Bidang Keagamaan
Pembaharuan dalam bidang keagamaan adalah penemuan kembali ajaran atau
prinsip dasar yang berlaku abadi, yang karena waktu, lingkungan situasi dan kondisi
mungkin menyebabkan dasar-dasar tersebut kurang jelas tampak dan tertutup oleh
kebiasaan dan pemikiran tambahan lain.
Di atas telah disebutkan bahwa yang dimaksud degan pembaharuan dalam bidang
keagamaan adalah memurnikan kembali dan mengembalikan kepada keasliannya. Oleh
karena itu dalam pelaksanaan agama baik yang menyangkut akidah ataupun ibadah harus
sesuai dengan aslinya, yaitu sebagaimana yang diperintahkan dalam al Quran dan
dituntunkan oleh Nabi Muhammad melalui sunah-sunahnya.
Al-Quran dan as Sunnah makbullah merupakan landasan bagi Muhammadiyah
untuk melakukan pembaharuan Islam. Pembaharuan teologi yang dilakukan
Muhammadiyah meliputi: dimensi kemasyarakatan. supaya Islam tetap berada ditengah-
tengah masyarakat bahkan dapat punya kontribusi yang sangat positif dalam
memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Muhammadiyah secara teologis berdasar
Islam yang berkemajuan, namun secara sosiologis memiliki korelasi dengan konteks
hidup umat Islam dan masyarakat Indonesia yang berada dalam keterbelakangan.
Muhammadiyah berorientasi pada kemajuan dalam pembaruannya, yang mengarahkan
hidup umat Islam untuk beragama secara benar dan melahirkan rahmat bagi kehidupan.
Islam tidak hanya ditampilkan secara otentik dengan jalan kembali kepada sumber ajaran
al Quran dan as Sunnah makbullah, tetapi juga menjadi kekuatan untuk mengubah
kehidupan manusia dari serba ketertinggalan dalam ilmu, iman dan amal menuju pada
Islam berkemajuan.
Dalam masalah akidah Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam
yang murni. bersih dari gejala kemusyrikan, bid'ah dan churafat mengabaikan prinsip
toleransi ajaran Islam. tanpa menurut Sedangkan dalam ibadah Muhammadiyah bekerja
untuk tegaknya ibadah tersebut sebagaimana yang dituntunkan Rasulullah tanpa
tambahan dan perubahan dari manusia. Dengan kembali kepada ajaran dasar ini yang
populernya disebut Muhammadiyah dengan kembali kepada ajaran al Quran dan as
Sunnah, berusaha menghilangkan segala macam tambahan yang datang kemudian dalam
agama. Memang di Indonesia keadaan ini terasa sekali bahwa nampak adalah serapan
dari berbagai unsur keadaan keagamaan yang kebudayaan yang ada. Usaha
Muhammadiyah untuk memurnikan keyakinan umat Islam Indonesia ialah dengan
mengenalkan penelaahan kembali dan perubahan drastis jika diperlukan menuju
penafsiran yang benar terhadap al Qur'an dan al hadits. Usaha pemurnian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penentuan arah kiblat dalam sholat, sebagai kebalikan dari kebiasaaan
sebelumnya, yang mengahadap tepat ke arah barat.
2. Penggunaan perhitungan astronomi dalam menentukan permulaan dan akhir
bulan puasa (hisab) sebagai kebalikan dari pengamatan perjalanan bulan oleh petugas
agama.
3. Menyelenggarakan shalat bersama di lapangan terbuka pada hari raya Islam,
Idul Fitri dan idul Adha, sebagai ganti seperti sholat yang serupa dalam jumlah jamaah
yang lebih kecil. yang dislenggarakan di masjid.
4. Pengumpulan dan pembagian zakat fitrah dan kurban pada hari raya tersebut
diatas, oleh panitia khusus, mewakili masyarakat Islam setempat, yang dapat
dibandingkan sebelumnya dengan memberikan hak istimewa dalam persoalan ini pada
pegawai atau petugas agama (penghulu, naib, kaum, modin danlain sebagainya)
5. Penyampaian khutbah dalam bahasa indonesia/daerah, sebagai ganti dari
penyampaian khutbah dalam bahasa Arab. kelahiran, ibadah
6. Penyederhanaan dalam dan upacara upacara khitanan, perkawinan dan
pemakaman, dengan menghilangkan hal-hal yang bersifat politheistis. dihiasi semula
7. Penyederhanaan (kuburan) makam yang secara berlebihan.
8. Mnghilangkan kebiasaan berziarah ke makam-makam orang suci (wali).
9. Membersihkan anggapan adanya berkah yang bersifat ghaib, yang dimiliki oleh
para kyai tertentu, dan pengaruh ekstrim pemujaan terhadap mereka.
10. Penggunaan kerudung untuk wanita,dan pemisahan laki-laki dan wanita dalam
pertemuan-pertemuan yang bersifat keagamaan.
Bidang Pendidikan
Dalam pendidikan. mempelopori Muhammadiyah kegiatan dan
menyelenggarakan sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata. Islam lebih Bagi
Muhammadiyah, yang berusaha keras menyebarluaskan luas dan lebih dalam, pendidikan
punya arti penting. Karena melalui bidang inilah pemahaman tentang Islam dapat
diwariskan dan ditanamkan dari generasi ke generasi.
Pembaharuan pendidikan meliputi dua segi yaitu segi cita-cita dan segi teknik
pengajaran. Dari segi cita-cita ingin membentuk manusia muslim yang baik budi, alim
dalam agama,, luas dalam pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan dan berjuang
untuk kemajuan masyarakatnya.
Adapun teknik pengajaran lebih banyak berhubungan dengan cara-cara
penyelenggaraan pengajaran. Dengan mengambil unsur-unsur yang baik pendidikan
pendidikan sistem dan sistem tradisional. dari Barat Muhammadiyah berhasil
membangun sistem pendidikan sendiri. Seperti sekolah model Barat tetapi dimasukan
pelajaran agama di dalamnya, sekolah pelajaran umum. menyertakan sekolah agama
dengan Bermacam-macam kejuruan dan lain-lain. Sedangkan dalam cara
penyelenggaraanya, proses belajar-mengajar itu tidak dilaksanakan di masjid dan langgar,
tetapi di gedung yang khusus yang dilengkapi dengan meja kursi dan papan tulis tidak
lagi duduk di lantai. pendidikan formal dalam lembaga Selain pembaharuan
Muhammadiyahpun telah memperbaharui pendidikan tradisional non formal yaitu
pengajian. Semula pengajian dilakukan dimana orang tua atau guru privat mengajar anak-
anak kecil membaca al Quran dan beribadah. Oleh Muhammadiyah diperluas dan
pengajian disistematisasikan kedalam bentuk juga isi /tema pengajian diarahkan pada
masalah kehidupan sehari-hari umat Islam.
Begitu pula Muhammadiyah telah mewujudkan bidang bimbingan dan
penyuluhan agama dalam masalah-masalah yang diperlukan dan mempelopori
mendirikan badan penyuluhan perkawinan di kota-kota besar mungkin, konsultasi
keluarga sakinah oleh Aisyiyah sebagai wanitanya Muhammadiyah. Dengan
menyelenggarakan pengajian dan nasehat yang bersifat pribadi tersebut menyangkut
seluruh aspek dapat ditunjukkan bahwa Islam kehidupan manusia.
Bidang Kemasyarakatan
Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan mendirikan rumah sakit,
poliklinik, panti asuhan, rumah singgah, panti jompo, Pusat kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM). posyandu lansia yang dikelola melalui amal usahanya dan bukan secara
individual sebagaimana dilakukan orang pada umumnya.
Usaha pembaharuan dalam bidang sosial kemasyarakatan ditandai dengan
didirikannya Pertolongan Kesengsaraan oemoem (PKO) pada tahun 1923. Ide di balik
pembaharuan dalam bidang ini karena banyak di antara mengalami dan hal merupakan
kesengsaraan ini orang Islam yang kesempatan bagi kaum muslimin untuk saling tolong
menolong. Perhatian pada kesengsaraan orang lain dan merupakan kewjiban sesama
muslim tidak hanya sekedar karena kasih sayang pada sesama tetapi juga perwujudan
ma'ruf agama yang jelas dan juga sebagai untuk beramar tuntunann perwujudan sosial
dari semangat beragama. Hal ini merupkan gerakan sosial dengan ilham keagamaan.
Contohnya ialah pengamalan firman Allah dalam surat Al-ma' un 107: 1-7:
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Pesan yang terkandung dalam surat al Maun adalah ajaran tolong menolong
sebagai bentuk dari amal shaleh yang dapat memunculkan solidaritas yang berujung pada
mahabbah atau saling mencintai yang dimulai dari ta'âruf. yaitu saling mengenal yang
dilanjutkan dengan tafáhum, yaitu saling memahami, dari konsep ini melahirkan
tadhâmun atau saling menghargai. Tadhamun akan melahirkan taráhum dan akhirnya
terbentuklah suasana ta'áwun atau saling tolong menolong di antara masyarakat. Ajaran
ini direalisasikan oleh Muhammadiyah melalui pendirian lembaga pendidikan, rumah
sakit, panti asuhan, dan juga melalui cara mengumpulkan dan mendistribusikan zakat
kepada yang berhak ( badan amil). Pembaharuan sosial kemasyarakatan yang dilakukan
oleh Muhammadiyah merupakan salah satu wujud dari ketaatan beragama dalam dimensi
sosialnya untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar benarnya. .