Anda di halaman 1dari 13

HUKUM UTAMA HIDROSTATIS

Tanggal praktikum :23-november-2020


Nama dan npm :Rio wahyu septian marbun 066120216
Tujuan praktikum :Mempelajari berlakunya hukum utama hidrostatis dan penggunaannya
untuk mengukur kerapatan zat cair.
Prinsip praktikum :
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang sama dari
dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut dengan jarak yang sama.
Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama tekanan air sama besar.
Disamping itu kita juga sudah mengetaahui bahwa tekanan hidrostatis di dalam suatu zat cair
pada ke dalaman yang sama memiliki nilai yang sama. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam
fluida statik terdapat sebuah hukum yang menyatakan tekanan hidrostatis pada titik – titik di
dalam zat cair yang disebut dengan
Hukum Utama Hidrostatis.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :
Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis
zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana,
tiga buah bejana berbeda bentuk berisi zat cair yang sama dengan ketinggian yang sama
memiliki tekanan hidrostatis yang sama besar pada tiap bejana.
Kelima bejana di atas di isi dengan air yang sama dengan ketinggian yang sama. Tekanan
hidrostatis pada tiap dasar bejana sama besar, sedangkan berat zat cair pada tiap bejana berbeda.
Sebuah tabung berbentuk U berisi minyak dan dan air.
Titik A dan titik B berada pada satu bidang datar dan dalam satu jenis zat cair. Berdasarkan
hukum utama hidrostatis maka kedua titik tersebut memiliki tekanan yang sama,
· Tekanan HIdrostatis
Suatu fluida dapat dianggap tersusun atas lapisan-lapisan air dan setiap lapisan memberi
tekanan pada lapisan bawahnya. Besar tekanan itu bergantung pada kedalaman, makin dalam
letak suatu bagian fluida semakin besar tekanan pada bagian itu (lihat analogi tumpukan
manusia, tentunya orang yang di posisi terbawah akan merasakan tekanan paling besar).. Setiap
bagian di dalam fluida statis akan mendapat tekanan zar cair yang disebabkan adanya gaya
hidrostatis disebut Tekanan Hidrostatis “Ph”. Contoh nyatanya ketika sebuah bola yang di
masukkan ke dalam air, ketika kita lepaskan akan mendapat gaya ke atas.
Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam
bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi dan
kedalamannya. Secara matematis tekanan hidrostatis disuatu titik (misal didasar balok)
diturunkan dari konsep tekanan.
w = m.g = ρ V g = ρA h g
maka
Keterangan :
Ph = Tekanan Hidrostatis (N/m2)
h =kedalaman/tinggi diukur dari permukaan fluida (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Jika tekanan udara luar (Patm) mempengaruhi tekanan hidrostatis maka tekanan total pada suatu

titik adalah
berdasarkan rumus diatas tekanan hidrostatis di suatu titik dalam fluida diam tergantung pada
kedalaman titik tersebut, bukan pada bentuk wadahnya oleh karena itu semua titik akan
memiliki tekanan hidrostatis yang sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama
Hidrostatis.
Statistika Fluida
Pengertian Fluida.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat
mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair dan gas dapat dibedakan :
Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan sedangkan gas adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat
ditekan.
Bagian dalam fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya dalam zat cair disebut
: HIDROLIKA atau MEKANIKA FLUIDA yang dapat dibedakan dalam :
Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam.
Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang bergerak
(Juga disebut mekanika fluida bergerak)
Skema praktikum :
A. Alat dan bahan:
1. Neraca
2. Benang
3. Gelas piala 500 ml
4. Air
5. Benda dari logam
6. Pipa U
7. Pipa tetes
B. Prosedur praktikum
Percobaan tekanan hodrostatik
1. Siapkan pipa U, air, minyak gorang/minyak kelapa dan minyak tanah
2. Isi pipa U dangan air secukupnya (kira-kira setinggi 10cm )
3. Tambahkan minyak goreng pada salah satu pipa dengan pipet, sehingga seperti
terlihat pada gambar
4. Hitung berapa kerapatan minyak gorang dengan menggunakan persamaan
h
oil  1
h2
5. Tambahkan lagi minyak goreng dan ukur kemabali h2 dan h1 serta hitung
kerapatannya. Lakukan penambahan dan perhitungan ini hingga empat kali
6. Lakukan percobaan 1 sampai 5 dengan menggunakan minyak tanah

Data pengamatan dan perhitungan


Minyak tanah

literatur  0.805g / cm3

Batas Batas Batas


h
No
 bawah atas atas h air
minyak
oil
tetesan minyak air minyak (cm)
(cm)
(cm) (cm) (cm)

1 20 9.6 cm 7.2 cm 6.5 cm 2,4 cm 3,1 cm 0,774


2 30 9.7 cm 8.4 cm 8.1 cm 1,3 cm 1,6 cm 0,812
3 40 10.8 cm 9.6 cm 9.2 cm 1,2 cm 1,6 cm 0,75
4 50 11.4 cm 9.5 cm 9 cm 1,9 cm 2,4 cm 0,792
5 60 12 cm 9.4 cm 9.7 cm 2,6 cm 2,3 cm 1,130
8,82 1,88
x 40 10,7 cm 8,5 cm 2,2 cm 0,852
cm cm
Ketelitian =94,5%
Minyak goreng

literatur  0.904 g / cm3

Batas Batas Batas


h
No
 bawah atas atas h air
minyak oil
tetesan minyak air minyak (cm)
(cm)
(cm) (cm) (cm)

1 20 9.2 cm 7.1 cm 6.9 cm 2,1 cm 2,3 cm 0,913


2 30 9.9 cm 8.1 cm 7.7 cm 1,8 cm 2,2 cm 0,818
3 40 10.4 cm 7.5 cm 7.2 cm 2,9 cm 3,2 cm 0,906
4 50 11 cm 7.2 cm 6.6 cm 3,8 cm 4,4 cm 0,864
5 60 11.5 cm 7.1 cm 6.4 cm 4,4 cm 5,1 cm 0,863

x 40 10,4 7,4 cm 6,96 cm 3 cm 3,44 cm 0,873


Ketelitian 96,4%
Cara perhitungan:
Minyak tanah
percobaan pertama
jumlah tetesan=20

h air =batas bawah minyak-batas bawah air


=9,6cm-7,2cm
=2,4cm
h minyak =batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,6cm-6,5cm
=3,1cm

Percobaan kedua
Jumlah tetesan =30
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=9,7cm – 8,4cm
=1,3 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,7 cm – 8,1 cm
=1,6 cm
Percobaan ketiga
Jumlah tetesan =40
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=10,8cm – 9,6cm
=1,2 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=10,8cm-9,2cm
=1,6 cm
Percobaan keempat
Jumlah tetesan =50
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11,4 cm – 9,5 cm
=1,9 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11,4 cm -9 cm
=2,4 cm
Percobaan kelima
Jumlah tetesan =60
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=12cm-9,4 cm
=2,6 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=12cm – 9,7 cm
=2,3 cm
Mencari rata rata
Rata rata tetesan =X1+X2+X3+X4+X5/5
=20+30+40+50+60/5
=40
Batas bawah minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=9,6+9,7+10,8+11,4+12/5
=10,7 cm
Batas atas air =X1+X2+X3+X4+X5/5
=7,2+8,4+9,6+9,5+9,4/5
=8,82 CM
Batas atas minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=6,5+8,1+9,2+9+9,7/5
=8,5 cm
h air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,4+1,3+1,2+1.9+2,6/5
=1,88cm
h minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=3,1+1,6+1,6+2,4+2,3/5
=2,2 cm
 oil = X1+X2+X3+X4+X5/5

=0,774+0,812+0,75+0,792+1,130/5
=0,852
(𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟−𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛)
Tingkat ketelitian == 1 − | | 𝑥100%
𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

(0,805 − 0,852 )
= 1−| | 𝑥100%
0,852

=1-(0,055)x100
=94,5%
Minyak goreng
Percobaan pertama
Jumlah tetesan :20
h air : batas bawah minyak - batas bawah air
:9,2cm – 7,1 cm
:2,1 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,2 cm – 6,9
=2,3cm
Percobaan kedua
Jumlah tetesan =30
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=9,9cm – 8,1 cm
=1,8 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,9 cm- 7,7 cm
=2,2 cm
Percobaan ketiga
Jumlah tetesan =40
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=10,4 cm-7,5 cm
=2,9 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=10,4 cm-7,2 cm
=3,2 cm
Percobaan keempat
Jumlah tetesan =50
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11 cm-7,2cm
=3,8 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11 cm-6,6 cm
=4,4 cm
Percobaan kelima
Jumlah tetesan =60
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11,5 cm- 7,1 cm
=4,4 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11,5 cm-6,4 cm
=5,1 cm
Mencari rata rata
Tetesan = X1+X2+X3+X4+X5/5
=20+30+40+50+60/5
=40
Batas bawah minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=9,2+9,9+10,4+11+11,5/5
=10,4 cm
Batas atas air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=7,1+8,1+7,5+7,2+7,1/5
=7,4 cm
Batas atas minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=6,9+7,7+7,2+6,6+6,4/5
=6,96
h air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,1+1,8+2,9+3,8+4,4+5,1/5
=3 cm
h minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,3+2,2+3,2+4,4+5,1/5
=3,44 cm
 oil = X1+X2+X3+X4+X5/5

=0,913+0,818+0,906+0,864+0,863/5
=0,873cm
(𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟−𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛)
Ketelitian = 1 − | | 𝑥100%
𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟

( 0,904−0,873)
=1 − | | 𝑥100%
0,873

= 1-(0,036)x100%
= 96,4%

Pembahasan
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran untuk mendapatkan satuan yang
dibutuhkan dengan menggunakan alat ukur. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang
buruk dalam suatu pengukuran, salah satunya ialah kesalahan pada pembacaan suatu
pengukuran dan kurangnya ketelitian dalam meneteskan minyak goreng/minyak tanah.
Dalam percobaan ini dilakukan dengan 5 kali percobaan dengan setiap percobaan
menggunakan jumlah tetesan yang berbeda.
Percobaan utama hidrostatik ini dilakukan dengan cara mengisi pipa U dengan air
secukupnya, lalu menambahkan tetes minyak goreng sebanyak 35 tetes menggunakan
pipet,. Kemudian ukur batas atas air, batas atas minyak, dan batas bawah minyak sehingga
kerapatan minyak tersebut dapat dicari. Ulangi hal ini sampai lima kali, dengan
menambahkan 10 tetes minyak goreng setiap kalinya. Lakukan hal yang sama menggunakan
minyak tanah. Perlu diingat bahwa ketika mengganti pengukuran ke minyak tanah atau
sebaliknya pipa U haruslah di bersihkan, juga dengan pipetnya. Karena, minyak goreng dan
minyak tanah tidak sejenis yang akan menyebabkan tidak tepatnya dalam perhitungan.
Pada percobaan yang telah kami lakukan dianggap sukses karena tingkat ketelitian yang
dihasilkan hampir mendekati 100%, yang dimana pada minyak goreng ketelitian bernilai
96,4% dan minyak tanah bernilai 94,5%.
Massa jenis pada minyak goreng lebih besar daripada minyak tanah, ini disebabkan
karena tingkat kerapatan pada minyak goreng lebih besar dairpada minyak tanah, sehingga
massa jenisnya lebih besar dari minyak tanah.

Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan:
1. apabila kita kurang teliti pada saat melakukan percobaan,pada saat meneteskan minyak
goreng atau minyak tanah tiap tetesnya mempengaruhi hasil dan jika dari awal sudah
salah maka hasil berikut pun akan didaptkan data yang salah juga
2. tiap mlnya mempengaruhi hasil masa jenis ,dan semakin besar masa jenis yang
didapatkan atau melebihi masa jenis literatur minyak tanah dan minyak goreng maka
tingkat ketelitian akan semakin tinggi
3. Setiap zat cair mempunyai massa jenis zat yang berbeda-beda, dan tidak akan sama
dengan zat lainnya
4. Setiap fluida memiliki amssa jenis yang berbeda-beda dan tidak akan sama dengan zat
yang lain
5. Massa jenis didapatkan dari hasil h minyak goreng/h minyak tanah

Tugas di modul
A. Soal Praktikum
1. Lengkapi data praktikum diatas
2. Berikan kesimpulan mengenai praktikum ini
3. Apa yang mempengaruhi nilai akurasi (keteltian) pada praktikum ini
4. Seekor ikan berada pada bak air seperti pada gambar berikut:

Jika massa jenis air 1000kg / m3 dan percepatan gravitasi 10 N / kg , tekanan


hidrostatis yang diterima ikan adalah ….
5. Sebuah pipa U berisi air dan minyak seperti pada gambar di bawah. Tinggi kolom
minyak dan air pada kedua kaki adalah 15m . Jika massa jenis air 1000 kg / m3 ,
maka hitung massa jenis minyak!

Jawaban
1. Minyak tanah

literatur  0.805g / cm3

Batas Batas Batas


h
No
 bawah atas atas h air
minyak
oil
tetesan minyak air minyak (cm)
(cm)
(cm) (cm) (cm)

1 20 9.6 cm 7.2 cm 6.5 cm 2,4 cm 3,1 cm 0,774


2 30 9.7 cm 8.4 cm 8.1 cm 1,3 cm 1,6 cm 0,812
3 40 10.8 cm 9.6 cm 9.2 cm 1,2 cm 1,6 cm 0,75
4 50 11.4 cm 9.5 cm 9 cm 1,9 cm 2,4 cm 0,792
5 60 12 cm 9.4 cm 9.7 cm 2,6 cm 2,3 cm 1,130
8,82 1,88
x 40 10,7 cm 8,5 cm 2,2 cm 0,852
cm cm
Ketelitian =94,5%
Minyak goreng

literatur  0.904 g / cm3

Batas Batas Batas


h
No
 bawah atas atas h air
minyak oil
tetesan minyak air minyak (cm)
(cm)
(cm) (cm) (cm)

1 20 9.2 cm 7.1 cm 6.9 cm 2,1 cm 2,3 cm 0,913


2 30 9.9 cm 8.1 cm 7.7 cm 1,8 cm 2,2 cm 0,818
3 40 10.4 cm 7.5 cm 7.2 cm 2,9 cm 3,2 cm 0,906
4 50 11 cm 7.2 cm 6.6 cm 3,8 cm 4,4 cm 0,864
5 60 11.5 cm 7.1 cm 6.4 cm 4,4 cm 5,1 cm 0,863

x 40 10,4 7,4 cm 6,96 cm 3 cm 3,44 cm 0,873


Ketelitian 96,4%
2. Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan:
1. apabila kita kurang teliti pada saat melakukan percobaan,pada saat meneteskan minyak
goreng atau minyak tanah tiap tetesnya mempengaruhi hasil dan jika dari awal sudah
salah maka hasil berikut pun akan didaptkan data yang salah juga
2. tiap mlnya mempengaruhi hasil masa jenis ,dan semakin besar masa jenis yang
didapatkan atau melebihi masa jenis literatur minyak tanah dan minyak goreng maka
tingkat ketelitian akan semakin tinggi
3. Setiap zat cair mempunyai massa jenis zat yang berbeda-beda, dan tidak akan sama
dengan zat lainnya
4. Setiap fluida memiliki amssa jenis yang berbeda-beda dan tidak akan sama dengan zat
yang lain
5. Massa jenis didapatkan dari hasil h minyak goreng/h minyak tanah
3. yang mempengaruhi tingkat akurasi(ketelitian)adalah besarnya volume fluida(sampel),yang
mana jika berkurang atau berlebih 1 ml saja pada saat meneteskan ke dalam pipa u (tempat
uji)maka akan mempengaruhi hasil ketelitian
4.diket:ρ=1000kg/m3
g=10n/kg
h=140-60cm
=80 cm=0,8 m
Ditanya:tekanan hidrostatik(p)
Jawab:p= ρ.g.h
1000 x 10 x 0,8
=8000n/m2
5.diket:h minyak =15 m
h air =15 m
p air =1000kg/m3
dit:p minyak .....?
jawab:h minyak x p minyak=h air x p air
10 x p ; 8 x1000
10p : 8000
P=8000/10
P=800kg/m3=0,8 g/cm3

Anda mungkin juga menyukai