Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SHARIMA TAHIRA

NIM : 19112260
PRODI : D3 KEPERAWATAN
M. KULIAH : DOKUMENTASI KEPERAWATAN

TUGAS RESUME VIDIO SDKI

KEBIJAKAN DAN PERAN ORAGNISASI PROFESI DALAM TATANAN


PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. DEFINISI ORGANISASI PROFESI


Adalah Organisasi yang melakukan pernilaian terhadap kemampuan orang per
orang secara profesional dan mempunyai keterikatan satu dengan lainnya dalam
menjalankan fungsi sosialnya dimana fungsi tsb tidak dapat dijalankan dalam
kapasitas sebagai individu (Merton, 1985; Erb & Blais, 1995).
Organisasi Profesi mempunyai kewenangan mengendalikan pelayanan dari
keanggotaannya untuk meyakinkan masyarakat menerima pelayanan yang aman &
berkualitas (Pumonte & Reduan, 1997).

 ORGANISASI PROFESI MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian Nasional dan Penapisan IPTEK

Organisasi profesi adalah wadah masyarakat ilmiah dalam suatu cabang atau
lintas disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi, atau suatu bidang kegiatan profesi,
yang dijamin oleh negara untuk mengembangkan profesionalisme dan etika profesi
dalam masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Untuk menjamin
tanggung jawab profesionalisme, organisasi profesi wajib menentukan standar,
persyaratan, dan sertifikasi keahlian, serta kode etik profesi.

 FUNGSI ORGANISASI PROFESI PERAWAT


Keperawatan di Indonesia :
1. Pembina
2. Pemersatu
3. Pengembangan
4. Pengawas
 PERAN ESENSIAL PPNI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI DALAM PENINGKATAN DAN
PENGAWALAN AKUNTABILITAS PROFESI
* Pengembangan & penyempurnaan norma profesi
* Sosialisasi norma profesi berkelanjutan
* Peningkatan kepatuhan norma profesi

 STANDAR PROFESI & STANDAR PELAYANAN PROFESI


Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai oleh individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya kepada masyarakat secara mandiri (PASAL 1
AYAT (12) UU NO. 36 TAHUN 2014).
Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan
dalam melakukan pelayanan kesehatan (PASAL 1 AYAT (13) UU NO. 36 TAHUN 2014).

 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi atau langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk
melaksanakan berbagai pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
berdasarkan Standar Profesi. kegiatan dan fungsi (PASAL 1 AYAT 14 UU NO. 36
TAHUN 2014).

 PENETAPAN & PENYUSUNAN STANDAR DALAM UNDANG-UNDANG


Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi untuk masing-masing jenis Tenaga
Kesehatan ditetapkan oleh organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh
Menteri (PASAL 66 AYAT (2) UU NO. 36 TAHUN 2014).
Standar Pelayanan Profesi yang berlaku universal ditetapkan dengan Peraturan
Menteri (PASAL 66 AYAT (3) UU NO. 36 TAHUN 2014).
Standar Prosedur Operasional ditetapkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(PASAL 66 AYAT (4) UU NO. 36 TAHUN 2014).
Standar profesi dan kode etik ditentukan oleh organisasi profesi (PASAL 21 (3) UU
NO. 36 TAHUN 2009).
Standar kompetensi kerja disusun oleh Organisasi Profesi Perawat dan Konsil
Keperawatan dan ditetapkan oleh Menteri (PASAL 16 AYAT (4) UU NO. 38 TAHUN
2014).

 PPNI DAN PRAKTIK PERAWAT


Pengambangan dan penetapan standar profesi & kode etik
 Meningkatkan profesionalisme perawat.
Meningkatkan kualitas dan moralitas pelayanan keperawatan dan kesehatan.
sekaligus sebagai aspek perlindungan perawat dan klien dalam pelaksanaan
praktik perawat.

~ UPAYA PPNI MENINGKATKAN PROFESIONALISME


*Memberikan input pada standar pendidikan keperawatan, kurikulum pendidikan
dan akreditasi
* Koordinasi dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan dan penyediaaan
wahana pendidikan keperawatan
*Pengembangan standar profesi & standar pelayanan profesi
* Penetapan, pengembangan dan penguatan implementasi kode etik perawat
*Pengkawalan pelaksanaan sumpah profesi/perawat Peningkatan kompetensi
perawat melalui pendidikan keperawatan berlanjut
*Advokasi penggunaan standar profesi dan peningkatan kepatuhan dalam tatanan
praktik

PROSES KEPERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN


DEWAN PENGURUS PUSAT PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

 KONSEP PROSES KEPERAWATAN


Proses keperawatan adalah metode sistematis yang menggunakan penalaran
ilmial pemecahan masalah dan pemikiran kritis untuk mengarahkan perawat dalam
merawat pasien secara efektif (Altamier, 2010).

 5 Tahap Proses Keperawatan


Asuhan keperawatan (Askep) adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien
dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
Klien dalam merawat dirinya (UUKep. 38/2014).

 Aplikasi Proses Keperawatan

Contoh Penerapan Proses Keperawatan dalam kehidupan Sehari-hari


Seorang teman merayakan wisudanya dengan acara makan malam dengan
makanan yang pedas. Di malam hari anda terbangun dan merasakan nyeri seperti
diremas dan panas pada dada.
Anda masih muda dan sehat serta merasakan tidak ada gejala lain (Pengkajian).
Anda memperkirakan nyeri tersebut akibat makanan pedas yang Anda makan
(Diagnosis). Kemudian Anda memutuskan untuk menghilangkan nyeri tersebut agar
dapat kembali tidur (Perencanaan). Anda kemudian mencoba tarik napas dalam dan
minum antasida cair (Implementasi). Dalam beberapa menit Anda memperhatikan
bahwa sensasi terbakar tersebut hilang dan Anda dapat tidur kembali tanpa keluhan
lagi (Evaluasi).

~ Keuntungan Menggunakan Proses Keperawatan


• Kerangka yang terorganisir
• Berfokus pada respons manusia
• Pengambilan keputusan terstruktur
• Keterlibatan pasien
• Bahasa yang umum Kontribusi ekonomi

STANDARISASI ASUHAN KEPERAWATAN

 PROSEN KEPERAWATAN DAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PPNI


1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi

 SDKI : Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia


 SLKI : Standar luaran Keperawatan Indonesia
 SIKI : standar Intervensi Keperawatan Indonesia

 Tujuan Standarisasi Asuhan Keperawatan

* Menjadi acuan penegakan diagnosis, penentuan luaran & intervensi keperawatan


Meningkatkan otonomi perawat
* Memudahkan komunikasi intraprofesional dan interprofesional
* Meningkatkan mutu asuhan
* Mengarahkan dan menguatkan proses pembelajaran pada pendidikan
keperawatan
* Memperluas area penelitian keperawatan
* Mengukur beban kerja dan reward perawat
 Penerapan Proses Keperawatan Untuk Meningkatkan Kualitas Asuhan
Definisi Kualitas Asuhan (Quality of Care) adalah sejauh mana pelayanan asuhan
yang diberikan kepada individu dan populasi pasien meningkatkan outcome
kesehatan yang diinginkan.

 Faktor yang mempengaruhi penerapan proses Keperawatan


1. Kurangnya pemahaman tentang proses Keperawatan
2. Tidak tersedia renprar di ruangan/unit
3. Jumlah staf kurang memandai
4. Waktu terbatas

Anda mungkin juga menyukai