titik adalah
berdasarkan rumus diatas tekanan hidrostatis di suatu titik dalam fluida diam tergantung pada
kedalaman titik tersebut, bukan pada bentuk wadahnya oleh karena itu semua titik akan
memiliki tekanan hidrostatis yang sama. Fenomena ini disebut sebagai Hukum Utama
Hidrostatis.
Statistika Fluida
Pengertian Fluida.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat
mencakup zat cair atau gas. Antara zat cair dan gas dapat dibedakan :
Zat cair adalah Fluida yang non kompresibel (tidak dapat ditekan) artinya tidak berubah
volumenya jika mendapat tekanan sedangkan gas adalah fluida yang kompresibel, artinya dapat
ditekan.
Bagian dalam fisika yang mempelajari tekanan-tekanan dan gaya-gaya dalam zat cair disebut
: HIDROLIKA atau MEKANIKA FLUIDA yang dapat dibedakan dalam :
Hidrostatika : Mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang diam.
Hidrodinamika : Mempelajari gaya-gaya maupun tekanan di dalam zat cair yang bergerak
(Juga disebut mekanika fluida bergerak)
Skema praktikum :
A. Alat dan bahan:
1. Neraca
2. Benang
3. Gelas piala 500 ml
4. Air
5. Benda dari logam
6. Pipa U
7. Pipa tetes
B. Prosedur praktikum
Percobaan tekanan hodrostatik
1. Siapkan pipa U, air, minyak gorang/minyak kelapa dan minyak tanah
2. Isi pipa U dangan air secukupnya (kira-kira setinggi 10cm )
3. Tambahkan minyak goreng pada salah satu pipa dengan pipet, sehingga seperti
terlihat pada gambar
4. Hitung berapa kerapatan minyak gorang dengan menggunakan persamaan
h
oil 1
h2
5. Tambahkan lagi minyak goreng dan ukur kemabali h2 dan h1 serta hitung
kerapatannya. Lakukan penambahan dan perhitungan ini hingga empat kali
6. Lakukan percobaan 1 sampai 5 dengan menggunakan minyak tanah
Percobaan kedua
Jumlah tetesan =30
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=9,7cm – 8,4cm
=1,3 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,7 cm – 8,1 cm
=1,6 cm
Percobaan ketiga
Jumlah tetesan =40
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=10,8cm – 9,6cm
=1,2 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=10,8cm-9,2cm
=1,6 cm
Percobaan keempat
Jumlah tetesan =50
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11,4 cm – 9,5 cm
=1,9 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11,4 cm -9 cm
=2,4 cm
Percobaan kelima
Jumlah tetesan =60
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=12cm-9,4 cm
=2,6 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=12cm – 9,7 cm
=2,3 cm
Mencari rata rata
Rata rata tetesan =X1+X2+X3+X4+X5/5
=20+30+40+50+60/5
=40
Batas bawah minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=9,6+9,7+10,8+11,4+12/5
=10,7 cm
Batas atas air =X1+X2+X3+X4+X5/5
=7,2+8,4+9,6+9,5+9,4/5
=8,82 CM
Batas atas minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=6,5+8,1+9,2+9+9,7/5
=8,5 cm
h air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,4+1,3+1,2+1.9+2,6/5
=1,88cm
h minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=3,1+1,6+1,6+2,4+2,3/5
=2,2 cm
oil = X1+X2+X3+X4+X5/5
=0,774+0,812+0,75+0,792+1,130/5
=0,852
(𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟−𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛)
Tingkat ketelitian == 1 − | | 𝑥100%
𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
(0,805 − 0,852 )
= 1−| | 𝑥100%
0,852
=1-(0,055)x100
=94,5%
Minyak goreng
Percobaan pertama
Jumlah tetesan :20
h air : batas bawah minyak - batas bawah air
:9,2cm – 7,1 cm
:2,1 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,2 cm – 6,9
=2,3cm
Percobaan kedua
Jumlah tetesan =30
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=9,9cm – 8,1 cm
=1,8 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=9,9 cm- 7,7 cm
=2,2 cm
Percobaan ketiga
Jumlah tetesan =40
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=10,4 cm-7,5 cm
=2,9 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=10,4 cm-7,2 cm
=3,2 cm
Percobaan keempat
Jumlah tetesan =50
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11 cm-7,2cm
=3,8 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11 cm-6,6 cm
=4,4 cm
Percobaan kelima
Jumlah tetesan =60
h air = batas bawah minyak - batas bawah air
=11,5 cm- 7,1 cm
=4,4 cm
h minyak = batas bawah minyak – batas atas minyak
=11,5 cm-6,4 cm
=5,1 cm
Mencari rata rata
Tetesan = X1+X2+X3+X4+X5/5
=20+30+40+50+60/5
=40
Batas bawah minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=9,2+9,9+10,4+11+11,5/5
=10,4 cm
Batas atas air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=7,1+8,1+7,5+7,2+7,1/5
=7,4 cm
Batas atas minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=6,9+7,7+7,2+6,6+6,4/5
=6,96
h air = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,1+1,8+2,9+3,8+4,4+5,1/5
=3 cm
h minyak = X1+X2+X3+X4+X5/5
=2,3+2,2+3,2+4,4+5,1/5
=3,44 cm
oil = X1+X2+X3+X4+X5/5
=0,913+0,818+0,906+0,864+0,863/5
=0,873cm
(𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟−𝑝 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛)
Ketelitian = 1 − | | 𝑥100%
𝑝 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟
( 0,904−0,873)
=1 − | | 𝑥100%
0,873
= 1-(0,036)x100%
= 96,4%
Pembahasan
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran untuk mendapatkan satuan yang
dibutuhkan dengan menggunakan alat ukur. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil yang
buruk dalam suatu pengukuran, salah satunya ialah kesalahan pada pembacaan suatu
pengukuran dan kurangnya ketelitian dalam meneteskan minyak goreng/minyak tanah.
Dalam percobaan ini dilakukan dengan 5 kali percobaan dengan setiap percobaan
menggunakan jumlah tetesan yang berbeda.
Percobaan utama hidrostatik ini dilakukan dengan cara mengisi pipa U dengan air
secukupnya, lalu menambahkan tetes minyak goreng sebanyak 35 tetes menggunakan
pipet,. Kemudian ukur batas atas air, batas atas minyak, dan batas bawah minyak sehingga
kerapatan minyak tersebut dapat dicari. Ulangi hal ini sampai lima kali, dengan
menambahkan 10 tetes minyak goreng setiap kalinya. Lakukan hal yang sama menggunakan
minyak tanah. Perlu diingat bahwa ketika mengganti pengukuran ke minyak tanah atau
sebaliknya pipa U haruslah di bersihkan, juga dengan pipetnya. Karena, minyak goreng dan
minyak tanah tidak sejenis yang akan menyebabkan tidak tepatnya dalam perhitungan.
Pada percobaan yang telah kami lakukan dianggap sukses karena tingkat ketelitian yang
dihasilkan hampir mendekati 100%, yang dimana pada minyak goreng ketelitian bernilai
96,4% dan minyak tanah bernilai 94,5%.
Massa jenis pada minyak goreng lebih besar daripada minyak tanah, ini disebabkan
karena tingkat kerapatan pada minyak goreng lebih besar dairpada minyak tanah, sehingga
massa jenisnya lebih besar dari minyak tanah.
Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat diambil kesimpulan:
1. apabila kita kurang teliti pada saat melakukan percobaan,pada saat meneteskan minyak
goreng atau minyak tanah tiap tetesnya mempengaruhi hasil dan jika dari awal sudah
salah maka hasil berikut pun akan didaptkan data yang salah juga
2. tiap mlnya mempengaruhi hasil masa jenis ,dan semakin besar masa jenis yang
didapatkan atau melebihi masa jenis literatur minyak tanah dan minyak goreng maka
tingkat ketelitian akan semakin tinggi
3. Setiap zat cair mempunyai massa jenis zat yang berbeda-beda, dan tidak akan sama
dengan zat lainnya
4. Setiap fluida memiliki amssa jenis yang berbeda-beda dan tidak akan sama dengan zat
yang lain
5. Massa jenis didapatkan dari hasil h minyak goreng/h minyak tanah
Tugas di modul
A. Soal Praktikum
1. Lengkapi data praktikum diatas
2. Berikan kesimpulan mengenai praktikum ini
3. Apa yang mempengaruhi nilai akurasi (keteltian) pada praktikum ini
4. Seekor ikan berada pada bak air seperti pada gambar berikut:
Jawaban
1. Minyak tanah