam bodi mobilnya.
Selain itu aluminium yang dikenal luas di masyarakat pada berbagai
barang. Aluminium secara bertahap semakin populer karena adanya teknologi
yang memungkinkan pembuatan bahan paduan aluminium. Pada tahun 2015 Ford
membuat keputusan untuk membuat F-150 dengan bingkai aluminium untuk
emengejar sifat ringan dan daya tahan yang baik. Aluminium memungkinkan
mobil menjadi lebih ringan, sehingga penggunaan bahan bakar lebih efektif.
Selain itu sifat lainnya yang diperhitungkan adalah tidak berkarat. Akan tetapi
rangka dan badan yang berbahan dasar aluminium lebih mahal daripada rangka
baja, sehingga biasanya aluminium digunakan untuk kendaraan kelas atas.

Bahan serat karbon memiliki harga yang lebih mahal dan susah didapat
daripada yang lain. Serat karbon sangat ringan dan sangat kuat, sehingga
membuatnya cukup mahal. Bahan serat karbon untuk rangka dan badan mobil
biasanya ada pada mobil sport kelas atas karena harganya. Dengan harga yang
tinggi mobil yang menggunakan bahan serat karbon mendapatkan tenaga terbaik
dari mesin mereka.

Untuk penghematan bobot yang lebih signifikan yang diperlukan untuk


meningkatkan kinerja sistem bahan bakar sehingga terbentuk konstruksi yang
sangat ringan menggunakan format aluminium dan komposit. Perkembangan
yang bersamaan pada proses strip kontinyu untuk pengecoran, pelepasan dan
finishing dengan kontrol proses statistik yang terkait pada setiap tahap
pembuatan harus membantu mencapai keseragaman produk yang meningkat.
Kontrol proses selama pembentukan dan pengecatan harus ditingkatkan dengan
meningkatnya jumlah finishing permukaan deterministik yang dipromosikan
oleh produsen baja dan aluminium Eropa (ENT. EBT, dll.).

Penerapan teknologi ini bergantung pada ketersediaan pasar dari pelapis


akhir dan standar yang memungkinkan definisi yang tepat dari topografi
yang diperlukan. Panel polimer memiliki keuntungan biaya yang tidak
diragukan (terutama pada volume yang lebih rendah) dan keserbagunaan
bentuk, tetapi daur ulang tetap menjadi masalah utama. Upaya lebih lanjut
sangat perlu dalam merasionalisasi jumlah bahan dengan pemilihan yang
mendukung jenis bahan yang lebih mahal digunakan kembali / didaur ulang.
Manufaktur komposit tingkat lanjut telah dianggap sebagai padat karya dengan
biaya fasilitas yang tinggi karena resin / bahan penguat yang disiapkan
sebelumnya tampak menawarkan gaya yang lebih lugas yang memungkinkan
keuntungan untuk dengan volume lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai