Nim : 19201036
Judul : Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ). Upaya pelayanan dan Pemeliharaan di bidang Kesehatan Anak
Sekolah.
A.Pengertian
Imunisasi merupakan proses untuk membuat seseorang menjadi imun atau kebal terhadap suatu
penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar
kebal terhadap penyakit tersebut. Imunisasi BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang
diadakan 2 kali dalam setahun dan dilakukan secara serentak di seluruh kota di Indonesia. Program
imunisasi BIAS ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak usia SD terhadap
penyakit campak, difteri dan tetanus. Para guru dan orangtua perlu memberikan dukungan jika anaknya
mendapat imunisasi di sekolah oleh petugas Puskesmas setempat. Namun, hanya 3 imunisasi wajib
berulang yang akan diberikan pada saat BIAS, antara lain:
1.Imunisasi Campak
Dilansir dari Kementerian Kesehatan Indonesia, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan pentingnya
pemberian imunisasi measles rubella (MR) untuk menghindarkan anak dari risiko cacat hingga kematian.
Dengan pemberian vaksin campak melalui program tahunan ini, pemerintah Indonesia telah
berkomitmen untuk menghilangkan penularan dan populasi virus campak dan Rubella di tahun 2020 dan
Indonesia bebas penyakit campak dan Rubella.
Biasanya pemberian imunisasi difteri tetanus (DT) juga diberikan secara berulang pada anak sekolah
kelas 1 SD. Selanjutnya, imunisasi DT juga dapat diberikan lagi saat anak berusia 12 tahun.Imunisasi ini
sangat penting diberikan karena difteri merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput
lendir pada hidung serta tenggorokan. Tidak hanya itu saja, penyakit ini membentuk lapisan tebal
berwarna abu-abu pada tenggorokan, yang dapat membuat anak sulit makan dan bernapas. Bahkan
yang lebih parahnya lagi bisa menyebabkan kerusakan saraf, ginjal, dan jantung.
Vaksin TD (tetanus dan difteri) merupakan vaksin lanjutan dan diberikan sebagai dosis keenam dan
ketujuh pada anak yang sebelumnya rutin menerima vaksin DPT atau DPT/Hib. Pemberiannya dilakukan
ketika anak berusia 10–12 tahun dan 18 tahun.Penyakit tetanus ini merupakan hal yang serius karena
disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini banyak terdapat di tanah, lumpur, dan
kotoran hewan atau manusia. Bakteri penyebab tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau
area terbuka pada kulit, misalnya akibat luka tusukan benda tajam yang kotor.Kuman tetanus akan
mengeluarkan racun yang dapat merusak saraf tubuh, sehingga menyebabkan kekakuan dan
kelumpuhan otot atau bahkan kematian.
UUD 1954 pasal 28 B ayat (2) yang berbunyi "Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi". Pasal 28 H ayat (1) "Setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan".