Cara Kerja Baterai
Cara Kerja Baterai
Pengaturan ini tidak akan berfungsi dengan baik pada senter, tetapi
untuk aplikasi stasioner, baterai dari John Daniell bekerja dengan
baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang umum untuk penggunaan bel
pintu dan telepon sebelum generasi listrik disempurnakan.
Tahun 1892, baterai bentuk sel kering diberikan hak patennya kepada
ilmuwan asal Jerman Karl Gassner, baterai tersebut menggunakan oksida
mangan IV dipisah oleh pasta/elektrolit. Baterai ini pula yang sering
digunakan sebagai sumber arus searah dan sekali pakai dengan tegangan
standar 1,5 Volt (baterai jenis AAA, AA, C, D) seperti untuk remote
ataupun lampu senter. Baterai sel kering ini terdiri dari tiga hal
yakni:
Tahun 1898, sel kering menjadi baterai yang tersedia secara komersial
pertama dan dijual di Amerika Serikat. Produsen, National Carbon
Company, kemudian berganti nama menjadi Eveready Battery Company
adalah yang memproduksi baterai dengan nama merek Energizer.
Baterai non-isi ulang, atau sel primer, dan baterai isi ulang, atau
sel sekunder, menghasilkan arus dengan cara yang sama: melalui reaksi
elektrokimia yang melibatkan anoda, katoda dan elektrolit. Dalam
baterai isi ulang, reaksinya dibuat sedemikian sebagai reaksi
reversibel. Ketika energi listrik dari sumber luar diterapkan ke sel
sekunder, aliran elektron negatif ke positif yang terjadi selama
debit dibalik, dan daya sel dipulihkan. Baterai isi ulang yang paling
umum di pasar saat ini adalah lithium-ion (LION), meskipun baterai
nikel-metal hidrida (NiMH) dan nikel-kadmium (NiCd) mulai sangat
lazim.
Quote: Baterai
adalah perangkat penyimpanan energi, sehingga tidak benar-benar
menghasilkan energi sebanyak yang mereka mau, karena terbatas dari komponen kimia
dalam baterai tersebut. Hal ini sangat mirip dengan kasus mendorong bola ke atas bukit.
Energi yang digunakan untuk mendorong itu disimpan di ketinggian bola sebagai energi
potensial gravitasi. Hal ini dapat berubah menjadi energi kinetik dengan membiarkan
bola gulungan menuruni bukit.
Pengisian baterai seperti mendorong bola ke atas bukit, saat menggunakan baterai
seperti membiarkan dalam gulungan bawah. Proses perpindahan energi ini tidak pernah
100% efisien. Sama seperti bola didorong ke atas bukit akan mengalami gesekan, baterai
yang diisi ulang kehilangan energi sebagai panas. Oleh karena itu, charger yang sedang
bekerja biasanya terasa hangat saat disentuh. Baterai juga tidak mampu menyimpan
energi tanpa batas karena terjadi reaksi yang secara perlahan bahkan ketika mereka
tidak terhubung ke sirkuit.