Anda di halaman 1dari 33

Doa Belajar

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA

Pertemuan teori ke-2

PATOFISIOLOGI DIARE, HIV

Enny Fitriahadi
TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Mahasiswa mampu mempelajari dan


memahami patofisiologi diare dan HIV
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan
patofisiologi diare dan HIV
3. Mahasiswa mampu menganalisis
patofisiologi diare dan HIV
4. Mahasiswa mampu memahami kasus yang
sudah di berikan
Materi yang dibahas :

1. Diare
2. HIV
Keterkaitan Ayat Al-quran
atau Hadist

Kebersihan telah diatur dalam agama Islam. Hal ini


terlihat pada sebuah hadis yang berbunyi:

"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam:


Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal
yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan,
Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha
Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).
Gambaran Umum Diare

• Angka kejadian diare pada balita sebesar


2-6 episode per anak balita per tahun.
Sekitar 5% diare akut akan berkembang
menjadi diare persisten.
• Berdasarkan lamanya, etiologi, dan
manifestasi klinis, diare dapat
digolongkan menjadi diare akut, diare
berlanjut/persisten, atau diare kronis.
• Pengeluaran cairan dan elektrolit yang
berlebihan melalui tinja menyebabkan
gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit berupa dehidrasi, asidosis
metabolik, hipokalemia, hiponatremia,
hipernatremia, dan hipoglikemia.
• Prinsip tata laksana diare akut adalah
rehidrasi oral atau parenteral sesuai
derajat dehidrasi, dukungan nutrisi,
pemberian obat/antibiotik atas indikasi,
dan edukasi orangtua.
Klasifikasi

• Klasifikasi diare ada beberapa macam.


Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi
diare akut dan diare kronik.
• Berdasarkan manifestasi klinis, diare akut
dibagi menjadi disentri, kolera dan diare
akut (bukan disentri maupun kolera).
• Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi
diare persisten dan diare kronik.
Patofisiologi
• Diare adalah ketidakseimbangan absorpsi
air dan sekresi air atau elektrolit. Pada
keadaan normal, absorpsi air dan
elektrolit lebih besar di bandingkan
ekskresi.
• Empat mekanisme yang menyebabkan
ketidakseimbangan dan elektrolit, adalah
perubahan transfor aktif yang berakibat
pada pengurangan absorpsi sodium (Na)
dan peningkatan sekresi klorida,
perubahan motilitas saluran pencernaan.
• Peningkatan osmolaritas luminal saluran
pencernaan
• Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
• Diare sekretori dapat terjadi jika dalam
saluran pencernaan terdapat zat-zat
sejenis vasoaktif peptide intestinal atau
toksin bakteri yang meningkatkan sekresi
atau menghambat absorbs air atau
elektrolit dalam jumlah yang besar.
• Adanya gangguan absorpsi suatu zat
dalam intestinal yang menyebabkan diare
osmotic
• Inflamasi di usus halus yang
menyebabkan diare eksudatif dan terjadi
sekresi mucus, protein atau darah dalam
usus halus.
• Adanya infeksi baik non invesif atau invasive.
Pada non invasive (enterotoksigenik) toksin
yang diproduksi akan terikat pada mukosa usus
halus, namun tidak termasuk mukosa.
• Pada diare invasive, diare menyebabkan
kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan
ulcerasi dan menyebabkan sekretorik eksudatif.
• Penyebab diare lainnya, seperti parasit
menyebabkan keruakan berupa ulkus yag
besar ( hystolitica), kerusakan vili yang penting
untuk penyerapan air, elektrolit da zat makanan
(G. lambria).
• Obat antimikroba dapat merubah flora
normal dalam saluran pencernaan,
sedangkan obat lain seperti laksatif dapat
meningkatkan motilitas saluran
pencernaan.
Etiologi
• Infeksi virus ( rotavirus adenovirus )
• Bakteri ( Shigella, Salmonella, E.coli,
Vibrio )
• Parasit ( protozoa, E. Histolytica,
Balantidium coli )
• Cacing perut ( Ascariasis, Tichuris,
Stongyloides dan jamur Candida )
Terapi Diare
Terapi Non-Farmakologi
• Pemberian edukasi sebagai langkah
pencegahan, meliputi :
• Higiene perorangan dan sanitasi
lingkungan.
• Mengkonsumsi makanan yang sehat.
• Menghindari makanan yang merangsang
peristaltik usus, seperti makanan padat,
pedas, produk susu dan makanan
berserat.
• Imunisasi
Terapi Farmakologi
• Terapi kausal misalnya penyebabnya
adalah bakteri maka diberi obat antibiotik.
• Terapi simptomatis
Bagan
Patofisiologi
Studi Kasus 1
• Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun 6
bulan datang berobat dengan keluhan
diare dan muntah-muntah. Sudah
berlangsung selama 2 hari, dan kurang
lebih sebanyak 6 kali per hari, satu kali ±
¼ gelas aqua. Ada demam, muntah 2
– 3X per hari, masih dapat minum.
Diare cair tanpa darah/lendir, berbau
asam, berbuih, perut anak kembung, dan
daerah sekitar anus berwarna
kemerahan. Anak menjadi agak rewel dan
mengeluh haus.
Penilaian
1. Apa yang harus segera anda lakukan
untuk menilai keadaan anak tersebut ?
2. Berdasarkan temuan yang ada, apakah
diagnosis anak tersebut?
3. Kemungkinan etiologi apa yang Anda
pikirkan pada kasus tersebut?
4. Berdasarkan diagnosis tersebut apakah
tata laksana pada pasien ini ?
GAMBARAN UMUM HIV
• Penyebab kematian karena HIV/AIDS
sebesar 7,7% dari seluruh penyebab
kematian. AIDS ditemukan pada 19%
kematian pada bayi dan kenaikan sebesar
36% kematian balita di seluruh dunia.
• Di Indonesia, sejak dimunculkan ke publik
pada tahun 1996 dimulai dengan 1 anak,
hingga kini sudah tercatat > 100 anak
yang terpapar HIV, baik terinfeksi maupun
tidak.
• Secara sporadis sudah dilaporkan
munculnya kasus anak yang terinfeksi
• Siklus hidup HIV dalam sel host dapat
dibagi menjadi beberapa langkah dimulai
dengan pengikatan virus HIV ke sel host
melalui interaksi antara kapsul
glikoprotein 120 HIV dan reseptor sel host
(molekul CD4+) dan ko-reseptornya.
• Faktor prediktor pada bayi adalah dosis
virus yang masuk (viral load maternal saat
melahirkan).
Terdapat 3 kategori anak yang terinfeksi HIV
secara perinatal:
• Kategori 1: Rapid progressor, yang
meninggal menjelang umur 1 tahun dan
dianggap mendapat infeksi in utero atau selama
masa perinatal dini (sebanyak 25-30%)
• Kategori 2: Anak yang mulai bergejala pada
umur yang dini, diikuti dengan perburukan dan
meninggal pada umur 3 sampai 5 tahun
(sebanyak 50 – 60%)
• Kategori 3: Long-term survivors, yang masih
bisa hidup sampai usia 8 tahun atau lebih
(sebanyak 5– 25%)
Diagnosis

• dimulai dengan mencari data riwayat


orangtua, apakah ibu atau ayah memiliki
risiko untuk terinfeksi HIV (riwayat
narkoba suntik, promiskuitas, pasangan
dari penderita HIV, pernah mengalami
operasi atau prosedur transfusi produk
darah).
• Morbiditas yang khas pada penderita
infeksi HIV adalah: diare kronik, gagal
tumbuh, pneumonia berat, pneumonia P.
Carinii, demam berkepanjangan, TB paru,
dan kandidosis orofaring.
• Untuk mendiagnosis HIV diperlukan
pemeriksaan penunjang. Bila merupakan
kasus indeks dalam keluarga (kasus
pertama yang akan didiagnosis), untuk
setiap anak dapat dilakukan pemeriksaan
antibodi anti HIV.
Tata laksana awal

• Memberi konseling pada orangtua kondisi


infeksi HIV dan risiko infeksi oportunistik,
pemberian nutrisi yang cukup,
pengawasan tumbuh kembang, status
imunisasi, dan persiapan pemberian obat
anti retroviral (ARV).
Bagan
Studi kasus 2 (Infeksi HIV
Positif)
• Seorang anak umur 15 bulan dirujuk dari
puskesmas untuk perawatan lanjutan karena
gizi buruk. Selama di rumah pasien masih bisa
duduk, tidak mau main, pemberian bubur nasi
tidak pernah habis. Terdapat riwayat diare
hilang timbul, tetapi saat ini buang air besar 3
kali sehari konsistensi lunak. Saat ini sedang
diterapi TB dengan anti TB pengobatan bulan
pertama. Pasien anak pertama, lahir spontan,
BL 3150 gram Tidak ada riwayat kelainan pada
masa perinatal. Ibu berusia 19 tahun, ayah 22
tahun. Keduanya tidak bekerja.
Penilaian Awal
1. Apa penilaian saudara mengenai
keadaan tersebut?
2. Apa yang harus anda lakukan untuk
menilai keadaan anak tersebut dan jelaskan
?
3. Berdasarkan pada temuan yang ada,
apakah langkah diagnosis yang mungkin
dilakukan pada anak tersebut?
4. Setelah prosedur tatalaksana dilakukan, apa
yang harus anda lakukan dan bagaimana
menyampaikan rencana tatalaksana selanjutnya?
SELAMAT BERDISKUSI
DOA SESUDAH BELAJAR
‫مِ يحِ رِِالنِ مِ حِ رِِالهِِِلالمِ سِ ِب‬

ِ‫ِِالطِاِبلِ طِ اِبلِ ااِنرِ ِأوِ ِ هعَاِبـِِتاانِقِ زِرِاو‬


‫اقِِِحِ قِِحِ لِ ا اِنرِ ِأ مِِهِ ِِللِا‬
‫هِ ِبانِتِ جِ اانِقِ زِ رِ او‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami
dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami
kejelekan
sehingga kami dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai