Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

II. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu menerapkan metode capture-mark-release-recapture untuk


memperkirakan populasi kacang koro dan membandingkan estimasi dari tiga rumus yang berbeda yaitu
rumus petersen,schnabel dan Eschmeyer-Sumacher

III.Pendahuluan

Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis(atau kelompok lain yang
individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki
berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistic, unik sebagai milik
kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta, 1992).

Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi
mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan ukuran populasi, yang relatif konstan sedangkan
pupolasi lain berfluktasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang
dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada
hakikatnya dengan keseimbangan antara kelahiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk
memahami pada tersebut di alam.

Pada penelitian ini seseorang pasti berharap mendapatkan informasi tentang mahluk hidup yang ada di
sekitar baik itu di laboratorium maupun di luar laboratorium misal pada lapangan penelitian seperti
hutan,pantai,sungai ataupun di lautan entah itu cacah individu di dalam satuan luas maupun di volume
tertentu. Penghitungan yang paling akurat yaitu dengan menghitung dari mahluk hidup yang
dimaksud,akan tetapi beberapa mahluk hidup akan mengalami kesulitan untuk menghitung misalnya
pada burung yang terbang ikan dilaut dan mahluk yang lain yang sulit untuk dihitung

Perhitungan populasi baik untuk hewan ataupun tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan cara langsung dan tidak langsung dengan memperkirakan besarnya populasi sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan sifathewan atau tumbuhan yang akan di hitung. Misalnya, untuk padang rumput
dapatdigunakan metode kuadrat untuk memperkirakan memperkirakan populasi dengancara “track
count” atau “fecal count”. Untuk hewan yang ralatif mudahditangkap, misalnya tikus, belalang dapat di
perkirakan dengan metode capture-mark-release-recapture(CMRR) (Southwood, 1971 dalam
Adisendjaja, et.al,2001).

Metode capture-mark-release-recapture (CMRR) dikembangkan untuk mengatasi kesulitan yang


berhubungan dengan estimasi ukuran populasi pada hewan.

Pengertian Metode capture-mark-release-recapture (CMRR)

Capture Mark Release Recapture (CMMR) yaitu menandai, melepaskan dan menangkap kembali sampel
sebagai metode pengamatan populasi. Merupakan metode yang umumnya dipakai untuk menghitung
perkiraan besarnya populasi.Prinsip umum percobaan CMRR adalah untuk menandai individu dalam
penangkapan sesi pertama dan kemudian untuk mencatat proporsi individu yang ditandai dalam
penangkapan kembali sesi berikutnya.

metode ini dengan menangkap sejumlah individu dari sejumlah populasi hewan yang akan dipelajari.
Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang
singkat. Setelah itu dilakukan pengambilan(penangkapan ke-2) terhadap sejumlah individu dari populasi
yang sama. Dari penangkapan kedua inilah diidentifikasi individu yang bertanda, yang berasal dari
penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua (Abadi , et. al .,
2010).

Southwood (1971) dalam Karyanto (2017) mengatakan bahwa penerapan metode CMMR memiliki
asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh oleh tanda dan tanda tidak mudah hilang.
2. Hewan yang ditandai harus tercampur secara homogen dalam populasi.
3. Populasi harus dalam sistem tertutup (tidak ada migrasi atau migrasi dapat dihitung).
4. Tidak ada kelahiran atau kematian selama periode sampling.
5. Hewan yang ditangkap sekali atau lebih, tidak mempengaruhi hasil sampling selanjutnya.
6. Populasi sampling secara random dengan asumsi semua kelompok umur dan jenis kelamin
dapat ditangkap serta semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk ditangkap.
7. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap.
8. Hewan yang ditandai mempunyai probabilitas kesintasan.

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan tempat

Adapun waktu dan tempat pengamatan :

Hari, tanggal :

Waktu :

Tempat : Gumelar,balung

Alat dan bahan


Alat : toples, dan alat tulis untuk mencatat hasil praktikum

Bahan : kacang merah dan kacang putih

Cara kerja

Ambil kacang merah lalu masukkan ke toples yang sudah disediakan kemudian siapkan kacang warna
putih pada luar toples

Kemudian ambil segenggam kacang merah yang ada ditoples,keluarkan lalu hitung berapa banyak
kacang yang telah diambil.

Ganti kacang merah yang telah diambil yang sudah terambil dengan kacang putih sesuai berapa jumlah
yang di genggam, masukkan ke toples.

Kocok toples agar kedua kacang dapat tercampur secara homogen.

Ambil segenggam kacang yang ada di toples kemudian hitung dan bedakan antara kacang merah dengan
kacang putih.

Ulangi beberapa kali dan catat pada setiap pengambilan agar tidak lupa.

Hasil pengamatan

Anda mungkin juga menyukai