PEMBUATAN TAPE
TEKNOLOGI FERMENTASI
Dosen :
Sri Winarsih, S.TP., M.P.
Disusun Oleh :
Taqqiya Zulfa Makhrubi (201810220311191)
Belfas Giovano Ramadhan (201810220311197)
Erlyan Restia Ananda (201810220311198)
2.4 Ragi
Ragi tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk
membuat tape ketan atau tape singkong. Ragi mengandung mikroorganisme
yang dapat mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula sederhana (glukosa)
yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Selain itu, ragi tape juga
menghasilkan enzim Fitase. Kandungan pada ragi dalam 100 gram yaitu
protein sebanyak 43 gram, karbohidrat sebanyak 3 gram, kalsium sebanyak
140 gram, air sebanyak 10 gram dan kalori sebanyak 136 kkal. Menurut
(Siebenhandl, Lestario, Trimmel, & Berghofer, 2001) tape, makanan
Indonesia, diproduksi dengan menumbuhkan jamur dan ragi pada ketan atau
ketela (ubi). Makanan ini dibuat dengan terlebih dahulu mengukus ketan atau
merebus singkong, menuangkan ragi atau bubuk ragi untuk membantu proses
fermentasi, dan menyimpannya selama beberapa hari untuk memungkinkan
proses fermentasi berlangsung. Hasilnya adalah tape ketan yang manis, lezat,
dan aromatik.
Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh
khamir Saccharomyces cerivisiae. Khamir ini memiliki kemampuan dalam
mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan
karbondioksida. Mikroorganisme – mikroorganisme di dalam ragi tape bekerja
secara sinergetik. Aspergillus bekerja untuk menyederhanakan amilum,
sedangkan Saccharomyces sp dan Candida sp mengubah gula yang dihasilkan
dari penguraian pati oleh Aspergillus menjadi alkohol dan zat organik lainnya.
Alkohol kemudian diubah menjadi asam cuka oleh Acetobacter. Menurut
(Ratna Stia Dewi & Saefuddin ‘Aziz, 2011) ragi tape terdiri dari kapang
(Aspergillus, Amylomyces rouxii, Mucor sp dan Rhizopus sp.), khamir
(Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,
Saccharomyces cereviceae dan Candida utilis) dan bakteri (Acetobacter,
Pediococcus sp, dan Bacillus sp.)
BAB III
METODE
3.1. Alat
Alat yang digunakan pada pembuatan tape singkong adalah
timbangan, panci pengukus, kompor gas, saringan, nampan, sarung
tangan plastik, kain lap, dan besek.
3.2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah singkong, ragi tape, aquades, plastik,
dan daun pisang.
3.3. Metode
1. Pemilihan Singkong
Singkong yang baru dicabut dari kebun akan menghasilkan tape
singkong yang lunak dan aromanya yang khas. Singkong yang dipilih
adalah singkong dengan dagingnya yang berwarna kuning.
2. Pengupasan dan Pemotongan
Pengupasan dilakukan dengan hati-hati guna menghindari daging
singkong menempel pada kulit singkong sehingga, daging singkong
tidak banyak yang terbuang. Setelah pengupasan dilakukan pemotongan
sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan denga air bersih dan mengalir. Pencucian
sebaiknya dilakukan dua kali dengan tujuan untuk menghilangkan
kotoran seperti tanah yang masih menempel serta untuk menghilangkan
lapisan lendir yang mengandung zat asam biru yang bisa memabukkan
dan juga mengurangi cita rasa dari tape singkong yang dihasilkan.
4. Perendaman
Proses perendaman ini bertujuan untuk menghilangkan zat asam biru
yang masih tersisa, perendaman dilakukan dengan cara merendam
singkong kedalam air bersih selama satu sampai dua jam.
5. Perebusan
Perebusan singkong dilakukan satu kali tahap. Singkong kualitas baik
ditandai dengan daging singkong yang merekah dan pecah-pecah
setelah dimasak, sedangkan singkong dengan kualitas kurang baik akan
tetap dengan bentuk semula meskipun telah dilakukan proses
perebusan. Lama dan waktu proses perebusan nantinya akan
berpengaruh terhadap kualitas rasa dan keawetan tape yang dihasilkan.
Waktu yang optimum untuk perebusan adalah sekitar 15 menit. Ketika
perebusan kurang dari 15 menit maka tape yang dihasilkan memiliki
rasa yang kurang manis serta tidak tahan lama, hal ini dikarenakan
waktu yang kurang lama menyebabkan pati yang terkandung dalam
singkong belum terhidrolisa secara sempurna.
6. Pendinginan
Pendinginan dilakukan dengan meletakkan singkong yang telah direbus
diatas nampan atau wadah yang bersih. Setelah singkong dingin
dilanjutkan dengan proses peragian.
7. Pemberian Ragi
Pemberian ragi merupakan proses terpenting dalam pembuatan tape
singkong, salah satu yang menjamin keberhasilan pembuatan tape
singkong adalah pada tahap ini. Peragian dilakukan dengan
menghaluskan ragi yang masih dalam bentuk bongkahan kemudian
diayak dan ditaburkan secara perlahan dan merata keseluruh bagian.
Jenis ragi yang digunakan akan berpengaruh terhadap rasa, aroma,
ketahanan, kandungan alkohol yang dihasilkan serta kecepatan proses
pemeraman. Rasa asam pada tape disebabkan oleh aktivitas bakteri asal
laktat, yang merupakan bakteri penghasil sejumlah besar asam laktat
sebagai hasil akhir dari metabolisme gula (karbohidrat). Asam laktat
yang dihasilkan akan menurunkan pH dan menimbulkan rasa asam.
Jenis bakteri lain yang menyebabkan rasa asam adalah bakteri asam
asetat yang melakukan metabolisme secara aerobik dan mengoksidasi
alkohol dan karbohidrat menjadi asam asetat. Alkohol pada tape
dihasilkan dari proses fermentasi gula oleh mikroorganisme jenis
khamir yaitu Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme ini
menghasilkan enzim zimate dan invertase. Enzim zimate berfungsi
sebagai pemecah sukrosa menjadi monosakarida (glukosa dan fruktosa),
sedangkan enzim invertase selanjutnya mengubah glukosa menjadi
etanol. Mikroba inilah yang meyebabkan tape berasa manis.
8. Pemeraman
Pemeraman dilakukan pada besek bambu yang telah disiapkan, dengan
cara menata ubi kayu yang telah diberi ragi ke dalam besek yang
sebelumnya telah diberi alas daun pisang kemudian menutupnya dengan
rapat. Proses pemeraman dilakukan selama 2-3 hari. Pemeraman
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: kadar air, suhu, pH, oksigen,
dan nutrisi yang tersedia. Khamis jenis Saccharomyces cereviceae dapat
tumbuh dengan baik pada pH 4,5-5.
Diagram Alir Pembuatan Tape Singkong
Singkong
Pemilihan singkong
Pengupasan dan
pemotongan
Pencucian
Perendaman
Perebusan
Pendinginan
Peragian
Pemeraman
Tapai singkong
BAB IV
KESIMPULAN