Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum yang di bina oleh Bapak
Giri Nurpribadi, S.T.P., M.M.
DI SUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIK
BEKASI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Terancamnya Bekantan Akibat Pemindahan IKN” yang disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar Isi..............................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
Pendahuluan.........................................................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
Pembahasan.........................................................................................................................4
A. Pemindahan Ibu Kota..............................................................................................4
B. Alasan Pemindahan Ibukota....................................................................................4
C. Dampak dari Pemindahan Ibu Kota.........................................................................5
a) Dampak Energi....................................................................................................5
b) Dampak tata letak...............................................................................................6
c) Dampak SDM.....................................................................................................7
d) Dampak budaya dan sosial..................................................................................8
e) Dampak keamanan..............................................................................................9
Daftar pustaka ...................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan direncanakan
karena banyaknya masalah di ibu kota yang menjadi faktor pendorong dan
kondisi Kalimantan Timur yang dinilai ideal untuk menjadi ibu kota yang baru.
Pemindahan ibu kota negara akan membutuhkan biaya yang sangat besar, tetapi
apabila ibu kota tidak dipindahkan kerugian yang dirasakan akan jauh lebih
besar terutama dalam jangka panjang. Dengan demikian, akan lebih baik apabila
pemerintah merealisasikan rencana pemindahan ibu kota ini untuk
meminimalisir kerugian. Keberhasilan program ini akan membawa banyak
dampak positif bagi negara Indonesia dan tujuan pemerintah dalam pemerataan
pembangunan akan tercapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apa alasan dari pemindahan Ibu Kota baru
2. Apa akibat dari Pemindahan Ibu Kota terhadap lingkungan sekitar?
C. Tujuan
1. Mengetahui alasan dari pemindahan Ibu Kota
Mengetahui akibat dari pemindahan Ibu Kota terhadap lingkunga
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pembangunannya cenderung berpusat di Jakarta dan mencerminkan
pembangunan nasional yang tidak merata.
Kedua, terdapat banyak masalah yang terjadi di Jakarta. Mulai dari
kepadatan penduduk, kemacetan, polusi, bencana alam, dan lain sebagainya.
Jumlah penduduk di Jakarta selalu meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2019
penduduknya mencapai 10,5 juta jiwa. Kepadatan penduduk ini menimbulkan
masalah lain yaitu lingkungan kumuh. Masalah yang lain adalah kemacetan,
Jakarta menjadi kota terburuk keempat berdasarkan kondisi lalu lintas dari 390
kota yang disurvei. Kemacetan ini disebabkan karena tingginya mobilitas
penduduk di Jakarta dan tingginya jumlah penduduk. Polusi juga menjadi salah
satu masalah yang ada di Jakarta, polusi ini disebabkan oleh tingginya aktivitas
ekonomi. Bahkan Jakarta pernah berada di peringkat dua dengan udara terkotor
di dunia. Masalah lainnya adalah banjir yang disebabkan oleh banyaknya
bangunan dan sampah serta kurangnya daerah resapan air.
Kalimantan Timur adalah daerah yang dipilih sebagai ibu kota yang
baru. Kalimantan Timur dipilih menjadi ibu kota karena letaknya yang strategis
dan berada ditengah-tengah Indonesia. Alasan lainnya adalah lokasi ibu kota
yang baru berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang seperti
Balikpapan dan Samarinda. Infrastruktur di daerah tersebut juga sudah relatif
lengkap dan tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar.
Alasan lain adalah Kalimantan Timur memiliki risiko bencana alam yang
minimal, baik banjir, tsunami, kebakaran hutan, gunung merapi maupun tanah
longsor.
6
sektor yang lebih padat karya, sehingga dapat membantu untuk menurunkan
kesenjangan antar kelompok pendapatan, baik di tingkat regional maupun di tingkat
nasional. Pemindahan ibu kota juga akan mendorong perdagangan antar wilayah di
Indonesia, lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus
perdagangan jika ibu kota negara dipindah ke Provinsi yang memiliki konektivitas
dengan provinsi lain yang baik. Dampak lainnya adalah mendorong investasi di
provinsi ibu kota baru dan provinsi sekitarnya.
Rencana pemindahan ibu kota telah diumumkan, selain itu pemerintah juga harus
mempertimbangkan masalah serta dampak yang akan ditimbulkan sebelum
memutuskan pemindahan. Terutama, status kawasan yang akan dijadikan sebagai
lokasi ibu kota baru. Beberapa dampak yang akan ditimbulkan dari pemindahan Ibu
Kota.
Dampak Lingkungan
Berbagai pembangunan infrastruktur pendukung pemerintahan berdampak
pada bencana ekologis
Pembangunan infrastruktur di kawasan Gunung Mas mengakibatkan
bencana banjir, sedimentasi, dan abrasi sungai kecil maupun besar di
sepanjang daerah aliran sungai (DAS)
Pembangunan infrastruktur menyebabkan lebih banyak hutan yang akan
dimusnahkan, akibatnya timbul kerusakan seperti pencemaran dan limbah
di sekitar wilayah
Bentang alam rusak dan rantai ekosistem terputus
Dampak Energi
Minyak bumi mulai dieksploitasi lebih seabad lalu di Kalimantan bagian Timur (di pulau
Bunyu dan Tarakan, kini wilayah Kalimantan Utara). Gas bumi dalam skala besar dihasilkan di
Kalimantan Timur (wilayah Kutai Kartanegara) pada awal 1970-an, dikembangkan menjadi
LNG (liquefied natural gas) di Bontang-Kaltim, kemudian dikirimkan ke negara-negara industri
Asia Timur (Jepang, Taiwan, Korsel). Ekspor LNG tersebut (ditambah dengan Arun di Aceh)
pernah menjadikan Indonesia negara pengekspor LNG terbesar dunia (Nugroho, 2011, 2012).
Indonesia masih tercatat sebagai salah satu pengekspor batubara terbesar di dunia, dan
Kalimantan Timur serta Kalimantan Selatan adalah penghasil batubara yang produksinya
sebagian besar diekspor tersebut. Batubara dari Kalimantan juga dikirimkan ke berbagai wilayah
di Indonesia, terutama pulau Jawa dimana batubara dijadikan bahan bakar bagi PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap).
7
Tidak hanya bahan bakar fosil yang Kalimantan memiliki cadangannya cukup besar, namun juga
sumber-sumber energi terbarukan. Indonesia adalah produsen CPO (crude palm oil) terbesar di
dunia, dan Kalimantan adalah lokasi terbesar selain Sumatera dimana perkebunan sawit
Indonesia yang juga terluas di dunia itu berada
Berbagai infrastruktur energi telah dikembangkan di Kalimantan untuk memanfaatkan
ketersediaan cadangan energinya yang besar.
Kilang minyak Balikpapan (kapasitas pengolahan 260.000 barel per hari) adalah kilang
minyak kedua terbesar di Indonesia, setelah kilang Cilacap di Jawa Tengah. Awalnya kilang
minyak ini didesain untuk memanfaatkan minyak mentah yang diproduksi lapangan- lapangan
minyak di Kalimantan bagian timur, namun dalam perkembangannya –seiring dengan
permintaan produk-produk minyak yang terus meningkat dan menurunnya produksi minyak
mentah lokal Kalimantan—masukan kilang diperkaya dengan menampung minyak mentah
dari berbagai lapangan lain, termasuk impor.
8
Dinamika sosial dan Kebudayaan
Pertumbuhan manusia dari kecil hingga dewasa dan tua merupakan hasil dari bentukan
dinamika sosial dan budaya, baik yang ada di sekitar lingkungan kehidupannya maupun dari
tempat lain yang memiliki interaksi emosional ataupun sosial melalui perantaraan teknologi
atau transfer kebudayaan. Berbagai dinamika tersebut akan mempengeruhi perubahan sikap,
tingkah laku, sistem sosial hingga pola kehidupan. Dapat dikatakan bahwa dinamika sosial
budaya di sebuah wilayahlah yang membentuk karakter, sikap, dan pandangan-pandangan
sosial tertentu oleh masyarakatnya.
Dinamika sosial dan kebudayaan diperkirakan menjadi intensi pokok dalam wacana
pemindahan wilayah ibu kota negara ini, dimana banyak pengamat dan kelompok masyarakat di
Kalimantan Tengah yang memandang bahwa akan terjadi perubahan besar dalam struktur
masyarakat, pola kehidupan serta pola interaksi sosial di wilayah provinsi Kalimantan Tengah.
Persepsi tersebut juga akhirnya melahirkan pro dan kontra terkait dengan wacana tersebut.
Beberapa pihak memandang bahwa logika dari wacana pemindahan ibu kota negara tersebut
adalah sesuatu yang wajar, mengingat daya dukung sosial dan lingkungan di Jakarta yang sudah
tidak memungkinkan untuk terus dipertahankan menjadi ibu kota. Sebagian masyarakat
memandang bahwa berkaca dari keruwetan Jakarta menjadi ibu kota akan menjadikan
Palangkaraya menjadi serupa dengan kehidupan di Jakarta, dimana konsekuensi sebagai sebuah
kota besar akan memiliki dampak yang besar terhadap kamapanan sosial dan budaya yang ada
di Kalteng saat ini.
Aspek Keamanan
Sebagai sebuah wilayah yang masih relatif kecil, persoalan Kantibmas di wilayah Kalteng
relatif masih aman dan belum sebesar persoalan-persoalan kriminal di wilayah perkotaan besar
seperti halnya di Jakarta. Namun kecilnya intensitas tindakan kriminal dan kejahatan lainnya
akan berubah dinamikanya seiring perubahan status sebagai Kota kecil menjadi wilayah ibu
kota negara.
Karena itu penataan konstruktif terhadap tata ruang calon wilayah ibu kota baru penting
untuk diperhatikan. Persoalan kesemerawutan di wilayah Jakarta sebagai ibu kota negara tidak
mudah diselesaikan manakala banyak ekses sosial yang akan timbul jika aspek penegakan
peraturan daerah tetap dilaksanakan. Hal ini mengganggu ruang publik dan mengurangi
kelayakan sebuah wilayah menjadi ibu kota negara baik dari aspek sosial maupun lingkungan
hidup.
Berbagai potensi tindakan kriminal dan pelanggaran hukum oleh berbagai kelompok
masyarakat dapat diantisipasi dengan upaya pembinaan dan menanamkan simpul-simpul
keteraturan sosial yang telah hidup dan berkembang dalam masyarakat Kalteng. Pemerintah dan
aparat keamanan hendaknya dapat bekerjasama dengan masyarakat lokal dalam merumuskan
prinsip-prinsip kehidupan sosial yang taat hukum dan menghargai pranata adat yang ada untuk
mencegah hadirnya kelompok-kelompok di dalam masyarakat yang berpotensi mengganggu
keamanan dan ketentrataman hidup bermasyarakat di wilayah Kalteng.
9
Daftar Pustaka
Kostof, Spiro.1991. The City Shaped: Urban Patterns and Meanings Through History.
London: Thames and Hudson
UU RI No 4 Tahun 1992
UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penantaan Ruang
Kepmen-Kimpraswil No. 327/KPTS/2002 Tentang Penetapan Enam Pedoman dalam
Melakukan Penataan Ruang
Aditua, S., & Silalahi, F. (2019). Dampak ekonomi dan risiko pemindahan ibu kota negara
19.
Ekonomi, D. I., Ekonomi, F., & Manajemen, D. A. N. (2013). Analisis faktor-faktor yang
memengaruhi pemindahan ibukota negara ecky agassi.
Lingkungan, M., Dan, H., & Ri, K. (n.d.). Perspektif lingkungan hidup dalam perencanaan
pemindahan ibukota negara.
Perencanaan, M., Nasional, P., & Bappenas, K. (2019). Dampak Ekonomi dan Skema
Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota Negara Outline 1 . Mengapa Ibu Kota harus pindah
ke Luar Jawa.
10
Yahya, H. M. (2018). Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera. 14(01), 21–
30. https://doi.org/10.23971/jsam.v14i1.kemerdekaan
Learned, L. (2019). Review on the Financing Scheme of Indonesia’ s Capital City Relocation
Plan : Review on the Financing Scheme of Indonesia ’ s Capital City Relocation Plan :
Lessons Learned from Brazil , Malaysia , and Tanzania. (January).
https://doi.org/10.4108/eai.12-11-2018.2288767
Gilbert, A. (1989). Moving the capital of Argentina A further example of utopian planning?00,
30234
11