Anda di halaman 1dari 166

i

LAPORAN PRAKTIK
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI


MELALUI MENGGAMBAR BEBAS

Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd

OLEH :
YATIANA
NIM : 837402826

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S-1 PG PAUD
TAHUN 2020
ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KREATIVITAS PROFESIONAL

1. Mata Pelajaran : Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini


Melalui Menggambar Bebas
2. Peneliti :
a. Nama : Yatiana
b. NIM : 837402826
c. Program Studi : S1 PG-PAUD - UT
3. Tempat Penelitian : TK Prahesti Manjung
4. Kelas / Semester : B/I
5. Waktu Pelaksanaan PTK :
Pra Siklus : Senin, 5 Oktober 2020
Siklus 1 : Senin, 12 Oktober 2020
Siklus 2 : Senin ,19 Oktober 2020
6. Masalah yang menjadi fokus perbaikan
“Peningkatan kreativitas anak mekalui menggambar bebas dengan media
kertas HVS dan pasta kreativ pada siswa kelas B TK Prahesti Dess.
Manjung Kecamatan Montong Kabupaten Tuban. Tahun Pelajaran
2019/2020.”

Tuban, 30 Nopember 2020


Menyetujui Supervisor Mahasiswa

Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd Yatiana


ID. TUTOR 71002019 NIM : 837402826
iii

LEMBAR PERNYATAAN
BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik


Pemantapan Kreativitas Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PG-PAUD Universitas
Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tuban, 30 Nopember 2020


Yang membuat pernyataan,

Yatiana
NIM : 837402826
iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO

➢ PENDIDIKAN BUKAN MERUPAKAN SESUATU YANG


DITERIMA MELAINKAN SESUATU YANG DI DAPATKAN.
➢ RAIHLAH CITA-CITAMU SETINGGI BINTANG DIANGKASA
➢ INGATLAH BAHWA KESUKSESAN SELALU DISERTAI DENGAN
KEGAGALAN.
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Pelaksanaan Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas untuk kuliah Pemantapan Kreativitas Propesional (PDGK 4501) ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang budiman
senantiasa kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi peningkatan
pendidikan dan peningkatan kemampuan mengajar penulis sebagai guru.Karena
itu dengan terselesaikannya laporan ini,penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala UPBJJ-UT Surabaya
2. Ibu Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd selaku pembimbing penulisan laporan
ini.
3. Kepala Sekolah dan guru-guru TK Prahesti Manjung.
4. Ibu Titik Suharning S.Pd selaku teman sejawat.
5. Rekan-rekan Mahasiswa kelas PGPAUD-UT.
6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan lapaoran ini.
Semoga apa yang tertulis dalam laporan ini bermanfaat bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.

Tuban,

Penulis

.
vi

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK USIA DINI


MELALUI MENGGAMBAR BEBAS DI TK PRAHESTI PADA
KELOMPOK B TAHUN 2020/2021

Oleh
Yatiana
NIM 837403826
akhmadmanan1975@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masalah dalam


penelitian ini berawal dari observasi dilapangan pada bulan september 2020,
diketahui bahwa, kegiatan menggambar bebas masih belum bisa menggali
kemampuan anak untuk mengekspresikan kemampuan dan bakat anak-anak di
TK prahesti kelompok B Desa Manjung Montong Tuban. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas anak di
kelompok B TK PRAHESTI Manjung Montong Tuban melalui menggambar
bebas. Diketahui bahwa dari hasil observasi yang telah dilakukan ada 15 anak
dari 21 siswa yang hasilnya kurang memuaskan. Data yang dikumpulkan adalah
data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari
hasil tes formatif pada setiap siklus,sedangkan data kualitatif berupa hasil
observasi pada setiap siklus pembelajaran.data yang diperoleh ,sebelum
dilaksanakan siklus I(pra siklus),anak yang lancar dalam kegiatan menggambar
bebas sebesar 48,75%,setelah dilaksanakan siklus I,proses kreativitas anak dalam
menggambar bebas naik menjadi 61,87%, dan terlihat meningkat saat
pelaksanaan siklus ke II menjadi 84,50%.Hasil penelitian ini sudah memenuhi
indicator pencapaian.berdasarkan data hasil penelitian menggunakan metode
menggambar bebas dapat meningkatkankemampuan kretivitas anak kelompok B
di TK PRAHESTI Manjung Montong Tuban Tahun pelajaran 2020/2021 telah
terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

Kata Kunci: Menggambar Bebas, Kemampuan Kreativitas


vii

DAFTAR ISI

hal
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .............................................................. iii
Motto Dan Persembahan ............................................................................. iv
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Abstrak ....................................................................................................... vi
Daftar Isi ..................................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................................... ix
Daftar Gambar ............................................................................................. x
Daftar Lampiran .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Teori .................................................................................... 6
B. Karakteristik Kreativitas Anak ........................................................... 7
C. Ciri-Ciri Kreativitas Anak Usia Dini .................................................. 9
D. Faktor Penghambat dan Pendukung Kreativitas Anak Usia Dini ....... 11
E. Kerangka Berpikir ............................................................................... 24
F. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 28

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29
B. Subjek , Tempat , dan Waktu Penelitian ........................................... 30
C. Siklus Penelitian ................................................................................ 32
viii

D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data .................................................. 35


E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 38
F. Tehnik Analisis Data ......................................................................... 38
G. Indikator Keberhasilan....................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .................................................................................. 42
B. Analisis Data Per Siklus .................................................................... 52
C. Analisis Data Akhir ........................................................................... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................................ 55
B. Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 56


LAMPIRAN ............................................................................................... 59
ix

DAFTAR TABEL
hal
Tabel 3.1. Daftar Kelas B TK Prahesti Manjung ........................................ 30
Tabel 3.2 Pengembangan 6 Subjek ............................................................. 31
Tabel 3.3 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 32
Tabel 3.4 Aktivitas Penelitian ..................................................................... 33
Tabel 3.5 Skala Capaian Perkembangan Anak ........................................... 39
Tabel 4.1 Kondisi Awal/ Pra Siklus ............................................................ 44
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus 1,2 dan 3 ................................................ 47
x

DAFTAR GAMBAR
hal
Tabel 2.1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 27
Tabel 3.1 Siklus Penelitian ......................................................................... 33
Tabel 4.1 Kondisi Awal .............................................................................. 42
Tabel 4.2 Hasil Antara Siklus ..................................................................... 53
xi

DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 Biodata Peneliti........................................................................ 60
Lampiran 2 Rancangan Satu Siklus ............................................................ 63
Lampiran 3 Lembar Kerja Siklus 1 dan Siklus 2 ........................................ 124
Lampiran 4 Dokumentasi Siklus 1 dan Siklus 2 ......................................... 128
Lampiran 5 Jurnal Bimbingan ..................................................................... 130
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejak anak dilahirkan sudah mempunyai banyak kelebihan. Dan
memasuki usia Golden Age, Maria Montessri, ahli pendidikan dari itali, dan
dalam kontek yang sama,John W Santrock (2007) menjelaskan secara detail
proses perkembangan Golden Age pada anak, yaitu pada sekitar usia 2 bulan
pusat kendali motoric otak berkembang hingga titik bayi mampu secara tiba-tiba
meraih dan menggenggam obyek terdekat. Belajar sejak kecil berarti menerapkan
pengetahuan yang dibutuhkan otak anak selama tahun-tahun awal perkembangan
mereka. Pembelajaran yang tepat sejak dini diharapkan dapat menunjang
perkembangan mental yang dapat meningkakan motivasi belajar agar lebih
cerdas. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh
kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang
mencangkup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi
perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikir,
emosional dan sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. 1 Menurut Undang- undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Butir 14 menyebutkan bahwa pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan Usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting
karena merupakan pembentukan fondasi kepribadian yang menentukan
pengalaman anak selanjutnya. Dalam pengembangan kreativitas priode anak usia
dini merupakan masa yang sangat kritis sehingga campur tangan pendidik mutlak
diperlukan. Setiap anak memiliki bakat kreatif, dan ditinjau dari segi pendidikan,
bakat kreatif dapat dikembangkan dan perlu dipupuk sejak dari usia dini. Bila
bakat kreatif anak tidak dipupuk maka bakat tersebut tidak akan berkembang
secara optimal, bahkan menjadi bakat yang terpendam tidak dapat diwujudkan.
2

Oleh sebab itu diperlukan upaya pendidikan yang dapat mengembangkan


kreativitas anak. Sejak lahir tuhan sudah memberikan kemampuan kepada
manusia yakni akal (kognitif), indra, dan nurani (hati). Tiga komponen itu yang
akan mempengaruhi kemampuan anak (psikomotorik), sehingga pada awal
pendidikannya yaitu masa pra sekolah ketiga kompetensi tersebut harus
dikembangkan secara seimbang. Apabila ketiga komponen itu tidak seimbang
maka seseorang akan tumbuh secara tidak normal. Menurut Undang-undang No
23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa
setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadiinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya.4 Menggambar merupakan salah satu cara untuk mengembangkan bakat
dan minat anak yang dapat dilukiskan melalui coretan maupun goresan. Melalui
menggambar anak diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menuangkan ide,
citacita dan imajinasinya melalui menggambar atau coretan-coretan. Tes berpikir
kreatif menyatakan bahwa berkaitan dengan kreativitas melalui produksi
menggambar berdasarkan TCT-DP (Test for Creative Thinking – Drawing
Production) anak Indonesia mencapai skor kreativitas skor paling rendah
Dibandingkan dengan Negara-negara lain, diantaranya Filifina, India, dan
Afrika Selatan.5 Keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya pengembangan
kreativitas sejak anak usia dini. Oleh sebab itu kreativitas perlu dikembangkan
sejak usia dini. Pada kenyataannya kreativias anak dianggap tidak lagi penting.
Tuntutan orang tua, guru serta syarat untuk memasuki jenjang Sekolah Dasar
(SD) yaitu anak harus pandai membaca dan berhitung tanpa memperhatikan
kemampuan anak yang seharusnya. Guru hanyamenekankan metode
pembelajaran untuk mengasah otak kiri anak saja yaitu dengan membaca dan
berhitung tanpa memperhatikan otak kanan anak. Otak kanan juga perlu
dikembangkan agar kehidupan manusia lebih seimbang. Salah satu yang dapat
dilakukan mengembangkan otak kanan anak ialah dengan memberikan pelajaran
atau pelatihan mengenai menggambar dan mewarnai. Seperti yang disampaikan
oleh salah satu guru dari beberapa guru TK bahwa takut akan hilangnya
kepercayaan kepada masyarakat jika tidak meluluskan anak yang pandai
membaca dan berhitung. Dan orang tua juga senang memasukikan anaknya ke
3

TK tersebut karena ada pembelajaran membaca dan menulis.


Anak kelompok B adalah anak usia 5-6 tahun biasanya suka bertanya dan
suka mencoba hal-hal baru. Setiap mengerjakan sesuatu anak-anak selalu
menunggu contoh dari guru. Mereka mau mencontoh tetapi tidak mau membuat
sendiri. Apabila ditanya kenapa tidak membuat sendiri anak menjawab tidak bisa.
Peneliti melihat sebenarnya anak-anak tersebut bisa dan kreatif. Namun, perlu
diberi kesempatan dan diringkatkan lagi. Pada saat peneliti melakukan observasi
pada kegiatan menggambar dengan guru gambarnya ada 15 siswa dari 21 siswa
yang terlihat tidak bersemangat saat melakukan kegiatan tersebut. Hal itu
memeiliki dampak dari hasil menggambarnya. Hal itu dibuktikan dengan ketidak
fokusan anak-anak saat harus menggambar sesuai dengan guru gambarnya dan
harus meniru contoh dari guru gambarnya.Akibatnya mereka kurang
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam bentuk
coretan-coretan berupa gambar dan anak kesusahan jika harus meniru seperti
guru gambarnya. Memberi contoh memang perlu, namun pada saat anak
melakukan menggambar pada kelompok B kurang adanya motivasi dari guru
gambarnya kepaada anak-anak untuk menuangkan ide, gagasan dan imajinasinya
dalam bentuk gambar. Kebebasan menggambar juga perlu diterapkan, karena
anak selalu mengikuti goresan bentuk apa yang dicontohkan oleh guru
gambarnya. Selain itu, anak masih dibimbing dalam memilih warna, yaitu dengan
cara anak bersama-sama disuruh mengambil dan memegang crayon sesuai
dengan perintah dan contoh guru gambarnya.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti mengambil aktivitas menggambar
karena menggambar merupakan kegiatan naluriah atau alami bagi anak, karena
hampir setiap hari anak melakukan kegiaan ini untuk bercerita dengan temannya.
Menggambar adalah aktivitas yang tidak statis sehingga tidak membosankan.
Semua orang bisa menggambar, namun tidak semua orang bisa menulis. Karena
setiap bayi yang lahir dibebani kecerdasan untuk menggambar, sekalipun
tingkatannya bervariasi antara anak yang sau dengan anak yang lainnya. Anak
batita sekalipun, mereka bisa menggambar sekalipun masih mencoretcoret
(scribbling) yang lama kelamaan coretan-coretan tersebu akan berkembang
menjadi coretan-coretan yang bermakna. Kegiatan atau aktivitas menggambar
4

bagi anak adalah media berekspresi dan berkomunikasi yang dapat menciptakan
suasana yang aktif, asyik, dan menyenangkan dan hasil dari itu disebut gambar.
Berdasarkan paparan diatas, aktivitas menggambar dapa menciptakan suasana
yang menyenangkan bagi anak dan menjadikan tempat untuk menuangkan ide,
gagasan serta meningkatkan kreativitas bagi anak. Maka penulis melakukan
penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui
Aktivitas Menggambar bebas pada Anak Usia Dini pada TK Prahesti Manjung
Montong Tuban.
1. Identifikasi Masalah
Dikarenakan kurangnya motifasi dari guru untuk memberikan peluang
waktu bagi anak dalam memggambar bebas, sehingga anak kurang antusias dan
merasa kesulitan melakukan pembelajaran, kususnya untuk menggambar bebas.
2. Analisis Masalah
Setalah melihat hasil dariberbagai kegiatan yang telah dilakukan, diketahui
bahwa rendahnya kemampuan dalam siswa dalam menggambar bebas adalah :
1. Siswa masih banyak yang kurang mengerti dengan obyek dari menggambar
bebas.
2. Siswa kurang bias mengeksplorasikan imajinasi mereka melalui gambar.
3. Kurangnya inovasi guru dalam menarik minat anak untuk menggambar bebas.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan dari analisis asalah diatas, Peneliti mempunyai alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan motifasi pada siswa diawal pembelajaran
2. Guru menyediakan media untuk menggambar bebas .

B. Rumusan Masalah
Melihat kondisi yang terjadi diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran mengambar bebas pada
siswa TK Prahesti Manjung Montong Tuban Tahun pelajaran 2019 / 2020 ?
5

2. Apakah pembelajaran menggambar bebas melalui media finger painting


dapat meningkatkan kreativitas pada siswa TK Prahesti Manjung Montong
Tuban Tahun pelajaran 2019 / 2020 ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umumya adalah untuk mengembangkan kreatifitas anak melalui
menggambar bebas.
2. Tujuan Khusus
Dengan menggambar bebas anak-anak TK-PRAHESTI Manjung-
Montong-Tuban Tahun Ajaran 2019/2020, diharapkan mampu mengekspresikan
imajinasi dan dapat menggungkapkan perasaanya, baik itu perasaan senang
ataupun sedih, yang bisa dicurahkan melalui seni menggambar.

D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yang telah di laksanakan di TK
Prahesti, Diantanya adalah :
1. Manfaat teoritis
2. Yaitu manfaat yang berguna untuk mengembangkan keatifitas anak melalui
menggambar bebas.
3. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1. Yaitu memberikan sarana siswa mengungkapkan imajinasi
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk berekspresi
b. Bagi Guru
1. Menjadi motifasi bagi guru untuk lebih berpengalaman
2. Menjadikan acuan untuk mengembangkan kreatifitas
c. Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan mengenai Aktifitas menggambar bebas
2. Memberikan pengalaman bagi peneliti mengenai seluk – beluk
berbagai obyek dari mengambar.
6

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan.
Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Dalam hal ini upaya yang dimaksud
oleh peneliti yaitu usaha guru dalam meningkatkan kreativitas peserta didik
melalui aktivitas menggambar.
Pengertian Kreativitas Anak Usia Dini Menurut James J Gallagher dalam
Yeni Rachmawati (2005:15) mengatakan bahwa “Creativity ia s mental process
by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing
ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan
suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk
baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat
pada dirinya). Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatife berbeda dengan apa yang
telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi
dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi,
dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Chaplin dalam Yeni Rachmawati
(2005:16) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan
bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan
masalah-masalah dengan metodemetode baru.
Kreativitas menurut Guilford, seperti yang dikutip Munandar dalam Novi
Mulyani, adalah konsep berfikir divergen, yaitu mencoba menghasilkan sejumlah
kemungkinan jawaban untuk suatu pertanyaan atau masalah. Orang kreatif
berdasarkan definisi dari Guilford, berarti harus banyak alternative jawaban dan
kaya akan ide terhadap suatu pemecahan masalah. Selain itu, orang kreatif akan
tampil dengan kepribadian yang tidak kaku dan gampang beradaptasi dengan
7

lingkungan yang baru. Seperti yang dikemukakan oleh Munandar dalam Ahmad
Susano (2012::112), bahwa kreativitas yang memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam era pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan
dan kejayaan masyarakat dan Negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa
ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota
masyarakatnya. Untuk mencapai hal itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif
dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen
pengetahuan baru dan pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan baru.
Menurut Gordon dan Browne dalam Moeslichatoen (2004), bahwa kreativitas
merupakan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru yang imajinatif dan
juga kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang sudah ada.
Dalam pandangan Gordon, kreativitas adalah berupa gagasan baru yang
diciptakan seseorang atau merenovasi gagasan yang sudah ada menjadi yang
inovatif dan imajinatif. Adapun menurut Supriadi dalam Yeni rahmawati
(2005:15), definisi kreativitas pada intinya adalah kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang
relative berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menghasilkan
gagasan baru, memecahkan masalah, dan ide serta mempunyai maksud dan
tujuan yang ditentukan.

B. Karakteristik Kreatifitas Anak


Memahami keberadaan anak dalam pengembangan kreativitas perlu
diperhatikan. Kreativitas dalam penelitian ini dikembangkan melalui aktivitas
menggambar. Untuk memahami kreativitas anak perlu diperhatikan karakteristik
tindakan anak secara umum yang menunjukkan kreativitas. Karakteristik tindakan
anak yang menunjukkan kreativitas adalah sebagai berikut:
1) Belajar kreatif,
2) Rentang perhatian panjang,
3) Mampu mengorganisasikan yang menakjubkan,
8

4) Dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara
yang berbeda,
5) Belajar banyak melalui fantasi dan memecahkan permasalahan dengan
menggunakan pengalamannya,
6) Menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang
alami. Peningkatan kreativitas dapat dilakukan dengan berbagai macam
kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan oleh anak. Tugas
guru, orang tua, dan orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami
bagaimana memfasilitasi anak agar kreativitas itu muncul sebagai kekuatan
yang sangat diperlukan bagi kehidupan kelak.
Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui meliputi:
1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2) Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4) Bebas dalam menyatakan pendapat
5) Mempunyai rasa keindahan yang dalam
6) Menonjol dalam salah satu bidang seni
7) Mampu melihat masalah dari berbagai segi atau sudut pandang
8) Mempunyai rasa humor yang luas
9) Mempunyai daya imajinasi
10) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui melalui pengamatan terhadap
perilaku anak yang berbeda dengan anak pada umumnya. Perbedaan perilaku
anak tersebut biasanya membuat orang tua cemas dan bagi orang tua yang belum
memahami tentang ciri-ciri anak kreatif biasanya menganggap sebagai anak
nakal. Bakat dalam bentuk kreativitas akan tumbuh dan berkembang jika
didukung dengan fasilitas dan kesempatan yang memungkinkan. Orang tua dan
guru harus menyadari keragaman bakat dan kreativitas anak.
Mendidik dan mengasuh anak harus disesuaikan dengan pribadi dan
kecepatan masing-masing anak, sehingga tidak ada penekanan atau paksaan bagi
anak. Penerapan pendekatan 4 P (pribadi, pendorong, proses, dan produk) dalam
9

mengembangkan kreativitas dapat mempengaruhi perilaku anak dalam


menampilkan ciri-ciri pribadi kreatif.
Keempat segi tersebut diantaranya yaitu:
1) Segi Pribadi, kreativitas adalah hasil keunikan pribadi dalam berinteraksi
dengan lingkungan dan merupakan penggambaran adanya berbagai ciri
khusus dalam tiap individu. Cirinya antara lain berupa rasa ingin tahu,
mempunyai minat yang luas, berani mengambil resiko, kepercayaan diri,
tekun, dan ulet dalam mengerjakan tugas yang diminati.
2) Segi Pendorong, yaitu suatu kondisi yang memotivasi seseorang pada
perilaku kreatif. Pendorong kreativitas ini dapat berupa hasrat yang kuat pada
diri individu dan dapat pula berupa penghargaan dari orang lain (orang tua,
guru), serta tersedianya sarana dan prasarana penunjang sikap kreatif.
3) Segi Proses, kreativitas adalah hasil dari tahapan pengalaman seseorang
dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan. Lihat dari segi proses yaitu
sebagai suatu kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari
dua konsep atau lebih yang sudah ada dalam pikiran.
4) Segi Produk, kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta atau
menghasilkan produk-produk baru atau kombinasi dari hal sebelumnya yang
sudah ada.
Produk tersebut bisa berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru,
maupun teknologi baru yang memungkinkan manusia dapat meningkatkan
kreatifitasnya.

C. Ciri-Ciri Kreativitas Anak Usia Dini


Salah satu aspek penting dalam kreativitas adalah Memahami ciri -
cirinya. Upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas
hanya mungkin dilakukann jika kita memahami terlebih dahulu sifat-sifat
kemampuan kreatif dan iklim lingkungan yang mengitarinya. Menurut Pedoman
Diagnostik Potensi Peserta Didik (Depdiknas :2004:19) dalam Nurhayati
(2011:10 ),disebutkan ciri kreativitas antara lain:
1) Menunjukkan rasa ingin tahu yang luar biasa
10

2) Menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan


persoalan
3) Sering mengajukan tanggapan yang unik dan pintar
4) Berani mengambil resiko
5) Suka mencoba
6) Peka terhadap keindahan..
Menurut Utami Munandar (2009:10) ciri-ciri kreativitas dapat di
bedakan menjadi dua yaitu ciri kreatif kognitif (aptitude) dan ciri non kognitif
(non- aptitude).Ciri kognitif (aptitude) ciri kreativitas terdiri dariorisinalitas,
fleksibilitas, kelancaran dan elaborative.Sedangkan ciri non kognitif (non-
aptitude) ,ciri kreativitas meliputi motivasi, kepribadian dan sikap keatif.
Kreativitas baik itu yang meliputi ciri kognitif maupun non- kognitif merupakan
salah satu potensi yang penting untuk di pupuk dan di kembangkan.
Adapun menurut Guilford (Herdian, 2010 ), mengemukakan bahwa ada
lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yakni:
1) Kelancaran (fluency), ialah kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan.
2) Keluwesan (flexibility), ialah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-
macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
3) Keaslian (originality), ialah kemampuan untuk memecahkan gagasan dengan
cara-cara yang asli, tidak klise.
4) Penguraian (elaboration), ialah kemampuan untuk menguraikan sesuatu
dengan perinci, secara jelas, dan panjang lebar. Dari beberapa ciri-ciri
kreativitas diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan kreatif bila
memiliki ciri-ciri diantaranya mempunyai daya imajinasi kuat, mempunyai
inisiatif, mempunyai minat luas, mempunyai kebebasan dalam berpikir,
bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapat pengalaman-pengalaman baru,
mempunyai kepercayaan diri yang kuat, penuh semangat, berani mengambil
resiko, berani berpendapat dan memiliki keyakinan, kemampuan untuk
menghasilkan banyak gagasan, kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah,
kemampuan untuk memecahkan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak
11

klise, kemampuan untuk menguraikan sesuatu dengan perinci, secara jelas,


dan panjang lebar, kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan
perspektif yang berbeda dengan apa yang telah diketahui oleh orang banyak.

D. Faktor Penghambat Dan Pendukung Kreativitas Anak Usia Dini


1) Faktor Penghambat Kreativitas Anak Usia Dini
Faktor Penghambat Kreativitas menurut Carol Kinsey Goman,PH.D
dalam buku Creativity is Bussines dalam Kasali (2010: 58) mengemukakan
hambatan kreativitas dan pendorong dalam keluar dari hambatan-hambatan
tersebut. Faktor penghambat kreativitas adalah :
1) Sikap Negative
2) Melanggar Peraturan
3) Membuat Asumsi
4) Stress Yang Berlebihan
5) Takut Gagal
6) Berkeyakinan Bahwa Diri Sendiri Tidak Aktif
7) Terlalu Mengandalkan Logika.
Sedangkan faktor pendorong kreativitas adalah :
1) Sikap Positif
2) Taat Pada Peraturan
3) Memeriksa Asumsi
4) Mampu Menyalurkan Emosi (Stress )
5) Berani Mengambil Resiko
6) Yakin Bahwa Diri Kreatif
7) Menggunakan Imajinasi Dan Intuisi.
Menurut Yusuf Abu (2010: 48) faktor pendorong kreativitas yaitu:
1) Banyak mengkaji
2) Mengamati secara seksama
3) Meningkatkan keberagaman pemikiran
4) Meningkatkan imajinasi
5) Meningkatkan penghargaan terhadap waktu
6) Berlatih cara-cara diskusi yang metodologis.
12

Menurut James L Adams (Conceptual Blockbussing:1996) dalam kasali


(2010: 56) telah mengidentifikasi hambatan kreativitas sebagai berikut :
1) Hambatan persepsi, yang terdiri dari
a. Pola pikir stereotip.
b. Menbatasi masalah secara berlebihan
c. Terlalu banyak atau terlalu sedikit informasi .
2) Hambatan emosi, yang terdiri dari
a. Takut mengambil resiko
b. Tidak menyukai ketidakpastian
c. Lebih suka menilai daripada memberi gagasan
d. Menganggap remeh masalah
e. Tergesa-gesa menyelesaikan masalah .
3) Hambatan kultural,yaitu kultur menghambat sesuatu
4) Hambatan lingkungan,yaitu kurangnya dukungan, sarana dan prasarana
5) Hambatan intelektual, yang terdiri dari
a. Terlalu mengandalkan logika
b. Enggan menggunakan intuisi
c. Menggunakan pengalaman atau cara yang lama yang terbukti hasilnya.
d. Kebutuhan tentang kesempatan berkhayal sejalan dengan pendapat
Singer yang menerangkan “Anak membutuhkan waktu dan kesempatan
menyendiri untuk mengembangkan kehidupan imajinatif yang kaya. .
Orang tua yang konservatif biasanya tidak berani menyimpang dari pola
social lama. Orang tua model ini biasanya cepat khawatir dengan proses
kreativitas anak yang umumnya berada di luar garis kebiasaannya.
e. Kondisi orang tua yang dapat meningkatkan kreativitas anak adalah yang
selalu mendorong dan membimbing anak untuk menggunakan
lingkungan rumah atau sekolah sebagai sarana untuk eksperimentasi dan
eksplorasi. Bukan orang tua yang merasa takut jika anak-anaknya
menghancurkan barang-barang yang ada di dalam rumahnya. Karena itu,
tidak sesuai dengan kebiasaannya. padahal dari situ anak mencoba
belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan dari situlah kreativitas
anak dapat dimunculkan.
13

f. Overprotektif. Perlindungan yang berlebihan bagi anak akan


menghilangkan kesempatan mereka bereksplorasi dalam cara baru atau
cara berbeda. Kreativitas anak akan terhalang oleh aturan dan ketakutan
orang tua yang sebelumnya belum tentu benar dan bahkan dapat
mematikan kreasi anak untuk berekslporasi.
g. Disiplin otoriter. Disiplin otoriter mengarah kepada tidak
diperbolehkannya anak menyimpang dari perilaku yang disetujui orang
tua. Akibatnya anak tidak kreatif. Sejalan dengan pendapat Hurlock yang
mengatakan mendidik secara demokratis dan permisif di rumah dan di
sekolah dapat meningkatkan kreativitas anak. Mendidik otoriter berarti
memadamkannya.
h. Penyediaan alat bermain yang terlalu terstruktur. Alat permainan yang
sangat terstruktur menghilangkan kesempatan anak melakukan bermain
secara kreatif, karena anak tidak bisa mengembangkan imajinasinya.
Alat permainan yang memberikan kesempatan bereksplorasi akan lebih
baik digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak. Oleh karena itu, orang
tua dan guru harus dapat memilih permainan yang tepat. Menurut Yusuf Abu
(2009 :49-50 ) faktor-faktor yang dapat membantu menginspirasikan ide
kreatifitas yaitu :
1) Tentukan keinginan
2) Jadikan tujuan jelas dan reratur
3) Membuat persepsi yang internal tarhadap tujuan tersebut
4) Bermimpilah dengan mimpi-mimpi yang baru dan menjadikan impianitu
realistis ,dan meyakini bahwa impian akan menjadi nyata
5) Mempercayai otak dan kemampuan untuk merealisasikan impian tersebut.
6) Konsentrasikan pemikiran terhadap keinginan bukan pada tuntutan pekerjaan
yang diinginkan .
7) Seimbangkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai
8) Membagi tujuan dalam beberapa bagian dan memberi tergat waktunya
Dalam pengembangan kreativitas, seorang dapat mengalami berbagai
hambatan, kendala atau rintangan yang dapat merusak dan bahkan dapat
mematikan kreativitasnya. Cropley dalam Yeni Rachmawati, mengemukakan
14

beberapa karakteristik guru yang cenderung menghambat ketrampilan berpikir


kreatif dan kesediaan atau keberanian anak untuk mengungkapkan kreativitas
mereka, yaitu:
a) Penekanan bahwa guru selalu benar
b) Penekanan berlebihan pada hafalan
c) Penekanan pada belajar secara mekanis teknik pemecahan masalah
d) Perbedaan secara kaku antara bekerja dan bermain dengan menekankan
makna dan manfaat dan bekerja, sedangkan bermain adalah sekedar untuk
rekreasi. Amabile dalam Yeni Rachmawati, melihatnya dari sisi lain, ia
mengemukakan ada empat cara yang dapat mematikan kreativitas anak,
yaitu:
a) Evaluasi.
Dalam memupuk kreativitas anak, guru hendaknya tidak memberikan
evaluasi atau menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik
berkreasi. Bahkan menduga akan dievaluasipun dapat mengurangi
kreativitas anak.
b) Hadiah.
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki
atau meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak demikian.
Pemberian hadiah dapat merusak motivasi intrinsic dan mematikan
kreativitas.
c) Persaingan.
Kompetensi atau persaingan lebih kompleks daripada pemberian
evaluasi atau hadiah secara tersendiri, karena kompetensi meliputi
keduanya. Biasanya persaingan terjadi apabila anak merasa bahwa
pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan anak lain dan yang terbaik
akan menerima hadiah. Hal ini, terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan
sayangnya dapat memainkan kreativitas anak.
d) Lingkungan yang membatasi.
Belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan. Jika
belajar dipaksakan dengan lingkungan yang amat membatasi, maka
minat intrinsik anak dapat dirusak.
15

Demikian juga Torrance dalam Arieti dalam Yeni Rachmawati,


menyatakan tentang hal-hal yang dapat membatasi kreativitas anak adalah:
1) Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi;
2) Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak;
3) Terlalu menekankan peran berdasarkan perbedaan seksual;
4) Terlalu banyak melarang;
5) Takut dan malu;
6) Penekanan yang salah kaprah tentang ketrampilan verbal tertentu; dan
7) Memberikan kritik yang bersifat destruktif. Yang sangat perlu diperhatikan
oleh para guru, terutama orang tua ialah tentang berbagai sikap orang tua
yang tidak menunjang pengembangan kreativitas anak, seperti yang
dikemukakan oleh Utami Munandar dalam Yeni Rachmawati yaitu:
a) Mengatakan kepada anak bahwa ia akan dihukum jika berbuat salah
b) Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap orang tua
c) Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua
d) Tidak membolehkan anak bermain dengan yang berbeda dari keluarga
anak mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak
e) Anak tidak boleh berisik
f) Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak
g) Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang penyelesaian tugas
h) Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak
i) Orang tua tidak sabar dengan anak
j) Orang tua dan anak adu kekerasan
k) Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa factor penghambat
kreativitas diantaranya yaitu:
1) Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi;
2) Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak;
3) Terlalu menekankan peran berdasarkan perbedaan seksual;
4) Terlalu banyak melarang;
5) Takut dan malu;
6) Penekanan yang salah kaprah tentang ketrampilan verbal tertentu; dan
16

7) Memberikan kritik yang bersifat destruktif.


2) Faktor Pendukung Kreativitas Anak Usia Dini
Menurut Rachmawati dan Kurniati (2005), terdapat empat hal yang
mendukung pengembangan kreativitas yaitu:
a) Memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun
kepribadiannya serta suasana psikologis.
b) Menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk
pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan
kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan
otak kanan.
c) Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita ingin
anak menjadi kreatif , maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif pula dan
mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.
d) Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak.
Utami Munandar dalam Yeni Rachmawati menjelaskan beberapa sikap
orang tua yang menunjang tumbuhnya kreativitas, sebagai berikut:
a) Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkan .
Yeni Rachmawati, Euis Kurniati (2011), Strategi Pengembangan Kreativitas
Pada Anak
b) Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal
c) Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri
d) Mendorong anak untuk menjajaki dan mempertanyakan hal-hal
e) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba,
dilakukan, dan apa yang dihasilkan
f) Menunjang dan mendorong kegiatan anak
g) Menikmati keberadaannya bersama anak
h) Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
i) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja
j) Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
17

Menurut psikolog anak Handayani (dalam Munanadar 2009: 56) beberapa


alasan yang mendorong orang tua yang mendorong orang tua hal ini setidaknya
dikarenakan beerapa hal seperti :
1) Semakin meluasnya kesadara para orang tua dan kalangan pendidik
mengenai peran stimulasi dini dan pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan anak.
2) Adanya kebutuhan untuk memeperluas pengalaman social anak dengan
melibatkan anak dalam kegiatan diluar rumah atau sekolah
3) Dirasakan perlunya kegiatan penunjang untuk mamantapkan ketrampilan
yang di peroleh anak melalui sekolah normal
4) Berkembangnya berbagai jenis fasilitas kegiatan atau kursus yang ditawarkan
public kepada orang tua sebagai kegiatan pengisi waktu.
Yeni Rachmawati, Euis Kurniati (2005), Strategi Pengembangan
Kreativitas Pada Anak dengan:
a) Gagasan,
b) Konsep dan mencobanya dalam bentuk baru dan orisinal
c) Kesempatan menyendiri Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari
kelompok social, anak dapat menjadi kreatif. Singer menerangkan, “Anak
membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan
kehidupan imajinatif yang kaya”.
d) Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang
dewasa Untuk menjadi kreatif mereka harus terbebas dari ejakan dan kritikan
yang sering kali dilontarkan pada anak yang tidak kreatif
e) Sarana Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus disediakan
untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan eksplorasi, yang merupakan
unsur penting dari semua kreativitas
f) Lingkungan yang merangsang Lingkungan rumah dan sekolah harus
merangsang kreativitas. Ini harus dilakukan sedini mungkin sejak masa bayi
dan dilanjutkan hingga nama sekolah dengan menjadikan kreativitas
pengalaman yang menyenangkan dan dihargai secara social
18

g) Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif Orang tua yang tidak terlalu
melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk
mandiri
h) Cara mendidik anak Mendidik anak secara demokratis dan permisif di rumah
dan di sekolah meningkatkan kreativitas, sedangkan cara mendidik otoriter
memadamkannya
i) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan Kreativitas tidak muncul
dalam kehampaan. Makin banyak pengetahuan yang diperoleh anak semakin
baik dasar-dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.
Sementara itu, menurut Utami Munandar, mengungkapkan bahwa dari
berbagai penelitian diperoleh hasil bahwa sikap orang tua yang memupuk
kreativitas anak antara lain:
a) Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya
b) Memberi waktu pada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal
c) Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri
d) Mendorong kesulitan anak untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal
e) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba
dilakukan dan apa yang dihasilkannya
f) Menunjang dan mendorong kegiatan anak
g) Menikmati keberadaannya bersama anak
h) Memberikan pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
i) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja dan
j) Melatih hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa factor-faktor
yang mendukung kreativitas yaitu:
a) Memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun
kepribadiannya serta suasana psikologis.
b) Menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk
pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan
kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan
otak kanan. Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas , artinya
19

ketika kita ingin anak menjadi kreatif , maka akan dibutuhkan juga guru yang
kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak
3) Aktivitas Menggambar
a. Pengertian Aktivitas Menggambar
Menggambar adalah aktivitas yang tidak statis sehingga tidak
membosankan. Selalu saja ada hal-hal baru saat menggambar, permainan tekstur,
warna, pola dan objek gambar. Eksperimen anak yang dituangkan dalam gambar
seringkali membuat anak menjadi puas dan bangga. Melalui gambar, keinginan
anak untuk menumpahkan imajinasinya dapat dilakukan secara langsung dan saat
itu juga, tanpa harus menunggu waktu. Menggambar adalah proses membuat
gambar dengan cara menggoreskan benda-benda tajam seperti pensil atau pena
pada bidang datar misalnya permukaan papan tulis, kertas, atau dinding.Aktivitas
menggambar merupakan kegiatan naluriah atau alami bagi anak, karena hampir
setiap hari anak melakukan ini untuk bercerita dengan orang lain.
Aktivitas menggambar adalah kegiatan manusia untuk menuangkan apa
yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis
dan warna.Dikatakan pula bahwa menggambar adalah proses mengungkapkan
ide, angan-angan, perasaan, pengalaman dan yang dilihatnya dengan
menggunakan jenis peralatan menggambar tertentu. Aktivitas menggambar
adalah suatu kegiatan seni lukis yang merupakan bahasa visual dan merupakan
salah satu media komunikasi. Artinya bahwa anak dapat berkomunikasi melalui
gambar yang dibuatnya sendiri.
Pembelajaran di TK aktivitas menggambar yang digunakan antara lain:
menggambar bebas, menggambar imajinatif, dan mewarnai gambar. Kegiatan
atau aktivitas menggambar bagi anak adalah media berekspresi dan
berkomunikasi yang dapat menciptakan suasana aktif, asyik, menyenangkan bagi
anak.23hasil dari kegiatan tersebut disebut gambar. Melalui aktivitas
menggambar anak dapat mencurahkan segala isi hatinya dalam bentuk gambar,
sehingga apa yang diinginkan dan disenangi, bahkan yang tidak disenangi dapat
disalurkan dalam bentuk gambar.
Menurut Cyinthia Cathin mengatakan bahwa mencoret-coret adalah
langkah menuju kegiatan menulis seperti juga mengoceh untuk menuju bicara.
20

Dikatakan pula bahwa anak prasekolah meneruskan eksperimen dengan sebab


akibat serta menggunakan ketrampilan motoric kecil dan koordinasi mata yang
sudah berkembang untuk menghasilkan gambar yang sudah dikenali.
Kegiatan coret-mencoret adalah bagian dari perkembangan motoric anak
dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga dengan dorongan guru dan
kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi membuat gambar. Kegiatan
menggambar merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan pikiran-
pikiran atau perasaanperasaannya. Dengan kata lain, gambar merupkan salah satu
cara manusia mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.
Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu bentuk bahasa. Jika dilihat dari
kacamata orang dewasa atau ditinjau dari pendekatan makna seni, menggambar
dibedakan dengan melukis. Gambar dipandang sebagai suatu penguraian
penjelasan yang dinyatakan dalam goresan-goresan. Sedangkan melukis diartikan
sebagai ungkapan pikiran dan perasaan melalui unsur kompleks termasuk warna,
tekstur, volume dengan kaidah-kaidah tertentu. Dikatakan pula bahwa
menggambar dan mewarnai dari nol merupakan istilah baru di dunia lukis atau
gambar pada anak. istilah ini memiliki dua makna, yakni menggambar dan
mewarnai yang dimulai dari ketidaktahuan tentang kegiatan tersebut. Makna
kedua dapat diartikan bahwa kegiatan menggambar dan mewarnai diawali dengan
bentuk bulat/lingkaran atau nol
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
menggambar anak usia dini merupakan ungkapan hati untuk menyatakan
keinginan, perasaan, pikiran dalam bentuk goresan atau gambar.
b. Ciri-ciri Aktivitas Menggambar Dalam bahasa seni rupa
Ciri-ciri aktivitas menggambar anak usia dini dikenal dengan karakteristik
ungkapan kreatif seni rupa anak yaitu tipologi gambar anak yang terdiri dari:
Tipe visual yaitu anak yang mempunyai ketajaman menghayati sesuatu
melalui indra penglihatannya, sehingga karya gambar cenderung didasarkan pada
kesamaan bentuk yang dilihat atau dihayatinya. Jika anak melihat sesuatu dari
arah belakang maka ia akan menggambar sesuai apa yang ia lihat 2) Tipe haptic
(non visual), yaitu anak yang mempunyai kepekaan atau ketajaman perasaan atau
mata hatinya, sehingga gambar yang dibuat kadang tak berbentuk sesuai apa yang
21

mereka katakana dan cenderung didasarkan atas ekspresi atau reaksi


emosionalnya buka berdasarkan hasil penglihatan indera matanya.
Sedangkan menurut Herbert Read dalam Nurfatoni (2016) (dilihat dari
gaya karya gambar anak dapat dibedakan antara lain:
a) Organic, cirinya memberikan kesan obyek nyata secara dinamis,
b) lyrica/liris yaitu menampilkan obyek-obyek secara realistis, terkesan statis
dengan pewarnaan tidak mencolok,
c) impresionistik, yaitu menampilkan kesan suasana tertentu,
d) rytmical pattern, yaitu menampilkan kesan pola ritnis,
e) structural form, yaitu bercirikan kesan bentuk yang bersusun dan berulang-
ulang,
f) dekoratif, yaitu menampilkan motif atau pola hiasan,
g) ekspresionistik, menampilkan kesan individual secara bebas dan
spontan.Memahami keberadaan tipologi karya anak-anak hendaknya dapat
dijadikan pertimbangan dan pengalaman bagi guru untuk memberikan
bimbingan dalam kegiatan atau aktivitas menggambar di taman kanak-kanak.
Sehingga tidak ada lagi paksaan atau tekanan bagi anak pada saat
menggambar, namun sebaliknya anak akan merasa senang dan bebas
menuangkan ide, atau anganangannya sehingga memberi peluang untuk
mengembangkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar.
Sedangkan ciri-ciri umum aktivitas menggambar anak TK berupa
perspektifan, yaitu gambar yang dibuat anak biasanya menggambarkan beberapa
macam situasi atau keadaan dalam bentuk bertingkat dari atas sampe bawah.
Kedua, bertumpu pada garis datar, yakni gambar yang bertumpu pada garis datar
untuk dibuat gambar tertentu. Ketiga, pembesaran bentuk tertentu, artinya bahwa
anak biasanya menggambar dirinya sendiri lebih besar dibanding benda lain
(misalnya: rumah, mobil) yang ia gambar. Keempat, perspektif rebahan, gambar
ini bercirikan anak menggambar dalam bentuk mendatar atau rebahan. Kelima,
tembus pandang, yaitu gambar anak yang menggambarkan sesuatu yang
seharusnya tidak tampak tetapi digambar oleh anak secara transparan atau tembus
pandang. Misalnya, anak menggambar ayam dan kelihatan telurnya di perut
ayam. Keenam, stereo type, yaitu gambar tentang dua gunung dan matahari
22

bersinar yang sudah jaman dulu digambar orang tua. Ketujuh, syair gambar, yaitu
gambar anak yang bercirikan suatu gambar yang diberi tulisan-tulisan sesuai apa
yang mereka ingin tuliskan. Tulisan disitu bukan merupakan syair yang runtut
sesuai gambar.
c. Tahapan Aktivitas Menggambar Anak Usia Dini
Ada 3 tahap perkembangan anak yang dapat dilihat berdasarkan hasil
gambar dan cara anak menggambar, yaitu sebagai berikut:
1) Tahap mencoret sembarangan.
Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini anak belum
bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat masih
berupa goresan-goresan seperti tidak menentu seperti benang kusut
2) Pada usia 2-3 tahun adalah tahap mencoret terkendali.
Pada tahap ini anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan
tangan dengan hasil goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis
panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
3) Pada anak usia 3 setengah – 4 tahun,
Pergelangan tangan anak sudah lebih luwes. Mereka sudah mahir menguasai
gerakan tangan sehingga hasil goresannyapun sudah lebih.baik .
Tahap perkembangan aktivitas menggambar anak dapat dilihat dari
perkembangan gambar atau goresan anak, ada lima tahapan yaitu Scrible stage,
yaitu masa goresan pada usia 2-4 tahun diawali dengan memberi judul pada
gambar namun anak tidak yakin dengan judul yang dibuatnya. Tahap berikutnya,
pre- scematic stage, yaitu masa pra bagan pada usia 4-7 tahun yang diawali
dengan anak suka menggambar symbol figure. Tahap selanjutnya Schematic
stage, yaitu masa bagan pad usia79 tahun yang diawali dengan anak menggambar
bentuk yang lengkap dengan cerita dan sudah mulai ada perbedaan antara laki-
laki dan perempuan.
Sejalan dengan itu berkaitan dengan tipologi dan gaya seni rupa anak-
anak, secara umum anak juga mengalami masa atau tahapan menggambar. Pada
masa peka itulah anak-anak mengalami masa keemasan ekspresi kreatif..Masa
keemasan ekspresi kreatif yaitu masa sebelum anak dapat menerima pengaruh
norma cipta yang berlaku pada orang dewasa. Orang tua atau guru dapat
23

memanfaatkan masa keemasan tersebut untuk membantu anak dalam


mendapatkan kesempatan berekspresi secara kreatif. Tahapan aktivitas
menggambar pada peneliti ini adalah masa pra-bagan usia 4-7 tahun. Masa ini
sangat dipengaruhi oleh pengalaman pada masa goresan yang selanjutnya
berkembang menjadi wujud ungkapan yang dapat dikaitkan dengan bentuk atau
objek tertentu.
d. Hasil Aktivitas Menggambar Anak Usia Dini
Untuk mengetahui hasil aktivitas menggambar anak khususnya pada umur
3-4 tahun dan 4-5 tahun atau pada masa pra-bagan.Secara rinci menunjukkan
hasil aktivitas menggambar anak dua belas tahap.
Hasil gambar tahap satu gambar anak berupa coretan awal/ coretan acak/
coretan yang digabungkan seolah-olah krayon atau pensil yang digunakan tidak
pernah lepas dari kertas. Hasil gambar tahap kedua menghasilkan coretan terarah,
tanda-tanda tertentu seperti garis atau titik yang diulang-ulang, biasanya bentuk
lonjong, dan tanda-tanda yang ada belum berhubungan dengan apa yang
digambar anak. Hasil gambar pada tahap tiga adalah sudah adanya penambahan
pada bentuk-bentuk lonjong dan sering ditambahkan garis atau titik. Hasil gambar
tahap keempat adalah mulai muncul kepala besar, titik-titik dan garisgaris di
dalam lonjong menyerupai wajah, dan masih mengambang diatas kertas.
Hasil gambar tahap kelima adalah adanya kepala besar dan gambar kaki,
namun masih mengambang diatas kertas. Hasil gambar tahap keenam adalah
sudah adanya gambar kepala besar dan kaki dan bagian-bagian tubuh yang lain
khususnya tangan. Gambar masih mengambang seperti atas kertas. Muncul awal
tulisan yaitu huruf mengambang seperti garis-garis. Hasil gambar tahap ketujuh
sudah muncul kepala besar dengan bentuk batang sebagai badan dan anggota-
anggota tubuh lainnya dan mengambang diatas kertas. Hasil gambar tahap
kedelapan adalah kepala besar dengan bentuk batang tertutup sebagai badan,
bentuk batang terisi sebagai badan atau bentuk batang segitiga sebagai badan dan
anggota tubuh lainnya, gambar masih mengambang di atas kertas. Hasil gambar
tahap kesembilan adalah gambar rumah sederhana yang menyerupai wajah,
obyek-obyek sederhana lainnya (kupukupu atau bunga-bunga), gambar masih
mengambang diatas kertas.
24

Hasil gambar tahap kesepuluh adalah bagian paling bawah kertas


digunakan sebagai garis dasar gambar obyek yang bisa dikenali ditempatkan
disitu. Obyek ditempatkan secara tepat di langit, samping rumah dan seterusnya.
Jika anak meletakkan obyek di langit masih tetap berada ditahap ini (misalnya
anak menggambar pesawat terbang dengan awan dan langit biru).
Hasil gambar tahap kesebelas adalah sebuah garis dasar menopang rumah
atau obyek-obyek lain. Hasil gambar tahap keduabelas adalah garis dasar mulai
muncul sebagai garis batas langit, anak Hipotesis Tindakan berdasarkan kajian
teori dan kerangka berpikir diatas, dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas
yakni: melalui aktivitas menggambar dapat meningkatkan kreativitas anak usia
dini.

E. Kerangka Berpikir
Metode Karya Wisata dengan menggunakan sarana menggambar bebas,
merupakan jenis metode yang dapat meningkatkan pengalaman dan kreativitas
anak . Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2020,
pelaksanaan menggambar pada siswa di TK Prahesti Manjung belum maksimal.
Hal ini terlihat dengan kurangnya kepercayaan diri anak saat melakukan kegiatan
menggambar bebas, mereka masih merasa takut salah dan tidak berani
mengekspresikan kemampuan mereka, walaupun sudah dijelaskan oleh guru.
1. Dengan melalui aktivitas menggambar.
Dengan peningkatan capaian skor dari 20% menjadi 60% pada tindakan
siklus I dan mencapai 92,5% pada tindakan siklus II. Penelitian yang dilakukan
menggunakan 3 kegiatan sebagai upaya peningkatan kreativitas, yaitu
menggambar di atas tanah, menggambar di atas kertas manila, dan
menggambar dengan jari di atas kertas HVS.
Hasil penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh aktivitas
menggambar terhadap kreativitas anak. Penelitian yang dilakukan oleh
Michaopoulou (2014) menjelaskan melalui stimulus yang diberikan guru, anak
dapat menuangkan ide-ide dan imajinasinya dengan mnggambar dan melukis.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fox & Lee (2013) yaitu anak
ditunjukkan secara nyata dan langsung benda-benda sehingga anak secara
25

bebas dapat mengeksplor melalui kegiatan menggambar. Hal ini mampu


meningkatkan kreativitas anak. Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh
Rocha, Gheno, Loureiro, & Dal-Farra (2015) tentang aktivitas di luar ruangan
menjadikan anak lebih kreatif dalam mengambar. Didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi (2014) tentang peningkatan
pengaruh aktivitas menggambar pada kreativitas anak dengan berbagai
kegiatan.penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada persamaan variabel yaitu
kreativitas dan aktivitas menggambar
Sedangkan yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian-
penelitian sebelumnya adalah jenis penelitiannya. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Maka dapat diambil kesimpulan bahwa
ketiga penelitian tersebut memperkuat peneliti untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Menggambar
Bebas‘Kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban Tahun Ajaran
2020/2021”.
Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi
sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. Hal ini menjadi alasan pentingnya
kretivitas dipupuk sejak usia dini. Selain itu, kreativitas sebagai kemampuan
untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
masalah dan dapat memberikan kepuasan terhadap individu. Kreativitas
memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Berdasarkan hasil observasi, kreativitas anak kelompok B TK Prahesti
Manjung masih rendah. Hasil presentase yang diperoleh pada saat kegiatan
observasi tentang kreativitas menggambar anak yaitu terdapat sebanyak 15
anak atau 38,46% mendapatkan nilai tuntas dan 6 orang anak atau 61,54%
mendapatkan nilai belum tuntas. Hasil presentase diperoleh dari penilaian
peneliti berdasarkan aspek yang ingin dikembangkan. Aspek yang pertama
kelancaran (fluency), penilaian kelancaran (fluency) diukur dari cara anak dalam
mengungkapkan ide-idenya dalam menggambar bebas dengan lancar. Kedua,
keluwesan (flexibility) dapat dilihat ketika masing-masing anak menggambar
benda yang sama namun hasilnya berbeda-beda karena anak menggambar
sesuai apa yang dilihat dan sesuai imajinasi mereka. Ketiga, keaslian
26

(originality) dapat dilihat dari hasil gambar anak apakah muncul sesuatu yang
asli kreasi anak dan berbeda dengan anak lain atau kemurnian gambar anak
diketahui melalui cerita anak tentang hasil gambarnya bukan meniru gambar
teman lain. Keempat keterperincian (elaboration) dapat dilihat melalui
gambar anak tentang hal-hal yang menunjukkan sejauh mana anak dapat
merinci karyanya atau memperkaya ide-idenya. Hal ini dapat ditunjukkan
melalui hasil gambar yang detail sebagai hasil aktivitas menggambar anak
atau melalui cerita anak yang detail meskipun hasil gambarnya hanya berupa
goresan sederhana.
Selain itu, hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru
menunjukkan bahwa kurangnya kreativitas menggambar anak dikarenakan
media yang digunakan dalam pembelajaran masih belum bervariasi yaitu
hanya menggunakan pensil dan pensil warna, belum menggunakan kegiatan
yang menarik perhatian anak, belum menggunakan kegiatan-kegiatan yang
inovatif, dan waktu dalam pengembangan kreativitas yang sangat minim yaitu
satu kali dalam seminggu. Hal ini menjadi dasar peneliti memberikan
treatment kepada anak dengan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang
menarik, menyenangkan, dan memotivasi. Pembelajaran dengan melalui
kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memunculkan ide-ide kreatif
anak dalam menghasilkan sebuah karya. Kegiatan dalam penelitian ini
dilakukan melalui drawing activity yang mencakup kegiatan menggambar
dengan crayon, serta menggambar dengan pasta kreatif .
Tindakan dalam penelitian ini melalui suatu siklus. Tahapan dalam satu
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahapan
dalam perencanaan yaitu tahapan dalam menyusun pembelajaran yang akan
dilakukan dalam kegiatan sehari, menetapkan materi, menyusun skenario,
menyiakan media, menyusun alat evaluasi, menyusun instrumen tahap
pelaksanaan. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah
dibuat, peneliti mengobservasi selama proses pembelajaran, dan guru melakukan
refleksi dengan menganalisis proses dan hasil belajar anak.
Jika tindakan awal hasil yang diperoleh belum sesuai mencapai target
maka dapat diadakan perbaikan dalam siklus II. Siklus II merupakan pengulangan
27

dari siklus I, sehingga pada siklus II pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan


mengacu untuk perbaikan siklus I. Siklus N dapat ditindak lanjuti apabila dalam
siklus II juga belum mendapatkan capaian yang direncanakan. Setiap siklus
dalam penelitian ini terdiri dari dua kegiatan sebagai tindakan dan satu kegiatan
menggambar sebagai kegiatan tes yang dilakukan secara bertahap. Kegiatan
tindakan dalam penelitian ini yaitu menggambar dengan crayon, dan
menggambar dengan pasta kreatif. Kegiatan tes yang dilakukan yaitu
menggambar dengan spidoldan crayon. Satu kegiatan dilakukan dalam satu hari
kegiatan belajar mengajar (KBM).
Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II, maka diperoleh
hasil bahwa kreativitas anak dapat meningkat melalui drawing activity. Melalui
kegiatan drawing activity diharapkan dapat meningkatkan motivasi, ketertarikan,
dan peran aktif anak dalam belajar sehingga kreativitas anak meningkat.
Berdasarkan uraian di atas kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:

Pembelajaran kreativitas Kreativitas


belum menggunakan menggambar
Kondisi awal kegiatan yang menarik anak belum
dan bervariasi optimal

Menggunakan kegiatan
menggambar bebas
maka daya imajinasi Siklus I
Tindakan anak akan berkembang,
karena suasana
pembelajaran yang
menyenangkan dan Siklus II

Kreativitas menggambar
Kondisi akhir Siklus N
anak diduga dapat
meningkat

Gambar 2.1. Kerangka berpikir


28

F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah Menggambar Bebas yang
dilakukan dapat meningkatkan kreativitas menggambar anak kelompok B TK
Prahesti Manjung Montong Tuban tahun ajaran 2020/2021.
29

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.1 Menurut Suharsimi ada beberapa ahli yang mengemukakan penelitian
tindakan dengan bagan yang berbeda, akan tetapi garis besarnya sama, antara
lain: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan/ pelaksanaan (action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan/pengamatan
(observation and evaluation) dalam melakukan kegiatan refleksi (reflecting) dan
seterusnya sampai perbaikan peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria
keberhasilan.
1. Pendekatan Penelitian
Dengan menggunakan salah satu prinsip dari PTK yaitu adanya kesadaran
diri untuk memperbaiki kinerja,peneliti bertujuan meningkatkan kreativitas anak
usia dini melalui menggambar bebas.Karena semula anak –anak masih selalu
merasa tidak bisa dan tidak percaya diri saat melakukan kegiatan
menggambar,khususnya saat menggambar bebas. Itu karena, anak-anak biasanya
melakukan kegiatan menggambar dengan meniru satu obyek didepanya,jadi anak-
anak tidak bisa mengungkan perasaan kreativitasnya melalui satu gambar yang
wujud.Jadi, dengan menggunakan media pasta kreatif dan kertas HVS maupun
buku gambar, siswa kelas B di TK PRAHESTI Manjung kecamatan Montong
Kabupaten Tuban ,diharapka anak-anak bisa lebih kreatif lagi dalam
menampilkan kreativitasnya melalui bentuk gambar.
30

B. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu


1. Subjek Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Subjek peneliti adalah semua siswa di kelas B TK Prahesti Manjung tahun
pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 21 siswa,yang terdiri dari 11 siwa
perempuan dan 10 siswa laki-laki. Peneliti memilih TK PRAHESTI Manjung
karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana kemampuan kreativitas siswa kelas
B tk prrahesti Manjung tahun pelajaran 2020/2021 dalam kreativitas menggambar
bebas.Dalam kegiatan kali ini siswa di ajak untuk memeperhatikan lingkungan
sekitar anak dan mulai menggambar nya sesuai dengan keinginan anak

Tabel 3.1 Daftar kelas B TK Prahesti Manjung tahun pelajara


2020/2021
No Nama Siswa L/P
1 Ailsa Azzahra P
2 Doni Wijaya L
Fahmi Indarman P
3 Reza Kurnia L
4 Aldri Saputra L
5 Safarudin L
6 Wahyu Eza L
7 Dinda Saputri P
8 Reka Ananda P
9 Renata P
10 Adelia L
11 Nuri Febriansyah P
12 Nabila putri P
13 Joni Ananta L
14 Ali Hamzah L
15 Revita Cahya Husna P
16 Bunga Azzahra P
17 Rega Saputra L
18 Sira Agustina P
19 Nabila Rista P
20 Gilang purnama L
21

Pemilihan subjek ini didapat dari hasil pembelajaran di kelas B TK


Prahesti Manjung yang di lelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 3 kreativitas
tinggi, 3 kreativitas sedang, dan 15 siswa kreativitas kurang tinggi.Karena sifat
31

aanak yang unik dan berbeda-beda, anak juga harus diajak berkomunikasi dengan
baik (tinggi) 2 subjek yang kemampuan yang kemampuan sedang dan 2 subjek
dengan kemapuan rendah (kurang tinggi).Untuk memilih 6 subjek tersebut
peneliti berkomunikasi dengan guru gambar kelas B TK Prahesti Manjung dan
memperoleh siswa yang sudah dikelompokkan menurut kreativitasnya dalam
table berikut.
Tabel 3.2 Pengembangan 6 subjek
NO Nama Siswa Kelompok
1 Ailsa Tinggi

2 Bunga Tinggi
3 Rudin Sedang
4 Renata Sedang
5 Doni Rendah
6 Rega Rendah
2. Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Tk Prahesti Manjung Montong
Tuban, tempat peneliti melakukan penelitian, sehingga terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Peneliti juga dapat mencermati dan berbagai permasalahan
yang muncul dalam pembelajaran. Sehingga tujuan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kreativitaas pada anak dapat tercapai.
3. Waktu penelitian Perbaikan Pembelajaran
Peneliti tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 12 oktober sampai
12 Nopember tahun 2020 semester I tahun ajaran 2020/2021.

Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Oktober Nopember
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. a. Indentifikasi Masalah ✓
b. b. Penyusunan Instrumen ✓
c. c. Desain Pembelajaran ✓
2. Tahap Pelaksanaan
32

Melaksanakan KBM ✓
Observasi ✓
Evaluasi dan Refleksi ✓
3. Tahap P enyusunan laporan
Penyusunan laporan ✓
Perevisian ✓
Penyusun Draf akhir ✓

Tabel 3.3 Pelaksanaan Penelitian

4. Subjek dan Kolaborator Penelitian


1) Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Prahesti Manjung Montong Tuban. Subyek
penelitian ini adalah anak-anak berusia 5-6 tahun termasuk dalam kelompok B1
di TK Prahesti Manjung Montong Tuban yang berjumlah 21 terdiri atas 15 anak
laki-laki dan 6 anak perempuan.
2) Kolaboratif Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara kolaboratif dan partisipatif, peneliti
tidak melakukan sendiri, namun berkolaborasi dan bekerja sama dengan guru
kelas yaitu ibu Titik Suharning sebagai guru guru kelas di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban, Kolaborasi dilakukan dalam perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, refleksi, evaluasi serta analisis hasil penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar

C. Siklus Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus membahas tentanng tema dan sub tema dalam kegiatan menggambar
bebas.Masing-masing ssiklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Prosedur penelitian ini secara garis besar dapat dijelaskan dengan
skema berikut ini :
33

perecanaan
refleksi
Siklus 1 pelaksanaan

pengamatan

Perencanaan hasil revisi

pelaksanaan
refleksi Siklus II

pengamatan

Gambar 3.1 Siklus Penelitian

Dari gambar di atas bisa di jelasjkan bahwa dengan diawali dengan


perangkat pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan kurikulum
yang telah ditetapkan .Selanjutnya dilakukan tindakan , observasi maupun
refleksi.Dari hasil tersebut kami dapat menganalisis dan mengambil kesimpulan
untuk memperbaiki rencana pembelajaran berikutnya.
Uraian pelaksanaan tiap siklus di jabarkan dalam table berikut ini.

Tabel 3.4 Aktivitas Penelitian


Kegiatan Siklus I Siklus II
Perencanaan a. Guru menyiapkan Rencana a. Guru menyiapkan
Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan
Harian (RPPH) Pembelajaran Harian
b. Guru menyiapkan alat dan (RPPH) dengan
bahan beajar untuk kegiatan kompetensi dasar
pembelajaran seperti kertas b. Guru menyiapkan alat
HVS,pasta kreatif dank dan bahan belajar untuk
rayon kegiatan
c. Mempersiapkan alat bantu pembelajaran,seperti
untuk dokumentasi kertas HVS, pasta kreatif
34

d. Mempersiapkan lembar dan krayon


observasi c. Mempersiapkan alat
bantu untuk dokumentasi
d. Mempersiapkan lembar
observasi
Pelaksanaan a. Guru mengkondisikan anak a. Guru mengkondisikan
b. Guru memberikan apersepsi anak
untuk mengaitkan materi b. Guru memberikan
sesuai tema apersepsi untuk
c. Guru memberikan arahan mengaitkan materi sesuai
dalam menggambar diatas tema
kertas HVS maupun c. Guru memberikan arahan
menggambar menggunakan dalam menggambar
pasta kreatif diatas kertas HVS
d. Guru membimbing anak maaupun mengganbar
dalam menggambar bebas menggunakan pasta
dan sesuai tema kreatif
e. Guru memberi kesempatan d. Guru membimbing anak
untuk bertanya dalam menggambar
f. Guru memberikan tugas bebas dan sesuai tema
e. Guru memberi
kesempatan anak untuk
bertanya
f. Guru memberikan tugas

Observasi a. Peneliti mengamati anak- a. Peneliti memgamati anak-


anak yang sedang melakukan anak yang sedang
aktivitas melakukan aktivitas
pembelajaran,meliputi pembelajaran meliputi
kegiatan awal,inti,akhir kegiatan awal, inti, akhir
dengan menggunakan lembar dengan menggunakan
observasi lembar abserver
b. Aspek yang diamati meliputi b. Aspek yang diamati pada
kelancaran, keluwesan, anak didik, meliputi
keaslian dan kerincian kelancaran ,keluwesan,
(elaborasi) keaslian dan lerincian
(elaborasi)
35

Refleksi Peneliti mengoreksi keberhasilan Peneliti (penulis) mengoreksi


penelitian tindakan kelas keberhasilan dan perbaikan
berdasarkan ketercapaian darai siklus 1 berdasarkan
indikator kinerja. apabila belum ketercapaian kemampuan
sesuai dengan indicator kinerja, dalam indikatot kinerja sudah
maka dilakukan siklus tercapai dan tidak perlu
selanjutnya dilakukan siklus selanjutnya

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
setiap penelitian, dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data
berupa penugasan, observasi dan dokumentasi terhadap kreativitas menggambar
anak. Rincian teknik dan alat pengumpulan data sebagai berikut:
Dengan Penelitian Tindakan Kelas saat pembelajan dalam menggambar
bebas dibutuhkan pengalaman dari lingkunga sekitar anak.Sehingga dapat
direfleksikan dan terbentuk sebuah perencanaan tindakan untuk memeperbaiki
kondisi awal. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode antara
lain :
a. Observasi
Observasi adalah sebuah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
mengetahui seberapa jauh tindakan mencapai sasaran.22 Pengertian dari
observasi upaya untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi
selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa sebuah alat.
Observasi banyak di gunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat di amati baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun situasi buatan.
Observasi dalam penelitian di lakukan untuk mengamati kegiatan di
sebuah kelas selama kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini di maksudkan untuk
mengetahui adanya suatu kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan
tindakan anak didik.Seorang peneliti mengamati secara langsung di lapangan
sebagai seorang pengamat yang berperan serta secara lengkap untuk memperoleh
36

suatu keyakinan tentang gambaran sebuah kondisi selama proses pembelajaran


berlangsung, mulai saat guru memulai pembelajaran, guru memberikan materi
guru menggunakan sebuah metode dan guru memilih sumber belajar yang akan di
gunakan di sebuah kelas.
Seorang peneliti dapat melihat, mendengar, merasakan, yang kemudian
bisa di catat seobyektif mungkin untuk di jadikan data di dalam penelitiannya.
Jenis observasi yang di gunakan oleh peneliti adalah Observasi Aktivitas Kelas
yang mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran tentang
kesungguhan anak-anak TK kelompok B dalam mengikuti pelajaran, keseringnya
anak-anak bertanya, kemauan dan kemampuan anak dalam melakukan
eksperimen, serta menanggapi dan menjawab pertanyaan dari teman-temannya
maupun pertanyaan dari guru.
b. Unjuk Kerja
Penilaian Unjuk Kerja merupakan suatu penilaian dengan cara mengamati
kegiatan yang di lakukan oleh anak. Penilaian ini, di gunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi yang terdapat dalam skala perkembangan anak usia dini.
Unjuk kerja yang di berikan antara lain kegiatan menggambar, mewarnai,
mengeja huruf, melakukan kegiatan menggambar bebas, dan masih banyak
kegiatan yang lain sesuai dengan kriteria yang sebelumnya telah di buat oleh
guru.
c. Skala Capaian Perkembangan Anak
Skala Capaian Perkembangan Anak, di turunkan dari rencana pelaksanaan
harian (RPPH) yang di antaranya terdapat beberapa indikator yang sebelumnya
sudah tercantum di dalam RPPH. Penilaian yang di gunakan oleh guru harus
menggunakan penilaian dengan skala yang di tetapkan seperti :
BB = Belum Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH = Berkembang Sesuai Harapan
BSB = Berkembang Sangat Baik
d. Hasil Karya
Penilaian menggunakan hasil karya dapat berupa karya nyata berupa
pekerjaan tangan, karya seni, atau penampilan pertunjukan anak. Contoh dalam
37

penilaian menggunakan hasil karya misalnya gambar tanaman yang telah di buat
oleh anak, hasil mewarnai gambar buah di buku LKA anak, dan hasil saat
memegang kasar tidak nya kulit buah tersebut.
Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan seorang guru dalam
menilai menggunakan hasil karya anak. Penilian menggunakan hasil karya anak,
bukan di nilai dari bagus atau tidaknya hasil pekerjaan yang telah anak lakukan.
Hasil penilaian menggunakan hasil karya yang di maksud adalah kegiatan
menganalisis kemajuan terhadap perkembangan seorang anak.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan
langsung tentang sikap, dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa
yang muncul secara instan). Catatan anekdot bisa di artikan sebagai catatan
khusus yang merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang di tampilkan oleh
anak dalam situasi khusus. Catatan anekdot di tulis secatra singkat. Catatan
anekdot menjelaskan sesuatu yang terjadi, sesuatu yang di lihat, di dengar dan
menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi. Keuntungan dalam penggunaan
catatan anekdot adalah :
1. Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja
terhadap suatu hal yang di lihatnya.
2. Peneliti dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian
berlangsung.
3. Peneliti dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan
perilaku yang lain.
f. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat atau
mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Dokumentasi dapat juga di artikan
dengan cara mencari sebuah data dengan melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen-dokumen. Dokumentasi yang akan di gunakan pada penelitian ini
berupa foto proses pelaksanaan kegiatan pengembangan Kreatifitas anak TK
Kelompok B melalui metode karya wisata dari setiap siklus. Pembuktian
(Examining) di lakukan dengan bukti-bukti dokumenter yang antara lain:
38

1. Dokumen Arsip
2. Jurnal
3. Peta
4. Catatan Lapangan

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantuyang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Menurut Arikunto (2006) instrument penelitian merupakan
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah di olah.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan, penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran tingkat perkembangan kreativitas pada anak usia dini dan
pengembangan perwujudan dari sebuah bakat dan imajinasi yang dimiliki oleh
setiap anak. Maka untuk itulah disusun instrumen untuk mengungkapkan
gambaran perkembangan kreativitas anak usia dini.
Pengembangan instrumen penelitian dimaksudkan untuk menelaah
kondisi pengembangan yang ada di sekolah dan dimaksudkan untuk
pengembangan kemampuan kreativitas anak usia dini. Oleh karena itu
dikembangkan instrumen penelitian dengan mengacu pada kisi-kisi penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi.

F. Tehnik Analisis Data


Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Data Kuantitatif ( nilai hasil belajar siswa ) dapat
dianalisis secara diskriptif ,peneliti menggunakan analisis statistic deskriptif ,
contoh mencari nilai rata-rata.Sedangkan data kualitatif yaitu data yang berupa
informasi yang berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi
siswa mengenai tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran , perhatian ,
antusias , kepercayaan diri, motivasi belajar , dan lain-lain dapat dianalisis secara
39

kualitatif. ).Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua
untuk dibandingkan perolehan rata-ratanya.Hasil perhitungan dikonsultasikan
dengan tabel kriteria deskriptif persentasi yang dikelompokkan dalam empat
kategori yaitu BB (belum berkembang ) ,MB (mulai berkembang ),BSH (bisa
sesuai harapan ) ,BSB ( berkembang sangat baik ).
keseluruhan data-data yang sebelumnya telah di dapatkan oleh peneliti
dari instrumen penelitian tentang Kreatifitas anak, di gabungkan dengan data-data
pendukung lainnya. Data pendukung yang di maksud seperti data observasi,
unjuk kerja, skala capaian perkembangan anak, hasil karya, catatan anekdot, dan
dokumentasi. Analisis data hasil observasi kegiatan menggambar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak dapat di lakukan dengan cara melihat skala
perkembangan dan melihat rubrik penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.5
Skala Capaian Perkembangan Anak
Jumlah Bintang Capaian perkembangan Skala
kemampuan Anak melalui metode
karya wisata
BB= Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas.
MB=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas dengan bantuan
guru
BSH=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas secara mandiri
BSB=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas secara mandiri
dan mampu membuktikan nya melalui
karya dalam sebuah gambar .
40

G. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran menggambar bebas dengan menggunakan
media kertas HVS dan pasta kreatif yang biasa dikreasikan dengan tangan dan
jari-jari anak berhasil meningkatkan semangat dalam meningkatkan kreativitas
anak melalui menggambar bebas.
Kriteria dari keberhasilan penelitian di lihat dari indikator proses dan
indikator hasil dari kegiatan menggambar bebas untuk meningkatkan Kreatifitas
anak.
a) Kriteria Keberhasilan Penilaian
1. Anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan menggambar
bebas.
2. Anak mampu mewujudkan bakat mereka melalui menggambar bebas.
3. Anak mampu mengembangkanimajinasi mereka melalui menggambar.
Sebuah Penilaian di katakan berhasil apabila 80 % kemampuan anak
Kelompok B Tk Prahesti dapat meningkat melalui Menggambar bebas.
b) Langkah Penelitian Ketika Penelitian Belum Berhasil
Langkah yang dapat peneliti lakukan apabila penelitiannya belum
mencapai target keberhasilan 80 %, dari kegiatan mengganbar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak maka peneliti perlu merencanakan sebuah langkah
untuk mencapai target ketuntasan melalui sebuah siklus. Siklus yang di maksud
adalah suatu cara yang dapat di gunakan untuk pengukuran keberhasilan suatu
metode untuk pengembangan Kreatifitas anak. Siklus tersebut minimal dua
siklus.
c) Keberhasilan Proses Pada Metode Pembelajaran Menggambar bebas
Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak
Keberhasilan penerapan metode pembelajaran menggambar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak, di katakan berhasil apabila anak-anak kelompok
B, dapat memahami dalam dan melakukan apa yang guru berikan. Keberhasilan
pada kegiatan menggambar bebas untuk meningkatkan Kreatifitas anak, dapat di
lihat ketika anak-anak dapat melakukan kegiatan menggambar bebas secara
mandiri tanpa bantuan orang lain maupun bantuan guru. Kriteria keberhasilan di
sini adalah keberhasilan pada presentase 80 %. Angka 80 % sama dengan poin
41

bintang 4 dengan nilai BSB yang artinya anak mampu melakukan kegiatan
menggambar bebas secara mandiri dan mampu bekerja sama dengan temannya.
d) Keberhasilan Hasil
Keberhasilan hasil dalam kegiatan menggambar bebas untuk
meningkatkan kemampuan anak dikatakan telah berhasil dan sesui denga kriteria
jika,presentase anak yang telah berhasil melakukan kegiatan menggambar bebas
secara mandiri mencapai 80%dari jumlah 21 anak.Bila dihitung keberhasilan
menggambar bebas yang dimaksud adalah 17 orang anak yang mampu
melakukan kegiatan menggambar bebas dan 4 orang anak yang masih melakukan
kegiatan menggambar bebas tapi menggunakan bantuan dari teman maupun dari
guru. Keberhasilan hasil yang dimaksud adalah keberhasilan pencapaian anak
dalam kegiatan menggambar bebas mulai siklus 1sampai siklus berikutnya.
42

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di TK Prahesti Manjung Montong Tuban. . Kelas
yang dijadikan subjek penelitian ini adalah kelompok B1 yang berjumlah 21 anak
yaitu terdiri dari 15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Kolaborator dalam
penelitian ini adalah dengan ibu Titik Suharning
2. Deskripsi Pra Siklus/Sebelum Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada kelompok B yang berjumlah
21 anak, terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan 6 peserta didik perempuan.
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan peneliti melakukan observasi
pada anak didik guna mengamati kondisi awal hasil belajar anak didik dalam
meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Selama proses
pembelajaran peneliti mengamati kegiatan anak saat pembelajaran kreativitas
menggambar. Data hasil observasi meningkatkan kreativitas anak melalui
aktivitas menggambar adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kondisi Awal/Pra Siklus Kemampuan Kreativitas Anak Melalui


Aktivitas menggambar
Nilai
Kemampuan
Jumlah Tingkat
Indikator kreatifitas
anak Keberhasilan
menggambar
Memiliki perilaku yang Baik 5 26,67%
mencerminkan sikap kreatif Cukup 7 26,67%
(mengembangkan hasil Kurang 9 46,66%
karyanya dan berkreasi Jumlah 21
menggunakan berbagai media)
Presentase 100%
43

Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar observasi kondisi awal dapat dilihat
dalam grafik dibawah ini:
Grafik Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Kreativitas Aktivitas
Menggambar Anak (Pra-Siklus) Hasil rekapitulasi observasi kondisi awal
Kreativitas anak melalui aktivitas menggambar pada kelompok B di TK Prahesti
dengan kategori baik sejumlah 5 anak atau 26,67%, kategori cukup sejumlah 7
anak atau 26,67%, dan kategori kurang sejumlah 9 anak atau 46,66%. Oleh
karena itu, belum mencapai target yang diinginkan sehingga perlu diadakan
upaya untuk meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar pada
kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban tahun ajaran 2020/2021
3. Deskripsi Hasil Siklus I
Kegiatan pada siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada
tanggal 12 Oktober 2020, 14 Oktober 2020, dan 16 Oktoberl 2020.

kondisi awal
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
siklus 1 siklus 2 Category 3 Category 4

Baik cukup kurang

Gambar 4.1 Kondisi Awal

a) Perencanaan
Pada perencanaan tindakan kelas pada siklus I, peneliti terlebih dahulu
membuat RPPM dan RPPH yang telah disetujui oleh kepala sekolah TK Prahesti.
Dalam RPPM dan RPPH terdapat pembelajaran yang mampu meningkatkan
kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Kegiatan dilaksanakan di dalam
44

kelas dengan menggunakan media yang sudah disiapkan guna membantu anak
dalam menerima pembelajaran aktivitas menggambar dengan menyenangkan dan
suka ria. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Kegiatan awal
Anak-anak berbaris diluar kelas, membentuk barisanr, dan berhitung.
Kemudian anak-anak masuk kedalam kelas duduk bersamaan dilanjutkan
dengan berdo’a, hafalan surat pendek, melakukan beberapa variasi tepuk,
menyanyi, serta pembiasaan.
2) Kegiatan Inti
Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan kegiatan inti, peneliti menyambut
anak untuk bermain di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan adalah
penjelasan gagasan main dengan media dan tempat serta aturan main.
Sebelum dimulai guru menjelaskan aturan main kemudian anak bermain
dengan yang dipilihnya, setelah bermain anak membereskan media yang
sudah digunakan.
3) Istirahat (Makan dan minum)
Setelah bermain anak bergantian cuci tangan, berdo’a sebelum makan,
makan dan minum dengan bekal yang telah dibawa, kemudian berdo’a
setelah makan, dan membereskan makanan.
4) Kegiatan Penutup
Kegiatan dilakukan setelah makan dan minum duduk melingkar di dalam
kelas untuk recalling, informasi sebelum pulang, kemudian berdo’a pulang.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I untuk meningkatkan kreativitas anak
melalui aktivitas menggambar pada kelompok B di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban berpedoman pada rencana dan langkah-langkah pembelajaran
dalam meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Penelitian
ini dilakukan tiga kali pertemuan.
Siklus I
1) Pertemuan pertama (senin, 12 Oktober 2020)
Pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan peralatan untuk menggambar
diatas kertas HVS, pensil, pensil warna, dan crayon. Kegiatan menggambar
45

diatas kertas HVS ini dilakukan secara berkelompok, yaitu satu kertas HVS
untuk tiga anak. Guru menggunakan buku atau bergambar untuk bercerita
kepada anak agar nantinya dari cerita itu dapat memberikan stimulus pada
anak pada kegiatan aktivitas menggambar pada pertemuan pertama. Masuk
ke proses kegiatan belajar mengajar yang dimulai dari pijakan awal sampai
kegiatan inti. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pijakan awal yaitu,
mengucap salam dan menyapa anak, menggunakan apersepsi sesuai tema dan
melakukan gerakan olahraga sebelum bermain untuk meningkatkan semangat
anak. Setelah selesai melakukan pijakan awal, guru menjelaskan kegiatan
main pada anakanak sesuai tema pada saat itu yaitu tanaman dan RPPH yang
telah disiapkan diantaranya mengenai menggambar sesuai imajinasi anak di
atas kertas HVS. Saat kegiatan aktivitas menggambar diatas kertas manila
yaitu dengan menggambar bebas anak-anak tampak ada yang bingung dan
ada yang kesulitan karena bagi mereka menggambar bebas adalah hal baru
bagi mereka. Ada anak yang sudah mulai menggambar dan ada anak yang
masih bingung untuk menggambar. Selama kegiatan berlangsung guru
bersama dengan kolaborator mengamati, melakukan pencatatan apabila
diperlukan. Hasil kegiatan dari kegiatan aktivitas menggambar pada siklus I
pertemuan pertama menyimpulkan bahwa kemampuan dalam aktivitas
menggambar mendapat kategori baik ada 5 anak dengan perolehan 26,67%,
kategori cukup ada 7 anak 26,67%, dan kategori kurang ada 9 anak 46,66%.
2) Pertemuan kedua (Rabu, 14 Oktober 2020)
Pada pertemuan kedua, peneliti mengulang materi yang telah dilakukan saat
pertemuan pertama. Pada pertemuan ini tindakan menggambar menggunakan
jari tangan diatas kertas HVS ini dilakukan dua kali pertemuan dengan tujuan
untuk meningkatkan kreativitas anak sebelumnya karena kegiatan aktivitas
menggambar menggunakan jari tangan ini baru pertama kali dilakukan.
Kegiatan menggambar menggunakan jari tangan ini berbeda dengan finger
painting. Pada kegiatan ini anak-anak menggambar menggunakan jari tangan
bukan menggunakan telapak tangan yaitu sebagai pengganti pensil atau
crayon. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai guru menyiapkan alat
dan media yang akan digunakan dalam kegiatan aktivitas menggambar, yaitu
46

kertas HVS, pasta kreatif yang sudah diletakkan pada wadah, lap, air untuk
mencuci tangan, dan Koran bekas untuk alas. Saat pijakan awal guru
mengkondisikan anak, dan bernyanyi sebelum kegiatan inti. Kemudian
masuk kegiatan inti, sebelumnya guru menjelaskan contoh bagaimana cara
menggambar menggunakan jari, kemudian guru menjelaskan cara menjaga
baju agar tidak kotor, dan cara menjaga gambar agar tidak kotor juga.
Kemudian anak diberikan kesempatan untuk bertanya yang berkaitan dengan
kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian anak diberi kebebasan untuk
menggambar dan tetap diarahkan pada tema saat itu yaitu alam semesta. Saat
kegiatan aktivitas menggambar berlangsung guru mengobservasi anak dan
berkeliling menanyakan apa yang sedang dilakukan oleh anak. Kegiatan
selesai dan guru memberikan penguatan berkaitan pembelajaran yang telah
berlangsung dan mengucapkan salam. Hasil dari siklus I pertemuan kedua
dapat dijabarkan sebagai berikut, anak yang mendapat kategori baik ada 14
anak 53,34%, kategori cukup ada 5 anak 33,33%, dan kategori kurang ada 2
anak 13,33%.
3) Pertemuan ketiga (16 Oktober 2020)
Pertemuan ketiga masih menggunakan aktivitas menggambar yang sama
yaitu aktivitas menggambar menggunakan pasta kreatif diatas kertas HVS.
Peneliti menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. masuk ke proses kegiatan belajar mengajar. Saat pijakan awal
guru mengkondisikan anak dengan menyapa anak dan bernyanyi bersama
dan memberikan apersepsi kepada anak mengenai tema yang akan dibahas.
Kemudian masuk kegiatan inti, guru melakukan diskusi dan Tanya jawab
mengenai tema yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya untuk
mengetahui seberapa jauh pemahaman anak mengenai tema. Setelah kegiatan
tanya jawab kemudian guru mempersilahkan anak-anak untuk melakukan
kegiatan bermain diantaranya aktivitas menggambar menggunakan pasta
kreatif diatas kertas HVS. Pertemuan ketiga dalam siklus ini anak-anak mulai
mandiri saat melakukan aktivitas menggambar menggunakan pasta kreatif.
Ifa,ailsa,dan bunga senang sekali sudah bisa menggambar menggunakan jari
tangan, dia bebas memilih warna sesuai yang dia inginkan. Setelah semua
47

mengungkapkan hasil karya yang anakanak buat, guru mempersilahkan anak-


anak untuk membereskan peralatan main dan mengulas kegiatan yang telah
dilakukan kemudian mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
Hasil dari siklus I pertemuan ketiga yaitu aktivitas menggambar anak dengan
kategori baik ada 15 anak 60%, kategori cukup ada 4 anak 26,67%, dan
kategori kurang ada 2 anak 13,33%. Penelitian yang dilakukan dalam proses
pembelajaran berlangsung menghasilkan data siklus I yang dirangkum pada
tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus I, 2 dan 3 Kemampuan Kreativitas Melalui


Aktivitas
Presentasi dalam setiap siklus
Nilai
1 2 3
Kemampuan
Indikator
kreatifitas Jumlah Presen Jumlah Presen Jumlah Presen
menggambar anak tasi anak tasi anak tasi
Memiliki Baik 12 60% 16 86,67% - -
perilaku yang
mencerminkan
sikap kreatif Cukup 6 26,67% 5 13,33% - -
(mengembangkan
hasil karyanya
dan berkreasi Kurang 4 13,33% - - - -
menggunakan

Jumlah 21 100% 21 100% - -

Berdasarkan hasil data yang diperoleh melalui observasi pada tindakan


siklus I menjelaskan bahwa persentase jumlah kemampuan kreativitas anak yang
mendapatkan kategori baik dalam aktivitas menggambar dengan berbagai media
mengalami peningkatan. Kategori baik pada pertemuan I ada 7 anak 46,67%,
pertemuan II ada 8 anak 53,34%, pada pertemuan III ada 9 anak 60%. Kategori
cukup pada pertemuan I ada 6 anak 40%, pertemuan II ada 5 anak 33,33%, dan
48

pada pertemuan ketiga ada 4 anak 26,67%. Dan kategori kurang pada pertemuan I
ada 2 anak 13,33%, pertemuan II ada 2 anak 13,33%, dan pertemuan III ada 2
anak 13,33%.,
c) Observasi
Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan proses belajar mengajar.
Tahap observasi siklus I yang dilakukan saat proses belajar mengajar
berlangsung. Sehingga peneliti dapat melihat aktivitas anak secara langsung
saat berinteraksi dengan guru dalam mendengarkan materi yang disampaikan
dan interaksi anak dengan teman ketika melakukan kegiatan belajar.
d) Refleksi
Setelah melakukan penelitian siklus I dalam tiga kali pertemuan didapatkan
peningkatan kemampuan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar anak
yaitu berjumlah 9 anak dengan perolehan persentase 60%. Perubahan yang
dilakukan anak setelah melakukan kegiatan aktivitas menggambar diatas
kertas manila dan melalui media pasta kreatif menggunakan jari tangan
menunjukkan bahwa anak mulai dapat mengemukakan idenya untuk
mengekspresikan hasil karyanya berupa gambaran, mulai mampu
menghasilkan gambar dengan idenya sendiri, mulai mampu menyampaikan
idenya tentang gambar yang dibuatnya sesuai imajinasinya secara detail.
Anak yang belum meningkat disebabkan karena sebagian anak masih belum
dapat mengungkapkan idenya sendiri untuk direalisasikan dalam sebuah
karya dalam bentuk gambar, serta adanya rasa takut mencoba untuk
menggambar sesuai imajinasinya sendiri. Guru juga harus lebih kreatif dalam
menarik perhatian anak agar anak dapat lebih focus dalam memperhatikan
guru. Penelitian dalam tahapan ini belum mencapai indikator keberhasilan
yang diinginkan, sehingga perlu diadakan siklus selanjutnya.
4. Deskripsi Siklus 2
Hasil Siklus 2 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan
pada tanggal 19 Oktober 2020, 21 Oktober 2020, dan 23 Oktober 2020 oleh
peneliti. Adapun persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
49

a) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan kelas pada siklus II, peneliti terlebih dahulu
membuat RPPM dan RPPH yang telah disetujui oleh kepala TK Praheti. dalam
RPPM dan RPPH terdapat pembelajaran yang mampu meningkatkan kreativitas
anak melalui aktivitas menggambar. Kegiatan dilaksanakan di dalam kelas
dengan menggunakan media yang sudah disiapkan guna membantu anak dalam
menerima pembelajaran aktivitas menggambar dengan menyenangkan dan suka
ria. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain
1) Kegiatan Pembukaan
Kegiatan awal anak-anak berbaris diluar kelas, membacakan ikrar, dan
berhitung. Kemudian anak-anak masuk kedalam kelas duduk melingkar
bersamaan dilanjutkan dengan berdo’an, hafalan surat pendek, melakukan
beberapa tepuk, menyanyi, serta pembiasaan.
2) Kegiatan Inti
Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan kegiatan inti, peneliti menyambut
anak untuk bermain di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan adalah
penjelasan gagasan main dengan media dan tempat serta aturan main.
Sebelum dimulai guru menjelaskan aturan main kemudian anak bermain
dengan yang dipilihnya, setelah bermain anak membereskan media yang
sudah digunakan.
3) Istirahat (Makan dan minum)
Setelah bermain anak bergantian cuci tangan, berdo’a sebelum makan,makan
dan minum dengan bekal yang telah dibawa, kemudian berdo’a setelah
makan, dan membereskan makanan.
4) Kegiatan Penutup
Kegiatan dilakukan setelah makan dan minum duduk melingkar di dalam
kelas untuk recalling, informasi sebelum pulang, kemudian berdo’a pulang.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II untuk meningkatkan kreativitas anak
melalui aktivitas menggambar pada anak kelompok B di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban berpedoman pada rencana dan langkah-langkah pembelajaran
50

dalam meningkatkan kemampuan aktivitas menggambar anak yang dilakukan


sebanyak tiga kali pertemuan.
Siklus II
1. Pertemuan pertama (senin, 19 0ktober 2020)
Pada pertemuan pertama seperti biasa, guru menyiapkan perlengkapan yang
akan digunakan untuk melakukan kegiatan menggambar diatas kertas manila.
Kemudian guru meminta anak untuk maju dan menanyakan tema apa yang
akan dipelajari pada hari ini, guru menuliskan tema hari ini yaitu tanaman.
Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa bosan dan mengasah daya imajinasi
anak. Guru memberikan motivasi yaitu bercerita singkat. Pada pijakan awal,
kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu mengkondisikan kelas dengan
bernyanyi bersama, menyapa anak, dan meminta untuk mengabsen temannya
yang tidak berangkat. Masuk kegiatan inti, guru menanyakan kembali tema
apa yang akan dibahas pada kegiatan menggambar. Aktivitas menggambar
diatas kertas HVS dimulai serta mengucapkan do’a bersama. Selama
kegiatan berlangsung guru dan peneliti mengamati kegiatan aktivitas
menggambar anak. Hasil dari siklus II pertemuan I dapat dijabarkan sebagai
berikut: anak yang mendapat kategori baik ada11 anak 73,33%, kategori
cukup ada 3 anak 20%, dan kategori kurang ada 1 anak 6,67%.
2. Pertemuan kedua (Rabu 21 Oktoberl 2020)
Pada pertemuan kedua guru menginformasikan kepada anak yaitu pada
pertemuan ini anak-anak menggambar menggunakan jari tangan diatas kertas
HVS. Pada pertemuan ini guru menjelaskan kepada anak dengan metode
bercerita tentang tema yang sedang dibahas yaitu tanaman dengan tujuan
agar imajinasi anak berkembang dengan baik, dan selalu memotivasi anak
dalam kegiatan aktivitas menggambar. Guru memberikan kebebasan pada
anak untuk memilih tempat duduk agar semua anak merasa nyaman dan
senang dalam menggambar. Masuk pada pijakan awal, guru mengkondisikan
anak dengan menyapa anak dengan bernyanyi, mengajak anak untuk
menyebut nama temannya yang tidak hadir. Kemudian masuk pada kegiatan
inti, anak-anak mulai menggambar dengan jari-jari tangan diatas kertas HVS
menggunakan pasta kreatif, anak-anak menggambar sambil berbincang-
51

bincang, dan bercakapcakap dengan teman di dekatnya. Anak- anak merasa


senang sekali menggambar menggunakan jari-jari tangan dengan pasta
kreatif. Setelah selesai aktivitas menggambar anak diminta untuk
menceritakan hasil gambarnya di depan kelas, guru memberikan reward
berupa pujian serta berterima kasih kepada anak apa yang sudah dilakukan
anak. Hasil siklus II pertemuan ke 2 dapat dijabarkan sebagai berikut:
kategori baik ada
3. Pertemuan ketiga (Jumat, 23 Oktoberl 2020)
Pada pertemuan ketiga sama dengan pertemuan kedua yaitu aktivitas
menggambar menggunakan jari-jari tangan diatas kertas HVS menggunakan
pasta kreatif. Kemudian guru memberikan penjelasan tentang aktivitas
menggambar, guru juga memberikan motivasi kepada anak dan memberikan
kesempatan kepada anak untuk bertanya. Kegiatan awal peneliti
mengkondisikan anak dengan menyapa anak dengan bernyanyi, kemudian
mengajak anak untuk menyebutkan temannya yang tidak hadir.
Masuk kegiatan inti, guru menginformasikan pada anak tentang tema
yaitu tanaman dengan menggunakan metode bercerita agar merangsang imajinasi
anak. Guru juga memotivasi anak agar mereka melakukan aktivitas menggambar
dengan senang, sehingga kreativitas mereka dapat muncul karena adanya
kebebasan dan tidak takut salah. Kemudian guru mempersilahkan anak untuk
mulai kegiatan aktivitas menggambar. Anak-anak langsung menggambar dengan
pasta kreatif sambil berbincangbincang dengan teman didekatnya, mereka tidak
takut bermain menggunakan pasta kreatif. Sesekali mereka berteriak memanggil
guru untuk melihat hasil gambarnya. Mereka tidak takut kotor, justru mereka
melihat jari-jari tangannya penuh dengan cat sambil tersenyum gembira. Hasil
siklus II pertemuan 3 dapat disimpulkan anak yang mencapai kategori baik ada
13 anak 86,67%, kategori cukup ada 2 anak 13,33%, dan anak dengan kategori
kurang sudah tidak ada.
c. Observasi
Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan proses belajar
mengajar. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dibantu oleh rekan guru
sebagai observer. Tahap observasi pada siklus II yang dilakukan saat proses
52

belajar mengajar berlangsung, peneliti dapat mengetahui aktivitas anak secara


langsung saat berinteraksi dengan guru dalam mendengarkan materi yang
disampaikan dan interaksi dengan teman ketika melakukan kegiatan belajar.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan aktivitas menggambar
untuk meningkatkan kreativitas anak kelompok B di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban dianalisis 86,67% kategori baik dan sudah memenuhi indikator
keberhasilan. Oleh karena itu upaya meningkatkan kemampuan kreativitas anak
melalui aktivitas menggambar telah berhasil dan tidak perlu dilaksanakan siklus
selanjutnya.

B. Analisis Data Per Siklus


Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
melalui kegiatan aktivitas menggambar dapat meningkatkan kemampuan
kreativitas anak pada kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban. Hal ini
terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kemampuan
peserta didik pada kegiatan aktivitas menggambar pada siklus I mengalami
peningkatan pada siklus II. Kemampuan kreativitas anak pada siklus I cukup
baik, hal ini dibuktikan dengan adanya anak mulai dapat mengemukakan idenya
untuk mengekspresikan hasil karyanya berupa gambar, mulai mampu
menggambar dengan idenya sendiri, mulai mampu menyampaikan idenya untuk
menghasilkan karya sesuai imajinasinya secara detail. Namun ada pula beberapa
anak yang masih perlu dibimbing, yaitu anak yang belum meningkat disebabkan
karena sebagian anak masih belum dapat mengungkapkan idenya sendiri untuk
direalisasikan berupa gambar, serta takut mencoba untuk menghasilkan karya
sesuai imajinasinya sendiri.
Berdasarkan hasil dari kegiatan aktivitas menggambar pada siklus I, dari
21 anak, terdapat 12 anak dengan 60% yang sudah mencapai ketuntasan, dengan
kata lain siklus I belum mencapai keberhasilan. Guru berusaha memperbaiki
proses pembelajaran siklus I pada siklus II. Pada siklus II guru lebih memberikan
motivasi dan dorongan pada anak sebelum kegiatan dimulai. Guru juga bercerita
pada anak tentang tema yang sedang dibahas yaitu alam semesta untuk
53

merangsang imajinasi anak. Hal ini dapat dilihat dari data keberhasilan anak pada
siklus II. Anak mampu menggambar menggunakan jari-jari tangan dengan
menggunakan pasta kreatif sesuai apa yang ada pada imajinasi anak.
Sedangkan pada siklus I anak masih asing dengan pasta kreatif sebagai
media pembelajaran. Pada siklus II anak sudah focus, dan mampu menuangkan
idenya melalui gambar dan berani bercerita tentang gambar yang sudah
dibuatnya. Pada siklus II guru mampu mengajak anak untuk bersemangat dalam
mengikuti kegiatan aktivitas menggambar, sehingga sebagian besar anak mampu
mengikuti dengan baik dan bersemangat sekali mengikuti kegiatan aktivitas
menggambar dengan hasil maksimal.
Berdasarkan hasil observasi siklus II, dari 21 anak terdapat 1 anak yang
sudah mencapai ketuntasan sebesar 86,67%. Jadi sesuai presentasenya sudah
mencapai indikator keberhasilan. Siklus I Dan Siklus II Indikator Keterangan
Kondisi awal Siklus I Siklus II 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif (Mengembangkan hasil karyanya dan berkreasi menggunakan berbagai
media Baik 26,67% 60% 86,67% Cukup 26,67% 26,67% 13,33% Kurang 46,66%
13,33% 0%

HASIL ANTAR SIKLUS


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2

Baik cukup kurang

Gambar 4.2 Hasil Antar Siklus


54

C. Analisis Data Akhir


Hasil analisis data akhir yang dicapai ini tentu saja sangat dipengaruhi
oleh kondisi siswa, seperti siswa masih kurang mengungkapkan ide atau
gagasannya pada suatu karya dan kurangnya motivasi guru sebelum kegiatan
dimulai. Itulah kelemahan siklus I. Peningkatan hasil belajar pada siklus II karena
adanya penyempurnaan dari beberapa kekurangan pada siklus I sehingga
ketuntasan 86,67% yang memenuhi kategori baik dan 13,33% yang memenuhi
kategori cukup dalam kegiatan aktivitas menggambar. Dari penjelasan tersebut
ada peningkatan kreativitas anak dalam kegiatan aktivitas menggambar pada
kelompok B TK Prahesti Mabjung Montong Tuban.
55

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
aktivitas menggambar yang dilakukan melalui menggambar diatas kertas manila,
dan menggambar dengan jari tangan diatas kertas HVS, dapat meningkatkan
kreativitas anak pada kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban.
Kreativitas yang tampak meliputi 4 aspek yaitu kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi. Peningkatan kreativitas anak
melalui beberapa tahapan yaitu melalui dorongan, memberikan motivasi,
memberikan hadiah atau reward, menirukan dan akhirnya dapat membuat gambar
yang berbeda sebagai hasil pemikiran anak itu sendiri. Kreativitas tersebut
ditunjukkan dengan pendapatan skor dengan kategori baik sebelum tindakan
dilakukan mencapai 48,75 %, meningkat menjadi 61, 87% pada tindakan siklus I,
dan meningkat menjadi 84,80 % pada siklus II.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti menyampaikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi anak
Dengan adanya kegiatan aktivitas menggambar diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas anak. .
2. Bagi guru
Aktivitas menggambar dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kreativitas anak. peneliti menemukan bahwa media yang
bervariasi dapat meningkatkan kreativitas, karena menarik perhatian anak
dan membuat anak senang. Hendaknya menggunakan media yang lebih
variasi agar anak semakin kreatif.
3. Bagi sekolah,
Sebagai tempat pembelajaran anak disusun sedemikian rupa demi
kenyamanan dan dapat menyediakan media yang diperlukan dalam upaya
pendekatan peningkatan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar.
56

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hajajj. Yusuf Abu (2010) Kreatif atau Mati, Solo: Al-jadid

Al-Khalili, Amal Abdussalam (2005) Mengembangkan kreatifitas anak,


Jakarta : Pustaka Al-Kautsar

Arikunto,S.Suhardjono,Supardi (2008). Penelitian Tindakan Kelas,


Jakarta:Bumi Aksara

Arikunto, Suharsini (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek


Jakarta:Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini (2005) Managemen Penelitian ,Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini (2010) Prosedur Penelitian ,Jakarta : Rineka Cipta

Chamdanah .1403106018 (2018) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan .Upaya


Meningkatakan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Menggambar Pada Peserta Didik Kelompok B di RA Nurul Ulum
Tambak Aji Ngaliyan Semarang Tahun Ajaran
2017/2018.Skripsi.Semarang:UIN Wali Songo

Departeman Pendidikan Nasional (2004) Penilaian , Jakarta : Direktorat


Pendidikan Nasional

Departeman Pendidikan Nasional Dirjen Dikti (2005). Pengembangan


Kreativitas Seni Rupa,Jakarta

Euis Kurniati,Yeni Rachmawati (2011). Strategi Pengembangan Kreativitas


Pada Anak .Jakarta :Kencana

Hajar Parmadi,Evan Sukardi (2008). Seni Ketrampilan Anak dari Nol


,Jakarta:Universitas Terbuka

Haq,Saiful,(2009).Jurus-Jurus Menggambar dan Mewarnai,


Yogyakarta;Mitra Barokah Abadi Press

Herdian (2010) Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa. ( online ). Tersedia :


http.//herdyo7. Word Press.com/2010/05/27/Kemampuan-Berpikir-
Kreatif-Siswa/.diakses dari laman web tanggal 25 maret 2016

Hurloc, Elizabeth, B (2011 ) Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga

Kuffner ,Trish (2006).Berkarya Dan Berkreasi, Jakarta: PT Gramedia

Moeslichatoen, R (2004) Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Jakarta:


Rineka Cipta
57

Muhammad, As’ad (2009).Panduan Praktis Menggambar dan Mewarnai untuk


Anak, Yogyakarta:Power Books (IHDINA)

Mulyani,Novi (2016).Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini


Yogyakarta: KALIMEDIA

Mulyadi (2004) Bermain dan Kreativitas Upaya Mengembangkan Kreativitas


Anak Melalui Kegiatan Bermain, Jakarta : Papas Sinar Asanti

Munandar, Utami (2009) Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat,


Jakarta :Rineka Cipta

Munandar, Utami (2002) Kreativitas dan Keberbakatan,


Jakarta : Garmedia Pustaka Utama

Munandar, Utami (2005) Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah


Jakarta : PT Garmedia Widia Sarana

Mursid (2015). Belajar dan Pembelajaran Paud, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Musbikin,Imam (2006). Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein,


Yogyakarta :Mitra Pustaka

Nurani,Sujionno,Yulian (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,


Jakarta:PT Macanan Jaya Cemerlang

Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi (2008) Seni Ketrampilan Anak,


Jakarta : Universitas Terbuka

Purwadarminto, W. J. S (2002) Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta : Balai Pustaka

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati (2010) Strategi Pengembangan Kreativitas


Pada Anak (Taman Kanak-Kanak), Jakarta : Kencana

Rachmawati, Yeni (2008) Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak ,


Jakarta : Peanda Media

Rusdarmawan (2009) Children’s Drawing dalam Paud, Bantul: Kreasi Wacana

Santrock, John, W (2007) Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga

Santrock,John,W (2002) Life-Span Development ,Perkembangan Masa Hidup


,Jakarta : Erlangga

Sugiyono (2009).Metode Penelitian Pendidikan,Bandung:Alfabeta


58

Sumanto (2005) Pengenbangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK,


Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

Suratno (2005) Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini,


Jakarta:Departeman Pendidikan Nasional

Susanto,Ahmad (2011)Perkembangan Anak Usia Dini ,Jakarta:Kencana


59

LAMPIRAN
60

Lampiran 1

BIODATA PENELITI

Nama Mahasiswa : Yatiana


Nim : 837402826
Ttl : Tuban, 12 Maret 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Manjung Kecamatan Montong
Kabupaten Tuban

Tuban 30 Nopember 2020


Mahasiswa

YATIANA
NIM. 837402826
61

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM


PENYELENGGARAAN PKP

Kepada
Kepala UPBJJ- UT Surabaya
Di Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : TITIK SUHARNING
Tempat Mengajar : TK PRAHESTI MANJUNG
Alamat Sekolah : Desa Manjung Kec Montong Kab Tuban
Telepon : 0852 3084 4013
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam
pelaksanaan salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kreativitas Profesional
(PKP) atas Saudara:
Nama : YATIANA
NIM : 837402826
Program Studi : SI PGPAUD UT
Tempat Mengajar : TK PRAHESTI MANJUNG
Alamat Sekolah : Desa Manjung Kec Montong Kab Tuban
Telepon : 0852 3084 4013

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Tuban, 30 Nopember 2020


Kepala Sekolah Penilai

INDAH RIZQI KURNIA, S.Pd TITIK SUHARNING


62

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : YATIANA
NIM : 837402826
UPBJJ – UT : Surabaya
Menyatakan bahwa :
Nama : TITIK SUHARNING
Tempat Mengajar : TK PRAHESTI MANJUNG
Alamat Sekolah : Desa Manjung Kec Montong Kab Tuban
Telepon : 0852 3084 4013
Adalah Supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas, yang merupakan salah satu
tugas mata kuliah Pemantapan Kreativitas Profesional ( PKP ) PAUD 4501
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Tuban, 30 Nopember 2020


Yang membuat pernyataan
Penilai Mahasiswa

TITIK SUHARNING YATIANA


NIM. 837402826
63

Lampiran 2

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Alam semesta
Kelompok : B
Tanggal : 12 s/d 16 oktober 2020

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menggambar bebas dlan


menambah wawasan anak di TK Prahesti kelompok B
melalui kegiatan karya wisata yang bervariasi.

Identifikasi Masalah :
1. Kegiatan menggambar bebas masih menunjukan hasil yang belum sesuai
harapan
2. Sebagian anak masih enggan dalam kegiatan kreatfitas menggambar.
3. Saat disuruh maju didepan, masih banyak anak yang malu dan tidak percaya
diri
4. Saat kegiatan pengenalan dilingkungan sekitar anak, banyak anak yang
masih berlarian dan cenderung mengganggu anak yang lain

Analisis Masalah :
Kurangnya pengalaman dalam menyampaikan pengalaman baik itu
melalui berceita ataupun menggambar bebas. penyebab masalah tersebut adalah
kerena kurangnya motivasi pada diri anak, baik itu motivasi dari orangtua atau
guru anak . karena bagaimanapun guru sebaiknya memberikan peluang waktu
bagi anak untuk mengenal lebih dalam tentang lingkungan yang ada disekitar
anak.
64

Rumusan Masalah :
Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dan pengalaman anak melalui
kegiatan menggambar bebas di TK Prahesti?

Rencana Kegiatan
RKH Pembukaan Inti Penutup
1
Ke Menyanyikan lagu Mewarnai bebas Menyebutkan
Naik ke puncak gambar gunung dan berbagai gejala
gunung sekitarnya alam
2 Menyanyikan lagu Menggambar sungai Menyebutkan
kodok ngorek dengan jari (finger binatang sungai
painting)
3 Menyenyikan lagu Membedakan bentuk Menyebutkan
pemandangan daun bagian –bagian
pohon
4 Menyanyikan lagu Menempel kertas Menyebutkan
pelangi warna pada gambar warna pelangi
pelangi
5 Menyanyikan lagu Finger painting Menyebutkan jenis
lihat kebunku membuat gambar dan warna bunga
bebas bunga
65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Gunung Hari/ Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
INDIKATOR PENILAIAN
PENCAPAIAN ALAT
PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
DAN METODE /SUMBER
KAREKTER MENGAJAR ALAT HASIL
PENGEMBAGAN/ BELAJAR
MATERI
➢ Mempercayai ✓ Religius ➢ SOP o Bercakap o Gambar o Unjuk o Unjuk o Anak
adanya Tuhan ✓ Kreatif penyambutan cakap gunung kerja kerja mampu
melalui ✓ Tanggung ➢ Bersalaman o Tanya jawab o Krayon o Penuga- o Penugasan berdoa
ciptaanNya jawab dengan Guru o Pemberian o Pensil san o Hasil sebelun
( NAM 1.1) ✓ Cerdas tugas o Penghapus o Hasil karya dan
➢ Mengenal ✓ Ingin tahu KEGIATAN o Demonterasi karya o Observasi sesudah
berbagai karya ✓ Disiplin AWAL o Observas kegiatan
aktifitas seni ✓ Berkarya (30 menit) i o Anak
(SN 3.15-4.15) ✓ Mandiri • Salam, berdoa mengetah
➢ Memiliki • Menyanyikan ui Benda
perilaku yang lagu Naik ke alam Di
mencerminkan puncak sekitar
kemandirian gunung nya
(SE 2.8) • Melakukan o Anak
➢ Memiliki Gerakan manpu
perilaku yang melompat mandiri
mencerminkan • Bercerita dalam
sikap kreaktif tentang mengerja
66

(K 2.3) gunung dan kan


➢ Menunjukan sekitarnya Tugas
kemampuan o Anak
berbahasa KEGIATAN mampu
reseptif ( B INTI Menyusu
3.10- 4.10) (60 MENIT) n tulisan
➢ Menggunakan • Menyusun “gunung”
anggota Tubuh tulisan " o Anak
untuk GUNUNG'' manpu
pengembangan • Mewarnai Bersikap
motorik kasar gambar disipin
dan halus (F gunung dan
3.3- 4.3 ) sekitarnya.
• Mengucapkan
kata
berawalan
“G”
• ISTIRAHAT
(30 MENIT)
• Cuci tangan
setelah
kegiatan
• SOP makan
bekal
• KEGIATAN
AKHIR (30
menit)
• Menyebutkan
berbagai
gejala alam
67

• Diskusi
informasi
untuk
kegiatan
besuk
• SOP pulang

Mengetahui Tuban, 12 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.Pd YATIANA


NIM. 837402826
68

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui mewarnai


gambar gunung dengan berbagai warna.
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020

Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan


A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan menyanyi naik ke puncak gunung
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak: pososi anak diubah menjadi berdiri dengan
posisi membentuk barisan.
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk berdiri
2. Guru menyiapkan posisi anak
3. Guru meminta anak untuk bersalaman
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan: finger penting mebuat gambar gunung
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan, terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
69

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gabar


gunung
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan bentuk gunung
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan bentuk gunung
3. Guru memberi reward dan umpan balik
70

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab : Anak masih kurang fokus terhadap kegiatan yang di lakukan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : Saat memberi arahan kegiatan pada anak saya kurang detail dan
cenderung cepat
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya mampu merancang pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan
pelaksanaan kegiatan sessuai dengan tingkat perkembangan anak.
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : anak masih suka bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran.
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : saya akan memberi arahan secara perlahan dan menjelaskan pada
anak secara lebih detail.
71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Sungai Hari/ Taggal : Selasa , 13 Oktober 2020

INDIKATOR
ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
/SUMBER
DAN KAREKTER MENGAJAR METODE
BELAJAR ALAT HASIL
PENGEMBAGAN/
➢ MATERI ALAT
Mempercayai o Religius - SOP penyambutan o Bercakap- o Buku o Observasi o Anak
adanya Tuhan o Tanggung - Bersalaman dengan Guru cakap Gambar o Unjuk mampu
melalui jawab o Bercerita o Pasta kerja berdoa
ciptaanNya ( o Cerdas KEGIATAN AWAL o Tanya jawab o Krayon o Penugasan sebelun
NAM 1.1) o Ingin tahu (30 menit ) o Pemberian o Hasil dan
➢ Mengenal o Kreatif - Salam, berdoa tugas karya sesudah
berbagai karya o Disiplin - Absen o Demonterasi o Observasi kegiatan
seni (SN 3.15- o Mandiri - menyanyikan lagu belajar
4.15) “Kodok ngorek”
➢ Menunjukan - Melakukan gerakan o Anak
kemampuan - Tepuk irama mampu
berbahasa - Bercerita tentang menyebut
72

reseptif (B 3.10- gunung dan sekitarnya benda


4.10 ) alam
➢ Mengenal benda ciptaan
alam KEGIATAN INTI (60 Tuhan
dilingkungan MENIT) o Anak
sekitar - Melengkapi kata “sungai” manpu
(K 3.6-4.6) - Menggambar sungai menyusun
➢ Mengenal dengan jari(pinger tulisan
anggota tubuh painting) sungai
untuk - Berkreasi dalam o Anak
mengembangkan mewarnai gambar sungai manpu
motorik kasar dan dan sekitarnya berkreasi
halus dengan
(F 3.3- 4.3 ) ISTIRAHAT ( 30 MENIT ) warna
- Cuci tangan setelah krayon
kegiatan o Anak
- SOP makan bekal mampu
berkreasi
dengan
pasta
73

KEGIATAN AKHIR
(30 menit)
- Menyebutkan berbagai
gejala alam
- Diskusi informasi
untuk kegiatan besuk
- SOP pulang
- SOP penyambutan
- Bersalaman dengan Guru

Mengetahui Tuban, 13 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
74

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak melalui finger painting


membentuk gambar sungai secara bebas
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2020

Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan


A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
➢ Judul Kegiatan menyanyi lagu kodok ngorek
➢ Pengelolaan kelas
➢ Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah bentuk lingkaran dengan
posisi berdiri
➢ Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk duduk melingkar
2. Guru menyanyi dan di ikuti oleh anak
3. Guru meminta anak untuk menyayikan lagu dengan nada da da da
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
➢ Judul kegiatan : finger penting mebuat gambar gunung
➢ Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
➢ Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
75

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar


sungai
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
➢ Judul Kegiatan : menyebutkan binatang yang hidup di sungai
➢ Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


➢ Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan bentuk binatang yang hidup
disungai
3. Guru memberi reward dan umpan balik
76

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab : anak terlihat menyukai dan bersemangat pada aaktivitas yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya kurang mampu dalam mengendalikan situasi disaat anak saling
berlarian
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : dengan saya memberikan beberapa selingan tepuk sehingga anak
terlihat tertarik dan kembali bersemangat.
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : anak masih suka bolak balik menemui ibunya untuk memperlihatkan
hasil karyanya.
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : saya akan memanfaatkan peluang waktu yang ada dengan sebaik
baiknya agar bisa lebih menarik minat dalam berkreativitas .
77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Pohon Hari/ Taggal : Rabu , 14 Oktober 2020

INDIKATOR
KEGIATAN ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER
MENGAJAR BELAJAR ALAT HASIL
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ✓ SOP penyambutan ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung ✓ Bersalaman cakap gambar ➢ Unjuk berdoa sebelun
melalui ciptaanNya ( jawab dengan Guru ➢ Bercerita ➢ Pasta kerja dan sesudah
➢ Tanya jawab ➢ Gambar ➢ Penugasan kegiatan belajar
NAM 1.1) ➢ Cerdas
➢ Pemberian daun ➢ Hasil karya ➢ Anak mampu
➢ Mengenal berbagai ➢ Ingin tahu KEGIATAN tugas ➢ Krayon menyebut benda
karya seni (SN 3.15- ➢ Kreatif AWAL (30 menit ) ➢ Demonstrasi ➢ Observasi alam ciptaan
4.15) ➢ disiplin ✓ Salam, berdoa, Tuhan
➢ Menunjukan ➢ Mandiri Absen ➢ Anak manpu
kemampuan ✓ Membaca kalimat Membedakan
berbahasa reseptif ( B toyyibah bentuk daun
➢ Anak manpu
3.10-4.10 ) ✓ Menyanyikan lagu
berkreasi dengan
➢ Mengenal benda pemandangan warna krayon
alam dilingkungan sambil tepuk
sekitar (K 3.6-4.6 ) tangan
➢ Mengenal anggota ✓ Bercerita tentang
78

tubuh untuk Bagian-bagian


mengembangkan pohon
motorik kasar dan halus KEGIATAN INTI
( F 3.3- 4.3 ) (60 MENIT)
✓ Menggambar
bebas pohon
✓ Membedakan
bentuk daun
✓ Mewarnai gambar
✓ Pohon dan bagian
pohon

ISTIRAHAT (30
MENIT )
✓ Cuci tangan
setelah kegiatan
✓ SOP makan bekal

KEGIATAN
AKHIR (30 menit )
✓ Menyebutkan
berbagai gejala
alam
✓ Diskusi informasi
untuk kegiatan
besuk
79

✓ SOP pulang
✓ SOP penyambutan
✓ Bersalaman
dengan Guru

Mengetahui Tuban, 14 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.Pd YATIANA


NIM. 837402826
80

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui mewarnai


gambar gunung dengan berbagai warna .
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Rabu, 14 Oktober 2020
Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan
A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan menyanyi lagu tentang pemandangan
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk membentuk barisan
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi berdiri dengan
posisi membentuk barisan
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk berdiri
2. Guru menyiapkan posisi anak
3. Guru meminta anak untuk mengikti gerakan guru
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : finger penting membuat gambar bebas pohon
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
81

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar bebas
pohon
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam pohon
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam – macam pohon
3. Guru memberi reward dan umpan balik
82

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab : Anak mulai terlihat senang dengan kegiatan pembelajaran yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya masih kesulitan saat mengarahkan anak untuk berkreasi dengan
menggambar bebas
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya mampu menggali potensi dan bakat anak melalui kegiatan yang
saya berikan
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : ada anak.yang bersembunyi dibawah meja untuk menyembunyikan
hasil karyanya
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : saya akan menuntun anak agar lebih percaya diri dalam
berkreativitas tanpa adanya rasa minder dan tidak percaya diri
83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Pelangi Hari/ Taggal : Kamis , 15 Oktober 2020

INDIKATOR
ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER MENGAJAR ALAT HASIL
BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Menghargai diri ➢ Religius - SOP penyambutan - Bercakap - Gambar - Observasi - Anak mampu
sendiri, orang lain, ➢ Tanggung - Bersalaman dengan cakap sungai - Unjuk berdoa
dan lingkungan jawab Guru - Bercerita - Krayon kerja sebelun dan
sekitar sebagai rasa ➢ Cerdas - Tanya jawab - Penuga- sesudah
syukur kepada Tuhan ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL (30 - Pemberian san kegiatan
(NAM 1.2) ➢ Kreatif menit ) tugas - Hasil belajar
➢ Mengenal berbagai ➢ disiplin - Salam, berdoa, Absen - demonterasi karya - Anak mampu
karya seni (SN 3.15- ➢ Mandiri - Menyanyikan lagu - Observasi Menyebut
4.15) “pelangi” benda alam
- Bercerita tentang ciptaan
sebab adanya Pelangi Tuhan
84

➢ Menunjukan KEGIATAN INTI (60 - Anak manpu


kemampuan MENIT) Membedakan
berbahasa reseptif ( B - Menggunting kertas gejala alam
3.10-4.10 ) warna dengan bentuk yang indah
lengkung dan berbahaya
➢ Memiliki perilaku - Menempel kertas - Anak manpu
yang mencerminkan warna pada gambar berkreasi
sikap ingin pelangi dengan warna
tahu(KOG 2.2) - Anak membedakan krayon
➢ Memiliki perilaku gejala alam yang indah
yang mencerminkan dan berbahaya
sikap kreatif (KOG - Pohon dan bagian
2.2) pohon

ISTIRAHAT (30
MENIT)
- Cuci tangan setelah
kegiatan
- SOP makan bekal
85

KEGIATAN AKHIR (30


menit )
- Menyebutkan berbagai
gejala alam
- Diskusi informasi
- untuk kegiatan besuk
- SOP pulang
- SOP penyambutan
- Bersalaman dengan
Guru

Mengetahui Tuban, 15 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
86

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui kolase


pelangi dengan berbagai macam warna .
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Kamis 15 Oktober 2020
Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan
A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan : menyanyikan lagu pelangi-pelangi
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi duduk
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak menyenyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : mengkolase gambar pelangi dengan kertas warna mebuat
gambar gunung
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan gambar pelangi yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
87

3. Guru meminta anak untuk menempelkan kertas warna pada gambar


Pelangi
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan warna –warna pelangi
- Pengelolaan Kelas
- Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

- Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam-macam pelangi
3. Guru memberi reward dan umpan balik
88

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab: Anak terlihat menyukai dan bersemangat pada aktivitas yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab: saya masih kesulitan daalam menertibkan anak saat kegiatan
pembelajaran berlangsung
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab: dengan saya menggunakan bermacam-macam tepuk bisa membuat
anak tidak jenuh dan bosan
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab: ada salah satu anak yang mau ikut kegiatan pembelajaran hanya kalau
di tunggui oleh gurunya
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab: saya akan berusaha untuk menciptakansituasi belajar yang
menyenangkan sesuai dengan minat dan bakat anak
89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Tanaman/Bunga Hari/ Taggal : Jumat , 16 Oktober 2020

INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT HASIL
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mengenal kegiatan ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap - Buku - Observas - Anak mampu
beribadah sehari-hari ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap Gambar - Unjuk berdoa
(NAM 3.1-4.1) jawab Guru ➢ Bercerita - Krayon kerja sebelun dan
➢ Mengenal berbagai karya ➢ Cerdas KEGIATAN AWAL ➢ Tanya jawab - Pasta - Penugasa sesudah
seni (SN 3.15) ➢ Ingin tahu (30 menit) ➢ Pemberian - Bunga - Hasil karya kegiatan
➢ Menunjukan kemampuan ➢ Kreatif ➢ Salam, berdoa tugas belajar
➢ Keaksaran awal dalam ➢ Disiplin ➢ Absen ➢ Demonterasi - Anakmampu
berbagai bentuk karya ➢ Mandiri ➢ Membaca surat pendek Menyebut
(KOG 3.12-4.12) ➢ Menyanyikan lagu benda alam
➢ Mengenal benda alam ➢ “Lihat kebunku” ciptaan Tuhan
dilingkungan sekitar - Anak mampu
(KOG 3.6-4.6) Menyebutkan
90

➢ Mengenal anggota tubuh KEGIATAN INTI nama-nama


untuk mengembangkan (60 MENIT) bunga
motorik kasar dan halus ➢ Anak mengumpulkan - Anak manpu
(F 4.3) beberapa bunga yang Berkreasi
ada di lingkungan nya dengan warna
➢ Finger penting krayon dan
membua gambar pasta
bunga bebas
➢ Melengkapi kalimat
nama –nama bunga

ISTIRAHAT (30
MENIT )
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal
91

KEGIATAN AKHIR
(30 menit)
➢ Menyebutkan berbagai
gejala alam
➢ Diskusi informasi
➢ untuk kegiatan besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP penyambutan
➢ Bersalaman dengan
Guru

Mengetahui Tuban, 16 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
92

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui finger painting


bunga yang bervariasi .
Siklus Ke : 1
Hari / Tanggal : Jumat 16 Oktober 2020
Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan
A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan; menyanyikan lagu “lihat kebunku”
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi duduk
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak untuk mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak menyanyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : finger penting membuat gambar bunga bebas
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan buku gambar yang akan digunakan dan merapikan
posisi anak-anak
93

2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini


3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gabar bunga
bebas
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam nama bunga dan
warnanya
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam-macam dan warna
bunga
3. Guru memberi reward dan umpan balik
94

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


2. Jawab : Anak terlihat bersemangat saat mengikuti pembelajaran yang saya
berikan
3. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya kurang bisa mengontrol anak –anak karena ada beberapa
anakyang keluar masuk
4. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya mampu mengarahkan anak untuk mengkreasikan hasil karyanya
sesuai bakat dan keinginan mereka .
5. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : anak masih suka berebut saat pembagian APE dan tidak mau antri
6. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : yaitu dengan mengatur pengelolaan kelas dan melakukan pendekatan
pada anaksehingga anak bisalebih aktif saat Pembelajaran
95

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Alam semesta
Kelompok :B
Tanggal : 19 s/d 23 Oktober 2020

Tujuan perbaikan : Mengembangkan kemampuan berkreasi dengan kolase dan


penyampaian imajinasi melalui menggambar bebas bagi anak di TK Prahesti
kelompok B melalui kegiatan karya wisata yang bervariasi .

Identifikasi masalah :
1. Sebagian besar anak masih kurang berinteraksi dengan lingkungan,sehingga
anak masih ragu menyampaikan imajinasi nya melalui menggambar bebas
2. Rasa tidak percaya diri anak saat menggambar tanpa adanya obyek yang jelas
di depanya
3. Kurangnya motivasi dari guru dan orang tua dalam memperkenalkan
kreativitas menggambar bebas bagi anak
4. Volume waktu yang kurang untuk memperkenalkan anak pada lingkungan di
sekitar mereka
5.
Analisis masalah :
Anak merasa tidak mampu dan merasa tidak bisa saat guru memberikan
kegiatan menggambar, khususnya dalam menggambar bebas, karena bagi mereka
menggambar harus ada obyek yang terlihat jelas di depannya. Penyebab masalah
tersebut adalah karena Volume waktu yang masih kurang saat pengenalan anak
terhadap lingkungan mereka ,serta cara penyampaian informasi yang kurang
serta topic yang kurang di minati anak. penyebab masalah tersebut adalah kerena
kurangnya motivasi pada diri anak, baik itu motivasi dari orangtua atau guru
anak. karena bagaimanapun guru sebaiknya memberikan peluang waktu bagi
anak untuk menggenal lebih dalam tentang lingkungan yang ada disekitar anak
96

Rumusan Masalah :
Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dalam berkreatifitas dan
menyampaikan pengalaman anak melalui kegiatan menggambar bebas di TK
Prahesti?

Rencana Kegiatan 2
RKH Pembukaan Inti Penutup
1
Ke Menyanyikan lagu Menggambar bebas Menyebutkan manfaat
selamat pagi tanaman buah buah-buahan

2 Menyanyikan lagu Mengkolase gambar Menyebutkan bentuk dan


bebas buah warna buah

3 Menyenyikan lagu Mewarnai bebas Menceritakan manfaat


lihat kebunku gambar kebun berkebun

4 Menyanyikan lagu Finger painting Menyebutkan nama-


selamat pagi tanaman buah nama buah

5 Menyanyikan lagu Menggambarbebas Menyebutkan berbagai


water melon buah semangka rasa buah
97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN


Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I / X
Sub Tema : Tanaman Buah Hari/ Taggal : Senin, 19 Oktober 2020

INDIKATOR PENILAIAN
ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER MENGAJAR ALAT HASIL
BELAJAR
MATERI
➢ Mempercayai ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Gambar ➢ Unjuk ➢ Unjuk ➢ Anak mampu
➢ Religius
adanya Tuhan penyambutan ➢ cakap gunung kerja kerja berdoa
➢ Kreatif
melalui ciptaanNya ➢ Bersalaman ➢ Tanya ➢ Krayon ➢ Penugasan ➢ Penugasan sebelun dan
➢ Tanggung
(NAM 1.1) dengan Guru jawab ➢ Pensil ➢ Hasil ➢ Hasil sesudah
jawab
➢ Mengenal berbagai ➢ Pemberian ➢ Penghapus karya karya kegiatan
➢ Cerdas
karya aktifitas seni KEGIATAN ➢ tugas ➢ Observasi ➢ Observasi ➢ Anak
➢ Ingin tahu
(SN 3.15-4.15) AWAL (30 menit) ➢ Demontrasi mengetahui
➢ Disiplin
➢ Memiliki perilaku ➢ Salam , berdoa Benda alam
➢ Berkarya
yang mencerminkan ➢ Menyanyikan Di sekitar nya
➢ Mandiri
kemandirian (SE lagu bebas ➢ Anak manpu
2.8) ➢ Melakukan mandiri
➢ Memiliki perilaku Gerakan dalam
yang mencerminkan meloncat mengerjakan
sikap kreaktif (K tugas
2.3) KEGIATAN ➢ Anak mampu
➢ Menunjukan INTI (60 MENIT) Menyusun
kemampuan ➢ Membawa tiga Membedakan
berbahasa reseptif jenis buah jenis-jenis
(B 3.10- 4.10) ➢ Menggambar buah
➢ Menggunakan bebas ➢ Anak manpu
anggota Tubuh ➢ Buah yang di Bersikap
untuk bawa bersama- disipin
pengembangan sama membuat
motorik kasar dan sate buah
98

halus (F 3.3- 4.3 )


ISTIRAHAT (30
MENIT )
➢ Cuci tangan
setelah
kegiatan
➢ SOP makan
bekal

KEGIATAN
AKHIR
( 30 menit )
➢ Menceritakan
manfaat buah -
buahan
➢ Diskusi
informasi
➢ untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang

Mengetahui Tuban, 19 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
99

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui menggambar


bebas buah
Siklus Ke : II
Hari / Tanggal : Senin 20 Oktober 2020
Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan
A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan menyanyikan lagu anak bebas
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : pososi anak diubah menjadi berdiri dengan
posisi membentuk barisan
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk berdiri
2. Guru menyiapkan posisi anak
3. Guru mengajak anak untuk bernyanyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : menggambar bebas buah semangka
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
100

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gabar


gunung
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan manfaat dari buah semangka
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan manfaat dari buah semangka
3. Guru memberi reward dan umpan balik
101

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab : Anak masih kurang fokus terhadap kegiatan yang di lakukan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : Saat memberi arahan kegiatan pada anak saya kurang detail dan
cenderung cepat
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya mampu merancang pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan
pelaksanaan kegiatan sessuai dengan tingkat perkembangan anak.
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : anak masih suka bermain sendiri saat kegiatan pembelajaran.
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : saya akan memberi arahan secara perlahan dan menjelaskan pada
anak secara lebih detail.
102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Tanaman/Buah Hari/ Taggal : Selasa, 20 Oktober 2020

INDIKATOR
PENCAPAIAN KEGIATAN ALAT PENILAIAN
PENDIDIKAN
DAN BELAJAR /SUMBER
KAREKTER METODE
PENGEMBAGAN/ MENGAJAR BELAJAR
ALAT HASIL
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung penyambutan cakap gambar ➢ Unjuk kerja berdoa sebelum
melalui jawab ➢ Bersalaman ➢ Bercerita ➢ Pasta ➢ Penugasan dan sesudah
ciptaanNya ➢ Cerdas dengan Guru ➢ Tanya ➢ Krayon ➢ Hasil karya kegiatan belajar
(NAM 1.1) ➢ Ingin tahu jawab ➢ Observasi ➢ Anakmampu
➢ Mengenal ➢ Kreatif KEGIATAN ➢ Pemberian menyebut benda
berbagai karya ➢ Disiplin AWAL (30 tugas alam ciptaan
seni (SN 3.15) ➢ Mandiri menit) ➢ Demonterasi Tuhan
➢ Menunjukan ➢ Salam , berdoa ➢ Anak manpu
kemampuan Absen Berkreasi dengan
berbahasa reseptif ➢ Menyanyi lagu kolase pada buah
(B 3.10 ) bebas
➢ Mengenal benda ➢ Melakukan
alam gerakan
dilingkungan ➢ Tepuk irama
103

sekitar (K 3.6 ) ➢ Bercerita ➢ Anak mampu


Mengenal tentang berkreasi dengan
anggota tubuh ➢ Buah-buahan warna krayon
untuk ➢ Anak mampu
mengembangkan KEGIATAN berkreasi dengan
motorik kasar dan INTI pasta
halus ( F 4.3 ) (60 MENIT)
➢ Menggunting
berbagai
kertas warna
➢ Mengkolase
gambar buah
➢ memasangkan
gambar buah
dengan tulisan
buah

ISTIRAHAT
(30 MENIT)
➢ Cuci tangan
setelah
kegiatan
➢ SOP makan
bekal

KEGIATAN
104

AKHIR(30
menit)
➢ Menyebutkan
bentuk dan
warna buah
➢ Diskusi
informasi
untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP
penyambutan
➢ Bersalaman
dengan Guru

Mengetahui Tuban, 20 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
105

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kreativitas anak melalui menggambar


bebas buah-buahan
Siklus Ke : II
Hari / Tanggal : Selasa 20 Oktober 2020

Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan


A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan menyanyi lagu bebas tentang tanaman
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah bentuk lingkaran dengan
posisi berdiri
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk duduk melingkar
2. Guru menyanyi dan di ikuti oleh anak
3. Guru meminta anak untuk menyayikan lagu dengan nada da da da
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : menggambar bebas tanaman buah
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
106

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar


sungai
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan bentuk dan warna dari buah -buahan
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan bentuk dan warna buah-buahan
3. Guru memberi reward dan umpan balik
107

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab: anak terlihat menyukai dan bersemangat pada aaktivitas yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab: saya kurang mampu dalam mengendalikan situasi disaat anak saling
berlarian
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab: dengan saya memberikan beberapa selingan tepuk sehingga anak
terlihat tertarik dan kembali bersemangat.
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab: anak masih suka bolak balik menemui ibunya untuk memperlihatkan
hasil karyanya.
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab: saya akan memanfaatkan peluang waktu yang ada dengan sebaik
baiknya agar bisa lebih menarik minat dalam berkreativitas.
108

ENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Tanaman/Kebun Buah Hari/ Taggal : Rabu, 21 Oktober 2020

INDIKATOR
PENCAPAIAN KEGIATAN PENILAIAN
PENDIDIKAN ALAT
DAN BELAJAR
KAREKTER METODE /SUMBER ALAT HASIL
PENGEMBAGAN/ MENGAJAR
BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung penyambutan cakap gambar ➢ Unjuk berdoa
melalui jawab ➢ Bersalaman ➢ Bercerita ➢ Pasta kerja sebelun dan
ciptaanNya ( ➢ Cerdas dengan Guru ➢ Tanya jawab ➢ Gambar ➢ Penugasan sesudah
NAM 1.1) ➢ Ingin tahu ➢ Pemberian daun ➢ Hasil karya kegiatan
➢ Mengenal ➢ Kreatif KEGIATAN tugas ➢ Krayon ➢ Observasi belajar
berbagai karya ➢ disiplin AWAL (30 ➢ Demonterasi ➢ Anakmampu
seni (SN 3.15) ➢ Mandiri menit) menyebut
➢ Menunjukan ➢ Salam, berdoa benda alam
kemampuan Absen ciptaan
berbahasa reseptif ➢ Membaca Tuhan
(B 3.10) kalimat ➢ Anak mampu
➢ Mengenal benda toyyibah berkarya
alam ➢ Menyanyikan sendiri
dilingkungan lagu “lihat
109

sekitar (K 3.6 ) kebunku” ➢ Anak manpu


➢ Mengenal ➢ Bercerita berkreasi
anggota tubuh tentang dengan
untuk pengalaman warna krayon
mengembangkan berkebun
motorik kasar dan
halus ( F 4.3 ) KEGIATAN
INTI (60
MENIT)
➢ Melengkapi
gambar kebun
buah
➢ Mewarnai
bebas gambar
kebun
➢ Menghitung
buah pada
gambar kebun

ISTIRAHAT
(30 MENIT )
➢ Cuci tangan
setelah
kegiatan
➢ SOP makan
bekal
110

KEGIATAN
AKHIR (30
menit)
➢ Menyebutkan
mafaat dari
berkebun
➢ Diskusi
informasi
untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP
Penyambutan
➢ Bersalaman
dengan Guru

Mengetahui Tuban, 21 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
111

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui mewarnai


bebas gambar kebun dengan berbagai warna .
Siklus Ke : II
Hari / Tanggal : 21 Oktober 2020

Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan


A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan menyanyi lagu lihat kebunku
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk membentuk barisan
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi berdiri dengan
posisi membentuk barisan
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak untuk berdiri
2. Guru menyiapkan posisi anak
3. Guru meminta anak untuk mengikti gerakan guru
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : finger penting membuat gambar bebas pohon
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan pasta dan buku gambar yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini
112

3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar bebas
pohon
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam pohon
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam – macam pohon
3. Guru memberi reward dan umpan balik
113

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya lakukan?


Jawab : Anak terlihat menyukai dan bersemangat pada aktivitas yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : saya masih kesulitan daalam menertibkan anak sat kegiatan
pembelajaran berlangsung
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang saya
lakukan?
Jawab : dengan saya menggunakan bermacam-macam tepuk bisa membuat
anak tidak jenuh dan bosan
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : ada salah satu anak yang mau ikut kegiatan pembelajaran hanya
kalau di tunggui oleh gurunya
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : saya akan berusaha untuk menciptakansituasi belajar yang
menyenangkan sesuai dengan minat dan bakat anak
114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Tanaman/Buah-Buahan Hari/ Taggal : Kamis , 22 Oktober 2020

INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER HASIL
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Menghargai diri sendiri, ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap- ➢ Gambar Observasi - Anak mampu
orang lain, dan ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap sungai berdoa sebelun
lingkungan sekitar jawab Guru ➢ Bercerita ➢ Krayon Unjuk kerja dan sesudah
sebagai rasa syukur ➢ Cerdas ➢ Tanya jawab kegiatan
kepada Tuhan (NAM ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL ➢ Pemberian Penugasan belajar
1.2) ➢ Kreatif (30 menit ) tugas
➢ Mengenal berbagai ➢ Disiplin ➢ Salam, berdoa ➢ Demonterasi Hasil karya - Anakmampu
karya seni (SN 3.15) ➢ Mandiri ➢ Absen menyebut benda
➢ Menunjukan ➢ Menyanyikan lagu Observasi alam ciptaan
kemampuan berbahasa “selamat pagi” Tuhan
reseptif ( B 3.10 ) ➢ Bercerita tentang buah
➢ Memiliki perilaku yang kesukaan
mencerminkan sikap - Anak manpu
ingin tahu (KOG 2.2) KEGIATAN INTI (60 menyebutkan
➢ Memiliki perilaku yang MENIT) nama-nama buah
mencerminkan sikap ➢ Menyebutkan buah dan rasanya
kreatif (KOG 2.2) yang di sukai
➢ finger painting
tanaman buah-buahan
115

➢ Anak menghubungkan
gambar dengan - Anak manpu
bilangan berkreasi dengan
warna krayon
ISTIRAHAT (30
MENIT)
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal

KEGIATAN AKHIR
(30 menit )
➢ Menyebutkan nama-
nama buah dan rasanya
➢ Diskusi informasi
untuk kegiatan besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP penyambutan
➢ Bersalaman dengan
Guru

Mengetahui Tuban, 22 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
116

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui finger painting


tanaman buah-buahan.
Siklus Ke : II
Hari / Tanggal : Kamis, 22 Oktober 2020

Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan


A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan : menyanyikan lagu bebas tanaman
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi duduk
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru meminta anak menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak menyenyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : finger painting tanaman buah-buahan
- Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan gambar pelangi yang akan digunakan dan
merapikan posisi anak-anak
117

2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini


3. Guru meminta anak untuk menempelkan kertas warna pada gambar
Pelangi
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan warna –warna pelangi
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisaian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam-macam pelangi
3. Guru memberi reward dan umpan balik
118

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Tema : Alam Semesta Semester / Minggu : I/X


Sub Tema : Tanaman/Buah-Buahan Hari/ Taggal : Jumat, 23 Oktober 2020

INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT HASIL
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mengenal kegiatan ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi - Anak mampu
beribadah sehari- ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap Gambar ➢ Unjuk berdoa sebelun
hari (NAM 3.1-4.1) jawab Guru ➢ Bercerita ➢ Krayon kerja dan sesudah
➢ Mengenal berbagai ➢ Cerdas ➢ Tanya jawab ➢ Pasta ➢ Penugasan kegiatan
karya seni (SN ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL ➢ Pemberia ➢ Bunga ➢ Hasil karya belajar
3.15) ➢ Kreatif (30 menit ) Tugas
➢ Menunjukan ➢ Disiplin ➢ Salam, berdoa, Absen ➢ Demonterasi - Anakmampu
kemampuan ➢ Mandiri ➢ Membaca kalimat menyebut benda
Keaksaran awal thoyybah alam ciptaan
dalam berbagai ➢ Menyanyikan lagu Tuhan
bentuk karya (KOG “water melon”
3.12-4.12)
119

➢ Mengenal benda KEGIATAN INTI (60 - Anak mampu


alam dilingkungan MENIT) Menyusun tulisan
sekitar (KOG 3.6- ➢ Melihat dan semangka
4.6) mengamati gambar
➢ Mengenal anggota buah-buahan - Anak manpu
tubuh untuk ➢ Menggambar bebas berkreasi dengan
mengembangkan semangka warna krayon dan
motorik kasar dan ➢ Menyebutkan huruf- pasta
halus (F 3.3- 4.3) huruf pada kata
semangka

ISTIRAHAT (30
MENIT )
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal

KEGIATAN AKHIR
(30 menit )
➢ Menyebutkan
120

berbagai Rasa buah


➢ Diskusi informasi
untuk kegiatan besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP penyambutan
➢ Bersalaman dengan
Guru

Mengetahui Tuban, 23 Oktober 2020


Kepala TK PRAHESTI MAHASISWA

INDAH RIZQI KURNIA, S.P.d YATIANA


NIM. 837402826
121

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengetahuan anak melalui


menggambar bebas semangka.
Siklus Ke : 2
Hari / Tanggal : Jum’at, 23 Oktober 2020
Hal Yang diperbaiki/di Tingkatkan
A. Kegiatan Pengembangan 1 ( pembukaan )
- Judul Kegiatan; menyanyikan lagu “water melon”
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi duduk
- Langkah – langkah perbaikan
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair lagu baris demi baris
3. Guru meminta anak untuk mengikuti baris demi baris
4. Guru mengajak anak menyanyi bersama
B. Kegiatan pengembangan II ( inti )
- Judul kegiatan : finger penting membuat gambar bebas buah semangka
- Pengelolaan kelas
- Penataan ruang
1. Penataan ruang: sama dengan kegiatan pembukaan , terdapat area
kosong dengan karpet/ tikar
2. Pengorganisasian anak : anak- anak dan guru duduk dilantai dengan
pormasi lingkaran , posisi duduk guru lebih tinggi daripada anak
- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru menyiapkan buku gambar yang akan digunakan dan merapikan
posisi anak-anak
122

2. Guru menjelaskan aturan- aturan dan cara dalam kegiatan ini


3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gabar bunga
bebas
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam rasa buah dan warnanya
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa

2. Pengorganisasian : anak-anak duduk dikursinya masimg-masing


- Langkah-langkah perbaikan
1. Guru merapikan posisi anak
2. Guru meminta anak menyebutkan macam-macam dan warna bunga
3. Guru memberi reward dan umpan balik
123

LEMBAR REFLEKSI

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses perkembangan yanng saya


lakukan?
Jawab : Anak terlihat bersemangat saat mengikuti pembelajaran yang saya
berikan
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
Jawab : saya kurang bisa mengontrol anak –anak karena ada beberapa
anak yang keluar masuk
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam pengembangan yang
saya lakukan?
Jawab : saya mampu mengarahkan anak untuk mengkreasikan hasil
karyanya sesuai bakat dan keinginan mereka
4. Hal-hal unik apa saja yang temui dalam kegiatan pengembangan?
Jawab : anak masih suka berebut saat pembagian APE dan tidak mau antri
5. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahan saya,maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan berikutnya?
Jawab : yaitu dengan mengatur pengelolaan kelas dan melakukan
pendekatan pada anak sehingga anak bisalebih aktif saat pembelajaran
124

Lampiran 3
Lembar Kerja Siklus 1
125
126

Lembar Kerja siklus 2

SEMANGKA
127

SEMANGKA
128

Lampiran 4
Dokumentasi siklus 1
129

Dokumentasi siklus 2
130

Lampiran 5
Jurnal Bimbingan

JURNAL BIMBINGAN PKP

Nama Mahasiswa : Yatiana


Mengajar di : TK Prahesti Manjung

No Hari/Tanggal Kegiatan Hasil/Komentar Paraf


1 Minggu Penjelasan cara Cara penyusunan
25/10/2020 penyusunan RIS siklus 1
RIS siklus 1dan sudah sesuai
praktik dengan arahan
mengajar dan anak harus
ikut aktif
2 Minggu Menyusun RIS Penyusunan sudah
01/11/2020 siklus 2 dan baik dan praktik
praktik sesuai dengan
mengajar bimbingan
3 Minggu Menyusun draf Sudah baik,tapi
08/11/2020 bab 1 – bab 3 perlu di
tambahkan tahun
pada draf bab 2
4 Minggu Menyusun Diskusi lancar
15/11/2020 laporan dan revisi pada
lengkap bab 3
5 Minggu Diskusi draf Penyempurnaan
22/11/2020 akhir dari hasil draf
akhir

Mengetahui, Tuban, 30 Nopember 2020


Supervisor 1 Mahasiswa

Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd Yatiana


ID. TUTOR 71002019 NIM : 837402826
131

LAPORAN
KARYA ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK USIA DINI


MELALUI MENGGAMBAR BEBAS DI TK PRAHESTI PADA
KELOMPOK B TAHUN 2020/2021

Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd

OLEH :
YATIANA
NIM : 837403826

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT POGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S1 PGPAUD
132

TAHUN 2020
UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK USIA DINI MELALUI
MENGGAMBAR BEBAS DI TK PRAHESTI PADA KELOMPOK B TAHUN
2020/2021

Oleh
Yatiana
NIM 837403826
akhmadmanan1975@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masalah dalam


penelitian ini berawal dari observasi dilapangan pada bulan september 2020,
diketahui bahwa, kegiatan menggambar bebas masih belum bisa menggali
kemampuan anak untuk mengekspresikan kemampuan dan bakat anak-anak di TK
prahesti kelompok B Desa Manjung Montong Tuban. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas anak di kelompok B TK
PRAHESTI Manjung Montong Tuban melalui menggambar bebas. Diketahui bahwa
dari hasil observasi yang telah dilakukan ada 15 anak dari 21 siswa yang hasilnya
kurang memuaskan. Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data
kualitatif.Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes formatif pada
setiap siklus,sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada setiap siklus
pembelajaran.data yang diperoleh ,sebelum dilaksanakan siklus I(pra siklus),anak
yang lancar dalam kegiatan menggambar bebas sebesar 48,75%,setelah dilaksanakan
siklus I,proses kreativitas anak dalam menggambar bebas naik menjadi 61,87%, dan
terlihat meningkat saat pelaksanaan siklus ke II menjadi 84,50%.Hasil penelitian ini
sudah memenuhi indicator pencapaian.berdasarkan data hasil penelitian
menggunakan metode menggambar bebas dapat meningkatkankemampuan kretivitas
anak kelompok B di TK PRAHESTI Manjung Montong Tuban Tahun pelajaran
2020/2021 telah terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

Kata Kunci: Menggambar Bebas, Kemampuan Kreativitas


133

A. PENDAHULUAN l

Pembelajaran menggambar masih pokok bahasan pembelajaran


kurang menarik minat anak untuk lebih menggambar bebas melalui media finger
kreatif. Dikarenakan kurangnya motifasi painting dapat meningkatkan kreativitas
dari guru untuk memberikan peluang pada siswa TK Prahesti Manjung
waktu bagi anak dalam menggambar, Montong Tuban. Tujuan dari penelitian
sehingga anak kurang antusias dan ini .adalah untuk mengembangkan
merasa kesulitan melakukan kreatifitas anak melalui menggambar
pembelajaran, kususnya untuk bebas oleh anak-anak TK-PRAHESTI
menggambar bebas. Setalah melihat hasil Manjung-Montong-Tuban Tahun Ajaran
dariberbagai kegiatan yang telah 2020/2021, dan diharapkan mampu
dilakukan, diketahui bahwa rendahnya mengekspresikan imajinasi dan dapat
kemampuan dalam siswa dalam menggungkapkan perasaanya, baik itu
menggambar bebas adalah: Siswa masih perasaan senang ataupun sedih, yang bisa
banyak yang kurang mengerti dengan dicurahkan melalui seni memggambar.
obyek dari menggambar bebas. Sehingga Berdasarkan penelitian yang
siswa kurang bisa mengeksplorasikan hendak dicapai, diharapkan penelitian ini
imajinasi mereka melalui gambar. mempunyai manfaat atau kegunaan
Berdasarkan dari uraian diatas, dalam pendidikan baik manfaat teoritis
maka dilakukan penelitian yang berjudul maupun manfaat praktis. Manfaat teoritis
“Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak scara umum diharapkan mampu
Melalui Menggambar Bebas di TK. memberikan sumbangan terhadap
Rumusan masalah dalam penelitian pembelajaran menggambar, utamannya
ini adalah: Bagaimanakah proses untuk mengembangkan keatifitas anak
pelaksanaan pembelajaran mengambar melalui menggambar bebas.manfaat
bebas pada siswa TK Prahesti Manjung praktis bagi siswa, yaitu dengan
Montong Tuban Tahun pelajaran 2020 / memberikan sarana bagi siswa untuk
2021 dalam memecahkan masalah pada menggungkapkan imajinasi
134

meningkatkan kemampuan siswa agar tinggi yang mengimplikasikan terjadinya


berekspresi.Sedangkan bagi guru,bisa eskalasi dalam kemampuan berpikir,
menjadi motifasi bagi guru agar lebih ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,
berpengalaman dan bisa menjadikan diferensiasi, dan integrasi antara setiap
sebagai acuan untuk mengembangkan tahap perkembangan. Karakteristik
kreatifitas anak melalui menggambar tindakan anak yang menunjukkan
bebas. kreativitas adalah sebagai berikut:
Belajar kreatif, Rentang perhatian
B. KAJIAN PUSTAKA panjang, Mampu mengorganisasikan
Kreativitas Anak Usia Dini yang menakjubkan, dapat kembali
Menurut James J Gallagher dalam Yeni kepada sesuatu yang sudah dikenalnya
Rachmawati (2005:15) mengatakan dan melihat dari cara yang berbeda,
bahwa “Creativity ia s mental process by belajar banyak melalui fantasi dan
which an individual creates new ideas or memecahkan permasalahan dengan
products, or recombines existing ideas menggunakan pengalamannya,
and product, in fashion that is novel to menikmati permainan dengan kata-kata
him or her” (kreativitas merupakan suatu dan tempat sebagai pencerita yang alami.
proses mental yang dilakukan individu Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui
berupa gagasan ataupun produk baru, meliputi: Rasa ingin tahu yang luas dan
atau mengombinasikan antara keduanya mendalam, Sering mengajukan
yang pada akhirnya akan melekat pada pertanyaan yang baik, Memberikan
dirinya). Supriadi dalam Yeni banyak gagasan atau usul terhadap suatu
Rachmawati (2005:15) mengutarakan masalah, bebas dalam menyatakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan pendapat mempunyai rasa keindahan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang yang dalam, menonjol dalam salah satu
baru, baik berupa gagasan maupun karya bidang seni , Mampu melihat masalah
nyata yang relatife berbeda dengan apa dari berbagai segi atau sudut pandang,
yang telah ada. Selanjutnya ia mempunyai rasa humor yang luas,
menambahkan bahwa kreativitas mempunyai daya imajinasi, Orisinal
merupakan kemampuan berpikir tingkat dalam ungkapan gagasan dan dalam
135

pemecahan masalah ciri-ciri kreativitas kegiatan. Lihat dari segi proses yaitu
anak dapat diketahui melalui pengamatan sebagai suatu kemampuan untuk
terhadap perilaku anak yang berbeda membentuk kombinasi-kombinasi baru
dengan anak pada umumnya. dari dua konsep atau lebih yang sudah
Penerapan pendekatan 4 P ada dalam pikiran, Segi Produk,
(pribadi, pendorong, proses, dan produk) kreativitas adalah kemampuan untuk
dalam mengembangkan kreativitas dapat mencipta atau menghasilkan produk-
mempengaruhi perilaku anak dalam produk baru atau kombinasi dari hal
menampilkan ciri-ciri pribadi kreatif. sebelumnya yang sudah ada. Produk
Keempat segi tersebut diantaranya yaitu: tersebut bisa berupa ide-ide baru,
Segi Pribadi, kreativitas adalah hasil penemuan-penemuan baru, maupun
keunikan pribadi dalam berinteraksi teknologi baru yang memungkinkan
dengan lingkungan dan merupakan manusia dapat meningkatkan
penggambaran adanya berbagai ciri kreatifitasnya.
khusus dalam tiap individu. Cirinya Menurut Pedoman Diagnostik
antara lain berupa rasa ingin tahu Potensi Peserta Didik
mempunyai minat yang luas, berani (Depdiknas:2004:19) dalam Nurhayati
mengambil resiko, kepercayaan diri, (2011:10 ),disebutkan ciri kreativitas
tekun, dan ulet dalam mengerjakan tugas antara lain: Menunjukkan rasa ingin tahu
yang diminati. segi Pendorong, yaitu yang luar biasaMenciptakan berbagai
suatu kondisi yang memotivasi seseorang ragam dan jumlah gagasan guna
pada perilaku kreatif. Pendorong memecahkan persoalan , Sering
kreativitas ini dapat berupa hasrat yang mengajukan tanggapan yang unik dan
kuat pada diri individu dan dapat pula pintar , Berani mengambil resiko, Suka
berupa penghargaan dari orang lain mencoba Peka terhadap keindahan..
(orang tua, guru), serta tersedianya Dari beberapa ciri-ciri kreativitas
sarana dan prasarana penunjang sikap dapat disimpulkan bahwa seseorang
kreatif, Segi Proses, kreativitas adalah dikatakan kreatif bila memiliki ciri-ciri
hasil dari tahapan pengalaman seseorang diantaranya mempunyai daya imajinasi
dalam melakukan suatu pekerjaan atau kuat, mempunyai inisiatif, mempunyai
136

minat luas, mempunyai kebebasan dalam Mengandalkan Logika.sedangkan faktor


berpikir, bersifat ingin tahu, selalu ingin pendorong kreativitas adalah : Sikap
mendapat pengalaman-pengalaman baru, Positif , Taat Pada Peraturan, memeriksa
mempunyai kepercayaan diri yang kuat, Asumsi, Mampu Menyalurkan Emosi
penuh semangat, berani mengambil (Stress) Berani Mengambil Resiko ,
resiko, berani berpendapat dan memiliki Yakin Bahwa Diri Kreatif ,menggunakan
keyakinan, kemampuan untuk Imajinasi Dan Intuisi.
menghasilkan banyak gagasan, Menurut Yusuf Abu (2010: 48)
kemampuan untuk mengemukakan faktor pendorong kreativitas yaitu:
bermacam-macam pemecahan atau Banyak mengkaji, Mengamati secara
pendekatan terhadap masalah, seksama, Meningkatkan keberagaman
kemampuan untuk memecahkan gagasan pemikiran, Meningkatkan imajinasi,
dengan cara-cara yang asli, tidak klise, Meningkatkan penghargaan terhadap
kemampuan untuk menguraikan sesuatu waktu, Berlatih cara-cara diskusi yang
dengan perinci, secara jelas, dan panjang metodologis. Menurut Yusuf Abu (2009
lebar, kemampuan untuk meninjau suatu :49-50 ) faktor-faktor yang dapat
persoalan berdasarkan perspektif yang membantu menginspirasikan ide
berbeda dengan apa yang telah diketahui kreatifitas yaitu :Tentukan keinginan ,
oleh orang banyak. Jadikan tujuan jelas dan reratur ,
Faktor Penghambat Kreativitas Membuat persepsi yang internal tarhadap
menurut Carol Kinsey Goman,PH.D tujuan tersebut, Bermimpilah dengan
dalam buku Creativity is Bussines dalam mimpi-mimpi yang baru dan menjadikan
Kasali (2010: 58) mengemukakan impianitu realistis ,dan meyakini bahwa
hambatan kreativitas dan pendorong impian akan menjadi nyata,
dalam keluar dari hambatan-hambatan Mempercayai otak dan kemampuan
tersebut. Faktor penghambat kreativitas untuk merealisasikan impian tersebut.
adalah : Sikap Negative, Melanggar Konsentrasikan pemikiran terhadap
Peraturan, membuat Asumsi Stress Yang keinginan bukan pada tuntutan pekerjaan
Berlebihan, Takut Gagal , Berkeyakinan yang diinginkan. Seimbangkan tujuan-
Bahwa Diri Sendiri Tidak Aktif ,Terlalu tujuan yang ingin dicapai , Membagi
137

tujuan dalam beberapa bagian dan pikiran atau perasaan-perasaannya.


memberi tergat waktunya Dengan kata lain, gambar merupakan
Dalam pengembangan kreativitas, salah satu bentuk bahasa. Jika dilihat dari
seorang dapat mengalami berbagai kacamata orang dewasa atau ditinjau dari
hambatan, kendala atau rintangan yang pendekatan makna seni, Gambar
dapat merusak dan bahkan dapat dipandang sebagai suatu penguraian
mematikan kreativitasnya. Perwujudan penjelasan yang dinyatakan dalam
kreativitas dapat ditampilkan melalui goresan-goresan. Sehingga dapat
aktivitas gambar. Aktivitas disimpulkan bahwa aktivitas
menggambar adalah kegiatan manusia menggambar anak usia dini merupakan
untuk menuangkan apa yang dirasakan ungkapan hati untuk menyatakan
dan dialaminya baik mental maupun keinginan, perasaan, pikiran dalam
visual dalam bentuk garis dan warna. bentuk goresan atau gambar.
Dikatakan pula bahwa menggambar Ciri-ciri aktivitas menggambar
adalah proses mengungkapkan ide, anak usia dini dikenal dengan
angan-angan, perasaan, pengalaman dan karakteristik ungkapan kreatif seni rupa
yang dilihatnya dengan menggunakan anak yaitu tipologi gambar anak yang
jenis peralatan menggambar tertentu. terdiri dari: Tipe visual yaitu anak yang
Aktivitas menggambar adalah suatu mempunyai ketajaman menghayati
kegiatan seni lukis yang merupakan sesuatu melalui indra penglihatannya,
bahasa visual dan merupakan salah satu sehingga karya gambar cenderung
media komunikasi. Artinya bahwa anak didasarkan pada kesamaan bentuk yang
dapat berkomunikasi melalui gambar dilihat atau dihayatinya. Jika anak
yang dibuatnya sendiri. melihat sesuatu dari arah belakang maka
Pembelajaran aktivitas ia akan menggambar sesuai apa yang ia
menggambar di TK yang digunakan lihat 2) Tipe haptic (non visual), yaitu
antara lain: menggambar bebas, anak yang mempunyai kepekaan atau
menggambar imajinatif, dan mewarnai ketajaman perasaan atau mata hatinya,
gambar, gambar merupkan salah satu sehingga gambar yang dibuat kadang tak
cara manusia mengekspresikan pikiran- berbentuk sesuai apa yang mereka
138

katakana dan cenderung didasarkan atas digambar orang tua. Ketujuh, syair
ekspresi atau reaksi emosionalnya buka gambar, yaitu gambar anak yang
berdasarkan hasil penglihatan indera bercirikan suatu gambar yang diberi
matanya. tulisan-tulisan sesuai apa yang mereka
Sedangkan ciri-ciri umum ingin tuliskan. Tulisan disitu bukan
aktivitas menggambar anak TK berupa merupakan syair yang runtut sesuai
perspektifan, yaitu gambar yang dibuat gambar.
anak biasanya menggambarkan beberapa Ada 3 tahap perkembangan anak
macam situasi atau keadaan dalam yang dapat dilihat berdasarkan hasil
bentuk bertingkat dari atas sampe bawah. gambar dan cara anak menggambar, 1)
Kedua, bertumpu pada garis datar, yakni Tahap mencoret sembarangan. Tahap ini
gambar yang bertumpu pada garis datar biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun.
untuk dibuat gambar tertentu. Ketiga, Pada tahap ini anak belum bisa
pembesaran bentuk tertentu, artinya mengendalikan aktivitas motoriknya
bahwa anak biasanya menggambar sehingga coretan yang dibuat masih
dirinya sendiri lebih besar dibanding berupa goresan-goresan seperti tidak
benda lain (misalnya: rumah, mobil) menentu seperti benang kusut 2) Pada
yang ia gambar. Keempat, perspektif usia 2-3 tahun adalah tahap mencoret
rebahan, gambar ini bercirikan anak terkendali. Pada tahap ini anak mulai
menggambar dalam bentuk mendatar menyadari adanya hubungan antara
atau rebahan. Kelima, tembus pandang, gerakan tangan dengan hasil goresannya.
yaitu gambar anak yang menggambarkan Maka berubahlah goresan menjadi garis
sesuatu yang seharusnya tidak tampak panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
tetapi digambar oleh anak secara 3) Pada anak usia 3 setengah – 4 tahun
transparan atau tembus pandang. Pergelangan tangan anak sudah lebih
Misalnya, anak menggambar ayam dan luwes. Mereka sudah mahir menguasai
kelihatan telurnya di perut ayam. gerakan tangan sehingga hasil
Keenam, stereo type, yaitu gambar goresannyapun sudah lebih.baik
tentang dua gunung dan matahari Tahap perkembangan aktivitas
bersinar yang sudah jaman dulu menggambar anak dapat dilihat dari
139

perkembangan gambar atau goresan dengan apa yang digambar anak. Hasil
anak, ada lima tahapan yaitu Scrible gambar pada tahap tiga adalah sudah
stage, yaitu masa goresan pada usia 2-4 adanya penambahan pada bentuk-bentuk
tahun diawali dengan memberi judul lonjong dan sering ditambahkan garis
pada gambar namun anak tidak yakin atau titik. Hasil gambar tahap keempat
dengan judul yang dibuatnya. Tahap adalah mulai muncul kepala besar, titik-
berikutnya, pre- scematic stage, yaitu titik dan garisgaris di dalam lonjong
masa pra bagan pada usia 4-7 tahun yang menyerupai wajah, dan masih
diawali dengan anak suka menggambar mengambang diatas kertas. Hasil
symbol figure. Tahap selanjutnya gambar tahap kelima adalah adanya
Schematic stage, yaitu masa bagan pad kepala besar dan gambar kaki, namun
usia79 tahun yang diawali dengan anak masih mengambang diatas kertas. Hasil
menggambar bentuk yang lengkap gambar tahap keenam adalah sudah
dengan cerita dan sudah mulai ada adanya gambar kepala besar dan kaki dan
perbedaan antara laki-laki dan bagian-bagian tubuh yang lain khususnya
perempuan. Untuk mengetahui hasil tangan. Gambar masih mengambang
aktivitas menggambar anak khususnya seperti atas kertas. Muncul awal tulisan
pada umur 3-4 tahun dan 4-5 tahun atau yaitu huruf mengambang seperti garis-
pada masa pra-bagan. Secara rinci garis. Hasil gambar tahap ketujuh sudah
menunjukkan hasil aktivitas menggambar muncul kepala besar dengan bentuk
anak dua belas tahap. Hasil gambar tahap batang sebagai badan dan anggota-
satu gambar anak berupa coretan awal/ anggota tubuh lainnya dan mengambang
coretan acak/ coretan yang digabungkan diatas kertas. Hasil gambar tahap
seolah-olah krayon atau pensil yang kedelapan adalah kepala besar dengan
digunakan tidak pernah lepas dari kertas. bentuk batang tertutup sebagai badan,
Hasil gambar tahap kedua menghasilkan bentuk batang terisi sebagai badan atau
coretan terarah, tanda-tanda tertentu bentuk batang segitiga sebagai badan dan
seperti garis atau titik yang diulang- anggota tubuh lainnya, gambar masih
ulang, biasanya bentuk lonjong, dan mengambang di atas kertas. Hasil gambar
tanda-tanda yang ada belum berhubungan tahap kesembilan adalah gambar rumah
140

sederhana yang menyerupai wajah, B TK Prahesti Manjung Montong Tuban


obyek-obyek sederhana lainnya tahun ajaran 2020/2021
(kupukupu atau bunga-bunga), gambar
C. METODE PENELITIAN
masih mengambang diatas kertas. Hasil
gambar tahap kesepuluh adalah bagian
Penelitian ini dilaksanakan pada
paling bawah kertas digunakan sebagai
tanggal 20 September sampai 20
garis dasar gambar obyek yang bisa
Oktober di TK Prahesti Manjung
dikenali ditempatkan disitu. Obyek
Kecamatan Montong.Penelitian
ditempatkan secara tepat di langit,
Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam
samping rumah dan seterusnya. Jika anak
2 siklus. Siklus 1 membahas tentang
meletakkan obyek di langit masih tetap
Tema Alam Semesta dengan Sub tema
berada ditahap ini (misalnya anak
Tanaman dan Sub sub tema Bunga,
menggambar pesawat terbang dengan
Siklus 2 membahas materi dengan Tema
awan dan langit biru). Hasil gambar
Tanaman dan Sub tema buah-buahan.
tahap kesebelas adalah sebuah garis dasar
Masing –masing siklus mencakup empat
menopang rumah atau obyek-obyek lain.
tahapan, yaitu perencananaan,
Hasil gambar tahap keduabelas adalah
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
garis dasar mulai muncul sebagai garis
Subjek peneliti adalah semua
batas langit, anak Hipotesis Tindakan.
siswa di kelas B TK Prahesti Manjung
Berdasarkan kajian teori dan kerangka
tahun pelajaran 2020/2021 yang
berpikir diatas, dirumuskan hipotesis
berjumlah 21 siswa,yang terdiri dari 11
penelitian tindakan kelas yakni: melalui
siwa perempuan dan 10 siswa laki-
aktivitas menggambar dapat
laki.Dalam Penelitian ini, anak – anak
meningkatkan kreativitas anak usia dini.
melakukan kegiatan menggambar bebas
Hipotesis tindakan pada dan tanya jawab yang dijadikan sebagai
penelitian ini adalah Menggambar Bebas gambaran kreativitas pemecahan masalah
yang dilakukan dapat meningkatkan dan peneliti memilih 6 siswa yang
kreativitas menggambar anak kelompok kemampuan menggambarnya berbeda-
beda
141

Dalam penelitian tindakan kelas seperti yang ada pada objek tersebut,
ini teknik pengumpulan data berupa sehingga anak tidak bisa mengungkapkan
penugasan yang di dalam nya terdapat angan-angan dan imajinasi meraka
lembar kerja anak, observasi yang dengan bebas. Anak hanya bisa
didalam nya terdapat pengamatan yang menggambar saja dan mewarna,
dilakukan terhap kegiatan anak apakah akibatnya potensi dan bakat anak tidak
sudah sesuai dengan sasaran yang dituju. bisa tersalurkan dan berkembang sesuai
Dan unjuk kerja yang didalam nya harapan.
terdapat suatu kreativitas anak yang bisa Tabel 4.1 Kondisi Awal/Pra Siklus
di lihat dan diwujudkan melalui dari Kemampuan Kreativitas Anak Melalui
karya anak menggambar bebas serta Aktivitas menggambar
dokumentasi terhadap kegiatan Nilai
kreativitas menggambar anak. : Indikator Kem Jumlah Tingkat
:D. Hasil Penelitian dan Pembahasan ampu anak Keberh
Penelitian dilaksanakan pada an asilan
tanggal 20 September sampai 20 kreati
Oktober.Peneliti berkonsultasi dengan fitas
ibu Titik Suharning SI PG PAUD selaku meng
guru kelas B1 sebelum melakukan gamb
penelitian .Peneliti diberi kesempatan ar
untuk melakukan penelitian di kelas BI Memilik Baik 5 26,67%
di TK Prahesti Manjung Montong Tuban. i Cuku 7 26,67%
. perilaku p
1.Pra Tindakan yang Kura 9 46,66%
Dari pengamatan yang dilakukan mencer ng
peneliti sebelum pelaksanaan tindakan minkan Juml 21
kelas, pembelajaran menggambar masih sikap ah
biasa dilakukan dengan menggunakan
satu objek yang terdapat didepan anak-
anak menggambar dengan meniru
142

kreatif sebanyak tiga kali pertemuan yaitu


(menge Presentase 100% tanggal 12 Oktober 2020, 14 Oktober
mbangka 2020, dan 16 Oktober 2020.
n hasil
50 kondisi awal
karyanya
45
dan
40
berkreasi
35
menggu
30
nakan
25
berbagai 20
media) 15

10
Baik cukup kurang
5

0
Berdasarkan tabel 4.1, dapat terlihat
siklus 1 siklus 2 Category Category
bahwa 3 4

Hasil rekapitulasi observasi kondisi awal Gambar 4.1 Kondisi Awal


Kreativitas anak melalui aktivitas
2. 2. Pelaksanaan tindakan
menggambar pada kelompok B di TK Pelaksanaan tindakan kelas ini
Prahesti dengan kategori baik/tinggi dilaksakan dalam 2 siklus.
sejumlah 5 anak atau 26,67%, kategori a.Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
cukup/sedang sejumlah 7 anak atau (12 Oktober 2020).
26,67%, dan kategori kurang/rendah Peneliti merencaankan pembelajaran
sejumlah 9 anak atau 46,66%. Oleh untuk meningkatkan kreativitas anak
karena itu, belum mencapai target yang melalui menggambar bebas.kegiatan
diinginkan sehingga perlu diadakan yang dilakasanakan pada tahap
upaya untuk meningkatkan kreativitas perencanaan sebagai berikut:
anak melalui aktivitas menggambar pada a.Menyusun Rencana Pelaksanaan
kelompok B TK Prahesti Manjung Pembelajaran (RPP)dengan materi
Montong Tuban tahun ajaran 2020/2021 menggambar bebas tanaman dengan
Kegiatan pada siklus I dilakukan media pasta kreatif dan kertas HVS
143

b.Menyusun Lembar Kerja (LKA)dengan tangan, dan Koran bekas untuk alas. Saat
tema menggambar bebas tanaman bunga pijakan awal guru mengkondisikan anak,
c.Menyusun Instrument Penelitian untuk dan bernyanyi sebelum kegiatan inti.
Tema mengganbar bebas tanaman bunga Kemudian masuk kegiatan inti,
d. Menyiapkan instrument yang akan sebelumnya guru menjelaskan contoh
digunakan untuk observasi bagaimana cara menggambar
2) Pertemuan kedua (Rabu, 14 Oktober menggunakan jari, kemudian guru
2020) menjelaskan cara menjaga baju agar
Pada pertemuan kedua, peneliti tidak kotor, dan cara menjaga gambar
mengulang materi yang telah dilakukan agar tidak kotor juga. Kemudian anak
saat pertemuan pertama. Pada pertemuan diberikan kesempatan untuk bertanya
ini tindakan menggambar menggunakan yang berkaitan dengan kegiatan yang
jari tangan diatas kertas HVS ini akan dilakukan. Kemudian anak diberi
dilakukan dua kali pertemuan dengan kebebasan untuk menggambar dan tetap
tujuan untuk meningkatkan kreativitas diarahkan pada tema saat itu yaitu alam
anak sebelumnya karena kegiatan semesta. Saat kegiatan aktivitas
aktivitas menggambar menggunakan jari menggambar berlangsung guru
tangan ini baru pertama kali dilakukan. mengobservasi anak dan berkeliling
Kegiatan menggambar menggunakan jari menanyakan apa yang sedang dilakukan
tangan ini berbeda dengan finger oleh anak. Kegiatan selesai dan guru
painting. Pada kegiatan ini anak-anak memberikan penguatan berkaitan
menggambar menggunakan jari tangan pembelajaran yang telah berlangsung dan
bukan menggunakan telapak tangan yaitu mengucapkan salam. Hasil dari siklus I
sebagai pengganti pensil atau crayon. pertemuan kedua dapat dijabarkan
Sebelum kegiatan belajar mengajar sebagai berikut, anak yang mendapat
dimulai guru menyiapkan alat dan media kategori baik ada 14 anak 53,34%,
yang akan digunakan dalam kegiatan kategori cukup ada 5 anak 33,33%, dan
aktivitas menggambar, yaitu kertas kategori kurang ada 2 anak 13,33%.
HVS, pasta kreatif yang sudah diletakkan 3) Pertemuan ketiga (16 Oktober 2020)
pada wadah, lap, air untuk mencuci Pertemuan ketiga masih
144

menggunakan aktivitas menggambar


yang sama yaitu aktivitas menggambar
menggunakan pasta kreatif diatas kertas
HVS. Peneliti menyiapkan alat dan
media yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. masuk ke proses
kegiatan belajar mengajar. Saat pijakan
awal guru mengkondisikan anak dengan
menyapa anak dan bernyanyi bersama
dan memberikan apersepsi kepada anak
mengenai tema yang akan dibahas.
Kemudian masuk kegiatan inti, guru
melakukan diskusi dan Tanya jawab
mengenai tema yang sudah dibahas pada
pertemuan sebelumnya untuk mengetahui
seberapa jauh pemahaman anak
mengenai tema. Setelah kegiatan tanya
145

jawab kemudian guru mempersilahkan Presentasi dalam


Nil setiap siklus
anak-anak untuk melakukan kegiatan
ai 1 2 3
bermain diantaranya aktivitas Indikato Ke
Jumla P J P J Pre
menggambar menggunakan pasta kreatif r ma
h r u r
mp u sen
diatas kertas HVS. Pertemuan ketiga anak e m e
uan m tasi
s l s
dalam siklus ini anak-anak mulai mandiri kre
e a e l
saat melakukan aktivitas menggambar atif
n h n
itas a
menggunakan pasta kreatif. Ifa,ailsa,dan t t
me h
a a a
bunga senang sekali sudah bisa ng
s n s
menggambar menggunakan jari tangan, ga
i a i
mb a
dia bebas memilih warna sesuai yang dia k
ar n
inginkan. Setelah semua
a
mengungkapkan hasil karya yang
k
anakanak buat, guru mempersilahkan
Memili Bai 12 6 1 8 - -
anak-anak untuk membereskan peralatan ki k 0 6 6
main dan mengulas kegiatan yang telah perilaku % ,
yang 6
dilakukan kemudian mengakhiri
mencer 7
pertemuan dengan mengucapkan salam. minkan %
Hasil dari siklus I pertemuan ketiga yaitu sikap Cu 6 2 5 1 - -
kreatif ku 6 3
aktivitas menggambar anak dengan
(menge p , ,
kategori baik ada 15 anak 60%, kategori mbangk 6 3
cukup ada 4 anak 26,67%, dan kategori an hasil 7 3
karyany % %
kurang ada 2 anak 13,33%. Penelitian
a dan Ku 4 1 - - - -
yang dilakukan dalam proses berkrea ran 3
pembelajaran berlangsung menghasilkan si g ,
menggu 3
data siklus I yang dirangkum pada tabel
nakan 3
berikut ini: %
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus I, 2 Ju 21 1 2 1 - -
ml 0 1 0
dan 3 Kemampuan Kreativitas Melalui
ah 0 0
Aktivitas % %
146

Berdasarkan hasil data yang Setelah melakukan penelitian


diperoleh melalui observasi pada siklus I dalam tiga kali pertemuan
tindakan siklus I menjelaskan bahwa didapatkan peningkatan kemampuan
persentase jumlah kemampuan kreativitas anak melalui aktivitas
kreativitas anak yang mendapatkan menggambar anak yaitu berjumlah 9
kategori baik dalam aktivitas anak dengan perolehan persentase 60%.
menggambar dengan berbagai media Perubahan yang dilakukan anak setelah
mengalami peningkatan. Kategori baik melakukan kegiatan aktivitas
pada pertemuan I ada 7 anak 46,67%, menggambar diatas kertas manila dan
pertemuan II ada 8 anak 53,34%, pada melalui media pasta kreatif menggunakan
pertemuan III ada 9 anak 60%. Kategori jari tangan menunjukkan bahwa anak
cukup pada pertemuan I ada 6 anak 40%, mulai dapat mengemukakan idenya untuk
pertemuan II ada 5 anak 33,33%, dan mengekspresikan hasil karyanya berupa
pada pertemuan ketiga ada 4 anak gambaran, mulai mampu menghasilkan
26,67%. Dan kategori kurang pada gambar dengan idenya sendiri, mulai
pertemuan I ada 2 anak 13,33%, mampu menyampaikan idenya tentang
pertemuan II ada 2 anak 13,33%, dan gambar yang dibuatnya sesuai
pertemuan III ada 2 anak 13,33%., imajinasinya secara detail. Anak yang
c. Observasi belum meningkat disebabkan karena
Observasi dilaksanakan secara sebagian anak masih belum dapat
bersamaan dengan proses belajar mengungkapkan idenya sendiri untuk
mengajar. Tahap observasi siklus I yang direalisasikan dalam sebuah karya dalam
dilakukan saat proses belajar mengajar bentuk gambar, serta adanya rasa takut
berlangsung. Sehingga peneliti dapat mencoba untuk menggambar sesuai
melihat aktivitas anak secara langsung imajinasinya sendiri. Guru juga harus
saat berinteraksi dengan guru dalam lebih kreatif dalam menarik perhatian
mendengarkan materi yang disampaikan anak agar anak dapat lebih focus dalam
dan interaksi anak dengan teman ketika memperhatikan guru. Penelitian dalam
melakukan kegiatan belajar. tahapan ini belum mencapai indikator
d. Refleksi keberhasilan yang diinginkan, sehingga
147

perlu diadakan siklus selanjutnya. beberapa tepuk, menyanyi, serta


4. Deskripsi pembiasaan.
Hasil Siklus 2 Pelaksanaan 2) Kegiatan Inti
penelitian tindakan kelas siklus II Setelah kegiatan awal selesai
dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2020, dilanjutkan kegiatan inti, peneliti
21 Oktober 2020, dan 23 Oktober 2020 menyambut anak untuk bermain di dalam
oleh peneliti. Adapun persiapan yang kelas. Kegiatan yang dilakukan adalah
dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: a. penjelasan gagasan main dengan media
Perencanaan Tindakan Pada perencanaan dan tempat serta aturan main. Sebelum
tindakan kelas pada siklus II, peneliti dimulai guru menjelaskan aturan main
terlebih dahulu membuat RPPM dan kemudian anak bermain dengan yang
RPPH yang telah disetujui oleh kepala dipilihnya, setelah bermain anak
TK Praheti. dalam RPPM dan RPPH membereskan media yang sudah
terdapat pembelajaran yang mampu digunakan.
meningkatkan kreativitas anak melalui 3) Istirahat (Makan dan minum)
aktivitas menggambar. Kegiatan Setelah bermain anak bergantian
dilaksanakan di dalam kelas dengan cuci tangan, berdo’a sebelum makan,
menggunakan media yang sudah makan dan minum dengan bekal yang
disiapkan guna membantu anak dalam telah dibawa, kemudian berdo’a setelah
menerima pembelajaran aktivitas makan, dan membereskan makanan.
menggambar dengan menyenangkan dan 4) Kegiatan Penutup
suka ria. Beberapa kegiatan yang Kegiatan dilakukan setelah
dilakukan antara lain: makan dan minum duduk melingkar di
1) Kegiatan Pembukaan dalam kelas untuk recalling, informasi
Kegiatan awal anak-anak berbaris sebelum pulang, kemudian berdo’a
diluar kelas, membacakan ikrar, dan pulang.
berhitung. Kemudian anak-anak masuk b. Pelaksanaan Tindakan
kedalam kelas duduk melingkar Pelaksanaan tindakan siklus II untuk
bersamaan dilanjutkan dengan berdo’an, meningkatkan kreativitas anak melalui
hafalan surat pendek, melakukan aktivitas menggambar pada anak
148

kelompok B di TK Prahesti Manjung bersama. Selama kegiatan berlangsung


Montong Tuban berpedoman pada guru dan peneliti mengamati kegiatan
rencana dan langkah-langkah aktivitas menggambar anak. Hasil dari
pembelajaran dalam meningkatkan siklus II pertemuan I dapat dijabarkan
kemampuan aktivitas menggambar anak sebagai berikut: anak yang mendapat
yang dilakukan sebanyak tiga kali kategori baik ada11 anak 73,33%,
pertemuan. kategori cukup ada 3 anak 20%, dan
b) Perbaikan pembelajaran siklus 11 kategori kurang ada 1 anak 6,67%.
(senin, 19 0ktoberl 2020) 2) Pertemuan kedua (Rabu 21 Oktoberl
Pada pertemuan pertama seperti 2020)
biasa, guru menyiapkan perlengkapan Pada pertemuan kedua guru
yang akan digunakan untuk melakukan menginformasikan kepada anak yaitu
kegiatan menggambar diatas kertas pada pertemuan ini anak-anak
manila. Kemudian guru meminta anak menggambar menggunakan jari tangan
untuk maju dan menanyakan tema apa diatas kertas HVS. Pada pertemuan ini
yang akan dipelajari pada hari ini, guru guru menjelaskan kepada anak dengan
menuliskan tema hari ini yaitu tanaman. metode bercerita tentang tema yang
Hal ini dilakukan agar anak tidak merasa sedang dibahas yaitu tanaman dengan
bosan dan mengasah daya imajinasi anak. tujuan agar imajinasi anak berkembang
Guru memberikan motivasi yaitu dengan baik, dan selalu memotivasi anak
bercerita singkat. Pada pijakan awal, dalam kegiatan aktivitas menggambar.
kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu Guru memberikan kebebasan pada anak
mengkondisikan kelas dengan bernyanyi untuk memilih tempat duduk agar semua
bersama, menyapa anak, dan meminta anak merasa nyaman dan senang dalam
untuk mengabsen temannya yang tidak menggambar. Masuk pada pijakan awal,
berangkat. Masuk kegiatan inti, guru guru mengkondisikan anak dengan
menanyakan kembali tema apa yang akan menyapa anak dengan bernyanyi,
dibahas pada kegiatan menggambar. mengajak anak untuk menyebut nama
Aktivitas menggambar diatas kertas HVS temannya yang tidak hadir. Kemudian
dimulai serta mengucapkan do’a masuk pada kegiatan inti, anak-anak
149

mulai menggambar dengan jari-jari mengajak anak untuk menyebutkan


tangan diatas kertas HVS menggunakan temannya yang tidak hadir.
pasta kreatif, anak-anak menggambar Masuk kegiatan inti, guru
sambil berbincang-bincang, dan menginformasikan pada anak tentang
bercakapcakap dengan teman di tema yaitu tanaman dengan
dekatnya. Anak- anak merasa senang menggunakan metode bercerita agar
sekali menggambar menggunakan jari- merangsang imajinasi anak. Guru juga
jari tangan dengan pasta kreatif. Setelah memotivasi anak agar mereka melakukan
selesai aktivitas menggambar anak aktivitas menggambar dengan senang,
diminta untuk menceritakan hasil sehingga kreativitas mereka dapat
gambarnya di depan kelas, guru muncul karena adanya kebebasan dan
memberikan reward berupa pujian serta tidak takut salah. Kemudian guru
berterima kasih kepada anak apa yang mempersilahkan anak untuk mulai
sudah dilakukan anak. Hasil siklus II kegiatan aktivitas menggambar. Anak-
pertemuan ke 2 dapat dijabarkan sebagai anak langsung menggambar dengan pasta
berikut: kategori baik ada kreatif sambil berbincangbincang dengan
3) Pertemuan ketiga (Jumat, 23 Oktobel teman didekatnya, mereka tidak takut
2020) Pada pertemuan ketiga bermain menggunakan pasta kreatif.
sama dengan pertemuan kedua yaitu Sesekali mereka berteriak memanggil
aktivitas menggambar menggunakan jari- guru untuk melihat hasil gambarnya.
jari tangan diatas kertas HVS Mereka tidak takut kotor, justru mereka
menggunakan pasta kreatif. Kemudian melihat jari-jari tangannya penuh dengan
guru memberikan penjelasan tentang cat sambil tersenyum gembira. Hasil
aktivitas menggambar, guru juga siklus II pertemuan 3 dapat disimpulkan
memberikan motivasi kepada anak dan anak yang mencapai kategori baik ada 13
memberikan kesempatan kepada anak anak 86,67%, kategori cukup ada 2 anak
untuk bertanya. Kegiatan awal peneliti 13,33%, dan anak dengan kategori
mengkondisikan anak dengan menyapa kurang sudah tidak ada.
anak dengan bernyanyi, kemudian c. Observasi
Observasi dilaksanakan secara
150

bersamaan dengan proses belajar ini terlihat dari pengamatan yang


mengajar. Kegiatan observasi dilakukan dilakukan oleh peneliti terhadap
oleh peneliti dibantu oleh rekan guru kemampuan peserta didik pada kegiatan
sebagai observer. Tahap observasi pada aktivitas menggambar pada siklus I
siklus II yang dilakukan saat proses mengalami peningkatan pada siklus II.
belajar mengajar berlangsung, peneliti Kemampuan kreativitas anak pada siklus
dapat mengetahui aktivitas anak secara I cukup baik, hal ini dibuktikan dengan
langsung saat berinteraksi dengan guru adanya anak mulai dapat mengemukakan
dalam mendengarkan materi yang idenya untuk mengekspresikan hasil
disampaikan dan interaksi dengan teman karyanya berupa gambar, mulai mampu
ketika melakukan kegiatan belajar. menggambar dengan idenya sendiri,
d. Refleksi mulai mampu menyampaikan idenya
Berdasarkan hasil pengamatan untuk menghasilkan karya sesuai
terhadap kegiatan aktivitas menggambar imajinasinya secara detail. Namun ada
untuk meningkatkan kreativitas anak pula beberapa anak yang masih perlu
kelompok B di TK Prahesti Manjung dibimbing, yaitu anak yang belum
Montong Tuban dianalisis 86,67% meningkat disebabkan karena sebagian
kategori baik dan sudah memenuhi anak masih belum dapat mengungkapkan
indikator keberhasilan. Oleh karena itu idenya sendiri untuk direalisasikan
upaya meningkatkan kemampuan berupa gambar, serta takut mencoba
kreativitas anak melalui aktivitas untuk menghasilkan karya sesuai
menggambar telah berhasil dan tidak imajinasinya sendiri.
perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil dari kegiatan
B. Analisis Data Per Siklus aktivitas menggambar pada siklus I, dari
Berdasarkan hasil penelitian pada 21 anak, terdapat 12 anak dengan 60%
siklus I dan II menunjukkan bahwa yang sudah mencapai ketuntasan, dengan
melalui kegiatan aktivitas menggambar kata lain siklus I belum mencapai
dapat meningkatkan kemampuan keberhasilan. Guru berusaha
kreativitas anak pada kelompok B TK memperbaiki proses pembelajaran siklus
Prahesti Manjung Montong Tuban. Hal I pada siklus II. Pada siklus II guru lebih
151

memberikan motivasi dan dorongan pada Kondisi awal Siklus I Siklus II 2.3
anak sebelum kegiatan dimulai. Guru Memiliki perilaku yang mencerminkan
juga bercerita pada anak tentang tema sikap kreatif (Mengembangkan hasil
yang sedang dibahas yaitu alam semesta karyanya dan berkreasi menggunakan
untuk merangsang imajinasi anak. Hal ini berbagai media Baik 26,67% 60%
dapat dilihat dari data keberhasilan anak 86,67% Cukup 26,67% 26,67% 13,33%
pada siklus II. Anak mampu Kurang 46,66% 13,33% 0%
menggambar menggunakan jari-jari 100 HASIL ANTAR SIKLUS
tangan dengan menggunakan pasta
kreatif sesuai apa yang ada pada 50
imajinasi anak. Sedangkan pada
siklus I anak masih asing dengan pasta 0
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
kreatif sebagai media pembelajaran. Pada Baik cukup kurang

siklus II anak sudah focus, dan mampu


Gambar 4.2 Hasil Antar Siklus
menuangkan idenya melalui gambar dan
E. Pembahasan
berani bercerita tentang gambar yang
Hasil analisis data akhir yang
sudah dibuatnya. Pada siklus II guru
dicapai ini tentu saja sangat dipengaruhi
mampu mengajak anak untuk
oleh kondisi siswa, seperti siswa masih
bersemangat dalam mengikuti kegiatan
kurang mengungkapkan ide atau
aktivitas menggambar, sehingga sebagian
gagasannya pada suatu karya dan
besar anak mampu mengikuti dengan
kurangnya motivasi guru sebelum
baik dan bersemangat sekali mengikuti
kegiatan dimulai. Itulah kelemahan siklus
kegiatan aktivitas menggambar dengan
I. Peningkatan hasil belajar pada siklus II
hasil maksimal.
karena adanya penyempurnaan dari
Berdasarkan hasil observasi
beberapa kekurangan pada siklus I
siklus II, dari 21 anak terdapat 1 anak
sehingga ketuntasan 86,67% yang
yang sudah mencapai ketuntasan sebesar
memenuhi kategori baik dan 13,33%
86,67%. Jadi sesuai presentasenya sudah
yang memenuhi kategori cukup dalam
mencapai indikator keberhasilan. Siklus
kegiatan aktivitas menggambar. Dari
I Dan Siklus II Indikator Keterangan
152

penjelasan tersebut ada peningkatan 48,75n%,1meningkat menjadi 61, 87%


kreativitas anak dalam kegiatan aktivitas pada tindakan siklus I, dan meningkat
menggambar pada kelompok B TK menjadi 84,80 % pada siklus II.
Prahesti Mabjung Montong Tuban. 2. Saran
Penutup Berdasarkan kesimpulan hasil
1.Simpulan penelitian diatas, peneliti menyampaikan
Berdasarkan analisis data dan saran sebagai berikut:
hasil penelitian dapat disimpulkan 1. Bagi anak,
bahwa aktivitas menggambar yang Dengan adanya kegiatan aktivitas
dilakukan melalui menggambar diatas menggambar diharapkan dapat
kertas manila, dan menggambar dengan meningkatkan kreativitas anak.
jari tangan diatas kertas HVS, dapat 2. Bagi guru,
meningkatkan kreativitas anak pada Aktivitas menggambar dapat
kelompok B TK Prahesti Manjung digunakan sebagai salah satu cara untuk
Montong Tuban. Kreativitas yang meningkatkan kreativitas anak. peneliti
tampak meliputi 4 aspek yaitu menemukan bahwa media yang
kelancaran (fluency), keluwesan bervariasi dapat meningkatkan
(flexibility), keaslian (originality), dan kreativitas, karena menarik perhatian
elaborasi. Peningkatan kreativitas anak anak dan membuat anak senang.
melalui beberapa tahapan yaitu melalui Hendaknya menggunakan media yang
dorongan, memberikan motivasi, lebih variasi agar anak semakin kreatif.
memberikan hadiah atau reward, 3. Bagi sekolah
menirukan dan akhirnya dapat membuat Sebagai tempat pembelajaran
gambar yang berbeda sebagai hasil anak disusun sedemikian rupa demi
pemikiran anak itu sendiri. Kreativitas kenyamanan dan dapat menyediakan
tersebut ditunjukkan dengan pendapatan media yang diperlukan dalam upaya
skor dengan kategori baik sebelum pendekatan peningkatan kreativitas anak
tindakan dilakukan mencapai melalui aktivitas menggambar
.
153

DAFTAR PUSTAKA

Al-Hajajj. Yusuf Abu (2010) Kreatif Departeman Pendidikan Nasional


atau Mati, Solo: Al-jadid (2004) Penilaian, Jakarta: Direktorat
Al-Khalili, Amal Abdussalam (2005) Pendidikan Nasional
Mengembangkan kreatifitas anak, Departeman Pendidikan Nasional Dirjen
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Dikti (2005). Pengembangan Kreativitas
Arikunto, S. Suhardjono, Supardi Seni Rupa, Jakarta
(2008). Penelitian Tindakan Kelas, Euis Kurniati, Yeni Rachmawati (2011).
Jakarta: Bumi Aksara Strategi Pengembangan
Arikunto, Suharsini (2009). Prosedur Kreativitas Pada Anak
Penelitian Suatu Pendekatan .Jakarta: Kencana
praktek Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsini (2005) Managemen Hajar Parmadi, Evan Sukardi (2008).

Penelitian ,Jakarta : Rineka Cipta Seni Ketrampilan Anak dari Nol


Arikunto, Suharsini (2010) Prosedur ,Jakarta:Universitas Terbuka

Penelitian ,Jakarta : Rineka Cipta Haq,Saiful,(2009).Jurus-Jurus


Chamdanah .1403106018 (2018) Menggambar dan Mewarnai,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan .Upaya Yogyakarta;Mitra Barokah Abadi

Meningkatakan Kreativitas Anak Press


Usia Dini Melalui Aktivitas Herdian (2010) Kemampuan Berfikir

Menggambar Pada Peserta Kreatif Siswa. ( online ). Tersedia :

Didik Kelompok B di RA Nurul Ulum http.//herdyo7. Word

Tambak Aji Ngaliyan Press.com/2010/05/27/Kemampuan-

Semarang Tahun Ajaran Berpikir- Kreatif-Siswa/.diakses

2017/2018.Skripsi.Semarang:UI dari laman web tanggal 25 maret 2016

N Wali Songo Hurloc, Elizabeth, B (2011 ) Psikologi


Perkembangan, Jakarta: Erlangga
Kuffner ,Trish (2006).Berkarya Dan Moeslichatoen, R (2004) Metode
Berkreasi, Jakarta: PT Gramedia Pengajaran di Taman Kanak-Kanak,
154

Jakarta: Rineka Nurani,Sujionno,Yulian (2009) Konsep


Cipta Dasar Pendidikan Anak Usia Dini,
Muhammad, As’ad (2009).Panduan Jakarta:PT Macanan Jaya
Praktis Menggambar dan Mewarnai Cemerlang
untuk Anak, Yogyakarta:Power Books Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi (2008)
(IHDINA) Seni Ketrampilan Anak,
Mulyani,Novi (2016).Dasar-Dasar Jakarta : Universitas Terbuka
Pendidikan Anak Usia Dini Purwadarminto, W. J. S (2002) Kamus
Yogyakarta: KALIMEDIA Besar Bahasa Indonesia,
Mulyadi (2004) Bermain dan Kreativitas Jakarta : Balai Pustaka
Upaya Mengembangkan Kreativitas Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati
Anak Melalui Kegiatan Bermain, (2010) Strategi Pengembangan
Jakarta : Papas Sinar Asanti Kreativitas Pada Anak (Taman
Munandar, Utami (2009) Pengembangan Kanak-Kanak), Jakarta : Kencana
Kreativitas Anak Berbakat, Rachmawati, Yeni (2008) Strategi
Jakarta :Rineka Cipta Pengembangan Kreativitas pada
Munandar, Utami (2002) Kreativitas dan Anak , Jakarta : Peanda Media
Keberbakatan, Rusdarmawan (2009) Children’s
Jakarta : Garmedia Pustaka Drawing dalam Paud,
Utama Bantul:KreasiWacana
Munandar, Utami (2005) Santrock, John, W (2007)
Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga
Anak Sekolah Jakarta :
PT Garmedia Widia Sarana
Mursid (2015). Belajar dan
Pembelajaran Paud, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Musbikin,Imam (2006). Mendidik Anak
Kreatif Ala Einstein,
Yogyakarta :Mitra Pustaka
155

Anda mungkin juga menyukai