Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

TERKAIT PENYEBARAN COVID 19 DI LINGKUNGAN


PUSKESMAS KELURAHAN HALIM PERDANAKUSUMA II

JAKARTA TIMUR
PENDAHULUAN

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan


kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai
jenis baru coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian
tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan pada
tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemic .

Berdasarkan data dari surveilance yaitu wilayah RW 05 Halim merupakan


zona merah dan peningkatan jumlah kasus covid yang signifikan,dimana Puskesmas
berada di wilayah RW tersebut. Maka tindaklanjut kasus tersebut adalah melakukan
swab untuk masyarakat dan petugas kesehatan Puskesmas Halim Perdanakusuma
II yang mengalami gejala gangguan pernapasan akut. Pada 26 November 2020
petugas N mengalami gangguan pernapasan akut yang sebelumnya sempat
mengalami demam ringan 3 hari sebelumnya. Petugas ini memiliki riwayat comorbid
asma. Pada tanggal 27 November 2020 dilakukan swab pada petugas tersebut dan
hasil swab sebagai berikut :

N JENIS Kode Sampel


NAMA HASIL
O KELAMIN Swab
1. Nn. N P Positif C.09.295020

ANALISA DAN TINDAK LANJUT


Berdasarkan penelusuran aktivitas petugas tersebut, tanggal 10 November 2020
petugas N sempat melakukan pemeriksaan jenazah yang terduga Covid-19 bersama
salah satu dokter Puskesmas Halim PK II. Saat bertugas, petugas memakai APD
hazmat, sarung tangan, face shield dan masker bedah. Saat bekerja di lingkungan
puskesmas pun, petugas N selalu memakai masker bedah 2 lapis.

Namun berdasarkan dari jabatan petugas kesehatan yang terkena dapat terlihat dari
kondisi ruangan petugas tersebut di Puskesmas Kelurahan Halim Perdanakusuma II
saat ini terlihat ada yang kurang memenuhi syarat protokol kesehatan diantaranya:

1. Wilayah RW 05 Halim termasuk zona merah kasus covid


2. Kurangnya ventilasi udara pada ruangan pelayanan petugas tersebut
3. Ruangan petugas tersebut bergabung dengan ruangan pelayanan gizi, dan
kedua pelayanan tersebut ( pelayanan gizi dan sanitasi) belum memiliki sekat
pembatas antara petugas konseling dengan pasien

Sehingga perlu diterapkan langkah – langkah pencegahan dan pengendalian


infeksi Covid 19 di Puskesmas Kelurahan Halim Perdanakusuma II.

Dari hasil kronologis dan analisa diatas dimana terdapat karyawan


Puskesmas Kelurahan Halim Perdanakusuma II yang konfirmasi positif covid 19,
kami TIM PPI, K3 dan PMKP merekomendasikan untuk dilakukan disinfeksi total
gedung Puskesmas Kelurahan Halim Perdanakusuma II, mengalihkan pelayanan ke
puskesmas kecamatan atau puskesmas kelurahan terdekat sesuai dengan dasar
sebagai berikut :

1. Peraturan Gubernur No. 88 tahun 2020 Pasal 9 ayat 2 Butif F, yang


menyatakan bahwa “Melakukan penghentian sementara aktivitas di tempat
kerja/kantor paling sedikit 3x24 jam apabila ditemukan pekerja yang terpapar
Covid-19.”, maka tim PPI, K3, dan PMKP merekomendasikan untuk
melakukan disinfeksi total pada Gedung Puskesmas Kelurahan Halim
Perdanakusuma II selama paling sedikit 3 x 24 jam (tiga kali dua puluh empat
jam) dan mengalihkan pelayanan ke puskesmas terdekat agar proses
disinfeksi total berlangsung optimal.
2. Pedoman PPI Covid 19 Kemenkes Revisi V, terdapat poin Pelaksanaan
Karantina Terhadap Populasi Beresiko. ‘Tindakan karantina dilakukan untuk
mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini COVID-19 melalui upaya
memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala COVID-19, tetapi
memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19 atau memiliki
riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal. Tindakan
karantina dilakukan terhadap populasi berisiko seperti kontak erat dan
pelaku perjalanan dari luar negeri.”
3. KEPUTUSAN MENKES NO. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pegendalian Covid 19 di Tempat kerja
Perkantoran dan Industri dalam mendukung Keberlangsungan Usaha
pada situasi pandemic yaitu sbb :
- Tutup ruangan atau area kerja yang pernah digunakan oleh pekerja yang
sakit selama 1x24 jam sebelum proses pembersihan dan disinfeksi
dilakukan untuk meminimalkan potensi terpajan droplet saluran
pernafasan. (General Disinfection)
- Buka pintu dan jendela kearah ruang terbuka untuk meningkatkan sirkulasi
udara di dalam tempat tersebut. Jika memungkinkan tunggu lagi selama 1
x 24 jam setelah proses pembersihan dan disinfeksi dilakukan.
- Mengalihkan pelayanan ke Puskesmas terdekat selama 3 hari agar
general disinfection dapat optimal.

Selain itu, sesuai dengan pedoman PPI COVID 19 dari KEMENKES, SE


DINAS KESEHATAN NO.115 tentang Tim PPI berkolaborasi dengan Tim K3 dan
PMKP, melakukan upaya – upaya yang dilakukan yaitu,

1. Memastikan setiap petugas dan pengunjung menggunakan masker


setiap masuk gedung Puskesmas.
2. Menyediakan fasilitas cuci tangan
3. Menjaga kebersihan alat yang digunakan selama pelayanan
4. Melakukan pengecekan suhu tubuh petugas dan pengunjung
puskesmas di pintu masuk.
5. Mengurangi jumlah kursi tunggu
6. Membatasi pasien untuk tidak menyentuh pegangan pintu dan handrail
7. Melaksanakan pemantauan atau pengawasan kasus suspek, kasus
probable kasus konfirmasi, kontak erat, discharge, selesai isolasi, dan
kematian Covid 19 dengan mengisi form pemantauan secara online.

Demikian, kajian kasus dan diharapkan dapat menjadi pertimbangan segera.


Atas perhatiannya, kami selaku TIM PPI, K3, dan PMKP mengucapkan terima
kasih.

Ketua Tim PPI dan Ketua PMKP Ketua K3

dr. Galuh Rahmayani Nia Ramadhanita


NIK: 1.02.053.19820426201604917 NIK: 1.02.053.19910927201602063

Anda mungkin juga menyukai