LAPORAN PRAKTIK
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd
OLEH :
YATIANA
NIM : 837402826
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S-1 PG PAUD
TAHUN 2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PEMANTAPAN KREATIVITAS PROFESIONAL
LEMBAR PERNYATAAN
BEBAS PLAGIAT
Yatiana
NIM : 837402826
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Pelaksanaan Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas untuk kuliah Pemantapan Kreativitas Propesional (PDGK 4501) ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca yang budiman
senantiasa kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi peningkatan
pendidikan dan peningkatan kemampuan mengajar penulis sebagai guru.Karena
itu dengan terselesaikannya laporan ini,penulis sampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala UPBJJ-UT Surabaya
2. Ibu Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd selaku pembimbing penulisan laporan
ini.
3. Kepala Sekolah dan guru-guru TK Prahesti Manjung.
4. Ibu Titik Suharning S.Pd selaku teman sejawat.
5. Rekan-rekan Mahasiswa kelas PGPAUD-UT.
6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan lapaoran ini.
Semoga apa yang tertulis dalam laporan ini bermanfaat bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Tuban,
Penulis
.
vi
Oleh
Yatiana
NIM 837403826
akhmadmanan1975@gmail.com
ABSTRAK
DAFTAR ISI
hal
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Pengesahan .................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .............................................................. iii
Motto Dan Persembahan ............................................................................. iv
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Abstrak ....................................................................................................... vi
Daftar Isi ..................................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................................... ix
Daftar Gambar ............................................................................................. x
Daftar Lampiran .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 3.1. Daftar Kelas B TK Prahesti Manjung ........................................ 30
Tabel 3.2 Pengembangan 6 Subjek ............................................................. 31
Tabel 3.3 Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 32
Tabel 3.4 Aktivitas Penelitian ..................................................................... 33
Tabel 3.5 Skala Capaian Perkembangan Anak ........................................... 39
Tabel 4.1 Kondisi Awal/ Pra Siklus ............................................................ 44
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siklus 1,2 dan 3 ................................................ 47
x
DAFTAR GAMBAR
hal
Tabel 2.1. Kerangka Berpikir ...................................................................... 27
Tabel 3.1 Siklus Penelitian ......................................................................... 33
Tabel 4.1 Kondisi Awal .............................................................................. 42
Tabel 4.2 Hasil Antara Siklus ..................................................................... 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 Biodata Peneliti........................................................................ 60
Lampiran 2 Rancangan Satu Siklus ............................................................ 63
Lampiran 3 Lembar Kerja Siklus 1 dan Siklus 2 ........................................ 124
Lampiran 4 Dokumentasi Siklus 1 dan Siklus 2 ......................................... 128
Lampiran 5 Jurnal Bimbingan ..................................................................... 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
bagi anak adalah media berekspresi dan berkomunikasi yang dapat menciptakan
suasana yang aktif, asyik, dan menyenangkan dan hasil dari itu disebut gambar.
Berdasarkan paparan diatas, aktivitas menggambar dapa menciptakan suasana
yang menyenangkan bagi anak dan menjadikan tempat untuk menuangkan ide,
gagasan serta meningkatkan kreativitas bagi anak. Maka penulis melakukan
penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui
Aktivitas Menggambar bebas pada Anak Usia Dini pada TK Prahesti Manjung
Montong Tuban.
1. Identifikasi Masalah
Dikarenakan kurangnya motifasi dari guru untuk memberikan peluang
waktu bagi anak dalam memggambar bebas, sehingga anak kurang antusias dan
merasa kesulitan melakukan pembelajaran, kususnya untuk menggambar bebas.
2. Analisis Masalah
Setalah melihat hasil dariberbagai kegiatan yang telah dilakukan, diketahui
bahwa rendahnya kemampuan dalam siswa dalam menggambar bebas adalah :
1. Siswa masih banyak yang kurang mengerti dengan obyek dari menggambar
bebas.
2. Siswa kurang bias mengeksplorasikan imajinasi mereka melalui gambar.
3. Kurangnya inovasi guru dalam menarik minat anak untuk menggambar bebas.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan dari analisis asalah diatas, Peneliti mempunyai alternative
pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Guru memberikan motifasi pada siswa diawal pembelajaran
2. Guru menyediakan media untuk menggambar bebas .
B. Rumusan Masalah
Melihat kondisi yang terjadi diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran mengambar bebas pada
siswa TK Prahesti Manjung Montong Tuban Tahun pelajaran 2019 / 2020 ?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umumya adalah untuk mengembangkan kreatifitas anak melalui
menggambar bebas.
2. Tujuan Khusus
Dengan menggambar bebas anak-anak TK-PRAHESTI Manjung-
Montong-Tuban Tahun Ajaran 2019/2020, diharapkan mampu mengekspresikan
imajinasi dan dapat menggungkapkan perasaanya, baik itu perasaan senang
ataupun sedih, yang bisa dicurahkan melalui seni menggambar.
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yang telah di laksanakan di TK
Prahesti, Diantanya adalah :
1. Manfaat teoritis
2. Yaitu manfaat yang berguna untuk mengembangkan keatifitas anak melalui
menggambar bebas.
3. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
1. Yaitu memberikan sarana siswa mengungkapkan imajinasi
2. Meningkatkan kemampuan siswa untuk berekspresi
b. Bagi Guru
1. Menjadi motifasi bagi guru untuk lebih berpengalaman
2. Menjadikan acuan untuk mengembangkan kreatifitas
c. Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan mengenai Aktifitas menggambar bebas
2. Memberikan pengalaman bagi peneliti mengenai seluk – beluk
berbagai obyek dari mengambar.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Upaya menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan.
Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Dalam hal ini upaya yang dimaksud
oleh peneliti yaitu usaha guru dalam meningkatkan kreativitas peserta didik
melalui aktivitas menggambar.
Pengertian Kreativitas Anak Usia Dini Menurut James J Gallagher dalam
Yeni Rachmawati (2005:15) mengatakan bahwa “Creativity ia s mental process
by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing
ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan
suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk
baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat
pada dirinya). Supriadi dalam Yeni Rachmawati (2005:15) mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatife berbeda dengan apa yang
telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi
dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi,
dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Chaplin dalam Yeni Rachmawati
(2005:16) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan
bentuk baru dalam seni, atau dalam permesinan, atau dalam memecahkan
masalah-masalah dengan metodemetode baru.
Kreativitas menurut Guilford, seperti yang dikutip Munandar dalam Novi
Mulyani, adalah konsep berfikir divergen, yaitu mencoba menghasilkan sejumlah
kemungkinan jawaban untuk suatu pertanyaan atau masalah. Orang kreatif
berdasarkan definisi dari Guilford, berarti harus banyak alternative jawaban dan
kaya akan ide terhadap suatu pemecahan masalah. Selain itu, orang kreatif akan
tampil dengan kepribadian yang tidak kaku dan gampang beradaptasi dengan
7
lingkungan yang baru. Seperti yang dikemukakan oleh Munandar dalam Ahmad
Susano (2012::112), bahwa kreativitas yang memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam era pembangunan ini tidak dapat dipungkiri bahwa kesejahteraan
dan kejayaan masyarakat dan Negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa
ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota
masyarakatnya. Untuk mencapai hal itu, perlulah sikap dan perilaku kreatif
dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi konsumen
pengetahuan baru dan pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan baru.
Menurut Gordon dan Browne dalam Moeslichatoen (2004), bahwa kreativitas
merupakan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru yang imajinatif dan
juga kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang sudah ada.
Dalam pandangan Gordon, kreativitas adalah berupa gagasan baru yang
diciptakan seseorang atau merenovasi gagasan yang sudah ada menjadi yang
inovatif dan imajinatif. Adapun menurut Supriadi dalam Yeni rahmawati
(2005:15), definisi kreativitas pada intinya adalah kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang
relative berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan untuk menghasilkan
gagasan baru, memecahkan masalah, dan ide serta mempunyai maksud dan
tujuan yang ditentukan.
4) Dapat kembali kepada sesuatu yang sudah dikenalnya dan melihat dari cara
yang berbeda,
5) Belajar banyak melalui fantasi dan memecahkan permasalahan dengan
menggunakan pengalamannya,
6) Menikmati permainan dengan kata-kata dan tempat sebagai pencerita yang
alami. Peningkatan kreativitas dapat dilakukan dengan berbagai macam
kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang dapat dilakukan oleh anak. Tugas
guru, orang tua, dan orang-orang yang dekat dengan anak perlu memahami
bagaimana memfasilitasi anak agar kreativitas itu muncul sebagai kekuatan
yang sangat diperlukan bagi kehidupan kelak.
Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui meliputi:
1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
2) Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4) Bebas dalam menyatakan pendapat
5) Mempunyai rasa keindahan yang dalam
6) Menonjol dalam salah satu bidang seni
7) Mampu melihat masalah dari berbagai segi atau sudut pandang
8) Mempunyai rasa humor yang luas
9) Mempunyai daya imajinasi
10) Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah.
Ciri-ciri kreativitas anak dapat diketahui melalui pengamatan terhadap
perilaku anak yang berbeda dengan anak pada umumnya. Perbedaan perilaku
anak tersebut biasanya membuat orang tua cemas dan bagi orang tua yang belum
memahami tentang ciri-ciri anak kreatif biasanya menganggap sebagai anak
nakal. Bakat dalam bentuk kreativitas akan tumbuh dan berkembang jika
didukung dengan fasilitas dan kesempatan yang memungkinkan. Orang tua dan
guru harus menyadari keragaman bakat dan kreativitas anak.
Mendidik dan mengasuh anak harus disesuaikan dengan pribadi dan
kecepatan masing-masing anak, sehingga tidak ada penekanan atau paksaan bagi
anak. Penerapan pendekatan 4 P (pribadi, pendorong, proses, dan produk) dalam
9
g) Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif Orang tua yang tidak terlalu
melindungi atau terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk
mandiri
h) Cara mendidik anak Mendidik anak secara demokratis dan permisif di rumah
dan di sekolah meningkatkan kreativitas, sedangkan cara mendidik otoriter
memadamkannya
i) Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan Kreativitas tidak muncul
dalam kehampaan. Makin banyak pengetahuan yang diperoleh anak semakin
baik dasar-dasar untuk mencapai hasil yang kreatif.
Sementara itu, menurut Utami Munandar, mengungkapkan bahwa dari
berbagai penelitian diperoleh hasil bahwa sikap orang tua yang memupuk
kreativitas anak antara lain:
a) Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya
b) Memberi waktu pada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal
c) Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri
d) Mendorong kesulitan anak untuk menjajaki dan mempertanyakan banyak hal
e) Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba
dilakukan dan apa yang dihasilkannya
f) Menunjang dan mendorong kegiatan anak
g) Menikmati keberadaannya bersama anak
h) Memberikan pujian yang sungguh-sungguh kepada anak
i) Mendorong kemandirian anak dalam bekerja dan
j) Melatih hubungan kerjasama yang baik dengan anak.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa factor-faktor
yang mendukung kreativitas yaitu:
a) Memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun
kepribadiannya serta suasana psikologis.
b) Menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk
pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan lingkungan
kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja simultan otak kiri dan
otak kanan. Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas , artinya
19
ketika kita ingin anak menjadi kreatif , maka akan dibutuhkan juga guru yang
kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak
3) Aktivitas Menggambar
a. Pengertian Aktivitas Menggambar
Menggambar adalah aktivitas yang tidak statis sehingga tidak
membosankan. Selalu saja ada hal-hal baru saat menggambar, permainan tekstur,
warna, pola dan objek gambar. Eksperimen anak yang dituangkan dalam gambar
seringkali membuat anak menjadi puas dan bangga. Melalui gambar, keinginan
anak untuk menumpahkan imajinasinya dapat dilakukan secara langsung dan saat
itu juga, tanpa harus menunggu waktu. Menggambar adalah proses membuat
gambar dengan cara menggoreskan benda-benda tajam seperti pensil atau pena
pada bidang datar misalnya permukaan papan tulis, kertas, atau dinding.Aktivitas
menggambar merupakan kegiatan naluriah atau alami bagi anak, karena hampir
setiap hari anak melakukan ini untuk bercerita dengan orang lain.
Aktivitas menggambar adalah kegiatan manusia untuk menuangkan apa
yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis
dan warna.Dikatakan pula bahwa menggambar adalah proses mengungkapkan
ide, angan-angan, perasaan, pengalaman dan yang dilihatnya dengan
menggunakan jenis peralatan menggambar tertentu. Aktivitas menggambar
adalah suatu kegiatan seni lukis yang merupakan bahasa visual dan merupakan
salah satu media komunikasi. Artinya bahwa anak dapat berkomunikasi melalui
gambar yang dibuatnya sendiri.
Pembelajaran di TK aktivitas menggambar yang digunakan antara lain:
menggambar bebas, menggambar imajinatif, dan mewarnai gambar. Kegiatan
atau aktivitas menggambar bagi anak adalah media berekspresi dan
berkomunikasi yang dapat menciptakan suasana aktif, asyik, menyenangkan bagi
anak.23hasil dari kegiatan tersebut disebut gambar. Melalui aktivitas
menggambar anak dapat mencurahkan segala isi hatinya dalam bentuk gambar,
sehingga apa yang diinginkan dan disenangi, bahkan yang tidak disenangi dapat
disalurkan dalam bentuk gambar.
Menurut Cyinthia Cathin mengatakan bahwa mencoret-coret adalah
langkah menuju kegiatan menulis seperti juga mengoceh untuk menuju bicara.
20
bersinar yang sudah jaman dulu digambar orang tua. Ketujuh, syair gambar, yaitu
gambar anak yang bercirikan suatu gambar yang diberi tulisan-tulisan sesuai apa
yang mereka ingin tuliskan. Tulisan disitu bukan merupakan syair yang runtut
sesuai gambar.
c. Tahapan Aktivitas Menggambar Anak Usia Dini
Ada 3 tahap perkembangan anak yang dapat dilihat berdasarkan hasil
gambar dan cara anak menggambar, yaitu sebagai berikut:
1) Tahap mencoret sembarangan.
Tahap ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini anak belum
bisa mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat masih
berupa goresan-goresan seperti tidak menentu seperti benang kusut
2) Pada usia 2-3 tahun adalah tahap mencoret terkendali.
Pada tahap ini anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan
tangan dengan hasil goresannya. Maka berubahlah goresan menjadi garis
panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
3) Pada anak usia 3 setengah – 4 tahun,
Pergelangan tangan anak sudah lebih luwes. Mereka sudah mahir menguasai
gerakan tangan sehingga hasil goresannyapun sudah lebih.baik .
Tahap perkembangan aktivitas menggambar anak dapat dilihat dari
perkembangan gambar atau goresan anak, ada lima tahapan yaitu Scrible stage,
yaitu masa goresan pada usia 2-4 tahun diawali dengan memberi judul pada
gambar namun anak tidak yakin dengan judul yang dibuatnya. Tahap berikutnya,
pre- scematic stage, yaitu masa pra bagan pada usia 4-7 tahun yang diawali
dengan anak suka menggambar symbol figure. Tahap selanjutnya Schematic
stage, yaitu masa bagan pad usia79 tahun yang diawali dengan anak menggambar
bentuk yang lengkap dengan cerita dan sudah mulai ada perbedaan antara laki-
laki dan perempuan.
Sejalan dengan itu berkaitan dengan tipologi dan gaya seni rupa anak-
anak, secara umum anak juga mengalami masa atau tahapan menggambar. Pada
masa peka itulah anak-anak mengalami masa keemasan ekspresi kreatif..Masa
keemasan ekspresi kreatif yaitu masa sebelum anak dapat menerima pengaruh
norma cipta yang berlaku pada orang dewasa. Orang tua atau guru dapat
23
E. Kerangka Berpikir
Metode Karya Wisata dengan menggunakan sarana menggambar bebas,
merupakan jenis metode yang dapat meningkatkan pengalaman dan kreativitas
anak . Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2020,
pelaksanaan menggambar pada siswa di TK Prahesti Manjung belum maksimal.
Hal ini terlihat dengan kurangnya kepercayaan diri anak saat melakukan kegiatan
menggambar bebas, mereka masih merasa takut salah dan tidak berani
mengekspresikan kemampuan mereka, walaupun sudah dijelaskan oleh guru.
1. Dengan melalui aktivitas menggambar.
Dengan peningkatan capaian skor dari 20% menjadi 60% pada tindakan
siklus I dan mencapai 92,5% pada tindakan siklus II. Penelitian yang dilakukan
menggunakan 3 kegiatan sebagai upaya peningkatan kreativitas, yaitu
menggambar di atas tanah, menggambar di atas kertas manila, dan
menggambar dengan jari di atas kertas HVS.
Hasil penelitian diatas menunjukkan adanya pengaruh aktivitas
menggambar terhadap kreativitas anak. Penelitian yang dilakukan oleh
Michaopoulou (2014) menjelaskan melalui stimulus yang diberikan guru, anak
dapat menuangkan ide-ide dan imajinasinya dengan mnggambar dan melukis.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fox & Lee (2013) yaitu anak
ditunjukkan secara nyata dan langsung benda-benda sehingga anak secara
25
(originality) dapat dilihat dari hasil gambar anak apakah muncul sesuatu yang
asli kreasi anak dan berbeda dengan anak lain atau kemurnian gambar anak
diketahui melalui cerita anak tentang hasil gambarnya bukan meniru gambar
teman lain. Keempat keterperincian (elaboration) dapat dilihat melalui
gambar anak tentang hal-hal yang menunjukkan sejauh mana anak dapat
merinci karyanya atau memperkaya ide-idenya. Hal ini dapat ditunjukkan
melalui hasil gambar yang detail sebagai hasil aktivitas menggambar anak
atau melalui cerita anak yang detail meskipun hasil gambarnya hanya berupa
goresan sederhana.
Selain itu, hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru
menunjukkan bahwa kurangnya kreativitas menggambar anak dikarenakan
media yang digunakan dalam pembelajaran masih belum bervariasi yaitu
hanya menggunakan pensil dan pensil warna, belum menggunakan kegiatan
yang menarik perhatian anak, belum menggunakan kegiatan-kegiatan yang
inovatif, dan waktu dalam pengembangan kreativitas yang sangat minim yaitu
satu kali dalam seminggu. Hal ini menjadi dasar peneliti memberikan
treatment kepada anak dengan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran yang
menarik, menyenangkan, dan memotivasi. Pembelajaran dengan melalui
kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memunculkan ide-ide kreatif
anak dalam menghasilkan sebuah karya. Kegiatan dalam penelitian ini
dilakukan melalui drawing activity yang mencakup kegiatan menggambar
dengan crayon, serta menggambar dengan pasta kreatif .
Tindakan dalam penelitian ini melalui suatu siklus. Tahapan dalam satu
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tahapan
dalam perencanaan yaitu tahapan dalam menyusun pembelajaran yang akan
dilakukan dalam kegiatan sehari, menetapkan materi, menyusun skenario,
menyiakan media, menyusun alat evaluasi, menyusun instrumen tahap
pelaksanaan. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah
dibuat, peneliti mengobservasi selama proses pembelajaran, dan guru melakukan
refleksi dengan menganalisis proses dan hasil belajar anak.
Jika tindakan awal hasil yang diperoleh belum sesuai mencapai target
maka dapat diadakan perbaikan dalam siklus II. Siklus II merupakan pengulangan
27
Menggunakan kegiatan
menggambar bebas
maka daya imajinasi Siklus I
Tindakan anak akan berkembang,
karena suasana
pembelajaran yang
menyenangkan dan Siklus II
Kreativitas menggambar
Kondisi akhir Siklus N
anak diduga dapat
meningkat
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah Menggambar Bebas yang
dilakukan dapat meningkatkan kreativitas menggambar anak kelompok B TK
Prahesti Manjung Montong Tuban tahun ajaran 2020/2021.
29
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan dengan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.1 Menurut Suharsimi ada beberapa ahli yang mengemukakan penelitian
tindakan dengan bagan yang berbeda, akan tetapi garis besarnya sama, antara
lain: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan/ pelaksanaan (action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan/pengamatan
(observation and evaluation) dalam melakukan kegiatan refleksi (reflecting) dan
seterusnya sampai perbaikan peningkatan yang diharapkan tercapai kriteria
keberhasilan.
1. Pendekatan Penelitian
Dengan menggunakan salah satu prinsip dari PTK yaitu adanya kesadaran
diri untuk memperbaiki kinerja,peneliti bertujuan meningkatkan kreativitas anak
usia dini melalui menggambar bebas.Karena semula anak –anak masih selalu
merasa tidak bisa dan tidak percaya diri saat melakukan kegiatan
menggambar,khususnya saat menggambar bebas. Itu karena, anak-anak biasanya
melakukan kegiatan menggambar dengan meniru satu obyek didepanya,jadi anak-
anak tidak bisa mengungkan perasaan kreativitasnya melalui satu gambar yang
wujud.Jadi, dengan menggunakan media pasta kreatif dan kertas HVS maupun
buku gambar, siswa kelas B di TK PRAHESTI Manjung kecamatan Montong
Kabupaten Tuban ,diharapka anak-anak bisa lebih kreatif lagi dalam
menampilkan kreativitasnya melalui bentuk gambar.
30
aanak yang unik dan berbeda-beda, anak juga harus diajak berkomunikasi dengan
baik (tinggi) 2 subjek yang kemampuan yang kemampuan sedang dan 2 subjek
dengan kemapuan rendah (kurang tinggi).Untuk memilih 6 subjek tersebut
peneliti berkomunikasi dengan guru gambar kelas B TK Prahesti Manjung dan
memperoleh siswa yang sudah dikelompokkan menurut kreativitasnya dalam
table berikut.
Tabel 3.2 Pengembangan 6 subjek
NO Nama Siswa Kelompok
1 Ailsa Tinggi
2 Bunga Tinggi
3 Rudin Sedang
4 Renata Sedang
5 Doni Rendah
6 Rega Rendah
2. Tempat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Tk Prahesti Manjung Montong
Tuban, tempat peneliti melakukan penelitian, sehingga terlibat langsung dalam
proses pembelajaran. Peneliti juga dapat mencermati dan berbagai permasalahan
yang muncul dalam pembelajaran. Sehingga tujuan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kreativitaas pada anak dapat tercapai.
3. Waktu penelitian Perbaikan Pembelajaran
Peneliti tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 12 oktober sampai
12 Nopember tahun 2020 semester I tahun ajaran 2020/2021.
Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Oktober Nopember
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. a. Indentifikasi Masalah ✓
b. b. Penyusunan Instrumen ✓
c. c. Desain Pembelajaran ✓
2. Tahap Pelaksanaan
32
Melaksanakan KBM ✓
Observasi ✓
Evaluasi dan Refleksi ✓
3. Tahap P enyusunan laporan
Penyusunan laporan ✓
Perevisian ✓
Penyusun Draf akhir ✓
C. Siklus Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus membahas tentanng tema dan sub tema dalam kegiatan menggambar
bebas.Masing-masing ssiklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Prosedur penelitian ini secara garis besar dapat dijelaskan dengan
skema berikut ini :
33
perecanaan
refleksi
Siklus 1 pelaksanaan
pengamatan
pelaksanaan
refleksi Siklus II
pengamatan
penilaian menggunakan hasil karya misalnya gambar tanaman yang telah di buat
oleh anak, hasil mewarnai gambar buah di buku LKA anak, dan hasil saat
memegang kasar tidak nya kulit buah tersebut.
Ada beberapa hal yang harus di pertimbangkan seorang guru dalam
menilai menggunakan hasil karya anak. Penilian menggunakan hasil karya anak,
bukan di nilai dari bagus atau tidaknya hasil pekerjaan yang telah anak lakukan.
Hasil penilaian menggunakan hasil karya yang di maksud adalah kegiatan
menganalisis kemajuan terhadap perkembangan seorang anak.
e. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan
langsung tentang sikap, dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa
yang muncul secara instan). Catatan anekdot bisa di artikan sebagai catatan
khusus yang merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang di tampilkan oleh
anak dalam situasi khusus. Catatan anekdot di tulis secatra singkat. Catatan
anekdot menjelaskan sesuatu yang terjadi, sesuatu yang di lihat, di dengar dan
menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi. Keuntungan dalam penggunaan
catatan anekdot adalah :
1. Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja
terhadap suatu hal yang di lihatnya.
2. Peneliti dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian
berlangsung.
3. Peneliti dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan
perilaku yang lain.
f. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara melihat atau
mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Dokumentasi dapat juga di artikan
dengan cara mencari sebuah data dengan melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen-dokumen. Dokumentasi yang akan di gunakan pada penelitian ini
berupa foto proses pelaksanaan kegiatan pengembangan Kreatifitas anak TK
Kelompok B melalui metode karya wisata dari setiap siklus. Pembuktian
(Examining) di lakukan dengan bukti-bukti dokumenter yang antara lain:
38
1. Dokumen Arsip
2. Jurnal
3. Peta
4. Catatan Lapangan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantuyang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Menurut Arikunto (2006) instrument penelitian merupakan
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah di olah.
Berdasarkan permasalahan dan tujuan, penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran tingkat perkembangan kreativitas pada anak usia dini dan
pengembangan perwujudan dari sebuah bakat dan imajinasi yang dimiliki oleh
setiap anak. Maka untuk itulah disusun instrumen untuk mengungkapkan
gambaran perkembangan kreativitas anak usia dini.
Pengembangan instrumen penelitian dimaksudkan untuk menelaah
kondisi pengembangan yang ada di sekolah dan dimaksudkan untuk
pengembangan kemampuan kreativitas anak usia dini. Oleh karena itu
dikembangkan instrumen penelitian dengan mengacu pada kisi-kisi penelitian.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi.
kualitatif. ).Data-data tersebut dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua
untuk dibandingkan perolehan rata-ratanya.Hasil perhitungan dikonsultasikan
dengan tabel kriteria deskriptif persentasi yang dikelompokkan dalam empat
kategori yaitu BB (belum berkembang ) ,MB (mulai berkembang ),BSH (bisa
sesuai harapan ) ,BSB ( berkembang sangat baik ).
keseluruhan data-data yang sebelumnya telah di dapatkan oleh peneliti
dari instrumen penelitian tentang Kreatifitas anak, di gabungkan dengan data-data
pendukung lainnya. Data pendukung yang di maksud seperti data observasi,
unjuk kerja, skala capaian perkembangan anak, hasil karya, catatan anekdot, dan
dokumentasi. Analisis data hasil observasi kegiatan menggambar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak dapat di lakukan dengan cara melihat skala
perkembangan dan melihat rubrik penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.5
Skala Capaian Perkembangan Anak
Jumlah Bintang Capaian perkembangan Skala
kemampuan Anak melalui metode
karya wisata
BB= Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas.
MB=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas dengan bantuan
guru
BSH=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas secara mandiri
BSB=Anak mampu memahami
penjelasan tentang kegiatan
menggambar bebas secara mandiri
dan mampu membuktikan nya melalui
karya dalam sebuah gambar .
40
G. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran menggambar bebas dengan menggunakan
media kertas HVS dan pasta kreatif yang biasa dikreasikan dengan tangan dan
jari-jari anak berhasil meningkatkan semangat dalam meningkatkan kreativitas
anak melalui menggambar bebas.
Kriteria dari keberhasilan penelitian di lihat dari indikator proses dan
indikator hasil dari kegiatan menggambar bebas untuk meningkatkan Kreatifitas
anak.
a) Kriteria Keberhasilan Penilaian
1. Anak mampu memahami penjelasan guru tentang kegiatan menggambar
bebas.
2. Anak mampu mewujudkan bakat mereka melalui menggambar bebas.
3. Anak mampu mengembangkanimajinasi mereka melalui menggambar.
Sebuah Penilaian di katakan berhasil apabila 80 % kemampuan anak
Kelompok B Tk Prahesti dapat meningkat melalui Menggambar bebas.
b) Langkah Penelitian Ketika Penelitian Belum Berhasil
Langkah yang dapat peneliti lakukan apabila penelitiannya belum
mencapai target keberhasilan 80 %, dari kegiatan mengganbar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak maka peneliti perlu merencanakan sebuah langkah
untuk mencapai target ketuntasan melalui sebuah siklus. Siklus yang di maksud
adalah suatu cara yang dapat di gunakan untuk pengukuran keberhasilan suatu
metode untuk pengembangan Kreatifitas anak. Siklus tersebut minimal dua
siklus.
c) Keberhasilan Proses Pada Metode Pembelajaran Menggambar bebas
Untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak
Keberhasilan penerapan metode pembelajaran menggambar bebas untuk
meningkatkan Kreatifitas anak, di katakan berhasil apabila anak-anak kelompok
B, dapat memahami dalam dan melakukan apa yang guru berikan. Keberhasilan
pada kegiatan menggambar bebas untuk meningkatkan Kreatifitas anak, dapat di
lihat ketika anak-anak dapat melakukan kegiatan menggambar bebas secara
mandiri tanpa bantuan orang lain maupun bantuan guru. Kriteria keberhasilan di
sini adalah keberhasilan pada presentase 80 %. Angka 80 % sama dengan poin
41
bintang 4 dengan nilai BSB yang artinya anak mampu melakukan kegiatan
menggambar bebas secara mandiri dan mampu bekerja sama dengan temannya.
d) Keberhasilan Hasil
Keberhasilan hasil dalam kegiatan menggambar bebas untuk
meningkatkan kemampuan anak dikatakan telah berhasil dan sesui denga kriteria
jika,presentase anak yang telah berhasil melakukan kegiatan menggambar bebas
secara mandiri mencapai 80%dari jumlah 21 anak.Bila dihitung keberhasilan
menggambar bebas yang dimaksud adalah 17 orang anak yang mampu
melakukan kegiatan menggambar bebas dan 4 orang anak yang masih melakukan
kegiatan menggambar bebas tapi menggunakan bantuan dari teman maupun dari
guru. Keberhasilan hasil yang dimaksud adalah keberhasilan pencapaian anak
dalam kegiatan menggambar bebas mulai siklus 1sampai siklus berikutnya.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di TK Prahesti Manjung Montong Tuban. . Kelas
yang dijadikan subjek penelitian ini adalah kelompok B1 yang berjumlah 21 anak
yaitu terdiri dari 15 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Kolaborator dalam
penelitian ini adalah dengan ibu Titik Suharning
2. Deskripsi Pra Siklus/Sebelum Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada kelompok B yang berjumlah
21 anak, terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan 6 peserta didik perempuan.
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan peneliti melakukan observasi
pada anak didik guna mengamati kondisi awal hasil belajar anak didik dalam
meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Selama proses
pembelajaran peneliti mengamati kegiatan anak saat pembelajaran kreativitas
menggambar. Data hasil observasi meningkatkan kreativitas anak melalui
aktivitas menggambar adalah sebagai berikut:
Berdasarkan tabel diatas, hasil lembar observasi kondisi awal dapat dilihat
dalam grafik dibawah ini:
Grafik Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Kreativitas Aktivitas
Menggambar Anak (Pra-Siklus) Hasil rekapitulasi observasi kondisi awal
Kreativitas anak melalui aktivitas menggambar pada kelompok B di TK Prahesti
dengan kategori baik sejumlah 5 anak atau 26,67%, kategori cukup sejumlah 7
anak atau 26,67%, dan kategori kurang sejumlah 9 anak atau 46,66%. Oleh
karena itu, belum mencapai target yang diinginkan sehingga perlu diadakan
upaya untuk meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar pada
kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban tahun ajaran 2020/2021
3. Deskripsi Hasil Siklus I
Kegiatan pada siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada
tanggal 12 Oktober 2020, 14 Oktober 2020, dan 16 Oktoberl 2020.
kondisi awal
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
siklus 1 siklus 2 Category 3 Category 4
a) Perencanaan
Pada perencanaan tindakan kelas pada siklus I, peneliti terlebih dahulu
membuat RPPM dan RPPH yang telah disetujui oleh kepala sekolah TK Prahesti.
Dalam RPPM dan RPPH terdapat pembelajaran yang mampu meningkatkan
kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Kegiatan dilaksanakan di dalam
44
kelas dengan menggunakan media yang sudah disiapkan guna membantu anak
dalam menerima pembelajaran aktivitas menggambar dengan menyenangkan dan
suka ria. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Kegiatan awal
Anak-anak berbaris diluar kelas, membentuk barisanr, dan berhitung.
Kemudian anak-anak masuk kedalam kelas duduk bersamaan dilanjutkan
dengan berdo’a, hafalan surat pendek, melakukan beberapa variasi tepuk,
menyanyi, serta pembiasaan.
2) Kegiatan Inti
Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan kegiatan inti, peneliti menyambut
anak untuk bermain di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan adalah
penjelasan gagasan main dengan media dan tempat serta aturan main.
Sebelum dimulai guru menjelaskan aturan main kemudian anak bermain
dengan yang dipilihnya, setelah bermain anak membereskan media yang
sudah digunakan.
3) Istirahat (Makan dan minum)
Setelah bermain anak bergantian cuci tangan, berdo’a sebelum makan,
makan dan minum dengan bekal yang telah dibawa, kemudian berdo’a
setelah makan, dan membereskan makanan.
4) Kegiatan Penutup
Kegiatan dilakukan setelah makan dan minum duduk melingkar di dalam
kelas untuk recalling, informasi sebelum pulang, kemudian berdo’a pulang.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I untuk meningkatkan kreativitas anak
melalui aktivitas menggambar pada kelompok B di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban berpedoman pada rencana dan langkah-langkah pembelajaran
dalam meningkatkan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar. Penelitian
ini dilakukan tiga kali pertemuan.
Siklus I
1) Pertemuan pertama (senin, 12 Oktober 2020)
Pada pertemuan pertama, peneliti menyiapkan peralatan untuk menggambar
diatas kertas HVS, pensil, pensil warna, dan crayon. Kegiatan menggambar
45
diatas kertas HVS ini dilakukan secara berkelompok, yaitu satu kertas HVS
untuk tiga anak. Guru menggunakan buku atau bergambar untuk bercerita
kepada anak agar nantinya dari cerita itu dapat memberikan stimulus pada
anak pada kegiatan aktivitas menggambar pada pertemuan pertama. Masuk
ke proses kegiatan belajar mengajar yang dimulai dari pijakan awal sampai
kegiatan inti. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat pijakan awal yaitu,
mengucap salam dan menyapa anak, menggunakan apersepsi sesuai tema dan
melakukan gerakan olahraga sebelum bermain untuk meningkatkan semangat
anak. Setelah selesai melakukan pijakan awal, guru menjelaskan kegiatan
main pada anakanak sesuai tema pada saat itu yaitu tanaman dan RPPH yang
telah disiapkan diantaranya mengenai menggambar sesuai imajinasi anak di
atas kertas HVS. Saat kegiatan aktivitas menggambar diatas kertas manila
yaitu dengan menggambar bebas anak-anak tampak ada yang bingung dan
ada yang kesulitan karena bagi mereka menggambar bebas adalah hal baru
bagi mereka. Ada anak yang sudah mulai menggambar dan ada anak yang
masih bingung untuk menggambar. Selama kegiatan berlangsung guru
bersama dengan kolaborator mengamati, melakukan pencatatan apabila
diperlukan. Hasil kegiatan dari kegiatan aktivitas menggambar pada siklus I
pertemuan pertama menyimpulkan bahwa kemampuan dalam aktivitas
menggambar mendapat kategori baik ada 5 anak dengan perolehan 26,67%,
kategori cukup ada 7 anak 26,67%, dan kategori kurang ada 9 anak 46,66%.
2) Pertemuan kedua (Rabu, 14 Oktober 2020)
Pada pertemuan kedua, peneliti mengulang materi yang telah dilakukan saat
pertemuan pertama. Pada pertemuan ini tindakan menggambar menggunakan
jari tangan diatas kertas HVS ini dilakukan dua kali pertemuan dengan tujuan
untuk meningkatkan kreativitas anak sebelumnya karena kegiatan aktivitas
menggambar menggunakan jari tangan ini baru pertama kali dilakukan.
Kegiatan menggambar menggunakan jari tangan ini berbeda dengan finger
painting. Pada kegiatan ini anak-anak menggambar menggunakan jari tangan
bukan menggunakan telapak tangan yaitu sebagai pengganti pensil atau
crayon. Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai guru menyiapkan alat
dan media yang akan digunakan dalam kegiatan aktivitas menggambar, yaitu
46
kertas HVS, pasta kreatif yang sudah diletakkan pada wadah, lap, air untuk
mencuci tangan, dan Koran bekas untuk alas. Saat pijakan awal guru
mengkondisikan anak, dan bernyanyi sebelum kegiatan inti. Kemudian
masuk kegiatan inti, sebelumnya guru menjelaskan contoh bagaimana cara
menggambar menggunakan jari, kemudian guru menjelaskan cara menjaga
baju agar tidak kotor, dan cara menjaga gambar agar tidak kotor juga.
Kemudian anak diberikan kesempatan untuk bertanya yang berkaitan dengan
kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian anak diberi kebebasan untuk
menggambar dan tetap diarahkan pada tema saat itu yaitu alam semesta. Saat
kegiatan aktivitas menggambar berlangsung guru mengobservasi anak dan
berkeliling menanyakan apa yang sedang dilakukan oleh anak. Kegiatan
selesai dan guru memberikan penguatan berkaitan pembelajaran yang telah
berlangsung dan mengucapkan salam. Hasil dari siklus I pertemuan kedua
dapat dijabarkan sebagai berikut, anak yang mendapat kategori baik ada 14
anak 53,34%, kategori cukup ada 5 anak 33,33%, dan kategori kurang ada 2
anak 13,33%.
3) Pertemuan ketiga (16 Oktober 2020)
Pertemuan ketiga masih menggunakan aktivitas menggambar yang sama
yaitu aktivitas menggambar menggunakan pasta kreatif diatas kertas HVS.
Peneliti menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. masuk ke proses kegiatan belajar mengajar. Saat pijakan awal
guru mengkondisikan anak dengan menyapa anak dan bernyanyi bersama
dan memberikan apersepsi kepada anak mengenai tema yang akan dibahas.
Kemudian masuk kegiatan inti, guru melakukan diskusi dan Tanya jawab
mengenai tema yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya untuk
mengetahui seberapa jauh pemahaman anak mengenai tema. Setelah kegiatan
tanya jawab kemudian guru mempersilahkan anak-anak untuk melakukan
kegiatan bermain diantaranya aktivitas menggambar menggunakan pasta
kreatif diatas kertas HVS. Pertemuan ketiga dalam siklus ini anak-anak mulai
mandiri saat melakukan aktivitas menggambar menggunakan pasta kreatif.
Ifa,ailsa,dan bunga senang sekali sudah bisa menggambar menggunakan jari
tangan, dia bebas memilih warna sesuai yang dia inginkan. Setelah semua
47
pada pertemuan ketiga ada 4 anak 26,67%. Dan kategori kurang pada pertemuan I
ada 2 anak 13,33%, pertemuan II ada 2 anak 13,33%, dan pertemuan III ada 2
anak 13,33%.,
c) Observasi
Observasi dilaksanakan secara bersamaan dengan proses belajar mengajar.
Tahap observasi siklus I yang dilakukan saat proses belajar mengajar
berlangsung. Sehingga peneliti dapat melihat aktivitas anak secara langsung
saat berinteraksi dengan guru dalam mendengarkan materi yang disampaikan
dan interaksi anak dengan teman ketika melakukan kegiatan belajar.
d) Refleksi
Setelah melakukan penelitian siklus I dalam tiga kali pertemuan didapatkan
peningkatan kemampuan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar anak
yaitu berjumlah 9 anak dengan perolehan persentase 60%. Perubahan yang
dilakukan anak setelah melakukan kegiatan aktivitas menggambar diatas
kertas manila dan melalui media pasta kreatif menggunakan jari tangan
menunjukkan bahwa anak mulai dapat mengemukakan idenya untuk
mengekspresikan hasil karyanya berupa gambaran, mulai mampu
menghasilkan gambar dengan idenya sendiri, mulai mampu menyampaikan
idenya tentang gambar yang dibuatnya sesuai imajinasinya secara detail.
Anak yang belum meningkat disebabkan karena sebagian anak masih belum
dapat mengungkapkan idenya sendiri untuk direalisasikan dalam sebuah
karya dalam bentuk gambar, serta adanya rasa takut mencoba untuk
menggambar sesuai imajinasinya sendiri. Guru juga harus lebih kreatif dalam
menarik perhatian anak agar anak dapat lebih focus dalam memperhatikan
guru. Penelitian dalam tahapan ini belum mencapai indikator keberhasilan
yang diinginkan, sehingga perlu diadakan siklus selanjutnya.
4. Deskripsi Siklus 2
Hasil Siklus 2 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan
pada tanggal 19 Oktober 2020, 21 Oktober 2020, dan 23 Oktober 2020 oleh
peneliti. Adapun persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:
49
a) Perencanaan Tindakan
Pada perencanaan tindakan kelas pada siklus II, peneliti terlebih dahulu
membuat RPPM dan RPPH yang telah disetujui oleh kepala TK Praheti. dalam
RPPM dan RPPH terdapat pembelajaran yang mampu meningkatkan kreativitas
anak melalui aktivitas menggambar. Kegiatan dilaksanakan di dalam kelas
dengan menggunakan media yang sudah disiapkan guna membantu anak dalam
menerima pembelajaran aktivitas menggambar dengan menyenangkan dan suka
ria. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain
1) Kegiatan Pembukaan
Kegiatan awal anak-anak berbaris diluar kelas, membacakan ikrar, dan
berhitung. Kemudian anak-anak masuk kedalam kelas duduk melingkar
bersamaan dilanjutkan dengan berdo’an, hafalan surat pendek, melakukan
beberapa tepuk, menyanyi, serta pembiasaan.
2) Kegiatan Inti
Setelah kegiatan awal selesai dilanjutkan kegiatan inti, peneliti menyambut
anak untuk bermain di dalam kelas. Kegiatan yang dilakukan adalah
penjelasan gagasan main dengan media dan tempat serta aturan main.
Sebelum dimulai guru menjelaskan aturan main kemudian anak bermain
dengan yang dipilihnya, setelah bermain anak membereskan media yang
sudah digunakan.
3) Istirahat (Makan dan minum)
Setelah bermain anak bergantian cuci tangan, berdo’a sebelum makan,makan
dan minum dengan bekal yang telah dibawa, kemudian berdo’a setelah
makan, dan membereskan makanan.
4) Kegiatan Penutup
Kegiatan dilakukan setelah makan dan minum duduk melingkar di dalam
kelas untuk recalling, informasi sebelum pulang, kemudian berdo’a pulang.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II untuk meningkatkan kreativitas anak
melalui aktivitas menggambar pada anak kelompok B di TK Prahesti Manjung
Montong Tuban berpedoman pada rencana dan langkah-langkah pembelajaran
50
merangsang imajinasi anak. Hal ini dapat dilihat dari data keberhasilan anak pada
siklus II. Anak mampu menggambar menggunakan jari-jari tangan dengan
menggunakan pasta kreatif sesuai apa yang ada pada imajinasi anak.
Sedangkan pada siklus I anak masih asing dengan pasta kreatif sebagai
media pembelajaran. Pada siklus II anak sudah focus, dan mampu menuangkan
idenya melalui gambar dan berani bercerita tentang gambar yang sudah
dibuatnya. Pada siklus II guru mampu mengajak anak untuk bersemangat dalam
mengikuti kegiatan aktivitas menggambar, sehingga sebagian besar anak mampu
mengikuti dengan baik dan bersemangat sekali mengikuti kegiatan aktivitas
menggambar dengan hasil maksimal.
Berdasarkan hasil observasi siklus II, dari 21 anak terdapat 1 anak yang
sudah mencapai ketuntasan sebesar 86,67%. Jadi sesuai presentasenya sudah
mencapai indikator keberhasilan. Siklus I Dan Siklus II Indikator Keterangan
Kondisi awal Siklus I Siklus II 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif (Mengembangkan hasil karyanya dan berkreasi menggunakan berbagai
media Baik 26,67% 60% 86,67% Cukup 26,67% 26,67% 13,33% Kurang 46,66%
13,33% 0%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
aktivitas menggambar yang dilakukan melalui menggambar diatas kertas manila,
dan menggambar dengan jari tangan diatas kertas HVS, dapat meningkatkan
kreativitas anak pada kelompok B TK Prahesti Manjung Montong Tuban.
Kreativitas yang tampak meliputi 4 aspek yaitu kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi. Peningkatan kreativitas anak
melalui beberapa tahapan yaitu melalui dorongan, memberikan motivasi,
memberikan hadiah atau reward, menirukan dan akhirnya dapat membuat gambar
yang berbeda sebagai hasil pemikiran anak itu sendiri. Kreativitas tersebut
ditunjukkan dengan pendapatan skor dengan kategori baik sebelum tindakan
dilakukan mencapai 48,75 %, meningkat menjadi 61, 87% pada tindakan siklus I,
dan meningkat menjadi 84,80 % pada siklus II.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti menyampaikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi anak
Dengan adanya kegiatan aktivitas menggambar diharapkan dapat
meningkatkan kreativitas anak. .
2. Bagi guru
Aktivitas menggambar dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kreativitas anak. peneliti menemukan bahwa media yang
bervariasi dapat meningkatkan kreativitas, karena menarik perhatian anak
dan membuat anak senang. Hendaknya menggunakan media yang lebih
variasi agar anak semakin kreatif.
3. Bagi sekolah,
Sebagai tempat pembelajaran anak disusun sedemikian rupa demi
kenyamanan dan dapat menyediakan media yang diperlukan dalam upaya
pendekatan peningkatan kreativitas anak melalui aktivitas menggambar.
56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
60
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
YATIANA
NIM. 837402826
61
Kepada
Kepala UPBJJ- UT Surabaya
Di Surabaya
SURAT PERNYATAAN
Lampiran 2
Siklus : Pertama
Tema : Alam semesta
Kelompok : B
Tanggal : 12 s/d 16 oktober 2020
Identifikasi Masalah :
1. Kegiatan menggambar bebas masih menunjukan hasil yang belum sesuai
harapan
2. Sebagian anak masih enggan dalam kegiatan kreatfitas menggambar.
3. Saat disuruh maju didepan, masih banyak anak yang malu dan tidak percaya
diri
4. Saat kegiatan pengenalan dilingkungan sekitar anak, banyak anak yang
masih berlarian dan cenderung mengganggu anak yang lain
Analisis Masalah :
Kurangnya pengalaman dalam menyampaikan pengalaman baik itu
melalui berceita ataupun menggambar bebas. penyebab masalah tersebut adalah
kerena kurangnya motivasi pada diri anak, baik itu motivasi dari orangtua atau
guru anak . karena bagaimanapun guru sebaiknya memberikan peluang waktu
bagi anak untuk mengenal lebih dalam tentang lingkungan yang ada disekitar
anak.
64
Rumusan Masalah :
Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dan pengalaman anak melalui
kegiatan menggambar bebas di TK Prahesti?
Rencana Kegiatan
RKH Pembukaan Inti Penutup
1
Ke Menyanyikan lagu Mewarnai bebas Menyebutkan
Naik ke puncak gambar gunung dan berbagai gejala
gunung sekitarnya alam
2 Menyanyikan lagu Menggambar sungai Menyebutkan
kodok ngorek dengan jari (finger binatang sungai
painting)
3 Menyenyikan lagu Membedakan bentuk Menyebutkan
pemandangan daun bagian –bagian
pohon
4 Menyanyikan lagu Menempel kertas Menyebutkan
pelangi warna pada gambar warna pelangi
pelangi
5 Menyanyikan lagu Finger painting Menyebutkan jenis
lihat kebunku membuat gambar dan warna bunga
bebas bunga
65
• Diskusi
informasi
untuk
kegiatan
besuk
• SOP pulang
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR
ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
/SUMBER
DAN KAREKTER MENGAJAR METODE
BELAJAR ALAT HASIL
PENGEMBAGAN/
➢ MATERI ALAT
Mempercayai o Religius - SOP penyambutan o Bercakap- o Buku o Observasi o Anak
adanya Tuhan o Tanggung - Bersalaman dengan Guru cakap Gambar o Unjuk mampu
melalui jawab o Bercerita o Pasta kerja berdoa
ciptaanNya ( o Cerdas KEGIATAN AWAL o Tanya jawab o Krayon o Penugasan sebelun
NAM 1.1) o Ingin tahu (30 menit ) o Pemberian o Hasil dan
➢ Mengenal o Kreatif - Salam, berdoa tugas karya sesudah
berbagai karya o Disiplin - Absen o Demonterasi o Observasi kegiatan
seni (SN 3.15- o Mandiri - menyanyikan lagu belajar
4.15) “Kodok ngorek”
➢ Menunjukan - Melakukan gerakan o Anak
kemampuan - Tepuk irama mampu
berbahasa - Bercerita tentang menyebut
72
KEGIATAN AKHIR
(30 menit)
- Menyebutkan berbagai
gejala alam
- Diskusi informasi
untuk kegiatan besuk
- SOP pulang
- SOP penyambutan
- Bersalaman dengan Guru
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR
KEGIATAN ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER
MENGAJAR BELAJAR ALAT HASIL
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ✓ SOP penyambutan ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung ✓ Bersalaman cakap gambar ➢ Unjuk berdoa sebelun
melalui ciptaanNya ( jawab dengan Guru ➢ Bercerita ➢ Pasta kerja dan sesudah
➢ Tanya jawab ➢ Gambar ➢ Penugasan kegiatan belajar
NAM 1.1) ➢ Cerdas
➢ Pemberian daun ➢ Hasil karya ➢ Anak mampu
➢ Mengenal berbagai ➢ Ingin tahu KEGIATAN tugas ➢ Krayon menyebut benda
karya seni (SN 3.15- ➢ Kreatif AWAL (30 menit ) ➢ Demonstrasi ➢ Observasi alam ciptaan
4.15) ➢ disiplin ✓ Salam, berdoa, Tuhan
➢ Menunjukan ➢ Mandiri Absen ➢ Anak manpu
kemampuan ✓ Membaca kalimat Membedakan
berbahasa reseptif ( B toyyibah bentuk daun
➢ Anak manpu
3.10-4.10 ) ✓ Menyanyikan lagu
berkreasi dengan
➢ Mengenal benda pemandangan warna krayon
alam dilingkungan sambil tepuk
sekitar (K 3.6-4.6 ) tangan
➢ Mengenal anggota ✓ Bercerita tentang
78
ISTIRAHAT (30
MENIT )
✓ Cuci tangan
setelah kegiatan
✓ SOP makan bekal
KEGIATAN
AKHIR (30 menit )
✓ Menyebutkan
berbagai gejala
alam
✓ Diskusi informasi
untuk kegiatan
besuk
79
✓ SOP pulang
✓ SOP penyambutan
✓ Bersalaman
dengan Guru
SKENARIO PERBAIKAN
3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar bebas
pohon
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam pohon
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR
ALAT PENILAIAN
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER MENGAJAR ALAT HASIL
BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Menghargai diri ➢ Religius - SOP penyambutan - Bercakap - Gambar - Observasi - Anak mampu
sendiri, orang lain, ➢ Tanggung - Bersalaman dengan cakap sungai - Unjuk berdoa
dan lingkungan jawab Guru - Bercerita - Krayon kerja sebelun dan
sekitar sebagai rasa ➢ Cerdas - Tanya jawab - Penuga- sesudah
syukur kepada Tuhan ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL (30 - Pemberian san kegiatan
(NAM 1.2) ➢ Kreatif menit ) tugas - Hasil belajar
➢ Mengenal berbagai ➢ disiplin - Salam, berdoa, Absen - demonterasi karya - Anak mampu
karya seni (SN 3.15- ➢ Mandiri - Menyanyikan lagu - Observasi Menyebut
4.15) “pelangi” benda alam
- Bercerita tentang ciptaan
sebab adanya Pelangi Tuhan
84
ISTIRAHAT (30
MENIT)
- Cuci tangan setelah
kegiatan
- SOP makan bekal
85
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT HASIL
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mengenal kegiatan ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap - Buku - Observas - Anak mampu
beribadah sehari-hari ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap Gambar - Unjuk berdoa
(NAM 3.1-4.1) jawab Guru ➢ Bercerita - Krayon kerja sebelun dan
➢ Mengenal berbagai karya ➢ Cerdas KEGIATAN AWAL ➢ Tanya jawab - Pasta - Penugasa sesudah
seni (SN 3.15) ➢ Ingin tahu (30 menit) ➢ Pemberian - Bunga - Hasil karya kegiatan
➢ Menunjukan kemampuan ➢ Kreatif ➢ Salam, berdoa tugas belajar
➢ Keaksaran awal dalam ➢ Disiplin ➢ Absen ➢ Demonterasi - Anakmampu
berbagai bentuk karya ➢ Mandiri ➢ Membaca surat pendek Menyebut
(KOG 3.12-4.12) ➢ Menyanyikan lagu benda alam
➢ Mengenal benda alam ➢ “Lihat kebunku” ciptaan Tuhan
dilingkungan sekitar - Anak mampu
(KOG 3.6-4.6) Menyebutkan
90
ISTIRAHAT (30
MENIT )
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal
91
KEGIATAN AKHIR
(30 menit)
➢ Menyebutkan berbagai
gejala alam
➢ Diskusi informasi
➢ untuk kegiatan besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP penyambutan
➢ Bersalaman dengan
Guru
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
Siklus : Kedua
Tema : Alam semesta
Kelompok :B
Tanggal : 19 s/d 23 Oktober 2020
Identifikasi masalah :
1. Sebagian besar anak masih kurang berinteraksi dengan lingkungan,sehingga
anak masih ragu menyampaikan imajinasi nya melalui menggambar bebas
2. Rasa tidak percaya diri anak saat menggambar tanpa adanya obyek yang jelas
di depanya
3. Kurangnya motivasi dari guru dan orang tua dalam memperkenalkan
kreativitas menggambar bebas bagi anak
4. Volume waktu yang kurang untuk memperkenalkan anak pada lingkungan di
sekitar mereka
5.
Analisis masalah :
Anak merasa tidak mampu dan merasa tidak bisa saat guru memberikan
kegiatan menggambar, khususnya dalam menggambar bebas, karena bagi mereka
menggambar harus ada obyek yang terlihat jelas di depannya. Penyebab masalah
tersebut adalah karena Volume waktu yang masih kurang saat pengenalan anak
terhadap lingkungan mereka ,serta cara penyampaian informasi yang kurang
serta topic yang kurang di minati anak. penyebab masalah tersebut adalah kerena
kurangnya motivasi pada diri anak, baik itu motivasi dari orangtua atau guru
anak. karena bagaimanapun guru sebaiknya memberikan peluang waktu bagi
anak untuk menggenal lebih dalam tentang lingkungan yang ada disekitar anak
96
Rumusan Masalah :
Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri dalam berkreatifitas dan
menyampaikan pengalaman anak melalui kegiatan menggambar bebas di TK
Prahesti?
Rencana Kegiatan 2
RKH Pembukaan Inti Penutup
1
Ke Menyanyikan lagu Menggambar bebas Menyebutkan manfaat
selamat pagi tanaman buah buah-buahan
INDIKATOR PENILAIAN
ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN KEGIATAN BELAJAR
METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER MENGAJAR ALAT HASIL
BELAJAR
MATERI
➢ Mempercayai ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Gambar ➢ Unjuk ➢ Unjuk ➢ Anak mampu
➢ Religius
adanya Tuhan penyambutan ➢ cakap gunung kerja kerja berdoa
➢ Kreatif
melalui ciptaanNya ➢ Bersalaman ➢ Tanya ➢ Krayon ➢ Penugasan ➢ Penugasan sebelun dan
➢ Tanggung
(NAM 1.1) dengan Guru jawab ➢ Pensil ➢ Hasil ➢ Hasil sesudah
jawab
➢ Mengenal berbagai ➢ Pemberian ➢ Penghapus karya karya kegiatan
➢ Cerdas
karya aktifitas seni KEGIATAN ➢ tugas ➢ Observasi ➢ Observasi ➢ Anak
➢ Ingin tahu
(SN 3.15-4.15) AWAL (30 menit) ➢ Demontrasi mengetahui
➢ Disiplin
➢ Memiliki perilaku ➢ Salam , berdoa Benda alam
➢ Berkarya
yang mencerminkan ➢ Menyanyikan Di sekitar nya
➢ Mandiri
kemandirian (SE lagu bebas ➢ Anak manpu
2.8) ➢ Melakukan mandiri
➢ Memiliki perilaku Gerakan dalam
yang mencerminkan meloncat mengerjakan
sikap kreaktif (K tugas
2.3) KEGIATAN ➢ Anak mampu
➢ Menunjukan INTI (60 MENIT) Menyusun
kemampuan ➢ Membawa tiga Membedakan
berbahasa reseptif jenis buah jenis-jenis
(B 3.10- 4.10) ➢ Menggambar buah
➢ Menggunakan bebas ➢ Anak manpu
anggota Tubuh ➢ Buah yang di Bersikap
untuk bawa bersama- disipin
pengembangan sama membuat
motorik kasar dan sate buah
98
KEGIATAN
AKHIR
( 30 menit )
➢ Menceritakan
manfaat buah -
buahan
➢ Diskusi
informasi
➢ untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR
PENCAPAIAN KEGIATAN ALAT PENILAIAN
PENDIDIKAN
DAN BELAJAR /SUMBER
KAREKTER METODE
PENGEMBAGAN/ MENGAJAR BELAJAR
ALAT HASIL
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung penyambutan cakap gambar ➢ Unjuk kerja berdoa sebelum
melalui jawab ➢ Bersalaman ➢ Bercerita ➢ Pasta ➢ Penugasan dan sesudah
ciptaanNya ➢ Cerdas dengan Guru ➢ Tanya ➢ Krayon ➢ Hasil karya kegiatan belajar
(NAM 1.1) ➢ Ingin tahu jawab ➢ Observasi ➢ Anakmampu
➢ Mengenal ➢ Kreatif KEGIATAN ➢ Pemberian menyebut benda
berbagai karya ➢ Disiplin AWAL (30 tugas alam ciptaan
seni (SN 3.15) ➢ Mandiri menit) ➢ Demonterasi Tuhan
➢ Menunjukan ➢ Salam , berdoa ➢ Anak manpu
kemampuan Absen Berkreasi dengan
berbahasa reseptif ➢ Menyanyi lagu kolase pada buah
(B 3.10 ) bebas
➢ Mengenal benda ➢ Melakukan
alam gerakan
dilingkungan ➢ Tepuk irama
103
ISTIRAHAT
(30 MENIT)
➢ Cuci tangan
setelah
kegiatan
➢ SOP makan
bekal
KEGIATAN
104
AKHIR(30
menit)
➢ Menyebutkan
bentuk dan
warna buah
➢ Diskusi
informasi
untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP
penyambutan
➢ Bersalaman
dengan Guru
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR
PENCAPAIAN KEGIATAN PENILAIAN
PENDIDIKAN ALAT
DAN BELAJAR
KAREKTER METODE /SUMBER ALAT HASIL
PENGEMBAGAN/ MENGAJAR
BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mempercayai ➢ Religius ➢ SOP ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi ➢ Anak mampu
adanya Tuhan ➢ Tanggung penyambutan cakap gambar ➢ Unjuk berdoa
melalui jawab ➢ Bersalaman ➢ Bercerita ➢ Pasta kerja sebelun dan
ciptaanNya ( ➢ Cerdas dengan Guru ➢ Tanya jawab ➢ Gambar ➢ Penugasan sesudah
NAM 1.1) ➢ Ingin tahu ➢ Pemberian daun ➢ Hasil karya kegiatan
➢ Mengenal ➢ Kreatif KEGIATAN tugas ➢ Krayon ➢ Observasi belajar
berbagai karya ➢ disiplin AWAL (30 ➢ Demonterasi ➢ Anakmampu
seni (SN 3.15) ➢ Mandiri menit) menyebut
➢ Menunjukan ➢ Salam, berdoa benda alam
kemampuan Absen ciptaan
berbahasa reseptif ➢ Membaca Tuhan
(B 3.10) kalimat ➢ Anak mampu
➢ Mengenal benda toyyibah berkarya
alam ➢ Menyanyikan sendiri
dilingkungan lagu “lihat
109
ISTIRAHAT
(30 MENIT )
➢ Cuci tangan
setelah
kegiatan
➢ SOP makan
bekal
110
KEGIATAN
AKHIR (30
menit)
➢ Menyebutkan
mafaat dari
berkebun
➢ Diskusi
informasi
untuk kegiatan
besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP
Penyambutan
➢ Bersalaman
dengan Guru
SKENARIO PERBAIKAN
3. Guru meminta anak untk melukis dengan jari membuat gambar bebas
pohon
4. Guru bersama menyimpulkan kegiatan
C. Kegiatan pengembangan III ( Penutup )
- Judul Kegiatan : menyebutkan macam-macam pohon
- Pengelolaan Kelas
1. Penataan ruang : posisi meja dan kursi anak seperti biasa
LEMBAR REFLEKSI
INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER HASIL
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Menghargai diri sendiri, ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap- ➢ Gambar Observasi - Anak mampu
orang lain, dan ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap sungai berdoa sebelun
lingkungan sekitar jawab Guru ➢ Bercerita ➢ Krayon Unjuk kerja dan sesudah
sebagai rasa syukur ➢ Cerdas ➢ Tanya jawab kegiatan
kepada Tuhan (NAM ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL ➢ Pemberian Penugasan belajar
1.2) ➢ Kreatif (30 menit ) tugas
➢ Mengenal berbagai ➢ Disiplin ➢ Salam, berdoa ➢ Demonterasi Hasil karya - Anakmampu
karya seni (SN 3.15) ➢ Mandiri ➢ Absen menyebut benda
➢ Menunjukan ➢ Menyanyikan lagu Observasi alam ciptaan
kemampuan berbahasa “selamat pagi” Tuhan
reseptif ( B 3.10 ) ➢ Bercerita tentang buah
➢ Memiliki perilaku yang kesukaan
mencerminkan sikap - Anak manpu
ingin tahu (KOG 2.2) KEGIATAN INTI (60 menyebutkan
➢ Memiliki perilaku yang MENIT) nama-nama buah
mencerminkan sikap ➢ Menyebutkan buah dan rasanya
kreatif (KOG 2.2) yang di sukai
➢ finger painting
tanaman buah-buahan
115
➢ Anak menghubungkan
gambar dengan - Anak manpu
bilangan berkreasi dengan
warna krayon
ISTIRAHAT (30
MENIT)
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal
KEGIATAN AKHIR
(30 menit )
➢ Menyebutkan nama-
nama buah dan rasanya
➢ Diskusi informasi
untuk kegiatan besuk
➢ SOP pulang
➢ SOP penyambutan
➢ Bersalaman dengan
Guru
SKENARIO PERBAIKAN
INDIKATOR PENILAIAN
KEGIATAN ALAT
PENCAPAIAN DAN PENDIDIKAN
BELAJAR METODE /SUMBER
PENGEMBAGAN/ KAREKTER ALAT HASIL
MENGAJAR BELAJAR
MATERI ALAT
➢ Mengenal kegiatan ➢ Religius ➢ SOP penyambutan ➢ Bercakap ➢ Buku ➢ Observasi - Anak mampu
beribadah sehari- ➢ Tanggung ➢ Bersalaman dengan cakap Gambar ➢ Unjuk berdoa sebelun
hari (NAM 3.1-4.1) jawab Guru ➢ Bercerita ➢ Krayon kerja dan sesudah
➢ Mengenal berbagai ➢ Cerdas ➢ Tanya jawab ➢ Pasta ➢ Penugasan kegiatan
karya seni (SN ➢ Ingin tahu KEGIATAN AWAL ➢ Pemberia ➢ Bunga ➢ Hasil karya belajar
3.15) ➢ Kreatif (30 menit ) Tugas
➢ Menunjukan ➢ Disiplin ➢ Salam, berdoa, Absen ➢ Demonterasi - Anakmampu
kemampuan ➢ Mandiri ➢ Membaca kalimat menyebut benda
Keaksaran awal thoyybah alam ciptaan
dalam berbagai ➢ Menyanyikan lagu Tuhan
bentuk karya (KOG “water melon”
3.12-4.12)
119
ISTIRAHAT (30
MENIT )
➢ Cuci tangan setelah
kegiatan
➢ SOP makan bekal
KEGIATAN AKHIR
(30 menit )
➢ Menyebutkan
120
SKENARIO PERBAIKAN
LEMBAR REFLEKSI
Lampiran 3
Lembar Kerja Siklus 1
125
126
SEMANGKA
127
SEMANGKA
128
Lampiran 4
Dokumentasi siklus 1
129
Dokumentasi siklus 2
130
Lampiran 5
Jurnal Bimbingan
LAPORAN
KARYA ILMIAH
Dosen Pembimbing:
Intan Maulida Qorry’ Aina, M.Pd
OLEH :
YATIANA
NIM : 837403826
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT POGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ-UT) SURABAYA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR S1 PGPAUD
132
TAHUN 2020
UPAYA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK USIA DINI MELALUI
MENGGAMBAR BEBAS DI TK PRAHESTI PADA KELOMPOK B TAHUN
2020/2021
Oleh
Yatiana
NIM 837403826
akhmadmanan1975@gmail.com
ABSTRAK
A. PENDAHULUAN l
pemecahan masalah ciri-ciri kreativitas kegiatan. Lihat dari segi proses yaitu
anak dapat diketahui melalui pengamatan sebagai suatu kemampuan untuk
terhadap perilaku anak yang berbeda membentuk kombinasi-kombinasi baru
dengan anak pada umumnya. dari dua konsep atau lebih yang sudah
Penerapan pendekatan 4 P ada dalam pikiran, Segi Produk,
(pribadi, pendorong, proses, dan produk) kreativitas adalah kemampuan untuk
dalam mengembangkan kreativitas dapat mencipta atau menghasilkan produk-
mempengaruhi perilaku anak dalam produk baru atau kombinasi dari hal
menampilkan ciri-ciri pribadi kreatif. sebelumnya yang sudah ada. Produk
Keempat segi tersebut diantaranya yaitu: tersebut bisa berupa ide-ide baru,
Segi Pribadi, kreativitas adalah hasil penemuan-penemuan baru, maupun
keunikan pribadi dalam berinteraksi teknologi baru yang memungkinkan
dengan lingkungan dan merupakan manusia dapat meningkatkan
penggambaran adanya berbagai ciri kreatifitasnya.
khusus dalam tiap individu. Cirinya Menurut Pedoman Diagnostik
antara lain berupa rasa ingin tahu Potensi Peserta Didik
mempunyai minat yang luas, berani (Depdiknas:2004:19) dalam Nurhayati
mengambil resiko, kepercayaan diri, (2011:10 ),disebutkan ciri kreativitas
tekun, dan ulet dalam mengerjakan tugas antara lain: Menunjukkan rasa ingin tahu
yang diminati. segi Pendorong, yaitu yang luar biasaMenciptakan berbagai
suatu kondisi yang memotivasi seseorang ragam dan jumlah gagasan guna
pada perilaku kreatif. Pendorong memecahkan persoalan , Sering
kreativitas ini dapat berupa hasrat yang mengajukan tanggapan yang unik dan
kuat pada diri individu dan dapat pula pintar , Berani mengambil resiko, Suka
berupa penghargaan dari orang lain mencoba Peka terhadap keindahan..
(orang tua, guru), serta tersedianya Dari beberapa ciri-ciri kreativitas
sarana dan prasarana penunjang sikap dapat disimpulkan bahwa seseorang
kreatif, Segi Proses, kreativitas adalah dikatakan kreatif bila memiliki ciri-ciri
hasil dari tahapan pengalaman seseorang diantaranya mempunyai daya imajinasi
dalam melakukan suatu pekerjaan atau kuat, mempunyai inisiatif, mempunyai
136
katakana dan cenderung didasarkan atas digambar orang tua. Ketujuh, syair
ekspresi atau reaksi emosionalnya buka gambar, yaitu gambar anak yang
berdasarkan hasil penglihatan indera bercirikan suatu gambar yang diberi
matanya. tulisan-tulisan sesuai apa yang mereka
Sedangkan ciri-ciri umum ingin tuliskan. Tulisan disitu bukan
aktivitas menggambar anak TK berupa merupakan syair yang runtut sesuai
perspektifan, yaitu gambar yang dibuat gambar.
anak biasanya menggambarkan beberapa Ada 3 tahap perkembangan anak
macam situasi atau keadaan dalam yang dapat dilihat berdasarkan hasil
bentuk bertingkat dari atas sampe bawah. gambar dan cara anak menggambar, 1)
Kedua, bertumpu pada garis datar, yakni Tahap mencoret sembarangan. Tahap ini
gambar yang bertumpu pada garis datar biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun.
untuk dibuat gambar tertentu. Ketiga, Pada tahap ini anak belum bisa
pembesaran bentuk tertentu, artinya mengendalikan aktivitas motoriknya
bahwa anak biasanya menggambar sehingga coretan yang dibuat masih
dirinya sendiri lebih besar dibanding berupa goresan-goresan seperti tidak
benda lain (misalnya: rumah, mobil) menentu seperti benang kusut 2) Pada
yang ia gambar. Keempat, perspektif usia 2-3 tahun adalah tahap mencoret
rebahan, gambar ini bercirikan anak terkendali. Pada tahap ini anak mulai
menggambar dalam bentuk mendatar menyadari adanya hubungan antara
atau rebahan. Kelima, tembus pandang, gerakan tangan dengan hasil goresannya.
yaitu gambar anak yang menggambarkan Maka berubahlah goresan menjadi garis
sesuatu yang seharusnya tidak tampak panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
tetapi digambar oleh anak secara 3) Pada anak usia 3 setengah – 4 tahun
transparan atau tembus pandang. Pergelangan tangan anak sudah lebih
Misalnya, anak menggambar ayam dan luwes. Mereka sudah mahir menguasai
kelihatan telurnya di perut ayam. gerakan tangan sehingga hasil
Keenam, stereo type, yaitu gambar goresannyapun sudah lebih.baik
tentang dua gunung dan matahari Tahap perkembangan aktivitas
bersinar yang sudah jaman dulu menggambar anak dapat dilihat dari
139
perkembangan gambar atau goresan dengan apa yang digambar anak. Hasil
anak, ada lima tahapan yaitu Scrible gambar pada tahap tiga adalah sudah
stage, yaitu masa goresan pada usia 2-4 adanya penambahan pada bentuk-bentuk
tahun diawali dengan memberi judul lonjong dan sering ditambahkan garis
pada gambar namun anak tidak yakin atau titik. Hasil gambar tahap keempat
dengan judul yang dibuatnya. Tahap adalah mulai muncul kepala besar, titik-
berikutnya, pre- scematic stage, yaitu titik dan garisgaris di dalam lonjong
masa pra bagan pada usia 4-7 tahun yang menyerupai wajah, dan masih
diawali dengan anak suka menggambar mengambang diatas kertas. Hasil
symbol figure. Tahap selanjutnya gambar tahap kelima adalah adanya
Schematic stage, yaitu masa bagan pad kepala besar dan gambar kaki, namun
usia79 tahun yang diawali dengan anak masih mengambang diatas kertas. Hasil
menggambar bentuk yang lengkap gambar tahap keenam adalah sudah
dengan cerita dan sudah mulai ada adanya gambar kepala besar dan kaki dan
perbedaan antara laki-laki dan bagian-bagian tubuh yang lain khususnya
perempuan. Untuk mengetahui hasil tangan. Gambar masih mengambang
aktivitas menggambar anak khususnya seperti atas kertas. Muncul awal tulisan
pada umur 3-4 tahun dan 4-5 tahun atau yaitu huruf mengambang seperti garis-
pada masa pra-bagan. Secara rinci garis. Hasil gambar tahap ketujuh sudah
menunjukkan hasil aktivitas menggambar muncul kepala besar dengan bentuk
anak dua belas tahap. Hasil gambar tahap batang sebagai badan dan anggota-
satu gambar anak berupa coretan awal/ anggota tubuh lainnya dan mengambang
coretan acak/ coretan yang digabungkan diatas kertas. Hasil gambar tahap
seolah-olah krayon atau pensil yang kedelapan adalah kepala besar dengan
digunakan tidak pernah lepas dari kertas. bentuk batang tertutup sebagai badan,
Hasil gambar tahap kedua menghasilkan bentuk batang terisi sebagai badan atau
coretan terarah, tanda-tanda tertentu bentuk batang segitiga sebagai badan dan
seperti garis atau titik yang diulang- anggota tubuh lainnya, gambar masih
ulang, biasanya bentuk lonjong, dan mengambang di atas kertas. Hasil gambar
tanda-tanda yang ada belum berhubungan tahap kesembilan adalah gambar rumah
140
Dalam penelitian tindakan kelas seperti yang ada pada objek tersebut,
ini teknik pengumpulan data berupa sehingga anak tidak bisa mengungkapkan
penugasan yang di dalam nya terdapat angan-angan dan imajinasi meraka
lembar kerja anak, observasi yang dengan bebas. Anak hanya bisa
didalam nya terdapat pengamatan yang menggambar saja dan mewarna,
dilakukan terhap kegiatan anak apakah akibatnya potensi dan bakat anak tidak
sudah sesuai dengan sasaran yang dituju. bisa tersalurkan dan berkembang sesuai
Dan unjuk kerja yang didalam nya harapan.
terdapat suatu kreativitas anak yang bisa Tabel 4.1 Kondisi Awal/Pra Siklus
di lihat dan diwujudkan melalui dari Kemampuan Kreativitas Anak Melalui
karya anak menggambar bebas serta Aktivitas menggambar
dokumentasi terhadap kegiatan Nilai
kreativitas menggambar anak. : Indikator Kem Jumlah Tingkat
:D. Hasil Penelitian dan Pembahasan ampu anak Keberh
Penelitian dilaksanakan pada an asilan
tanggal 20 September sampai 20 kreati
Oktober.Peneliti berkonsultasi dengan fitas
ibu Titik Suharning SI PG PAUD selaku meng
guru kelas B1 sebelum melakukan gamb
penelitian .Peneliti diberi kesempatan ar
untuk melakukan penelitian di kelas BI Memilik Baik 5 26,67%
di TK Prahesti Manjung Montong Tuban. i Cuku 7 26,67%
. perilaku p
1.Pra Tindakan yang Kura 9 46,66%
Dari pengamatan yang dilakukan mencer ng
peneliti sebelum pelaksanaan tindakan minkan Juml 21
kelas, pembelajaran menggambar masih sikap ah
biasa dilakukan dengan menggunakan
satu objek yang terdapat didepan anak-
anak menggambar dengan meniru
142
10
Baik cukup kurang
5
0
Berdasarkan tabel 4.1, dapat terlihat
siklus 1 siklus 2 Category Category
bahwa 3 4
b.Menyusun Lembar Kerja (LKA)dengan tangan, dan Koran bekas untuk alas. Saat
tema menggambar bebas tanaman bunga pijakan awal guru mengkondisikan anak,
c.Menyusun Instrument Penelitian untuk dan bernyanyi sebelum kegiatan inti.
Tema mengganbar bebas tanaman bunga Kemudian masuk kegiatan inti,
d. Menyiapkan instrument yang akan sebelumnya guru menjelaskan contoh
digunakan untuk observasi bagaimana cara menggambar
2) Pertemuan kedua (Rabu, 14 Oktober menggunakan jari, kemudian guru
2020) menjelaskan cara menjaga baju agar
Pada pertemuan kedua, peneliti tidak kotor, dan cara menjaga gambar
mengulang materi yang telah dilakukan agar tidak kotor juga. Kemudian anak
saat pertemuan pertama. Pada pertemuan diberikan kesempatan untuk bertanya
ini tindakan menggambar menggunakan yang berkaitan dengan kegiatan yang
jari tangan diatas kertas HVS ini akan dilakukan. Kemudian anak diberi
dilakukan dua kali pertemuan dengan kebebasan untuk menggambar dan tetap
tujuan untuk meningkatkan kreativitas diarahkan pada tema saat itu yaitu alam
anak sebelumnya karena kegiatan semesta. Saat kegiatan aktivitas
aktivitas menggambar menggunakan jari menggambar berlangsung guru
tangan ini baru pertama kali dilakukan. mengobservasi anak dan berkeliling
Kegiatan menggambar menggunakan jari menanyakan apa yang sedang dilakukan
tangan ini berbeda dengan finger oleh anak. Kegiatan selesai dan guru
painting. Pada kegiatan ini anak-anak memberikan penguatan berkaitan
menggambar menggunakan jari tangan pembelajaran yang telah berlangsung dan
bukan menggunakan telapak tangan yaitu mengucapkan salam. Hasil dari siklus I
sebagai pengganti pensil atau crayon. pertemuan kedua dapat dijabarkan
Sebelum kegiatan belajar mengajar sebagai berikut, anak yang mendapat
dimulai guru menyiapkan alat dan media kategori baik ada 14 anak 53,34%,
yang akan digunakan dalam kegiatan kategori cukup ada 5 anak 33,33%, dan
aktivitas menggambar, yaitu kertas kategori kurang ada 2 anak 13,33%.
HVS, pasta kreatif yang sudah diletakkan 3) Pertemuan ketiga (16 Oktober 2020)
pada wadah, lap, air untuk mencuci Pertemuan ketiga masih
144
memberikan motivasi dan dorongan pada Kondisi awal Siklus I Siklus II 2.3
anak sebelum kegiatan dimulai. Guru Memiliki perilaku yang mencerminkan
juga bercerita pada anak tentang tema sikap kreatif (Mengembangkan hasil
yang sedang dibahas yaitu alam semesta karyanya dan berkreasi menggunakan
untuk merangsang imajinasi anak. Hal ini berbagai media Baik 26,67% 60%
dapat dilihat dari data keberhasilan anak 86,67% Cukup 26,67% 26,67% 13,33%
pada siklus II. Anak mampu Kurang 46,66% 13,33% 0%
menggambar menggunakan jari-jari 100 HASIL ANTAR SIKLUS
tangan dengan menggunakan pasta
kreatif sesuai apa yang ada pada 50
imajinasi anak. Sedangkan pada
siklus I anak masih asing dengan pasta 0
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
kreatif sebagai media pembelajaran. Pada Baik cukup kurang
DAFTAR PUSTAKA