BAB I
PENDAHULUAN
1
Metode Penentuan Potensial
2
Metode Penentuan Potensial
3
Metode Penentuan Potensial
BAB II
PEMBAHASAN
4
Metode Penentuan Potensial
V2 x1 V1 x 2 0 4.5 20
b 5
x1 x 2 1 5 4
b5
5
Metode Penentuan Potensial
Sehingga diperoleh:
V = mx + b
V = -x + 5
Dengan demikian keadaan potensialnya dapat digambarkan sebagai berikut.
4
3
2
1
x
2 3 1 4 5
Gambar 1. Distribusi potensial listrik pada setiap harga x
b. V tidak ada lokasi maksimum atau minimal, harga ekstrim terjadi pada
batas.
Persamaan Laplace dalam Tiga Dimensi
Jika V tergantung dari segitiga variabel x, y, z, maka persamaan Laplace
pada persamaan (7) menjadi:
2V 2V 2V
0 ..........................................................(13)
x 2 y 2 z 2
6
Metode Penentuan Potensial
a. Nilai V pada titik P adalah merupakan nilai rata-rata pada permukaan bola
berjari-jari R dengan titik pusat P.
1
V ( P)
2R 2 Vda .....................................................(14)
luas bola
7
Metode Penentuan Potensial
r 2 A1
V (r ) B1 ; r R .................................................( 17)
6 0 r
Akhirnya, dengan syarat batas keempat dapat digunakan untuk menghitung A2.
Ambil permukaan Gauss, yang mana kulit yang jari-jarinya r > R pada pusat
distribusi muatan, memberikan:
4R 3
E.nˆd a 3 0
..................................................................( 20)
Medan listrik di luar bola dapat ditentukan dengan mengambil gradien dari potensial
yakni:
A A rˆ
E V (r ) 2 B 2 22 ,
r r
Jadi,
A2 rˆ
E.nˆd a ( r 2
).rˆ da
A2
( )4r 2 4A2 ...........................................................(21)
r2
8
Metode Penentuan Potensial
R3
Dengan mensubstitusikan persamaan di atas, maka diperoleh A2 ( ) .
3 0
R 2 A
Substitusikan nilai A2 ini ke dalam persamaan B1 2 , maka diperoleh
6 0 R
R 3
B1 . Dengan demikian potensial menjadi:
2 0
R 2 r2
V (r ) 1 ; r R ....................................................(22)
2 0 3R 2
Atau,
R 3 1
V (r ) ; r R .................................................................(23)
3 0 r
R 3 R 3
Dan untuk r R, E rˆ , yang memberikan rˆ pada r = R.
3 0 r 2 3 0 r
2
9
Metode Penentuan Potensial
Dan nilai nol untuk semua perbatasan. Nilai Laplace tidak menghendaki nilai
maksimum dan minimum di suatu lokasi, harga ekstrim terjadi pada perbatasan.
Oleh karena itu nilai maksimum dan minimum dari V3 = 0 dan V3 = 0 di mana saja,
akibatnya:
V1 = V2......................................................................................(25)
Penerapan teorema keunikan pertama ini dengan ketentuan bahwa:
a. Penyelesaiannya memenuhi persamaan Laplace
b. Penyelesaiannya memiliki nilai pada semua perbatasan
Teorema keunikan pertama ditetapkan untuk daerah yang tidak ada muatan,
sehingga memenuhi persamaan Laplace. Ternyata teorema keunikan pertama itu
juga dapat digunakan untuk daerah yang ada muatannya, sehingga dalam hal ini
10
Metode Penentuan Potensial
menggunakan persamaan Poisson V
2
. Adapun cara penyelesaiannya
0
Sehingga,
2V3 2V1 2V2 0
0 .......................................................................(27)
0 0
Q4 Q2
Q1
Q1
11
Metode Penentuan Potensial
12
Metode Penentuan Potensial
Integral ruas kiri pada persamaan (32) melalui teorema divergensi dapat diubah
menjadi integral permukaan, sehingga:
(V E 3 ) da E
2
dv
permukaan
3
volume
3 ..........................................(33)
Integral permukaan meliputi semua perbatasan dari daerah yang telah ditentukan,
termasuk semua permukaan penghantar dan batas luar. Karena V3 konstan meliputi
setiap permukaan, (jika batas luar adalah tak terhingga, V3 = 0), maka persamaan
(33) menjadi:
(V E 3 ) da E dv 0
2
3
permukaan volume
3 ……………………………….(34)
Tetapi integralnya tidak pernah negatif, namun integral dapat diabaikan jika E3 0
di setiap tempat, akibatnya E1 E 2 .
13
Metode Penentuan Potensial
Konduktor
r zzˆ r zzˆ
-q z’ 0 z’ q z
Untuk mengkaji hal ini, maka jelaslah bahwa sistem koordinat silinder yang
akan digunakan karena simetris terhadap sumbu z. Dengan menggambil z = 0 pada
permukaan konduktor, kemudian jumlah potensial yang disebabkan oleh q dan
muatan bayangan –q yang terletak z’ di bawah bidang z = 0. Maka dari itu, potensial
dan medan listrik untuk z ≥ 0 adalah sederhana terhadap dua muatan titik q dan –q
yang terpisah pada jarak 2z’. Sehingga solusinya adalah:
1 q q
V r , untuk z ≥ 0...........................(35)
4 0 r z zˆ r z zˆ
2 z z . Medan
2
r ˆ zzˆ ,
2
Dalam koordinat silinder, dan r z ẑ
listrik dapat diperoleh dari pernyataan E r V r atau secara langsung dari
hukum Coulomb untuk dua muatan titik (dalam Sujanem, 2001).
14
Metode Penentuan Potensial
1 q r z zˆ q r z zˆ
E r , untuk z ≥ 0
4 0 r z zˆ 3 r z zˆ
3
q z
0 E zˆ z 0
2 z 2 3 / 2 ..................................................(37)
2
Muatan induksi seperti yang diharapkan adalah berharga negatif. Muatan induksi
tersebut mempunyai harga maksimum pada ρ = 0, dan jatuh mengikuti 1/ ρ3,
sehingga ρ menjadi besar dibandingkan z’ (seperti pada gambar 5 dibawah). Ini
berarti muatan induksi ditambah muatan q asal yang menghasilkan solusi yang
aktual, sama dengan pemikiran bahwa solusinya sesuai dengan q dan ”muatan
bayangan” –q.
1/ ρ3
ρ
Gambar 5. Grafik muatan induksi
Untuk menunjukkan muatan permukaan induksi total Q adalah sama dengan –q,
termasuk bahwa semua garis gaya berakhir pada konduktor. Integrasikan rapat
muatan untuk seluruh luas bidang konduktor yang memberikan sebuah persamaan
yaitu:
d
Q 2 d qz q .....................................(38)
0 2
z2
3/ 2
15
Metode Penentuan Potensial
Gaya itu mempunyai besar yang ditentukan oleh medan listrik dari muatan
permukaan induksi. Karena medan ini identik dengan medan muatan bayangan, gaya
dengan mudah diperoleh seperti gaya antara dua muatan titik yaitu:
q2
F zˆ .....................................................................(39)
4 0 2 z
2
Konduktor
- +
Gaya bayangan ini memberikan kontribusi yang besar dalam mengukur pencegahan
elektron keluar dari permukaan konduktor yang diasosiasikan dengan fungsi kerja
bahan konduktor.
16
Metode Penentuan Potensial
P(r, θ)
r r1
R1
R2 r2
a
θ +q
b d
O -q2
V= 0
Ada 2 muatan titik q1 dan –q2, dengan q1 > -q2, dan dengan posisi (0, d) dan
(0,b). Apabila potensial pada permukaan bola dianggap mempunyai harga V = 0,
maka rumus potensial:
1 q1 q 2
V 0 ,
4 0 R1 R2
q1 q
maka diperoleh hubungan 2
R1 R2
Nyatakan titik asal koordinat kutub (r, θ), dan berdasarkan gambar tersebut dapat
diketahui adanya ketentuan:
2
R1 a 2 d 2 2a d cos
2
R2 a 2 b 2 2ab cos
Karena V= 0, maka dapat dibuktikan persamaan berikut ini.
2
q1 R1
2
d a 2 / d d 2a cos
2 ....................................(40)
q 2 R2
a a / d b 2a cos
17
Metode Penentuan Potensial
Selanjutnya terdapat kasus dimana bola konduktor dengan jejari a diberi potensial
nol, dan pada jarak d dipasang muatan q1 dari pusat bola. Menurut metode bayangan,
maka bola tersebut dapat digantikan dengan muatan titik. Gunakan ketentuan
persamaan (42), untuk menetapkan muatan q2 sebagai pengganti bola.
b
q2 q1 a / d q1
d
Pada posisi b = (a2/d) dari pusat bola dan potensial dititik p dengan koordinat (r, θ) di
luar bola:
1 q1 q 2
V ( P ) V r ,
4 0 r
1 r2
q1 1 a/d
V ( P)V r , ............................................(43)
4 0 r1 r2
r1 r 2 d 2 2d cos 1/ 2
r r 1/ 2
2
2
b 2 2rb cos
Jadi,
q1 1 ad
V (r , ) (44)
4 0 r 2 d 2 2rd cos
1 / 2
r 2 a 2 / d 2 2r a 2 / d cos 1/ 2
Selanjutnya, medan listrik dapat ditentukan yaitu:
V 1 V
Er dan E r .....................................................(45)
r r
Kasus pada permukaan bola, di mana r = a, medan listriknya arahnya radial
sehingga:
q1 d 2 a2
Er , dan
4 0
a a 2 d 2 2ad cos 3/ 2
Eθ = 0...........................................................................................(46)
Karena Er = , sehingga diperoleh muatan induksi per satuan luas pada bola
0
konduktor, adalah:
q1 d 2 a2
.............................................(47)
4a a a 2 d 2 2ad cos 3/ 2
18
Metode Penentuan Potensial
1 q1 q 2 1 aq1
2
F .......................................(48)
4 0 d b 2 4 0 d d b 2
Persamaan diatas menyatakan gaya antara muatan q1 dengan bola konduktor yang
dihubungkan dengan tanah.
2.4.3 Muatan Garis dengan Silinder Bermuatan
Untuk menganalisis potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik dan bola
konduktor, seperti pada gambar 8
P(r, θ)
r r
a
x 0 θ
d
-λ +λ
V=0
Dengan memisalkan,
2
r, r 2 d 2 2rd cos
m2 , konstan pada rentangan 0 < m < ∞.
r r2
Sehingga:
r 2 d 2 2rd cos m 2 r 2 , apabila x = rcosθ, y = rsinθ, maka diperoleh:
19
Metode Penentuan Potensial
2
d m2d 2
x 2 y 2
2
.......................................................(50)
m 1 m 1 2
Persamaan ini menyatakan rumus permukaan silinder yang jari-jarinya
md d
dan titik pusat silinder di posisi x
m 2
1 m 1 dan y = 0. Sedangkan, untuk
2
md
m > 1, silinder dengan harga potensial V = 0 sumbunya terletak pada jarak
m 2
1
d
dan jarak x
m 1 a / m a / p .....................................................(51)
2
2
20
Metode Penentuan Potensial
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan per bab mengenai metode penentuan potensial,
maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut.
3.1.1 Dalam menganalisis potensial listrik kita dapat menggunakan teorema
divergensi (teorema gauss), di mana setelah kita turunkan persamaannya,
akan diperoleh sebuah persamaan Laplace yaitu 2V 0 , dan persamaan ini
dapat kita gunakan untuk menyelesaikan permasalahan tentang potensial.
3.1.2 Dalam menganalisis potensial listrik dengan persamaan poisson, kita gunakan
persamaan V
2
di mana persamaan ini diperoleh dari kombinasi
0
antara E V dengan E .
0
3.1.3 Persamaan Laplace tidak langsung dengan sendirinya dapat digunakan untuk
menentukan V, tetapi harus ditambah seperangkat syarat batas sehingga
penyelesaian V menjadi lengkap.
3.1.4 Permasalahan dalam penentuan potensial listrik dapat dipecahkan dengan
metode bayangan, yaitu pada muatan titik dengan bidang, muatan titik
dengan suatu bola konduktor, dan muatan garis dengan silinder bermuatan.
3.2 Saran-saran
Berdasarkan materi diatas yang telah dibahas secara panjang lebar, serta
pembahasan yang secara kuantitatif yang membantu kita memahami berbagai cara
untuk menentukan dan menganalisis potensial listrik baik itu persamaan Laplace,
Poisson, metode syarat batas, maupun metode bayangan. Maka dalam hal ini dapat
penulis sarankan kepada pembaca, untuk tidak hanya memahami materi, namun bisa
memanfaatkan dan menerapkan berbagai konsep yang telah dibahas, setidaknya
untuk memecahkan permasalahan praktis yang terkait materi makalah ini, terutama
untuk masalah yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
21