Anda di halaman 1dari 2

NOTULEN HASIL PERTEMUAN TIM MUTU

Hari /Tanggal

berupaya meningkatkan efektivitas seperti melalui penyusunan pedoman klinis


dan petunjuk klinis (clinical guideline and clinical pathway). Pelayanan diberikan
kepada pasien yang memerlukan dan tidak diberikan kepada pasien yang tidak
memerlukan berdasarkan bukti ilmiah.

1. Efisiensi (Efficiency)
Dimensi yang penting dari kualitas pelayanan kesehatan adalah efisiensi kerja.
Efisiensi ini yang akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi
sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas. Pelayanan yang
efisien pada umumnya akan memberikan perhatian yang optimal pada pasien
dan masyarakat. Petugas kesehatan akan memberikan pelayanan yang terbaik
dengan sumber daya yang dimiliki. Pelayanan kesehatan berusaha
meningkatkan efisiensi misalnya Program Pencegahan Fraud dan menghindari
tindakan dan upaya yang tidak diperlukan.

2. Adil (Equitable)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan kesehatan harus
sama tanpa membedakan individu, gender, agama, etnis, lokasi geografis, dll.
Pemberi layanan kesehatan berupaya meningkatkan pemerataan jumlah dan
penyebaran fasilitas serta SDM kesehatan sehingga masyarakat dapat
menerima pelayanan dengan kualitas yang sama.

3. Tepat waktu (Timely)


Mengurangi waktu tunggu dan penundaan pelayanan yang membahayakan
pasien dan pemberi layanan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi


Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, upaya
pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas terdiri dari
sembilan aspek yang dinilai yaitu :

1. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas


2. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
3. Peningkatan Mutu Puskesmas
4. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
5. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
6. Sasaran Kinerja UKM
7. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
8. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
9. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
Kesembilan aspek penilaian tersebut sesuai dengan kelompok kerja Akreditasi.
Sehingga proses pemenuhan elemen penilaian sesuai standar akeditasi berarti juga
proses pemenuhan mutu di Puskesmas .

Dalam upaya pengendalian dan peningkatan mutu ditetapkan beberapa indikator mutu
yang dapat digunakan, tidak hanya sebagai alat yang mengukur kualitas di FKTP, akan
tetapi dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan peningkatan kinerja individu maupun
unit atau organisasi yang memberikan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu indikator
mutu ini harus dipantau dan diukur dan ditindak lanjuti. Tahun 2019 beberapa perubahan
yang dibuat sesuai masalah yang ditemukan , Analisa masalah dan rencana perbaikan .

Adapun indicator mutu . yang diusulkan adalah sesuai tersebut dalam lampiran.

Selanjutnya dilakukan diskusi mengenai defenisi indicator mutu, tujuan dipilihnya


indicator, target indicator cara pengukuran, waktu pengumpulan data dan format
pengumpulan data.

Telah disepakati untuk mulai melaksanakan sosisialisasi tentang indicator mutu yang
telah ditetapkan ke seluruh petugas dan mulai melaksanakan pengumpulan indikator
mutu .

Hasil pertemuan :
Telah ditetapkan manual mutu Puskesmas Teladan tahun 2019 dan indicator mutu untuk
tahun 2019.
.

Anda mungkin juga menyukai