Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Filsafat Ilmu
dengan dosen pengampu
Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., Akt

Disusun oleh:
Ratu Persada Pahlevi Pasca Mahardika
12030119420065

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
PENDAHULUAN
Akuntansi sudahada sejak manusia mulai mengetahui cara berhitung serta membuat
pencatatan, yang pada awalnya dilakukan dengan cara yang simple dengan mencatat pada
media kulit kayu, batu, dan lain sebagainya. Akuntansi dapat juga disebut sebagai bidang
ilmu yang paling tua di dunia (Nurhayati & Wasilah, 2009). Hal ini ditunjukkan berbagai
bukti history yang muncul. history dari berkembangnya ilmu akuntansi terbagi menjadi 2
(dua). Pertama, history perkembangan akuntansi di dunia, dan yang kedua history
perkembangan akuntansi di Indonesia (Gade, 2005).
Watts-Zimmerman membuat buku yang berjudul “Positive Accounting Theory“ pada
tahun 1986. Positive accounting theory mempuyai tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab
dan akibat (causal) tentang gejala akuntansi. Tetapi, theory ini mendapatkan kritikan dari
Christenson yang menganggap bahwa theory ini belum memenuhi dalam persyaratan ilmiah.
Para pakar akuntansi lainnya menganggap akuntansi adalah ilmu. Apabila diteliti,
mengapa pendapat berbeda-beda maka bisa dibuktikan bahwa akibat dari pemahaman yang
berbeda-beda mengenai pengertian dari theory atau ilmu itu sendiri. Dasar-dasar ilmu adalah
falsafah yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan dari pengetahuan manusia.
Imu adalah pengetahuan yang didapatkan dari pemikiran manusia yang dapat diperoleh dari
ilmu dan pegalaman. Kontradiski mengenai ilmu adalah awalmula mengenai filsafat/falsafah
ilmu, ketentuan dasar yang rasional dapat dianggap bahwa sesuatu pengetahuan bisa
dianggap sebagai ilmu.
Filsuf ilmu yang lainnya adalah Thomas Kuhn tentang falsafah yang berbeda dengan
Popper. Thomas Kuhn memiliki pendapat bahwa usulan dari Popper mengenai ilmu
(pengetahuan ilmiah) dianggapnya belum lengkap, karena Popper memiliki anggapan ilmu
dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi. Sedangkan Thomas Kuhn memiliki
anggapan ilmu tidak adanya batas, dan dasar knowledge dari ilmu bisa berganti sewaktu-
waktu atau sepanjang masa. Ilmu accounting bisa berubah-ubah sepanjang masa, maka dari
itu teori-teori accounting pada masa ini belum mapan yang dikemudian harinya akan berubah
menjadi lebih mapan. Normative theory menghasilkan konsep bukan menghasilkan
paradigma.

PERKEMBANGAN AKUTANSI DI DUNIA

Di dunia ini segala sesuatunya memiliki sejarah masing-masing. Sejarah sangat


penting karena dapat dijadikan sebagai gambaran untuk kehidupan di masa lampau serta
dapat menjadi pedoman dalam hidup, dan kita dapat mengetahui apasaja yang terjadi pada
masa lalu. histori dalam artiluas akan yaitu memberikan beberapa pengertian yang mendasar
tentang makna atau arti histori sendiri. histori sesuatu realitas peristiwa, kejadian-kejadian
yang berhubungan dengan behaviour serta pengalaman manusia pada zaman dulu adalah
suatu realita yang obyektif, yang berarti suatu kejadian benar-benar terjadi dengan apa
adanya.
Ilmu pengetahuan adalah gabungan dari rasionalisme dan empirisme, maka dari itu
akuntansi adalah ilmu yang menggunakan pemikiran untuk menganalisis data-data transaksi.
Dalam pembuatan laporan, data merupakan hal yang konkret bisa direspon oleh panca indera
manusia. Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluannya sebagai aspek axiology.
Dalam aspek epistemology, accounting menjabarkan langkah-langkah atau proses dan
bagaimana suatu transaksi berkaitan dalam pembuatan laporan keuangan. Dalam aspek
ontology, accounting menjelaskan isi/hal yang ditelaah pada ilmu accounting tersebut.
Berkaitan dengan pendidikan, histori dari accounting dapat digunakan dalam
memberikan pemahaman serta apresiasi ke arah yang lebih baik pada bidang dan evolusinya.
Histori dari accounting dalam menjalankan peran instrumental dapat memberikan
pemahaman lebih baik atas permasalahan-permasalahan accounting yang terjadi.
Berhubungan pada praktik yang ada, histori dari accouting dapat memberikan penilaian lebih
baik atas praktik-praktik yang berlaku dengan melakukan perbandingan cara-cara yang
dipergunakan pada zaman lampau(Belkaoui, 2006) .
Akuntansi Periode Mesir
Pada masa dahulu pencatatan dilakukan oleh orang-orang pada zaman Mesir kuno
dimana mereka menggunakan metode pencatatan untuk membantu berdagang keluar daerah
negara. Pencatatan dilakukan pada lembaran daun. Hal ini dilakukan pada saat manusia mulai
mengenal yang dinamakab uang, metode pencatatan semakin banyak dikenal. Hal ini terbukti
dengan ditemukannya data histori mengenai materi pelajaran pencatatan/pembukuan yang
ditulis dalam bahasa Arab. Mereka mengetahui laba/rugi dengan menghitung barang yang
dibawa pada waktu berangkat berlayar dan barang yang dibawa kembali lagi pada saat selesai
berlayar.

Pada periode Mesir, bukti dari history menunjukkan bahwa gudang-gudang yang ada
di Mesir dijadikan tempat untuk menyimpan barang-barang berharga yang menunjukkan
pencatatan atas transaksi. Ini dapar membuktikan bahwa akuntansi sudah ada sejak zaman
dahulu.
Akuntansi Periode Babilonia

Pada masanya ilmuan melakukan penelitian dengan membongkar tanah liat di


Babilonia. Didapati hasil dari penelitian menunjukkan sesuatu kesaksian yang besar
mengenai sistem-sistem pembukuannya. Dalam sistemnya, catatan-catatan umum yang
kebanyakan ditemukan berupa tabel-tabel penerimaan. Tabel-tabel tersebut berisi catatan
informasi berapa jumlah uang dan barang yang diterima, nama orang yang memberikannya,
nama orang yang menerimanya, tanggal kejadiannya.

Tabel pengeluaran diberlakukan sebagai suatu catatan tentang biaya, laba dan
produksi juga dicatat didalamnya. Tabel laba biasanya meliputi apa laba yang diterima, siapa
yang menerima, alasan-alasan untuk menerima, tanggal penerimaan. Sebuah catatan tentang
obligasi telah dijaga dan terdiri dari informasi berikut jumlah dan dasar dari komoditas atau
uang yang dipinjamkan, tingkat bunga (jika ada), nama debitur, nama kreditur, waktu
pembayaran, spesifikasi mengenai metode pembayaran, saksi, tanggal

Akuntansi Periode China

Para peneliti menegaskan bahwa histori akuntansi di China dimulai hampir tiga ribu
tahun hang lalu. Selama itu, China memulai dengan aset yang dirancang pada tingkat lanjutan
dan telah menjadi dasar dari tradisi akuntansi serta audit. Perkembangan lainnya adalah
munculnya empat kaki pembukuan pada abad ke-18. Metode ini mencatat semua transaksi
tunai dan non-tunai.

Pemerintah China menggunakan akuntansi untuk mengevaluasi efisiensi program dan


pegai pelaksana program tersebut. Pada masa Dinasti Chao (1122-256 SM) diketahui sebagai
pencapaian akuntansi yang baik (Sueb & Wardini,2014).

Akuntansi Periode Yunani

Pemerintah membagi secara adil barang kepada rakyatnya. Permulaan akuntansi


mengawasi keseimbangan, uang masuk, pengeluaran-pengeluaran dan berakhir pada
keseimbangan. Pandangan terhadap akuntansi dalam sektor swasta ditawarkan dengan
penemuan di Mesir atas ”zenon papyri,” yang merupakan dokumen dari abad ketiga sebelum
masehi. Waktu Mesir sebagai provinsi Yunani, dibawah kepemimipinan Alexander Agung,
dokumen itu menghasilkan adanya bukti bahwa adanya accounting di Yunani pada abad
4SM. Setiap departemen bagian diatur oleh seorang supervisor yang meminjamkan akun
sehari-hari dari aktivitas dibawah yurisdiksi. Pengamatan terhadap dokumen-dokumen
tertulis berisikan transaksi, banyak di antara mereka meminjam uang dan aktiva lainnya yang
diterima oleh kepala departemen.

Akuntansi Periode Romawi

Terdapat banyak sekali notes dari pembukuan yang dibuat menggunakan lilin namun
tergolong mudah rusak. Masa ini hanya sedikit bukti-bukti histori mengenai accounting.
tetapi notes telah diselamatkan. Hal ini memberitahukan bahwa orang-orang Romawi
memiliki ketertarikan mengenai administrasi dan organisasi. Terdapat note atau buku harian
yang dicatat atas pendapatan dan biaya serta code “a code accepti at expesi” yang sama
dengan buku cash yang dicatat pada setiap bulannya (Ikhsan & Suprasto, 2008)

Akuntansi Syariah pada Zaman Khalifah

Abu Bakar Assidiq

Pada masa pemerintahannya, pengorganisasian Baitul Maal masih


tergolong sederhana,   p e n d a p a t a n d a n b i a y a   d i l a k u k a n   s e c a r a seimbang, maka
dari itu hampir tidak ada sisa. 

Utsman bin Affan

Masa pemerintahanya, beliau mengenalkan istilah tentang Khittabat Al-Rasull wa sir


yang artinya adalah memelihara catatan yang bersifat rahasia. Pengawasan dalam
pelaksanaan agama serta moral difokuskan pada muhtasib. Muhtasib adalah orang yang
memiliki tanggungjawab atas lembaga alhisbah contohnya adalah tentang kecurangan dalam
penjualan, perhitungan ibadah, termasuk juga memeriksa iman dan sebagainya yang termasuk
dalam perhitungan suatu ketidakadilan didunia untuk semua makhluk.

Umar bin Khattab

Dalam masa pemerintahannya dikenalkan dengan istilah “Diwan”.


Pengertiannya adalah sebuah tempat untuk yang menjalankan/pelaksana duduk
serta mengerjakan sesuatu dan dimana accounting itu dicatat dan disimpan yang
memiliki fungsi untuk bertanggungjawab dalam penggajian. Pada masa ini, menunjukkan
berkembangnya akuntansi dari suatu lokasi ke lokasi yang lain karena akibat dari
hubunganantar masyarakat.

PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA

Akuntansi di Indonesia sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak zaman kerajaan


di masa yang lalu, seperti kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya, dan kerajaan Mataram
dapat disebut menjadi ‘pintu masuk’ bagi akuntansi untuk berkembang di Indonesia (Waluyo,
2008). Sejak tahun 1642, akuntansi sudah mulai diterapkan di Indonesia (Purwanti &
Nugraheni, 2001).

Praktik akuntansi yang ada di Negara Indonesia bisa dijelajahi dari masa awal
penjelajahan Negara Netherland pada tahun 1642 atau sekitar abad ke-17 (Soemarso,1995).
Jejak yang berkaitan dengan adanya praktik-praktik akuntansi di Negara Indonesia ditemukan
sekitar tahun 1747, megenai praktik pembukuan yag dilaksanaka oleh Amphioen Sociteyt
bertempat di Jakarta. Saat masanya, Netherland mengenalkan sistem pembukuan double
entry bookeping sama seperti yang dikempangkan Luca Pacioli. VOC yang dimiliki oleh
Netherland adalah organisasi komersil utama saat masa penjajahan yang memainkan peran
yang sangat petig dalam bisnis di Negara Indonesia saat masanya (Diga dan Yunis,1997).

Awal mulanya belum banyak orang-orang yang terjun pada bidang accounting. Bila
ada, mereka hanya tenaga-tenaga pembantu atau pelaksana. Orang Indonesia yang pertama
bekerja pada bidang accounting adalah J. D. Massie yang diangkat sebagai pemegang buku
jawatan akuntan pajak.

Pada tahun 1945 setelah Negara Indonesia merdeka, pembukuan dari Netherland
masih digunakan hingga 1960. Perkembangan akuntansi di Negara Indonesia semakin pesat
setelah tahun 1957, saat berdiri organisasi yang mewadahi para akuntan di Negara Indonesia.
Organisasi itu dinamakan dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dengan pendiri lima
orang dan akuntan mulai berkembang dengan pesag sejak tahun 1967 (Shatu, 2016)

Akuntansi Syariah di Indonesia

Berkembangnya akuntansi syariah di Negara Indonesia sangat melekat dengan proses


berdirinya Bank Syariah. Awal mula ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah adalah
diterapkannya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Dimulainya serangkaian proses perjuangan
sebuah kelompok masyarakat sera para filsuf Islam yang memiliki tujuan untuk mengajak
rakyat Negara Indonesia bermuamalah sesuai dengan ajaran agama.
Akuntansi bank Syariah dikembangkan tahun 1999, Bank Indonesia mendirikan
sebagai tindakan membentuk tim penyusun PSAK bank Syariah, yang meliputi unsur
komponen Bank Indonesia, Ikatan Akuntansi Indonesia, Bank Muamalat Indonesia dan
departemen keuangan. Pada bulan Maret tahun 2000 Tim penyusun PSAK menerbitkan
exposure draft kerangka dasar penyusunan laporan keuangan perbankan Syariah serta
exposure draft mengenai PSAK No. 56 tentang akuntansi perbankan Syariah yang disahkan
pada tanggal 1 Mei 2002.
Berdasarkan data dokumen yang ada saat ini, bisa ditafsirkan bahwa adanya histori
pemikiran mengenai accounting syariah adalah setelah adanya accounting standart
perbankan syariah, setelah terbentuknya penafsiran yang lebih nyata mengenai bagaimana
dan apa itu akuntansi syariah, serta berdirinya Lembaga yang memiliki konsentrasi pada
akuntansi syariah. Pada tahun 2002 muncullah adanya ide pemikiran serta keberadaan
akuntansi syariah, baik secara pengetahuanumum atau secara teknis. Sebagai catatan, IAI
baru membentuk Komite Akuntansi Syariah di Indonesia.
Daftar Pustaka

Belkaoui, A. R. (2006). Accounting Theory Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.


Diga, J. and Yunus H. (1997), 'Accounting in Indonesia', in Nabil Baydoun and Akira
Nishimura and Roger Willet (eds) Accounting in the Asia Pacific Region, John Wiley
& Sons, p 282-302.
Gade, M. (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: almahira.
Ikhsan, A., & Suprasto, H. B. (2008). Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Nurhayati, S., & Wasilah. (2009). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Soemarso, S. R. (1995). Akuntansi : Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Shatu, Y. P. (2016) Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. Pustaka Ilmu Semesta.
Sueb, H. M., & Wardini, A. K. (2014). Pengantar Teori Akuntansi. Tangerang: Universitas
Terbuka.
Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak (1 ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Purwanti, R. E., & Nugraheni, I. (2001). Siklus Akuntansi. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai